3.7 Instrumen Studi Kasus Notoatmodjo (2010) Instrumen penelitian yaitu alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pertama yaitu lembar observasi (check list). Check list adalah daftar pengecek, berisi nama subjek dan beberapa gejala atau identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamatan tinggal memberikan tanda check (?) pada daftar yang telah disediakan (Setiadi, 2013). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi yang bertujuan untuk mengetahui ketidakefektifan dari terapi musik terhadap kemampuan bersosialisasi pada pasien isolasi sosial. Cara mengisi lembar instrumen ini adalah dengan menetapkan penerapan prosedur terapi musik kemudian melihat respon kemampuan subjek peneliti sesuai dengan butir kemampuan yang dinilai dalam lembar observasi Check list. Instrumen penelitian yang kedua adalah lembar Standar Operating : terapi musik. Lembar ini berisi seputar penerapan prosedur terapi musik yang akan dilakukan. Penerapan disusun mulai dari tahap persiapan, tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi. Lembar tersebut digunakan sebagai acuan perawat melaksanakan terapi musik. 3.8 Penyajian Data Penyajian data penelitan merupakan cara penyajian dan penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk (Notoatmodjo, 2010). Dari data yang sudah terkumpul dan telah diolah akan disajikan dan dibahas dalam bentuk tekstoolar atau verbal. Penyajian cara tekstoolar merupakan penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat. Penelitian akan dijabarkan dalam bentuk narasi untuk mengetahui hasil penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam studi kasus ini peneliti menyajikan data dalam bentuk table penerapan prosedur terapi musik pada pasien isolasi sosial disertai lembar observasi check list. Data yang telah didapatkan akan disajikan dalam bentuk narasi sehingga dapat disimpulkan keefektifan sebelum dan sesudah penerapan terapi musik terhadap kemampuan bersosialisasi pasien isolasi sosial. 3.9 Etika Studi Kasus Menurut (Hidayat, 2008) mengatakan etika dalam penelitian keperawatan adalah hal yang penting dalam pelaksanaan sebuah penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Ada beberapa pertimbangan etik yang harus di perhatikan dalam penelitian. Etika studi kasus pada studi kasus ini dengan Informed Consent adalah suatu bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden atau klien dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti menjelaskan maksud serta tujuan riset yang telah dilakukan serta dampak yang terjadi sebelum dan setelah pengumpulan data. Setelah klien bersedia diteliti selanjutnya klien menandatangani lembar persetujuan tersebut. Anominiti yaitu penggunaan responden atau klien selama penelitian dengan cara tidak memberikan dan mencantumkan nama klien pada lembar alat ukur, hanya menggunakan inisial Confidentiality masalah etika yang memberikan jaminan keberhasilan hasil dari penelitian, baik informasi ataupun masalah lainnya. Semua infomasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. Protection From Discomfort klien berhak mendapatkan perlindungan dan ketidaknyamanan. Jika tidak nyaman responden diberikan hak untuk tidak meneruskan mengikuti penelitian. Etika studi kasus yang dilakukan yaitu pertama memberikan lembar Informed Consent pada responden sebagai bentuk persetujuan bahwa responden menyetujui untuk dilakukan tindakan penelitian kedua yaitu Confidentiality dengan menjamin kerahasiaan responden dengan tidak menyebarluaskan dan yang ketiga yaitu Protection From Discomfort yaitu jika respoden merasa tidak nyaman responden boleh tidak meneruskan penelitian ini.