Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu dikembangkan
melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu dengan lingkungan tempat
tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan, serta proses
dalam menjalani kehidupannya memalui lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu ditunjang dengan
lingkungan pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun
hal-hal yang terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk
membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu.
B.     Rumusan Masalah
Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dabahas yaitu

diantaranya :

1.      Apa pengertian lingkungan pendidikan ?

2.      Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?

3.      Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?

4.      Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?

C.    Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk :


1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.

2.      Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.


3.      Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk lingkungan

pendidikan.

4.      Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Lingkungan Pendidikan


Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks
pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak.
Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-
ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia
termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti lingkungan
tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan ini kemudian
secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggungjawab yang
secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja
diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang normatif disebut
pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkunga yang dengan sengaja diciptakan
untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut lembaga pendidikan atau satuan
pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang Karena satu dan lain
hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan itu bertugas
memberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara umum fungsi lembaga
pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan proses pendidikan dapat
berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
  Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
  Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti bahasa, seni, ekonomi,
ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan keagamaan.
  Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,
perkumpulan dan lainnya.
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan pengaruh
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif apabila berpengaruh
secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka intensitas pengaruh lingkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dapat menyerap rangsangan yang diberikan
lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas
terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.
B.     Fungsi Lingkungan Pendidikan
Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk tumbuh dan
berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
2.      Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan
sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, terutama berbagai sumberdaya
pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
3.      Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi perkembangan individu
dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.      Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan
tertentu dalam masyarakat.
5.      Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik, kehidupan beragama, kehidupan sosial
budaya, maupun keterampilan lainnya.
C.    Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat sosial
dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar Dewantoro dibagi
menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.      Lingkungan Keluarga
Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan orang lain,
terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaannya yang lemah itu ia
memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-
tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga merupaka kelompok primer yang
terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah yang bersifat informal dan kodrati
dan menjadi lembaga pendidikan tertua. Keluarga bisa berbentuk keluarga inti (nucleus family :
ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di samping inti, ada orang lain seperti
kakek, nenek, ipar dan lain sebagainya).
Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya menghadapi
hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.
1)      Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
2)      Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
3)      Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang belajar.
4)      Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan anak.
5)      Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orangtua yang terlalu
tinggi.
6)      Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
7)      Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada anak.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk
pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan
norma. Keluarga didasarkan pada cinta kasih yang sangat natural, sehingga suasana pendidikan
yang berlangsung di dalamnya berdasarkan kepada suasana yang tanpa memikirkan hak.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan nilai
moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan
dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi hal-hal
berikut.
1.      Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta kasih ini
mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggungjawab, dan mengabdikan dirinya untuk
sang anak.
2.      Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap
keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual yang dijiwai
ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-masing di samping didorong oleh kesadaran
memelihara martabat dan kehormatan keluarga.
3.      Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian
dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua sekurang-
kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1.      Memelihara dan membesarkan anak.
2.      Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah sesuai dengan falsafah
hidup dan agama yang dianutnya.
3.      Member pengajarandalam arti yang luas.
4.      Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi tujuh hal,
yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek, dasar
pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar pendidikan
kekeluargaan, dasar pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan, keluarga terhadap
anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi keluarga, keadaan pendidikan
keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan kepada
anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak itu berkenalan dengan
lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.
2.      Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orangtua dalam
kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan
mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar
sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah
pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan peserta didik
menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki lapangan kerja.
Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah pendidikan
yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis,
dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada
tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis da tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan berdasarkan
asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1)      Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut
ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang pendidikan.
2)      Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan yang
dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
3)      Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan pelaksana
pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan
efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal memungkinkan sejumlah anak
belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah
memiliki cirri jenjang dapat dijelaskan sebagi berikut.
a)      Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman Kanak-Kanak (TK)
sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional dan
sebagian lainnya dikelola oleh Departemen Agama.
b)      Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti pendidikan pada
kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan pendidikan di tingkat sebelumnya.
Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari
tiga kelas, SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak
ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab terhadap
pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian sumber daya manusia
yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah dianggap
sebagai investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.
3.      Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju dibandingankan
dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Karena masyarakat
adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan
pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu
pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut.
Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidika kemasyarakatan
merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu dan masyarakat sebagai
gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan mengalami
kesulitan-kesulitan, antara lain :
1.      Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang demikian akan
banyak menghambat anak dalam belajar.
2.      Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat menyelesaikan
tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang diikuti dalam waktu yang terbatas,
bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami
kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
3.      Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan nilai/adat yang ada di
masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi hal demikian biasanya anak akan
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dalam diri terhadap lingkungan tersebut. Keadaan
yang demikian biasanya akan berpengaruh terhadap upaya belajar anak.
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem
kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan kehidupan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi segala
bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan pengetahuan sikap dan minat,
maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga
pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah, pondok pesantren, pengajian,
kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.
D.    Peranan Lingkungan Pendidikan
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan pendidikan
sangat berperan penting dalam memberikan penraguh tersebut. Diantara peranan lingkungan
pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Peranan Lingkungan Keluarga
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah lingkungan
pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga tersebut diantaranya
adalah :
  Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan
dengan nilai dan norma.
  Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan factor yang
sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.
  Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena keteladanan orangtua akan
menjadi tolat ukur dan menjadi wahana pendidikan moral.
  Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
2.      Peranan Lingkungan Sekolah
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat.
Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan. Karena pengaruhnya besar
sekali pada jiwa anak dan sekolah pun berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara
peranan sekolah dalam pendidikan adalah sebagai berikut.
  Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua bidang studi.
  Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang pendidikan
pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan
berkembang di masyarakat.
  Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal mencerdaskan
kehidupan bangsa.
3.      Peranan Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
  Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan dalam membantu
pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan fungsi dari masing-masing
pendidikan tersebut.
  Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan dengan nilai-nilai
yang terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar
negara.
  Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk individu dan susila,
yang secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan bersama secara bertanggungjawab,
untuk mencapai kesejahteraan sosial yang dinamis dengan sikap makaryanya.
  Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat banyak
memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah keagamaan.
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia mengenal
nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam
menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan pendidikan yang
intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan
harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan
lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan
dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhluk
individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.
B.     Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan dalam
hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan melaksanakan kegiatan
pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis : Darussalam.

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya : Usaha

Nasional.
KONSEP LINGKUNGAN PENDIDIKAN

NAMA: ZULKIFLI BIN TAHER


NIM: 2019-29-095

Anda mungkin juga menyukai