Anda di halaman 1dari 23

MK Psikologi - FKG

 Characteristic pattern of thinking,


feeling and acting.
 A person’s general style of interacting
with the world
 People differ from one another in ways
that are relatively consistent over time
and place
Concerns how the parts of personality are
organized together into distinct areas of
personality, and what those relatively stable,
long term areas of personality are.
Concern the way in which one part of
personality influences another
Perkembangan adalah beragam
perubahan baik pada struktur maupun
dinamika yang terjadi selama tahapan
perkembangan individu (sejak bayi
sampai mencapai
kematangan/kemasakan)
1. Das es = id = system der unbewussten
the true psychic reality
2. Das ich = ego = system der bewussten –
vorbewusssten
3. Das ueber ich = super ego
 Aspek biologis
 Pinsip kenikmatan (pleasure principle)
 Berisi berbagai instink yang dibawa sejak lahir
 Bereaksi dengan 2 cara:
1. Refleks dan reaksi otomatis (ex: bersin)
2. Proses primer, misal membayangkan
makanan karena lapar
 Aspek psikologis, aspek eksekutif
 Prinsip realita (reality principle)
 Timbul karena adanya kebutuhan untuk
berhubungan secara baik dengan dunia nyata
 Bereaksi dengan proses sekunder (proses
berpikir realistis)
 Berperan sebagai perantara Id vs Superego
 Aspek sosiologi
 Wakil dari nilai tradisional serta cita-cita masyarakat
yang diwariskan orang tua pada anaknya melalui
berbagai perintah dan larangan.
 Berisi 2 hal: conscientia (hukuman) dan ich ideal
(hadiah).
 Memiliki 3 peran:
1. Merintangi dorongan Id
2. Mendorong Ego ke arah moralitas
3. Mengerjar kesempurnaan
 Lingkungan dapat memberikan kepuasan maupun
ketidaksenangan.
 Biasanya, reaksi individu terhadap ancaman
ketidaksenangan yang belum dihadapinya adalah
menjadi cemas atau takut.
 Kecemasan berfungsi untuk memperingatkan orang
akan datangnya bahaya.
 Kecemasan yang tidak dapat dikuasai dengan
tindakan yang efektif disebut dengan kecemasan
traumatis.
1. Kecemasan realistis, yaitu ketakutan akan
bahaya di dunia luar. Kecemasan realistis akan
mengakibatkan munculnya kecemasan
neurotis dan/atau kecemasan moral.
2. Kecemasan neurotis, yaitu kecemasan akan
ketidakmampuan mengendalikan instink
sehingga individu akan berbuat sesuatu yang
dapat membuatnya dihukum.
3. Kecemasan moral, yaitu ketakutan apabila
melakukan sesuatu atau berpikir tentang
sesuatu yang bertentangan dengan norma.
 Defense mechanism atau mekanisme pertahanan
adalah strategi yang diambil oleh Id ketika
menghadapi kecemasan atau ketakutan yang
berlebihan dan tidak dapat dikuasai secara rasional.
 Berfungsi untuk menghilangkan atau mereduksi
tegangan dengan cara:
 Menolak, memalsukan, atau mengganggu kenyataan
 Bekerja dengan tidak disadari sehingga orang yang
bersangkutan tidak mengetahui apa yang sedang
terjadi atau apa yang sedang dia lakukan
 Represi  Obyek/peristiwa/sesuatu dipaksa keluar dari kesadaran untuk masuk
ke ketidaksadaran
 Proyeksi  mekanisme pertahanan yang digunakan untuk mengubah ketakutan
neurotis dan ketakutan moral menjadi ketakutan realistis. Berfungsi dengan cara
mengganti obyek yang menjadi sumber ketakutan atau kecemasan dengan
obyek lain yang kurang berbahaya
 Reaksi Formasi  penggantian impuls atau perasaan yang menimbulkan
ketakutan atau kecemasan dengan lawannya
 Fiksasi  mekanisme pertahanan untuk melindungi ego seseorang yang merasa
takut atau terancam memasuki fase perkembangan baru sehingga membuat
individu yang bersangkutan tetap berada di fase perkembangan kepribadiannya
yang sekarang (stagnan)
 Fiksasi  “kemunduran” perkembangan seseorang untuk kembali pada tahapan
sebelumnya. Disebabkan oleh kegagalan menyesuaikan diri dengan tahapan
yang sekarang atau tahapan yang seharusnya.
 Fase Oral
- usia 0 – 1 tahun
- sumber kenikmatan di area mulut & proses makan
- aktivitas makan sering mjd prototipe sifat individu

 Fase Anal
- usia 1 – 3 tahun
- sumber kenikmatan berpusat pada fungsi eliminasi
- usia 2 tahun saat tepat dimulai toilet training

 Fase Phalic
- usia 3 – 5 tahun
- pusat perkembangan seksual, agresi dan fungsi alat kelamin
 Fase Latensi
- usia 5 – 12/13 tahun
- dorongan seksual seakan hilang, berfokus pada pendidikan &
sekolah

 Fase Genital
- mulai usia remaja, sumber kenikmatan mulai terarah pada alat
kelamin
- pada fase phalic, individu mempunyai sifat narsistis yaitu kepuasan
diri berasal dari perangsangan dan manipulasi tubuh sendiri ,
namun pada fase genital narsisme diarahkan kepada obyek luar
sehingga individu mulai belajar mencintai orang lain karena alasan
altruisme dan mulai meninggalkan alasan narsistis
1. Trait Kepribadian
2. Situasi
Selain dipengaruhi oleh trait kepribadian, perilaku sosial juga
dipengaruhi oleh situasi, dapat di formulasikan sbb:

B=f(P,S)

B: Behavior P: Person S: Situation

 Person: 31,6%
 Situasi: 21,5%
 P&S : 46,9%
Interaksi antara individu dan lingkungan
merupakan hal yang kompleks
Larsen dan Buss (2001) mendefinisikan trait
sebagai atribut dari seseorang yang merupakan
karakteristik dari seseorang dan relatif bertahan
dari waktu ke waktu.
Trait kepribadian mempunyai aspek:
 Merupakan komponen genetik
 Dipengaruhi sosialisasi dlm keluarga
 Dapat berkembang

Teori-teori tentang trait kepribadian, a.l:


Teori dari Eysenck , Goldberg Big Five Personality
 Situasi adalah faktor penting dlm mempengaruhi
perilaku sosial shg kita perlu mengukur,
mengklasifikasi, dan menganalisa situasi untuk
menjelaskan & memprediksi perilaku yg terjadi
 Komponen utama dr situasi:

1. TUJUAN (GOAL)
Dalam situasi pasti ada tujuan yg ingin dicapai.
Menurut penelitian, aspek utama dari tujuan biasanya
terdiri dari:
 Penerimaan sosial
 Kebutuhan fisiologis
 Tujuan tugas yg spesifik dlm suatu situasi
2. ATURAN (RULE)
Semua situasi mempunyai aturan tentang sesuatu
hal harus atau tidak harus dilakukan.
3. SEKUMPULAN ELEMEN-ELEMEN
Setiap situasi terdiri dari elemen-elemen baik
internal maupun eksternal yang digunakan dalam
berbagai situasi

4. SETTING LINGKUNGAN
Mnrt psikolog lingkungan seringkali setting lingk.
berpengaruh thd prlk sosial
5. PERAN (ROLE)
Dlm suatu situasi sso mengadopsi peran-peran
yg spesifik dr pekerjaan, Tujuan dpt sama, ttp
aturan-aturannya berbeda dan perannya juga
berbeda.
6. KEAHLIAN KHUSUS
Ada berbagai situasi sosial yg harus
mempunyai keahlian khusus.
7. KONSEP
Ada berbagai konsep yang harus dipahami
dalam situasi tertentu
Pria Wanita
Asertif Kooperatif
Dominan dan Afektif
berkuasa Peka
Agresif Bersimpati
Kompetitif Mengalah
Mandiri

Anda mungkin juga menyukai