Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH LINTAS BUDAYA

‘‘Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatam

Dosen Pengampu : Ns. Ridha M. M. Kep

Di susun oleh :

Rizki saputri ramadhani ( S18127025)

Maryadi (S18127022)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMESTER II


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMDIYAH PONTIANAK
2018/2019
A. Kebudayaan yang mendukung kesehatan:
1. Pengobatan luka menggunakan arak pada suku dayak
Menurut masyarakat dayak selain untuk minum arak memiliki khasiat
pengobatan luka karena cepat kering dan bersih. Faktanya arak tidak baik
untuk kesehatan terlebih di konsumsi namun arap memiliki khasiat untuk
kulit karena dapat digunakan sebagai disenfektan.

2. Kebiasaan mengikat kaki pada saat setelah melahirkan pada


masyarakat sambas
Masyarakat sambas jika ada seorang yang melahirkan kaki nya di ikat yang
bertujuan agar jahitan bekas melahirkan cepat rapat. Karena wanita yang
pasca melahirkan belum boleh beraktivitas berat terlebih lagi yang pasca
operasi sesar.

3. Betangas untuk calon pengantin pada suku melayu


Dalam suku melayu biasanya seorang calon pengantin wanita akan di uap
dalam tikar yang di atasnya ditutup kain dan diuap dengan rebusan rempah-
rempah, walaupun cukup panas dan banyak mengeluarkan keringat betangas
ini baik untuk kesehatan salah satunya untuk mendetok racun di tubuh dan
membuat badan menjadi wangi dan segar.

4. Budya makan sayur daun kelor pada suku muna di Sulawesi tenggara
yaitu yang menjadikan hidangan wajib disetiap rumah kebudayaan ini sudah
turun temurun, daun kelor ternyata memiliki banyak manfaat seperti vitamin
c, antioksiddan,antiimplamasi,vitamin A, dan kalsium.

B. Kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan :


1. Membersihkan lantai rumah dengan sapi pada suku sasak di Lombok
NTB
Suku sasak mempercayai jika rumah atau lantai di bersihkan atau dipel
dengan kotoran sapi akan menjadi kokoh dan tahan lama. Hingga saat ini
suku ini masih melestarikan kebudayaan tersebut. Kebudayaan ini
bertentangan dengan kesehatan karena dalam kotoran sapi banyak terdapat
penyakit yang tidak baik untuk kessehatan.
2. Kepercayaan kalau ada seseorang istri hamil si suami tidak boleh
membunuh ular suku jawa
Warga jawa mempercayai jika si calon bapak sang bayi tersebut membunuh
ular maka nanti kata orang terdahulu anaknya pada saat lahir akan cacat atau
akan di sumpah sama ular akan seperti dia. Padahal kenyataanya tidak ada
sangkut paut dengan kesehatan.

3. Pengobatan injak pada suku asmat papua


Warga asmat masih menjalakan pengobatan ini, dipercaya orang yang sakit
ini terjadi karena gangguan roh halus. Padahal dalam medis jika menginjak
bagian tubuh manusia dapat menyebabkan resiko cidera bahkan fraktur.

4. Pantangan makan ikan atau yang berbau amis pada masyarakat kalbar
Warga kalbar masih mempercayai bahwa si ibu yang sedang hamil tidak
boleh makan ikan atau makanan yang amis karena nanti pada saat
melahirakn ASI si ibu ini akan amis. Padahal ikan dan sejenisnya itu
mengandung protein yang baik untuk perkembangan si calon bayi dan baik
untuk mempercepat pengeringan luka.

Anda mungkin juga menyukai