ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan yang teruji tentang 1)
pengaruh tingkat profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility, 2)
pengaruh komposisi dewan komisaris independen terhadap pengungkapan corporate
social responsibility, dan 3) pengaruh kepemilikan institusional terhadap pengungkapan
corporate social responsibility perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Dalam
penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 perusahaan. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan program Statistical Package for
Social Science (SPSS) 16.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility perusahaan,
sedangkan komposisi dewan komisaris independen dan kepemilikan institusional tidak
terbukti berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility
perusahaan.
ABSTRACT
This study aims to obtain tested findings on (1) the influence of profitability level
on corporate social responsibility disclosure, (2) influence of social responsibility, and (3)
institutional influence to corporate social responsibility disclosure of company. The
population in this study is a train company listed on the Indonesia Stock Exchange 2014-
2016. In this research the sample is taken by using purposive sampling method. Sample
in this research is counted 84 company. Program Statistics for Social Sciences (SPSS)
16.0 for Windows.
The result of the research shows that profitability level have a positive effect on
corporate social responsibility disclosure, while independent board of commissioner has
no significant effect to corporate social responsibility disclosure.
Keywords: Profitability Level, Composition of Independent Board of Commissioners,
Institutional Ownership, Corporate Social Responsibility Disclosure.
Unstandardized Residual
N 84
Kolmogorov-Smirnov Z 0,789
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,563
a. Test distribution is Normal
Nilai
Variabel VIF Kesimpulan
tolerance
Profitabilitas (ROE) 0,985 1,015 Tidak terjadi multikolinieritas
Komposisi Dewan 0,966 1,035 Tidak terjadi multikolinieritas
Kmisaris Independen
Kepemilikan Institusional 0,969 1,032 Tidak terjadi multikolinieritas
Berdasarkan table 2 di atas, dapat 0,1) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 atau
dilihat bahwa nilai tolerance dari ketiga (1,035 < 10), dan untuk variabel
variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kepemilikan institusional memiliki nilai
kurang dari 10. Untuk variabel profitabilitas tolerance lebih besar dari 0,1 atau (0,969 >
yang diukur dengan ROE memiliki nilai 0,1) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 atau
tolerance lebih besar dari 0,1 atau (0,985 > (1,032 < 10). Jadi dari pemaparan hasil
0,1) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 atau output SPSS uji multikolinieritas dapat
(1,015 < 10), untuk variabel komposisi diambil kesimpulan bahwa data telah lolos
dewan komisaris independen memiliki nilai uji multikolinieritas.
tolerance lebih besar dari 0,1 atau (0,966 >
Gambar 2
Grafik Scatterplot
Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat dan +2 (-2 < 1,857< +2) maka dapat
bahwa hasil uji Durbin Watson (DW) dalam disimpulkan bahwa tidak terjadi
penelitian ini adalah sebesar 1,857 yang autokorelasi dalam model regresi penelitian
berarti bahwa nilai DW berada diantara -2 ini.
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Berganda dan Uji t
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,206 0,060 3,431 0,001
Profitabilitas (ROE) 0,003 0,001 0,233 2,139 0,036
Dewan Komisaris
Independen 0,001 0,001 0,119 1,085 0,281
Kepemilikan Institusional 8,928E-5 0,000 0,034 0,311 0,757
Adjusted R
Model R R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 0,253a 0,064 0,029 0,7478
pengungkapan corporate social
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat responsibility perusahaan. Dengan
diketahui bahwa Adjusted R Square adalah demikian, hipotesis pertama (H1) yang
sebesar 0,064 yang berarti bahwa variabel menyatakan bahwa tingkat profitabilitas
terikat pengungkapan corporate social berpengaruh positif dan signifikan terhadap
responsibility dapat dijelaskan oleh tingkat pengungkapan corporate social
profitabilitas, komposisi dewan komisaris responsibility perusahaan dapat diterima.
independen dan kepemilikan institusional Tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap
sebesar 6,4%. Sedangkan sisanya sebesar pengungkapan corporate social
93,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar responsibility mungkin dikarenakan
variabel penelitian ini. anggapan bahwa aktivitas corporate social
responsibility bukan aktivitas yang
PEMBAHASAN merugikan, melainkan merupakan langkah
Pengaruh Tingkat Profitabilitas terhadap strategis jangka panjang yang akan
Pengungkapan Corporate Social memberikan efek positif bagi perusahaan
Responsibility (Nurkhin, 2009).
Berdasarkan hasil pengujian Hasil penelitian ini sejalan dengan
hipotesis variabel tingkat profitabilitas (X1) penelitian Rindawati (2015) yang
memiliki nilai t sebesar 2,139 dan nilai menemukan hasil bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,036 lebih kecil dari profitabilitas berpengaruh positif dan
0,05 menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan terhadap pengungkapan
signifikan dari profitabilitas terhadap corporate social responsibility perusahaan.
Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris yang menyatakan bahwa kepemilikan
Independen terhadap Pengungkapan institusional berpengaruh positif dan
Corporate Social Responsibility signifikan terhadap pengungkapan
Berdasarkan hasil pengujian corporate social responsibility perusahaan
hipotesis komposisi dewan komisaris tidak dapat diterima (H3 tidak dapat
independen (X2) memiliki nilai t sebesar diterima).
1,085 dan nilai signifikansi sebesar 0,281 Hasil penelitian ini sejalan dengan
lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa penelitian Pradana (2017) yang
komposisi dewan komisaris independen memperoleh hasil bahwa kepemilikan
tidak terbukti berpengaruh signifikan institusional tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan corporate social terhadap pengungkapan tanggung jawab
responsibility perusahaan. Dengan sosial perusahaan. Hal ini disebabkan
demikian, hipotesis kedua (H2) yang karena fokus dari pemilik institusional yang
menyatakan bahwa komposisi dewan berupa perusahaan lain yang berada di
komisaris independen berpengaruh positif dalam maupun diluar negeri serta saham
dan signifikan terhadap pengungkapan pemerintah dalam maupun luar negeri
corporate social responsibility perusahaan adalah berupa laba dari perusahaan yang
tidak dapat diterima (H2 tidak dapat akan berdampak langsung pada return
diterima). yang akan didapat oleh pemilik institusional
Hasil dari penelitian ini sejalan dari investasinya di perusahaan. Dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri demikian, semakin besar kepemilikan
(2012) dalam penelitiannya menunjukkan institusional, tuntutan perusahaan untuk
bahwa komposisi dewan komisaris menghasilkan laba akan semakin besar
independen tidak berpengaruh signifikan sehingga perusahaan terdorong untuk
terhadap pengungkapan CSR. Menurut melakukan efisiensi biaya termasuk biaya
Putri (2012) dalam penelitiannya mengenai yang dikeluarkan perusahaan untuk
Pengaruh Corporate Governance dan melakukan tanggung jawab sosial.
Karakteristik Perusahaan terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial SIMPULAN DAN SARAN
Perusahaan di Dalam Sustainable Report
menyatakan bahwa terdapat beberapa hal SIMPULAN
yang diduga menjadi alasan mengapa Berdasarkan hasil pengujian dan
besarnya Komposisi Dewan Komisaris hasil pembahasan dari penelitian pengaruh
Independen tidak berpengaruh signifikan, tingkat profitabilitas, komposisi dewan
salah satunya yaitu tidak semua dewan komisaris independen dan kepemilikan
komisaris independen dapat menunjukkan institusional terhadap pengungkapan
independensinya sehingga fungsi corporate social responsibility perusahaan
pengawasan tidak berjalan dengan baik perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
sehingga kurangnya dorongan terhadap Indonesia tahun 2014-2016 dapat
manajemen untuk melakukan disimpulkan bahwa:
pengungkapan tanggung jawab sosial. 1. Tingkat profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap pengungkapan
Pengaruh Kepemilikan Institusional corporate social responsibility
terhadap Pengungkapan Corporate perusahaan, sehingga hipotesis tingkat
Social Responsibility profitabilitas berpengaruh terhadap
Berdasarkan hasil pengujian pengungkapan corporate social
hipotesis kepemilikan institusional (X3) responsibility perusahaan dapat
memiliki nilai t sebesar 0,311 dan nilai diterima (H1 dapat diterima).
signifikansi sebesar 0,757 lebih besar dari 2. Komposisi dewan komisaris independen
0,05 menunjukkan bahwa kepemilikan tidak terbukti berpengaruh signifikan
institusional tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan corporate
signifikan terhadap pengungkapan social responsibility perusahaan,
corporate social responsibility perusahaan. sehingga hipotesis komposisi dewan
Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) komisaris independen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Bank Indonesia. 1998. UU No. 10 Tahun
pengungkapan corporate social 1998, tentang Perubahan Terhadap
responsibility perusahaan tidak dapat UU No.7 Tahun 1992. Jakarta.
diterima (H2 ditolak).
3. Kepemilikan institusional tidak terbukti Bertens, K. 2004. Pengantar Etika Bisnis
berpengaruh signifikan terhadap (Seri Filsafat Atmajaya). Yogyakarta:
pengungkapan corporate social Kanisius.
responsibility perusahaan, sehingga
hipotesis kepemilikan institusional Chandra, Erline dan Linda Santioso. 2012.
berpengaruh positif dan signifikan “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
terhadap pengungkapan corporate Perusahaan, Dan Dewan Komisaris
social responsibility perusahaan tidak Independen dalam Pengungkapan
Corporate Social Responsibility” (hlm.
dapat diterima (H3 ditolak).
17-30). Skripsi. Jakarta: Universitas
SARAN Tarumanagara
Berdasarkan hasil pembahasan dan Chariri, Anis dan Ghozali, Imam. 2007.
simpulan yang telah dipaparkan, maka Teori Akuntansi. Semarang: Badan
adapun saran-saran yang dapat diberikan Penerbit Universitas Diponegoro.
adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan khususnya sub sektor Daniri. 2008. Satndardisasi Tanggung
perbankan diharapkan agar lebih Jawab Sosial Perusahaan. Jakarta:
meningkatkan pelaksanaan CSR, dan Gramedia Pustaka Utama.
bagi perusahaan sub sektor yang belum
melaksanakan corporate social Forum for Corporate Governance in
responsibility agar dapat melaksanakan Indonesia. 2001a. Seri Tata Kelola
corporate social responsibility, karena Perusahaan (Corporate Governance).
dengan melaksanakan dan Edisi Kedua. Jakarta: Prentice Hall
mengungkapkan CSR akan
memberikan kepercayaan yang lebih Forum for Corporate Governance in
kepada para stakeholders. Indonesia. 2001b. Corporate
2. Penelitian ini hanya mengkhususkan Governance:. Tata Kelola
pada perusahaan perbankan sebagai Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta:
populasi penelitian. Pada penelitian Prentice Hall.
selanjutnya diharapkan agar
Forum for Corporate Governance in
memperluas sektor perusahaan
Indonesia. 2001c. Corporate
sehingga mampu memberikan
Governance: Tantangan dan
kontribusi penelitian bagi seluruh
Kesempatan bagi Komunitas Bisnis
perusahaan.
Indonesia. Jakarta: Prentice Hall.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang
berminat untuk lebih mendalami bidang Gray, R., dkk. 2001. Social and
akuntansi lingkungan diharapkan Environmental Disclosure, and
menggunakan sampel yang lebih Corporate Characteristic: A Research
banyak dan memperpanjang periode Not and Extension. Journal of
penelitian agar hasil penelitian lebih Business Finance and Accounting .
akurat. 28, (3), 327-356.
Rahman, Reza. 2009. CSR antara Teori Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsepdan
dan Kenyataan. Yogyakarta: Aplikasi CSR (Corporate Social
Medpress. Responsibility). Gresik: Fascho Publik