Anda di halaman 1dari 63

122

Boiler

BAB V
BOILER FURNACE

CAPAIAN PEMBELAJARAN
1.CAPAIAN PEMBELAJARAN UMUM

Tujuan Pokok Bahasan ini adalah Mampu memahami Heating Value bahan bakar,
Heating Value batubara, menghitung neraca massa, neraca energi dan effisiensi thermal
pada Boiler furnace.

2.CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah mempelajari Pokok Bahasan ini dan mengerjakan soal pelatihannya,


diharapkan mahasiswa dapat:

a. Mendifinisikan Heating Value Bahan Bakar.


b. Mendifinisikan Heating Value Batubara.
c. Menentukan Rank Batubara ditinjau dari Fuel Ratio.
d. Menentukan Heating Value Batubara.
e. Menghitung Neraca Massa pada Boiler Furnace
f. Menghitung Neraca Energi pada Boiler Furnace
g. Menghitung Effisiensi Thermal pada Pembakaran Batubara pada Boiler Furnace
h. Membuat Diagram Grassman
Metode Pengajaran yang dilakukan yaitu diskusi, latihan dan pertanyaan
praktis,mengerjakan soal hitungan pada proses pembakaran dengan alat peraga/media
White board, OHP, PC, infocus.

A. PENDAHULUAN
Pada proses pembakaran bahan bakar, secara umum yang dapat
digunakan/dimanfaatkan adalah panas/heat dan power. Heating Value of Fuel (nilai bakar
bahan bakar) adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar., sedangkan

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
123
Boiler

Heating Value of Coal (nilai bakar batubara) adalah total panas yang dihasilkan dari
pembakaran batubara. Biasanya satuan nilai bakar adalah Btu/lb. Nilai Bakar dapat
ditentukan dari rumus berikut :

Net HV = Total HV – 8,94 x H x 1050

Dimana: HV = Heating Value, Btu/lb


H = Total Fraksi berat Hidrogen (hidrogen dalam moisture dan hidrogen dalam
Combine water)

Total HV dapat dihitung dari Dulong’s Formula berikut ini

Total HV = 14490 C + 61000 H2 + 5550 S

Dimana: HV = Heating Value, Btu/lb


C = Fraksi Berat Karbon
H2 = Fraksi Berat Hidrogen

S = Fraksi Berat Sulfur

B. POKOK-POKOK ISI
Perhitungan neraca massa dan neraca energi pada proses pembakaran partial atau
pembakaran complete dari bahan bakar prinsipnya sama untuk bahan bakar gas, cair
dan padat. Neraca massa pada proses pembakaran yang sederhana di hitung dari berat
bahan bakar, udara yang disupply, berat refuse dan gas yang dihasilkan.
Pembakaran batubara pada boiler furnace dihitung dari komposisi bahan bakar
yang digunakan dan komposisi gas yang dihasilkan. Moisture content pada gas hasil
dapat dihitung dari hidrogen content pada fuel atau dapat dihitung dari gas hasil
pembakaran. Refuse pada furnace mengandung abu, carbon unburnerd dan sisa volatil
matter dari batubara.
Udara masuk furnace dapat diasumsi pada tekanan atmosfir, humidity dapat
dihitung dari psycometric method. Sedangkan flue gas didapat dari orsat analysis yang

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
124
Boiler

meliputi persen karbon dioksida, persen karbon monoksida, persen oksigen dan persen
nitrogen, dan tanpa moisture pada gas.
Untuk proses pembakaran bahan bakar dapat dikategorikan dalam 4 kasus:
1. Pembakaran Batubara pada Boiler Furnace
Pembakaran batubara pada boiler furnace merupakan pembakaran yang sangat
simpel dimana:
a). Analisis ultimate batubara diketahui
b). Tidak ada Karbon pada Refuse
c). Tar dan Soot sama dengan nol
d). Sulfur sama dengan nol
Untuk menghitung neraca massa pada furnace diperlukan beberapa data:
Masuk : - Berat bahan bakar
- Berat udara kering yang disupply
- Berat air dalam udara yang disupply
Keluar - Berat Produksi Gas Kering
- Berat uap air pada produksi gas
- Berat Refuse
Perhitungan detail untuk tiap-tiap item dapat dilihat pada contoh soal 1

CONTOH SOAL 1
Pada Steam Generating Plant yang menggunakan batubara sebagai bahan
bakar . Diketahui data sebagai berikut:
Data Batubara: Ultimate Analisis
Karbon = 65,93%
Hidrogen = 3,50
Nitrogen = 1,30
Combined Water = 6,31
Free Moisture = 4,38
Abu = 18,58
Total =100

Total Heating Value = 11670 Btu/lb


Berat Batubara = 119000 Btu
Temperatur rata-rata Batubara= 650C

Data Refuse:
Abu = 87,4%

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
125
Boiler

Karbon =12,6
Temperatur rata-rata =2550F
Specific heat rata-rata dari 73-255= 0,23 (estimasi dari gmbr 64 hal261)

Data Flue Gas:


Orsat Analisis: Karbon Dioksida = 11,66%
Oksigen = 6,52
Karbon Monoksida =0,04
Nitrogen = 81,78
Total =100

Temperatur rata-rata = 4880F

Data Udara:
Dry-bulb temp rata-rata = 73,00F
Wet-bulb temp rata-rata =59,40F
Tek Barometrik rata-rata=29,08 in.Hg

Data Steam Generated:


Temp Air Masuk rata-rata = 1930F
Berat Air yang teruapkan = 1.038.400 lb
Tek Steam rata-rata = 137,4 psig
Kualitas Steam = 98,3%

Hitunglah Neraca Massa, Neraca Energi dan Effisiensi Thermal pada Boiler Furnace.

Penyelesaian:
Menghitung Neraca Massa

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
126
Boiler

BLOG DIAGRAM AWAL


P average = 137,4 psig
Water Steam T = 193 oF Flue gas, T = 488oF

x = 98,3 % CO2 = 11,6 %


O2 = 6,52 %
CO = 0,04 %
BOILER N2 = 81,78 %

Coal = 119000 lb ,T= 65oF FURNACE

HV = 11670 btu/lb
Ultimat Analysis
C = 65,93 %
Refuse, T = 255oF
H2 = 3,50 %
N2 = 1,30 % Air, P = 29,08 in Hg Abu = 87,4%
Water = 3,48 % Wet bulb = 59,4 oF unburned C = 12,6%
FM = 4,38 % Dry bulb = 73,0 oF
Abu =18,58 %

PERHITUNGAN
1. Neraca Abu
Menghitung refuse yang terbentuk
Abu pada batubara = 18,58 % ~ 18,58 lb
Abu pada refuse = 87,4%
100
Berat Refuse yang Terbentuk = x 18,58 Ib
87,4
= 21,258 lb

2. Menghitung Komposisi Batubara


Basis: 100 Ib batubara
C = 65,93% x 100 Ib = 65,93 lb : 12 lb/lbmol = 5,49 lbmol
H2 = 3,50% x 100 Ib = 3,50 lb : 2 lb/lbmol = 1,75 lbmol
N2 = 1,30% x 100 Ib = 1,30 lb : 28 lb/lbmol = 0,046 lbmol
Combined H2O= 6,31% x 100 Ib = 6,31 lb : 18 lb/lbmol = 0,35 lbmol
Free Moisture = 4,38% x 100 Ib = 4,38 lb : 18 lb/lbmol = 0,24 lbmol
Abu = 18,58% x 100 Ib = 18,58 lb
Total 100% 100 lb

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
127
Boiler

3. Neraca Karbon
C pada batubara = 65,93 lb : 12 lb/lbmol = 5,49 lbmol
C pada refuse = 12,6 % x Berat refuse yang terbentuk
= 0,126 x 21,258 lb
= 2,678 lb /12 lb/lbmol
= 0,292 lbmol
Total C yang memasuki flue gas = C pada batubara – C pada refuse
= 65,93 lb – 2,678 lb
= 63,256 lb : 12 lb/lbmol
= 5,271 lbmol
 Komposisi Flue Gas
Basis: 1,0 lbmol
CO2 = 11,66% x 1,0 Ibmol = 0,1166 lbmol x 44 lb/lbmol = 5,13 lb
O2 = 6,52 % x 1,0 Ibmol = 0,0652 lbmol x 32 lb/lbmol = 2,086 lb
CO = 0,04 % x 1,0 Ibmol = 0,0004 lbmol x 28 lb/lbmol = 0,0112 lb
N2 = 81,78 % x 1,0 Ibmol = 0,8178 lbmol x 28 lb/lbmol = 22,898 lb
Total 100% 1,0 lbmol 30,11 lb

Reaksi Pembakaran yang Terjadi


1. C + O2  CO2 ……….. ( 1 )
M : - - -
B : 0,1166 Ibmol 0,1166 Ibmol 0,1166 Ibmol
S : 0,1166 Ibmol 0,1166 Ibmol 0,1166 Ibmol
BM : 12 Ib / Ibmol 32 Ib / Ibmol 44 Ib / Ibmol
Berat : 1,3992 lb 3,73 lb 5,13 lb

2. \ C + 1/2O2  CO ……….. ( 2 )
M : - - -
B : 0,0004 Ibmol 0,0002 Ibmol 0,0004 Ibmol
S : 0,0004 Ibmol 0,0002 Ibmol 0,0004 Ibmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
128
Boiler

BM : 12 Ib / Ibmol 32 Ib / Ibmol 28 Ib / Ibmol


Berat : 0,0048 lb 0,0064 lb 0,0112 lb

Total C pada flue gas = C pada reaksi 1 + C pada reaksi 2


= 0,1166 lbmol + 0,0004 lbmol
= 0,1170 lbmol

mol C yg memasuki flue gas


Jumlah mol flue gas kering per 100 lb batubara terbakar =
Total C pada flue gas

5,27 lbmol
= = 45,05
0,1170 lbmol

Sehingga,
Komposisi flue gas menjadi :
CO2 = 45,05 x 0,1166 lbmol = 5,25 lbmol x 44 lb/lbmol = 231 lb
O2 = 45,05 x 0,0652 lbmol = 2,937 lbmol x 32 lb/lbmol = 93,98 lb
CO = 45,05 x 0,0004 lbmol = 0,018 lbmol x 28 lb/lbmol = 0,504 lb
N2 = 45,05 x 0,8178 lbmol = 36,84 lbmol x 28 lb/lbmol = 1031,52 lb
Total 45,05 lbmol 1357,004 lb

Maka, berat molekul rata – rata = 1357,004 lb / 45,05 Ib mol = 30,122 Ib/mol

4. Neraca Nitrogen
N2 flue gas = 36,84 lbmol x 28 lb/lbmol = 1031,52 lb
N2 batubara = 0,05 lbmol x 28 lb/lbmol = 1,4 lb
N2 udara = N2 flue gas – N2 batubara
= 36,84 lbmol – 0,05 lbmol
= 36,79 lbmol x 28 lb/lbmol
= 1030,12 lb

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
129
Boiler

100
Udara yang disupply = x 36,79 lbmol = 46,569 lbmol x 28,84 lb/lbmol
79
= 1343,04996 lb
O2 dari udara = mol Udara – mol N2
= 46,569 lbmol – 36,79 lbmol
= 9,779 lbmol x 32 lb/lbmol
= 312,928 lb

5. Neraca Hidrogen
 Menghitung H2O di udara
Tdry = 73,0oF Berdasarkan FIG 20 hal 22
Twet = 59,4oF H = 0,012
Berdasarkan FIG 20 Hal 22 Neraca Massa dan Energi
H = 0,012 mol H2O / mol udara
H2O = 0,012 x 46,578 lbmol
= 0,5588 lbmol x 18 lb/lbmol
= 10,06584 lb

 Menghitung H2O combined


= 0,3506 lbmol x 18 lb/lbmol = 6,3 lb

 Menghitung H2O free moisture


= 0,24 lbmol x 18 lb/lbmol = 4,32 lb

 Menghitung H2O dari Net H2


Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
H2 + 1/2O2  H2O
M : 1,75 Ibmol - -
B : 1,75 Ibmol 0,875 Ibmol 1,75 Ibmol
S : 0 Ibmol 0,875 Ibmol 1,75 Ibmol
BM : 2 Ib /Ibmol 32 Ib /Ibmol 18 Ib /Ibmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
130
Boiler

Berat : 0 lb 28 Ib 31,5 lb

 Menghitung H2O pada batubara


= 1,75 lbmol x 18 lb/lbmol = 31,5 lb

 Menghitung H2O pada flue gas


= H2O pada batubara + H2O dari udara + H2O combined + H2O FM
= ( 1,75 + 0,5588 + 0,35 + 0,24 ) Ibmol
= 2,8988 lbmol x 18 lb/lbmol
= 52,1784 lb

6. Neraca Oksigen
INPUT
 O2 dari combined water
H2 + 1/2O2  H2O
M : 0,35 Ibmol 0,175 Ibmol -
B : 0,35 Ibmol 0,175 Ibmol 0,35 Ibmol
S : 0 0 0,35 lbmol

 O2 dari free moisture


H2 + 1/2O2  H2O
M : 0,24 Ibmol 0,1216 Ibmol -
B : 0,24 Ibmol 0,1216 Ibmol 0,24 Ibmol
S : 0 0 0,24 lbmol

 O2 dari udara = 9,779 lbmol

 O2 dari H2O udara


H2 + 1/2O2  H2O
M : 0,5588 Ibmol 0,2794 Ibmol -
B : 0,5588 Ibmol 0,2794 Ibmol 0,5588 lbmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
131
Boiler

S : 0 0 0,5588 lbmol

Jadi total O2 input = ( 0,175 + 0,12 + 9,779 + 0,2794 ) Ibmol


= 10,3534 lbmol x 32 lb/lbmol
= 331,3088 lb

OUTPUT
 O2 dari CO2
C + O2  CO2
M : 5,25 Ibmol 5,25 Ibmol -
B : 5,25 Ibmol 5,25 Ibmol 5,25 Ibmol
S : 0 0 5,25 lbmol
 O2 dari CO
C + ½ O2  CO
M : 0,018 Ibmol 0,018 Ibmol -
B : 0,018 Ibmol 0,018 Ibmol 0,018 Ibmol
S : 0 0 0,018 lbmol

 O2 dari flue gas = 2,937 lbmol

 O2 dari H2O
H2 + ½ O2  H2O
M : 2,8988 lbmol 1,4494 lbmol -
B : 2,8988 lbmol 1,4494 lbmol 2,8988 lbmol
S : 0 0 2,8988 lbmol

Total Output O2 = ( 5,25 + 0,009 + 2,937 + 1,4494 ) Ibmol


= 9,6454 lbmol x 32 lb/lbmol
= 308,6528 lb
Sehingga O2 yang hilang = O2 input – O2 output
= 331,3088 lb – 308,6528 lb
= 22,656 lb : 32 lb/lbmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
132
Boiler

= 0,708 lbmol
Maka, O2 hilang sebesar 22,656 Ib

7. Tabel Neraca Massa pada Boiler Furnace

Komponen Input Output


lbmol lb lbmol lb

C 5,49 65,92 0,126 2,678


H2 1,75 3,50 - -
N2 36,89 1032,92 36,89 1032,92
Abu - 18,85 - 18,85
H2O 1,1488 20,6784 2,8988 52,1784
CO - - 0,018 0,504
CO2 - - 5,25 231
O2 9,779 312,928 - 93,98

Total 1454,5264 1471,8804

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
122
Boiler

BLOG DIAGRAM AKHIR

Flue gas, T = 488oF


CO = 0,04%= 0,018 lbmol
N2 = 81,78%= 36,8 lbmol
T = 193oF CO2 = 11,6% = 5,25 lbmol
Steam O2 = 6,52%= 2,93 lbmol
Water X = 98,3%

Coal = 119000 lb ,T= 65oF BOILER

HV = 11670 btu/lb
FURNACE
Ultimat Analysis
C = 65,93 % = 5,49 lbmol
H2= 3,50 % = 1,75 lbmol Refuse, T = 255oF
N2 = 1,30 % = 0,05 lbmol
Water = 3,48 % = 0,35 lbmol Air, P = 29,08 in Hg Abu = 87,4%= 18,58 lbmol
FM = 4,38 % = 0,24 lbmol
Abu =18,58 %
Wet bulb = 59,4 oF unburned C = 12,6%
= 2,67 lbmol
Dry bulb = 73,0 oF
N2 = 36,79 lbmol
O2 = 9,781 lbmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
123
Boiler

Menghitung Neraca Energy Boiler-Furnace

BLOG DIAGRAM AWAL

Flue gas, T = 488oF Q3 = ?


CO2 = 11,6% = 5,25 lbmol
O2 = 6,52%= 2,93 lbmol
CO = 0,04%= 0,018 lbmol
Water Steam 98,3% N2 = 81,78%= 36,8 lbmol
T = 193 oF H2O = 2,89 lbmol

BOILER

FURNACE
Coal = 119000 lb ,T= 65oF

HV = 11670 btu/lb
Q1 = ?

Refuse, T = 255oF

Q4 ?
Q2 = ? Abu = 87,4%= 18,58 lb
Wet bulb = 59,4 oF unburned C = 12,6%= 2,67 lb
Air, P = 29,08 in Hg
Dry bulb = 73,0 oF
N2 = 36,79 lbmol
O2 = 9,781 lbmol

PERHITUNGAN
1. Menghitung Q1
 Menghitung panas pembakaran batubara
HV of coal = m x HHV
= 100 lb x 11670 Btu/lb
= 1.167.000 Btu

 Menghitung panas sensibel batubara


Q = m x cp x dT

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
124
Boiler

= 100 lb x 1,036 Btu/lboF x (73-73) oF


= 0 Btu

Total Q1 = 1.167.000 Btu + 0 Btu


= 1.167.000 Btu

2. Menghitung Q2
 Menghitung entalpi udara kering
Q = m x cp x dT
= 1343,04996 lb x 1,036b Btu/lb oF x (73-73) oF
= 0 Btu

 Menghitung Entalpi Uap Air


T = 73 oF
n = 0,5588 lbmol
Maka h, Q = n x Hvapor
= 0,5588 lbmol x 18964 Btu/lbmol
= 10597,0832 Btu

Total Q2 = 0 Btu + 10597,0832 Btu


= 10597,0832 Btu

3. Menghitung Q3
 Menghitung Panas Pembakaran Flue Gas
n CO = 0,018 lbmol
HV CO = 67636 cal/lbmol
Maka, HV flue gas = n x HV CO
= 0,018 lbmol x 67636 cal/lbmol
= 1217,448 cal
= 2191,9064 Btu
 Menghitung entalpi flue gas kering

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
125
Boiler

Tin = 73oF
Tref = 488oF
Maka entalpinya adalah :
CO2 = 5,25 lbmol x 9,92 btu/lbmol oF x (488-73) oF = 21613,2 Btu
CO = 0,018 lbmol x 7,05 btu/lbmol oF x (488-73) oF = 52,6675 Btu
O2 = 2,977 lbmol x 7,24 btu/lbmol oF x (488-73) oF = 8824,5162 Btu
N2 = 36,84 lbmol x 7,02 btu/lbmol oF x (488-73) oF = 107725,972 Btu
137811,3457 Btu
 Menghitung Entalpi Uap Air Pada Flue Gas
HV = 18964 btu/lbmol
T = 73oF
n uap air = 2,8988 lbmol

 Maka, entalpi uap air = panas penguapan air + panas superheat

 Panas penguapan uap air


= n x HV
= 2,8988 lbmol x 18964 Btu/lbmol
= 54972,8432 Btu

 Panas superheat
= n x cp x dT
= 2,8988 lbmol x 8,20 btu/lbmol oF x (488-73) oF
= 9864,6164 Btu

Entalpi uap air = 54972,8432 Btu + 9864,6164 Btu


= 64837,4596 Btu

Total Q3 = ( 2191,4014 Btu + 137816,7457 Btu + 64837,4596 Btu )


= 204845,2117 Btu

4. Menghitung Q4

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
126
Boiler

 Menghitung Panas Pembakaran Refuse


m carbon = 2,678 lb
HHV carbon = 14490 btu/lb

Maka, HV = 2,678 lb x 14490 btu/lb = 38804,22 btu

 Menghitung Entalpi Refuse


m refuse = 21,2 lb
cp refuse = 0,23 btu/lboF
Tin = 73oF
Tref = 255oF

Maka, entalpi = m x cp x dT
= 21,258 lb x 0,23 btu/lboF x (255-73)oF
= 889,859 Btu

Total Q4 = 38804,22 Btu + 889,859 Btu


= 39694,079 Btu

5. Menghitung Panas Pembangkit Steam


m air yang teruapkan = 1.038.400 lb
m batubara yang terbakar = 119.000 lb
1038400 Ib
Maka massa steam yang terbentuk = x 100
119000 Ib
= 872,60 lb

 Entalpi dari 1 lb uap yang dihasilkan


Dimana, P abs = P gauge + P atm
= 137,4 psig + 14,7 psia
= 152,1 psia

h = hf + X (hg-hf)
= 332,18 btu/lb 0,983 ( 1194,4 – 332,18 ) btu/lb

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
127
Boiler

= 1179,6324 btu/lb

 Entalpi air umpan pada 193 oF (dari tabel temperatur hal 123)
= 161,042 btu/lb
Sehingga = 1179,6324 btu/lb - 161,042 btu/lb
= 1018,5984 btu/lb
Maka total panas yang terserap oleh produksi uap
= m x net heat
= 872,60 lb x 1018,5904 btu/lb
= 888821,983 btu

6. Tabel Neraca Energi pada Boiler furnace

No Komponen Panas Input (btu) (%) Panas Output (btu) (%)


1.1 Panas Pembakaran bb 1.167.000 99,1 - -
1.2 Panas Sensibel bb 0 0 - -
2.1 Panas Sensibel udara 0 0 - -
2.2 Panas Sensibel uap air 10.597,0832 0,9 - -
3.1 Panas Pembakaran fluegas - - 2191,4064 0,19
3.2 Panas Sensibel flue gas - - 137816,3457 11,70
3.3 Panas Sensibel uap air - - 64837,4596 5,50
4.1 Panas Pembakaran Refuse - - 38804,22 3,29
4.2 Panas Sensibel Refuse - - 889,859 0,07
4,3 Panas Pembentukan Steam - - 888821,983 75,48
4.4 Panas yang Hilang - - 44235,8092 3,77
Total 1.177.597.083 100 1.177.597.083 100

7. Menghitung Effisiensi Termal


 Berdasarkan total HHV batubara,
HV steam
η = x 100
HV Coal

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
128
Boiler

888821,983
= x 100
1167000
= 76,162%
 Berdasarkan net HHV batubara,
HV steam
η = x 100
(HV Coal−Hvapor)
888821,983
= x 100
¿¿
= 79,2%

BLOG DIAGRAM AKHIR DAN DIAGRAM GRASSMANN

Flue gas, T = 488oF


Water Steam 98,3% Q3 = 204845,2117btu
T = 193oF CO2 = 11,6% = 5,25 lbmol
O2 = 6,52%= 2,93 lbmol
BOILER CO = 0,04%= 0,018 lbmol
N2 = 81,78%= 36,8 lbmol
H2O = 2,89 lbmol

Coal = 119000 lb ,T= 65oF FURNACE


HV = 11670 btu/lb
Q1 = 1.167.000 btu

Refuse, T = 255oF
Q4 = 39694,079 btu
Q2 = 10597,0832 btu
Air, P = 29,08 in Hg Abu = 87,4%= 18,58 lb
Wet bulb = 59,4 oF unburned C = 12,6%= 2,67 lb
Dry bulb = 73,0 oF
N2 = 36,79 lbmol
O2 = 9,781 lbmol

STEAM
STE
Jurusan Teknik Kimia AM Teknik Pembakaran
Politeknik Negeri Sriwijaya
BOILER

FLUE GAS
129
Boiler

2. Coal Analysis Incomplete


Pembakaran batubara dimana:
a). Hidrogen dan Nitrogen tidak diketahui pada ultimate analysis (as-
received
basis)
b).Uncoked coal dalam refuse
Perhitungan detail dapat dilihat pada contoh soal 2.

CONTOH SOAL 2
Boiler Furnace menggunakan bahan bakar batubara bituminus dengan
Proksimate dan ultimate analisis, data otsat analisis dan refuse. Air sebagai
umpan boiler dan kualitas steam yang dihasilkan. Data dapat dilihat pada
gambar di bawah:

Tentukan Neraca massa dan neraca energi, Volume udara dan Flue gas serta
persen udara berlebih.

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
130
Boiler

Penyelesaian:
1.Neraca Abu
Basis 100 lb
Abu batubara = 10.2% ~ 10.2 lb
Abu refuse = 78.9%
100
Berat refuse = ×10.2 lb=12.92lb
78.9

Komposisi refuse:
VM = 3.1% × 12.92 lb = 0.41 lb
FC = 18% × 12.92 lb = 2.32 lb
Total = 2.73 lb

33.8 %+53.1 %
Rasio VM batubara = = 2.56
33.8 %

VM sisa di refuse = 2.56 × 0.41 lb


= 1.0496 lb

Total (pada refuse) = (1.6804 + 0.89) lb


= 2.57 lb

C terbakar = (2.73 – 1.0498) lb


= 1.6804 lb

73.8 %
Rasio pembakaran C =
33.8 %+53.1 %
= 84.91

C refuse = 84.91 × 1.0496 lb


= 0.89 lb

2.Neraca Karbon

C pada batubara = 73.8 lb ~ 6.15 lb mole

C pada refuse = 2.57 lb

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
131
Boiler

C memasuki flue gas = Cbb – Crefuse


= 73.8 lb – 2.57 lb
= 71.2 lb ~ 5.94 lb mole

Komposisi flue gas


Basis 1 lb mole
CO2 12.1%
CO 0.2%

Reaksi pembakaran
C + O2  CO2 ……….(1)
R 0.121 0.121 0.121 (lb mole)
lb
BM 12 32 44 ( lb mole )
Berat 1.452 3.872 5.324 (lb)

C + ½ O2  CO ……….(2)
R 0.002 0.001 0.002 (lb mole)
lb
BM 12 32 44 ( lb mole )
Berat 0.024 0.032 0.088 (lb)

Total C pada flue gas = C pada reaksi 1 + C pada reaksi 2


= (1.452 + 0.024) lb ~ (0.002 + 0.121) lb mole
= 0.103 lb mole

mol C masuk flue gas


Mol flue gas kering per 100 lb bb terbakar =
total C pada flue gas
5.94 lb mole
=
0.123lb mole
= 48.252
Sehingga, komposisi flue gas menjadi:
CO2 = 12.1% × 48.252 = 5.838 lb mole = 256.872 lb
CO = 0.2 % × 48.252 = 0.096 lb mole = 26.88 lb

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
132
Boiler

N2 = 80.5% × 48.252 = 38.842 lb mole = 1087.576 lb


O2 = 7.2% × 48.252 = 3.474 lb mole = 111.168 lb
Total = 48.252 lb mole = 1482.496 lb

3.Neraca Nitrogen
N2 flue gas = 38.842 lb mole ~ 1087.576 lb

38.842
N2 masuk = lb mole=49.167lb mole 1376.676 lb
0.79

21
O2 = × 48.252lb mole=10.13292lb mole
100

4.Neraca Hidrogen
- Menghitung H2O di udara
RH = 55%

lb mole H 2 O
H = 0.012 (berdasarkan fig. 20 Hal. 22 Hougen)
lb mole udara kering

Mol H2O = 0.012 × 49.167 lb mole


= 0.59 lb mole ~ 10.620 lb

- H2O hasil reaksi


= 1.54584 lb mole ~ 3.09168 lb
H2 + ½ O2  H2O
1.54584 0.7792 1.54584 (lb mole)

- H2O bb = (2.9 + 7.92082) lb = 10.82081 lb ~ 0.60 lb mole


H2O pada flue gas = H2O bb + H2O udara + H2O hasil reaksi
= (0.60 + 0.59 + 1.54584) lb mole
= 2.735 lb mole
= 49.245 lb

5.Neraca Oksigen
Basis 100 lb bb terbakar
Oksigen di dry flue gas
C + O2  CO2 ……….(1)

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
133
Boiler

5,8391 lbmole 5,8391 lbmole 5,8391 lbmole

C + 1/2 O2  CO ………..(2)
0,0965 lbmole 0,04825 lbmole 0,0965 lbmole

O2 pada flue gas = O2 flue gas + O2 reaksi 1 + O2 reaksi 2


= 3,4745 lbmole + 5,8391 lbmole + 0,04825 lbmole
= 9,36185 lbmole

21 %
O2 dari udara = x 49,1732 lbmole = 10,3264 lbmole
100 %

Asumsi bahwa O2 yang tak dihitung dari flue gas digunakan untuk mengoksidasi
hidrogen dari batubara ( available hidrogen )

O2 mengoksidasi H2 = 10,3264 lbmole – 9,36185 lbmole = 0,96455 lbmole


H2 dibakar = 0,96455 lbmole x 2
= 1,9291 lbmole x 2 lb/lbmole
= 3,8582 lb

N2 dari batubara = 1.7% × 0.8751 lb = 1.4877%

3
Corrected ash (ca) = %abu− (%S)
8
3
= 10.2 %− (1.1 %)
8
= 9.8%

Combined H2O = 100 %−(%moisture+%C + % H 2+%S + % N 2+ % ca)


= 100 %−( 2.9 %+73.8 %+ 3.86 %+1.1 %+ 1.48 %+9.8 % )
= 100 %−92.9334 %
= 7.0666%

H2O dari udara = 0.5901 lb mole

2.9lb+7.0666 lb
=0.5537 lbmole
H2O dari batubara = lb
18
lb mole

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
134
Boiler

H2O yang dibentuk dari H = 1.9291 lb mole

Total H2O = (0.5901 + 0.5537 + 1.9291) lb mole


lb
= 3.0729 lb mole × 18
lb mole
= 55.3122 lb

6.Neraca Oksigen
O2 Input
lb
O2 dari udara = 10.3264 lb mole ×32 =330.4448 lb
lb mole
O2 Output
lb
O2 dari CO2 = 5.83910 lb mole × 32 = 185.8512 lb
lb mole
lb
O2 dari CO = 0.04852 lb mole × 32 = 1.5414 lb
lb mole
lb
O2 sisa = 3.47450 lb mole × 32 = 111.1840 lb
lb mole
Total = 9.36185 lb mole = 299.5792 lb

O2 yang mengoksidasi H2 = (10.3264 – 9.36185) lb mole = 0.96455 lb mole

7.Tabel Neraca Massa pada Boiler Furnace

Input Output
Komponen
lb mole Lb lb mole Lb
C 6.15 73.8 0.2144 2.5724
H2 1.9291 3.8582 - -
N2 38.8468 1087.7104 38.8468 1087.7104
O2 10.3264 330.4448 3.4745 111.184
S 0.0344 1.1 - -
Abu - 10.2 - 10.2
H2O 1.1438 20.588 3.0729 55.3122
CO2 - - 5.8391 256.9204
CO - - 0.0965 2.702
Total 1526.7014 1526.6014

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
135
Boiler

8.Persen Excess air

Total karbon pada batubara = 73,8 lb / 12 lb/lbmol = 6,15 lbmol

Hidrogen pada batubara = 1,88 lbmol

Total O2 yg dibutuhkan = 1,88/2 + 6,15 = 7,09 lbmol

Udara teoritis yang dibutuhkan = 7,09/0,21 = 33,8 lbmol

Udara aktual yang disupply = 49,2 lbmol

Persen udara excess = (49,2-33,8) / 33,8 = 45,5

3. Effect of Sulfur in Coal


Untuk batubara yang memgandung Sufur rendah, biasanya sulfur 1%
atau kurang pada proses pembakaran akan menghasilkan gas SO 2 pada
flue gas. Gas SO2 ini mempunyai kelarutan yang tinggi terhadap air.
Biasanya gas SO2 ini diserap dengan penyerap air pada orsat apparatus.
Perhitungan detail dapat dilihat pada contoh soal 3.

4. Gas Producers
Pembakaran partial dari bahan bakar dalam gas producers dimana:
a). Steam adalah addmited
b). Tar dan Soot tidak nol
Perhitungan detail untuk Gas Producers dapat dilihat pada contoh soal 3.

CONTOH SOAL 3.
Udara disuplay ke dalam sebuah gas producer (penghasil gas) pada suhu 75 0F
dengan persen kelembaban (humidity) = 75 % dan tekanan barometer 29,75 inch
Hg. Batubara sebanyak 70 900 lb dan mempunyai nilai GHV sebesar 11910 btu/lb
dimasukkan ke dalam gas producer.

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
136
Boiler

Clean gas /cool gas


CO2 T = 1075 0F
O2 P = 29,75 in Hg
CO
CH4
H2 FURNACE
N2
Batubara 70,900 lb
GHV = 11,910 btu/lb Cp = 0,22 , T = 350 0F
C = 66,31 %
Saturated Udara =T = 75 0F
H2 = 3,53%
N2 = 1,52 % steam Humidity = 75 %
S = 1,44 % P = 25,3 psi P = 29,75 in Hg
H2O = 23,16 %
Abu = 4,04%
Total 100 %

Keterangan :
1.Water vapour
Suspended tar = 90 %
Suspensed soot = 10 %
Total = 100 %
Heating Value = 16,000, Cp = 0,32

2. Deposited tar = C = 93 %

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
137
Boiler

H2 = 7 %
Total = 100 %
Heating Value = 15,500

3. Refuse
H2O = 1,1 %
FC = 3,08 %
Abu = 95,982 %
Total = 100 %
Berat dari abu 4,58 lb yang ditimbang
Abu 95,82 % = 4,58 lb
Hitunglah Neraca Massa dan Neraca Energi serta Effisiensi Thermal pada Proses
tersebut

PENYELESAIAN:
Neraca Refuse
Total refuse = 100 % / 95,82 %x 4,58 lb
= 4,79 lb
C dalam refuse = 3,08 % x 4,79 lb = 14,75 / 100 = 0,418

Basis: 100 lb batubara


 Total refuse = 100 % / 95,82 % x 4,58 lb
= 4,79 lb
 C dalam refuse = 3,08 / 100 x 4,79 lb
= 0,148 lb /12 lb/lbmol
= 0,012 lbmol
 C dalam batubara = 66,31 % x 100 lb
= 66,31 lb / 12 lb/ lbmol
= 5,526 lbmol

C + O2 CO2

5,526 5,526 5,526 lb/mol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
138
Boiler

12 32 44 lb/lbmol
66,312 176,832 243,144 lb

C dalam depostide tar = 591/709 x 0,93


= 0,78 lb / 12 lb / lbmol
= 5,449 lbmol
C yang tidak ikut tebakar = (5,526 – (0,065 + 0,012)) lbmol
= 5,449 lbmol
C dalam clean gas, basis 1 lbmol analisis kering tar dan saat gas bebas
C dalam CO2 = 7,12 /100 x 1 lbmol = 0,0712 lbmol
C dalam CO = 21,85/ 100 x 1 lbmol = 0,2185 lbmol
C dalam CH4 = 3,25 / 100 x 1 lbmol = 0,0325 lbmol
0,3222 lbmol
Air, Tar, dan soot pada gas
Basis 1000 cuft gas basah pada 1075 0F dan 29,75 in Hg
10750F = (1075 + 460) R
1000 cuft
Total gas = cuft 1535 R 29,92∈Hg = 0,888 lbmol
359 x X
lbmol 492 R 29,75∈Hg
grains
3,43 x 1000 cuft
cuft
H2O dalam gas = = 0,0272 lbmol
grains lb
7000 x 18
l lb lbmol
Mol gas kering = (0,808 lbmol – 0,0272 lbmol)
= 0,86808 lbmol
Air per mol gas kering = 0,0272 lbmol / 0,86808 lbmol = 0,0316 lbmol
grains
3,31 x 1000 cuft
cuft
Tar per mol gas kering = = 0,505 lb
grains
7000 x 0,8608lbmol /1lbmol
lb
grains
1,52 x 1000 cuft
cuft
Soot per mol gas kering = = 0,252 lb
grains
7000 x 0,8608lbmol /1lbmol
lb

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
139
Boiler

1. Basis: 1 lbmol kering, clean gas


C dalam clean gas = 0,3222 lbmol
C dalam tar = (0,550 lb x 0,9 ) = 0,495 lb/12 lb/lbmol = 0,0412 lbmol
C dalam soot = 0,252 lb/12 lb/lbmol = 0,0210 lbmol
Total = 0,3844 lbmol

Gas kering per 100 lb batubara = 5,449 / 0,3844 = 14,18 lbmol


Total produk dalam gas, basis 100 lb batubara
CO2 = 7,12/100 x 14,18 lbmol = 1,01 lbmol x 44 lb/lbmol = 44,5 lb
O2 = 0,90/100 x 14,18 lbmol = 0,12 lbmol x 32 lb/lbmol = 3,8 lb
CO = 21,85/100 x14,18 lbmol = 3,1 lbmol x 28 lb/lbmol = 86,8 lb
CH4 = 3,25/100 x 14,18 lbmol = 0,46 lbmol x 16 lb/lbmol = 7,4 lb
H2 = 13,65/100 x 14,18 lbmol = 1,94 lbmol x 2 lb/lbmol = 3,8 lb
N2 = 53,24/100 x 14,18 lbmol = 7,55 lbmol x 28,2 lb/lbmol = 213,0 lb
Total 14,18 lbmol 359,3 lb

Air = 14,18 x 0,0316


= 0,45 lbmol x 18 lb/lbmol
= 8,1 lb

Tar
C = 14,18 x 0,0412 = 0,58 lbmol x 12 lb/lbmol = 7,02 lb
H = 14,18 x 0,055/2 = 0,39 lbmol x 2 lb/lbmol = 0,78 lb
Total 7,8 lb

Soot
C = 14,18 x 0,0210 = 0,30 lbmol x 12 lb/lbmol = 3,6 lb
Total produk gas = (359,3 +8,1 +7,8 +3,6) lb
= 378,8 lb

2. Berat udara yang disuplay


Basis: 100 lb batubara

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
140
Boiler

Neraca Nitrogen
N2 dalam gas = 7,55 lbmol
N2 dalam batubara = 1,52/100 x 100 lb = 1,52 lb/28 lb/lbmol = 0,05 lbmol
N2 dari udara = (7,55 – 0,05) lbmol = 7,50 lbmol
Udara kering yang disuplay = 7,50/0,79
= 9,48 lbmol x 29 lb/lbmol
= 275 lb
Kelembaban molal udara (Fig.20) = 0,023
Air dalam udara = 9,48 x 0,023 = 0,218 lbmol x 18 lb/lbmol
= 3,9 lb
Total udara basah = (0,218 + 9,48) lbmol = 9,7 lbmol
Total berat udara basah = (275 + 3,9) lb = 278,9 lb

3. Berat steam yang masuk


Basis 100 lb batubara
Neraca Hidrogen
H dalam deposited tar = 591/709 x 0,07 = 0,0585 lb/2 lb/lbmol = 0,029 lbmol
H2 bebas dalam gas = 1,94 lbmol
H2 dalam CH4 dalam gas = 0,92 lbmol
H2 dalam H2O dalam gas = 0,45 lbmol
H dalam suspensed tar = 0,39 lbmol
Total H2 keluar 3,73 lbmol
H dalam batubara = 3,53 lb / 2,02 lb/lbmol = 1,75 lbmol
H2 dalam air dalam batubara = 23,16 lb/ 18 lb/lbmol = 1,28 lbmol
H dalam air dalam udara = 0,22 lbmol
Total masuk dalam penambahan steam = 3,25 lbmol
H2 dari steam = (3,73 – 3,25 ) lbmol = 0,48 lbmol
Steam masuk = 0,48 lbmol atau 8,64 lb

Tabel Neraca Massa pada Gas Producers


KOMPONEN MASUK (lb) KELUAR (lb)
Batubara 100 -
Udara Kering 275 -

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
141
Boiler

Air dalam udara 3,9 -


Steam 8,6 -
Refuse 4,8
Tar deposited 0,8
Soot suspensed 3,6
Tar suspensed 7,8
Clean gas kering 359,3
Air dalam gas 8,1
Total 387,5 384,4
Menghitung Neraca Energi
Basis: 100 lb batubara terbakar

INPUT
 Volume Gas
Volume Udara Basah = total udara basah x 𝜌 x T/To x Po/P
1535 R 29,92∈ Hg
= 9,70 lbmol x 359 cuft x x
492 R 29,75∈Hg
= 3800 cuft
1535 R 29,92∈ Hg
 Volume gas Basah = 14, 63 lb x 359 cuft x x
492 R 29,75∈Hg
= 16500 cuft
 Entalpi udara
Tekanan = 25,3 psia + 14,6 psia = 39,9 psia
Berdasarkan tabel uap dengan temperatur 32 0F, entalpi uap jenuh adalah
1170 btu/lb. Pada temperatur 75 0F menjadi (1170-(75-32)) = 1127 btu/lb
 Entalpi uap = 8,6 lb x 1127 btu/lb = 9700 btu
 Entalpi uap di udara = 3,9 lb x 1052 btu/lb = 4100 btu

OUTPUT
 Nilai panas tar tersuspensi = 7,8 lb x 16000 btu/lb = 124,800 btu
 Nilai panas soot = 0,3 lb x 96650 btu/lb x 1,8 =
52,191 btu
 Nilai panas karbon di flue gas = 0,012 lb x 96650 btu/lb x 1,8 =
2090 btu

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
142
Boiler

 Nilai panas tar terdeposit = 0,83 lb x 15,500 btu/lb = 12,900


btu
 Entalpi udara kering di penghasil gas. Berdasarkan tabel halaman 261,
kapasitas panas antara75 dan 1075 0F
CO2 = 1,01 x 11,00 = 11,11
O2 = 0,12 x 7,60 = 0,91
CO = 3,10 x 7,27 = 22,54
CH4 = 0,46 X 12,15 = 5,59
H2 = 1,94 x 7,01 = 13,60
N2 = 7,55 x 7,22 = 54,51
108,260
 Entalpi soot dan tar
Tar dan soot tersuspensi = 11,4 lb x 0,32 (1075 - 75)0F = 3650 btu
 Tar dan soot terdeposit = 0,83 lb x 0,32 (1075 - 75)0F = 270 btu
 Entalpi total uap air digas = 0,45 (18948 btu/lb + 8,65 (1075 - 75)0F)
= 12420 btu
 Entalpi sensibel di refuse = 0,22 x 4,8 (350-75) = 290 btu

Tabel Neraca Energi pada Gas Produser


KOMPONEN INPUT (btu) OUTPUT (btu)
Nilai Panas batubara 1191000 -
Entalpi Uap 9700 -
Entalpi Uap air di udara 4100 -
Nilai Panas di udara kering penghasil - 792200
gas
Nilai Panas tar tersuspensi - 124800
Nilai Panas soot - 52190
Nilai Panas tar terdeposit - 2090
Nilai Panas karbon di refuse - 290
Entalpi Kering udara di penghasil gas - 12900
Entalpi sensibel tar dan soot - 108,260
Entalpi Total uap air dalam gas - 3650 +270 = 3920
Entalpi Sensibel di refuse - 12420
Heat Losses - 95730
TOTAL 1204800 1204800

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
143
Boiler

Menghitung Effisiensi

nilai panas di udara kering penghasil gas


Efisiensi = x 100 %
total keluar
792200btu
= x 100 %
1204800btu

= 65,8 %

C. RANGKUMAN
Heating Value of Fuel (nilai bakar bahan bakar) adalah panas yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar., sedangkan Heating Value of Coal
(nilai bakar batubara) adalah total panas yang dihasilkan dari pembakaran
batubara. Biasanya satuan nilai bakar adalah Btu/lb. Nilai Bakar dapat
ditentukan dari rumus berikut:

Net HV = Total HV – 8,94 x H x 1050

Dimana: HV = Heating Value, Btu/lb


H = Total Fraksi berat Hidrogen (hidrogen dalam moisture dan
hidrogen dalam Combine water)

Total HV dapat dihitung dari Dulong’s Formula berikut ini

Total HV = 14490 C + 61000 H2 + 5550 S

Dimana: HV = Heating Value, Btu/lb


C = Fraksi Berat Karbon
H2 = Fraksi Berat Hidrogen
S = Fraksi Berat Sulfur

Untuk proses pembakaran bahan bakar dapat dikategorikan dalam 4 kasus:

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
144
Boiler

1. Pembakaran Batubara pada Boiler Furnace


Pembakaran batubara pada boiler furnace merupakan pembakaran yang
sangat simpel dimana:
a). Analisis ultimate batubara diketahui
b). Tidak ada Karbon pada Refuse
c). Tar dan Soot sama dengan nol
d). Sulfur sama dengan nol
Untuk menghitung neraca massa pada furnace diperlukan beberapa data:
Masuk : - Berat bahan bakar
- Berat udara kering yang disupply
- Berat air dalam udara yang disupply
Keluar - Berat Produksi Gas Kering
- Berat uap air pada produksi gas
- Berat Refuse

2. Coal Analysis Incomplete


Pembakaran batubara dimana:
a). Hidrogen dan Nitrogen tidak diketahui pada ultimate analysis (as-
received
basis)
b).Uncoked coal dalam refuse

3. Effect of Sulfur in Coal


4. Gas Producers

D. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Batubara Kentucky dianalysis, analysis proksimte ( as receive basis).
Moisture = 2,97 %
Abu (uncorrected) = 2,94
Volatile Matter = 37,75
Fixed Carbon = 56,34

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
145
Boiler

Total = 100

Ultimate Analysis (corrected ash-free moisture-free basis)


C = 84,39%
Net hydrogen = 4,81
N = 2,00
S = 1,02
Combined H2O = 7,78
Total =100

Tentukan untk as-received basis


a). Rank batubara
b). Total Heating Value dengan rumus dulongs
c). Total Heating Value dengan metode Uehling’s
d). Net Heating Value dengan metode Uehling’s
e). Analysis Ultimate (as-received, corrected ash)
2. Batubara Bituminus dari Pensnsylvania dengan komposisi;
H = 4,71%
C = 69,80
N = 1,42
O2 = 7,83
Abu = 6,73
H2O = 9,51
Total =100
Total Heating Value 6950 kkal/kg
Batubara digasifikasi pada gas producers menggunakan udara pada 200C
saturated dengan water vapor. Tidak ada steam atau air yang ditambahkan
pada gas pruducers. Tekanan Barometrik pada 740 mm. Komposisi gas
yang dihasilkan adalah:
H2 = 0,5 %
CO =21,2
N2 =64,5

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
146
Boiler

CH4 =5,8
CO2 =6,2
O2 =1,8
Total =100
Asumsi tidak ada tar dan soot pada gas hasil. Total batubara = 10500 kg
Dry refuse yg terbentuk = 825 kg dan mengandung 13,3% C. Temperatur
refuse 220 oC Cp mean refuse = 0,25. Temperatur gas keluar = 450 0C
a). Hitung neraca massa dan neraca energi pada gas producers dengan
basis batubara 100 kg
b). Hitung Effisiensi Thermal pada kedua basis yaitu basis panas dan basis
dingin
c). Hitung Volume gas keluar gas produser

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
147
Rotary Kiln

BAB VI
ROTARY KILN

CAPAIAN PEMBELAJARAN
1.CAPAIAN PEMBELAJARAN UMUM

Tujuan Pokok Bahasan ini adalah Mampu memahami umpan masuk pada
Rotary Kiln, menghitung neraca massa, neraca energi dan effisiensi thermal dan
spesific fuel consumption pada Rotary Kiln

2.CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah mempelajari Pokok Bahasan ini dan mengerjakan soal pelatihannya,


diharapkan mahasiswa dapat:

i. Mengidentifikasi komposisi umpan masuk pada Rotary Kiln


j. Menghitung Neraca Massa pada Rotary Kiln
k. Menghitung Neraca Energi pada Rotary Kiln
l. Menghitung Effisiensi Thermal pada Rotary Kiln
m. Menghitung Spesific Fuel Consumption pada Rotary Kiln
Metode Pengajaran yang dilakukan yaitu diskusi, latihan dan pertanyaan
praktis,mengerjakan soal hitungan pada proses pembakaran dengan alat
peraga/media White board, OHP, PC, infocus.

A. PENDAHULUAN
Pada proses pembakaran bahan bakar, secara umum yang dapat
digunakan/dimanfaatkan adalah panas/heat dan power. Heating Value of Fuel
(nilai bakar bahan bakar) adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar., sedangkan Heating Value of Coal (nilai bakar batubara) adalah total panas
yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Biasanya satuan nilai bakar adalah
Btu/lb. Nilai Bakar dapat ditentukan dari rumus berikut :

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
148
Rotary Kiln

Net HV = Total HV – 8,94 x H x 1050

Dimana: HV = Heating Value, Btu/lb


H = Total Fraksi berat Hidrogen (hidrogen dalam moisture dan
hidrogen dalam
Combine water)

Total HV dapat dihitung dari Dulong’s Formula berikut ini

Total HV = 14490 C + 61000 H2 + 5550 S

Dimana: HV = Heating Value, Btu/lb


C = Fraksi Berat Karbon
H2 = Fraksi Berat Hidrogen

S = Fraksi Berat Sulfur

B. POKOK-POKOK ISI
Perhitungan neraca massa dan neraca energi pada proses pembakaran
partial atau pembakaran complete dari bahan bakar prinsipnya sama untuk
bahan bakar gas, cair dan padat. Neraca massa pada proses pembakaran yang
sederhana di hitung dari berat bahan bakar, udara yang disupply, berat refuse
dan gas yang dihasilkan.
Pembakaran batubara pada boiler furnace dihitung dari komposisi bahan
bakar yang digunakan dan komposisi gas yang dihasilkan. Moisture content
pada gas hasil dapat dihitung dari hidrogen content pada fuel atau dapat
dihitung dari gas hasil pembakaran. Refuse pada furnace mengandung abu,
carbon unburnerd dan sisa volatil matter dari batubara.
Udara masuk furnace dapat diasumsi pada tekanan atmosfir, humidity
dapat dihitung dari psycometric method. Sedangkan flue gas didapat dari orsat
analysis yang meliputi persen karbon dioksida, persen karbon monoksida,
persen oksigen dan persen nitrogen, dan tanpa moisture pada gas.

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
149
Rotary Kiln

Menghitung Neraca Massa Kiln pada 25 Agustus 2019

3 = Udara Primer (3.1)

T = 50 °C

RH = 65,0 %

Humidity = 0,014 kg H

6 = Debu

3 = Udara Sekunder (3.2)


T = 743 °C
T= 1132 °C
5 = Gas Buang

T = 360°C

2 = Batubara
ROTARY KILN T = 70 °C

1 = Umpan Kiln m = 10800 kg

T = 820 °C NHV = 5.304 kcal/kg


Komposisi

m = 175.017,22 kg
C = 59,3%

Komposisi H2 = 4,3%
4 = Klinker
SiO2 = 18,55 % O2 = 12,9%
Al2O3 = 4,90 % T = 1150 °C
N2 = 0,8%
Fe2O3 = 3,27 % S = 0,6%
CaO = 62,89 %
H2O = 10,0%
MgO = 0,88 %
Ash = 12,1%
Jurusan Teknik Kimia TeknikTotal
Pembakaran
= 100%
Politeknik Negeri Sriwijaya
149
Rotary Kiln

Basis = 1 jam operasi


1. Umpan Kiln masuk Rotary Kiln
Umpan = 175.071,22 kg
Tabel. Massa Komponen
Komponen (% massa) Massa (kg) BM Mol (Kmol)

SiO2 18,55 32.460,03 60,08 540,24

Al2O3 4,90 8.578,59 101,96 84,14

Fe2O3 3,27 5.726,67 159,86 35,82

CaO 62,89 110.073,80 56,08 1.962,90

MgO 0,88 1.537,87 40,30 38,157

K2O 0,66 1.160,08 94,20 12,316

SO3 1,12 1.968,60 80,06 24,588

CaCO 7,59 13.285,15 100,09 132,737

MgCO 0,12 209,81 84,31 2,488

Impurities 0,01 16,62 - -

Total 100,00 175.017,22 2.833,39


Sumber : Tabel L.B.9 Kiln Feed masuk Kiln

Reaksi Kalsinasi di dalam Rotary Kiln


Reaksi 1

CaCO3 CaO + CO2

Dari reaksi diatas,


massa CaCO3
Mol CaCO3=
BM CaCO3
13285,2 kg
¿
100,09 kg/kmol
¿ 132,737 kmol
MassaCO 2 yang dihasilkan=132,737 kmol x 44 kg /kmol
¿ 5841,64 kg

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
150
Rotary Kiln

Reaksi 2

MgCO3 CaO + CO2

Dari reaksi diatas,


massa MgCO 3
Mol MgCO 3=
BM MgCO 3
209,8 kg kg
¿
83,313 kg/kmol
¿ 2,488 kmol
MassaCO 2 yang dihasilkan=2,488 kmol x 44 kg /kmol
¿ 109,51 kg
MassaCO 2 total reaksi kalsinasi=109,51 kg+5841,6 kg
¿ 5951,15 kg

2. Batubara masuk Rotary Kiln


ton
massa=10,8
jam
ton 1000 kg
¿ 10,8
jam
x 1 jam x |1 ton |
¿ 10800 kg

Tabel L.B.11. Massa Komponen FineCoal


Komponen Komposisi (% massa) Massa (kg)

C 59,30% 6.404
H2 4,30% 464
O2 12,90% 1.393
N2 0,80% 86
S 0,60% 65
H2O 9,97% 1.077
Ash 12,13% 1.310

Total 100,00% 10.800


Sumber : Laboratorium QC PT Semen Baturaja II
(Persero) Tbk.

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
151
Rotary Kiln

3. Menghitungan Udara Masuk Rotary Kiln


3.1. Udara Primer dari Blower
V =9273,6 m3
1000liter
¿ 9273,6 m3 x
| 1 m3 |
= 9273600 liter
P gauge=0,2 atm
P gauge=P atm(sumber : hougen , A , Olaf ,1959 , h , 53)
P=1 atm+ 0,2atm
P=1,2 atm
PV =nRT
1,2 atm x 9273600 liter
n=
atm
0,082liter x 323 K
mol K
¿ 41977000 mol x 1000 mol/mol
¿ 419,77 kmol
kg
massa=419,77 kmol x 28,84
kmol
¿ 12.173,46 kg

3.2. Udara sekunder dari Great Cooler


Udara sekunder yang masuk ke dalam rotary kiln digunakan sebagai udara
pemanas yang berasal dari udara hasil pendinginan klinker di great cooler
mol udara sekunder=mol udara suplai−mol udara primer
(sumber: Buku Panduan PT Semen Baturaja)
mol udara sekunder=3.408,3 kmol−419,77 kmol
¿ 2.988,57 kmol
massa udara sekunder=2.988,57 kmol x 29 kg /kmol
¿ 86.668,43 kg

4. Klinker Out
massa klinker =168.750,00 kg (sumber: Central Control Romm PT Semen
Baturaja)

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
152
Rotary Kiln

5. Gas Hasil Pembakaran (Gas Buang)


a. Massa C dalam batubara
6.404 kg
massa C dalam batubara=
12 kg/kmol
O2
C + CO2

533,7 533,7 533,7 Kmol

Dari reaksi diatas,


massa CO 2 yang terbentuk =533,70 kmol x 44 kg / kmol

b. Massa H2 dalam batubara


massa H 2 yang terbentuk=464 kg /2kg /kmol
¿ 232 kmol
H2 + ½ O2 H2 O

232,2 116,1 232 kmol

Dari reaksi diatas,


massa H 2 O yang terbentuk =232,20 kmol x 18 kg /kmol
¿ 4.183,80 kg
c. Massa S dalam batubara
65
massa S dalam Batubara=
32 kg/kmol
¿ 2,025 kmol
+O2

S SO2
2,03 2,03 2,03kmol
massa SO2 yang terbentuk =2,03 kmol x 64,1 kg /kmol
¿ 129,73 kg
 O2 Teoritis
mol O 2 Teoritis=mol O 2 pembakaranC +mol O 2
Pembakaran H mol O2 pembakaran S=mol O2 di batubara
¿ 533,70+116,10+ 2,03+ 43,54 kmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
153
Rotary Kiln

 Udara Teoritis
100 %
mol udara teoritis=mol O 2 teoritis x
21 %
¿ 608,29 kmol /0,21
¿ 2.896,61 kmol
 N2 Udara mol N2 udara
N 2 udara mol N 2 udara=mol udara teoritis−mol O2 teoritis
¿ 2.896,61 kmol−608,29 kmol
¿ 2.88,32 kmol
N 2 Total=mol N 2 dariudara+ mol N 2 daribatubara
¿ 2288,3 kmol+3,09 kmol
¿ 3,09 kmol
Tabel L.B.12. Massa Komponen Gas Buang Teoritis

Komponen % Kmol BM Massa (kg)

CO2 20,9 668,93 44,009 29.438,76

SO2 0,06 2,03 64,064 129,73

N2 71,7 2.291,41 28,014 64.191,43

H2O 7,3 232,20 18,015 4.183,08

Total 100 3.194,56 - 97.943,00

d. Menentukan O2 dalam gas buang


Udara Excess =17,7 %
Udara Suplai=( 100+O2 excess ) % x mol udara teoritis
¿ ( 100+17,77 ) % x 2896,61mol
¿ 3408,3 kmol
O2 sisa di gas buang=O2 dariudara−mol O2 teoritis
¿ 715,75 kmol−608,29 kmol
¿ 107,46 kmol
Total Gas Buang=3194,6 kmol+ 107,46 kmol
¿ 3302,0 kmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
154
Rotary Kiln

O2 sisa di gas buang


% O 2 dalam gas buang= x 100 %
total gas buang
107,46 kmol
¿ x 100 %
3302,0 kmol
¿ 3,2545 %
Tabel L.B.13. Massa Komponen Gas Buang Teoritis (O2)
Komponen % kmol BM Massa (kg)

CO2 20,26 668,93 44,0 29.438,76


SO2 0,06 2,03 64,1 129,73
N
2 69,39 2.291,41 28,0 64.191,43
H 2O 7,03 232,20 18,0 4.183,08
O
2 3,25 107,46 32,0 3.438,85
Total 100,00 3.302,02 - 101.381,85

e. Menghitung H 2 O dari udara suplai


udara suplai=3408,34 kmol x 28,8 kg /kmol
¿ 98,296,56 kg
T udara suplai=30 ℃
Relative humidity=65 % ¿
kg H 2 O
humidity=0,014
kg udara kering
( sumber : Perry , Fig .12−36)
H 2 O dalam udara=humidity x udara suplai
kg H 2 O
¿ 0,014 x 98296,6 kg
kg udara kering
1376,15 kg H 2 O
¿
kg
18
kmol
¿ 79,39 kmol

Tabel L.B.14. Massa Komponen Gas Buang Akhir


Komponen % Kmol BM Massa (kg)

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
155
Rotary Kiln

CO2 19,80 668,93 44 29.438,76


SO2 0,06 2,03 64 129,60
N
2 67,82 2.291,41 28 64.159,35
H2O 9,13 308,59 18 5.554,61
O2 3,18 107,46 32 3.438,85
Total 100,00 3.378,41 - 102.721,2

6. Menghitung Massa Debu Keluar Rotary


massa debu=massa input−( massa klinker −gas buang )
¿ 284659,11 kg−271471,17 kg
¿ 13187,94 kg

Tabel L.B.16. Neraca Massa Tanggal 25 Agustus 2019

NO. Komponen Input (kg) Output (kg)

1 Kiln Feed 175.017,22 -


2 Batubara 10.800,00 -
3 Udara Masuk - -
3.1. Udara Primer 12.173,46 -
3.2. Udara Sekunder 86.668,43 -
4 Klinker Out - 168.750,00
5 Gas Buang - 102.721,17
6 Debu - 13.187,94

Total 284.659,11 284.659,11

Jgn dibulatkan

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
156
Rotary Kiln

Menghitung Neraca Energi Kiln pada 25 Agustus 2019

3 = Udara Primer Masuk (Q.3.1, Q.3.3)


T =50°C
RH= 65,0 %
Humidity = 0,014 kg H2O/kg dry air
M = 12.173,46 kg
6 = Debu (Q6)
T = 743 °C 3 = Udara Sekunder Masuk
m = 13.187,94 kg (Q.3.2)
T = 1132 °C
5 = Gas Buang m = 86.668,43 kg
(Q.5.1, Q.5.2.2)
T = 360 °C
m = 102.721,17 kg

2 = Batubara
(Q.2.1, Q.2.2)
ROTARY T = °C
1 = Umpan Kiln
KILN
(Q1) m = 10.800 kg
NHV = 5.304 kcal/kg
m = 175.017,22 kg

4 = Klinker
(Q.4.1,Q.4.2,Q.4.3)
T = 1150 °C
7 = Panas Hilang m = 168.750,00 kg
Q.7.1. Panas Hilang Konduksi
Q.7.2. Panas Hilang Konveksi
Q.7.3. Panas Hilang Radiasi
Q.7.3. Panas Hilang Lainnya

Gambar L.B.2. Blok Diagram Neraca Energi Rotary Kiln

Basis 1 Jam operasi

T o=30 ℃ +273 K=303 K

PANAS MASUK

1. Umpan Kiln

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
157
Rotary Kiln

Q1. Sensible Umpan Kiln

Massa kiln feed = 175017,22 kg

T in = 820 oC + 273 = 1093 K

T out = 30 oC + 273 = 303 K

∆ T =790 K

Tabel L.B.17. Komponen Umpan Kiln Tanggal 25 Agustus 2019

Komponen % Massa Massa (Kg) BM kmol

SiO2 18,55 32.460 60,084 540,24


Al2O3 4,90 8.578,59 101,96 84,14
Fe2O3 3,27 5.726,67 159,86 35,82
CaO 62,89 110.074 56,077 1.962,90
MgO 0,88 1.537,87 40,304 38,16
K2O 0,66 1.160,08 94,195 12,32
SO3 1,12 1.968,60 80,063 24,59
CaCO3 7,59 13.285,15 100,09 132,74
MgCO 0,12 209,81 84,313 2,49
Impurities 0,01 16,62 - -
Total 100,00 175.017,2 # 2.833,39
Sumber : Tabel L.B.9 Kiln Feed masuk Kiln

Tabel L.B.8. Variabel A,B,C pada Komponen Kiln Feed


Komponen A B C
SiO2 10,95 0,0055 -
Al2O3 22,08 0,009 -522500
Fe2O3 24,72 0,016 -423400
CaO 10 0,00484 -108000
MgO 10,86 0,0012 -208700
K2O 69,26 0,008 -233100
CaCO3 19,7 0,012 -307600
MgCO3 16,9 - -
Sumber : Perry, 2008 : 156-163

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
158
Rotary Kiln

Tabel L.B.19. Variabel A,B,C Komponen SO3

Komponen A B C D
SO3 19,21 0,14 -0,00012 0,000000037

(Sumber : M. Altikaynak, et.al.2015. Exergetic assesment of a rotary kiln for clinker

T T
O
ΔHR,t = ΔH R + ∑ n ∫ Cp dT −∑ n ∫ Cp dT
p Tref m Tref

(Sumber: Hougen, hal 348)


Proses Adiabatis ΔHR, t = 0
T T

∑ n ∫ Cp dT =∑ n ∫ Cp dT −Δ H oR
p Tref m Tref

Menghitung Panas SiO2

dQ = n x ∫ Cp x dT
T ref

1044
dQ = 10,95 kmol x ∫ 10,95+0,0055 T x dT
303

0,055
10,95 ( 1093−303 ) + (1093 2−3032)
Q =540,2 kmol x 2 x (1.093 – 303) K
(1093−303)

= 6311840,6 kkal

Menghitung Panas Al2O3

dQ = n x ∫ Cp x dT
T ref

1044

dQ = 84,14 kmol x ∫ 10,95+0,0055 T x dT


303

0,00897
22,08 ( 1093−303 ) + (10932−3032 )
Q = 84,14 kmol x x 2 x (1.093 – 303) K
(1093−303)

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
159
Rotary Kiln

= 1939459,55 kcal

Dengan cara yang sama, hasil perhitungan panas sensibel massa komponen
umpan kiln dapat dilihat pada Tabel L.B.20

Tabel L.B.20. Panas Sensibel Umpan Kiln


Komponen Q (Kcal)

SiO2 6.311.840,65
Al2O3 1.939.450,55
Fe2O3 1.034.816,86
CaO 21.014.034,99
MgO 292.096,91
K2O 1.503.182,20
SO3 979.597,91
CaCO 2.995.594,41
MgCO 33.223,26
Total 36.103.837,74

2. Batubara Masuk Rotary Kiln

Q2.1 sensibel batubara

Massa batubara = 10800 kg

T = 70 degC + 273 = 343 K

dT = 40 degC

Tabel L.B.21. Ketetapan Variabel A,B,C pada Batubara


- -
Komponen A B x 10 C x 10

0,262 390 0
Sumber : Smidth, F.L. 2003, section H, h.2
−¿¿

Cp= A+ BT 10−¿+C T 10 ¿

Cp=0,262+¿

¿ 0,278 kal/kg ℃

Q = m x Cp x dT

kal
¿ 10800 kg x 0,278 ℃ x 40 ℃
kg

Q 2.2 Panas dari batubara bahan bakar furnace

a. Panas pembakaran batubara

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
160
Rotary Kiln

NHV fine coal = 5304 kkal/kg

Massa fine coal = 10800 kg

Q=m x HHV

kkal
Q=10800 kg x x 5304
kg

¿ 57283200 kkal

b. Panas reaksi pembakaran standar batubara

Reaksi pembakaran batubara

C + O2 CO2 ΔHf = -94.051,80 kkal/kmol


H2 + ½ O2 H2O ΔHf = -57.797,90 kkal/kmol
S + O2 SO2 ΔHf = -70.960,00 kkal/kmol
C + ½ O2 CO ΔHf = -26.415,70 kkal/kmol
Sumber : Olaf A.M. Hougen : Chemical Proses Principle.1954. h 298

Tabel L.B.22. Panas Reaksi Pembakaran Standar Batubara


Komponen kmol ΔHf (kcal/kmol) ΔHf Total (kcal)
CO2 668,9 -94.051,80 -62.913.678,8
SO2 2,03 -70.960,00 -143.694,00
H2O 308,6 -57.797,90 -17.835.808,9
Total 979,5 -80.893.181,7
Sumber : Perhitungan Tabel B.11 Massa Komponen Gas Buang Akhir
Dari Q reaksi pembakaran batubara adalah -80893181,70 kkal

Hal ini berarti batubara melepaskan panas sebesar 80893181,70 kkal

Jadi, total panas batubara bahan bakar

Total Panas bahan bakar = panas pembakaran batubara + panas reaksi

= 57283200 kkal + 80893181,70 kkal

= 138176381,70 kkal

Tabel L.B.23. Variabel A,B,C pada Komponen Udara

Gas A B x 10¯3 C x 10-6

O2 6,12 3,167 -1,005

N2 6,46 1,389 -0,069

Sumber : Hougen, Eng Chem. 255 (1954)

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
161
Rotary Kiln

3. Udara Masuk Rotary Kiln

Q3.1 Panas sensible udara primer

12173,46 kg
massa udara=
29 kg /kmol

¿ 419,77 kmol

n O2=21 % x 419,77 kmol=88,15 kmol

n N 2=79 % x 419,77 kmol=331,62 kmol

T ∈¿ 50 ℃ +273=323 K

T ref =30℃ +273=303 K

T ∈+T ref =626 K

Gas A B x 10¯3 C x 10-6

O2 6,12 3,167 -1,005

N2 6,46 1,389 -0,069

Sumber : Hougen, Eng Chem. 255 (1954)

1.000 gmol 1 kcal


Q O2 = 99,153 kmol x¿) gcal/gmol.K x (323 – 303) K
1 kmol 1.000 gcal

= 10526,07 kcal

1.000 gmol 1 kcal


Q N2 = 331,622 kmol x¿) gcal/gmol.K x (323 – 303) K
1 kmol 1.000 gcal

= 14147,20 kcal

Q total Primary Air = Q O2 + Q N2

=24673,27 kkal

Q3.2 sensibel udara sekunder

86668,43 kg
massa udara=
29 kg /kmol

¿ 2988,57 kmol

n O 2=21 % x 2988,57 kmol=627,60 kmol

n N 2=79 % x 2988,57 kmol=2360,97 kmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
162
Rotary Kiln

T ∈¿ 1132 ℃ +273=1405 K

T ref =30℃ +273=303 K

T ∈+T ref =1708 K

Gas A B x 10¯3 C x 10-6

O2 6,12 3,167 -1,005

N2 6,46 1,389 -0,069

Sumber : Hougen, Eng Chem. 255 (1954)

1.000 gmol 1 kcal


Q O2 = 627,599 kmol x¿) gcal/gmol.K x (1488– 303) K
1 kmol 1.000 gcal

= 11395564,46 kkal

1.000 gmol 1 kcal


Q N2 = 2360,97 kmol x¿) gcal/gmol.K x (1488 – 303) K
1 kmol 1.000 gcal

= 5031529,63 kcal

Q total Primary Air = Q O2 + Q N2

=16428157,09 kkal

Q3.3 Panas sensible H2O dalam Udara suplai

86668,43 kg
massa udara=
29 kg /kmol

¿ 2988,57 kmol

n O2=21 % x 2988,57 kmol=627,60 kmol

n N 2=79 % x 2988,57 kmol=2360,97 kmol

T ∈¿ 1132 ℃ +273=1405 K

T ref =30℃ +273=303 K

T ∈+T ref =1708 K

Gas A B x 10¯3 C x 10-6

O2 6,12 3,167 -1,005

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
163
Rotary Kiln

N2 6,46 1,389 -0,069

Sumber : Hougen, Eng Chem. 255 (1954)

1.000 gmol 1 kcal


Q O2 = 627,599 kmol x¿) gcal/gmol.K x (1488– 303) K
1 kmol 1.000 gcal

= 11395564,46 kkal

1.000 gmol 1 kcal


Q N2 = 2360,97 kmol x¿) gcal/gmol.K x (1488 – 303) K
1 kmol 1.000 gcal

= 5031529,63 kcal

Q total Primary Air = Q O2 + Q N2

=16428157,09 kkal

4. Klinker

Q4.1 Panas sensible Klinker

massa klinker =168750 kg

T ∈¿ 1150 ℃ +273=1423 K

T ref =30℃ +273=303 K

T ∈−T ref =1120 K

Tabel L.B.25. Komponen Klinker Tanggal 25 Agustus 2019

Komponen % massa Massa BM kmol

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
164
Rotary Kiln

CaO 65,56 110.633 56,077 1.972,87

MgO 1,37 2.312 40,304 57,36

SiO2 21,33 35.994 60,084 599,07

Al2O3 5,23 8.826 101,96 86,56

Fe2O3 3,51 5.923 159,86 37,05

K2O 0,42 709 94,195 7,52

SO3 0,76 1.283 80,063 16,02

Impuritis 1,82 3.071 - -

Total 100,0 168.750 - 2.776,45

CaO

1.000 gmol 1 kcal


Q CaO = 1972m868 kmol x¿) gcal/gmol.K x (1373– 303) K
1 kmol 1.000 gcal

= 31515730,30 kkal

Dengan cara yang sama, hasil perhitungan panas sensible klinker dapat dilihat pada
Tabel berikut:

Tabel L.B.26. Panas Sensibel Komponen Klinker

Komponen Q (Kkal)

SiO2 10.531.655,55
Al2O3 2.931.498,99
Fe2O3 1.612.818,80
CaO 31.515.730,30
MgO 774.746,09
K2O 1.612.818,80
SO3 4.480.553,26
Total 53.459.821,80

Q4.2 Panas Reaksi Kalsinasi

Reaksi Kalsinasi di dalam Rotary Kiln


Reaksi 1

CaCO3 CaO + CO2

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
165
Rotary Kiln

Entalpi pembentukan
kkal
∆ Hf CaCO 3=−288459
kmol
kkal
∆ Hf CaO=−151900
kmol
kkal
∆ Hf CO 2=−94052
kmol
Sumber: hougen , table 29 heat of formation and solution, h.297
∆ Hr=( ∆ Hf produk−∆ Hf reaktan ) x mol CaCO 3
¿( ∆ Hf CO 2+ ∆ Hf CaO−∆ Hf CaCO 3) x mol CaCO3
¿ (−151900+−94052 ) −−288459 x 132,74 kmol
¿ 56442294,69 kkal

Reaksi 2

MgCO3 CaO + CO2

Dari reaksi diatas,


Entalpi pembentukan
kkal
∆ Hf MgO 3=−266000
kmol
kkal
∆ Hf CaO=−143840
kmol
kkal
∆ Hf CO 2=−94052
kmol
Sumber: hougen , table 29 heat of formation and solution, h.297
∆ Hr=( ∆ Hf produk−∆ Hf reaktan ) x mol CaCO 3
¿( ∆ Hf CO 2+ ∆ Hf CaO−∆ Hf CaCO 3) x mol CaCO3
¿ (−143840+−94052 ) −−266000 x 2,49 kmol
¿ 69945,77 kkal
Panas kalsinasi= panas kalsinasiCa CO3 + Panas kalsinasi Mg CO 3

¿ 5642294,69 kkal+69945,77 kkal

¿ 5712240,46 kkal

Q4.3 Panas reaksi klinker

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
166
Rotary Kiln

Massa klinker = 168750,00 kg

Tabel L.B.31. Komposisi Oksida Klinker


Komponen (% massa) Massa (kg)
Al2O3 10,58 17.854
MgO 7,95 13.416
CaO 51,88 87.548
SiO2 20,14 33.986
Fe2O3 9,45 15.947
Total 100 168.750,0

Sumber : Laboratorium QC PT Semen Baturaja II (Persero) Tbk (2019)

Q klinknisasi=4,11 AL2 O 3 +6,48 MgO+7,466 CaO+5,16 Si O 2−0,59 Fe2 O3 sumber : perry , K . E ( 10

kkal
Q klinknisasi=372,84 x 168750 kg
kg

Q klinknisasi=62916409,13 kkal

5. Gas Buang keluar Rotary Kiln

Q5.1 Panas penguapan H2O

a. Panas laten H2O dari udara dan pembakaran batubara

λ 100 deC=373 K sumber : Hougen1959. h.274

kal
9717
kmol
massa=
18 kg /kmol

¿ 539,38 kkal/kg

massa H 2 O dari udara dan reaksi pembakara batubara

¿ massa H 2 O udara+massa H 2 O pembakaranbatubara

¿ 1376,2 kg+ 4183,08 kg

¿ 5559,2 kg

Q laten=massa x panas laten

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
167
Rotary Kiln

¿ 5559,2 kgx 593,38 kkal/ kg

¿ 2998561,45 kkal

b. Panas Laten H O dari batubara


Massa H O dari batubara =1077 kg
Q (laten) =m x λ
=1076,76 kg x 539,38 kkal/kg
= 580.786,95 kkal

Total Panas Penguapan H2O


= Qa + Qb
= 2.998.561,45 + 580.787 kkal
= 3.579.348,40 Kkal

Q.5.2. Sensibel Gas Buang


Massa Gas Buang =102.721,17 Kg
Tin = 360°C =633 K T exhaust gas, berpebgaruh
Tref = 30 °C =303 K
T =Tin – To =330 K

Tabel L.B.27. Variabel A,B,C pada Gas Buang

3 -6
Gas A B x 10¯ C x 10
CO2 6,339 10,14 -
3,415
O2 6,117 3,167 -
1,005
N2 6,457 1,389 -
0,069
SO2 6,945 10,01 -
3,794
H2O 7,136 2,64
-0,0459

Sumber : Hougen, Eng Chem. 255 (1954)


Cp= A + 1/2 B (T1 + T2) + 1/3 C (T2²+ T1 . T2 + T1²)
Satuan Cp adalah kkal/kmol K

CO2
10,14 -0,000003415
Cp CO2 = 6,339 + (633 +30)+
2 3

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
168
Rotary Kiln

(1016² + (633x 303) + 303²)


= 9,954 kkal/kmol K
Q CO2 = n x cp x ΔT
= 668,93 kmol x 9,954 kkal/kmol K x 330 K
= 2197290,7 kkal

Menggunakan cara yang sama, hasil perhitungan panas sensibel komponen gas buang
dapat dilihat pada tabel L.B.28

Tabel L.B.28. Panas Komponen Gas Buang


Cp ΔT
Komponen Kmol Q (kkal)
(kkal/kmol (K)
CO2 668,93 9,954 330 2.197.290,70
H2O 308,59 8,356 330 5.584,11
N
2 2291,41 7,084 330 5.356.822,12
O2

107,46 7,266 330 739.974,04
SO 2,03 10,374 330 367.882,14
Total 8.667.553,11

Panas Gas Buang Kiln = Panas gas buang total - panas laten H2O BB = 8.667.553,11 -
580.786,95 kcal
=8.086.766,16 kcal

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
169
Rotary Kiln

6. Debu
Q.6. Sensibel Debu
Massa debu = 13.187,94 kg
T = 743 °C berpengaruh ke efesiensi jg
T ref = 30 °C
ΔT = 713 °C

Cp =6 X 10-5. T + 0,197 kkal/kg C (Peray,1979)


-5.
= 6 x 10 (713) + 0,1968 kkal/kg C
=0,23958 kkal/kg C
Q Debu = m x cp x ΔT
= 13187,94 kg x 0,2 kcal/kg C x 713 C
= 2.252.771,73 Kkal

7 = Panas Hilang Konduksi


Q.7.1. Panas Hilang Akibat Konduksi
Tabel L.B.29. Panas Konduksi pada Kiln
K T dalam T luar x D L
Baja Kiln ( Kkal/m.°C ) (°C) (°C) (m) (m) (m)
3,6998 1450 500 0,2 5,8 72
Q
konduksi = k x A x ΔT/x Sumber : D.Q Kern : Process Heat Transfer.1965. h. 12
= 3,6998 x (3,14 x 5,8 x 72) x ( 1450 - 500 )
0,2
= 23.044.219,10 Kkal

Q.7.2. Panas Hilang Akibat Konveksi


Tabel L.B.30. Panas Konveksi pada Kiln
K T dalam T luar x D L A
Udara ( Kkal/m.°C ) (°C) (°C) ( m ) ( m ) ( m ) (m)
5,5926 1450 500 0,2 5,8 72 1311
Q
konveksi = hc x A x ΔT Sumber : D.Q Kern : Process Heat Transfer.1965. h. 26
= 5,5926 Kkal/m.°C x 1311,264 m x (1450-500) °C
= 6.966.706,29 Kkal

Q.7.3. Panas Hilang Akibat Radiasi


Panas Radiasi pada Kiln dapat dihitung dengan Rumus,
4 4
Q = σ ɛ A kiln (Ts) - (T∞)
Keterangan Sumber : D.Q Kern : Process Heat Transfer.1965. h. 77

Q = Panas Radiasi (kcal/s) A


2
= Luas Dinding Kiln (m )

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
170
Rotary Kiln

-11 2 4
σ = Nilai tetapan stefan - Boltzmann (1,35 x 10 kcal/s m K )
ɛ = Emisivitas steel oxidized pada 872 K (0,79)
Ts = Temperatur pada dinding Kiln (K)
T∞ = Temperatur Lingkungan (K)

Diketahui #
Diameter Kiln (D) =4,8 m #
Panjang Kiln (I) =72 m #
Temperatur Lingkungan =303 K #

Tabel L.B.31. Perhitungan Panas Radiasi


2
Q
I (m) s(m) A (m ) Ts (K) T∞ (K) (kkal/s)
6 6 90,432 623 303 137,1605121
7 6 90,432 613 303 128,0543194
8 6 90,432 583 303 103,2891695
9 6 90,432 581 303 101,7681205
10 6 90,432 578 303 107,6451208
11 6 90,432 560 303 94,84951262
12 6 90,432 555 303 83,37782194
13 6 90,432 550 303 80,12456226
14 6 90,432 549 303 79,48446431
15 6 90,432 547 303 78,2147205
16 6 90,432 540 303 73,8790359
17 6 90,432 538 303 72,6708305
18 6 90,432 538 303 72,6708305
19 6 90,432 523 303 64,02956785
20 6 90,432 523 303 64,02956785
21 6 90,432 538 303 72,6708305
22 6 90,432 533 303 69,70872254
23 6 90,432 503 303 53,60903154
24 6 90,432 508 303 56,10068186
25 6 90,432 516 303 60,24324716
26 6 90,432 509 303 56,60792511
27 6 90,432 503 303 53,60903154
28 6 90,432 503 303 53,60903154
29 6 90,432 502 303 53,11953275
30 6 90,432 501 303 52,63295054
31 6 90,432 503 303 53,60903154
32 6 90,432 508 303 56,10068186
33 6 90,432 510 303 57,11816684
34 6 90,432 503 303 53,60903154

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
171
Rotary Kiln

35 6 90,432 510 303 57,11816684


36 6 90,432 505 303 54,59682535
37 6 90,432 503 303 53,60903154
38 6 90,432 505 303 54,59682535
39 6 90,432 506 303 55,09514371
40 6 90,432 512 303 58,1476929
41 6 90,432 522 303 63,47926436
42 6 90,432 510 303 57,11816684
43 6 90,432 512 303 58,1476929
44 6 90,432 505 303 54,59682535
45 6 90,432 506 303 55,09514371
46 6 90,432 500 303 52,14927328
47 6 90,432 500 303 52,14927328
48 6 90,432 490 303 47,46973621
55 6 90,432 496 303 50,2433825
56 6 90,432 498 303 51,19058733
57 6 90,432 480 303 43,06809785
58 6 90,432 496 303 50,2433825
59 6 90,432 491 303 47,92499723
60 6 90,432 490 303 47,46973621
61 6 90,432 488 303 46,56753921
62 6 90,432 485 303 45,23488676
63 6 90,432 479 303 42,64278423
64 6 90,432 470 303 38,93313193
65 6 90,432 475 303 40,96797344
66 6 90,432 473 303 40,14627977
67 6 90,432 465 303 36,96220621
68 6 90,432 463 303 36,19142887
69 6 90,432 458 303 34,30771604
70 6 90,432 460 303 35,05384364
71 6 90,432 478 303 42,22012604
72 6 90,432 473 303 40,14627977
Total 3.686,479

Total Panas Hilang Radiasi (Basis 1 jam operasi)


= 3686,479kkal/s x 3600 s
= 13.271.326,18 kkal/hr

14 Panas Hilang Lainnya


Panas Hilang Lainnya = Panas Input - Panas Output
= 190.853.912,78 - 179.289.609,24 kkal
= 11.564.303,54 kkal

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya
122
Rotary Kiln

Tabel L.B.32. Neraca Energi Rotary Kiln 25 Agustus 2019


NO. Komponen Panas Input (kkal) Panas Output (kkal)
1 Umpan Kiln - -
Q1. Sensibel Umpan Kiln 36.103.837,74 -
2 Batubara - -
Q.2.1. Sensibel Batubara 119.923,20 -
Q.2.2. Pembakaran Batubara 138.176.381,70 -
3 Udara Masuk - -
Q.3.1. Sensibel Udara Primer 24.673,27 -
Q.3.2. Sensibel Udara Sekunder 16.428.157,09 -
Q.3.3. Sensibel H2O Udara Suplai 939,78 -
4 Klinker - -
Q.4.1. Sensibel Klinker - 53.459.821,80
Q.4.2. Reaksi Kalsinasi - 5.712.240,46
Q.4.3. Pembentukan Klinker - 62.916.409,13
5 Gas Buang - -
Q.5.1. Penguapan H2O - 3.579.348,40
Q.5.2. Sensibel Gas Buang - 8.086.766,16
6 Debu - -
Q6. Sensibel Debu - 2.252.771,73
7 Panas Hilang - -
Q.7.1. Panas Hilang Konduksi - 23.044.219,10
Q.7.2. Panas Hilang Konveksi - 6.966.706,29
Q.7.1. Panas Hilang Radiasi - 13.271.326,18
Q.7.4. Panas Hilang Lainnya - 11.564.303,54
Total 190.853.912,78 190.853.912,78

Efisiensi Termal = Energi yang termanfaatkan x 100


Energi Input
136.007.358 kkal
= x 100 = 71,263 %
190.853.913 kkal

Spesific Fuel Consumption (SFC) =Panas Pembakaran Bahan Bakar


Massa Produk (Klinker)
= 57.283.200 kkal
168.750 kg
=339 kkal/kg

(sumber : Central Control Room (CCR) PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk.)

Jurusan Teknik Kimia Teknik Pembakaran


Politeknik Negeri Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai