UNIVERSITAS PATTIMURA
KULIT
Disusun oleh:
FAUZI MAHMUD
(2016-84-060)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
Oksigen adalah gas hambar yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Oksigen bisa ada dalam monatomik yaitu yaitu hanya satu atom yang berada
dalam satu unsur atau dikenal sebagai ion sederhana, tetapi keadaan yang
diinginkan adalah diatomik yaitu molekul yang terdiri dari dua atom (O2). Ada
juga dalam bentuk triatomik, atau lebih dikenal sebagai ozon dan ditemukan di
batas atas atmosfer.1,2 Sejak awal, oksigen telah digunakan dalam pengobatan
medis. Penggunaan hiperbarik pertama sebagai terapi dicatat ada 1662 oleh
Nathaniel Henshaw untuk mengobati kondisi kronis, tetapi pada tahun 1920
pertama dibuat di Amerika Serikat pada tahun 1861 di New York tetapi yang
paling terkenal adalah chamber yang dibangun pada tahun 1921 di Kansas.1
Namun karena lebih banyak laporan konsentrasi toksisitas oksigen, HBOT tidak
sepenuhnya disetujui dan dipraktekkan sampai tahun 1937 oleh Behnke dan Shaw
sebagai perawatan untuk banyak kondisi medis tumbuh dan penelitian tentang
subjek ini meluas seiring dengan perawatan menjanjikan. Saat ini, HBOT telah
dekompresi. Mulai dari akhir tahun 1950-an hingga sekarang, HBOT digunakan
2
untuk mengobati gangren, stroke, pasien pasca serangan jantung, dan keracunan
karbon monoksida.1-3
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Hiperbarik
1. Sejarah Hiperbarik
Tepatnya, di Inggris tahun 1662 oleh Henshaw, Ruang Udara Bertekanan Tinggi
kulit dan rickets. Di Perancis tahun 1834 dr. Junot menyatakan adanya
diobati oleh hiperbarik. Sedangkan pada awal tahun 1900 di Inggris dr. John
Jakarta, Ambon dan Lakesla Surabaya, yang digunakan untuk menangani kasus-
4
kasus cedera penyelaman seperti keracunan gas-gas pernapasan dan penyakit
dekompresi.4
Terapi oksigen hiperbarik pertama kali digunakan oleh Behnke pada tahun
perubahan tekanan, misalnya saat menyelam atau naik pesawat terbang, yakni
terjadi pelepasan dan mengembangnya gelembung gas dalam organ. Jika kita
kembali ke tekanan awal, maka akan terjadi perubahan tekanan yang dapat
ATA/atmosfir absolut). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu
menyelam atau dalam ruang udara yang bertekanan tinggi yang dirancang baik
33 kaki (10 meter), tekanan akan naik 1 atm. Tiap terapi diberikan 2-3 ATA,
terapi sekitar 60-90 menit. Dosis yang digunakan pada perawatan tidak boleh
lebih dari 3 ATA karena tidak aman untuk pasien selain berkaitan dengan
lamanya perawatan yang dibutuhkan, juga dikatakan bahwa tekanan di atas 2,5
akibat penyelaman, saat ini hiperbarik juga telah digunakan di Indonesia sebagai
5
komplikasi diabetes melitus,serta untuk kesehatan dan kebugaran, terutama untuk
2. Definisi
kesehatan yang timbul akibat pemberian tekanan lebih dari 1 Atmosfer (Atm)
pengobatan dimana pasien menghirup oksigen murni (100%) secara berkala ketika
menyelam atau di dalam RUBT dengan tekanan lebih besar daripada 1 ATA.8
Tekanan 1 atmosfer (760 mmHg) adalah tekanan udara yang dialami oleh
semua benda, termasuk manusia, diatas permukaan laut, bersifat tetap dari semua
terapi oksigen hiperbarik yang dapat diperoleh, cara ini pun juga mengandung
resiko. Sebab itu terapi oksigen harus dilaksanakan secara hati-hati sesuai
prosedur yang berlaku, sehingga mencapai hasil yang maksimal dengan resiko
minimal.9
3. Hyperbarik Chamber
6
b) Multiplace : pengobatan untuk beberapa penderita pada waktu bersamaan
>1 ATA. Tiap terapi diberikan selama 2-3 ATA, menghasilkan 6 ml oksigen
terlarut dalam 100 ml plasma, dan durasi rata-rata terapi 60-90 menit. Jumlah
terapi bergantung dari jenis penyakit. Untuk akut sekitar 3-5 kali dan untuk kasus
kronik bisa mencapai 50-60 kali. Dosis yang digunakan pada perawatan tidak
boleh lebih dari 3 ATA karena tidak aman untuk pasien dan mempunyai efek
imunosupresif.11
a) Hukum Boyle
Ini adalah dasar untuk banyak aspek terapi hiperbarik. Dasar ini terjadi
saluran antara bagian dalam dan ruang telinga bagian luar. Demikian pula,
tekanan.12
7
b) Hukum Dalton
Tekanan total suatu campuran gas adalah sama dengan jumlah tekanan
P = P1 + P2 + P3 +.....
c) Hukum Henry
dengan tekanan parsial gas tersebut dalam cairan atau jaringan pada suhu
yang tetap.14
Ini adalah dasar teori untuk meningkatkan tekanan oksigen jaringan dengan
oksigen 100% bertekanan tinggi, sehingga konsentrasi gas inert pada jaringan
(terutama nitrogen) juga akan meningkat. Nitrogen dapat larut dalam darah dan
juga dapat keluar dari plasma membentuk emboli gas arterial selama fase
dekompresi.15
beberapa oksigen dibawa oleh plasma. Pada bagian ini akan meningkat
tekanan oksigen arteri adalah sekitar 100 mmHg, dan tekanan oksigen
8
dapat meningkatkan tekanan oksigen arteri 2000 mmHg, dan tekanan
oksigen jaringan menjadi sekitar 500 mmHg, dan hal ini memungkinkan
terhambat di mana sel-sel darah merah tidak bisa lewat, dan juga dapat
gradien yang besar untuk poses difusi oksigen dari darah ke jaringan.
c) Vasokonstriksi arteriolar
9
masih dikompensasi oleh peningkatan pengangkutan oksigen plasma yang
proses tersebut dengan memperbaiki hidup dari kulit atau bahkan tungkai
yang diimplatasi.3
5. Indikasi
Indikasi mengacu pada lingkup dan standar untuk penggunaan yang sesuai
dengan terapi oksigen hiperbarik. Di Cina indikasi dari terapi oksigen hiperbarik
awalnya dirilis pada tahun 1982. Dengan praktek dan pengakuanChinese Medical
10
adalah penyakit di mana terapi oksigen hiperbarik harus diberikan sesegera
c) Penyakit dekompresi;
otak akut;
g) Edema otak;
i) Crush injury
2) Tuli mendadak
11
6) Fraktur penyembuhan
8) Keadaan vegetatif
15) Osteomyelitis
22) Miokarditis
dalam, Raynaud
24) Vertigo
25) Ulkus kulit kronis (hambatan suplai darah arteri, kongesti vena, luka
baring)
12
27) Ulkus peptikum
40) Pustular
41) Psoriasis
42) Pityriasisrosea
13
6. Kontraindikasi
b) Pulmonarry bulla;
hiperbarik pada pasien perlu diperhatikan dan mungkin dapat menyebabkan efek
hiperbarik harus digunakan dengan hati-hati jika pasien memiliki salah satu
kondisi berikut:3
b) Emfisema berat;
c) Penyakit bronkiektasis;
d) Infeksi sinus;
i) Ablasi retina;
14
j) Tahap awal kehamilan (3 bulan).
Pada tahun 2013, kontraindikasi baru untuk terapi oksigen hiperbarik dirilis oleh
c) Berat lahir <2000 gram pada prematur dan bayi lahir rendah berat;
karbondioksida
7. Komplikasi
yang dirawat secara rutin dengan terapi oksigen hiperbarik, dimana oksigen
diberikan melalui masker wajah yang memiliki risiko toksisitas oksigen tiga kali
15
Sebagai kemajuan industrialisasi, pasokan udara segar terus menurun,
membuat kualitas udara yang lebih baik menjadi lebih mahal. Tempat-tempat
penjualan oksigen telah tersedia di beberapa kota besar seperti Los Angeles dan
Tokyo yang menyediakan pasokan oksigen murni pada orang dengan tarif
tertentu. Tempat-tempat ini menjual oksigen untuk keperluan rekreasi dan tersedia
berbagai aroma yang dapat di pilih sendiri oleh pelanggan. Para penjual ini
energi, dan mengurangi sakit kepala dan masalah sinusitis. Namun, penelitian
khusus pada manfaat yang di klaim oleh para penjual ini belum seleseai dan tidak
hanya penampilan luar saja tetapi juga penampilan dari dalam yaitu tetap terlihat
muda, inovasi dalam bidang dermatologis terus berkembang salah satunya yaitu
dengan peremajaan wajah yang menua. Cukup banyak dari prosedur minimal
invasif ini telah dikembangkan secara efektif seperti chemical peeling, filler yaitu
menyuntikkan cairan asam hialuronat ke lapisan kulit, dan suntik botoks, tapi
yang belum sepenuhnya dipahami adalah HBOT.4,5,6 HBOT sebagai terapi untuk
estetika penggunaannya relatif baru jadi belum ada banyak penelitian yang
kerutan pada kulit. Namun, dari beberapa yang telah melakukan penelitian, hasil
positif tercapai dan penggunaan terapi oksigen untuk perawatan kerutan pada kulit
16
HBOT diperkirakan meningkatkan elastisitas kulit dan merangsang produksi
kolagen, dapat mengurangi kerutan, garis halus dan meremajakan tekstur kulit.9
Banyak klinik dermatologi dan bahkan spa yang telah menggunakan mesin yang
masalah kulit yang berkaitan dengan usia. Oksigen digunakan dalam perawatan
sel. Penggunaan terapi oksigen sebagai proses peremajaan kulit dan mengurangi
semakin tersebar luas di klinik dermatologi karena semakin hasilnya semakin baik
tidak hanya bertindak sebagai penghalang fisik terhadap infeksi dari luar, tetapi
neurotransmitter.10 Masalah kerutan kulit dan estetika, seperti noda dan bekas
Kerutan disebabkan faktor intrinsik yang akibat bertambahnya usia, atau penuaan
yang diprogram secara genetis, yang terjadi seiring waktu. Penuaan yang
fibroblast, kolagen, dan elastin, yang menghasilkan kerutan kulit dan elastisitas
kulit berkurang.11 Selain itu, merokok dapat menyebabkan penuaan kulit dan
17
dan produksi elastosis, yang menurunkan protein matriks penting
untuk elastisitas kulit.12 Kerutan tampaknya paling bayak terjadi pada kulit wanita
daripada pria karena mungkin tingkat estrogen pada wanita. Estrogen berfungsi
terbentuknya kerutan lebih menonjol pada wanita daripada pria. 13 Adapun asupan
makanan, konsumsi vitamin C dan asam linoleat dikaitkan dengan penuaan kulit
yang lebih lambat, sedangakan konsumsi banyak makanan yang berlemak dan
ini adalah gejala dari photoaging.15 Photoaging ditandai dengan hiperplasia atau
papila dermal, keratinosit dan melanosit yang tidak biasa, degradasi molekul
juga ditandai dengan kulit kering, kulit kasar, pigmentasi abnormal, penebalan
membran basal dan yang mengatur ulang matriks ekstraseluler (ECM) dan
kolagen tipe 1, yang dimana kolagen tipe 1 penting untuk mendukung kulit, dan
18
sudah ada sebelumnya, yang dapat menyebabkan pembentukan kerutan dengan
vascular (VEGF).18,19
kerutan pada kulit dan dapat disebabkan oleh tidak hanya melalui radiasi sinar
UV-B tetapi juga melalui kondisi hipoksia. Telah ada penelitian dan bukti-bukti
jaringan vaskular.15 VEGF adalah factor angiogenesis utama dan gen target
protein HIF.20,21 Telah dilakukan penelitian, tingkat VEGF telah terbukti terjadi
a. HIF-1α
angiogenesis melalui induksi protein HIF-1, yang mengarah kerutan pada kulit.
Terdapat dua subunit HIF-1 protein yaitu α dan β. Dari dua subunit ini yang
biasanya dibuat dalam sel. Di beberapa Sel, mRNA HIF-1α meningkat selama
Tetapi pada kebanyakan sel di bawah kondisi hipoksia, tingkat mRNA tetap sama
19
Tekanan oksigen yang rendah menstabilkan subunit HIF-1α dan mempromosikan
Tingkat oksigen yang lebih tinggi meningkatkan degradasi protein HIF-1α dan
MMP disekresikan sebagai zymogen aktif (pro-MMP) dan harus diaktifkan untuk
berfungsi secara penuh. Faktor pertumbuhan dan Sitokin adalah molekul yang
sinar UV, yang meningkat adalah MMP-1, 2, 3, dan 9. 17 Dalam penelitian lain
20
yang dilakukan di epidermis kulit tikus tanpa rambut, setelah periode panjang
Radiasi sinar UV tingkat MMP-1 dan MMP-3 tidak mengalami peningkatan yang
signifikan. Namun, level aktif MMP-2 dan MMP-9, selain meningkatkan pro-
MMP-2 dan tingkat pro-MMP-9, ditemukan secara signifikan lebih tinggi pada
paparan radiasi sinar UVB yang mengekrutkan kulit tikus dibandingkan pada kulit
tikus normal yang tidak terpajan.10 MMP-2 dan MMP-9, juga dikenal sebagai
kolagen tipe IV dan VII, yang merupakan komponen utama dari membrana
basalis. Meskipun MMP-2 dan MMP-9 telah ditemukan memainkan peran penting
dalam menginduksi kerutan kulit dan angiogenesis, hasil yang diperoleh dalam
penelitian dari tikus tanpa bulu dangan radiasi sinar UVB melalui hyperoxic (HO)
tidak menunjukkan penurunan kondisi yang signifikan dalam tingkat MMP. 16,21
Level MMP-9 ditemukan sama untuk kelompok UVB dan UVB + HO dan Level
MMP-2 ditemukan sedikit menurun pada keduanya Kelompok UVB dan UVB +
HO. Karena level MMP-2 di kedua kelompok UVB dan UVB + HO ditemukan
peljaari lebih lanjut.16 Supresi dari gen CTGF menurunkan level MMP-2 dan gen
CTGF.12
21
Gambar 1. Mekanisme HBOT untuk mengurangi pembentukan kerutan kulit akibat
pada sel darah putih dan meningkat ketika suatu jaringan tertentu mengalami
kerusakan, neutrofil akan dengan cepat dari aliran pembuluh darah, bergerak
menuju lokasi terjadi kerusakan jaringan. Akibat paparan sinar matahari pada
22
jaringan.17,18 Kemampuan merusak dari neutrofil berasal dari fakta bahwa
kerusakan tersebut di isi dengan enzim proteolitik yang kuat sehingga mampu
karena lebih banyak studi mengeksplorasi hipotesis tentang MMPs dan HIF1
sebagai penyebab utama dan juga karena akhir-akhir ini baru ditemukan tingkat
infiltrasi neutrofil hanya bisa diperiksa di kulit yang terkena paparan radiasi sinar
UV.10,20
seperti MMPs dan neutrofil elastase sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan
fotoaging, bukan fibroblas dan molekul keratinosit yang melepaskan enzim.11 Hal
seperti MMP-8, MMP-9, dan MMP-12, dan selain itu MMP-1 tampaknya
HBOT untuk mengobati kerutan kulit mungkin efektif karena dapat mengurangi
23
hiperoksik mampu menurunkan aliran darah di sel otot aktif dan juga
neutrofil, yang akhirnya akan mengurangi pelepasan MMP pada kulit. Bukti lain
pembentukan kerutan dengan tingkat paparan sinar radiasi UV yang lebih tinggi.45
d. Thrombospondin-1
menghambat proliferasi dan migrasi sel endotel, tetapi yang lebih penting dalam
diproduksi oleh keratinosit lapisan basal epidermis pada kulit manusia dan protein
menghambat kerusakan dermis, serat elastis dan juga kolagen, yang mengarah
oleh paparan sinar radiasi UV-B dengan menurunkan proliferasi sel endotel dan
24
mengatur kembali matriks ekstraseluler, aktivasi MMP-2 dikaitkan dengan
MMP-2. Hal tersebut juga dianggap bahwa MMP-9 memiliki kemampuan untuk
seperti TSP-1 mengikat ke MMP-2 karena MMP-2 dan MMP-9 memiliki struktur
domain yang serupa. TSP-1 menghambat MMP berkontribusi terhadap efek anti-
angiogenik dan juga kemampuan untuk mengurangi kerusakan kulit dan kerutan
25
BAB III
PENUTUP
dapat digunakan secara maksimal pada perawatan kulit, mekanisme yang tepat
karena bukti yang saling bertentangan dan membutuhkan penelitian lebih lanjut
untuk masalah ini. Kadar protein HIF-1α telah terbukti berkurang pada kondisi
oksigen tinggi dan dapat menghambat ekspresi VEGF dan angiogenesis kulit.
ada juga yang telah menemukan bahwa HBOT mampu menambah angiogenesis
pada ulkus dan luka.7 Butuh banyak bukti dan penelitian untuk seberapa tepat
konsentrasi oksigen mempengaruhi aktivitas dan level TSP-1, MMP-2 dan MMP-
kerutan kulit terbukti menjanjikan dan efektif untuk tingkat tertentu, sehingga
26
perawatan ini digunakan dan menjadi lebih luas pada tempat spa dan klinik
27
DAFTAR PUSTAKA
2. Gill AL, Bell CN: Hyperbaric oxygen: its uses, mechanisms of action and
4. Grainge C: Breath of life: the evolution of oxygen therapy. J R Soc Med 2004,
97(10):489–493.
66(3):1–8.
8. Fuller AM, Giardina C, Hightower LE, Perdrizet GA, Tierney CA: Hyperbaric
Aug 3.
28
9. Ishii Y, Miyanaga Y, Shimojo H, Ushida T, Tateishi T: Effects of hyperbaric
23(3):364.
12. Morita A: Tobacco smoke causes premature skin aging. J Dermatol Sci 2007,
48(3):169–175.
15. Chung JH, Eun HC: Angiogenesis in skin aging and photoaging. J Dermatol
2010, 299(2):694–701.
16. Gilchrest BA: Skin aging and photoaging: an overview. J Am Acad Dermatol
1989, 21:610–613.
2:92–97.
29
18. Kiichiro Y, Hajimu O, Detmar M: Targeted overexpression of the
30