Anda di halaman 1dari 8

KEMERDEKAAN UNTUK PAPUA BARAT!

Deklarasi Konferensi Study tentang Hak Penentuan Nasib


Sendiri dan Pembebasan Papua Barat
Kota Davao, Filipina | 26-27 Maret 2017

Kami, masyarakat adat, para pembela penaklukan nasional di tangan kelas


masyarakat adat, dan gerakan rakyat penguasa Indonesia yang didukung AS
dengan ini bersatu mendukung hak rakyat yang meniadakan hak mereka untuk
Papua Barat untuk menentukan nasib memisahkan diri berdasarkan “persatuan”
sendiri dan pembebasan. Kami yang menindas.
menyerukan: Kemerdekaan untuk Rakyat
Papua! Kami mengutuk, menentang dan
bersumpah untuk melawan penjajahan dan
Perjuangan panjang dan terus-menerus dari pendudukan Papua Barat, perampasan
rakyat Papua Barat jelas menunjukkan sumber daya Papua Barat, serta penindasan
keputusan sukarela mereka untuk kejam dan genosida terhadap rakyat Papua
memperjuangkan penentuan nasib sendiri Barat yang dilakukan oleh pemerintah
dan pembebasan. Mereka jelas dalam Indonesia dengan dukungan dari
menuntut hak mereka untuk membentuk Imperialisme AS.
nasib sendiri dan memetakan jalan mereka
sendiri menuju pembangunan, dalam Kolonisasi, pendudukan, penjarahan,
menuntut pemisahan diri dari negara penindasan dengan kekerasan, dan
Indonesia yang menindas saat ini dan hak genosida tersebut sedang dijalankan
untuk membangun negara merdeka mereka. melalui tentara Indonesia yang dipimpin
oleh para jenderal korupnya. Hal ini semata-
Mereka adalah korban penindasan dan mata hanya melayani kepentingan dari
kelas-kelas komprador-kapitalis dan tuan atas apa yang disebut penasihat Gedung
tanah besar yang berkuasa di Indonesia dan Putih sebagai "beberapa ribu mil tanah
kapitalis monopoli AS yang menjarah kanibal."
cadangan emas dan tembaga Papua Barat
yang sangat besar dan sumber daya alam Papua Barat adalah provinsi yang paling
lainnya. termiliterisasi yang diklaim oleh Indonesia.
Militer Indonesia yang dilatih AS terus
Biarkan rakyat Papua Barat menentukan menerus ditambah jumlahnya pada wilayah
nasib mereka! Sejak dahulu kala, rakyat tersebut. Peningkatan terutama terjadi
Papua Barat telah diabaikan haknya untuk setelah jatuhnya mantan Presiden Indonesia
menentukan nasib sendiri atas wilayah Soeharto pada tahun 1998. Pada 2012, rasio
mereka, komunitas mereka dan sumber antara pasukan negara dan penduduk
daya mereka. adalah 1:99 [1].

Papua Barat dijajah oleh Belanda sejak


tahun 1800. Sementara Indonesia telah
mampu memaksa Belanda untuk mengakui
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949,
namun Papua Barat tetap berada di bawah
pemerintahan kolonial Belanda sampai
tahun 1961.

Setelah mendeklarasikan kemerdekaan dari


pemerintahan Belanda pada tahun 1961,
Papua Barat diserang oleh militer Indonesia
Orang Papua Barat memegang tanda yang mengatakan,
yang dipimpin oleh Jenderal Suharto pada
“UN, jangan jual kami seperti binatang”
tahun 1962 dan diserahkan oleh Belanda ke
Indonesia pada tahun yang sama.
Dalam rangka meredam tuntutan
Pada tahun 1969, dalam referendum palsu, pemisahan diri rakyat Papua Barat,
sebanyak 1.025 laki-laki dan perempuan pemerintah Indonesia memberikan wilayah
yang dipilih oleh militer Indonesia "otonomi khusus" di atas kertas. Namun di
memberikan dukungan atas pilihan integrasi saat yang sama pemerintah Indonesia juga
dengan Indonesia. melanjutkan pembagian wilayah itu sebagai
bukti niatnya mempertahankan dominasinya
Sebuah laporan yang diterbitkan pada
terhadap tanah Papua Barat dengan cara
tahun 2009 oleh Institut Sejarah Belanda di
apapun. Meskipun upaya-upaya dilakukan
Den Haag mengungkapkan bahwa Belanda
untuk menjadikan Papua Barat seakan-akan
secara diam-diam mengakui "permulaan
menikmati otonomi, namun jelas bahwa
dari pembentukan negara Papua," tetapi
wilayah tersebut berada di bawah
digertak oleh pemerintahan Presiden AS
pendudukan Indonesia.
John F. Kennedy yang pada titik kritis untuk
"sementara" menerima kontrol Indonesia
Penjarahan sumber daya alam Papua
Barat harus dihentikan! Sumber daya
alam negeri harus menguntungkan rakyat
Papua di atas siapapun, bukan kelas
penguasa Indonesia dan bukan kapitalis
monopoli AS dan negara-negara lain.

Sumber daya alam Papua Barat dijarah


melalui operasi pertambangan dan
penjarahan hutan serta perkebunan biofuel.
Freeport AS dan Rio Tinto dari Australia
memimpin operasi penambangan, Jepang
memimpin operasi penebangan kayu, dan
AS dan Jepang memimpin dalam ekstraksi
gas alam cair. Kapital komprador-besar dan
tuan tanah Indonesia mempromosikan
perkebunan.

Freeport adalah tambang emas dan


tembaga terbesar di dunia yang bernilai
lebih dari US$100 miliar, dan satu-satunya
sumber pendapatan terbesar pemerintah
Indonesia. Papua Barat adalah daerah
terbesar kelima yang berkontribusi terhadap
PDB Indonesia dibandingkan dengan
provinsi-provinsi lain di negara itu.

Eksploitasi kolonial dan perampasan


sumber daya alam Papua Barat telah
berlangsung dan semakin memburuk sejak
Belanda menjarah tanah Papua Barat.
Naiknya Suharto ke tampuk kekuasaan telah
memperdalam perampasan atas Papua
Barat oleh AS yang (menurut wartawan
progresif John Pilger) dibenarkan dalam
Konferensi Jenewa 1967 yang dihadiri oleh
Berkeley Boys dan pejabat bisnis besar
Suharto [2]. Perpajakan dari kebijakan
ekonomi neoliberal semakin memperburuk
penjarahan ini.
Penindasan yang kejam terhadap rakyat Pada 25 April-2 Mei 2016 saja, setidaknya
Papua Barat dan genosida terhadap 1.783 warga Papua Barat menjadi sasaran
penduduk asli Papua Barat yang penangkapan ilegal, sementara 1.269 juga
ditimbulkan oleh kelas-kelas penguasa ditangkap secara ilegal pada 10-15 Juni
Indonesia melalui pemerintah dan militer 2016. Teror disebarluaskan secara
Indonesia harus dihentikan! Tindakan- sistematis. Pelanggaran atas hak asasi
tindakan ini mendukung penjarahan manusia dibiarkan tanpa penegakan hukum.
sumber daya alam Papua Barat dalam Pelaksanaan kebebasan berekspresi dan
konteks kolonisasi dan pendudukan berkumpul secara damai dianggap sebagai
negara! kejahatan dan bahkan tindakan teroris.
Laporan yang menguak kondisi sebenarnya
Catatan menunjukkan bahwa pemerintah di Papua Barat langsung dihambat.
dan militer Indonesia telah melakukan Wartawan lokal dan asing sangat dikontrol,
pembantaian, pembunuhan, penyiksaan meskipun punya kesempatan untuk bisa
dan pemerkosaan terhadap rakyat Papua masuk ke wilayah Papua Barat.
Barat. Dengan mensponsori transmigrasi
orang Indonesia ke wilayah tersebut, Di bawah penjajahan dan pendudukan
pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia yang didukung AS, orang-
mereka menghendaki punahnya penduduk orang Papua Barat adalah orang-orang
asli Papua Barat. Pemerintah juga yang dimiskinkan, ditindas dan
melembagakan rasisme terhadap rakyat dipinggirkan di tanah mereka sendiri.
Papua Barat
Meskipun sumber daya alam Papua sangat
Pada periode 1965-1998, setidaknya besar dan keuntungan besar dikantongi
100.000 rakyat Papua Barat dibunuh atau oleh kapitalis asing dan lokal besar serta
hilang. Gubernur yang ditunjuk Indonesia tuan tanah, namun tingkat kemiskinan di
untuk Irian Barat saat itu memperkirakan daerah ini mencapai 31 persen pada 2012,
bahwa sejak 1963, lebih dari 30.000 rakyat lebih dari dua kali lipat dari rata-rata
Papua Barat telah dibunuh oleh militer nasional 12 persen. Tingkat buta huruf
Indonesia. Tahun 1977-1978 menandai meningkat dan telah mencapai 35 persen
tonggak sejarah dalam pembantaian di pada tahun 2011, sangat jauh dari rata-rata
mana lebih dari 10.000 tewas dibunuh di nasional yang hanya 2 persen. Pemenuhan
Pegunungan Tengah Papua Barat selama layanan dasar kesehatan diabaikan di Papua
operasi militer, menurut laporan Komisi Hak Barat. [4]
Asasi Manusia Asia [3].
Sebagaimana di seluruh provinsi Papua, Pada tahun 2015, untuk pertama kalinya,
pengangguran bertambah dan hanya 17 sebuah koalisi kelompok nasionalis Papua
persen dari angkatan kerja yang memiliki Barat diberikan pengakuan diplomatik untuk
pekerjaan tetap, 45 persen bekerja paruh dimasukkan ke dalam pengelompokan
waktu atau wiraswasta, dan sisanya adalah regional negeri-negeri Melanesia, ketika
pengangguran atau bekerja tanpa dibayar. Persatuan Gerakan Pembebasan Papua
Penduduk asli Papua merupakan bagian Barat diberikan status pengamat oleh
terbesar dari pengangguran, karena migran Melanesian Spearhead Group. Langkah ini
mendapatkan lebih dari 90 persen dari diharapkan dapat menguak pelanggaran
semua pekerjaan di bidang perdagangan HAM yang dilakukan oleh pemerintah
dan sebagian besar pekerjaan di bidang Indonesia di Papua Barat dan membuka
manufaktur. [5] pintu untuk pembicaraan damai [6].

Hutan subur Papua Barat yang berkembang


semakin gundul, sungai dan lautnya
semakin tercemar, dan banyak hewan yang
hidup di wilayah ini semakin diburu hingga
punah.

Dalam menghadapi penjajahan,


pendudukan, penjarahan, represi berat
dan genosida, rakyat Papua secara gagah
berani mengobarkan perjuangan mereka Rakyat Papua Barat dan perjuangan
untuk pembebasan dan penentuan nasib mereka untuk penentuan nasib sendiri
sendiri. dan pembebasan patut mendapatkan
solidaritas dan dukungan dari masyarakat
Rakyat Papua Barat meneruskan dan adat dan seluruh rakyat tertindas di
mengintensifkan perjuangan mereka untuk dunia. Mereka berjuang melawan
penentuan nasib sendiri dan pembebasan. imperialisme AS dan kelas-kelas
Pada tahun 1965, Organisasi Papua penguasa lokal sekutunya—para musuh
Merdeka (OPM) atau Gerakan Papua utama seluruh bangsa di dunia.
Merdeka dibentuk sebagai sayap militer dari
Papua Nugini Raad (Dewan)—sebuah Kami menyadari bahwa dalam mencapai
pemerintah rakyat Papua Barat yang penentuan nasib sendiri dan pembebasan
dibentuk pada tahun 1961. Pada tahun Papua Barat, yang terpenting dan
2000, Presidium Dewan Papua dibentuk menentukan adalah perjuangan militan
setelah kejatuhan Soeharto dan rakyat Papua Barat di tanah air mereka
perkembangan positif dalam perjuangan sendiri, sedangkan solidaritas internasional
rakyat di Aceh, Timor Timur dan Timor Barat, merupakan sekunder dan memainkan
Sulawesi Tengah dan Kalimantan Barat. peranan pendukung.
Kami juga menyadari pentingnya gerakan sendiri dan perjuangan rakyat Indonesia
rakyat nasional di Indonesia dalam untuk pembebasan dan demokrasi nasional.
mendukung perjuangan penentuan nasib Keduanya berjuang melawan musuh
sendiri dan pembebasan Papua Barat, bersama dan perjuangan mereka saling
termasuk upaya untuk membangun menguatkan.
persatuan dan solidaritas di antara rakyat
dan kelompok yang ditindas dan dihisap di Pada saat yang sama, kami mengakui hak
Indonesia demi tujuan tersebut. rakyat Papua Barat untuk memilih otonomi
atau federasi daerah di negara Indonesia
Kami yakin bahwa gerakan rakyat di yang tidak menindas di masa depan, ketika
Indonesia akan menentang dan melawan gerakan rakyat di Indonesia menang dalam
penindasan, hak istimewa dan rasisme perjuangannya untuk pembebasan nasional
Indonesia terhadap Papua Barat. Kami yakin dan sosial.
bahwa kawan-kawan Indonesia akan
menolak dan berjuang melawan "persatuan Untuk memajukan tujuan penentuan nasib
nasional" ala kelas penguasa Indonesia, sendiri dan pembebasan dan rakyat Papua
yang berfungsi sebagai kedok penindasan Barat, kami bersumpah untuk melakukan
dan penaklukan nasional Papua Barat. tekanan politik guna membantu
memperkuat perjuangan rakyat Papua Barat
Kami menjunjung tinggi dan merayakan dan mendelegitimasi Indonesia sebagai
persatuan dan sinergi antara perjuangan kekuatan kolonial dan pendudukan yang
rakyat Papua Barat untuk penentuan nasib didukung oleh imperialisme AS. Secara
khusus, kami berikrar untuk:

1. Mengakhiri pembungkaman atas kenyataan penindasan di Papua Barat dan


menyebarkan informasi dan pendidikan tentang nasib rakyat Papua Barat dan
perjuangan mereka demi penentuan nasib sendiri dan pembebasan.

2. Membongkar kejahatan dan mempermalukan perusahaan-perusahaan


terbesar yang beroperasi di Papua Barat yang juga bertanggung jawab atas
perampasan sumber daya wilayah tersebut dan penindasan terhadap rakyat
Papua Barat.

3. Membongkar penindasan yang kejam, pelanggaran HAM yang meluas, dan


genosida yang dilakukan terhadap rakyat Papua Barat.
3. Membongkar penindasan yang kejam, pelanggaran HAM yang meluas, dan
genosida yang dilakukan terhadap rakyat Papua Barat.

4. Membangun Merdeka West Papua Support Network (Jaringan Dukungan untuk


Papua Barat) yang akan berfungsi sebagai jaringan koordinasi kampanye
global yang akan terhubung dengan kelompok pendukung Papua Barat yang
ada di berbagai negara atau membantu membangun Komite Dukungan Papua
Merdeka dimana mereka belum ada.

5. Membantu mempertemukan pengungsi (exile) dari Papua Barat untuk


berkampanye demi pembebasan dan penentuan nasib sendiri negara asalnya.

6. Membawa seruan kami kepada pemerintah Indonesia, pemerintah-pemerintah


lain, aliansi-aliansi internasional, dan mimbar-mimbar internasional lainnya
yang relevan.

7. Menetapkan tanggal 1 Desember sebagai Hari Kemerdekaan Papua Barat, 1


Mei, 1 Juli, dan tanggal-tanggal lain yang relevan dengan perjuangan rakyat
Papua Barat dengan mengadakan berbagai kegiatan pada hari itu atau yang
dekat dengan tanggal-tanggal tersebut.

Kami dipersatukan dalam menuntut seruan-seruan kami:

Kemerdekaan untuk Papua Barat!

Berjuang untuk penentuan nasib sendiri dan


pembebasan bagi rakyat Papua Barat!

Imperialisme AS, keluar dari Papua Barat!

Indonesia, Keluar dari Papua Barat!

Akhiri penjajahan, pendudukan, penindasan kejam dan


genosida di Papua Barat!

Jayalah Rakyat Papua Barat!

Jayalah Masyarakat adat dan Rakyat yang Tertindas di


Dunia!

Hancurkan imperialisme AS dan semua kaum reaksioner!


Referensi:

[1] Made Supriatma, “Indonesian Security Forces in West Papua (Part 1),” West Papua Report, December 2014 in

East Timor Action Network (ETAN). http://etan.org/issues/wpapua/2014/1412wpap.htm#_ftn1

[2] John Pilger, “Free the forgotten bird of paradise,” John Pilger.com, 12 November 2009. http://johnpilger.com/

articles/free-the-forgotten-bird-of- paradise

[3] Asian Human Rights Commission and International Coalition for Papua, The Neglected Genocide: Human rights

abuses against Papuans in the Central Highlands, 1977-1978, 2013.

[4] Jim Elmslie, “Economic and social indicators in West Papua,” Pacific Institute of Public Policy, 19 June 2013.

http://pacificpolicy.org/2013/06/ economic-and-social-indicators-in-west-papua/

[5] Keerom, “Tackling indigenous unemployment in Indonesia’s Papua,” IRIN, 04 December 2013. http://

www.irinnews.org/report/99267/tackling- indigenous-unemployment-indonesia%E2%80%99s-papua

[6] Liam Fox, “West Papua formally recognised by Melanesia group,” ABC News Australia, 26 June 2015. http://

www.abc.net.au/news/2015-06-26/ west-papua-formally-recognised-by-melanesia-group/6576912

Anda mungkin juga menyukai