Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Sungai Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di Tatar Pasundan


Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sungai dengan nilai sejarah, ekonomi, dan sosial
yang penting ini sejak 2007 menjadi salah satu dari sungai dengan tingkat
ketercemaran tertinggi di dunia. Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari
sungai ini, sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar alirannya, tiga waduk PLTA dibangun
di alirannya, dan penggundulan hutan berlangsung pesat di wilayah hulu.

Menurut Kementrian Perindustrian Indonesia, terdapat 444 pabrik tekstil yang


berada di Daerah Aliran Sungai Citarum. 68 pabrik masih belum memiliki Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hal ini mengakibatkan limbah pabrik yang dibuang
ke aliran Sungai Citarum belum terurai dan pencemaran dapat semakin meningkat.

Meskipun pencemaran Sungai Cirtarum sangat tinggi, sungai tersebut masih


menjadi sumber daya yang digunakan oleh masyarakat. Hal tersebut dapat
menyebabkan penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Dilansir dari Kementrian
Kesehatan Indonesia, masyarakat sekitar Sungai Citarum mengalami penurunan
fungsi syaraf. Maka dari itu perlu dilakukannya tindakan lanjut untuk menangani
pencemaran limbah industri di Daerah Aliran Sungai Citarum.
PEMBAHASAN

Pencemaran sungai umumnya terjadi karena kurangnya kepedulian


masyarakat mengenai lingkungan. Kepentingan individu atau kelompok membuat
kepedulian akan lingkungan menurun, contohnya seperti pembangunan pabrik yang
limbahnya langsung dibuang ke sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih
dahulu. Pentingnya menjaga kebersihan air sungai dapat dilihat dari gambar di
bawah.

Dilihat dari siklus hidrogeologi di atas, dapat kita ketahui air sungai terisi
melalui proses presipitasi. Air yang berasal dari presipitasi tersebut ada yang mengisi
aliran sungai dan ada juga yang langsung masuk ke dalam tanah mengisi air tanah.
Selain itu airtanah juga dapat terisi melalui proses infiltrasi air sungai di daerah
recharge. Apabila air sungai sudah tercemar dari daerah hulu, maka bisa dibayangkan
airtanah yang sumbernya dari air sungai tersebut akan tercemar juga. Maka dari itu
penting untuk kita menjaga dan melindungi kelestarian air sungai.
Namun sekarang ini dapat kita ketahui pencemaran air Sungai Citarum pada
tabel di bawah.

Pencemaran terbesar Sungai Citarum terjadi dikarenakan limbah industri


tekstil. Zat pada industri tekstil yang paling besar adalah kromium. Kromium adalah
logam berwarna abu-abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan
pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi. Kromium dapat
memicu penyakit diantaranya adalah ruam kulit, penurunan fungsi saraf, dan yang
ekstrim adalah kerusakan ginjal dan hati dan kanker paru-paru apabila terkonsumsi.
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan data di atas, didapatkan solusi untuk mengurangi


atau meminimalisir pencemaran Sungai Citarum yang berlebihan. Solusi tersebut
antara lain adalah.

1. Memastikan setiap pabrik yang berada di Daerah Aliran Sungai Citarum


memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
2. Pemberian sanksi apabila melanggar Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Memajukan fasilitas perawatan kesehatan masyarakat di sekitar Sungai
Citarum

Dengan diajukannya solusi tersebut diharapkan pencemaran Sungai Citarum


dapat diminimalisir dan nantinya dapat mengembalikan kelestariannya.

Anda mungkin juga menyukai