Anda di halaman 1dari 10

Selected Topics in IT Infrastructure

Management
Tugas Kelompok I

Team 2

Ade Febriany (2101956473)


Ahmad Iyyafi Qolbi (2101956353)
Bagus Sujiwo ()
Indra Alfredo (2101958081)
Syaiful Huda ()
1. Your company wants to create a wireless network for the entire office building. The
building is 10 stories high, and the company wants to incorporate IEEE 802.11a by
placing one access point on the tenth floor. Will this layout work? Explain.
Perusahaan sepertinya perlu merevisi keputusan mereka, standar IEEE 802.11a dapat
mengirimkan data di dalam ruangan (indoor) maksimal hanya sekitar 15 meter. Selain juga
lebih mahal kekurangan dari IEEE 802.11a panjang gelombangnya yang lebih pendek,
memiliki kesulitan untuk melalui dinding, lantai, dan furnitur. Tata letakpun menjadi tidak
akan berfungsi karena kompleksitas dari gedung perusahaan setinggi 10 lantai. Semua
komponen di dalam sangat kompleks sehingga akan menyulitkan transisi frekuensi
pengiriman data. Jika perusahaan ingin tetap menggabungkan IEEE 802.11a, itu akan
membutuhkan lebih banyak titik aksesnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, namun
jika bersikeras hanya menggunakan satu jalur akses saja, ada alternatif lain yaitu titik akses
IEEE 802.11a akan berada di lantai lima bukan di lantai 10, meskipun demikian hasilnya
tetap tidak akan maksimal untuk mengcover 10 lantai tersebut.

2. Your company is creating a new network application that allows employees to view
their pay stubs electronically via the internet. Should this application be
connectionless or connection oriented? Defend your answer and draw a series of
sample that a user accessing his or her electronic pay stub might view.
Dalam komunikasi data bisa dibagi menjadi dua buah kelompok, yaitu connection less
dan connection oriented.
Connectionless
- Tidak ada upaya dilakukan untuk setup koneksi (End-to-End dedicated).
- Tidak memerlukan koneksi sesi antara pengirim dan penerima. Pengirim hanya mulai
mengirimkan paket (Datagrams) ke tujuan.
- Sebuah jaringan connectionless menyediakan layanan minimal. Layanan ini tidak
memiliki keandalan dalam metode pengiriman data berorientasi koneksi, tetapi
berguna untuk transfer yang padat secara periodik.
- UDP (-User Datagram Protocol-) merupakan contoh Connectionless Protocols yang
digunakan Internet.

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
Contoh connection less adalah seperti radio dan televisi, yang mana komunikasi dalam
hal ini, penyiar hanya menyampaikan informasi saja, penyiar tidak peduli ada orang yang
mendengarkan atau tidak.

Connection-Oriented

- Membutuhkan koneksi sesi dibentuk sebelum data dikirim.


- Metode ini sering disebut "RELIABLE" layanan jaringan. Hal ini dapat menjamin
bahwa data akan tiba dalam urutan yang sama.
- Mengatur hubungan Virtual antara sistem akhir melalui jaringan.
- TCP (-Transmission Control Protocol-) merupakan contoh Connection-Oriented
Protocols

Contoh connection oriented adalah penggunaan telepon. Pada saat seseorang ingin
melakukan komunikasi maka orang tersebut harus melakukan kontak dulu dengan cara
menekan nomor telepon orang yang dituju, setelah diangkat maka akan mengatakan halo
dan setelah orang yang dituju mengatakan halo maka komunikasi akan terjadi.

Gambar 1. Ilustrasi Komunikasi TCP vs UDP

Mengacu pada perbandingan metode komunikasi data diatas maka metode yang akan
kami gunakan dalam aplikasi tersebut adalah connection oriented karena pada connection
oriented akan meng-garansi bahwa semua informasi yang diberikan oleh pengirim akan
diterima dengan baik oleh penerima, tanpa kekurangan. Dalam hal ini pay stubs
merupakan data confidential sehingga data tersebut harus dikirim dengan aman dan harus
dipastikan terkirim kepada karyawan yang bersangkutan.

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
Gambar 2 Sequence diagram untuk aplikasi pay stubs

3. If a company has four buildings with the farthest distance of one kilometer wanting
to create an intranet. What is the best way to create a network?

Cara terbaik untuk membangun sebuah jaringan network adalah dengan mengetahui
Network Goal dan Requirement yang ada di perusahaan tersebut. Ada beberapa pilihan
dalam membangun sebuah jaringan network untuk digunakan sebagai penghubung di
intranet. Antara lain:

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
a. Menggunakan kabel dan membangun jaringan WAN
Pilihan ini adalah pilihan yang paling aman dalam sisi keamanan. Karena jaringan
dirancang sendiri dan hanya dapat diakses oleh masing-masing perusahaan yang
terhubung. Tetapi pilihan ini juga termasuk mahal karena membutuhkan resources
yang banyak, mulai dari kabel, hardware, software dan sumber daya manusia.
Pilihan ini sangat baik untuk perusahaan yang mengedepankan keamanan dan
kestabilan dari jaringan.
b. Menggunakan Wireless Network dan membangun server sendiri
Pilihan ini termasuk pilihan yang lebih murah dibanding dengan menggunakan
kabel. Karena menggunakan Wireless, maka mobilitas dari tiap perangkat network
dapat diatur dengan lebih leluasa. Tetapi dalam segi keamanan, pilihan ini adalah
pilihan yang paling rendah dari sisi keamanannya. Diperlukan pemantauan yang
menyeluruh dan konsisten dalam menjaga lalu lintas yang stabil.
c. Menggunakan Cloud Server berbayar
Pilihan ini adalah pilihan yang lebih praktis dari pilihan-pilihan yang lain. Selain
biaya dari Cloud Server ini terhitung murah karena bisa diatur seperlunya, pilihan
ini juga dinilai lebih aman karena ada pihak ketiga yang membantu dalam menjaga
lalu lintas agar tetap stabil. Pilihan ini cocok untuk perusahaan yang tidak terlalu
besar atau baru berkembang dan sedang menahan semua biaya yang berlebih.

4. What is the difference between Frequency Division Multiplexing, Time Division


Multiplexing and Code Division Multiplexing?

Frequency Division Multiplexing (FDM), Time Division Multiplexing (TDM) dan


Code Division Multiplexing (CDM) merupakan jenis-jenis multiplexing. Multiplexing
sendiri merupakan teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara
bersamaan pada suatu kanal transmisi. Adapun perbedaan antara ketiga jenis multiplexing
tersebut adalah sebagai berikut:

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
A. Frequency Division Multiplexing (FDM)
Frequency Division Multiplexing atau dikenal dengan FDM merupakan teknik
menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan
frekuensi. Total bandwidth dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran
oleh frekuensi. Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas
sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-
masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi.
Contoh penggunaan FDM ada pada jaringan telepon analog dan jaringan satelit
analog. Selain itu ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital
yang dikenal dengan model ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Loop).

Beberapa kelebihan FDM adalah sebagai berikut:

1. FDM tidak sensitif terhadap perambatan/ perkembangan keterlambatan. Teknik


persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM
tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
2. Para pengirim dapat mengirim sinyal terus menerus.
3. Ada koordanir dinamis.
4. Beberapa sinyal dilakukan secara bersamaan
5. Bandwidth tidak tumpang tindih.
6. Lebih simpel.

Beberapa kekurangan FDM adalah sebagai berikut:

1. Frekuensi adalah sumber daya yang langka.


2. Tidak fleksibel, karena satu saluran menganggur dan yang lainnya sibuk.
3. Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relative mahal dan
rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam
transmitter dan receiver).
4. Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki
karakeristik nonlinear (penguat linear lebih kompleks untuk dibuat), dan
amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spectral out-of-
band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
5. Memiliki frekuensi yang terbatas.
6. Memiliki noise Karen masih sinyal analog.
7. Bandwidth jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan
sepenuhnya.

B. Time Division Multiplexing (TDM)


TDM yaitu terminal / channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat
dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin-
time-slicing). TDM menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran
transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai
saluran (user), yang artinya bandwidth yang ada dipisahkan menjadi channel-channel
kecil (baseband) berdasarkan waktunya.
Salah satu permasalahan utama dari TDM adalah bandwidth yang dialokasikan
ke sejumlah koneksi hanya dialokasikan ke koneksi tersebut, baik yang sedang
digunakan maupun tidak. Jadi, kita tetap membayar untuk kapasitas yang tidak
digunakan, hal ini mengakibatkan TDM cukup mahal.

TDM dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Synchronous Time Division Multiplexing (STDM)


Hubungan antara sisi pengirim dan penerima dalam komunkasi data yang
menerapkan Synchronous TDM karena time slot-nya dialokasikan ke sumber-
sumber tertentu dimana time slot untuk tiap sumber ditransmisikan.
2. Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM)
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot
waktu yang kosong akibat tidak adanya data (atau tidak aktifnya pengguna) pada
saat sampling setelah input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling
hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Oleh karena itu diperlukan
penambahan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas
pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
Beberapa kelebihan TDM adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan efisiensi transmisi.


2. Sistem TDM tidak memerlukan filter-filter yang mahal, dan jumlah filter yang
digunakan lebih sedikit. Karena itu harga peralatan terminal sistem ini lebih murah.
3. Kabel yang mempunyai spesifikasi rendah, misalnya kabel yang digunakan untuk
frekuensi pembicara (VF) masih dapat digunakan untuk sistem TDM, karena
regenerative repeater dapat menghilangkan pengaruh buruk dari noise, kecacatan
dan crasstalk rendah.
4. Perubahan level (level fluctuation) kanal hanya dipengaruhi oleh karakteristik
peralatan terminal itu sendiri dan tidak tergantung sama sekali dari perubahan
saluran. Oleh karena itu net-loss circuit yang diberikan oleh sistem ini rendah.
5. Dapat dengan mudah diadaptasi pada transmisi data sebagaimana transmisi suara.
6. Memperpanjang masa paka baterai dan talktime.
7. Teknologi paling cost-effective untuk mengupgrade sistem analog yang ada ke
digital
8. Layanan compatible untuk ponsel dual mode

Beberapa kekurangan TDM adalah sebagai berikut:

1. Pemborosan bandwidth
2. User telah memiliki slot waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Multipath distortion.
4. Mempunyai limbah bandwidth.
5. Tidak cocok diggunakan untuk sinyal yang continues.
6. Diperlukan waktu penjaga ekstra
7. Diperlukan sinkronisasi

C. Code Division Multiplexing (CDM)


CDM dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki
oleh teknik multiplexing sebelumnya, yaitu TDM dan FDM. CDM merupakan sebuah
metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti
pada TDM) ataupun frekuensi (seperti FDM), namun CDM dapat melewatkan beberapa

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
sinyal dalam waktu dan frekuensi yang sama. Tiap kanal dibedakan berdasarkan kode-
kode pada wilayah waktu dan frekuensi yang sama.

Beberapa kelebihan CDM adalah sebagai berikut:

1. Ketahanannya terhadap interferensi narrowband.


2. Jika diaplikasikan pada sistem komunikasi bergerak, mempunyai kelebihan dapat
meningkatkan kualitas suara, memperbaiki karakteristik cakupan yang dapat
menurunkan jumlah sel.
3. Lebih tahan terhadap multipath, memerlukan daya pancar yang lebih rendah,
memperbaiki karakeristik cakupan yang dapat menurunkan jumlah sel.

Beberapa kekurangan CDM adalah sebagai berikut:

1. Penerima harus mengetahui kode sehingga berguna untuk memisahkan sinyal dari
seluruh sinyal dan kebisingan background noise.
2. Penerima harus tepat disinkronkan dengan pemancar untuk menerapkan decoding
dengan benar.
3. Semua sinyal yang diterima oleh penerima harus memiliki kekuatan yang sama,
jika tidak beberapa sinyal akan dibuang.

Tabel 1 Perbandingan Multiplexer FDM, TDM dan CDM

Pembanding FDM TDM CDM


Dasar Pembagian frekuensi Pembagian waktu Pembagian urutan kode
Kebutuhan Guard band Sync pulse Narrow band
Penggunaan Sinyal analog Sinyal digital dan Sinyal digital
analog
Interferensi Tinggi Rendah Konstruktif (kuat)
Circuit Kompleks dengan Sederhana Sederhana
parameter Tc dan Rx
Utilitas Kurang efektif Efektif Efektif
Sinkronisasi Tidak ada Ada Ada

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management
Multiplexing

Analog Digital

Frequency Division Wavelength Division Time Division


Multiplexing (FDM) Multiplexing (WDM) Multiplexing (TDM)

Synchronous Asynchronous
TDM TDM

Gambar 3 Jenis-jenis Multiplexers

Team 2 – MTI
Selected Topics in IT Infrastructure Management

Anda mungkin juga menyukai