Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN FISIK BANGUNAN


PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN TERPADU GEDUNG B
RSUP Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG
TAHUN ANGGARAN 2020

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG


TAHUN 2020
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN FISIK BANGUNAN
PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN TERPADU GEDUNG B
RSUP Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG
TAHUN ANGGARAN 2020

LATAR BELAKANG : Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi oleh RSUP Dr. Rivai


Abdullah Palembang dalam menyediakan infrastruktur
harus memenuhi ketentuan sesuai Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, yang menyatakan
bahwa penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib
mewujudkan hasil pekerjaan konstruksi yang handal dan
bermanfaat dengan memenuhi ketentuan tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, meliputi :
1. Keteknikan, meliputi persyaratan keselamatan umum,
konstruksi bangunan, mutu hasil pekerjaan, mutu bahan
dan/atau komponen bangunan, dan mutu peralatan
sesuai dengan standar atau norma yang berlaku;
2. Keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja
konstruksi sesuai dengan peraturan perundang–
undangan yang berlaku;
3. Perlindungan social tenaga kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
4. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan peraturan perundang–undangan
yang berlaku;
5. Manfaat untuk masyarakat sesuai dengan perencanaan
kelayakan.
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Rivai Abdulah Palembang
beralamat di jalan Sungai Kundur, Kelurahan Mariana
RT/RW 013/03 Kecamatan Banyuasin I Kabupaten
Banyuasin, Sumatera Selatan. Rumah Sakit berdiri diatas
lahan seluas 275.040 m² dengan luas bangunan seluruhnya
10.695 m² dan sisanya 24.260m² dimanfaatkan untuk
sarana dan prasarana lingkungan serta untuk kegiatan
pertanian seluas 240.085 m². Topografi rumah sakit
didominasi oleh pemandangan alam yang asri udara yang
sejuk dan berbatasan langsung dengan tepi sungai Musi.
Rumah Sakit Umum Pusat dr Rivai Abdullah terhitung mulai
tanggal 01 April 2019 berubah status dari Rumah Sakit
Khusus Kusta menjadi Rumah Sakit Umum.
Perubahan tersebut ditujukan untuk lebih memperluas
cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Banyuasin
I dan sekitarnya. Rumah Sakit juga telah terakreditasi
Paripurna oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (SNARS
Edisi 1).
Dalam roadmap pengembangan 5 (lima) tahun kedepan
Rumah Sakit akan dikembangkan untuk menjadi Rumah
Sakit dengan unggulan dalam pelayanan kusta dan
onkologi. Untuk mendukung perubahan tersebut,
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pelayanan
Kesehatan telah mengalokasikan anggaran guna
membangun gedung pelayanan terpadu tersebut.
Dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Pelayanan
Terpadu terdiri dari beberapa tahap, untuk tahap II
sekarang ini terdiri dari Penyempurnaan Bangunan Gedung
A dan Pembangunan Gedung B RSUP Dr Rivai Abdullah
Palembang, diharapkan mendapatkan suatu hasil yang
sesuai dengan tujuannya baik dari segi mutu dan waktu.
Adapun KAK ini berkaitan dengan Pembangunan Gedung
Pelayanan Terpadu Gedung B RSUP Dr Rivai Abdullah
Palembang yang memiliki kompleksitas permasalahan baik
teknis maupun administrasi yang akan dibangun pada
tahun 2020, maka diperlukan penyedia Konstruksi yang
memiliki komitmen, dan secara kualifikasi memenuhi
standar yang telah ditetapkan, sehingga dalam hal sasaran
yang ingin dicapai (kuantitas dan kualitas), dan tertib
administrasi di dalam proses konstruksi pembangunan
tersebut, dimana bangunan dapat berfungsi dengan baik
untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan masyarakat.
MAKSUD DAN TUJUAN : a. Maksud
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk
bagi Penyedia jasa yang memuat masukan, asas,
kriteria, keluaran dan proses yang harusdipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam
pelaksanaan tugas Fisik Konstruksi Pembangunan
Gedung Pelayanan Terpadu Gedung B RSUP Dr Rivai
Abdullah Palembang
b. Tujuan
Dengan penugasan ini diharapkan Kontraktor pelaksana
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan Gedung PelayananTerpadu
Gedung B RSUP Dr Rivai Abdullah Palembang yang
memenuhi spesifikasi teknis sesuai dengan
perencanaan serta berfungsi dengan baik.
TARGET/ SASARAN : Terwujudnya bangunan Gedung PelayananTerpadu
Gedung B RSUP Dr Rivai Abdullah Palembang yang laik
fungsi, andal, berkualitias, memenuhi standar keteknikan,
standar pelayanan Kesehatan, yang dilaksanakan tepat
mutu, waktu, dan biaya.
NAMA ORGANISASI : Nama Organisasi : RSUP Dr Rivai Abdullah Palembang
Pengguna Jasa : RSUP Dr Rivai Abdullah Palembang
Nama PPK : dr. Alwi Samy, MKM
Alamat : Jl. Sungai Kundur, Mariana,
Banyuasin I, Kabupaten Banyu Asin,
Sumatera Selatan 30963
SUMBER PENDANAAN : Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan konstruksi fisik
dibebankan kepada: APBN Tahun Anggaran 2020, DIPA
Nomor : DIPA-024.04.2.415630/2020.
PAGU ANGGARAN : Rp. 71.825.000.000,00 ( Tujuh puluh satu milyar delapan
ratus dua puluh lima juta rupiah), termasuk pajak
HPS : Rp. 63.044.051.319,34 ( Enam puluh tiga milyar empat
puluh empat juta lima puluh satu ribu tiga ratus sembilan
belas koma tiga empat rupiah) termasuk pajak
WAKTU PELAKSANAAN : Waktu Pelaksanaan selama 140 (Seratus Empat Puluh)
Hari Kalender
Masa Pemeliharaan berlaku selama : 365 (tiga puluh lima)
hari kalender
Bahwa Penandatanganan Kontrak dilakukan apabila
anggaran tidak terjadi perubahan akibat Pandemi Covid-
19.
RUANG LINGKUP : A. PEKERJAAN STANDAR
PEKERJAAN
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Struktur
2.1. Lantai Satu (elevasi 0.00)
2.2. Lantai Dua (elevasi +4.50)
2.3. Lantai Tiga (elevasi +9.00)
2.4. Lantai Empat (elevasi +13.50)
2.5. Lantai R. Mesin Lift (elevasi +19,00 m)
2.6. Lantai Dak Crown 1 (elevasi +21,00 m)
2.7. Lantai Dak (elevasi +22,00 m)
2.8. Lantai Dak Crown 2 (elevasi +24,55 m)

III. Pekerjaan Arsitektur


3.1. Pekerjaan Pasangan Lantai
IV. Pekerjaan Plumbing
4.1. Pekerjaan Pipa Air Hujan
B. PEKERJAAN NON STANDAR
I. Pekerjaan Struktur
1.1. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
1.2. Pekerjaan Linac
a) Pekerjaan Pondasi
b) Pekerjaan Struktur
C. PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT
I. Pekerjaan Tanah
II. Pekerjaan Saluran Keliling

LOKASI PEKERJAAN : Jl. Sungai Kundur, Mariana, Banyuasin I, Kabupaten


Banyu Asin, Sumatera Selatan 30963
PERSYARATAN 1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO):
KUALIFIKASI
maka Jumlah anggota KSO dapat dilakukan dengan
PERUSAHAAN
batasan paling banyak 5 (lima), perusahaan dalam 1
(satu) kerjasama operasi;
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin
Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan kualifikasi
Besar;
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha dengan klasifikasi Sub
Klasifikasi Menengah, Jasa Pelaksana Konstruksi
Bangunan Kesehatan kode (BG008)
4. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD
sama dengan 3 x NPt (Nilai pengalaman tertinggi
dalam 15 Tahun terakhir), dengan pengalaman
pekerjaan sesuai subklasifikasi SBU Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Kesehatan (BG008) yang
disyaratkan.
5. Memiliki Sertifikat :
a. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 Konstruksi
yang masih berlaku;
b. Memiliki Sertifikat Sistem Manajemen K3 OHSAS
18001 konstruksi atau SMK3 yang masih berlaku;
c. Memiliki Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan
ISO 14001 Konstruksi;
6. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan SPT Tahunan Tahun pajak 2019;
7. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta
perubahan perusahaan (apabila ada perubahan);
8. Menyampaikan Surat Pernyataan Tidak masuk dalam
Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil
Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti
diluar tanggungan Negara;
9. Memiliki Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha
yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
10. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai
paling kurang sama dengan 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total HPS. [untuk pekerjaan Kualifikasi Usaha
Menengah dan Usaha Besar]

Laporan keuangan tahun 2019 disampaikan melalui


fasilitas pengunggahan kualifikasi lain pada SPSE
dengan ketentuan:
a. untuk Usaha Menengah, laporan keuangan yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik; atau
b. untuk Usaha Besar, laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang di
registrasi sesuai ketentuan peraturan
perundangan.

11. Persyaratan tambahan dari Pimpinan Tinggi Madya


a. Pengalaman Pekerjaan untuk Ruang Bunker
dipersyaratkan dapat dipenuhi oleh leadfirm atau
anggota KSO (saling melengkapi) dibuktikan
dengan Kontrak yang disertai dengan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan
b. Memiliki surat keterangan dukungan ketersediaan
material dari pabrikan/produsen/distributor untuk :
1. Tiang pancang,
2. Ready mix,
3. Besi dan baja.
c. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
yang dikeluarkan oleh Pemerintah setempat
(Lurah/Camat).
12. Dalam hal peserta akan melakukan KSO:
a. evaluasi persyaratan pada angka 2, 6, 7, 8, dan 9
dilakukan untuk setiap perusahaan yang
tergabung dalam KSO;
b. evaluasi pada angka 3, dilakukan secara saling
melengkapi oleh anggota KSO dan setiap
anggota KSO harus memiliki salah satu SBU yang
disyaratkan;
c. evaluasi pada angka 5, dilakukan secara saling
melengkapi oleh anggota KSO;
d. evaluasi pada angka 10, dilakukan dengan
menjumlahkan SKN seluruh anggota KSO dan
setiap anggota KSO harus menyampaikan laporan
keuangan dan daftar pekerjaan yang sedang
dilaksanakan;
e. evaluasi pada angka 4 hanya dilakukan kepada
leadfirm KSO; dan
DOKUMEN TEKNIS PERSYARATAN TEKNIS
TERDIRI ATAS
1. Menyampaikan Metode teknis Pelaksanaan yang detail dan
jelas dari item pekerjaan utama, diantaranya sebagai
berikut :
a. Pekerjaan Struktur
b. Pekerjaan Arsitektur
c. Pekerjaan Plumbing
d. Dokumen teknis lainnya :
Metode pelaksanaan bunker radioterahpy LINAC dan
HDR (sesuai standar keselamatan radiasi);
2. Menyampaikan Daftar Peralatan Alat peralatan utama
yang diperlukan diantaranya sebagai berikut ;

Jenis Alat Spesifukasi Alat Jumlah


No
HSPD 240, tekanan maksimum
240 ton bisa untuk memancang
Hydrolic Static Pile Driver tiang pancang kotak ukuran
1 1 Unit
(HSPD) 20x20 cm sampai 45x45 cm,
dan spun pile ukuran diameter
30 sampai 50 cm.
 6 ton Tower Crane,
 Panjang lengan:60m
 Lengan-sisi kapasitas
mengangkat maksimal:1,16
2 Crane (Tower Crane) 1 Unit
ton
 Berat mengangkat
maksimal:6ton
 Tinggi kebebasan:40.5m
Output beton segar dari
Concreter Pump (Pompa
3 concrete pump: 48-154 meter 4 Unit
Kodok)
kubik/ jam

4 Diesel Genset Kapasitas 175 KVA/166 HP 1 Unit

5 Concrete Mixer Truck 3 m3 2 Unit


6 Concrete Vibrator Tenaga (HP)5
7 Concrete Hoist (Bucket) Bucket Cor 800 L
8 Stamper berat 80 kg
9 Scaffolding 2000 Unit
Waterpass Laser / Automatic
10 Waterpass 2 Unit
Level

11 Dump Truck 5 Ton 2 Unit

12 Mobil Pick Up 1,3 Ton 1 Unit


13 Air Compressor 1 PK 1 Unit

14 Passenger Hoist 2 Ton 2 Unit

2 U
15 Theodolite Digital Theodolite nit

3. Menyampaikan Daftar Personel Manajerial;


A. Daftar Personil Manajerial
Pengalaman
Jabatan dalam pekerjaan Kerja Sertifikat Kompetensi
No
yang akan dilaksanakan Profesional Kerja
(Tahun)
Ahli Madya Manajemen
1 Project Manager 8 tahun
Proyek (602)
Manager Teknik / Site Ahli Madya Teknik
2 6 Tahun
Manager Bangunan Gedung (201)
3 Manager Keuangan 5 Tahun
Tenaga Ahli K3
4 3 Tahun Ahli Madya K3 Konstruksi
Konstruksi

KETERANGAN : Khusus untuk Project Manager atau Site Manager, harus memiliki
pengalaman mengerjakan Bunker Radiotherapy yang dibuktikan referensi/CV dari pemberi
kerja.
B. Daftar Tenaga Ahli
Pengalam
Jabatan dalam Sertifikat
an Kerja
No pekerjaan yang Kompetensi Kelangkapan
Profesion
akan dilaksanakan Kerja
al (Tahun)

Ahli Madya
Tenaga Ahli Teknik Teknik
1 6 Tahun
Bangunan Gedung Bangunan
Gedung (201) SKA, Izajah,
NPWP, KTP, CV
lengkap dengan
Ahli Madya bukti pembayaran
Tenaga Ahli
2 6 Tahun Madya pajak 2019,
Geoteknik
Geoteknik (216) Referensi
Pengalaman dari
Ahli Madya Pengguna Jasa
Tenaga Ahli
3 6 Tahun Teknik dan Surat
Lingkungan
Lingkungan pernyataan
kepemilikan
Ahli Madya sertifikat
Tenaga Ahli Sistem Sistem kompetensi
4 6 Tahun
Manajemen Mutu Manajemen semua dokumen
Mutu (604) dinyatakan valid
dan masih
Ahli Madya berlaku
Teknik
Tenaga Ahli
5 6 Tahun Plumbing &
Plumbing
Pompa Mekanik
(303)

Catatan : Bahwa semua persyaratan dan kelengkapan tenaga ahli akan dlakukan
verifikasi dan pembuktian saat calon pemenang dilaksanakan Pre Award Meeting
(Rapat Persiapan Kontrak) oleh Pejabat Pembuat Komitmen
4. Menyampaikan Formulir Rencana Keselamatan Konstruksi
(RKK);

NO. JENIS / TYPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &


RISIKO K3
1 2 3
Jenis bahaya:
PekerjaanPersiapan  Menginjak benda-benda tajam
a. Pembersihan lapangan dan  Tersandung dan jatuh
peralatan  Terpeleset
b. Pemasangan pagar pengaman  Tanganter goresseng
proyek  Kaki tertusuk paku
c. Mobilisasi dan demobilisasi  Kejatuhan benda
1 pembongkaran  Tersandung/terpeleset
d. Mobilasasi dan demobilisasi tiang  Terkena tiang pancang
pancang Risiko:
e. Pembuatan gudang, direksikeet,  Kaki berdarah dan tetanus
pos jaga dan barak pekerja  Kaki dan tanganlecet
f. Pekerjaan pembongkaran  Tulang patah / retak
 Gagar otak

Jenisbahaya:
 Kaki terkena ganco, pacul
 Tertimbun tanah
Pekerjaan Tanah  Kepala kejatuhan bendah
a. Pekerjaan galian tanah sedalam  Mata sakit terkena batu / kerikil atau
2m debu
2
b. Mengurug galian  Sesak napas karena debu
c. Pekerjaan pemadatan Risiko:
d. Pekerjaan rabatan lantai  Kaki terluka, sobek atau bengkak
 Kematian
 Gagar otak
 Mata iritasi terkena debu
Jenisbahaya:
 Menginjak benda-benda tajam
PekerjaanArsitektur/Finishing
 Tersandung dan jatuh
a. Pekerjaan atap/ pemasangan
 Terpeleset
genting
 Tertimpah batu bata
b. Pasangan bata
 Kulit mengelupas akibat spesi
c. Plesteran
 Jatuh dari ketinggian
3 d. Pekerjaan benangan
 Kepalater kena bendah tumpul /
e. Pasangan keramik
tajam
f. Pekerjaan pasang plafond
 Kaki luka terkena benda
g. Pekerjaan pengecatan
 Dada terluka terkena percikan api
h. Pekerjaan pasang pintu dan
las
jendela
Risiko:
 Terinfeksi tetanus
 Anggota tubuh lecet / luka
 Tulang retak
 Kepala berdarah
 Kulit mengelupas
 Patah / retak tulang
 Gegar otak
 Mata perih / kebutaan
 Dada / kaki lecet
Jenis bahaya:
 Kaki terkena benda
PekerjaanElektrikal  Kepala kejatuhan benda
a. Menempatkan material pada lokasi  Terjatuhdari scaffolding / tangga
yang tepat  Tersetrum aliran listrik
b. Pekerjaan mengulur kabel Risiko:
4
c. Pemasangan panel  Kaki lecek/luka/ bengkak
d. Pemasangan lampu dan saklar  Kepala bengkak / gegar otak ringan
e. Pekerjaan Test dan Commisioning  Kaki/tangan patah
 Tulangtangan / kaki retak
 Pingsan
 Kematian
Jenisbahaya:
 Terjatuh dari ketinggian
PekerjaanMekanikal  Terpeleset / tersandung
a. Pemasangan AC split  Tersetrum aliran listrik
5 b. Pemasangan pipa air kotor dan Risiko:
bersih  Kaki / tangan patah tulang atau retak
c. Melakukan test and commissioning  Gagar otak ringan / berat
 Pingsan
 Kematian
Jenis bahaya:
Pekerjaan pemasangan penagkal
 Terpeleset dan jatuh
petir
 Tersetrum aliran listrik
a. Pemasangan alat penangkal petir
Risiko:
6 b. Mengolor dan melakukan
 Patah tulang
penyambungan kabel
 Gegar otak berat
c. Naik keatas atap Gedung
 Pingsan
d. Melakukan test and commissioning
 Kematian

4. Menyampaikan Daftar Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada);


5. Dokumen lain yang disyaratkan
1. Formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila memenuhi syarat untuk
diberikan preferensi harga);

2. Daftar barang yang diimpor (Apabila ada).


KELUARAN/ PRODUK Terbangunnya bangunan yang refrestatif sesuai dengan
YANG DIHASILKAN kaidah teknik serta sesuai spesifikasi teknis, dapat
berfungsi sesuai perencanaan yang dilengkapi dengan data
administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada
penugasan ini adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang
menyangkut kualitas, biaya dan ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud
akhir bangunan dan kelengkapannya yang
sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan
kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta
penyelesaian kelengkapan pembangunan.
2. Dokumen yang dihasilkan selama proses
pelaksanaan yang terdiri dari :
 Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi
tenaga dan konsepsi pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan control terhadap kondisi eksisting di
lapangan;
 Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan
pekerjaan yang akan dilaksanakan;
 Membuat Laporan harian berisikan keterangan
tentang :
 Tenaga kerja.
 Bahan bangunan yang didatangkan, diterima
atau tidak.
 peralatan yang berhubungan dengan
kebutuhan pekerjaan.
 kegiatan per-komponen pekerjaan yang
diselenggarakan.
 Waktu yang dipergunakan untuk
pelaksanaan.
 kejadian-kejadian yang berakibat
menghambat pelaksanaan.
 Membuat Laporan mingguan, sebagai resume
laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan
hari kerja), Laporan Bulanan;
3. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk
pembayaran termijn;
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada
tambahan atau perubahan pekerjaan);
5. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama
Pekerjaan;
6. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya
Pekerjaan;
7. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan
pelaksanaan (as built drawing);
8. Membuat Time schedule/ S curve untuk pelaksanaan
pekerjaan.
PELAPORAN DAN Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat
PELAKSANAAN Pembuat Komitmen, untuk dibahas guna mendapatkan
KEGIATAN persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka
jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan
yang harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi adalah :
1. LAPORAN HARIAN
1) Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor
Pelaksana pekerjaan terhitung setelah SPMK
ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik)
sebanyak 5 eksemplar dan berisiantara lain,
BukuHarian yang memuat semua kejadian, perintah
atau petunjuk yang penting dari Konsultan
Manajemen Konstruksi / Direksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan
penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
2) Laporan harian berisikan keterangan tentang :
a) Tenaga kerja;
b) Bahan bangunan yang didatangkan, diterima
atau tidak
c) Peralatan yang berhubungan dengan
kebutuhan pekerjaan;
d) Kegiatan per-komponen pekerjaan yang
diselenggarakan;
e) Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
f) Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat
pelaksanaan;

2. LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian
(kemajuan pekerjaan, tenaga dan harikerja) terhitung 7
hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari
setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 5 eksemplar
dan berisiantara lain :
1) Review terhadap rencana kerja kontraktor;
2) Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan
hari kerja) selama seminggu tersebut
3) Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi
proyek
4) Monitor masalah teknis di lapangan;
5) Permasalahan non teknis yang dihadapi
6) Monitor Kendali Mutu
7) Pemeriksaan Gambar Kerja;
8) Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap
sesuai kemajuan pekerjaan;
9) Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya;
PRODUKSI DALAM Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan
NEGERI pengunaan produksi dalam negeri. Produksiluar negeri
boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam
negeri tidak dapat digunakan.
PEDOMAN Untuk pelaksanaan Pembangunan Gedung Pelayanan
PENGUMPULAN Terpadu Gedung B RSUP Dr. Rivai Abdullah, ini didalam
DATA LAPANGAN perhitungan volume berpedoman kepada peraturan yang
berlaku, antara lain : Regulasi-Regulasi Nasional maupun
Internasional yang mengatur, Standard Umum Bangunan
Pemerintah dan lain-lain yang disyaratkan undang-undang
dan peraturan pemerintah yang berlaku
ALIH PENGETAHUAN Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan
berkewajiban untuk meyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil kegiatan / satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen, pengguna dari hasil pembangunan ini
SPESIFIKASI TEKNIS I. U M U M
SYARAT-SYARAT Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh
UMUM seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan mempelajari
secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti
yang akan diuraikan secara rinci dalam dokumen Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat dan Data Gambar Detail serta
Spesifikasi Teknis terlampir dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam dokumen KAK ini. Bila terdapat
ketidakjelasan dan/ atau perbedaan-perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan
halter sebut kepada Perencana/ Konsultan Manajemen
Kosntruksi untuk mendapatkanpenyelesaian.
II. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta
mengamankan, mengawasi dan memeliharabahan-bahan,
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan
dapat selesai dengan sempurna.
1. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi
dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-
masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan
bahan/material ditapak yang aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang
digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan
memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
2. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
Dalam halter jadi perbedaan dan/atau pertentangan
dalam gambar-gambar yang ada dalam Buku Uraian
Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan
halter sebut kepada Perencana/ Konsultan Manajemen
Konstruksi secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan
Manajemen Konstruksi berunding terlebih dahulu
dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat oleh Kontraktor
untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah
ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting,
Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti
terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti
peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luaspenampang
dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada
keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang
belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada
Konsultan Manajemen Kosntruksi dan Konsultan
Manajemen Kosntruksi memberikan keputusan ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan
setelah berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau
mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam
gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan
Manajemen Kosntruksi. Bila hal tersebut terjadi, segala
akibat yang akan ada menjadi tanggungjawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap
masing-masing dua salinan, segala gambar-gambar,
spesifikasi teknis, addendum, berita-berita perubahan
dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di
tempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat
dilihat Konsultan Manajemen Kosntruksi dan Direksi
setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah
serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan
didokumentasikan oleh Pemberi tugas.

3. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN


CONTOH-CONTOH
a) Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah
gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur
atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub
Kontraktor, Supplier atau Prosedur yang
menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
b) Contoh-contoh adalah benda-benda yang
disediakan Kontraktor untuk menunjukkan bahan,
kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai
oleh Konsultan Manajemen Kosntruksi untuk menilai
pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Perencana.
c) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani
persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak
atau oleh Konsultan Manajemen
Kosntruksi.Gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh harus diberitanda-tanda
sebagaimana ditentukan Konsultan Manajemen
Kosntruksi. Kontraktor harus melampirkan
keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan
dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
d) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-
gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap
Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap
gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen
Kontrak.
e) Konsultan Manajemen Kosntruksi dan Perencana
akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak
mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen
Kontrak dan syarat-syarat keindahan.
f) Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan
yang diminta Konsultan Manajemen Kosntruksi dan
menyerahkan kembali segala gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh sampai disetujui.
g) Persetujuan Konsultan Manajemen Kosntruksi
terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggungjawabnya atas perbedaan dengan
Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan
Manajemen Kosntruksi.
h) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-
gambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang
harus disetujui Konsultan Manajemen Kosntruksi
dan Perencana, tidak boleh dilaksanakan sebelum
ada persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen
Kosntruksi dan Perencana.
i) Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
harus dikirimkan kepada Konsultan Manajemen
Kosntruksi dalam dua salinan, Konsultan
Manajemen Kosntruksi akan memeriksa dan
mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa
Perubahan” atau “Telah Diperiksa Dengan
Perubahan” atau “Ditolak”.Satu Salinan ditahan oleh
Konsultan Manajemen Kosntruksi untuk arsip,
sedangkan yang kedua dikembalikan kepada
Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan
kepadaa Sub Kontraktor atau yang bersangkutan
lainnya.
j) Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh
diserahkan apabila menurut Konsultan Manajemen
Kosntruksi hal-hal yang sudah ditentukan dalam
katalog atau barang cetakan tersebut sudah jelas
dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga
harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-
masing jenis dan diperlukan sama seperti butir di
atas.
k) Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis harus dikirimkan kepada Konsultan
Manajemen Kosntruksi dan Perencana.
l) Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan,
contoh-contoh, katalog-katalog kepada Konsultan
Manajemen Kosntruksi dan Perencana menjadi
tanggungjawab Kontraktor.
4. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan
Konsultan Manajemen Kosntruksi, bahwa semua bahan
dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali
baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta
sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta,
Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai
hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat
persetujuan dari Konsultan Manajemen Kosntruksi,
bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna,
semua pekerjaan tetap menjadi tanggungjawab
Kontraktor sepenuhnya.
5. NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama
pabrik/ merek dari satu jenis bahan/komponen, maka
Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan
yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor
pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut
sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat dipasaran.Untuk barang-barang yang harus
diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,
Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada
agennya di Indonesia. Apabila Kontraktor telah
berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesanan bahan/merek tersebut tidak/ sukar
diperoleh, maka Perencanaakan menentukan sendiri
alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang
sama. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang,
Kontraktor harus memberikan kepada Pemberi Tugas
fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada
agen ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order import).
6. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi
Tugas atau wakilnya harus segera disediakan atas
biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga
dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan
tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah
disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-
bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai
dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya Substitusi
Produk yang disebutkan nama pabriknya ,Material,
peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama
pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi
produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya ,Material,
peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk
yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam
Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan
secara tertulis nama negara dari pabrik yang
menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan
data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-
produk yang dipergunakan adalah sesuaidengan
Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemilik/ Perencana.
7. MATERIAL DAN TENAGA KERJA
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus baru, dan material harus tahan
terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus
dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap
Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang
memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja
sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi Surat
Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang
menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti
latihan-latihan khusus ataupun mempunyai
pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing. Klausul Disebutkan Kembali
Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul
yang disebutkan kembali pada butirlain, maka ini bukan
berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan
pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi
hal yang saling bertentangan antara gambar atau
terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai
patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau
yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik
proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk
segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus
seperti patent dan lain-lain.
8. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan
koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam
kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar
gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat
dihindarkan. Melokalisasi/ memerinci setiap pekerjaan
sampaidengan detail untuk menghindari gangguan dan
konflik, serta harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana/ Konsultan Manajemen
Kosntruksi.
9. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA
BENDA DAN PEKERJAAN
Perlindungan terhadap milik umum :
1) Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil
dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan
bangunan dan sebagainya serta memelihara
kelancaran lalu lintas, baik baik kendaraan maupun
pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2) Orang-orang yang tidak berkepentingan Kontraktor
harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan
memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang
bertugas dan para penjaga.
3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak,
Kontraktor bertanggungjawab penuh atas segala
kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan,
saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di
tempat pekerjaan,dan kerusakan-kerusakan sejenis
yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam
arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :Kontraktor
bertanggungjawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan
malam. Pemberi Tugas tidak bertanggungjawab
terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atass
kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan
atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan.
5) Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan
Pertama, Kontraktor harus mengadakan dan
memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para
pekerja dan tamu yang datang kelokasi. Fasilitas
daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan
harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus
menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang
yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan,
Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang
cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah
dicapai. Sebagai tambahan hendaknya di tiap site
ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang
telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan
pertama.
6) Gangguan pada tetangga : Segala pekerjaan yang
menurut Pemberi Tugas mungkinakan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk
yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada
waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugasakan
menentukannya dan tidak akan ada tambahan
penggganti uang yang akan diberikan kepada
Kontraktor sebagai tambahan, yang mungkin ia
keluarkan.
10. PERATURAN HAK PATEN
Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap
semua “claim” atau tuntutan, kenaikan harga karena
bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau
nama produksi, hak cipta pada semua material dan
peralatan yang dipergunakan dalam proyekin iIklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk
apapun di dalam sempa dan (batas) site atau di tanah
yang berdekatan tanpaseijin dari pihak Pemberi Tugas
11. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG
DIGUNAKAN
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila
ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di
bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya, yakni :
1. UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2016
Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2000
Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi;
6. Peraturan Pemerintah No. 92 Tahun 2010
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah No. 28 Tahun 2000 Tentang Usaha
dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi;
7. Peraturan Presiden RI No. 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

8. Peraturan Menteri PUPR no 22 Tahun 2018,


tentang Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
10. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia;
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan

Banyuasin I, 29 Mei 2020


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
( PPK )

dr. Alwi Samy, MKM


NIP 19750508 200212 1007

Anda mungkin juga menyukai