Segala puji syukur kita panjatkan kepada allah swt. Tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk
itu saya mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan . Semoga makalah ini
bermanfaat bagi saya sendiri maupun para pembaca.
Agustino
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................. 4
Manfaat............................................................................................. 4
BAB II Tinjauan Pustaka............................................................................ 5
Daftar pustaka.............................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
3
Menurut Sugiono (2013: 36), HACCP merupakan suatu sistem
pengawasan yang bersifat pencegahan atau preventif terhadap
kemungkinan terjadinya keracunan atau penyakit melalui makanan. Hazard
Analysis Critical Control Point adalah suatu analisis yang dilakukan
terhadap bahan, produk atau proses untuk menentukan komponen, kondisi
atau tahap proses yang harus mendapatkan pengawasan yang ketat dengan
tujuan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman dan memenuhi
persyaratan keamanan yang ditetapkan.
2. Tujuan
3. Manfaat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
kontaminasi dari lalu lintas kaki yang dapat terbawa masuk ke dalam pabrik (AIB
1979).
Salah satu contoh penerapan GMP di dalam area produksi adalah
pengaturan jarak peralatan dan masalah pencahayaan. Area bekerja antar peralatan
atau antara peralatan dan dinding hendaknya cukup lebar agar karyawan dapat
bekerja dan tidak mengkontaminasi permukaan pangan atau zona produk dengan
baju atau kegiatannya. Diperlukan pencahayaan 50 foot-candles di area pengujian,
30 foot-candles pada semua permukaan bekerja, minimal 5 foot-candles pada 30
inches diatas lantai lainnya dan 10-foot candles di ruang toilet (AIB 1979).
Kegiatan administratif perkantoran harus mempunyai pola kerja yang baik
sehingga menunjang pencapaian tujuan organisasi dengan didukung oleh
pencatatan tertulis mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Laksmi, dkk (2008:52) mendefinisikan
Standard Operating Procedure (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan
prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja
dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan
dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan
flowchart di bagian akhir.
6
Tujuan dari pembuatan SOP secara keseluruhan adalah untuk menjelaskan
perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-
ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. Pedoman SOP merupakan
uraian yang sangat jelas dan rinci mengenai apa yang dipersyaratkan kepada
pegawai selama melaksanakan tugas serta standar pencapaian pada suatu unit
kerja dan menjaga pengawasan kualitas dan proses penjaminan kualitas serta
memastikan penerapan berbagai aturan.
Standard operating procedure adalah penting, SOP yang baik adalah SOP
yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk
karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta
mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam
perusahaan.
Menurut Winarno dan Surono (2004), SSOP terdiri dari delapan kunci
persyaratan sanitasi, yaitu (1) keamanan air (2) kondisi dan kebersihan permukaan
yang kontak dengan bahan pangan (3) pencegahan kontaminasi silang (4)
menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet (5) proteksi dari bahan- bahan
kontaminan (6) pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan toksin yang
benar (7) pengawasan kondisi kesehatan personil yang dapat mengakibatkan
kontaminasi (8) menghilangkan hama pengganggu dari unit pengolahan.
7
Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) merupakan suatu
prosedur untuk memelihara kondisi sanitasi yang umumnya berhubungan dengan
seluruh fasilitas produksi atau area perusahaan dan tidak terbatas pada tahapan
tertentu. Sanitasi merupakan cara pencegahan penyakit dengan mengatur atau
menghilangkan faktor-faktor lingkungan yang saling terkait dalam rantai
perpindahan penyakit tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi penerapan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP).
8
BAB III
PEMBAHASAN
Di video ini di tampilkan penggemukan ayam secara close house dengan tata
laksana sesuai stanadart perusahaan, lalu di bawa ke rpa namun ketika masuk
tidak ada pengecekan document, lalu di lakukan proses quality control untuk
9
menjaga kualitas selanjutnya ayam di gantung ke settle konveyor untuk
memudah proses pemotongan dan hemat waktu, di lakukan proses stunning
untuk memingsankan ayan dengan tegangan 20V dangan air bersih sebagai
medianya tujuannya untuk mengurangi tingkat stress ayam, untuk medapatkan
daging ayam yang ASUH di pilihlah seorang muslim yang sudah mendapatkan
sertifikat dari kementrian agama, pemotongan ayam di laukan dengan
menggunakann pisau yang tajam dan steril, lalu di proses perebusan dengan
menggunakan tangki perebusan dari bahan stanless stell dengan air yang bebas
bakteri bersuhu 60 derajat , pemcabutan bulu di lakukan menggunakan mesin
pemcabut bulu, pengeluaran jeroan masih menggukan tenaga manual manusia,
lalu daging ayam di cuci dan di rendam bak tangki bersuhu -5 derajat untuk
menghambat pertumbuhan bakteri dan keutuhan daging ayam, lalu peking dan
labeling secara manual namun tidak di lakukan pengecekan antem mortem lalu
di simpan di freezer bersuhu -30 derajat untuk memperlama daya simpan.
10
BAB IV
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
[AIB] American Institute of Baking. 1979. Basic Food Plant Sanitation Manual
3d edition. Manhattan: American Institute of Baking.
Jenie, B. S. L dan S. Fardiaz. 1989. Uji Sanitasi dalam Industri Pangan. Bogor:
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
https://www.youtube.com/watch?v=iR9hXYao3Co&t=420s
https://www.youtube.com/watch?v=hS5JSpbAJcI
12