Anda di halaman 1dari 18

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN Ns.

Nurul Hidayah, MS
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
17-Sep-18 1
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Konsep Emergency Care:
Pelayanan profesional keperawatan yang diberikan
pada pasien dengan kebutuhan mendesak (urgent).
Situasi serius yang memerlukan tindakan cepat dan tepat,
pada kondisi tidak terduga yang mengancam kehidupan.

17-Sep-18 2
PELAYANAN GAWAT DARURAT
Tujuan: Menyelamatkan jiwa dan organ (Life saving and
Limbs saving).
Pengkajian: Fokus, cepat, dan tepat.
Diagnosa: Respon cepat dalam menyelamatkan jiwa.

17-Sep-18 3
FALSAFAH KEGAWAT-DARURATAN-1
Dasar:
1. Pelayanan Gadar adalah kesinambungan antara perawatan dan
pelayanan, mencakup pelayanan Pra RS dan Luar RS.
2. Pelayanan Pra RS mencakup dukungan, instruksi, perawatan serta
tindakan yang diberikan sejak permintaan s/d pasien diserahkan
ke RS penerima.
3. Pelayanan Luar RS mencakup semua aspek perawatan dan
tindakan yang diberikan petugas Gadar termasuk pemindahan
pasien, tanggapan, dan tindakan atas bencana massal serta
kedaruratan masyarakat lainnya, dan mempersiapkan dukungan
medik untuk pelayanan Gadar medik terpadu.
4. Petugas Gadar berperan serta mengembangkan pelayanan
Gadar dengan motto “Masyarakat Menolong Masyarakat”.

17-Sep-18 4
FALSAFAH KEGAWAT-DARURATAN-2
5. Petugas Gadar adalah profesional yang waspada, terampil, dan cerdas
dalam tujuan memberikan pelayanan yang terbaik.
6. Petugas Gadar menghormati pengharapan dan kepercayaan serta
secara konsisten melakukan apa yang paling memadai bagi pasien.
7. Petugas Gadar menguasai rumitnya keadaan lingkungan, terlatih
memberi keputusan yang tepat serta memanfaatkan sumber yang ada
secara tepat.
8. Pelayanan medik adalah seni dasar yang berdasarkan pengetahuan,
pelayanan Gadar diberikan dalam keadaan di luar kendali dan saat
lingkungan yang tidak bersahabat hingga penerapan seni dan
pengetahuan profesi tsb menjadi lebih sulit.
9. Petugas Gadar harus berusaha mengatasi tantangan tsb hingga
dipastikan hasil akhir yang diterima pasien adalah yang terbaik.
17-Sep-18 5
KLASIFIKASI PEMBERI PELAYANAN PRA RS

Dasar/ non invasif: PPGD, AED (Automated


External Defibrillator), dan perawatan jalan
nafas.
Pelayanan lanjut/ invasif: Mampu melakukan
intubasi, trakeostomi, dan pemasangan infus.

17-Sep-18 6
SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
Suatu sistem penanggulangan gawat darurat yang melibatkan
lintas sektor terkait untuk menjamin kecepatan, kecermatan,
dan ketepatan untuk menyelamatkan nyawa serta kecacatan.
Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan
“Time Saving is Life and Limbs Saving” yang melibatkan
pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas
medis, pelayanan ambulans gawat darurat, dan sistem
komunikasi.
Ada 3 unsur penting:
Pra RS
Sistem pelayanan medik RS
Sistem pelayanan medik antar RS

17-Sep-18 7
KEPERAWATAN KRITIS
Konsep Critical Care:
Penilaian dan evaluasi secara cermat dan hati-hati
terhadap suatu kondisi krusial dalam rangka mencari
penyelesaian/ jalan keluar.
Menangani respon manusia terhadap masalah yang
mengancam hidup.
Perawat profesional yang bertanggung jawab untuk
menjamin pasien yang kritis beserta keluarganya
mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.

17-Sep-18 8
PELAYANAN KEPERAWATAN KRITIS-1
Tujuan: Mempertahankan hidup (Maintaining Life).
Pengkajian: Dilakukan pada semua sistem tubuh
untuk menopang dan mempertahankan sistem tsb
tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan multi
organ.
Diagnosa: Mencari perbedaan, tanda dan
gejala yang sulit diketahui untuk mencegah
kerusakan organ lebih luas.

17-Sep-18 9
PELAYANAN KEPERAWATAN KRITIS-2
 Perencanaan: Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi
pasien secara konstan terhadap status yang selalu
berubah.
 Intervensi: Ditujukan terapi pada gejala yang muncul
pertama kali untuk pencegahan kondisi kritis dan
dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu
yang lama sampai dapat beradaptasi dengan
tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau
terjadi kematian.

17-Sep-18 10
PELAYANAN KEPERAWATAN KRITIS-3
Evaluasi: Dilakukan secara terus menerus dan dalam
jangka waktu yang lama untuk mencapai keefektifan
masing-masing tindakan/ terapi, secara terus menerus
menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status
pasien.
Asuhan Keperawatan: Prioritas pemenuhan kebutuhan
mengacu pada hierarki kebutuhan dasar Maslow dengan
tidak meninggalkan prinsip holistik.

17-Sep-18 11
RESPON PENGALAMAN KEPERAWATAN KRITIS

Penyakit kritis: Kejadian dramatis emosional yang dialami


pasien dan keluarganya.
Gejala fisik dari penyakit kritis yang mengancam jiwa
disertai respon psikologis: Cemas, takut, panik, marah,
perasaan bersalah, dan distress spiritual.

17-Sep-18 12
ISU ETIK & LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS
Etik: Ditujukan untuk mengukur perilaku yang diharapkan
dari manusia sehingga jika manusia tersebut merupakan
suatu kelompok tertentu atau profesi tertentu seperti
profesi keperawatan, maka aturannya merupakan suatu
kesepakatan dari kelompok tersebut yang disebut kode
etik.
Legal: Perawat harus bekerja sesuai aturan yang ada
(standart RS/ standart pelayanan maupun asuhan
keperawatan).

17-Sep-18 13
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KRITIS
Perawat kritis harus memantau terus informasi terbaru
dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk
mengelola metode dan teknologi perawatan terbaru.
Perawat kritis harus selalu meningkatkan
pengetahuannya.

17-Sep-18 14
TREND KEPERAWATAN GADAR DAN KRITIS
Kemajuan Alat dan Teknologi: Telemedicine.
Peningkatan Jumlah pengunjung Emergency Department:
Mempengaruhi kualitas pelayanan.
Penambahan penyakit baru setiap tahunnya: Zika Virus,
Japanese Ensephalitis Virus.
Update ilmu pengetahuan setiap tahunnya: Guideline BLS
AHA 2015.

17-Sep-18 15
LEGAL ETIK DAN ISSUE GADAR KRITIS
Aspek Hukum: PERMENKES, 1989 tentang Informed Consent
(Permenkes. No. 585/MenKes/Per/X/1989).
Jika pasien dalam keadaan tidak sadar, dan tidak
didampingi keluarga dalam keadaan gawat darurat,
maka tindakan medik dilakukan tanpa persetujuan
terlebih dahulu.

17-Sep-18 16
DASAR HUKUM GADAR DAN KRITIS
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009.
1. Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan (Pasal 27).
2. Menyelamatkan nyawa pasien: Darurat (Pasal 32).
3. Tidak boleh menolak pasien tidak sadar dan meminta uang muka
(Pasal 32).
4. Tenaga kesehatan: Kualifikasi dan izin profesi (Pasal 34).
5. Menerima/menolak pertolongan kecuali penderita penyakit menular,
tidak sadarkan diri, dan gangguan mental berat (Pasal 56).
6. Tuntutan ganti rugi oleh pasien kecuali untuk tindakan penyelamatan
nyawa dan pencegahan kecacatan dalam keadaan darurat (Pasal
58).
7. Ketentuan pidana terkait dengan kedaruratan pasien (Pasal 190).

17-Sep-18 17
ISSUE ETIK GADAR DAN KRITIS
Euthanasia
Tindakan untuk mengakhiri hidup pasien atas dasar
medical futility.
DNR (Do Not Resuscitate)
Kebijakan yang diambil oleh keluarga atau pasien dalam
tindakan medik penyelamatan jiwa.

17-Sep-18 18

Anda mungkin juga menyukai