METODE PENELITIAN
yang diteliti.
Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Operasional variabel dalam penelitian ini
variable).
dipergunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memberikan arah dan
1) Earnings Management
29
model (Dechow et al.,1995). Model ini dipakai karena model yang paling baik
Dimana :
2) Komite Audit
dari laporan keuangan pada bagian catatan atas laporan keuangan.Variabel ini
diukur dengan besarnya jumlah komite audit dari sampel perusahaan yang
independen. Pada perusahaan sampel yang memiliki komite audit akan diberi
nilai 1 (satu), sedangkan untuk perusahaan sampel yang tidak memiliki komite
3) Profitabilitas
Pada penelitian ini, proksi yang digunakan yaitu Return on Asset (ROA)
30
adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva sehingga
didapat persentase.
Rumus:
4) Reputasi Auditor
dengan perusahaan kantor akuntan publik asing the big four yang terdiri dari
Deloitte Touche Tohmatsu, Price Waterhouse Cooper, Ernst & Young, dan
KMPG akan diberi nilai 1 (satu). Auditor dengan reputasi yang kurang baik
adalah auditor yang perusahaannya tidak berafiliasi dengan the big four akan
5) Struktur Kepemilikan
Rumus :
31
6) Kualitas Laba
Kualitas laba mengacu pada relevansi laba dalam mengukur tingkat kinerja
relevan dalam hal pelaporan labanya. Rumus kualitas laba menurut Cahyana
(2012:136)
yang listing pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan penelitian
yang diambil yaitu periode 2011-2013. Sampel adalah suatu himpunan bagian
(subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2004). Pada penelitian ini terdapat 125
populasi perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
terdapat 31 sampel perusahaan yang sesuai dengan kriteria penelitian yang dapat
menghindari bias dari ragam jenis industri dan jumlah sampel dan menerbitkan
periode 2011-2013.
32
b. Memiliki data yang dibutuhkan untuk mengetahui komite audit, profitabilitas,
c. Data yang diambil merupakan laporan keuangan hasil audit dan di publikasikan.
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder berupa data laporan keuangan
pengamatan antara tahun 2011-2013. Data bersumber pada Bursa Efek Indonesia
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder dan teknik
sampling yang digunakan, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini
perusahaan sampel yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang merupakan estimator terbaik, linear, dan
33
tidak bias yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Persamaan regresi
Ordinary Least Square (OLS) harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji t dan uji F tidak boleh bias.
Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data
Heteroskedastisitas.
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka
normal atau tidak adalah sebagai alat membuat kesimpulan populasi berdasarkan
data sampel Tingkat signifikasi (α) yang digunakan adalah 5% dengan kriteria
di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.
34
melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor (VIF) dengan
• Jika VIF < 10 dan Tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas
• Jika VIF > 10 dan Tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas
Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
waktu berkaitan satu sama lain atau munculnya data dipengaruhi oleh data
- Apabila nilai Durbin-Watson (DW-test) terletak antara DL dan batas atas atau
Uper Bound (DU), berarti kita tidak dapat memutuskan apakah terjadi
- Apabila nilai Durbin-Watson (DW-test) terletak antara 4-DL dan 4, berarti ada
autokorelasi negatif.
- Apabila nilai Durbin-Watson (DW-test) terletak antara 4-DU dan 4-DL, berarti
kita tidak dapat memutuskan apakah terjadi autokorelasi negatif atau tidak.
35
3.6.1.4. Uji Heteroskedastisitas
grafik plots dengan menggunakan uji glestjer. Terjadi homoskedastisitas jika pada
scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara Zpred dan Sresid menyebar
dibawah maupun diatas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai
spesifikasi model regresi berganda maka model persamaan dalam penelitian ini
Keterangan:
Y = Manajemen Laba
a = Konstanta
X1 = Komite audit
X2 = Profitabilitas
X3 = Reputasi auditor
36
X4 = Struktur kepemilikan
X5 = Kualitas Laba
e = Kesalahan pengganggu
dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel pada tingkat
kepercayaan 95 % ( α = 0,05). Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima sedangkan jika nilai Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
berikut :
37
b. Ha : b1, b2 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan
kepercayaan 95 % ( α = 0,05). Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima sedangkan jika nilai thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien
38
BAB IV
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pooling data yaitu pengabungan
antara data cross section dengan time series. Setelah dilakukan analisis, maka dihasilkan
93 data observasi dari 31 perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun
data penelitian yang dijadikan sampel yang digunakan dalam penelitian. Statistik
deskriptif pada penelitian ini difokuskan kepada nilai minimum, maksimum, rata-
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Komite Audit 93 .00 1.00 0.95 0.23
Profitabilitas 93 -11.69 377.26 11.56 40.75
Reputasi Auditor 93 .00 1.00 0.57 0.50
Kepemilikan Saham 93 .06 99.99 44.48 29.41
Kualitas Laba 93 -2732.71 3117.52 156.08 635.72
Manajemen Laba 93 135083.00 15074967402836.00 890842449928.96 2395087831523.72
Valid N (listwise) 93
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
39
Berdasarkan hasil deskriptif pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa data yang
akan digunakan dalam penelitian ini sangat bervariasi dengan kisaran yang sangat
lebar. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian ini memiliki kemungkinan
tahun 2011-2013 adalah sebesar 0,946. Nilai komite audit minimum adalah
sebesar 0 dan nilai maksimum yakni sebesar 1. Standar deviasi sebesar 0.22677
2012 dan nilai maksimum yakni sebesar 377.26 pada perusahaan UNIC tahun
2013. Standar deviasi sebesar 40.75427 menunjukan penyebaran data sangat jauh
(heterogen).
BEI tahun 2011-2013 adalah sebesar 0,57. Nilai reputasi auditor minimum adalah
sebesar 0 dan nilai maksimum yakni sebesar 1. Standar deviasi sebesar 0.50
di BEI tahun 2011-2013 adalah sebesar 44,48. Nilai kepemilikan saham minimum
adalah sebesar 0.06 dan nilai maksimum yakni sebesar 99.99 pada perusahaan
INTP tahun 2012 dan 2013. Standar deviasi sebesar 029.41 menunjukan
40
Nilai rata-rata kualitas laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2011-2013 adalah sebesar 156,08. Nilai kualitas laba minimum adalah
2013 dan nilai maksimum yakni sebesar 3117,52 pada perusahaan UNIC tahun
2012. Standar deviasi sebesar 635.72 menunjukan penyebaran data sangat jauh
(heterogen).
minimum adalah sebesar 135083 pada perusahaan NIKL tahun 2012 dan nilai
regresi akan dapat dijadikan estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi
autokolerasi.
41
4.1.2.1 Uji Normalitas
tidak. Model regresi yang layak adalah model yang mempunyai distribusi normal.
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non
terdistribusi secara normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas dengan
berdistribusi normal karena memiliki angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05.
Ghozali (2005:33) menyatakan bahwa data yang tidak terdistribusi secara normal
dapat ditransformasi agar menjadi normal. Untuk menormalkan data kita harus
tahu terlebih dahulu bagaimana bentuk grafik histogram dari data yang ada
42
apakah moderate positive skewness, substansial positive skewness, severe positive
Tabel 4.3
Bentuk Transformasi Data
Bentuk Grafik Histogram Bentuk Transformasi
moderate positive skewness SQRT(x) atau akar kuadrat
substansial positive skewness LG10(x) atau logaritma 10 atau LN
severe positive skewness dengan bentuk L 1/x atau inverse
moderate negative skewness SQRt(k-x)
substansial negative skewness LG10(k-x)
severe negative skewness dengan bentuk J 1/(k0x)
Sumber : Ghozali (2005:53)
Logaritma Natural (LN) dikarenakan banyaknya nilai yang terlalu tinggi (ekstrim)
pada variabel penelitian. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data setelah
ditransformasi.
43
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa data sudah menunjukan
berdistribusi normal karena memiliki angka signifikan sebesar 0,231 > 0,05.
normalitas data secara kasat mata kita bisa melihat grafik histogram dari data yang
membentuk kurva normal atau tidak dari grafik PP Plots. Suatu data akan
terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas yang diharapkan adalah sama
garis diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
Suatu data akan terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas yang
Berikut ini merupakan pengujian hasil normalitas data dalam bentuk grafik
histogram dan kurva P-P Plots seperti yang terlihat pada gambar berikut :
44
Gambar 4.1. Grafik Histogram Setelah Transformasi
distribusi normal dengan penyebaran secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.
45
Gambar 4.2. menunjukkan titik-titik mendekati atau tidak meyebar jauh
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai Tolerence dan
variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai
nilai Tolerance ≤ 0,10 ≥ 10. Hasil dari uji multikolinieritas dapat dilihat pada
Tabel 4.6 yang di ambil dari tabel regresi linier berganda pada lampiran 5.
Tabel 4.6
Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
KA .976 1.025
LN.P .856 1.168
RA .964 1.038
KS .962 1.040
LN.KL .859 1.165
Sumber Data : SPSS 16 (diolah Peneliti, 2015)
Berdasarkan hasil pengujian tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai tolerance
dari setiap variabel bebas di atas 0,10 dan nilai VIFnya < 10. Hal ini
46
mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel
Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari gambar scater plots. Apabila data
menyebar, tidak menyempit dan membentuk pola tertentu maka dapat dikatakan
setelah dilakukan transformasi data dapat dilihat pada Gambar 5.6. berikut:
Dari Gambar 4.3. diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan
telah tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y sehingga
47
4.1.2.4. Uji Autokolerasi
regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya)”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Uji yang digunakan dalam penelitian
ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan
(2013:182) adalah :
Tabel 4.7
Autokolerasi
Std. Error
Adjusted R of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
a
1 .431 .186 .114 5.21263 1.289
Sumber Data : SPSS 16 (diolah Peneliti, 2015)
Berdasarkan nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,079, nilai dl pada n=56
sebesar 1,3815 dan nilai du sebesar 1,7678 berarti nilai DW dibawah dl berarti ada
Autokorelasi positif.
48
4.1.4. Pengujian Hipotesis
Dari Tabel 4.7. diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,562 sedangkan Ftabel pada
sebesar 2,38 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,037. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel dan sig = 0,037 < α = 0,05, yang berarti bahwa
49
Tabel 4.8. Hasil Uji Statistik t
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 21.847 3.934 5.553 .000
KA 2.960 2.728 .132 1.085 .283
LN.P .235 .505 .061 .465 .643
RA -4.109 1.384 -.364 -2.968 .004
KS .030 .022 .167 1.361 .179
LN.KL -.454 .511 -.116 -.888 .378
Sumber Data : SPSS 16 (diolah Peneliti, 2015)
dengan deajat bebas (df) = 61 – 5 = 56. Nilai t tabel dengan taraf nyata α/2 =
a. Jika t hitung > t tabel (2,003) atau t hitung < t tabel (-2,003), maka Ha dapat diterima
(berpengaruh).
b. Jika t tabel (-2,003) ≤ t hitung ≤ t tabel (2,003) maka Ha tidak diterima (tidak
berpengaruh).
sebagai berikut:
1. Variabel komite audit merupakan nilai t hitung sebesar 1.085 < t tabel = -2,003
dengan tingkat signifikasi sebesar 0,283 yang lebih besar dari α = 0,05,
50
secara signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013. Kondisi ini berarti Ha ditolak.
tingkat signifikansi sebesar 0,643 yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga
3. Variabel reputasi auditor mempunyai t hitung = -2,968 < -t tabel = -2,003, dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,179 yang lebih kecil dari α = 0,05,
Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013. Kondisi ini berarti Ha
ditolak.
5. Variabel kualitas laba mempunyai t hitung = -0,888 > -t tabel = -2,003, dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,378 yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga
51
4.1.3.3. Regresi Linier Berganda
dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikatnya. Adapun hasil
pengolahan data dengan analisis regresi dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:
berganda antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) yang
1. Nilai B Constant (a) sebesar 21.847 artinya jika variabel komite audit,
52
2. Nilai β1 sebesar 2.960 artinya pengaruh variabel komite audit (KA) terhadap
manajemen laba adalah positif dimana jika variabel komite audit meningkat
meningkat sebesar satu maka manajemen laba akan naik sebesar 0,235.
auditor meningkat sebesar satu maka manajemen laba akan turun sebesar
4,109.
kepemilikan meningkat sebesar satu maka manajemen laba akan naik sebesar
0,030.
terhadap manajemen laba adalah negatif dimana jika variabel kualitas laba
meningkat sebesar satu maka manajemen laba akan turun sebesar 0,454.
variabel dependen. Uji statistik koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel
4.10 berikut:
53
Tabel 4.10. Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .431a .186 .114 5.21263 1.289
Sumber Data : SPSS 16 (diolah Peneliti, 2015)
penelitian ini.
Hasil penelitian diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,562 sedangkan Ftabel pada
Tabel 4.11
Kriteria Pengujian Hipotesis Simultan
Fhitung Ftabel Signifikan alpha (α) Kesimpulan
2,562 2,38 0,037 0,05 Hipotesis ditolak
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil uji F maka dapat dibuktikan bahwa Fhitung sebesar 2,562
> Ftabel 2,38 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,037 < α = 0,05 (kurva satu arah),
54
komite audit, profitabilitas, reputasi auditor, struktur kepemilikan dan kualitas
atau 18,6%. Sedangkan sisanya 81,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel
Hasil penelitian diperoleh nilai thitung sebesar 1,085 sedangkan ttabel pada
nyata α/2 = 0,025 (kurva dua arah) dan df = 38 adalah 2,003 maka ketentuannya
sebagai berikut :
Tabel 4.12
Kriteria Pengujian Hipotesis Parsial
thitung ttabel Signifikan alpha (α) Kesimpulan
1.085 2,003 0,283 0,05 Hipotesis ditolak
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil uji t maka dapat dibuktikan bahwa diperoleh nilai thitung
sebesar 1.085 < ttabel = 2,003 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,283 yang lebih
besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komite audit tidak
Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013. Kondisi ini berarti Ha
ditolak.
55
Hasil pengujian menunjukkan menolak hipotesis yang menyatakan bahwa
keberadaan komite audit dalam suatu perusahaan, yang menjadi aspek penilaian
Hasil penelitian diperoleh nilai thitung sebesar 0,465 sedangkan ttabel pada
nyata α/2 = 0,025 dan df = 38 adalah 2,003 maka ketentuannya sebagai berikut :
Tabel 4.13
Kriteria Pengujian Hipotesis Parsial
thitung ttabel Signifikan alpha (α) Kesimpulan
0,465 2,003 0,643 0,05 Hipotesis ditolak
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil uji t maka dapat dibuktikan bahwa diperoleh nilai thitung
sebesar 0,465 < ttabel = 2,003 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,643 yang lebih
Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013. Kondisi ini berarti Ha
ditolak.
56
Hasil penelitian ini tidak mendukung pendapat Cahyana (2020: 136)
manajemen laba dimana manajer selaku agent yang mengelola perusahaan akan
profitabilitasnya.
Hasil penelitian diperoleh nilai thitung sebesar -2,968 sedangkan ttabel pada
nyata α/2 = 0,025 dan df = 38 adalah 2,003 maka ketentuannya sebagai berikut :
Tabel 4.14
Kriteria Pengujian Hipotesis Parsial
thitung -ttabel Signifikan alpha (α) Kesimpulan
-2,968 -2,003 0,004 0,05 Hipotesis ditolak
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil uji t maka dapat dibuktikan bahwa diperoleh nilai thitung
sebesar -2,968 < -ttabel = -2,003 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,004 yang lebih
kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel reputasi auditor
Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013. Kondisi ini berarti Ha
diterima.
Hasil penelitian diperoleh nilai thitung sebesar 1,361 sedangkan ttabel pada
nyata α/2 = 0,025 dan df = 38 adalah 2,003 maka ketentuannya sebagai berikut :
57
Tabel 4.15
Kriteria Pengujian Hipotesis Parsial
thitung ttabel Signifikan alpha (α) Kesimpulan
1,361 2,003 0,179 0,05 Hipotesis ditolak
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil uji t maka dapat dibuktikan bahwa diperoleh nilai thitung
sebesar 1,361 < ttabel = 2,003 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,179 yang lebih
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013. Kondisi ini
berarti Ha ditolak.
ini dapat menjadi indikasi bahwa pengelolaan laba pada perusahaan yang
58
4.2.2.5. Pengaruh Kualitas Laba Terhadap Manajemen Laba
Hasil penelitian diperoleh nilai thitung sebesar 0,888 sedangkan ttabel pada
nyata α/2 = 0,025 dan df = 38 adalah 2,003 maka ketentuannya sebagai berikut :
Tabel 4.16
Kriteria Pengujian Hipotesis Parsial
thitung -ttabel Signifikan alpha (α) Kesimpulan
-0,888 -2,003 0,378 0,05 Hipotesis ditolak
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil uji t maka dapat dibuktikan bahwa diperoleh nilai thitung
sebesar -0,888 > -ttabel = -2,003 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,734 yang lebih
besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas laba tidak
Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013. Kondisi ini berarti Ha
ditolak.
59
BAB V
5.1. Kesimpulan
dalam bab empat (4) maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
manajemen laba.
1.2. Keterbatasan
60
menyebabkan adanya keterbatasan dalam menggunakan faktor yang
1.3. Saran
manajemen laba.
sebagainya.
61