Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

Cara pemisahan :
Identifikasi kelarutan senyawa tetrasiklin HCl dan basis salep hidrokarbon untuk
melarutkan kedua larutan tersebut. Diperoleh kelarutan tetrasiklin HCl dalam air dan
basis salep hidrokarbon dalam eter. Masing-masing senyawa dilarutkan dengan pelarut
yang sesuai ke dalam erlenmeyer, kemudian dikocok 10-15 menit untuk
memaksimalkan gaya tarik-menarik senyawa tetrasiklin HCl dan basis salep terhadap
pelarutnya. Pindahkan campuran larutan ke dalam corong pisah. Tunggu 5 menit untuk
memaksimalkan pemisahan dan terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan air dan eter.
Lapisan air akan berada di bawah dan lapisan eter berada di atas. Tampung seluruh
lapisan air ke dalam erlenmeyer melalui bagian bawah corong pisah dan lapisan atas
eter melalui mulut atas corong pisah.
1. Pelarut yang dapat digunakan untuk senyawa tetrasiklin HCl adalah air.
Hal itu berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi 5 yang menyatakan, tetrasiklin HCl
mempunyai kelarutan larut dalam air, dalam larutan alkali hidroksida dan dalam
larutan karbonat, sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam kloroform dan
dalam eter.
2. Semua hidrokarbon merupakan senyawa non-polar sehingga tidak larut dalam air. Jika
suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas
sebab massa jenisnya lebih kecil. Basis salep hidrokarbon yang biasa digunakan,
misalnya vaseline album sehingga pelarut yang dapat digunakan adalah eter.
Hal itu berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi 3 yang menyatakan, vaseline album
mempunya kelarutan praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam
kloroform, dalam eter dan dalam eter minyak tanah, larutan kadang-kadang
beropalesensi lemah.
3. Pelarut senyawa tetrasiklin HCl akan berada pada lapisan bawah karena air memiliki
massa jenis yang lebih besar daripada eter, yaitu 997 kg/m 3 sehingga larutan dengan
massa jenis yang lebih berat akan terletak di bagian bawah.
4. Pelarut senyawa basis salep hidrokarbon akan berada pada lapisan atas karena eter
memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air, yaitu 713 kg/m 3 sehingga larutan
dengan massa jenis yang lebih ringan akan terletak di bagian atas.
TUGAS 2
Cara pemisahan :
Identifikasi kelarutan senyawa ibuprofen dan zat tambahan pada eliksir untuk
melarutkan semua larutan. Diperoleh kelarutan ibuprofen dalam kloroform serta zat
tambahan pada eliksir dalam air. Masing-masing senyawa dilarutkan dengan pelarut
yang sesuai ke dalam erlenmeyer, kemudian dikocok 10-15 menit untuk
memaksimalkan gaya tarik-menarik senyawa ibuprofen dan zat tambahan pada eliksir
terhadap pelarutnya. Pindahkan campuran larutan ke dalam corong pisah. Tunggu 5
menit untuk memaksimalkan pemisahan dan terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan
kloroform dan air. Lapisan air akan berada di atas dan lapisan kloroform berada di
bawah. Tampung seluruh lapisan air ke dalam erlenmeyer melalui bagian bawah corong
pisah dan lapisan atas eter melalui mulut atas corong pisah. Uapkan pelarut.
1. Pelarut yang dapat digunakan untuk senyawa ibuprofen adalah kloroform.
Hal itu berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi 5 yang menyatakan, ibuprofen
mempunyai kelarutan praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam metanol,
dalam etanol, dalam aseton dan dalam kloroform, sukar larut dalam etil asetat.
2. Pelarut yang dapat digunakan untuk memisahkan zat tambahan pada eliksir adalah air.
Hal itu berdasarkan beberapa literatur yang menyatakan,
- Gliserin mempunyai kelarutan dapat bercampur dengan etanol, tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
(Farmakope Indonesia Edisi 5)
- Natrium benzoat mempunyai kelarutan mudah larut dalam air, agak sukar larut
dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%.
(Farmakope Indonesia Edisi 5)
- Sunset yellow mempunyai kelarutan mudah larut dalam gliserin dan air, agak sukar
larut dalam aseton dan propilenglikol, sukar larut dalam etanol 75%.
(Handbook of Pharmaceutical of Excipient Edisi 6)
- Essence orange mempunyai kelarutan mudah larut dalam alkohol 90%.
(Martindale hal. 680)
Zat tambahan, seperti gliserin yang tidak dapat larut dengan air akan terlarut oleh
etanol yang terkandung dalam eliksir sebanyak 10%. Etanol ini terutama digunakan
untuk melarutkan zat tambahan yang tidak larut oleh air sehingga dapat meningkatkan
kelarutan komponen-komponen yang terkandung pada eliksir.
3. Pelarut senyawa ibuprofen akan berada pada lapisan bawah karena kloroform memiliki
massa jenis yang lebih besar daripada air, yaitu 1,49 g/cm 3 sehingga larutan dengan
massa jenis yang lebih berat akan terletak di bagian bawah.
4. Pelarut senyawa zat tambahan pada eliksir akan berada pada lapisan bawah karena air
memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada kloroform, yaitu 0,997 g/cm 3 sehingga
larutan dengan massa jenis yang lebih ringan akan terletak di bagian atas.

Anda mungkin juga menyukai