Anda di halaman 1dari 7

Nama : yessi idha Martha

112090102

BLOK 10 LBM 4

kista
 definisi :
kista adalah rongga patologi yang dibatasi oleh epithelium , kista berisi
cairan atau setengah cairan yg bukan berasa dr akumulasi pus maupun
darah.Lapisan epithelium itu sendiri dikelilingi oleh jaringan ikat
fibrokolagen.

 macam (gambaran klinis)


o kista erupsi
- jarang terjadi
- merupakan kista superfisisal yang terjadi pada jaringan
gingival
- berhubungan dgn gigi yg sedang erupsi, terutama gigi
molar sulung
- tdk ada rasa sakit,kcuali bila infeksi
- gusi membengkak
- tampil sebagai pembengkakan gusi yg berwarna biru
- pembengkakan lunak dan mengalami fluktuasi
o kista redikuler

o kista gingiva pada anak2


adalah suatu kista yg etiologinya berasal dr sisa lamina dental.
Gambaran klinis:
- tidak ada gejala
- pembengkakan jaringan lunak
- pada lingir alveolar
- lesi multiple
- berwarna putih atau krem
- dapat hilang tanpa dilakukan pengobatan
o kista periodontal lateral
tumbuh dr sisa epitel di ligament periodontium
- rasa sakit, nyeri tekan pada gingival dan pembengkakan
- sering kali tidak memiliki gejala dan ditemukan secara
kebetulan saat dilakukan pemeriksaan radiografi rutin
- gigi gigi vital
- secara radiografi:
terlihat radiolusensi bulat berhubugan dgn permukaan
lateral gigi.
Dikelilingi oleh tepi kortikal yg berbatas jelas
Tidak ditemukan resorpsi akar gigi
Perlu pemeriksaan histologis
o kista dentigerus
adalah rongga patologik yg dibatasi oleh epithelium atau kantung
jaringan ikat yg berbatas epithelium skuamosa berlapis yg terbentuk
disekeliling mahkota gigi yg tdk erupsi dan terdapat cairan.
Merupakan kista yg berasal dr pemisahan folikel disekitar gigi yg blm
erupsi.
Terbentuk pada saat mahkota gigi telah terbentuk dgn sempurna
adalah suatu kista yg disebabkan oleh ekspansi folikel
gigi,menyeliputi mahkota gigi-gigi yg belum erupsi
- rasa sakit terjadi bila terinfeksi
- Banyak melibatkan molar tiga mandibula,caninus tetap maksila
premolar mandibula dan molar tiga maksila.
- dapat tetap tidak menujukkan gejala walaupun
berkembang bertambah besar
- dapat mengungkit gigi sebelahnya
- pd radiografik terlihat sbg daerah radiolusent unilokular
yg berkaitan dgn gigi yg tidak erupsi.
- Kista memliki tepi yg sklerotik dan jelas batasnya
- Kista menyeliputi mahkota gigi(melekat pd leher gigi)
- Dpt terjadi resorpsi akar pd gigi sebelahnya.
o odontogenik keratosit
memiliki potensi untuk tumbuh menjadi ganas.
- Gejala :
Kista yg kecil seringkali tdk memiliki gejala, kecuali bila
terinfeksi .
Selanjutnya kista akan menyebabkan rasa sakit,
pembengkakan, dan mengalirkan cairan yg diproduksi.
Bila terinfeksi atau trjadi fraktur patologis akan terjadi
mati rasa pada bibir bawah.
Kista dpt bertambah luas dan dpt melibatkan ramus
ascenden termasuk kondilus dan prosesus koronoideus
tanpa menimbulkan gejala.
Radiolusensi yg ditemukan bersifat unilokular, disertai
tepi sklerotik yg radiopak.
o kista odontogenik glandula
- sangat jarang
- menyerupai kista botroid odontogenik
- pada pemeriksaan radiografi terlihat sebagai lesi
uniliolar atau multilokular, disertai tepi kortikal yg halus.
- Penting untuk dilakukan pemeriksaan ulang setelah
perawatan selesai.
o kista nasolabial (non odontogenik)
merupakan kista pada jaringan lunak yang lebih banyak ditemukan
pada awanita.
- Gejala:
Bibir membengkak
Tidak sakit, kecuali ada infeksi sekunder
- Tanda:
Tampak sebagai pembengkakan bibir, sehingga
mengangkat kartilago alar.
Meluas hingga ke dasar hidung dan sulkus labialis
Ada fluktuasi
o kista globulo maksilari
- tidak ada gejala
- pada pemeriksaan radiologi, lesi ditemukan diantara gigi
insisivus lateral dan kaninus rahang atas.
- Gigi geligi tetap vital
- Ekspansi pd kista menyebabkan pergeseran akar gigi dan
penyatuan mahkota gigi.
o kista kanalis incicivus
- suatu kista perkembangan yg terbentuk dr sisa epitel
skuamosa atau pernapasan yg terjebak.
- Dpt terjadi pd semua usia
- Tanpa gejala
- Gambaran radiografis kista tampak sebagai suatu
radiolusensi berbentuk jantung/oval simetris digaris
tengah dan berbatas jelas terletak diantara akar kedua
insisivus sentral atas yg vital
- Ukurannya bervariasi
o kista duktus nasopalatinus
merupakan kista non odontogenik yg palig sering ditemukan
disebabkan oleh proliferasi sisa epitel dikanalis nasopalatinus
- gejala:
sebagian besar tidak menimbulkan gejala
gejala yg paling umum adalah pembengkakan di garis
tengah palatum dibelakang gigi insisivus atau rahang
atas.
Pembengkakan bibir juga terjadi disertai ataupun tanpa
pembengkakan palatal.
Dapat menimbulkan rasa sakit, terutama bila ditemukan
infeksi sekunder.
Dapat mengelurkan cairan yg terasa asin dan berbau
busuk.
- Tanda:
Ditemukan pembengkakan/nyeri tekan pd bibir atau
palatum dekat dgn gigi insisivus atas
Gigi insisivus berpindah tempat walaupun tetap vital
o kista residual *(dini)
kista radikuler
o definisi
- merupakan kista yg pling bnyk terjadi di rahang;
berkembang dr proliferasi sisa epitel di ligament
periodontium(sisa sel malassez)
- adalah kista odontogenik yg terjadi pada apeks gigi non
vital yg mengalami peradangan
o etiologi
- lesi akibat dr stimulasi oleh produk inflamasi yg
terbentuk stelah pulpa gigi mati.
- Sisa epitel yg tertinggal pd jaringan setelah
pembentukan gigi.
- Terbentuk dari iritasi kronis gigi yang sudah tidak vital
- Kista tumbuh dari epitel rest of Malassez yang mengalami proliferasi
oleh karena respon terhadap proses radang yang terpicu oleh karena
infeksi bakteri pada pulpa yang nekrosis
- Infeksi gigi yg berkembang mjd granuloma yg berisikan sel epitel
malassez
- Berasal dr proses peradangan pulpa non vital ke area periapikal gigi,
sehigga terbentuk granuloma
o predisposisi
o gambaran klinis
- kista radikular tdk memiliki gejala dan ditemukan saat
pemeriksaan rutin radiografi.
- Terjadi rasa sakit dan pembengkakan bila terinfeksi
- Cairan purulen dan bau akan mengalir keluar bila ada
drainase spontan pd pembengkakan
- Terjadi perubahan warna gigi akibat hilangnya vitalitas.
- Ada sisa akar gigi yang bertahan
- Gigi yg bersangkutan terasa nyeri saat perkusi bila kista
terinfeksi.
- Pembesaran kista dpt mengakibatkan asimetri wajah,
pergeseran gigi dan perubahan oklusi.
- Kista radikuler memiliki gambaran radiologist berupa lesi bulat berbatas
jelas di regio apical gigi. Gambaran radiolusen melekat pada bagian
apical gigi.
- Secara histopatologis kista ini ditandai dengan adanya suatu rongga
yang berlapiskan epitel yang tidak mengalami keratiisasi skuamosa dan
mempunyai ketebalan yang bervariasi.
- Secara khas dapat dilihat adanya proses radang dengan ditemukannya
banyak sel neutrofil pada dinding kista tersebut. Pada dinding kista
sering didapatkan kerusakan karena proses radang.
- Kista umumnya kecil, tumbuh lambat, tanpa gejala, warna sama dgn
sekitarnya atau kebiruan, permukaan licin
- Keberadaannya tdk disadari oleh pasien
o patogenesis
o gambaran histologi
o pemeriksaan
 biopsy
1. Aspirasi jarum halus (FNAB) à jarum diameter < 1mm, ujung jarum ditusukkan ±
5x, kemudian dibuat hapusan (smear) à one layer smear
2. Eksisi à digunakan untuk pengambilan lesi kecil yang secara klinis merupakan
lesi yang jinak (Æ < 1cm), baik lesi superfisial maupun lesi profundus, lunak atau
keras. Pendekatan yang dilakukan bisa dengan insisi berbentuk elips (untuk lesi
permukaan (atau modifikasinya, apabila lesi terletak di dalam jaringan lunak.
3. Insisi à pemeriksaan ini bila lesi ini berukuran besar atau potensial ganas
(nantinya memerlukan eksisi yang luas) atau untuk menghindari strukstur penting
di sekitarnya, misalnya arteri atau saraf. Biopsy insisional biasanya dipilih untuk
lesi yang besar dan terletak di dalam tulang, baik lesi kistik maupun solid, untuk
menentukan sifatnya, sehingga dapat digunakan untuk merencanakan tindakan
rehabilitatif.
4. Aspirasi à suatu pendekatan untuk fluktuan di dalam lesi jaringan lunak baik
superficial atau profunda. Lesi sentral pada tulang diaspirasi dahulu sebelum
diambil, karena dikhawatirkan akan terjadi perdarahan yang disebabkan oleh
adanya hemangioma sentral atau anomaly vaskuler. Aspirasi kurang bermanfaat
untuk diagnosi lesi yang solid.
o Perawatan
Perawatan kista radikuler adalah dengan cara enukleasi melalui alveolus pada saat
ekstraksi. Bila ukurannya bertambah besar (2-3cm) dan melibatkan gigi & struktur di
sekitarnya, maka penatalaksanaannya menjadi kompleks à memerlukan tindakan
kontrol infeksi, marsupialisasi dengan biopsi dan penyembuhannya lama.
o DD

Anda mungkin juga menyukai