net/publication/336987745
CITATIONS READS
0 35
1 author:
Muhammad Royan
Universitas Negeri Yogyakarta
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Standard Operating Procedures for Health, Work Safety and The Environment View project
All content following this page was uploaded by Muhammad Royan on 02 November 2019.
Disusun Oleh:
Muhammad Royan 18503241003
Abdurahman Ismail M H 18503241011
Ageng Nawang Puspa 18503241013
Dimas Erwin Rizaldi 18503241016
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Banyak sekali kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Tahun 2018 terdapat kecelakaan
kerja sebesar 175.000 kecelakaan kerja. Jumlah ini naik 40% dari tahun sebelumnya
yaitu sebesar 123.000 kecelakaan kerja. Besarnya kasus kecelakaan kerja di
Indonesia membuat kami melakukan observasi tentang penerapan Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup di PT Kusuma Sandang Mekarjaya.
Tujuan dari observasi inin untuk mengamati prosedur yang benar serta sop yang
digunakan untuk menunjang kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup
di dunia industri. Observasi ini memiliki hasil bahwa PT KSM memiliki prosedur
keselamatan kerja yang baik. Akan tetapi, kesadaran dari masing masing karyawan
di PT KSM masih terbilang rendah karena masih banyak pegawai yang belum
sepenuhnya menaati peraturan yang berlaku berkaitan dengan keselamatan kerja.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya, sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik tanpa kendala. Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah
untuk memnuhi tugas mata kuliah Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
Hidup. Penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh setelah
mencari dan meninjau data dari berbagai sumber. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak
Yulianto Eko Wibowo, M.Pd selaku dosen pengampu dari mata kuliah K3LH.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Manfaat 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 4
B. Penelitian yang Relevan 6
BAB III METODE OBSERVASI
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 8
B. Subyek Penelitian 8
C. Jenis Tindakan 8
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian 9
B. Pembahasan 11
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kondisi di Perusahaan 18
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo K3 4
Gambar 2. PT Kusuma Sandang Mekarjaya 5
Gambar 3. Kecelakaan Kerja 6
Gambar 4. Masker 11
Gambar 5. Pekerja Mengenakan Kaos 12
Gambar 6. Instalasi Pengolahan Limbah Cair 13
Gambar 7. Rambu-Rambu K3LH 14
Gambar 8. Proses Pencucukan 18
Gambar 9. Proses Wraping 18
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup yang biasa
disingkat K3LH adalah suatu sistem yang dirancang untuk menjamin kesehatan
dan keselamatan kerja bagi semua personil di tempat kerja dengan
memperhatikan lingkungan hidup. Kebanyakan K3LH banyak diterapkan di
Industri. Hal ini berkaitan dengan banyaknya komponen – komponen yang
memiliki resiko kecelakaan kerja yang cukup besar. Dalam kurun waktu
terakhir banyak sekali kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Menurut data BPJS
Ketenagakerjaan bahwa tahun 2018 terdapat kecelakaan kerja sebesar 175.000
kecelakaan kerja. Jumlah ini naik 40% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
123.000 kecelakaan kerja. Besarnya klaim atau ganti rugi dari kecelakaan kerja
terbilang cukup besar yaitu sebesar 1,2 millyar rupiah. Data tersebut bukan
termasuk pekerja yang tidak terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan
dalam provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat kasus kecelakaan kerja
sebesar 998 kasus selama tahun 2017.
Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya kecelakaan kerja, yaitu
faktor manusia, faktor material, faktor sumber bahaya, dan faktor yang sedang
dihadapi. Dari beberapa faktor di atas, faktor manusia menjadi yang paling
banyak terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini terjadi karena pekerja mengabaikan
K3LH yang seharusnya dipatuhi agar selamat selama berkerja. Faktor
selanjutnya yang menjadi penyebab kecelakaan kerja adalah faktor materia,
yaitu mesin yang digunakan selama bekerja. Banyak industri di luar sana masih
menggunakan mesin yang seharusnya diganti dengan mesin baru karena kondisi
dari mesin tersebut sudah tidak layak bahkan dapat mengancam jiwa pekerja.
Namun hal tersebut dianggap sebelah mata oleh perusahaan dimana kebanyakan
perusahaan tidak mengganti mesin tersebut dengan alasan menekan
pengeluaran, padahal hal tersbut sangat berbahaya dan rentan terjadi kecelakaan
kerja.
1
2
B. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai pada observasi ini adalah :
1. Mengenal lebih jauh mengenai kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan hidup di dunia industri.
2. Mengamati prosedur yang benar serta sop yang digunakan untuk
menunjang kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup di dunia
industri.
3. Membandingkan antara kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan
hidup secara teoritis (di dalam buku) dengan kenyataan di industri.
4. Memenuhi tugas dari mata kuliah kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan hidup di dunia industri.
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan adanya observasi ini adalah :
1. Manfaat bagi Mahasiswa adalah :
a. Mengetahui lebih jauh mengenai kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan hidup di dunia industri.
b. Menambah wawasan mahasiswa mengenai kesehatan, keselamatan
kerja, dan lingkungan hidup baik secara teoritis maupun praksis di
dunia industri.
3
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
K3LH merupakan hal penting dalam pembangunan industri.
Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak menimbulkan masalah
terhadap manusia di setiap negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja,
bermacam penyakit akibat kerja dan dampak lingkungan dari adanya
industri. K3LH merupakan hal penting bagi pekerja karena mereka yang
menjadi penggerak industri dan posisi pekerja dalam industri adalah yang
utama dari system kerja. Karena tanpa adanya pekerja, tidak aka nada hasil
industri.
Gambar 1. Logo K3
(Sumber : id.wikipedia.org)
Oleh sebab itu, agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat
dan baik maka system kerja di setiap industri harus diatur dan dirancang
dengan memperhatikn K3LH dan para pekerja. Karena setiap pekerja atau
buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas kesehatan dan
keselamatan kerja, moral dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai
dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama
4
5
3. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja merupakan masalah besar bagi perusahaan. Tidak
hanya lerugian materi yang cukup besar, namun juga bisa memakan korban
jiwa. Menurut De Reamer (1958), National Safety Council (1985),
kecelakaan dapat didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak
terencana. Kecelakaan tidak selalu menyebabkan luka-luka, tetapi dapat
juga menyebabk kerusakan material dan peralatan yang ada, tetapi
kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka ini mendapatkan perhatian yang
6
lebih besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja adalah suatu
kejadian yang tidak terencana saat melakukan pekerjaan.
3. Cici Levina Tyastanti dan Y. Denny Ardyanto (2014) pada jurnalnya yang
berjudul “ RISK ASSESSMENT KECELAKAAN KERJA PADA UNIT
WINDIN PT. KUSUMAPUTRA SANTOSA, KARANGANYAR, JAWA
TENGAH “. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa identifikasi
bahaya pada proses produksi unit winding di PT. Kusumaputra Santosa,
Karanganyar, Jawa Tengah terdapat 27 potensi bahaya, antara lain 25
bahaya mekanik, 4 bahaya ergonomic, 3 bahaya fisik dan 2 bahaya listrik.
BAB III
METODE OBSERVASI
8
9
BAB IV
HASIL PENELIITIAN
A. Hasil Penelitian
Dari analisis yang saya lakukan tentang penerapan K3LH di PT Kusuma
Sandang Mekarjaya pada hari selasa, 5 Maret 2019 menggunakan metode
observasi, dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1. PT Kusuma Sandang Mekarjaya belum menerapkan standar ISO selama
bekerja dan hanya menggunakan Buku Perjanjian Kerja Bersama yang
memuat SOP pekerjaan (2008–2010) dan perusahaan tersebut masih
mengajukan untuk melakukan standarisasi ISO.
2. Selama bekerja, pegawai PT Kusuma Sandang Mekarjaya wajib
menggunakan sepatu, celmek, bagi yang berkerudung wajib dimasukan ke
dalam pakaian, masker dan air plug. Akan tetapi masih banyak pegawai
yang belum menaati peraturan tersebut terutama pegawai yang berusia
sekitar 50 tahun ke atas.
3. Proses pembuatan kain di PT Kusuma Sandang Mekarjaya yang berada di
Yogyakarta terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pertenunan, dan
finishing. Masing-masing tahap memiliki potensi kecelakaan kerja yang
cukup besar.
4. Pengolahan limbah yang dilakukan oleh PT Kusuma Sandang Mekarjaya
dibagi menjadi 2, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat
dikumpulkan di ruang tertentu dan dikelompokan berdasarkan jenisnya,
sedangkan limbah cair dilakukan pengolahan dengan bantuan bakteri
anaerob sampai air benar-benar bersih dan siap untuk dibuang.
5. Untuk mengurangi stress bekerja, para jajaran leader ke atas melakukan
yoga setiap hari sabtu dan melakukan kegiatan out bound setiap akhir tahun.
10
6. Jumlah pegawai yang mengalami kecelakaan kerja selama tahun 2018 dan
kerugiaannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Jumlah Kecelakaan
No Bulan Pengeluaran Biaya
Kerja (Orang)
1 Januari 13 Rp 1.896.800,00
2 Februari 6 Rp 827.600,00
3 Maret 14 Rp 4.270.600,00
4 April 1 Rp 130.000,00
5 Mei 15 Rp 2.636.400,00
6 Juni 13 Rp 3.453.300,00
7 Juli 0 Rp -
8 Agustus 15 Rp 2.832.400
9 September 13 Rp 2.168.200,00
10 Oktober 18 Rp 8.688.294,00
11 November 8 Rp 11.851.990,00
12 Desember 9 Rp 2.874.464,00
B. Pembahasan
Dari observasi yang kami lakukan di PT Kusuma Sandang Mekarjaya
mendapatkan hasil bahwa penerapan K3LH di perusahaan tersebut cukup
bagus. Hal in dibuktikan dengan adanya buku perjanjian kerja bersama (2008-
2010) yang memuat tentang SOP bekerja dan aturan-aturan tentang PT KSM.
Akan tetapi PT KSM masih belum menerapkan standar ISO dan masih
melakukan proses pengajuan SOP berstandar ISO. Hal ini sangat penting agar
selama bekerja dapat berjalan lebihh baik, efisien, dan aman serta diakui secara
internasional karena standar yang digunakan sudah berstaraf internasional.
Akan tetapi, masih banyak kekurangan di PT KSM antara lain pertama,
potensi terkena penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) lebih tinggi.
Hal ini karena banyak debu-debu kain yang bertebangan selama pembuatan
kain. Oleh karena itu selama bekerja, pekerja seharusnya menggunakan masker
selama bekerja. Sebagian besar pekerja sudah menggunakan masker selama
bekerja, tetapi masih ada sedikit pekerja yang belum menggunakan masker
sepenuhnya.
Gambar 4. Masker
(Sumber: PT KSM)
Kedua, pada tahap persiapan pembuatan kain potensi kecelakaan di bagian
ini adalah pekerja bisa tertimpa kain, tangan terjepit di size box, dan jika pekerja
merasa mengantuk tangan pekerja bisa tergores oleh cucukan. Ketiga, terdapat
pencemaran suara di bagian pertenunan karenaa suara mesin yang sangat
besing. Pekerja di bagian ini diwajibkan menggunakan masker dan pelindung
telingan untuk mengurangi suara bising selama bekerja. Akan tetapi, pelindung
telingan yang digunakan hanya menggunakan kapas yang diselipkan di
12
telingan. Selain itu, suhu di bagian ini cukup panas sehingga PT KSM
meletakan pengatur suhu dan kelembaban dengan menyemportkan uap air. Hal
ini bertujuan agar suhu dan kelembaban di bagian ini dapat terjada sehingga
pekerja tidak merasa terlalu risih bekerja di bagian ini.
Potensi kecelakaan kerja di bagian pertenunan antara lain apabila mesin
eror pekerja yang membenarkan mesin bisa terlempar koropong mesin tenun
shuttle dan tangan terjepit dibagian mesin tenun ravier. Selain itu, selama mesin
tenun ravier bekerja apabila terdapat kain yang putus, maka mesin akan berhenti
dengan sendiri.
Keempat, pada bagian finishing dilakukan pengecekan kualitas kain.
Kecelakaan kerja di bagian ini terbilang cukup kecil karena hanya bertugas
mengecek kain yang sudah dibuat, akan tetapi tidak menutup kemungkinan
terjadinya keclakaan kerja. Potensi kecelakaan kerja di bagian ini adalah kaki
yang bisa tertimpa gulungan kain.
Kelima, pekerja di PT KSM masih banyak yang belum menaati aturan
selama bekerja. Banyak pekerja yang tidak menggunakan sepatu safety bahkan
ada yang meenggunakan sandal selama bekerja. Selain itu baju yang mereka
kenakan beberapa ada yang memakai kaos dan tidak menggunakan pakain
kerja. Selama bekerja, beberapa pekerja tidak menggunakan masker. Hal ini
memengaruhi kesehatan paru-paru yang bisa berdampak pada penyakit ISPA.
Selain itu pembinaan di PT KSM cukup baik. Setiap pegawai yang telat
datang untuk presensi pagi dan telat datang maka mereka ada dilakukan
pembinaan agar pekerja tidak terlambat. Keselamatan pekerja juga
diperhatikan. Perusahaan menjamin keselamatan bukan hanya selama bekerja
di perusahaan baik kecelakaan ringan maupun berat, tetapi juga saat berangkat
dan pulang bekerja. Apabila pekerja mendapat kecelakaan selama
berangkat/pulang bekerja maka perusahaan akan menjamin biaya pengobatan
pekerja tersebut. Rambu-rambu yang berkaitan keselamatan pekerja juga
banyak terpampang diperusahaan. Hal ini agar pekerja selalu mengutamakan
keselamatan kerja selama bekerja. Untuk mengatasi hal yang tidak terduga, PT
KSM memasang APAR setiap 15 meter sekali agar apabila terdapat percikan
api muncul yang membahayakan baik untuk pekerja maupun mesin dapat
diatasi secara cepat sehingga api tidak membesar.
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan observasi K3LH di PT Kusuma Sandang
Mekarjaya adalah:
1. PT Kusuma sandang Mekarjaya yang berlokasi di JL. Raya Wates Km 7,4
Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta merupakan salah satu industri
penghasil kain yang ada di Indonesia.
2. Memliki ijin dari pemrinah nomor 59/DJAJ/T/1989 sebagi perusahaan
industri dan ijin sebagai perusahaan tekstil nomor 503/1169/1989.
3. Proses pembuatn kain di PT Kusuma Sandang Mekarjaya terdiri dari tahap,
yaitu persiapan, pentenunan, dan finishing.
4. PT Kusuma Sandang Mekarjaya belum menerapkan standar ISO selama
bekerja dan hanya menggunakan Buku Pejanjian Kerja Bersama yang
memuat SOP pekerjaan.
5. Banyak karyawan di PT Kusuma Sandang Mekarjaya yang sudah mentaati
aturan ketika bekerja, namun ada beberapa yang tidak mentati aturan seperti
tidak menggunakan APD yang sudah dianjurkan.
6. Pengolahan limbah yang dilakukan PT Kusuma Sandang Mekarjaya dibagi
menjadi 2, yaitu limbah padat dan cair.
7. PT Kusuma Sandang Mekarjaya mengolah limbah perusahaan dengan baik
dan rapi sebelum di buang ke sungai ataupun di jual kembali.
B. Saran
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam K3LH pada PT Kusuma
Sandang Mekarjaya untuk menambah kinerja pengawasan mutu, mengurangi
angka kecelakaan pekerja, dan menabah kualitas dari kain yang diproduksi
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan efektif kerja yang telah dilakukan
2. Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dengan
menegakkan disiplin pemakaian alat pengaman di area tertentu dalam
pabrik dan pemeriksaan kesehatan rutin. Karyawan yang sehat akan
meningkatkan produktivitas kerjanya.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN