DEDI HIDAYATULLOH
NIM : 418110025
Kelas : 4A
TUGAS KEWARNEGARAAN
PENDIDIKAN MORAL
BUSHIDO DALAM
MASYARAKAT JEPANG MODERN
WACANA VOL. 8 NO. 1, APRIL 2006 (54—66)
Bambang Wibawarta
Menjelang abad ke-10, para tuan tanah yang pada umumnya tinggal
di ibu kota mulai mempersenjatai kaum petani dan berusaha meningkatkan
ilmu kemiliteran, seperti memanah, berkuda, dan menggunakan pedang
serta tombak. Semakin lama kelompok bersenjata ini semakin kuat dan
jumlahnya bertambah besar. Mereka dipimpin oleh para mantan
bangsawan dari keluarga Taira dan Minamoto. Bahkan, para petugas
pemungut pajak pemerintah tidak berdaya menghadapi mereka. Lama-
kelamaan ibu kota Heian (Nara) juga menjadi tidak aman. Keluarga
penguasa menggunakan orang bersenjata, atau yang lebih dikenal dengan
bushi atau samurai, ntuk melindungi harta benda mereka. Di sisi lain,
kelompok orang bersenjata ini muncul akibat ketidakberdayaan pasukan
keamanan pemerintah dalam menghadapi gerombolan pengacau.
Selanjutnya, kelompok kecil samurai bergabung dengan kelompok yang
lebih besar sehingga kekuatan samurai menjadi semakin menonjol.
Bary, Wm. Theodore de (ed.) (1964), Sources of Japanese Tradition. Vol. II. New York:
Columbia University Press.
Black, C.E. (1967), The Dynamics of Modernization, A Study Comparative History. New
York: Harper Torchbook.
Bowring, Richard John (1979), Mori Ogai and The Modernization of Japanese Culture.
Cambridge: Cambridge University Press.
Bradbury, Malcolm (1971), The Social Context of Modern English Literature. Oxford:
Basil Blakcwell. De Bary, Wm. Theodeore (ed.) (1974), Sources of Japanese Traditional.
New York: Colombia University Press.
Draeger, D.F. (1979), Classical Budo: The Martial Arts and Ways of Japan: Volume II.
New York, NY: John Weatherhill, Inc.
Kosaka, Masaki (1969), Japanese Thought in The Meiji Era. Tokyo: The Toyo Bunko.
Nakamura Fumio (I992), Mori Ogai to Meiji Kokka. Tokyo: Sanichi Shobo.
Newman, J. (1989), Bushido: The Way of the Warrior. Leicester, UK: Magna Books.
Nitobe Inazo (1974), Bushido, The Soul of Japan. Tokyo: Charles E. Tuttle.