PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai dengan rasa gatal disertai
eritema dan edema pada dermis superfisial. Lesi urtikaria cepat timbul dan
hilang perlahan dalam 1-24 jam. Banyak faktor penyebab dan variasi gejala
Urtikaria adalah lesi kulit yang terdiri atas reaksi lokal edema
intrakutan dan dikelilingi oleh area kemerahan serta disertai dengan pruritus
(Octavia, 2018).
Inap Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya, diagnosis
pasien dirawat dalam jangka waktu lebih lama kemungkinan karena adanya
penyakit lain yang menyertai. Sebesar 92,9% pasien baru urtikaria dan/atau
1
2
bahwa kebanyakan kasus urtikaria adalah akut dan 30% adalah kronis.
Sebagian besar pasien (42,8%) datang dengan keluhan utama gatal, bentol,
dan bengkak. Sejumlah 59% pasien dengan keluhan akut baru pertama kali
(28,2%), sedangkan lama episode pada pasien dengan keluhan kronis kurag
dari 24 jam (100%). Faktor pencetus dapat diidentifikasi oleh 69% pasien
yang terbanyak adalah ikan (46,2%), telur (20%), dan ayam (20%). Obat
dicetuskan oleh cuaca. Pasien denga keluhan akut dan 33,3% pasien dengan
keluhan kronis. Serum IgE total diperiksa pada 3 pasien dengan keluhan
Pemeriksaan serum IgE total dan spesifik tidak rutin dilakukan karena harga
urtikaria, yaitu: pada tahun 2017 terdapat 430 jiwa pengunjung poli umum
yang mengalami urtikaria dari 3.678 jiwa pengunjung poli umum atau sama
dengan 12%. Pada tahun 2018 terdapat 416 jiwa pengunjung poli umum
yang mengalami urtikaria dari 3.201 jiwa jumlah pengunjung poli umum
atau sama dengan 13%. Pada tahun 2019 terdapat 430 jiwa pengunjung poli
umum yang mengalami urtikaria dari 3.291 jiwa jumlah pengunjung poli
terus menerus karena rasa gatal di timbulkan oleh urtikaria. Dan juga bisa
mempengaruhi pola tidur yang disebabkan rasa gatal yang tak segera
pada urtikaria kronis, terlebih bila terdapat riwayat gastritis atau nyeri
Kota Bengkulu.
B. Rumusan Masalah
Bengkulu?”.
5
1. Tujuan Umum
Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Masyarakat
gangguan urtikaria.
dengan urtikaria.
3. Penulis
urtikaria.
Pada kasus ini perawat menjelaska apa saja yang menjadi pencetus
emosional.