Anda di halaman 1dari 37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Menurut Erlina (2008: 66) menyatakan bahwa “Desain penelitian merupakan

rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan

menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi,

teknik yang digunakan, metode sampling sampai dengan analisis dan data untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan”.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Erlina (2008: 74) “Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap

yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik

tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi populasi penelitian ini

adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

Sampel adalah bagian yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik

populasi (Erlina, 2008:75). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

non probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang tidak memberikan

kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Metode non probability sampling yang digunakan adalah purposive

sampling yaitu sampel yang diambil menjadi anggota sampel berdasarkan kriteria

atau pertimbangan. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan kegiatan

merger dan akuisisi pada periode tahun 2005-2008 serta tidak melakukan

kegiatan merger dan akuisisi lebih dari satu kali selama periode

pengamatan, yaitu selama 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merger dan

akuisisi.

2. Terdapat data laporan keuangan perusahaan untuk 2 tahun sebelum dan 2

tahun setelah merger dan akuisisi.

Dalam industri manufaktur terdapat 22 sektor industri, selanjutnya sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 perusahaan untuk periode 2005-

2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

NO. Perusahaan Entitas Perusahaan Target Tanggal Keterangan


PT.Sarasa PT Indo Aciditama
1 04/10/05 Merger
NugrahaTbk (SRSN) Chemical Industry
PT Mobile-8 Telecom PT Komunikasi
2 31/05/06 Merger
Tbk (FREN) Seluler Indonesia
PT AKR Corpindo State Investment
3 03/06/06 65 %
Tbk. (AKRA) Communication
PT Sumalindo Lestari PT Karya Wijaya
4 18/12/06 98 %
Tbk (SULI) Sukses (KWS)
PT Andhi Chandra
5 PT.Selamat Sempurna
Automotive Product 28/12/06 Merger
Tbk (SMSM)
Tbk.
Perusahaan
6 PT United Tractors
Pertambangan 30/01/07 100 %
Tbk. (UNTR)
Batubara
PT Indofood Sukses PT Perkebunan
7 25/05/07 64.4 %
Makmur Tbk. (INDF) London Sumatera
PT Trias Sentosa Tbk. Tianjin Sunshine
8 01/07/07 100 %
(TRST) Plastics Co. Ltd
PT Telekomunikasi
9 PT Sigma Cipta
Indonesia Tbk 18/12/07 80 %
Caraka
(TLKM)
10 PT Berlian Laju Chembulk Tankers 19/12/07 94,3 %

Universitas Sumatera Utara


Tanker Tbk. (BLTA) LLC
PT Mitra International
11 PT Apexindo
Resources Tbk. 10/09/08 79,78 %
Pratama Duta Tbk.
(MIRA)
Sumber: ICMD dan BEI yang diolah.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “ Data

sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik

pihak pengumpul data primer maupun pihak lain”. Sumber data laporan keuangan

perusahaan sampel berasal dari I ndonesian Capital Market Directory dan dari

Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website www.idx.co.id.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan dan

memepelajari data-data yang tercantum pada Indonesian Capital Market

Directory dan dari www.idx.co.id yang berupa data laporan keuangan

perusahaan-perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi selanjutnya

melakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh.

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Dalam peneltian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan

variabel dependen. Variabel independen adalah tipe variabel yang

menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen

adalah tipe variabel yang dipengaruhi atau yang dijelaskan oleh variabel

independen. Variabel pada intinya adalah segala sesuatu yang dapat diberi

berbagai macam nilai. Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang

akan menjadi objek pengamatan penelitian variabel yang diteliti dalam penelitian

ini sebagai cerminan kinerja perusahaan.

Pada penelitian ini merger dan akusisi dipandang sebagai suatu proses atau

peristiwa yang diindikasikan menyebabkan perubahan kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan setelah merger dan akuisisi. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan

melalui 5 variabel yaitu, Current ratio, Debt to equity ratio, Total asset turn

over ratio, Return on asset, dan Return on equity, sedangkan yang berfungsi

sebagai variabel independen adalah periode waktu sebelum dan setelah merger

dan akuisisi.

3.5.2 Defenisi Operasional Variabel

Merger didefinisikan oleh Hitt (2001: 295) sebagai sebuah strategi

dimana dua perusahaan setuju untuk menyatukan kegiatan operasionalnya

dengan basis yang relatif seimbang, karena mereka memiliki sumber daya dan

kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan

kompetetif yang lebih kuat. Akuisisi menurut Hitt (2001: 295) adalah

Universitas Sumatera Utara


strategi yang melaluinya suatu perusahaan membeli hak untuk mengontrol
atau 100 persen kepemilikan terhadap perusahaan lain dengan tujuan untuk
menggunakan kompetensi inti perusahaan itu secara efektif, dengan cara
menjadikan perusahaan yang diakuisisi itu sebagai bagian dari bisnis dalam
portofolio perusahaan yang mengakuisisi.

Penilaian kinerja adalah penentuan efektifitas operasional, organisasi, dan

karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya secara periodik. Pengukuran kinerja perusahaan sebelum dan

setelah merger dan akuisisi pada penelitian ini menggunakan rasio keuangan,

adalah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.

a. Rasio Likuiditas

Menurut Weston dan Copeland (1992: 225) rasio likuiditas digunakan

untuk “mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendeknya bila jatuh tempo”. Pada umumnya perhatian pertama dari

analisis rasio keuangan adalah likuiditas, dimana analisis likuiditas ini

mengkaitkan uang tunai (kas) dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban

lancar yang dapat memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan mudah

digunakan. Rasio likuiditas yang digunakan pada penelitian ini adalah

current ratio.

Current ratio atau rasio lancar menurut Weston dan Copeland (1992:

226) dihitung dengan “membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

Biasanya aktiva lancar ini terdiri atas kas, surat berharga, piutang dagang,

dan persedian”. Kewajiban lancar sendiri terdiri dari hutang dagang, wesel

bayar jangka pendek, hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu

satu tahun, pajak penghasilan yang terhutang dan beban-beban lain yang

Universitas Sumatera Utara


terhutang (terutama gaji dan upah). Rasio lancar merupakan ukuran yang

paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi

kewajiban jangka pendek, oleh karena itu rasio tersebut menunjukkan

seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenui oleh aktiva

yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan

jatuh tempo hutang.

Current ratio menurut Weston dan Copeland (1992: 227) dihitung

dengan menggunakan cara :

Current ratio atau Rasio lancar =

b. Rasio Leverage

Rasio leverage menurut Riyanto (1995: 331) adalah “rasio-rasio yang

dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan

dibiayai oleh hutang. Rasio leverage yang digunakan pada penelitian ini

adalah debt to equity ratio” . Debt to equity ratio menurut Riyanto (1995:

333) digunakan untuk “mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri

yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang”.

Debt to equity ratio menurut Riyanto (1995: 333) dihitung dengan

menggunakan cara :

DER =

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas atau menurut Brigham dan Houston (2001: 81) disebut

Universitas Sumatera Utara


“rasio manajemen aktiva (asset manajemen ratio) digunakan untuk mengukur

seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya”. Pada penelitian ini

rasio aktivitas yang akan digunakan untuk melihat seberapa efektif dan

efisien perusahaan mengelola aktivanya adalah total asset turn over ratio.

Rasio perputaran aktiva atau total asset turn over ratio digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva perusahaan, dan dihitung dengan

membagi penjualan dengan total aktiva.

Total asset turn over ratio menurut Brigham dan Houston (2001: 83)

dihitung dengan cara :

Total asset turn over ratio =

d. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas menurut Brigham dan Houston (2001: 89) adalah “hasil

bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan”. Rasio profitabilitas

(profitability ratio) adalah sekelompok rasio yang memperlihatkan

pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang

terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah ROA dan ROE.

R eturn on assets dan Return on equity menurut Brigham dan Houston

(2001: 90) dihitung dengan cara :

ROA =

Universitas Sumatera Utara


ROE =

Masing-masing variabel penelitian secara operasional dapat dilihat

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2 Variabel Penelitian.

No Variabel Definisi Formula

1. Current Rasio untuk mengetahui kesanggupan


ratio memenuhi kewajiban jangka pendek.

2. Debt to Rasio untuk mengukur bagian dari


equity setiap rupiah modal sendiri yang
ratio dijadikan jaminan untuk keseluruhan
hutang.

3. Total Rasio untuk mengukur perputaran


asset turn semua aktiva perusahaan.
over ratio

4. R eturn Rasio untuk mengukur pengembalian


on assets atas total aktiva setelah bunga dan
pajak

5. Return onRasio untuk mengukur pengembalian


equity atas Ekuitas saham biasa / investasi
pemegang saham
Sumber : Brigham dan Houston (2001).

3.6 Analisis Data

Untuk tercapainya tujuan dalam penelitian ini, maka metode yang

digunakan adalah model analisis Paired Sample T-Test dan atau Wilcoxon Signed

Rank tergantung dengan distribusi datanya, analisis dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 18.0. Sebelumnya data yang terkumpul akan

Universitas Sumatera Utara


dianalisis secara bertahap dengan dilakukan analisis rasio keuangan statistik

deskriptif terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan pengujian statistik dengan uji

distribusi normal dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Kemudian tahap

selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis parsial untuk masing-masing variabel

penelitian dengan menggunakan uji analisis Paired Sample T-Test apabila data

berdistribusi normal dan model uji analisis Wilcoxon Signed Rank apabila data

berdistribusi tidak normal.

Untuk tingkat signifikansi atau nilai alfa (α), nilai alfa yang umum dipakai

adalah 0,05 dan 0,01, kemudian pada penelitian ini ditetapkan tingkat

signifikansi atau probabilitas kesalahan untuk menolak H0 untuk seluruh

pengujian adalah sebesar 0,05 atau (5%). Penjelasan tahapan pengujiannya adalah

sebagai berikut :

3.6.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas penting dilakukan karena untuk menentukan alat

uji statistik apa yang sebaiknya digunakan untuk pengujian hipotesis. Apabila

berdistribusi normal maka digunakan test parametrik, sebaliknya apabila data

berdistribusi tidak normal maka lebih sesuai dipilih alat uji satatistik non-

parametrik dalam pengujian hipotesis.

Uji statisitik kolmogorov-smirnov dipilih karena lebih peka untuk

mendeteksi normalitas data dibandingkan dengan pengujian dengan

menggunakan grafik. Hipotesis nol (H0) dinyatakan bahwa dari masing-masing

variabel penelitian pada periode sebelum dan setelah melakukan merger dan

Universitas Sumatera Utara


akuisisi berdistribusi normal, sedangkan penentuan normal tidaknya data

ditentukan dengan cara, apabila hasil signifikansi lebih besar dari tingkat

signifikansi yang sudah ditentukan (> 0,05) maka H0 diterima dan data tersebut

terdistribusi normal. Sebaliknya apabila signifikansi uji lebih kecil dari

signikansi yang ditentukan (<0,05) maka H0 ditolak dan data tersebut

dinyatakan terdistribusi tidak normal.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Hasil uji normalitas data digunakan untuk menentukan alat uji apa yang

paling sesuai digunakan dalam pengujian hipotesis. Apabila data

berdistribusi normal maka digunakan uji parametrik Paired Sample T-Test.

Sementara apabila data berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non-

parametrik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test yang lebih sesuai digunakan.

Kedua model uji beda tersebut popular digunakan untuk menganalisis

model penelitian pre-post atau sebelum dan setelah. Uji beda digunakan untuk

mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama

pada dua periode pengamatan yang berbeda. Pengamatan tertentu pada

penelitian ini adalah peristiwa merger dan akuisisi. Jika perlakuan tersebut

tidak berpengaruh terhadap objek maka nilai rata-rata pengukurannya adalah

sama dengan atau dianggap nol atau hipotesis nol (H0) diterima. Jika

ternyata pernyataan berpengaruh, nilai rata-rata pengukuran tidak sama

dengan nol dan hipotesis nolnya (H0) ditolak, berarti hipotesis alternatifnya

diterima.

Universitas Sumatera Utara


3.6.3 Paired Sampel T-Test (Uji T Sampel berpasangan)

Paired Sampel T-Test atau uji T sampel berpasangan merupakan uji

parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis sama atau tidak berbeda (H0)

antara dua variabel. Data berasal dari dua pengukuran atau dua periode

pengamatan yang berbeda yang diambil dari subjek yang dipasangkan.

Langkah-langkah pengujian uji t untuk pengujian sampel berpasangan

sebagai berikut :

a. Menghitung selisih (d) antara pengamatan sebelum dan setelah.

b. Mengitung total d (Σd), lalu mencari mean d yaitu

c. Menghitung d- (d rata-rata), kemudian mengkuadratkan selisih tersebut dan

menghitung total selisih kuadrat.

d. Mencari standar deviasi (Sd2) dengan rumus sebagai berikut :

Sd = x [ Total ( d – d rata-rata ) ]2.

e. Menghitung t hitung dengan rumus : t =

Keterangan :

(X1-X2) = rata-rata hitung pengamatan atau sampel untuk X1 pengamatan

sebelum dan X2 pengamatan setelah.

v = rata-rata hitung populasi yang dihipotesiskan, ditetapkan bernilai nol.

Sd = Standar deviasi sampel.

n = Jumlah pengamatan sampel.

Universitas Sumatera Utara


3.6.4 Wilcoxon Signed Rank Test

Uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank

Test. Uji ini digunakan untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua

perlakuan yang berbeda. Dalam hal ini Wilcoxon Signed R ank Test digunakan

untuk mengetahui perbedaan kinerja sebelum dan setelah pelaksanaan merger dan

akuisisi, dengan membandingkan masing-masing indikatornya (rasio keuangan).

Uji ini memberikan bobot nilai lebih untuk setiap pasangan yang menunjukkan

perbedaan besar antara dua kondisi dibandingkan dengan dua pasangan yang

menunjukkan perbedaan kecil. Prosedur pengujian Wilcoxon Signed Rank

Test diuraikan sebagai berikut:

a. Menentukan formulasi hipotesis

H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah

sama (tidak ada perbedaan nyata antara pasangan data).

H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah

berbeda (ada perbedaan nyata antara pasangan data).

b. Menentukan taraf nyata (α) dengan T tabelnya

Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi.

c. Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima apabila T0 ≥ T

H0 ditolak apabila T0 ˂ T

d. Menentukan uji nilai statistik (nilai T0)

Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1) Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data.

2) Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang.

3) Memisahkan tanda beda positif dan negatif atau tanda jenjang.

4) Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif.

5) Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai T0.

e. Membuat kesimpulan H0 diterima atau ditolak

f. Untuk pasangan data yang lebih besar dari 25 (N=25), pengujiannya

menggunakan nilai Z yang dirumuskan sebagai berikut:

Z =

E (T) =

σT =

3.7 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

Tahapan Januari Februari Maret April


Penelitian 2012 2012 2012 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemilihan judul
Penyelesaian
proposal
Bimbingan proposal
Pengumpulan data
Pengolahan data
Bimbingan skripsi
Penyelesaian skripsi
Ujian komprehensif

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan data dari 2 tahun sebelum dan 2 tahun

sesudah perusahan melakukan merger dan akusisi. Penelitian ini membandingkan

antara rasio-rasio keuangan sebelum dan sesudah merger dan akusisi. Seperti yang

seharusnya diharapkan, kegiatan merger dan akuisisi dilakukan untuk mencapai

sinergi yang mampu meningkatkan keuntungan dan dapat memperbaiki kinerja

perusahaan yang dilihat melalui penampilan finansial atau posisi keuangannya.

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalaah perusahaan-

perusahaan manufaktur yang telah go public dan melakukan merger dan akuisisi

serta bukan perusahaan perbankan. Dengan menggunakan proses purposive

sampling data penentuan sampel, dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di

ICMD terdapat sampel 13 perusahaan yang melakukan merger dan akusisi selama

periode tahun 2005-2008 dengan data keuangan 2 tahun sebelum dan 2 tahun

sesudah setelah merger dan akusisi yang diperoleh dari data keuangan yang

tercantum dalam Indoesian Capital Market Directory.

Sampel penelitian tersebut terdiri dari beberapa sektor perusahaan manufaktur

yang terdapat di BEI yang melakukan aksi merger dan akusisi yang menonjol

dengan kisaran akuisis pengambilalihan kepemilikan ≥ 50%. Kemudian variabel

dalam penelitian ini adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja

keuangan perusahaan yaitu rasio likuiditas, leverage, aktifitas, dan profitabilitas

Universitas Sumatera Utara


yang meliputi rasio current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, return

on assets, dan return on equity. Kelima varibel tersebut diperoleh dari perhitungan

dan berdasarkan laporan keuangan tahunan yang terdapat pada ICMD serta

sumber lain yang dapat dipercaya.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Deskriptif Rasio Keuangan

a. Statistik Deskriptif Sebelum Merger dan Akuisisi

Berikut akan ditampilkan deskriptif variabel yang ditinjau dari nilai rata-

rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk periode

sebelum merger dan akuisisi. Dimana jika standar deviasi lebih bersar dari

pada nilai rata-rata maka berarti data yang ada memiliki variasi yang besar,

begitu juga sebaliknya jika standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata

maka berarti data yang ada memiliki variasi yang rendah. Nilai maksimal

menunjukan nilai terbesar pada data, sedangkan nilai minimum menunjukan

nilai terkecil pada data. Berikut Tabel 4.1 yang menunjukan statistik deskriptif

data pada periode dua dan satu tahun sebelum merger dan akuisisi:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif Sebelum Merger dan akuisisi

Periode Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Dua tahun CR 13 .49 2.14 1.2785 .46065
sebelum DER 13 .71 25.45 3.7485 6.64583
TATO 13 .04 1.59 .8969 .47331
ROA 13 -29.43 14.69 1.9062 13.08896
ROE 13 -252.25 38.49 -15.3000 77.27934
Valid N (listwise) 13

Satu CR 13 .12 1.96 1.0769 .50007


tahun DER 13 .55 5.23 2.3177 1.60363
sebelum TATO 13 .11 2.02 .8677 .58138
ROA 13 -18.06 14.65 1.9562 8.62999
ROE 13 -107.66 39.21 .5669 37.00903
Valid N (listwise) 13

Sumber: Indonesian Capital Market Directory yang diolah.

Hasil deskriptif variabel sebelum merger dan akuisisi seperti yang

ditampilkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Periode dua tahun sebelum merger dan akuisisi.

1. Nilai rata-rata CR untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.2785

dengan standar deviasi 0.46065. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata CR sebesar 1.2785

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan perusahaan, dengan

menggunakan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar adalah

sebesar 1.2785 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan

minimum adalah 2.14 dan 0.49.

Universitas Sumatera Utara


2. Nilai rata-rata DER untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 3.7485

dengan standar deviasi 6.64583. Nilai standar deviasi yang lebih

besar dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang besar antara

nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata DER sebesar 3.7485

menunjukan bahwa rata-rata tingkat hutang terhadap ekuitas perusahaan

adalah sebesar 3.7485 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum

dan minimum adalah 25.45 dan 0.71.

3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8969

dengan standar deviasi 0.47331. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata TATO sebesar 0.8969

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan dana yang tertanam dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan revenue adalah sebesar 0.8969

kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah

1.59 dan 0.04.

4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.9062 dengan

standar deviasi 13.08896. Nilai standar deviasi yang jauh lebih besar dari

nilai rata-rata menunjukan adanya variasi dengan kesenjangan yang besar

antara nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata ROA sebesar 1.9062

menunjukan bahwa rata-rata efektivitas perusahaan didalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki

adalah sebesar 1.9062 %, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan

minimum adalah 14.69 dan -29.43.

Universitas Sumatera Utara


5. Nilai rata-rata ROE untuk satu tahun sebelum M&A sebesar -

15.3000 dengan standar deviasi 77.27934. Nilai standar deviasi yang

sangat besar dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang sangat

besar antara nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata ROE sebesar

-15.3000 menunjukan bahwa rata-rata untuk mengukur tingkat

pengembalian atas ekuitas saham biasa sebesar -15.3000 %, sedangkan

masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah 38.49 dan -

252.25.

b. Periode satu tahun sebelum merger dan akuisisi

1. Nilai rata-rata CR untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.0769

dengan standar deviasi 0.50007. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata CR sebesar 1.0769

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan perusahaan, dengan

menggunakan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar adalah

sebesar 1.0769 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan

minimum adalah 1.96 dan 0.12.

2. Nilai rata-rata DER untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.3177

dengan standar deviasi 1.60363. Nilai standar deviasi yang lebih

rendah dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara

nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata DER sebesar 2.3177

menunjukan bahwa rata-rata tingkat hutang terhadap ekuitas perusahaan

Universitas Sumatera Utara


adalah sebesar 2.3177 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum

dan minimum adalah 5.23 dan 0.55.

3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8677

dengan standar deviasi 0.58138. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata TATO sebesar 0.8677

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan dana yang tertanam dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan revenue adalah sebesar 0.8677

kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah

2.02 dan 0.11.

4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.9562

dengan standar deviasi 8.62999. Nilai standar deviasi yang jauh lebih

besar dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi dengan

kesenjangan yang besar antara nilai maksimum dan minimum. Nilai

rata-rata ROA sebesar 1.9562 menunjukan bahwa rata-rata efektivitas

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimiliki adalah sebesar 1.9562 %, sedangkan masing-masing

nilai maksimum dan minimum adalah 14.65 dan -18.06.

5. Nilai rata-rata ROE untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.5669

dengan standar deviasi 37.00903. Nilai standar deviasi yang sangat besar

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang sangat besar antara

nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata ROE sebesar 0.5669

menunjukan bahwa rata-rata untuk mengukur tingkat pengembalian

Universitas Sumatera Utara


atas ekuitas saham biasa sebesar -0.5669%, sedangkan masing-masing

nilai maksimum dan minimum adalah 39.21 dan -107.66.

b. Statistik Deskriptif Sebelum Merger dan Akuisisi

Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif Setelah Merger dan akuisisi

Periode Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Satu tahun CR 13 .21 4.27 1.3369 .97762
setelah DER 13 .66 7.04 2.1177 1.67845
TATO 13 .19 1.69 .8292 .44316
ROA 13 -29.41 12.33 2.1785 11.40048
ROE 13 -179.55 30.95 -4.6277 55.85008
Valid N (listwise) 13

Dua tahun CR 13 .17 1.82 1.0854 .49645


setelah DER 13 .53 5.60 2.2038 1.75975
TATO 13 .15 1.94 .8069 .50997
ROA 13 -27.10 15.64 .3877 13.63658
ROE 13 -146.96 29.06 -10.9977 52.46706
Valid N (listwise) 13

Sumber: Indonesian Capital Market Directory yang diolah.

Hasil deskriptif variabel setelah merger dan akuisisi seperti yang ditampilkan

Tabel 4.2 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Periode satu tahun setelah merger dan akuisisi.

1. Nilai rata-rata CR untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.3369

dengan standar deviasi 0.97762. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata CR sebesar 1.3369

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan perusahaan, dengan

Universitas Sumatera Utara


menggunakan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar adalah

sebesar 1.3369 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan

minimum adalah 4.27 dan 0.21.

2. Nilai rata-rata DER untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.1177

dengan standar deviasi 1.67845. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata DER sebesar 2.1177

menunjukan bahwa rata-rata tingkat hutang terhadap ekuitas perusahaan

adalah sebesar 2.1177 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum

dan minimum adalah 7.04 dan 0.66.

3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8292

dengan standar deviasi 0.44316. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata TATO sebesar 0.8292

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan dana yang tertanam dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan revenue adalah sebesar 0.8292

kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah

1.69 dan 0.19.

4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.1785

dengan standar deviasi 13.63658. Nilai standar deviasi yang jauh lebih

besar dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi dengan

kesenjangan yang besar antara nilai maksimum dan minimum. Nilai

rata-rata ROA sebesar 2.1785 menunjukan bahwa rata-rata efektivitas

Universitas Sumatera Utara


perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimiliki adalah sebesar 2.1785 %, sedangkan masing-masing

nilai maksimum dan minimum adalah 12.33 dan -29.41.

5. Nilai rata-rata ROE untuk satu tahun sebelum M&A sebesar -4.6277

dengan standar deviasi 55.85008. Nilai standar deviasi yang sangat besar

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang sangat besar antara

nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata ROE sebesar -4.6277

menunjukan bahwa rata-rata untuk mengukur tingkat pengembalian

atas ekuitas saham biasa sebesar -4.6277 %, sedangkan masing-masing

nilai maksimum dan minimum adalah 30.95 dan -179.55.

b. Periode dua tahun setelah merger dan akuisisi.

1. Nilai rata-rata CR untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 1.0854

dengan standar deviasi 0.49645. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata CR sebesar 1.0854

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan perusahaan, dengan

menggunakan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar adalah

sebesar 1.0854 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan

minimum adalah 1.82 dan 0.17.

2. Nilai rata-rata DER untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 2.2038

dengan standar deviasi 1.75975. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

Universitas Sumatera Utara


maksimum dan minimum. Nilai rata-rata DER sebesar 2.2038

menunjukan bahwa rata-rata tingkat hutang terhadap ekuitas perusahaan

adalah sebesar 2.2038 kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum

dan minimum adalah 5.60 dan 0.53.

3. Nilai rata-rata TATO untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.8069

dengan standar deviasi 0.50997. Nilai standar deviasi yang lebih rendah

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang rendah antara nilai

maksimum dan minimum. Nilai rata-rata TATO sebesar 0.8069

menunjukan bahwa rata-rata kemampuan dana yang tertanam dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan revenue adalah sebesar 0.8069

kali, sedangkan masing-masing nilai maksimum dan minimum adalah

1.94 dan 0.15.

4. Nilai rata-rata ROA untuk satu tahun sebelum M&A sebesar 0.3877

dengan standar deviasi 13.63658. Nilai standar deviasi yang jauh lebih

besar dari nilai rata-rata menunjukan adanya variasi dengan

kesenjangan yang besar antara nilai maksimum dan minimum. Nilai

rata-rata ROA sebesar 0.3877 menunjukan bahwa rata-rata efektivitas

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimiliki adalah sebesar 0.3877 %, sedangkan masing-

masing nilai maksimum dan minimum adalah 15.64 dan -27.10.

5. Nilai rata-rata ROE untuk satu tahun sebelum M&A sebesar -10.9977

dengan standar deviasi 52.46706. Nilai standar deviasi yang sangat besar

dari rata-rata menunjukan adanya variasi yang sangat besar antara

Universitas Sumatera Utara


nilai maksimum dan minimum. Nilai rata-rata ROE sebesar -10.9977

menunjukan bahwa rata-rata untuk mengukur tingkat pengembalian

atas ekuitas saham biasa sebesar -10.9977 %, sedangkan masing-

masing nilai maksimum dan minimum adalah 29.06 dan -146.96.

4.2.2 Uji Normalitas Data

Pada uji normalitas data ini menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Test.

Pemilihan metode ini didasarkan bahwa Kolmogorov-Smirnov test merupakan

metode yang umum digunakan untuk menguji normalitas data. Tujuan pengujian

ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah berdistribusi normal atau tidak. Sampel berdistribusi normal jika

nilai probabilitas > taraf signifikansi yang ditetapkan (α=0.05). jika hasil uji

menunjukan sampel berditribusi dengan normal maka uji beda yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametrik, tetapi apabila sampel

tidak berdistribusi dengan normal maka uji beda yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah uji non-parametrik. Hasil uji normalitas dengan

Kolmogrov-Smirnov test dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov‐Smirnov Test.

Periode Variabel Sig Taraf Signifikasi Kesimpulan


CR 0.070 0.05 Normal
Sebelum DER 0.000 0.05 Tidak Normal
merger dan TATO 0.129 0.05 Normal
akuisisi ROA 0.000 0.05 Tidak Normal
ROE 0.000 0.05 Tidak Normal
CR 0.027 0.05 Tidak Normal
DER 0.038 0.05 Tidak Normal
Setelah merger TATO 0.200 0.05 Normal
dan akuisisi ROA 0.000 0.05 Tidak Normal
ROE 0.000 0.05 Tidak Normal
Sumber: Indonesian Capital Market Directory yang diolah.

Berdasarkan hasil uji normalitas data tabel 4.3, terlihat bahwa rata-rata data

nilai probabilitas < taraf sig nfik


i ansi (α=0 0. 5), d ari hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa data data rasio keuangan berdistribusi tidak normal. Hal ini

sesuai dengan asuamsi awal didalam pemilihan metode untuk menguji data rasio

keuangan perusahaan pada Bursa Efek Indonesia, bahwa data tidak normal maka

untuk pengujian digunakan Wilcoxon Signed Ranks Test . Pendapat ini juga

didukung oleh hasil penelitian oleh Payamta (2004: 274), yang menggunakan

metode non-parametrik dalam penelitiannya mengenai merger dan akuisisi.

Sehingga untuk menguji data rasio keuangan dalam penelitian ini akan

digunakan Wilcoxon Signed Ranks Test untuk uji hipotesis secara parsial.

Universitas Sumatera Utara


4.2.3 Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesisi ini digunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test

untuk mengetahui kinerja perusahaan sebelum dan sesudah melakukan merger

dan akuisisi. Dengan menganalisis hasil pengamatan dari dua data yang

berpasangan diharapkan diketahui apakah mengalami perbedaan atau tidak. Uji

Wilcoxon Signed Rank Test ini memberikan bobot nilai lebih untuk setiap

pasangan yang menunjukkan perbedaan besar antara dua kondisi dibandingkan

dengan dua pasangan yang menunjukkan perbedaan kecil. Berikut diuraikan

hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk masing-masing perbandingan tahun

(periode) sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi.

a. Uji Wilcoxon Signed Rank Test periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun

sesudah merger dan akuisisi.

Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 2 tahun sebelum dan

2 tahun sesudah merger dan akuisisi diuraikan dalam tabel 4.4 sebagai

berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah.

Variabel Z Asymo. Sig (2-tailed) α Kesimpulan


CR -2.172 0.033 0.05 berbeda
DER -2.013 0.047 0.05 berbeda
TATO -0.665 0.506 0.05 tidak berbeda
ROA -0.035 0.972 0.05 tidak berbeda
ROE -0.245 0.807 0.05 tidak berbeda

Sumber: output data SPSS 18 yang diolah.

Universitas Sumatera Utara


Hasil analisis data pada variabel CR, dengan membandingkan kinerja 2

tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -2.172

dengan signifikansi sebesar 0.033. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari

0.05 (0.033 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel CR dengan masa

periode perbandingan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel DER, dengan membandingkan kinerja 2

tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -2.013

dengan signifikansi sebesar 0.047. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari

0.05 (0.047 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel DER dengan

masa periode perbandingan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel TATO, dengan membandingkan kinerja 2

tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -0.665

dengan signifikansi sebesar 0.506. Karena nilai signifikasi lebih besar dari

0.05 (0.506>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel TATO

dengan masa periode perbandingan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel ROA, dengan membandingkan kinerja 2

tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -0.035

dengan signifikansi sebesar 0.972. Karena nilai signifikasi lebih besar

dari 0.05 (0.972>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel ROA

dengan masa periode perbandingan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel ROE, dengan membandingkan kinerja 2

tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -0.245

dengan signifikansi sebesar 0.807. Karena nilai signifikasi lebih besar dari

Universitas Sumatera Utara


0.05 (0.807>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel ROE

dengan masa periode perbandingan 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah.

b. Uji Wilcoxon Signed Rank Test periode 1 tahun sebelum dan 1 tahun

sesudah merger dan akuisisi.

Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 1 tahun sebelum dan

1 tahun sesudah merger dan akuisisi diuraikan dalam tabel 4.5 sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah.

Variabel Z Asymo. Sig (2-tailed) α Kesimpulan


CR -0.559 0.576 0.05 tidak berbeda
DER -2.029 0.046 0.05 berbeda
TATO -0.628 0.530 0.05 tidak berbeda
ROA -0.245 0.807 0.05 tidak berbeda
ROE -0.594 0.522 0.05 tidak berbeda

Sumber: output data SPSS 18 yang diolah.

Hasil analisis data pada variabel CR, dengan membandingkan kinerja 1

tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -0.559

dengan signifikansi sebesar 0.576. Karena nilai signifikasi lebih besar

dari 0.05 (0.576 ˃ 0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel CR

dengan masa periode perbandingan 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel DER, dengan membandingkan kinerja 1

tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -2.029

Universitas Sumatera Utara


dengan signifikansi sebesar 0.046. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari

0.05 (0.046 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel DER dengan

masa periode perbandingan 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel TATO, dengan membandingkan kinerja 1

tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -0.628

dengan signifikansi sebesar 0.530. Karena nilai signifikasi lebih besar

dari 0.05 (0.530>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel TATO

dengan masa periode perbandingan 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel ROA, dengan membandingkan kinerja 1

tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -0.314

dengan signifikansi sebesar 0.753. Karena nilai signifikasi lebih besar

dari 0.05 (0.753>0.05) maka berarti tidak ada perbedaan pada variabel ROA

dengan masa periode perbandingan 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah.

Hasil analisis data pada variabel ROE, dengan membandingkan kinerja 1

tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah, diperoleh nilai Z sebesar -1.204

dengan signifikansi sebesar 0.022. Karena nilai signifikasi lebih kecil

dari 0.05 (0.022 ˂ 0.05) maka terdapat perbedaan pada variabel ROE dengan

masa periode perbandingan 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah.

4.3 Interpretasi Hasil

Dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan tingkat

signifikansi 5% menunjukan bahwa hampir seluruh rasio keuangan sesudah

merger dan akuisisi, yang digunakan dalam penelitian ini, tidak mengalami

Universitas Sumatera Utara


perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya merger

dan akuisisi. Namun pada saat pengujian periode 2 tahun sebelum dibandingkan

dengan 2 tahun sesudah menunjukan adanya perbedaan yang siginifikan pada

variabel CR dan DER, masing-masing signifikansi = 0.033 dan 0.047. dan pada

variabel DER pada pengujian tahun 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah

menunjukan adanya perbedaan, dengan signifikansi = 0.46.

Rasio DER menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio ini maka semakin

besar risiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang

semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang

rendah untuk membiayai aktiva. Berikut adalah tabel 4.6 rekapitulasi hasil

output perhitungan data yang menggunakan metode Wilcoxon Signed Ranks Test.

Tabel 4.6

Hasil Rekapitulasi Wilcoxon Signed Ranks Test.

2 tahun sebelum dan 2 tahun 1 tahun sebelum dan 1 tahun


Variabel
sesudah sesudah
CR berbeda tidak berbeda
DER berbeda berbeda
TATO tidak berbeda tidak berbeda
ROA tidak berbeda tidak berbeda
ROE tidak berbeda tidak berbeda

Sumber: output data SPSS 18 yang diolah.

Hasil analisis data terhadap variabel CR diperoleh nilai Z sebesar -2.172

dengan signifikansi sebesar 0.033, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05,

maka H1 diterima yaitu terdapat perbedaan CR pada periode 2 tahun sebelum

dan 2 tahun sesudah merger dan akusisi, berarti ada pengaruh merger dan

akuisisi terhadap CR. Signifikannya pengaruh pengumuman merger dan

akuisisi terhadap CR menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam

Universitas Sumatera Utara


memenuhi kewajiban lancarnya semakin baik. Namun pada pengujian pada

periode lainnya variabel CR tidak mengalami perbedaan, hal ini sejalan dengan

penelitian Widjanarko (2006: 48). Sehingga secara keseluruhan H1 tidak dapat

diterima.

Hasil analisis data terhadap variabel DER diperoleh nilai Z sebesar -2.029

dan -2.013 dengan signifikansi sebesar 0,047 dan 0.046, karena nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka H2 diterima yaitu terdapat perbedaan

DER pada periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah dan 1 tahun sebelum

dan 1 tahun sesudah sesudah merger dan akusisi, berarti ada pengaruh merger

dan akuisisi terhadap DER. Signifikannya pengaruh pengumuman merger dan

akuisisi terhadap DER menunjukkan bahwa risiko perusahaan semakin besar,

karena dengan bergabungnya perusahaan membutuhkan penambahan modal

dari hutang. Sehingga secara keseluruhan H2 dapat diterima.

Hasil analisis data terhadap variabel TATO menunjukkan bahwa merger

dan akuisisi tidak berpengaruh signifikan, H3 tidak dapat diterima berdasarkan

hasil uji Kolmogorov-Smirnov terhadap perusahaan. Hal ini menandakan bahwa

efisiensi dan efektifitas pengelolaan aktiva perusahaan setelah melakukan

merger dan akuisisi tidak mengalami perbedaan yang signifikan, menandakan

sinergi tidak terjadi pasca merger dan akuisisi. Sehingga secara keseluruhan

H3 tidak dapat diterima.

Hasil analisis terhadap rasio profitabilitas menunjukkan bahwa merger dan

akuisisi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, baik itu

terhadap ROA maupun ROE. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian

Widjanarko (2006: 48) dimana ROA, dan ROE tidak berbeda pasca merger

Universitas Sumatera Utara


dan akuisisi, hal ini menunjukan bahwa keinginan ekonomis yang ingin

memperbaiki profitabilitas pasca merger dan akuisis menjadi tidak

terwujud, hal ini kemungkinan disebabkan alasan non-ekonomi. Sehingga H4

dan H5 tidak dapat diterima berdasarkan uji beda pada penelitian ini.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov penelitian menunjukan tidak ada perbedaan

rasio keuangan secara keseluruhan, hal ini konsisten dengan hasil penelitian

Payamta dan Setyawan (2004: 280) dan Widjanarko (2006: 48) yang

menunjukkan bahwa pengujian secara keseluruhan terhadap semua rasio

keuangan tidak berbeda secara signifikan. Jadi, tidak ada pengaruh terhadap

pengambilan keputusan merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan yang

diukur berdasarkan rasio keuangan, yaitu current ratio, debt to equity ratio, total

asset turn over ratio, return on asset, dan return on equity. Sehingga kinerja

perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi ternyata tidak mengalami

perbaikan dibandingkan dengan sebelum melaksanakan merger dan akuisisi.

Universitas Sumatera Utara


Bab V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis diketahui bahwa seluruh

rasio yang diteliti menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Hasil

pengujian yang dilakukan secara parsial menunjukan terdapat beberapa

keadaan yang menunjukkan perbedaan sebelum dan sesudah merger dan

akuisisi, sedangkan hampir pada seluruh variabel-variabel yang digunakan

pada penilitian ini, menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan pada

variabel rasio-rasio keuangan yang digunakan pasca merger dan akuisisi.

Sehingga hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima atau ditolak.

Merger dan akuisisi tidak menimbulkan sinergi bagi perusahaan yang

kemungkinan disebabkan lemahnya strategi yang dilakukan, pemilihan

perusahaan target yang kurang tepat, perusahaan entitas kurang pengalaman

dalam melakukan merger dan akuisisi dan adanya faktor non-ekonomi yaitu untuk

menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Berikut ini penjelasan kesimpulan

masing masing rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini:

a. Pada variabel CR yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukan

tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger.

Hanya pada pengujian periode 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah

merger dan akuisisi menunjukan adanya perbedaan.

Universitas Sumatera Utara


b. Pada variabel DER yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test

menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

merger. Pada periode 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah dan 1 tahun

sebelum dengan 1 tahun sesudah menunjukan adanya perbedaan yang

signifikan pada variabel ini.

c. Pada variabel TATO yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test

menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

merger. Baik pada periode amatan yang membandingkan antara 2 tahun

sebelum sampai dengan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi.

d. Pada variabel ROA yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test

menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

merger. Baik pada periode amatan yang membandingkan antara 2 tahun

sebelum sampai dengan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi.

e. Pada variabel ROE yang diuji dengan Wilcoxon Signed Ranks Test

menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

merger. Baik pada periode amatan yang membandingkan antara 2 tahun

sebelum sampai dengan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi.

Universitas Sumatera Utara


5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik,

antara lain:

a. Dalam penelitian ini hanya menganalisis kinerja berdasarkan rasio

keuangan yang merupakan aspek ekonomi saja, sementara banyak faktor

non-ekonomi yang tidak dapat dimasukan kedalam ukuran kuantitatif.

Beberapa kinerja non-ekonomi seperti teknologi, sumber daya manusia,

budaya perusahaan dan sebagainya. Oleh karena itu penelitian ini tidak dapat

menggambarkan keseluruhan aspek kinerja perusahaan.

b. Periode waktu yang digunakan kurang mewakili sehingga manfaat dari merger

dan akuisisi belum kelihatan. Dalam penelitian ini tidak dibedakan jenis

merger dan akuisisi apakah merger dan akuisisi vertikal, horizontal atau

konglomerat. Penelitian ini juga tidak membedakan apakah merger dan

akuisisi dilakukan oleh motivasi internal atau eksternal perusahaan. Selain

dari jenis merger dan akuisisi, ukuran perusahaan yang dilakukan juga

tidak diperhitungkan dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


5.3 Saran

Peneliti memberikan saran yang dapat membangun terkait dalam penelitian

ini, antara lain:

a. Bagi manajemen perusahaan, sebelum melakukan tindakan merger dan akuisisi

sebaiknya dilakukan persiapan yang matang. Faktor lain yang perlu

dipertimbangkan yaitu kondisi perusahaan, baik dari faktor manajemen

maupun finansial perusahaan dan kondisi ekonomi nasional. Berdasarkan

hasil yang diperoleh dari penelitian ini, merger dan akuisisi tidak

menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, pihak manajemen harus benar-benar memperhitungkan

tujuan perusahaan dalam melakukan tindakan merger dan akuisisi.

b. Bagi investor, investor sebaiknya lebih berhati-hati dalam menyikapi kegiatan

akuisisi yang dilakukan perusahaan, karena tidak selalu akuisisi membawa

dampak yang baik bagi perusahaan yang melakukan akuisisi.

c. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian di masa mendatang hendaknya

melakukan pengukuran kinerja keuangan dengan variabel rasio keuangan yang

lain atau metode lain, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian dan

di masa mendatang hendaknya melakukan pengamatan pada periode yang

lebih diperpanjang, baik sesudah atau sebelum merger dan akuisisi, sehingga

hasil penelitian mendekati kenyataan yang sesungguhnya.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai