2 Agustus 2015
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis deiksis anaforis dan deiksis
kataforis yang terdapat dalam sumber data berdasarkan (1) tipenya, (2) posisinya, (3) bentuk,
(4) acuannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
instrumen yang digunakan yaitu kartu data, dan tehnik yang digunakan dalam pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah tehnik teks atau tehnik ulikan pustaka. Berdasarkan dari hasil
penelitian, dari 14 judul cerpen Sunda yang dianalisis, ditemukan 182 data deiksis yang
terbagi atas tipe ditemukan 76 (41,75%) deiksis endoforis anaforis intrakalimah, 106
(58,24%) deiksis endoforis kataforis intrakalimah. Berdasarkan posisinya, ditemukan 76
(41,75%) deiksis anaforis dan 106 (58,24%) deiksis kataforis. Berdasarkan bentuknya,
terbagi 10 (5,50%) deiksis anaforis persona, 13 (7,14%) deiksis kataforis persona, deiksis
kataforis temporal 14 (7,70%), deiksis anaforis lokatif 3 (1,64%), deiksis kataforis lokatif 1
(0,54%), deiksis anaforis umum 7 (3,84%), deiksis kataforis umum 37 (20,32%), deiksis
anaforis hlm/cara 3 (1,64%), deiksis kataforis hlm/cara 3 (1,64%), deiksis anaforis jumlah 2
(1,10%), dan deiksis kataforis jumlah 2 (1,10%). Yang terakhir berdasarkan acuannya,
terbagi dalam 40 (21,98%) anaforis kecap barang, 58 (31,87%) kataforis kecap barang, 36
(19,79%) anaforis frasa barang, dan 48 (26,38%) kataforis frasa barang.
Kata Kunci: deiksis anaforis dan deiksis kataforis, cerpen, Majalah Manglé
ABSTRAK
kapanggih 182 data déiksis anu kabagi jadi tipe kapanggih 76 (41,75%) déiksis
endoforis anaforis intrakalimah, 106 (58,24%) déiksis éndoforis kataforis intrakaimah.
Dumasar posisina, kapanggih 76 (41,75%) déiksis anaforis jeung 106 (58,24%)
déiksis kataforis. Dumasar wandana, kabagi jadi 10 (5,50%) déiksis anaforis persona,
13 (7,14%) déiksis kataforis persona, déiksis kataforis témporal 14 (7,70%), déiksis
anaforis lokatif 3 (1,64%), déiksis kataforis lokatif 1 (0,54%), déiksis anaforis umum 7
(3,84%), déiksis kataforis umum 37 (20,32%), déiksis anaforis hlm/cara 3 (1,64%),
déiksis kataforis hlm/cra 3 (1,64%), déiksis anaforis jumlah 2 (1,10%), sarta déiksis
kataforis jumlah 2 (1,10%). Pamungkas dumasar acuanna, kabagi kana 40 (21,98%)
déiksis anaforis kecap barang, 58 (31,87%) kataforis kecap barang, 36 (19,79%)
anaforis frasa barang, sarta 48 (26,38%) kataforis frasa barang.
Kecap Galeuh: deiksis anaforis jeung deiksis kataforis, carpon, Majalah Manglé
ABSTRACT
This research aims to describe and analyse anaphoric deixis and cataphoric deixis in
Mangle Magazine based on (1) the type, (2) the position, (3) the form, and (4) the
reference. In conducting this research, descriptive method is employed. The data were
collected by using literature review technique with data card as the instrument of the
research. The findings of the research show that there are 182 deixis used in the 14
Sundanese short stories analysed. Based on the type, there are 76 (41,75%)
intrasentential anaphoric endophoric deixis and 106 (58,24%) intrasentential
cataphoric endophoric deixis. Based on the position, there are 76 (41,75%) anaphoric
deixis and 106 (58,24%) cataphoric deixis. Based on the form, there are 10 (5,50%)
personal anaphoric deixis, 13 (7,14%) personal cataphoric deixis, 14 (7,70%)
temporal cataphoric deixis, 3 (1,64%) spatial anaphoric deixis, 1 (0,54%) spatial
cataphoric deixis, 7 (3,84%) common anaphoric deixis, 37 (20,32%) common
cataphoric deixis, 3 (1,64%) way anaphoric deixis, 3 (1,64%) way cataphoric deixis, 2
(1,10%) total anaphoric deixis, and 2 (1,10%) total cataphoric deixis. Meanwhile
based on the reference, there are 40 (21,98%) anaphoric noun, 58 (31,87%)
cataphoric noun, 36 (19,79%) anaphoric noun phrase, and 48 (26,38%) cataphoric
noun phrase.
(2,20%). Terbagi lagi dalam deiksis FB serta acuan dari deiksis yaitu abdi.
anaforis jumlah jumlah pemkaiannya 2 Posisinya ada setelah deiksis.
(1,10%), deiksis kataforis jumlah juga
sama jumlah pemkaiannya ada 2 (1,10%). KESIMPULAN
Dilihat dari bentuknya, acuan deiksis Deiksis merupakan unsur bahasa yang
bisa berupa kata benda (KB) atau frasa digunakan untuk menunjukkan hlm atau
barang (FB). Berdasarkan analisis data fungsi yang tentu di luar bahasa untuk
acuanyna, ditemukan 182 acuan deiksis. menjelaskan fungsi kata ganti, kata
Pertama, acuan yang berwujud kata panuduh, peran waktu, dan beberapa ciri
benda (KB). Kata benda yaitu sejumlah gramatikal serta leksikal lainnya yang
kata yang sakurang-kurangnya dihubungkan dengan konteks tempat dan
mempunyai salahsatu ciri-ciri yaitu kata waktu berlangsungnya komunikasi
yang menuduhkan benda dan apa saja bahasa.
yang dianggap benda orang, hewan, Deiksis anaforis yaitu deiksis yang
tumbuhan, barang, tempat, dan hlm. dari menunjukkan sesuatu yang ada
hasil analisis ditemukan 98 (53,84%) data sebelumnya. Sedangkan deiksis kataforis
bentuk acuan deiksis yang termasuk dalam yang menunjukkan sesuatu yang ada
kata benda. ditemukan 40 (21,98%) yang setelahnya yaitu antésédén.
termasuk dalam KB anaforis. Contonya: Berdasarkan dari hasil analisis dan
“hadiah lebaran ti nu boga imah éta téh”, déskripsi data dalam bab IV, hasil
kata hadiah merupakan kata benda dan penelitian mengenai deiksis anaforis dan
merupakan acuan dari deiksis éta, deiksis kataforis dalam Cerpen yang ada
posisinya ada sebelum deiksis. Sedangkan dalam Majalah Manglé yang berjumlah 14
kata benda yang kataforis ditemukan 58 judul cerpen, bisa dilihat di bawah ini.
(31,87%). Contonya: “ieu maké hapé ceu berdasarkan tipenya, ditemukan ada
Tinah”, ieu merupakan deiksis sedangkan 182 (100%) deiksis yang terbagi dalam
hapé merupakan acuan deiksis, posisinya tipe deiksis éndoforis anaforis
ada setelah deiksis. intrakalimah 77 (42,30%) data. Sedangkan
Kedua, acuan yang berwujud frasa dalam tipe deiksis éndoforis kataforis
barang (FB). Acuan frasa barang atau intrakalimah 105 (57,70%) data.
frasa nominal yaitu frasa yang Dilihat dari posisinya, ada 182
distribusinya atau paripolah sintaksisnya (100%) deiksis, yang terbagi jadi 76
sama dengan kata benda (KB) atau (41,75%) deiksis anaforis, dan 106
nominal (N). Dari hasil analisis ditemukan (58,24%) deiksis kataforis.
ada 84 (46,15%) data bentuk acuan deiksis Dilihat dari bentuknya, ada 182
yang termasuk dalam frasa barang. (100%) deiksis. Yang terbagi dalam 10
ditemukan 36 (19,79%) data yang (5,50%) deiksis anaforis persona, 14
termasuk dalam FB anaforis. Contonya: (7,70%) deiksis kataforis persona, deiksis
“barudak leutik kitu geus dibéré kataforis temporal 14 (7,70%), deiksis
kabébasan mawa motor”. Barudak leutik anaforis lokatif 3 (1,64%), deiksis
merupakan FB serta acuan dari deiksis kataforis lokatif 1 (0,54%), deiksis
yaitu kitu, posisinya ada sebelum deiksis. anaforis umum 7 (3,84%), deiksis
Sedangkan acuan deiksis yang berwujud kataforis umum 36 (19,79%), deiksis
frasa barang kataforis ada 48 (26,38%). anaforis hlm/cara 3 (1,64%), deiksis
Contonya: “Perpustakaan mah wios ku kataforis hlm/cara 3 (1,64%), deiksis
abdi!” cék Mang Emod ngabuyarkeun anaforis jumlah 2 (1,10%) jeung deiksis
sakabéh lamunan Mang Unéd. Mang kataforis jumlah ditemukan 2 (1,10%)
Emod merupakan acuan yang berwujud data.
Deiksis Anaforis jeung Deiksis Kataforis dina...........|6
Dilihat dari acuannya, ada 182 deiksis témporal dan umum yang kataforis
(100%) deiksis. Yang tebagi dalam jumlahnya lebih banyak daripada yang
anaforis kata benda ada 40 (21,98%), 58 anaforis. Deiksis hlm/cara dan deiksis
(31,87%) kataforis kata benda. Anaforis jumlah. Deiksis jumlah sama banyaknya
frasa barang 36 (19,79%), kataforis frasa antara deiksis anaforis dan deiksis
barang 48 (26,38%). kataforis. Berdasarkan acuannya kata
Berdasarkan dari rangkuman di atas benda lebih banyak dibandingkan frasa
bisa disimpulkan bahwa dari semua data barang. Baik anaforis maupun
deiksis anaforis dan deiksis kataforis kataforisnya.
termasuk dalam tipe deiksis éndoforis
intrakalimah, sebab semuanya DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan apa yang ada di dalam Purwo, B.K. (1984). Deiksis Dalam
kalimah. Deiksis éndoforis intrakalimah Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
yang kataforis lebih banyak dibanding Sudaryat, Y. (2011). Tata Basa Sunda
deiksis endoforis intrakalimah yang Kiwari. Bandung: Yrama Widya.
anaforis. Selain itu bentuk deiksis persona, Sudayat, Y. (2010). Ulikan Wacana Basa
témporal, dan deiksis umum yang anaforis Sunda. Bandung: Geger Sunten.
lebih sedikit dibandingkan deiksis persona Sudaryat, Y. (2004). Élmuning Basa.
yang kataforis. Dibandingkan dengan Bandung: Walatra.