Anda di halaman 1dari 2

A.

Perubahan Tubuh Menjelang Menopause


Perubahan-perubahan yang terjadi menjelang Menopause meliputi:
1. Perubahan pada organ reproduksi
a. Uterus (Rahim)
Rahim mengalami atropi (keadaan kemunduran gizi jaringan),
panjangnya mernyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan
miometrium (otot rahim), menjadi sedikit dan lebih banyak
mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara berlebi- han).
b. Tuba Fallopi (Saluran Telur)
Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut.
Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbrae
menghilang.
c. Ovaritum
Setelah wanita melewati akhir usia 30-an, produksi indung telur
berangsur-angsur menurun. Dengan demikian, pelepasan sel telur
tidak selalu pada setiap siklus haid. Pada saat int jarak haid menjadi
agak tidak teratur, yaitu terjadi pada selang waktu yang lebih lama,
pola cairan haid berubah menjadi semakin sedikit atau sermakin
banyak. Sampai akhirnya, pelepasan sel telur tidak lagi terjadi dan
haid pun berhenti.
d. Serviks (leher rahim)
Seperti halnya rahim dan indung telur, serviks juga mengalarri
pengerutan dan memendek.
e. Vagina
Vagina mengalami kontraktur (melemahnya otot jaringan), panjang
dan lebar vagina juga mengalami pengecilan. Forniks (dinding
vagina bagian belakang dekat mulut rahim) menjadi dangkal. Atropi
vagina berangsung-angsur menghilang, selaput lendir alat kelamin
akan menipis dan tidak lagi mempertahankan elastisitasnıya akibat
fibrosis (pembentukan jaringan ikat dalam alat atau bagian tubuh
dalam jumiah yang melampaui keadaan biasa), Perlu di ketahui,
perubahan Ini sampai batas terteritu di pengaruhi oleh
keberlangsungan dalam aktivitas seksual. Arti- nya, makin lama
kegiatan tersebut dilakukan makin kurang laju pendangkalan atau
pengecilan alat kelamin bagian luar wanita (genitalia eksterna).
f. Vulva (Mulut Rahim)
Jaringannya menipis karena berkurang dan hilangnya jaringan lemak
serta jaringan elastik. Kulitnya menipis dan pembuluh darah
berkurang, sehingga menyebabkan pengenitan lipatan vulva. Terjadi
gangguan rasa gatal dan juga hilangnya sekret kulit serta
mengerutrıya lubang masuk kemaluan. Berkurangnya serabut
pembuluh darah dan serabut elastik. Semua keadaan ini
mempengaruhi munculnya gangguan nyeri waktu senggama.
2. Perubahan Hormon
Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya suatu
reaksi. Pada kondisi Menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon
estrogen yang menjadi berkurang. Meskipun perubahan terjadi juga pada
hormon lainnya, seperti progesteron. telapi perubahan yang mempengaruhi
langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga psikis adalah
akibat perubahan hormon estrogen.

Anda mungkin juga menyukai