Anda di halaman 1dari 2

Date: 2020-06-09

PLAGIARISM SCAN REPORT

4% 96% 942 7727


Plagiarised Unique Words Characters

Exclude Url : None

Content Checked For Plagiarism


BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Isolasi Sosial 2.1.1 Pengertian isolasi sosial Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dan orang lain di sekitarnya. Isolasi sosial merupakan
keadaan ketika individu atau kelompok memiliki kebutuhan atau hasrat untuk memiliki keterlibatan atau kontak dengan orang lain. Tetapi
tidak mampu membuat kontak tersebut. (Carpenito, Moyet, 2009). Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang lain. (Keliat, 1998). Isolasi sosial yaitu
suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku
maladaptive dan memngganggu fungsi seseorangdalam hubungan sosial. (Purwanti, 2017). 2.1.2 Etiologi Sunden (2007) penyebab
gangguan yang mempengaruhi interpersonal yaitu : 2.1.2.1. Faktor predisposisi 1. Faktor perkembangan Setiap tahap tubuh kembang
memiliki tugas yang harus dilalui individu. Keluarga adalah tempat pertama yang memberikan pengalaman bagi individu dalam menjalani
hubungan dengan orang lain. Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari ibu atau pengasuh pada bayi akan
memberikan rasa tidak aman yang dapat menghambat terbentuknya rasa percaya diri dan dapat mengembangkan tingkah laku pada orang
lain maupun lingkungan dikemudian hari, komunikasi yang hangat sangat penting dalam masa ini, agar anak tidak di perlakukan sebagai
objek. 2. Faktor sosial budaya Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan
berhubungan disebabkan adanya norma - norma yang salah yang dianut oleh satu keluarga seperti, anggota tidak produktif diasingkan dari
lingkungan sosial. 3. Faktor biologi Genetik merupakan salah satu faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya gangguan dalam
hubungan sosial. Organ tubuh yang jelas mempengaruhi adalah otak. Insiden tertinggi skizofornia ditemukan pada keluarga yang anggota
keluarganya ada yang menderita skizofornia. Klien skizofornia yang mengalami masalah dalam hubungan sosial terdapat kelainan pada
struktur otak seprti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat volume otak serta perubahan struktur limbik. 2.1.2.2 Faktor presipitasi
Stresor presipitasi terjadinya isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh faktor internal dan eksternal meliputi : a. Stresor sosial budaya Stresor
sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan seperti perceraian, berpisah dengan orang yang dicintai, kesepian karena
ditinggal jauh, dirawat di rumah sakit atau di penjara. 2. Stresor psikologi Tingkat kecemasan yang berat dapat menyebabkan menurunya
kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain. 2.1.3 Tanda dan Gejala Kusumawati dan Hartono (2010) berpendapat bahwa
tanda dan tanda dan gejala pasien isolasi sosial diantaranya adalah sering menyendiri, tidak mau berkomunikas, menarik diri serta tidak
adanya kontak mata saat berkomunikasi. Klien isolasi sosial juga cenderung memberikan efek datar, tidak mengekspresikan perasaanya
karena kurang rasa percaya diri. Townsend (2014) mengatakan bahwa pasien isolasi sosial biasanya mempunyai karakteristik seperti
tinggal sendiri dalam ruangan, ketidakmampuan untuk berkomunikasi, menarik diri, kurangnya kontak mata, ketidaksesuaian atau
ketidakmatangan minat dan aktivitas dengan perkembangan atau terhadap usia serta sering mengekspresikan perasaan penolakan atau
kesepian merasa tidak aman di tengah orang banyak. 2.1.4 Mekanisme Koping Stuart dan Laraia (2005) mengatakan bahwa individu yang
mengalami respon sosial maladaptif menggunkan berbagai mekanisme koping dalam upaya untuk mengatasi kecemasan. Mekanisme
koping tersebut berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik yaitu koping yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian antisosial diantaranya proyeksi seperti menyatakan harapan, pikiran, dan perasaanya. Splitting contohnya yaitu merendahkan
orang lain. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian ambang diantaranya splitting, formasi reaksi, isolasi, ideliasasi orang
laindan identifikasi proyektif. Klien dengan gangguan isolasi sosial biasanya lebih sering menggunakan koping menarik diri. 2.1.5 Rentang
Respon adaptif maladaptif Gambar 2.1 Rentang respon isolasi sosial (Yosep,Sutini,2014). 2.1.5.1 Respon adaptif Respon yang masih
dapat diterima oleh norma - norma sosial dan kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan. 1.
Menyendiri : respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah terjadi dilingkungan sosial. 2. Otonomi : kemampuan
individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial. 3. Bekerja sama : kemampuan individu yang
saling membutuhkan satu sama lain. 4. Idependen : saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan
interpersonal. 2.1.5.2 Respon Maladaptif Respon yang memberikan individu yang menyampaikan dari norma sosial yang termasuk respon
maladaptif. 1. Menarik diri, seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
Ketergantungan : seseorang yang gagal mengembangkan ras. 2. Percaya diri sehingga tergantung pada orang lain 3. Manipulasi,
seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secar mendalam 4. Curiga,
seseoraang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain. 2.2 Asuhan Keperawatan Isolasi sosial 2.2.1 Pengkajian Stuart dan
Laraia (2010) mengatakan pengkajian merupakan tahapan awal dan dasar utama dari proses keperawataan. Tahap pengkajian terdiri dari
pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang di kumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan
spiritual. Data pengkajian kesehatan jiwa antara lain identitas pasien, alasan masuk faktor predisposisi, faktor presipitasi, penilaian
terhadap stresor, sumber koping dan kemampuan koping yang dimiliki klien. Surtiningrum (2012) faktor predisposisi dari sosial budaya
dikaitkan dengan terjadinya isolasi sosial menarik diri meiputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan keyakinan. Kondisi sosial
ekonomi yang rendah berpengaruh terhadap kondisi kehidupan yang dijalani meliputirendahnya pemenuhan kebutuhan anggota keluarga,
nutrisi yang tidak adekuat, perasaan ditolak oleh orang laindan lingkungan sehingga menarik diri. Erlinafsiah (2010), faktor peresipitasi
pada klien dengan isolasi sosial dengan menarik diri yang dapat menyebabkan gangguan alamperasaan, salah satunya peristiwa besar
dalam kehidupan, sering dilaporkan sebagai episode pendahulu depresi dan mempunyai dampak terhadap masalah yang dihadapi
sekarang dan kemampunya dalam menyelesaikan masalah. Selain itu pendidikan yang rendah juga akan membuat individu memiliki
pengetahuan yang kurang dan sulit menerima informasi. Sehingga dengan pendidikan yang rendah dan masalah yang banyak
menyebabkan pola koping dialami pesien isolasi sosial tidak baik dalam menyelesaikan masalahnya (Alfiansyah, 2016). Selanjutnya
pengkajian psikososial terhadap pasien isolasi sosial, menurut Erlinafsiah (2010), faktor yang menyebabkan perilaku sosial menarik diri
salah satunya faktor organisasi kepribadian. Faktor tersebut megeraikan bagaimana konsep diri yang negatif dan harga diri rendah dapat
mempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang. Batasan karakteristik pasien isolasi sosial yaitu menrik diri dari lingkungan
sosial dan sulit mendirikan hubungna baik dengan orang lain dilingkunganya.

2% Plagiarised

isolasi sosial merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan denganmerasakan
kebutuhan, keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu membuta kontak (carpenito, 2006)
isolasi sosial adalah...

https://www.scribd.com/doc/299728121/laporan-pendahuluan-ISOLASI-SOSIAL

2% Plagiarised

2) otonomi: kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.membina
hubungan dengan orang lain. b. faktor presipitasi (pencetus) 1. stressor sosial budaya stressor sosial budaya dapat menyebabkan
terjadinya gangguan dalam...

https://www.scribd.com/doc/273319998/Laporan-Pendahuluan-Md

Anda mungkin juga menyukai