METODOLOGI PENELITIAN
rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan
teknik yang digunakan, metode sampling sampai dengan analisis dan data untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan”.
Menurut Erlina (2008: 74) “Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap
yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik
tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi populasi penelitian ini
populasi (Erlina, 2008:75). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampling yaitu sampel yang diambil menjadi anggota sampel berdasarkan kriteria
atau pertimbangan. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut:
merger dan akuisisi pada periode tahun 2005-2008 serta tidak melakukan
kegiatan merger dan akuisisi lebih dari satu kali selama periode
pengamatan, yaitu selama 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merger dan
akuisisi.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan untuk periode 2005-
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “ Data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik
pihak pengumpul data primer maupun pihak lain”. Sumber data laporan keuangan
perusahaan sampel berasal dari I ndonesian Capital Market Directory dan dari
adalah tipe variabel yang dipengaruhi atau yang dijelaskan oleh variabel
independen. Variabel pada intinya adalah segala sesuatu yang dapat diberi
berbagai macam nilai. Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
akan menjadi objek pengamatan penelitian variabel yang diteliti dalam penelitian
Pada penelitian ini merger dan akusisi dipandang sebagai suatu proses atau
dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan
melalui 5 variabel yaitu, Current ratio, Debt to equity ratio, Total asset turn
over ratio, Return on asset, dan Return on equity, sedangkan yang berfungsi
sebagai variabel independen adalah periode waktu sebelum dan setelah merger
dan akuisisi.
dengan basis yang relatif seimbang, karena mereka memiliki sumber daya dan
kompetetif yang lebih kuat. Akuisisi menurut Hitt (2001: 295) adalah
setelah merger dan akuisisi pada penelitian ini menggunakan rasio keuangan,
adalah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.
a. Rasio Likuiditas
jangka pendeknya bila jatuh tempo”. Pada umumnya perhatian pertama dari
mengkaitkan uang tunai (kas) dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban
lancar yang dapat memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan mudah
current ratio.
Current ratio atau rasio lancar menurut Weston dan Copeland (1992:
Biasanya aktiva lancar ini terdiri atas kas, surat berharga, piutang dagang,
dan persedian”. Kewajiban lancar sendiri terdiri dari hutang dagang, wesel
bayar jangka pendek, hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun, pajak penghasilan yang terhutang dan beban-beban lain yang
seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenui oleh aktiva
yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan
b. Rasio Leverage
dibiayai oleh hutang. Rasio leverage yang digunakan pada penelitian ini
adalah debt to equity ratio” . Debt to equity ratio menurut Riyanto (1995:
333) digunakan untuk “mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri
menggunakan cara :
DER =
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas atau menurut Brigham dan Houston (2001: 81) disebut
rasio aktivitas yang akan digunakan untuk melihat seberapa efektif dan
efisien perusahaan mengelola aktivanya adalah total asset turn over ratio.
Rasio perputaran aktiva atau total asset turn over ratio digunakan untuk
Total asset turn over ratio menurut Brigham dan Houston (2001: 83)
d. Rasio Profitabilitas
ROA =
digunakan adalah model analisis Paired Sample T-Test dan atau Wilcoxon Signed
penelitian dengan menggunakan uji analisis Paired Sample T-Test apabila data
berdistribusi normal dan model uji analisis Wilcoxon Signed Rank apabila data
Untuk tingkat signifikansi atau nilai alfa (α), nilai alfa yang umum dipakai
adalah 0,05 dan 0,01, kemudian pada penelitian ini ditetapkan tingkat
pengujian adalah sebesar 0,05 atau (5%). Penjelasan tahapan pengujiannya adalah
sebagai berikut :
normal atau tidak. Uji normalitas penting dilakukan karena untuk menentukan alat
uji statistik apa yang sebaiknya digunakan untuk pengujian hipotesis. Apabila
berdistribusi tidak normal maka lebih sesuai dipilih alat uji satatistik non-
variabel penelitian pada periode sebelum dan setelah melakukan merger dan
ditentukan dengan cara, apabila hasil signifikansi lebih besar dari tingkat
signifikansi yang sudah ditentukan (> 0,05) maka H0 diterima dan data tersebut
Hasil uji normalitas data digunakan untuk menentukan alat uji apa yang
Sementara apabila data berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non-
parametrik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test yang lebih sesuai digunakan.
model penelitian pre-post atau sebelum dan setelah. Uji beda digunakan untuk
penelitian ini adalah peristiwa merger dan akuisisi. Jika perlakuan tersebut
sama dengan atau dianggap nol atau hipotesis nol (H0) diterima. Jika
dengan nol dan hipotesis nolnya (H0) ditolak, berarti hipotesis alternatifnya
diterima.
parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda (H0)
antara dua variabel. Data berasal dari dua pengukuran atau dua periode
sebagai berikut :
Keterangan :
Test. Uji ini digunakan untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua
perlakuan yang berbeda. Dalam hal ini Wilcoxon Signed R ank Test digunakan
untuk mengetahui perbedaan kinerja sebelum dan setelah pelaksanaan merger dan
Uji ini memberikan bobot nilai lebih untuk setiap pasangan yang menunjukkan
perbedaan besar antara dua kondisi dibandingkan dengan dua pasangan yang
H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah
H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah
H0 diterima apabila T0 ≥ T
H0 ditolak apabila T0 ˂ T
5) Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai T0.
Z =
E (T) =
σT =
Dalam penelitian ini menggunakan data dari 2 tahun sebelum dan 2 tahun
antara rasio-rasio keuangan sebelum dan sesudah merger dan akusisi. Seperti yang
perusahaan manufaktur yang telah go public dan melakukan merger dan akuisisi
ICMD terdapat sampel 13 perusahaan yang melakukan merger dan akusisi selama
periode tahun 2005-2008 dengan data keuangan 2 tahun sebelum dan 2 tahun
sesudah setelah merger dan akusisi yang diperoleh dari data keuangan yang
yang terdapat di BEI yang melakukan aksi merger dan akusisi yang menonjol
dalam penelitian ini adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja
on assets, dan return on equity. Kelima varibel tersebut diperoleh dari perhitungan
dan berdasarkan laporan keuangan tahunan yang terdapat pada ICMD serta
Berikut akan ditampilkan deskriptif variabel yang ditinjau dari nilai rata-
rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk periode
sebelum merger dan akuisisi. Dimana jika standar deviasi lebih bersar dari
pada nilai rata-rata maka berarti data yang ada memiliki variasi yang besar,
begitu juga sebaliknya jika standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata
maka berarti data yang ada memiliki variasi yang rendah. Nilai maksimal
nilai terkecil pada data. Berikut Tabel 4.1 yang menunjukan statistik deskriptif
data pada periode dua dan satu tahun sebelum merger dan akuisisi:
dengan standar deviasi 0.46065. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
besar dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang besar antara
3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8969
dengan standar deviasi 0.47331. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.9062 dengan
standar deviasi 13.08896. Nilai standar deviasi yang jauh lebih besar dari
antara nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata ROA sebesar 1.9062
besar antara nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata ROE sebesar
252.25.
dengan standar deviasi 0.50007. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
2. Nilai rata-rata DER untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.3177
rendah dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara
3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8677
dengan standar deviasi 0.58138. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.9562
dengan standar deviasi 8.62999. Nilai standar deviasi yang jauh lebih
5. Nilai rata-rata ROE untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.5669
dengan standar deviasi 37.00903. Nilai standar deviasi yang sangat besar
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif Setelah Merger dan akuisisi
Hasil deskriptif variabel setelah merger dan akuisisi seperti yang ditampilkan
dengan standar deviasi 0.97762. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
2. Nilai rata-rata DER untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.1177
dengan standar deviasi 1.67845. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai
3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8292
dengan standar deviasi 0.44316. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.1785
dengan standar deviasi 13.63658. Nilai standar deviasi yang jauh lebih
5. Nilai rata-rata ROE untuk satu tahun sebelum M&A sebesar -4.6277
dengan standar deviasi 55.85008. Nilai standar deviasi yang sangat besar
dengan standar deviasi 0.49645. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
2. Nilai rata-rata DER untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.2038
dengan standar deviasi 1.75975. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai
3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8069
dengan standar deviasi 0.50997. Nilai standar deviasi yang lebih rendah
4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.3877
dengan standar deviasi 13.63658. Nilai standar deviasi yang jauh lebih
5. Nilai rata-rata ROE untuk satu tahun sebelum M&A sebesar -10.9977
dengan standar deviasi 52.46706. Nilai standar deviasi yang sangat besar
metode yang umum digunakan untuk menguji normalitas data. Tujuan pengujian
ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah berdistribusi normal atau tidak. Sampel berdistribusi normal jika
nilai probabilitas > taraf signifikansi yang ditetapkan (α=0.05). jika hasil uji
menunjukan sampel berditribusi dengan normal maka uji beda yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametrik, tetapi apabila sampel
tidak berdistribusi dengan normal maka uji beda yang akan digunakan dalam
Berdasarkan hasil uji normalitas data tabel 4.3, terlihat bahwa rata-rata data
disimpulkan bahwa data data rasio keuangan berdistribusi tidak normal. Hal ini
sesuai dengan asuamsi awal didalam pemilihan metode untuk menguji data rasio
keuangan perusahaan pada Bursa Efek Indonesia, bahwa data tidak normal maka
untuk pengujian digunakan Wilcoxon Signed Ranks Test . Pendapat ini juga
didukung oleh hasil penelitian oleh Payamta (2004: 274), yang menggunakan
Sehingga untuk menguji data rasio keuangan dalam penelitian ini akan
digunakan Wilcoxon Signed Ranks Test untuk uji hipotesis secara parsial.
Pada pengujian hipotesisi ini digunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test
dan akuisisi. Dengan menganalisis hasil pengamatan dari dua data yang
Wilcoxon Signed Rank Test ini memberikan bobot nilai lebih untuk setiap
hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk masing-masing perbandingan tahun
a. Uji Wilcoxon Signed Rank Test periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 2 tahun sebelum dan
2 tahun sesudah merger dan akuisisi diuraikan dalam tabel 4.4 sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah.
dengan signifikansi sebesar 0.033. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari
0.05 (0.033 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel CR dengan masa
dengan signifikansi sebesar 0.047. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari
0.05 (0.047 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel DER dengan
dengan signifikansi sebesar 0.506. Karena nilai signifikasi lebih besar dari
0.05 (0.506>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel TATO
dari 0.05 (0.972>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel ROA
dengan signifikansi sebesar 0.807. Karena nilai signifikasi lebih besar dari
b. Uji Wilcoxon Signed Rank Test periode 1 tahun sebelum dan 1 tahun
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 1 tahun sebelum dan
1 tahun sesudah merger dan akuisisi diuraikan dalam tabel 4.5 sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah.
dari 0.05 (0.576 ˃ 0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel CR
0.05 (0.046 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel DER dengan
dari 0.05 (0.530>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel TATO
dari 0.05 (0.753>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel ROA
dari 0.05 (0.022 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel ROE dengan
merger dan akuisisi, yang digunakan dalam penelitian ini, tidak mengalami
dan akuisisi. Namun pada saat pengujian periode 2 tahun sebelum dibandingkan
variabel CR dan DER, masing-masing signifikansi = 0.033 dan 0.047. dan pada
variabel DER pada pengujian tahun 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah
Rasio DER menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio ini maka semakin
besar risiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang
semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang
rendah untuk membiayai aktiva. Berikut adalah tabel 4.6 rekapitulasi hasil
output perhitungan data yang menggunakan metode Wilcoxon Signed Ranks Test.
Tabel 4.6
dengan signifikansi sebesar 0.033, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05,
dan 2 tahun sesudah merger dan akusisi, berarti ada pengaruh merger dan
periode lainnya variabel CR tidak mengalami perbedaan, hal ini sejalan dengan
diterima.
Hasil analisis data terhadap variabel DER diperoleh nilai Z sebesar -2.029
dan -2.013 dengan signifikansi sebesar 0,047 dan 0.046, karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H2 diterima yaitu terdapat perbedaan
DER pada periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah dan 1 tahun sebelum
dan 1 tahun sesudah sesudah merger dan akusisi, berarti ada pengaruh merger
sinergi tidak terjadi pasca merger dan akuisisi. Sehingga secara keseluruhan
terhadap ROA maupun ROE. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian
Widjanarko (2006: 48) dimana ROA, dan ROE tidak berbeda pasca merger
dan H5 tidak dapat diterima berdasarkan uji beda pada penelitian ini.
rasio keuangan secara keseluruhan, hal ini konsisten dengan hasil penelitian
Payamta dan Setyawan (2004: 280) dan Widjanarko (2006: 48) yang
keuangan tidak berbeda secara signifikan. Jadi, tidak ada pengaruh terhadap
diukur berdasarkan rasio keuangan, yaitu current ratio, debt to equity ratio, total
asset turn over ratio, return on asset, dan return on equity. Sehingga kinerja
5.1 Kesimpulan
rasio yang diteliti menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hasil
pada penilitian ini, menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan pada
dalam melakukan merger dan akuisisi dan adanya faktor non-ekonomi yaitu untuk
a. Pada variabel CR yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger.
merger. Pada periode 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah dan 1 tahun
c. Pada variabel TATO yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test
menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
d. Pada variabel ROA yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test
menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
e. Pada variabel ROE yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test
menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik,
antara lain:
budaya perusahaan dan sebagainya. Oleh karena itu penelitian ini tidak dapat
b. Periode waktu yang digunakan kurang mewakili sehingga manfaat dari merger
dan akuisisi belum kelihatan. Dalam penelitian ini tidak dibedakan jenis
merger dan akuisisi apakah merger dan akuisisi vertikal, horizontal atau
dari jenis merger dan akuisisi, ukuran perusahaan yang dilakukan juga
hasil yang diperoleh dari penelitian ini, merger dan akuisisi tidak
lain atau metode lain, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian dan
lebih diperpanjang, baik sesudah atau sebelum merger dan akuisisi, sehingga