Anda di halaman 1dari 11

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)


PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, KOMPOSISI DEWAN
KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KEPEMILIKAN
INSTITUSIONALTERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN
2014-2016
1
Komang Noviani,
1
Gede Adi Yuniarta, 2Made Arie Wahyuni

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {komangnoviani72@gmail.com, gdadi_ak@yahoo.co.id,


wahyuni_arie@yahoo.com}@undiksha.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan yang teruji tentang 1)
pengaruh tingkat profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility, 2)
pengaruh komposisi dewan komisaris independen terhadap pengungkapan corporate
social responsibility, dan 3) pengaruh kepemilikan institusional terhadap pengungkapan
corporate social responsibility perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Dalam
penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 perusahaan. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan program Statistical Package for
Social Science (SPSS) 16.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility perusahaan,
sedangkan komposisi dewan komisaris independen dan kepemilikan institusional tidak
terbukti berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility
perusahaan.

Kata Kunci: Tingkat Profitabilitas, Komposisi Dewan Komisaris Independen,


Kepemilikan Institusional, Pengungkapan Corporate Social Responsibility.

ABSTRACT
This study aims to obtain tested findings on (1) the influence of profitability level
on corporate social responsibility disclosure, (2) influence of social responsibility, and (3)
institutional influence to corporate social responsibility disclosure of company. The
population in this study is a train company listed on the Indonesia Stock Exchange 2014-
2016. In this research the sample is taken by using purposive sampling method. Sample
in this research is counted 84 company. Program Statistics for Social Sciences (SPSS)
16.0 for Windows.
The result of the research shows that profitability level have a positive effect on
corporate social responsibility disclosure, while independent board of commissioner has
no significant effect to corporate social responsibility disclosure.
Keywords: Profitability Level, Composition of Independent Board of Commissioners,
Institutional Ownership, Corporate Social Responsibility Disclosure.

PENDAHULUAN 2007 dalam Pradnyani, 2015). Untuk


Corporate Social Respnsiility adalah menjaga kepercayaan stakeholder, maka
suatu tindakan atau konsep yang dilakukan apabila suatu perusahaan memiliki tingkat
suatu perusahaan sebagai bentuk tanggung profitabilitas yang tinggi, pengungkapan
jawab mereka terhadap sosial/lingkungan corporate social responsibility akan
sekitar dimana perusahaan itu berada. semakin besar (Anugrah, 2011 dalam
Corporate Social Respnsiility merupakan Utama, 2010). Dari Penjelasan diatas
sebuah gagasan yang tidak lagi dihadapkan memberi pemahaman bahwa semakin
pada tanggung jawab yang berpijak pada tinggi tingkat profitabilitas perusahaan,
single bottom line, tetapi tanggung jawab maka pengungkapan corporate social
perusahaan harus berpijak pada triple responsibility akan semakin besar.
bottem lines yang dimana teori ini memberi Sehingga hipotesis penelitiannya adalah
pandangan bahwa jika suatu perusahaan sebagai berikut;
ingin mempertahankan kelangsungan H1: Tingkat profitabilitas perusahaan
hidupnya, maka perusahaan tersebut tidak berpengaruh positif dan signifikan
hanya memperhatikan nilai perusahaan terhadap pengungkapan corporate
tetapi juga harus memperhatikan masalah social responsibility perusahaan.
sosial dan lingkungan, Wibisono (2007). Selain profitabilitas, dewan
Masalah sosial dan lingkungan komisaris independen juga dapat
kerap kali muncul dikarenakan suatu mempengaruhi pengungkapan corporate
perusahaan tidak memperhatikan dampak social responsibility. dewan komisaris
yang dapat ditimbulkan oleh perusahaan independen berkewajiban untuk
tersebut, sehingga tanpa disadari memberikan nasihat dalam pengambilan
perusahaan tersebut telah menimbulkan keputusan, sehingga apabila jumlah
dampak negatif terhadap lingkungan anggota komisaris independen semakin
sekitar, dimana selain akan merugikan besar, maka pengawasan terhadap
masyarakat luas, nantinya akan keputusan CEO dalam pelaksanaan
menyebabkan perusahaan tersebut tidak kegiatan seperti pengungkapan CSR akan
dapat berlanjut/melangsungkan usahanya. semakin besar (Utama, 2010). Dewan
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka komisaris independen dalam suatu
pemerintah mengajak seluruh perusahaan perusahaan cenderung mendorong
agar ikut bertanggungjawab memberikan perusahaan untuk mengungkapkan
dampak positif lebih besar terhadap informasi yang lebih luas kepada para
masyarakat dan lingkungan sekitarnya stakeholders-nya dengan tujuan dapat
dengan menerbitkan peraturan terkait menghasilkan citra yang baik dihadapan
lingkungan, yang disebut dengan tanggung masyarakat (Ratnasari dan Prastiwi, 2010
jawab sosial atau yang biasa dikenal dalam Chandra, 2012). Dari penjelasan
dengan sebutan corporate social diatas,memberi pemahaman bahwa
responsibility (CSR). semakin besar jumlah anggota dewan
Faktor-faktor yang dianggap mampu komisaris independen maka manajemen
dapat mempengaruhi pengungkapan dalam mengungkapakan corporate social
corporate social responsibility adalah responsibility akan semakin besar.
tingkat profitabilitas, komposisi dewan Sehingga hipotesis penelitiannya adalah
komisaris independen dan kepemilikan sebagai berikut;
institusional. Suatu perusahaan dengan H2: Komposisi dewan komisaris
tingkat profitabilitas yang tinggi akan independen berpengaruh positif dan
melakukan pengungkapan yang lebih luas, signifikan terhadap pengungkapan
sebagai upaya untuk meyakinkan pihak corporate social responsibility
eksternal bahwa perusahaan berada dalam perusahaan.
persaingan yang kuat dan juga Menurut Arif (2006) dalam Nurkhin
memperlihatkan kinerja perusahaan yang (2009) perusahaan dengan kepemilikan
baik pada saat itu (Sudarmadji dan Suharto, institusional yang besar (lebih dari 5%)
mengindikasikan kemampuannya untuk belum bisa dijadikan untuk men-judgment
memonitor manajemen, yang memberikan pengaruh komposisi dewan komisaris
pemahaman bahwa dengan tingkat independen, dan kepemilikan institusional
kepemilikan institusional yang semakin terhadap pengungkapan corporate social
tinggi akan meningkatkan tingkat responsibility.
pengawasan terhadap manajemen. Salah Perbedaan hasil penelitian di atas
satu aktivitas perusahaan yang dimonitor membuat peneliti tertarik untuk melakukan
oleh pemilik saham institusi adalah penelitan dengan judul “Pengaruh Tingkat
pengungkapan CSR. Dari penjelasan Profitabilitas, Komposisi Dewan Komisaris
tersebut, memberi pemahaman bahwa Independen, dan Kepemilikan Institusional
dengan kepemilikan institusional yang terhadap Pengungkapan Corporate Social
besar akan membantu dalam pengambilan Responsibility Perusahaan Perbankan yang
keputusan, salah satunya adalah keputusan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
untuk mengungkapkan corporate social 2014-2016”
responsibility. Sehingga hipotesis penelitian
yang dikemukakan adalah sebagai berikut; METODE
H3: Kepemilikan institusional perusahaan Penelitian ini menggunakan
berpengaruh positif dan signifikan rancangan penelitian kuantitatif yang akan
terhadap pengungkapan corporate dilakukan pada perusahaan perbankan
social responsibility perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Penelitian mengenai faktor-faktor tahun 2014-2016. Penelitian ini akan
yang mempengaruhi pengungkapan dilakukan dengan mengakses situs resmi
corporate social responsibility di Indonesia PT Bursa Efek Indonesia yaitu
memunculkan hasil yang beragam. Nurkhin (www.bei.co.id) dan situs (www.idx.co.id).
(2009) dengan variabel independen yang Populasi penelitian ini adalah
diteliti adalah corporate governance, dan perusahaan perbankan yang terdaftar di
profitabilitas menyatakan bahwa Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 43
kepemilikan institusional tidak berpengaruh perusahaan. Dalam penelitian ini sampel
signifikan terhadap pengungkapan diambil dengan menggunakan metode
tanggung jawab sosial perusahaan, purposive sampling. Adapun sampel dalam
sementara komposisi dewan komisaris penelitian ini adalah sebanyak 28
independen dan profitabilitas terbukti perusahaan perbankan.
secara signifikan berpengaruh positif. Metode analisis data yang
Sedangkan Respati (2015) dalam digunakan adalah dengan metode analisis
hasil penelitiannya menyatakan bahwa regresi linier berganda. Metode ini
profitabilitas dan leverage tidak digunakan untuk mengetahui pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap antara profitabilitas yang diproksikan oleh
pengungkapan corporate social ROE, serta komposisi dewan komisaris
responsibility, sementara ukuran independen dan jumlah kepemilikan
perusahaan, tipe industri, dan institusional terhadap pengungkapan
pengungkapan media berpengaruh positif corporate social responsibility pada
terhadap pengungkapan corporate social perusahaan perbankan yang terdaftar di
responsibility perusahaan. Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016.
Hasil yang tidak konsisten dari Sebelum dilakukannya analisis regresii
penelitian-penelitian sebelumnya antara linier berganda terlebih dahulu dilakukan uji
profitabilitas dengan pengungkapan asumsi klasik yang meliputi: (1) uji
corporate social responsibility merupakan normalitas, (2) uji multikolinieritas, uji
fenomena yang menarik dan perlu heteroskedastisitas, dan (4) uji autokorelasi.
dilakukan pengujian ulang. Sementara Kemudian dilakukan analisis regresi linier
pengujian antara komposisi dewan berganda dan uji hipotesis yang terdiri dari
komisaris independen, dan kepemilikan uji t dan koefisien determinasi, dengan
institusional terhadap pengungkapan bantuan program Statistical Package for
corporate social responsibility belum Social Science (SPSS) 16.0 for Windows.
banyak dilakukan. Sehingga, hasilnya
HASIL DAN PEMBAHASAN yang memiliki data lengkap mengenai
Deskripsi Data tanggung jawab sosial perusahaan, tingkat
Berdasarkan data yang diperoleh profitabilitas, komposisi dewan komisaris
dari website Bursa Efek Indonesia independen, dan kepemilikan institusional.
(www.idx.co.id) pada tahun 2014-2016, Sehingga sampel dalam penelitian ini
perusahaan perbankan yang tercatat adalah sebanyak 84 (28 x 3) dari 3 periode
adalah sebanyak 43 perusahaan. Dari 43 yakni 2014-2016.
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sebanyak 4 perusahaan tidak Hasil Uji Asumsi Klasik
memenuhi kriteria kedua yaitu perusahaan Uji asumsi klasik yang digunakan
perbankan yang mempublikasikan laporan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,
keuangan pada tahun 2014-2016. uji multikolinieritas, uji heteroskedestisitas,
Sebanyak 10 perusahaan tidak memenuhi dan uji autokorelasi.
kriteria ketiga yaitu, perusahaan perbankan .

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 84

Kolmogorov-Smirnov Z 0,789
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,563
a. Test distribution is Normal

Berdasarkan table 1 di atas, dapat berdistribusi normal. Hasil ini diperkuat


dilihat bahwa nilai Asmp.Sig (2-tailed) dengan hasil normal p-plot pada gambar 1
variabel residual sudah berada diatas 0,05 berikut:
yaitu 0,563. Ini berarti bahwa data telah

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas


Normal P-Plot
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

Berdasarkan gambar 1 di atas diagonal. Ini berarti bahwa data telah


dapat dilihat bahwa data menyebar berdistribusi normal.
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinieritas

Nilai
Variabel VIF Kesimpulan
tolerance
Profitabilitas (ROE) 0,985 1,015 Tidak terjadi multikolinieritas
Komposisi Dewan 0,966 1,035 Tidak terjadi multikolinieritas
Kmisaris Independen
Kepemilikan Institusional 0,969 1,032 Tidak terjadi multikolinieritas

Berdasarkan table 2 di atas, dapat 0,1) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 atau
dilihat bahwa nilai tolerance dari ketiga (1,035 < 10), dan untuk variabel
variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kepemilikan institusional memiliki nilai
kurang dari 10. Untuk variabel profitabilitas tolerance lebih besar dari 0,1 atau (0,969 >
yang diukur dengan ROE memiliki nilai 0,1) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 atau
tolerance lebih besar dari 0,1 atau (0,985 > (1,032 < 10). Jadi dari pemaparan hasil
0,1) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 atau output SPSS uji multikolinieritas dapat
(1,015 < 10), untuk variabel komposisi diambil kesimpulan bahwa data telah lolos
dewan komisaris independen memiliki nilai uji multikolinieritas.
tolerance lebih besar dari 0,1 atau (0,966 >

Gambar 2
Grafik Scatterplot

Berdasarkan hasil uji dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi


heteroskedastisitas pada gambar 2, terlihat heterokedastisitas pada model regresi
bahwa titik-titik tersebar di atas maupun di dalam penelitian ini.
bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi

Adjusted R Std. Error of Durbin


Model R R Square
Square the Estimate Watson
1 0,253a 0,064 0,029 0,07478 1,857

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat dan +2 (-2 < 1,857< +2) maka dapat
bahwa hasil uji Durbin Watson (DW) dalam disimpulkan bahwa tidak terjadi
penelitian ini adalah sebesar 1,857 yang autokorelasi dalam model regresi penelitian
berarti bahwa nilai DW berada diantara -2 ini.
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Berganda dan Uji t

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,206 0,060 3,431 0,001
Profitabilitas (ROE) 0,003 0,001 0,233 2,139 0,036
Dewan Komisaris
Independen 0,001 0,001 0,119 1,085 0,281
Kepemilikan Institusional 8,928E-5 0,000 0,034 0,311 0,757

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat pengungkapan corporate social


bahwa diperoleh persamaan regresi responsibility akan meningkat sebesar
sebagai berikut: 0,001 dengan asumsi variable lainnya
Y = 0,206 + 0,003 (X1) + 0,001 (X2) + 8,928 dianggap konstan.
(X3) + 0,05 4. Nilai X3 adalah sebesar 8,928E, berarti
Dari persamaan di atas dapat bahwa apabila kepemilikan institusional
diinterpretasikan sebagai berikut: (X3) mengalami peningkatan 1 tingkat,
1. Nilai constant sebesar 0,206, berarti maka pengungkapan corporate social
bahwa apabila seluruh variable responsibility akan meningkat sebesar
independen dianggap konstan, maka 8,928E dengan asumsi variable lainnya
rata-rata pengungkapan corporate dianggap konstan.
social responsibility sebesar 0,206.
2. Nilai X1 adalah sebesar 0,003, yang Hasil Uji Hipotesis
berarti bahwa apabila profitabilitas (X1) Uji t dilakukan untuk mengetahui
mengalami peningkatan 1 tingkat, maka pengaruh nyata masing-masing variabel
pengungkapan corporate social bebas secara individual terhadap variabel
responsibility akan meningkat sebesar terikat yang dalam penelitian ini yaitu
0,003 dengan asumsi variable lainnya pengungkapan corporate social
dianggap konstan. responsibility pada perusahaan perbankan
3. Nilai X2 adalah sebesar 0,001, berarti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
bahwa apabila komposisi dewan tahun 2014-2016. Berdasarkan tabel 3
komisaris independen (X2) mengalami dapat dijelaskan sebagai berikut:
peningkatan 1 tingkat, maka
1. Hasil uji secara individual terhadap menyatakan bahwa komposisi dewan
variabel profitabilitas (X1) memiliki nilai t komisaris independen berpengaruh
sebesar 2,139 dan nilai signifikansi positif dan signifikan terhadap
sebesar 0,036 lebih kecil dari 0,05 pengungkapan corporate social
menunjukkan bahwa adanya pengaruh responsibility perusahaan tidak dapat
signifikan dari profitabilitas terhadap diterima (H2 tidak dapat diterima).
pengungkapan corporate social 3. Hasil uji secara individual terhadap
responsibility perusahaan. Dengan variabel kepemilikan institusional (X3)
demikian, hipotesis pertama (H1) yang memiliki nilai t sebesar 0,311 dan nilai
menyatakan bahwa tingkat profitabilitas signifikansi sebesar 0,757 lebih besar
berpengaruh positif dan signifikan dari 0,05 menunjukkan bahwa
terhadap pengungkapan corporate kepemilikan institusional tidak terbukti
social responsibility perusahaan dapat berpengaruh signifikan terhadap
diterima. pengungkapan corporate social
2. Hasil uji secara individual terhadap responsibility perusahaan. Dengan
variabel komposisi dewan komisaris demikian, hipotesis ketiga (H3) yang
independen (X2) memiliki nilai t sebesar menyatakan bahwa kepemilikan
1,085 dan nilai signifikansi sebesar institusional berpengaruh positif dan
0,281 lebih besar dari 0,05 signifikan terhadap pengungkapan
menunjukkan bahwa komposisi dewan corporate social responsibility
komisaris independen tidak terbukti perusahaan tidak dapat diterima (H3
berpengaruh signifikan terhadap tidak dapat diterima).
pengungkapan corporate social
responsibility perusahaan. Dengan
demikian, hipotesis kedua (H2) yang
Tabel 5
Hasil Koefisien Determinasi

Adjusted R
Model R R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 0,253a 0,064 0,029 0,7478
pengungkapan corporate social
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat responsibility perusahaan. Dengan
diketahui bahwa Adjusted R Square adalah demikian, hipotesis pertama (H1) yang
sebesar 0,064 yang berarti bahwa variabel menyatakan bahwa tingkat profitabilitas
terikat pengungkapan corporate social berpengaruh positif dan signifikan terhadap
responsibility dapat dijelaskan oleh tingkat pengungkapan corporate social
profitabilitas, komposisi dewan komisaris responsibility perusahaan dapat diterima.
independen dan kepemilikan institusional Tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap
sebesar 6,4%. Sedangkan sisanya sebesar pengungkapan corporate social
93,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar responsibility mungkin dikarenakan
variabel penelitian ini. anggapan bahwa aktivitas corporate social
responsibility bukan aktivitas yang
PEMBAHASAN merugikan, melainkan merupakan langkah
Pengaruh Tingkat Profitabilitas terhadap strategis jangka panjang yang akan
Pengungkapan Corporate Social memberikan efek positif bagi perusahaan
Responsibility (Nurkhin, 2009).
Berdasarkan hasil pengujian Hasil penelitian ini sejalan dengan
hipotesis variabel tingkat profitabilitas (X1) penelitian Rindawati (2015) yang
memiliki nilai t sebesar 2,139 dan nilai menemukan hasil bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,036 lebih kecil dari profitabilitas berpengaruh positif dan
0,05 menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan terhadap pengungkapan
signifikan dari profitabilitas terhadap corporate social responsibility perusahaan.
Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris yang menyatakan bahwa kepemilikan
Independen terhadap Pengungkapan institusional berpengaruh positif dan
Corporate Social Responsibility signifikan terhadap pengungkapan
Berdasarkan hasil pengujian corporate social responsibility perusahaan
hipotesis komposisi dewan komisaris tidak dapat diterima (H3 tidak dapat
independen (X2) memiliki nilai t sebesar diterima).
1,085 dan nilai signifikansi sebesar 0,281 Hasil penelitian ini sejalan dengan
lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa penelitian Pradana (2017) yang
komposisi dewan komisaris independen memperoleh hasil bahwa kepemilikan
tidak terbukti berpengaruh signifikan institusional tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan corporate social terhadap pengungkapan tanggung jawab
responsibility perusahaan. Dengan sosial perusahaan. Hal ini disebabkan
demikian, hipotesis kedua (H2) yang karena fokus dari pemilik institusional yang
menyatakan bahwa komposisi dewan berupa perusahaan lain yang berada di
komisaris independen berpengaruh positif dalam maupun diluar negeri serta saham
dan signifikan terhadap pengungkapan pemerintah dalam maupun luar negeri
corporate social responsibility perusahaan adalah berupa laba dari perusahaan yang
tidak dapat diterima (H2 tidak dapat akan berdampak langsung pada return
diterima). yang akan didapat oleh pemilik institusional
Hasil dari penelitian ini sejalan dari investasinya di perusahaan. Dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri demikian, semakin besar kepemilikan
(2012) dalam penelitiannya menunjukkan institusional, tuntutan perusahaan untuk
bahwa komposisi dewan komisaris menghasilkan laba akan semakin besar
independen tidak berpengaruh signifikan sehingga perusahaan terdorong untuk
terhadap pengungkapan CSR. Menurut melakukan efisiensi biaya termasuk biaya
Putri (2012) dalam penelitiannya mengenai yang dikeluarkan perusahaan untuk
Pengaruh Corporate Governance dan melakukan tanggung jawab sosial.
Karakteristik Perusahaan terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial SIMPULAN DAN SARAN
Perusahaan di Dalam Sustainable Report
menyatakan bahwa terdapat beberapa hal SIMPULAN
yang diduga menjadi alasan mengapa Berdasarkan hasil pengujian dan
besarnya Komposisi Dewan Komisaris hasil pembahasan dari penelitian pengaruh
Independen tidak berpengaruh signifikan, tingkat profitabilitas, komposisi dewan
salah satunya yaitu tidak semua dewan komisaris independen dan kepemilikan
komisaris independen dapat menunjukkan institusional terhadap pengungkapan
independensinya sehingga fungsi corporate social responsibility perusahaan
pengawasan tidak berjalan dengan baik perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
sehingga kurangnya dorongan terhadap Indonesia tahun 2014-2016 dapat
manajemen untuk melakukan disimpulkan bahwa:
pengungkapan tanggung jawab sosial. 1. Tingkat profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap pengungkapan
Pengaruh Kepemilikan Institusional corporate social responsibility
terhadap Pengungkapan Corporate perusahaan, sehingga hipotesis tingkat
Social Responsibility profitabilitas berpengaruh terhadap
Berdasarkan hasil pengujian pengungkapan corporate social
hipotesis kepemilikan institusional (X3) responsibility perusahaan dapat
memiliki nilai t sebesar 0,311 dan nilai diterima (H1 dapat diterima).
signifikansi sebesar 0,757 lebih besar dari 2. Komposisi dewan komisaris independen
0,05 menunjukkan bahwa kepemilikan tidak terbukti berpengaruh signifikan
institusional tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan corporate
signifikan terhadap pengungkapan social responsibility perusahaan,
corporate social responsibility perusahaan. sehingga hipotesis komposisi dewan
Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) komisaris independen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Bank Indonesia. 1998. UU No. 10 Tahun
pengungkapan corporate social 1998, tentang Perubahan Terhadap
responsibility perusahaan tidak dapat UU No.7 Tahun 1992. Jakarta.
diterima (H2 ditolak).
3. Kepemilikan institusional tidak terbukti Bertens, K. 2004. Pengantar Etika Bisnis
berpengaruh signifikan terhadap (Seri Filsafat Atmajaya). Yogyakarta:
pengungkapan corporate social Kanisius.
responsibility perusahaan, sehingga
hipotesis kepemilikan institusional Chandra, Erline dan Linda Santioso. 2012.
berpengaruh positif dan signifikan “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
terhadap pengungkapan corporate Perusahaan, Dan Dewan Komisaris
social responsibility perusahaan tidak Independen dalam Pengungkapan
Corporate Social Responsibility” (hlm.
dapat diterima (H3 ditolak).
17-30). Skripsi. Jakarta: Universitas
SARAN Tarumanagara
Berdasarkan hasil pembahasan dan Chariri, Anis dan Ghozali, Imam. 2007.
simpulan yang telah dipaparkan, maka Teori Akuntansi. Semarang: Badan
adapun saran-saran yang dapat diberikan Penerbit Universitas Diponegoro.
adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan khususnya sub sektor Daniri. 2008. Satndardisasi Tanggung
perbankan diharapkan agar lebih Jawab Sosial Perusahaan. Jakarta:
meningkatkan pelaksanaan CSR, dan Gramedia Pustaka Utama.
bagi perusahaan sub sektor yang belum
melaksanakan corporate social Forum for Corporate Governance in
responsibility agar dapat melaksanakan Indonesia. 2001a. Seri Tata Kelola
corporate social responsibility, karena Perusahaan (Corporate Governance).
dengan melaksanakan dan Edisi Kedua. Jakarta: Prentice Hall
mengungkapkan CSR akan
memberikan kepercayaan yang lebih Forum for Corporate Governance in
kepada para stakeholders. Indonesia. 2001b. Corporate
2. Penelitian ini hanya mengkhususkan Governance:. Tata Kelola
pada perusahaan perbankan sebagai Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta:
populasi penelitian. Pada penelitian Prentice Hall.
selanjutnya diharapkan agar
Forum for Corporate Governance in
memperluas sektor perusahaan
Indonesia. 2001c. Corporate
sehingga mampu memberikan
Governance: Tantangan dan
kontribusi penelitian bagi seluruh
Kesempatan bagi Komunitas Bisnis
perusahaan.
Indonesia. Jakarta: Prentice Hall.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang
berminat untuk lebih mendalami bidang Gray, R., dkk. 2001. Social and
akuntansi lingkungan diharapkan Environmental Disclosure, and
menggunakan sampel yang lebih Corporate Characteristic: A Research
banyak dan memperpanjang periode Not and Extension. Journal of
penelitian agar hasil penelitian lebih Business Finance and Accounting .
akurat. 28, (3), 327-356.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori


DAFTAR PUSTAKA Portofolio dan Analisis
Sekuritas.Yogyakarta: UPP AMP
Abdullah, M. Faisal. 2005. Dasar-Dasar
YKPN.
Manajemen Keuangan. Edisi Kedua.
Malang: Universitas Muhammadiyah. Kast, F. E. dan Rosenzweig J. F. 2003.
Organisasi dan Manajemen. Edisi
Keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurkhin, Ahmad. 2009. Corporate 0/profitabilitas-perusahaan.html
Governance dan Profitabilitas; (Diakses tanggal 02 Agustus 2017)
Pengaruhnya Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Rindawati, Meita Wahyu. 2015. Pengaruh
Sosial Perusahaan (Studi Empiris Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
Pada Perusahaan yang Tercatat di Leverage, dan Kepemilikan Publik
Bursa Efek Indonesia). Skripsi. terhadap Pengungkapan Corporate
Semarang: Universitas Dipenogoro. Social Responsibility (CSR). Skripsi.
Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu
Pradana, Andre Virgia. 2017. Pengaruh Ekonomi Indonesia.
Good Corporate Governance,
Profitabilitas, danUkuran Perusahaan Suharto, Edi. 2007. Kebijakan Sosial
terhadap Pengungkapan Corporate sebagai Kebijakan Publik. Bandung:
Social Responsibility (Studi Empiris Alfabeta
pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI Periode Tahun 2013- Sugiyono, 2007. Metode Penelitian
2015). Skripsi. Surakarta: Universitas Prndidikan Pendekatan Kuantitatif,
Muhammadiyah. Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Pradnyani dan Sisdyani. 2015. Pegaruh
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Prndidikan Pendekatan Kuantitatif,
Laverage, dan Ukuran Dewan
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Komisaris pada Pengungkapan
Alfabeta.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Skripsi. Bali: Universitas Udayana. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
Prndidikan Pendekatan Kuantitatif,
Putri, Cynthia Dwi. 2013. “Pengaruh Kualitatif dan R&D. Bandung:
Corporate Governance dan Alfabeta.
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Utama, I Made Karya dan Amelia
Sosial Perusahaan di Dalam Ramdhaningsih. 2010. Pengaruh
Sustainability Report (Studi Empiris Indikator Good Corporate Governance
Perusahaan yang Terdaftar di BEI)”. dan Profitabilitas pada Pengungkapan
Skripsi. Padang: Universitas Negri Corporate Social Responsibility.
Padang. Skripsi. Bali: Universitas Udayana.

Rahman, Reza. 2009. CSR antara Teori Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsepdan
dan Kenyataan. Yogyakarta: Aplikasi CSR (Corporate Social
Medpress. Responsibility). Gresik: Fascho Publik

Respati, Rheza Dwi. 2015. “Analisis


Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Ukuran Perusahaan, Tipe Industri,
dan Pengungkapan Media Terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (Studi Empiris
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.
Skripsi. Semarang: Universitas
Diponegoro.

Riadi, Muchlisin. 2012. Profitabilitas


Perusahaan. Tersedia pada
http://www.kajianpustaka.com/2012/1

Anda mungkin juga menyukai