PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dampak yang terjadi karena pernikahan dini yaitu alat reproduksi belum siap
menerima kehamilan sehingga dapat menimbulkan berbagai komplikasi, kehamilan dini
dan kurang terpenuhinya gizi bagi dirinya sendiri, resiko anemia, meningkatnya angka
kejadian depresi, perceraian, beresiko pada kematian usia dini serta meningkatkan Angka
Kematian Ibu (AKI), resiko meningkat lebih dari 10 kali bila jumlah mitra seks enam
1
lebih atau bila berhubungan seks pertama dibawah usia 15 tahun semakin muda
perempuan memiliki anak pertama, semakin rentan terkena kanker serviks (Kumalasari,
2012).
Menurut WHO (2012), sebanyak 16 juta remaja perempuan yang melahirkan setiap
tahun diperkirakan 90 % sudah menikah dan 50 ribu diantaranya telah meninggal. Selain
itu resiko terjadinya kematian ibu dan dan kematian bayi yang baru lahir 50 % lebih
tinggi dilahirkan oleh ibu di bawah usia 20 tahun antara ibu dibandingkan pada wanita
yang hamil di usia 20 tahun ke atas.
Menurut Riskesdas (2010), perempuan muda di Indonesia dengan interval usia 10-
14 tahun yang telah menikah terdapat sebanyak 0.2 persen atau lebih dari 22.000 wanita
muda berusia 10-14 tahun di Indonesia sudah menikah sebelum usia 15 tahun. Pada
interval usia yang lebih tinggi, perempuan muda berusia 15-19 yang telah menikah
memiliki angka 11,7% jauh lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki muda berusia
15-19 tahun sejumlah 1,6 %.
Menurut Naning Nazrih 2016, pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik dengan
sikap pernikahan dini yang tinggi sebanyak 57 responden (63,3%) sedangkan paling
2
sedikit responden dengan pengetahuan cukup memiliki sikap pernikahan dini yang cukup
juga sebanyak 1 orang (1,1%).
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian yaitu “Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan sikap
pernikahan dini”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap remaja terhadap
pernikahan usia dini di SMA 1 Gunung Kidul tahun 2018.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja terhadap pernikahan dini.
b. Untuk mengetahui sikap remaja terhadap pernikahan dini.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi remaja
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan
memberikan pengetahuan pada remaja tentang pernikahan dini, dampak dari
pernikahan dini dan sikap terhadap pernikahan dini.
2. Bagi sekolah
Diharapkan penelitian ini dapat membantu sekolah, khususnya guru BK dalam
memberikan pengetahuan bagi murid SMA 1 Gunung Kidul Yogyakarta.
3. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam memberikan penyuluhan tentang
pernikahan dini di sekolah SMA 1 Gunung Kidul Yogyakarta.
4. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian
terkait dengan “Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja terhadap sikap pernikahan
dini”.
4
Lingkup penelitian ini adalah memberikan kuisioner pada siswa/i SMA Dominikus
Yogyakarta.
5
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian penelitian
6
menggunakan terhadap
kuesioner yang Pernikahan
telah dilakukan Dini di SMA
uji validitas dan Negeri 1
reabilitas di Gamping
SMA Negeri 1 Sleman
Godean Sleman dengan nilai
sebanyak 30 Correlation
responden yang Coefficient
terdiri Kuesioner 0,426 yang
Pengetahuan bermakna
terdiri dari 20 sedang.
soal didapatkan
12 soal yang
dinyatakan
validitas dan
reabilitas serta
yang gugur 8
soal sedangkan
Sikap terdiri dari
29 soal
didapatkan 16
soal yang
dinyatakan
validitas dan
reabilitas.
Nining Hubungan 2016 Penelitian ini responden yang memiliki Topik dan judul penelitian,
Nazrih Pengetahuan menggunakan metode pengetahuan kesehatan responden. jenis penelitian, ,
Kesehatan penelitian kolerasi yaitu reproduksi yang baik jumlah populasi
Reproduksi penelitian hubungan antara dengan sikap pernikahan dan sampel, dan
Dengan Sikap dua variabel yaitu dini yang tinggi sebanyak tempat.
7
Pernikahan pegetahuan kesehatan 57 responden (63,3%)
Dini Pada reproduksi dan sikap sedangkan paling sedikit
Remaja di pernikahan dini dengan responden dengan
SMA 1 Kretek pendekatan waktu yang pengetahuan cukup
Bantul digunakan yaitu cross memiliki sikap pernikahan
Yogyakarta sectional. Populasi dalam dini yang cukup juga
penelitian ini adalah siswa sebanyak 1 orang (1,1%).
kelas XI yang berjumlah Pengujian hipotesis
116 siswa, pengambilan dilakukan dengan
sampel dalam penelitian menggunakan analisis
ini adalah dengan teknik korelasi Chi Square
purposive sampling, Analisis ini dipakai untuk
sampel dalam penelitian mengukur koefisien
ini yaitu 90 siswa. Tempat korelasi antara dua variabel.
dilakukan pengambilan Analisis ini dimaksudkan
sampel adalah di SMA untuk mengungkap korelasi
Negeri 1 Kretek Bantul atau hubungan antara
Yogyakarta. Analisi variabel yang satu dengan
bivariat yang digunakan variabel yang lainnya.
adalah Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian
ini diperoleh harga
koefisien hubungan Chi
Square antara pengetahuan
kesehatan reproduksi
dengan sikap Pernikahan
Dini pada Remaja di
SMAN 1 Kretek Bantul
Yogyakarta sebesar 0.343,
yang menyatakan hubungan
keeratan dalam kategori
nilai rendah dan nilai p
value sebesar 0,003< 0,05.
8
Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada
hubungan positif dan
signifikan antara
pengetahuan kesehatan
reproduksi dengan sikap
pernikahan dini pada
remaja di SMAN 1 Kretek
Bantul Yogyakarta.
9
10