Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMENFAATKAN E-LEARNING SEBAGAI


PEMBELAJARAN JARAK JAUH

OLEH :

AMER SYARIFUDDIN ( 1311021039 ) Kelas B

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2013
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
sebagai tugas akhir mata kuliah Pengatantar Teknologi Pendidikan yang berjudul
“Memanfaatkan E-Learning Sebagai Pembelajaran Jarak Jauh” .

Dalam penyusunan Makalah ini tentunya tidak lepas dari hambatan dan
rintangan. Namun, berkat dukungan dan bimbingan serta bantuan dari banyak
pihak maka penulis dapat menyelesaikan Makalah ini secara tepat pada waktunya.
Pada kesempatan penulis ingin menyampikan ucapan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. I Komang Sudarma, M. Pd. selaku dosen pengajar mata kuliah


Pengantar Teknologi Pendidikan
2. Teman-teman jurusan Teknologi Pendidikan Semester 1 kelas B yang
telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini

Penulis dapat menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurna. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan segala saran serta kritikan yang bersifat
membangun, demi kesmpurnaan makalah ini. Dan semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi pembaca.

Singaraja, 19 Desember 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian e-learning .........................................................................................3
2.2 Kelebihan dan kekurangan e-learning ...............................................................4
2.3 Faktor yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan e-learning .....................5
2.4 Fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas ..................................6
2.5 Pemanfaatan e-learning dalam pendidikan ........................................................7

BAB III PENUTUP


3.1 kesimpulan .......................................................................................................10
3.2 Saran .................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ada sebuah pepatah mengatakan, bahwa suatu negara yang maju dan
menjadi kuat apabila didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten.
Sampai saat ini Indonesia terus mengahadapi tantangan yang tidak akan kunjung
terselesaikan, yaitu pengembangan kualitas sumber daya manusia. Sesungguhnya
sejak awal berdirinnya negara Indonesia ini arti penting bagi pendidikan
mencerdaskan kahidupan bangsa sudah sangat disadari oleh para pendiri bangsa,
yang kemudian dituangkanya kedalam UUD 1945 pasal 31, yang dengan tegas
mengamanatkan bahwa “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.
Terwujudnya amanat ini seharusnya menjadi prioritas perhatian pemerintah dan
masyarakat.
Perkembangan dan perubahan masyarakat Indonesia yang cepat, ditambah
lagi dengan pesatnya perubahan global, memunculkan berbagai tantangan yang
mengakibatkan kebutuhan pendidikan menjadi lebih intens baik dalam jenjang
dan ragamnya. Lapangan kerja dewasa ini yang membutuhkan sumber daya
manusia dengan kemampuan khusus yang semakin bervariasi, demikian pula
mereka yang tinggal dipelosok dan mereka yang tidak dapat meninggalkan suatu
pekerjaanya. Dengan belajar secara tatap muka, sistem pendidikan konvensional
tidak mampu untuk dengan cepat menyediakan akses pendidikan, khususnya
pendidikan tinggi, kepada berbagai kelompok masyarakat yng membutuhkan
pendidikan tetapi terikat oleh keterbatasan tertentu, baik yang bersifat geografis
maupun ketiadaan kesempatan. Berbagai kondisi seperti tidak dapat
meninggalkan suatu pekerjaan, atau jarak yang jauh dari institusi pendidikan,
seringkali menjadi penghambat untuk melanjutkan pendidikan. Sistem pendidikan
jarak jauh dinilai memberikan suatu kemungkinan untuk dapat menyediakan akses
pendidikan yang luas menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dengan investasi
yang lebih murah dibandingkan dengan harus mendirikan sebuah perguruan tinggi
baru. Sistem pendidikan jarak jauh ini telah banyak dikenal dan digunakan oleh
berbagai negara, seperti : India, Thailand, Korea, Inggris, negara negara tersebut

1
sudah lama menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. Dan pada tahun 1984
Indonesia menyelenggarakan sistem pendidikan jarak jauh degan didirikanya
Universitas Terbuka, dengan tujuan utama yaitu menyediakan akses pendidikan
tinggi bagi lulusan sekolah menengah dan menyediakan program peningkatan
kualifikasi bagi tenaga profesional, khususnya guru.
Kegiatan proses pembelajaran jarak jauh disini dimaksdukan yaitu antara
peserta didik dan guru atau instruktur terpisah oleh jarak, sehingga perlu ada
upaya tertentu untuk mengatasinya. Belajar jarak jauh sudah mengalami revolusi
dari yang pertama masih menggunakan jasa pos, dan revolusi yang kedua dengan
menggunakan media audiovisual dan program pelatihan berbasis komputer. Dan
yang sekarang ini sudah menggunakan telekomunikasi yang sudah tentu produk
teknologi canggih seperti e-learning. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar
dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa harus dibatasi oleh ruang,
waktu dan tempat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka berikut ini rumusan masalah
yang didapatkan :
1. Apa pengertian e-learning ?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan e-learning ?
3. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan e-
learning ?
4. Apa fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas ?
5. Bagaimana pemanfaatan e-learning dalam pendidikan ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk menjelaskan pengertian e-learning
2. Untuk menyebutkan kelebihan serta kekurangan yang terdapat pada
e-learning
3. Untuk menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam memanfaatkan e-learning
4. Untuk menjelaskan fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran
5. Untuk menjelaskan pemanfaatan e-learning dalam pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian E-Learning


E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang relatif baru di
indonesia.
E-learning terdiri dari dua kata atau bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan
singkatan dari electronic dan learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning
berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika,
khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut pula
dengan online course (Dewi Salma, 2007: 197).
E-learning singkatan dari electronic learning merupakan istilah populer
dalam pembelajaran online yang berbasis internet dan intranet. Teknologi e-
learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembetani oleh teknologi
internet, yang membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-
materi dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi
untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar. Bentuk e-
learning sendiri cukup luas, hal ini dikarenakan setiap portal yang berisi informasi
tentang ilmu pengetahuan sudah bisa dikatakan sebagai e-learning. E-learning
menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar menjadi efektif dengan cara
menggabungkan materi secara digital dari dukungan dan layanan dalam belajar.
Jadi disini dimaksudkan e-learning merupakan suatu jaringan yang
membuatnya mampu memperbaharui secara cepat, menyimpan atau
memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan
informasi. Kemudian e-learning ini dikirimkan kepada pengguna melalui
komputer yang menggunakan standar teknologi internet. Namun e-learning ini
tidak hanya difokuskan dengan keterpisahan antara peserta didik dengan pengajar
secara fisik bahkan lintas geografis, karena dalam penggunaan e-learning itu
sendiri dapat mengembangkan proses pembelajaran secara bertatap muka
tradisional menjadi sistem pembelajaran yang fleksibel.

3
2.2. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Menyadari bahwa di internet dapat ditemukan berbagai informasi dan
informasi itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan saja dan dimana saja, maka
pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet
bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui
berbagai teknik seperti e-moderating yang tersedia di internet.
Dengan mengambil contoh SMART School di Malasyia, setiap introduksi
suatu teknologi pendidikan tertentu yang baru seperti pemanfaatan internet. Pihak
pengelola SMART School beranggapan bahwa penggunaan ICT khususnya
internet bisa mendorong murid menjadi lebih aktif belajar, dimungkinkan adanya
berbagai variasi yang dapat dilakukan dalam proses belajar dan mengajar,
diperolehnya keterampilan yang berganda dan dicapainnya efesiensi. Sekolah-
sekolah percontohan dengan menggunakan perangkat teknologi informasi ini
menjadi model yang dilaksanakan oleh berbagai negara tetangga kita. Di
Singapura ada ‘Excellent School’, di Thailand ada ‘Progressive School’, di
Filipina ada ‘Pilot School’, dan sebagainnya.
Dari berbagai pengalaman dan juga berbagai informasi yang tersedia di
literatur, memberikan petunjuk tentang kelebihan menggunakan E-Learning,
khususnya dalam pendidikan jarak jauh, antara lain dapat disebutkan sebagai
berikut :
a. Tersediannya fasilitas e-moderating dimana guru dengan siswa, siswa
dengan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui internet, kapan
saja kegiatan itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, waktu, dan
tempat.
b. Pemakai dapat menggunakan aplikasi e-learning dimanapun juga selagi
masih tersambung dengan internet tanpa dibatasi jarak, tempat dan waktu.
c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja
kalau diperlukan mengingat bahan ajar yang tersimpan di komputer
d. Berubahnya peran siswa dari yang biasannya pasif menjadi aktif.
e. Relatif lebih efesien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk
bekerja, dan lain sebagainnya.

4
f. Materi yang disajikan di e-learning selalu up to date karena adannya
dorongan untuk mencari referensi yang ada di Internet sambil akses e-
learning
g. Baik guru dengan siswa atau siswa dengan siswa dapat melakukan diskusi
melalui internet tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat.
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau yang
sering disebut dengan e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan.
Berbagai kritik antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :
a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antara siswa itu
sendiri. Dengan kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
values dalam proses belajar dan mengajar.
b. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknikpembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
c. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang cukup tinggi
cenderung akan gagal dalam pembelajaran.
d. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang
internet.
e. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet namun sekarang sudah bisa
diatasi dengan modem.

2.3. Faktor yang Perlu diperhatikan dalam Memanfaatkan E-Learning


Menurut para ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal
yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet sebagai kegiatan
pembelajaran atau yang disebut dengan e-learning, antara lain sebagai berikut :
a. Analisis kebutuhan (Need Analysis). Dalam tahapan awal, satu hal yang
perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning.
Pertanyaan ini tidak dapat dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan
saran dari orang lain. Melainkan setiap lembaga menentukan teknologi
pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu
diadakan analisis kebutuhan yang mencakup studi kelayakan, baik secara
teknis, ekonomis, maupun sosial.

5
b. Rancangan instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik, satuan
kredit, bahan ajar dan kurikulum.
c. Evaluasi, yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan
mengambil beberapa sampel orang yang dimaintai tolong untuk ikut
mengevaluasi.
Oleh karena itu, perlu diciptakan bagaimana semuannya mempunyai sikap
yang positif terhadap media internet dan perangkatnya sehingga penggunaan
teknologi bisa mempercepat pembangunan.
Selain hal-hal sebagaimana tersebut diatas, ada empat hal yang perlu
dipersiapkan sebelum pemanfaatan internet untuk e-learning, yaitu :
1. Melakukan penyusaian kurikulum;
2. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang
ingin dicapai dengan bantuan komputer;
3. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada;
4. Menyediakan material pembelajaran seperti : buku, komputer, multimedia,
dan studio yang memadai;.

2.4. Fungsi E-Learning dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas


Pada umumnya proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan e-
learning ini dilakukan outdoor atau di luar ruangan kelas, hal ini dikarenakan
kelebihan dari e-learning itu sendiri yang mampu melakukan kegiatan
pembelajaran dimanapun dan kapanpun tanpa dibatasi dengan ruang, waktu dan
tempat, selagi masih tersambung dengan internet.
Namun untuk kali ini akan dijelaskan fungsi pembelajaran electronic
terhadap kegiatan pembelajaran didalam kelas, fungsi e-learning yang digunakan
di dalam kelas itu ada tiga, yaitu sebagai suplemen yang sifatnya opsional,
pelengkap, atau pengganti (lantip diap prasojo, 2011: 223).
a). Sumplemen
Dikatakan sebagai suplemen, apabila peserta didik mempunyai kebebasan
memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.
Dalam hal ini, tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk mengakses materi

6
pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya yang opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
b). Komplemen
Dikatakan sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima
peserta didik didalam kelas. Dikatakan komplemen berarti materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan yang mana, peserta
didik dapat dengan cepat memahami atau menguasai materi pembelajaran yang
disampaikan guru dengan cara tatp muka, kemudian lebih dimantapkan lagi
materi tersebut dengan cara mengakses didalam e-learning tersebut.
c). Subtitusi
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa
alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswa atau
para peserta didiknya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel
mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-
hari mahasiswa. Ada tiga alternatifmodel kegiatan pembelajaran yang dapat
dipilih peserta didik, yaitu :
1. Sepenuhnya secara tatap muka
2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet
3. Sepenuhnya melalui internet
Alternatif manapun yang akan dipilih mahasiswa, tidak menjadi masalah
dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi perkuliahan mendapat
pengakuan atau penilaian yang sama.

2.5. Pemanfaatan E-Learning dalam Pendidikan


E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan
materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan
dosen/guru/instruktur, maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut
pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau
instruktur dapat memberikan materi pelajaran, tugas-tugas yang harus dikerjakan

7
oleh peserta didik di dalam web dan bisa diakses oleh para peserta didik. Sesuai
dengan kebutuhan, guru atau instruktur dapat pula memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengakses bahan ajar tertentu maupun soal-soal ujian
yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan
waktu tertentu pula.
Secara lebih rinci, manfaat e-learning dalam pendidikan dapat dilihat dari
dua sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan dari sudut guru/dosen.

a) Sudut Peserta Didik


Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas
belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar
setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan
guru atau dosen setiap saat. Ketika fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia
didaerah perkotaan saja, tetapi sudah menjangkau daerah kecamatan dan
pedesaan, maka e-learning akan memberikan manfaat bagi peserta didik yang
belajar di sekolah-sekolah terpuruk didaerah pedesaan untuk mendapatkan bahan
materi pembelajaran yang tidak mereka dapatkan di sekolahan mereka, kemudian
peserta didik bisa mengikuti program pendidikan keluarga dirumah atau yang
disebut dengan home schoolers, dan juga bagi mereka yang merasa phobia dengan
keramaian disekolah, yang putus sekolah tapi masih memiliki semangat yang
tinggi untuk melanjutkan pendidikanya, atau mereka yang terbiasa sebagai peserta
didik yang pasif dalam proses pembelajaran dengan e-learning mereka akan
menjadi peserta didik yang aktif, disamping itu pula manfaat bagi peserta didik
yaitu mereka yang tidak mampu bersekolah konvensional untuk mendapatkan
pendidikan.

b) Sudut Guru atau Dosen


Dengan adanya kegiatan e-learning beberapa manfaat yang diperoleh guru,
dosen, atau infrastruktur antara lain adalah dapat lebih mudah melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terus terjadi, kemudian dapat
mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya

8
karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak, dan juga dapat mengontrol
kegiatan proses belajar peserta didik bahkan guru, dosen atau infrastruktur dapat
mengetahui peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berap lama topik
atau bahan pembelajaran tersebut dapat dipelajari, serta berapa kali topik tersebut
dipelajari, selain itu pula guru atau dosen dapat memberikan soal-soal atau tugas
kepada peserta didiknya serta dapat mengecek apakah tugas tersebut sudah
dikerjakan apa belum, dan yang terakhir guru atau dosen dapat memeriksa atau
mengoreksi hasil pekerjaan tugas yang telah dikerjakan oleh peserta didik
sekaligus memberikan nilai hasil dan memberitahukan hasilnya kepada peserta
didik tanpa harus bertatap muka.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
E-learning adalah suatu proses pembelajaran dengan menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Sehingga
menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar menjadi efektif dengan cara
menggabungkan materi secara digital dari dukungan dan layanan dalam belajar, e-
learning yang secara umumnya digunakan sebagai proses pembelajaran jarak jauh
artinya kegiatan pembelajara yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Namun e-learning juga bisa
digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan bertatap muka atau
pembelajaran tradisional menjadi model pembelajaran yang modern dengan
adannya e-learning.
Kelebihan dan kelemahan e-learning diantarannya yaitu untuk kelebihan
proses kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa
terbatasi oleh jarak, waktu dan tempat. Disamping itu pula pengguna e-learning
atau peserta didik dapat mengulang-ulang mempelajari bahan-bahan materi
pembelajaran yang kurang dimengerti ketika proses pembelajaran itu dilaksankan
didalam kelas. Adapun kelemahan dari e-learning itu adalah tidak semua siswa
akan berhasil dalam proses kegiatan pembelajaran hanya siswa yang mempunyai
motivasi yang tinggi saja yang akan berhasil dalam pembelajaran tersebut, serta
kurangnya penguasaan bahasa komputer atau mengoperasikan komputer juga
menjadikan sebuah hambatan untuk kegiatan pembelajaran menggunakan e-
learning tersebut.
Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan e-
learning diantarannya yaitu perlu adanya analisis kebutuhan, perancangan
instruksional, dan evaluasi dalam kegiatan proses pembelajaran. Sedangkan fungsi
dari e-learning yang digunakan didalam kelas itu ada tiga, yaitu sebagai suplemen
yang sifatnya opsional, pelengkap, atau pengganti dari suatu instansi atau
perguruan tinggi.

10
Dan manfaat e-learning dalam pendidikan yaitu bisa kita lihat dari dua
sudut diantaranya yaitu sudut dari peserta didik dan sudut dari guru atau dosen.
Sudut dari peserta didik manfaatnya diantaranya yaitu mereka bisa mendapat
bahan-bahan materi pembelajaran yang tidak mereka dapatkan di sekolahan
mereka sehingga mereka mendapat tambahan pengetahuan, disamping itu pula
mereka bisa mendapatkan materi pembelajaran diamanapun dia berada dan
kapanpun bagi mereka yang tidak bisa melanjutkan sekolah konvensional.
Sedangkan manfaat bagi para guru atau dosen yaitu guru dapat lebih mudah
memberikan materi pembelajaran, soal atau tugas kepada peserta didik,
mengoreksi hasil dari tugas yang mereka kerjakan serta memberikan hasil dari
tugas yang mereka kerjakan tanpa harus adannya suatu pertemuan atau
pembelajaran tatap muka didalam kelas.

3.2. Saran
Pada zaman globalisasi seperti ini setidaknya kita harus tahu dan mampu
mengoperasikan yang namanya teknologi informasi. Hal ini dikarenakan
perkembangan teknologi yang semakin canggih dari waktu ke waktu, yang
tentunnya hal itu juga bisa memberikan suatu perubahan terhadap proses suatu
kegiatan pembelajaran. Seperti dengan adannya e-learning ini kegiatan proses
pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatp muka didalam kelas kini proses
pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa harus dibatasi oleh
ruang, waktu dan tempat.
Namun sebelum kita memanfaatkan sebuah e-learning untuk kegiatan
proses pembelajaran, sebaiknya kita harus memperhatikan terlebih dahulu tentang
faktor-faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita menggukan e-learning
tersebut, agar kita menggunakan e-learning dapat menjadikan proses
pembelajaran yang terjadi secara tepat sasaran, sehingga pembelajaran tersebut
menjadi lebih efektif dan efesien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Diat Prasojo Lantip, Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta.


Gava Media.
Sutedjo Dharma Oetomo, Budi, dkk. 2007. Pengantar Teknologi Informasi
Internet, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. C.V Andi Offset
Salma Prawiradilaga Dewi, Siregar Eveline. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan.
Jakarta. Prenada Media Group.

12

Anda mungkin juga menyukai