Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No.

2 Nopember 2012

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS PADA


SEGMEN JALAN BY-PASS KRIAN – BALONGBENDO
(KM. 26+000 – KM. 44+520)

Nugroho Utomo
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
e-mail: nugroho_tm@yahoo.com

ABSTRAK

Suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas sangat beragam baik dari proses kejadiannya maupun
faktor penyebabnya. Untuk kepentingan penanggulangannya diperlukan suatu adanya suatu pola
yang dapat menggambarkan karakteristik proses kejadian suatu kecelakaan lalu lintas, agar
dapat disimpulkan faktor penyebabnya supaya dapat dirumuskan pula upaya
penanggulangannya. Banyaknya kejadian kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan By-Pass Krian
– Balongbendo mengakibatkan banyaknya kerugian, baik kerugian materil dan non materiil
pada para pengendara tersebut. Dengan dasar ini perlu dilakukan analisa kecelakaan terhadap
tingginya tingkat kecelakaan sehingga dapat diketahui faktor–faktor penyebabnya, daerah rawan
kecelakaan (blackspot), dan mencari solusi penyelesaian yang tepat untuk meminimalisasi
kecelakaan yang sering terjadi pada ruas jalan tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriptif–analitis. Deskriptif berarti memaparkan suatu kejadian sesuai
dengan kondisi yang ada, sedangkan Analitis berarti data–data yang terkumpul disusun,
dianalisa dan dijelaskan sesuai dengan parameter yang ada. Model analisa dengan menggunakan
Anova untuk uji pengaruh ruas jalan terhadap jumlah kecelakaan, uji validitas dan reliabilitas
dari pendapat responden tentang faktor kecelakaan pada ruas jalan tersebut. Sehingga diperoleh
gambaran kecelakaan yang jelas dan dapat dicari solusi penyelesaiannya.Dari hasil analisa
didapatkan faktor–faktor kecelakaan pada ruas jalan By-Pass Krian – Balongbendo adalah
faktor manusia (79,91 %), faktor kendaraan (12,66 %), faktor jalan (4,37 %) dan faktor
lingkungan (3,06 %). Daerah rawan kecelakaan terdapat pada Km 37+300 – Km 40+400 dan
didominasi sepeda motor (41,23 %). Salah satu alternatif penyelesaian adalah dengan diberi
kanalisasi atau jalur khusus berupa marka jalan untuk kendaraan sepeda motor.

Kata kunci : kecelakaan lalu lintas, by-pass Krian – Balongbendo

LATAR BELAKANG supaya dapat dirumuskan pula upaya


Pada suatu negara berkembang seiring penanggulangannya.
dengan bertambahnya jumlah penduduk, Pada ruas jalan By-Pass Krian–
akan mendorong semakin tingginya tingkat Balongbendo merupakan salah satu jalan
mobilitas masyarakat baik dari suatu daerah yang mengalami perkembangan yang pesat
atau kota. Keadaan ini jika tidak didukung dari tahun ke tahun, hal ini dapat dilihat dari
oleh sarana dan prasarana di bidang lalu semakin banyaknya kendaraan yang lewat
lintas yang baik, maka dapat menjadi faktor pada setiap ruas jalan baik kendaraan besar
timbulnya berbagai masalah di bidang lalu seperti bus dan truk maupun kendaraan
lintas. Suatu peristiwa kecelakaanlalu lintas ringan seperti mobil sedan, station wagon
sangat beragam baik dari proses kejadiannya dan mobil pick up serta kendaraan roda dua
maupun faktor penyebabnya. Untuk yaitu sepeda motor.
kepentingan penanggulangannya diperlukan Dengan meningkatnya aktifitas
suatu adanya suatu pola yang dapat kegiatan sehari-hari masyarakat akan
menggambarkan karakteristik proses membawa dampak pada kegiatan berkendara
kejadian suatu kecelakaan lalu lintas, agar yang nantinya berakibat pada kejadian fatal
dapat disimpulkan faktor penyebabnya yaitu banyaknya kecelakaan lalu lintas yang

73
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

terjadi pada ruas jalan tersebut yang bermula mengakibatkan korban jiwa yang tidak dapat
dari keinginan pemakai jalan untuk sampai diukur dalam bentuk apapun.
ditujuan tepat waktu tanpa memperhatikan
keselamatan jiwa dan peraturan serta rambu- Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan
rambu lalu lintas yang ada. Lalu Lintas
Dengan meningkatnya jumlah Semua kecelakaan lalu lintas
kecelakaan dari tahun ke tahun pada ruas melibatkan beberapa faktor kesalahan yaitu :
jalan By-Pass Krian–Balongbendo maka 1. Faktor Manusia.
mengakibatkan banyaknya kerugian materiil 2. Faktor Jalan.
dan non materiil yang sangat besar.Sehingga 3. Faktor Kendaraan.
perlu dilakukan analisa terhadap tingginya 4. Faktor Lingkungan.
tingkat kecelakaan pada ruas jalan By-Pass
Krian – Balongbendo sebagai usaha untuk Penggolongan Tingkat Kecelakaan Lalu
dapat mengetahui faktor-faktor penyebabnya Lintas.
dan mencari alternatif penyelesaiannya. Dalam menggolongkan tinggi
Permasalahan pada penelitian tentang rendahnya tingkat kecelakaan digunakan
analisa penyebab kecelakaan ini adalah : kriteria seperti pada laporan Penelitian
1. Menentukan segmen jalan yang Analisa Keamanan Jalan Raya pada Ruas
merupakan rawan kecelakaan pada ruas Jalan Gempol–Pasuruan, oleh Suparman dan
jalan By-Pass Krian–Balongbendo Totok S, (1989) yakni sebagai berikut :
2. Menentukan faktor-faktor yang menjadi a. Tingkat kecelakaan relatif rendah yaitu
penyebab kecelakaan pada ruas jalan kurang dari 2 kecelakaan per Km per
By-Pass Krian–Balongbendo tahun.
3. Menentukan alternatif penyelesaian b. Tingkat kecelakaan relatif sedang yaitu
untuk mengurangi kejadian kecelakaan terdapat 2 - 4 kecelakaan per Km per
di lokasi penelitian dari ruas jalan By- tahun.
Pass Krian– Balongbendo (Km 26+000 c. Tingkat kecelakaan relatif tinggi yaitu
– Km 40+520). terdapat 4 - 6 kecelakaan per Km per
Tujuan diadakan penelitian pada ruas jalan tahun.
By-Pass Krian–Balongbendo adalah : d. Tingkat kecelakaan relatif sangat tinggi
1. Untuk mengetahui segmen rawan terdapat lebih dari 6 kecelakaan per Km
kecelakaan pada ruas jalan By-Pass per tahun.
Krian– Balongbendo.
2. Untuk mengetahui faktor–faktor Karakteristik Arus Lalu Lintas
penyebab kecelakaan pada ruasjalan By- Menurut Direktorat Jenderal Bina
Pass Krian– Balongbendo. Marga, tipe kendaraan dibagi sebagai
3. Untuk mencari alternatif penyelesaian berikut :
guna mengurangi kecelakaan lalu lintas 1. Kendaraan Ringan (LV) : mobil sedan,
pada ruas jalan By-Pass Krian– station wagon, jip dan pick up.
Balongbendo. 2. Kendaraan Berat Menengah (MHV) :
Lokasi penelitian dari ruas jalan By-Pass bus kecil dan truck 2-as.
Krian – Balongbendo tepatnya pada (Km 3. Sepeda Motor (MC).
26+000 – Km 40+520) 4. Truck Besar (LT) : Truk trailer, truk
semi-trailer, truk 3-as, truk gandeng.
TINJAUAN PUSTAKA 5. Bis Besar (LB).
Definisi Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah Kecepatan Arus Bebas
merupakan suatu peristiwa atau kejadian Kecepatan arus bebas (FV)
yang sangat tidak diinginkan oleh semua didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat
pengguna jalan, melibatkan kendaraan arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, pengemudi jika mengendarai kendaraan
dan juga mengakibatkan kerugian materi dan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan
bermotor lainnya.

74
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

Persamaan untuk penentuan variabel terhadap variabel lain yang disebut


kecepatan arus bebas mempunyai bentuk dengan rasio F atau koefisien F .
umum berikut : Rumus :
FV = (FVo + FVW) + FFVSF +FFVRC
dengan :
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan dengan :
ringan untuk kondisi sesungguhnya = Grand mean yakni mean dari semua
(Km/jam)
observasi.
FVo = Kecepatan arus bebas dasar untuk
= Mean dari tiap observasi.
kendaraan ringan pada jalan yang
diamati. k = Banyaknya sampel.
FVW = Penyesuaian kecepatan untuk lebar
jalan (Km/jam) Perhitungan nilai F :
FFVSF=Faktor Penyesuaian untuk hambatan
samping dan lebar bahu.
FFVRC=Faktor Penyesuaian akibat kelas
fungsi jalan dan guna lahan. Uji LSD
Apabila Untuk mengetahui pasangan
Keadaan Dasar Berbagai Tipe Jalan nilai mean yang perbedaan signifikan dapat
1. Jalan dua lajur dua arah tak terbagi digunakan uji LSD “Least Significant
(2/2 UD) Different” atau Uji Beda Nyata Terkecil
2. Jalan empat lajur dua arah tak terbagi dengan Rumus :
(4/2UD)
3. Jalan empat lajur dua arah terbagi LSD0,05 = t0,05;k(n-1) x
(4/2D) Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu pengujian
Analisa Statistik yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
Analisa statistik adalah suatu kegiatan pengukur itu mengukur apa yang ingin
yang dilakukan untuk mengolah data hasil diukur.Dari data kuisioner yang telah
penelitian dengan menggunakan metode disebarkan kepada para responden harus
statistik untuk menghasilkan sebuah atau sudah valid sehingga bisa dibuat ukuran bagi
beberapa informasi yang berguna untuk para pemakai jalan tapi melihatnya dari sisi
laporan statistik. pendapat responden, agar bisa dicarikan
solusi yang tepat. Dapat dibuktikan dengan
One – Way Analysis of Variance data validitas dimana angka Corrected Item-
One-Way Anova adalah jenis analisis Total Correlationnya di atas 0,159 ( > 0,159
statistik parametrik yang digunakan untuk ) untuk data kuisioner atau (N) dari 150
menguji perbedaan antara 3 kelompok data orang responden yang disebar pada daerah
(pengamatan) atau lebih. Sebagai gambaran, lokasi penelitian.
misalnya akan kita selidiki apakah
perbedaan nilai rata–rata / mean dari sampel Tabel 1. Tabel Nilai – nilai Kritis Koefisien
pertama dengan sampel kedua dan ketiga itu Korelasi ( r ) Product Moment
disebabkan oleh faktor kebetulan saja N Taraf N Taraf
ataukah oleh faktor lain yang benar – benar Signifikansi Signifikansi
berarti (signifikan). 5% 1% 5% 1%
Anova untuk sebagian besar akan
5 0,878 0,959 70 0,235 0,306
menjadi ciri dari analisis statistik penelitian
10 0,632 0,765 75 0,227 0,296
eksperimental, yaitu suatu penelitian yang
15 0,514 0,641 80 0,220 0,286
berusaha menguji suatu akibat, efek,
20 0,444 0,561 85 0,213 0,278
pengaruh dari suatu variabel tertentu
25 0,396 0,505 90 0,207 0,270
terhadap variabel lain yang diteliti. Melalui
30 0,361 0,463 95 0,202 0,263
Anova akan didapatkan suatu harga yang
40 0,312 0,403 100 0,195 0,256
mengindisikasikan besarnya pengaruh suatu

75
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

50 0,279 0,361 125 0,176 0,230


MULAI
55 0,266 0,345 150 0,159 0,210
60 0,254 0,330 175 0,148 0,194
65 0,244 0,317 200 0,138 0,181 Pengumpulan
Data
Sumber :Nurgiyantoro (2001)

Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah merupakan DATA PRIMER : DATA SEKUNDER :
suatu indeks yang menunjukkan sejauh Kondisi Jalan Data Kecelakaan
Volume Kendaraan Data LHR
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau Penyebaran Kuisioner Data Geometrik Jalan
dapat diandalkan. Dikatakan reliabel berarti
apabila data yang telah kita sebar kepada
responden dapat digunakan untuk jangka
waktu ke depan. Data untuk 150 orang
responden ini dapat dikatakan reliabel Penyebaran Kondisi Jalan
Kuisioner Volume Kendaraan
apabila harga r atau koefisien reliabilitasnya
diatas 0,6 ( > 0,6 ). Tidak
Karakteristik Arus Lalu Lintas
METODE Anova dengan SPSS
Pengumpulan Data Uji Validitas Analisa Penyebab Kecelakaan
Data kecelakaan yang meliputi : dan Uji
a. Data lokasi kecelakaan. Reliabilitass
b. Waktu kecelakaan. Alternatif
Penyelesaian
c. Jenis kendaraan yang terlibat
kecelakaan. Ya
d. Jumlah korban. Analisa
e. Kerugian materi. Deskripsi

Mengadakan Survei Pada Lokasi :


a. Data kondisi jalan dan lingkungan.
b. Data volume kendaraan pada jam Kesimpulan dan Saran
puncak.
c. Data kuisioner bagi pengguna jalan dan
penduduk di sekitar lokasi. SELESAI

Melakukan Analisa Data


a. Karakteristik arus lalu lintas. Kondisi Umum Ruas Jalan By-Pass Krian
b. Pengujian segmen ruas jalan terhadap – Balongbendo
kecelakaan dengan Anova SPSS. Jalan arteri By-Pass Krian –
c. Pengujian pendapat responden dengan Balongbendo merupakan jalan yang sangat
uji validitas dan reliabilitas. penting peranannya di bidang transportasi
d. Penyebab kecelakaan lalu lintas yang dapat menghubungkan kota–kota di

76
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

Jawa Timur untuk memudahkan mobilisasi 8. Kecelakaan yang terjadi pada keadaan
penduduk dalam menjalankan segala macam berjalan lurus secara beruntun dengan
aktifitasnya. melibatkan lebih 2 kendaraan
Pada penyusunan Penelitian ini (kecelakaan ganda).
penelitian dimulai dari By-Pass Krian (Km 9. Kecelakaan karena sebab-sebab lain,
26+000) dan berakhir pada jalan selain yang disebutkan diatas.
Balongbendo (Km 44+520). Dalam lokasi
penelitian ini dibagi menjadi 5 segmen jalan Analisa Data Sekunder
yaitu : segmen I (Km 26+000 – 29+500), Dari data tentang rekaman kejadian
segmen II (Km 29+500 – 33+670), segmen kecelakaan selama tahun 2006–2010 yang
III (Km 33+670 – 37+300), segmen IV (Km diperoleh diketahui bahwa jenis kendaraan
37+300 – 40+900) dan segmen V (Km dan pejalan kaki atau penyeberang jalan
40+900 – 44+520). yang terlibat kecelakaan lalu lintas, maka
jenis kendaraan yang mempunyai andil
Kecelakaan Lalu Lintas terbesar dalam kecelakaan lalu lintas adalah
Dalam penyusunan Penelitian tentang kendaraan sepeda motor dengan rata-rata
Analisa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas sebesar 41,23 % dari kecelakaan total.
Jalan By-Pass Krian–Balongbendo (Km Kemudian diikuti kendaraan mobil
26+000 – 44+520), data kecelakaan lalu penumpang sebesar 22,52 %, truk sebesar
lintas yang digunakan dimulai dari tahun 15,40 %; trailer sebesar 9,0 %; bus 6,16 %
2006 sampai tahun 2010. dan penyeberang jalan / pejalan kaki sebesar
Data-data mengenai kejadian 5,69 % dari kecelakaan total.
kecelakaan jalan By-Pass Krian– Dari keseluruhan terjadinya
Balongbendo (Km 26+000 – Km 44+520) kecelakaan lalu lintas yaitu sebanyak 229
diperoleh dari Kepolisian Polres Sidoarjo. kejadian kecelakaan lalu lintas, yang
Data sekunder inilah yang digunakan untuk terhitung selama 5 tahun (2006-2010). Maka
menganalisa kecelakaan dan juga untuk sebagian besar terjadi pada segmen IV (Km
mencari solusi terbaik untuk menangani 37+300 – 40+900) sebanyak 55 kejadian
banyaknya terjadi kecelakaan pada ruas kecelakaan, dengan 108 jenis kendaraan dan
jalan tersebut. penyeberang jalan yang terlibat kecelakaan.
Untuk keperluan analisa selanjutnya Dengan jumlah kendaraan terlibat
jenis kecelakaan yang ada perlu kecelakaan/Km/tahun mencapai angka 7,5
diklasifikasikan menjadi 9 jenis (Wijaya, untuk jalan dengan panjang 3,6 Km.
2006), yaitu :
1. Tabrakan muka kendaraan dengan muka Pengaruh Ruas Jalan Terhadap
kendaraan (Head On Collision). Kecelakaan Menggunakan Anova SPSS
2. Tabrakan muka dengan belakang Pengujian pengaruh ruas jalan terhadap
kendaraan (Rear Collision). kejadian kecelakaan adalah dengan
3. Tabrakan muka kendaraan dengan menggunakan Anova. Pengujian Anova
samping kendaraan (Side Swipe dipilih karena analisa ini dapat melihat
Collision). perbedaan variabel atas beberapa kelompok
4. Tabrakan samping kendaraan dengan untuk melihat pengaruhnya, disamping itu
samping kendaraan. kategori ruas jalan lebih dari 2 (lebih dari 2
5. Tabrakan kendaraan dengan segmen). Sebelum dilakukan uji Anova data
penyeberang jalan. harus dipastikan berdistribusi normal, untuk
6. Tabrakan kendaraan dengan pejalan itu dilakukan uji normalitas dengan
kaki. menggunakan ujiSmirnov-Kolmogorov.
7. Kecelakaan Tunggal. Hasil uji Smirnov-Kolmogorov ditunjukkan
pada tabel 3 berikut:

77
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

Tabel 2. Hasil Uji Smirnov-Kolmogorov Hasil Uji Anova ditunjukkan pada tabel
5 berikut:
Ruas Smirnov- Signifikan Ket Tabel 4. Hasil Uji Anova
Jalan Kolmogorov
Segmen 0,727 0,666 Normal F Sig.
I Antara Group 3.791 .025
Segmen 0,605 0,858 Normal Bersangkutan antar
II - -
Group
Segmen 0,883 0,417 Normal
Total 3.791 .025
III
Segmen 0,384 0,999 Normal Sumber : Hasil Uji Anova Menggunakan
IV Program SPSS
Segmen 0,520 0,949 Normal
V
Hasil pengujian Anova diperoleh nilai
Sumber : Hasil uji Smirnov-Kolmogorov
F sebesar 3,791 dengan tingkat signifikansi
0,025. Nilai signifikansi ini kurang dari 0,05
Hasil perhitungan menunjukkan
yang berarti ada perbedaan kecelakaan
bahwa data pada seluruh segmen
berdasarkan ruas jalan atau dengan kata lain
mempunyai tingkat signifikansi lebih dari
ruas jalan berpengaruh terhadap kecelakaan.
0,05 sehingga dapat dikatakan seluruh data
Oleh karena ada perbedaan antar ruas jalan
berdistribusi normal.
maka minimal ada satu pasang segmen jalan
yang berbeda secara signifikan. Untuk
Distribusi normal merupakan syarat
memastikan perbedaan tersebut dilakukan
mutlak dalam pengujian statistik parametrik
uji lanjut dengan menggunakan uji LSD
seperti halnya Anova. Berikut ini adalah
(Least Significant Difference atau Uji Beda
hasil uji anova untuk uji Pengaruh Ruas
Nyata Terkecil).
Jalan By-Pass Krian–Balongbendo terhadap
data kecelakaan dari Satlantas Polres
Uji LSD
Sidoarjo :
Untuk hasil uji LSD ditunjukkan pada tabel
1. Uji Anova
6 berikut:
Uji Anova dilakukan untuk mengetahui
perbedaan dari variabel atas beberapa
Tabel 5. Hasil Uji LSD
kelompok parameter untuk melihat
Segmen 1 2 3 4 5
tingkat pengaruhnya seperti ditunjukkan
pada tabel 4 berikut: 1 - 0,303 0,033* 0,002* 0,220

2 0,303 - 0,220 0,022* 0,834


Tabel 3. Deskripsi Kecelakaan Berdasarkan
Ruas Jalan 3 0,033 0,220 - 0,220 0,303
*
Ruas Jalan Mean Standar 4 0,002 0,022* 0,220 - 0,033*
Deviasi *
5 0,220 0,834 0,303 0,033* -
Segmen I 9,50 1,7320
Sumber : Hasil Uji LSD Menggunakan Program
Segmen II 10,75 1,8929 SPSS

Segmen III 12,25 1,50 Keterangan : * = ada perbedaan rata-rata


yang signifikan pada level 0,05.
Segmen IV 13,75 1,7078 Berdasar tabel diatas maka pasangan
segmen yang berbeda adalah :
Segmen V 11 1,4142 1. Ada perbedaan kecelakaan pada segmen
I dan III, segmen I dan IV, segmen II
Sumber : Hasil Deskripsi Menggunakan dan IV, dan antara segmen IV dan V
Program SPSS
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan
pada segmen I dan II, segmen I dan V,

78
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

segmen II dan III, segmen II dan V, Uji Reliabilitas adalah merupakan


segmen III dan IV, dan segmen III dan V suatu indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau
Deskripsi Faktor–Faktor Penyebab dapat diandalkan dan dikatakan reliabel
Kecelakaan Berdasar Pendapat apabila nilai alphanya di atas 0,6 (> 0,6).
Responden melalui Kuisioner Tabel 7. Hasil dari Uji Reliabilitas
Selain melakukan perhitungan
pengaruh ruas jalan terhadap kecelakaan Faktor Alpha Alpha Ket
pada penelitian ini juga dilakukan Hitung Standar
pengkajian data tentang faktor yang
menyebabkan kecelakaan sesuai dengan
persepsi responden. Pengumpulan data Jalan 0,6318 0,60 Reliabel
tersebut dilakukan melalui penyebaran
kuisioner pada warga atau penduduk yang Manusia 0,7327 0,60 Reliabel
tinggal di sepanjang jalan By-Pass Krian –
Balongbendo. Berikut ini adalah hasil uji Lingkungan 0,6632 0,60 Reliabel
validitas yang dilakukan terhadap hasil
kuisioner pada responden sebanyak 150 Kendaraan 0,6176 0,60 Reliabel
orang. Uji validitas adalah suatu uji statistik
Sumber : Hasil Uji Reliabilitas Menggunakan
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat Program SPSS
kevaliditasan suatu data. Suatu data
dianggap valid apabila nilai Corrected Item- Dari tabel 7 diketahui bahwa hasil uji
Total Correlationnya di atas 0,159 (> 0,159 ).
reliabilitas untuk faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya kecelakaan di atas
Tabel 6. Hasil Pengujian dari Uji Validitas
Faktor Indikator R R Ket
nilai Alpha Standard yaitu 0,6. Ini berarti
hitung tabel bahwa faktor-faktor tersebut adalah reliabel.
1 0,2904 0,159 Valid
Jalan 2 0,3769 0,159 Valid Ruas Jalan Rawan Kecelakaan
3 0,5238 0,159 Valid Ruas jalan rawan kecelakaan dapat
4 0,4716 0,159 Valid
5 0,2248 0,159 Valid diketahui dari jumlah kendaraan dan jumlah
6 0,3253 0,159 Valid manusia (penyeberang jalan atau pejalan
7 0,3256 0,159 Valid kaki) yang terlibat kecelakaan, pada ruas
8 0,3691 0,159 Valid jalan yang ditinjau tiap tahun pada kurun
Manusia 9 0,2579 0,159 Valid
waktu masa penelitian tertentu atau disebut
10 0,3902 0,159 Valid
11 0,3637 0,159 Valid juga tingkat kecelakaan.
12 0,4808 0,159 Valid Daerah dengan tingkat kecelakaan
13 0,3865 0,159 Valid sangat tinggi dilihat dari tabel 4, yaitu
14 0,5201 0,159 Valid terdapat pada segmen IV tepatnya pada ruas
15 0,4867 0,159 Valid
jalan Km 37+300 – 40+900. Sehingga
daerah ini dapat dianggap sebagai daerah
16 0,3902 0,159 Valid
Lingkungan 17 0,5044 0,159 Valid rawan kecelakaan, dimana kecelakaan di
18 0,4431 0,159 Valid daerah ini banyak didominasi jenis
19 0,4395 0,159 Valid kendaraan sepeda motor, mobil penumpang
20 0,3281 0,159 Valid dan truk. Kecelakaan ini diakibatkan karena
21 0,2716 0,159 Valid
banyaknya aktifitas di sisi jalan yang mana
22 0,3365 0,159 Valid
Kendaraan 23 0,4542 0,159 Valid banyak terdapat pertokoan, kantor
24 0,3946 0,159 Valid pemerintahan, dan pemukiman penduduk
25 0,3090 0,159 Valid dan jalan yang mengecil pada segmen IV
yaitu 2 lajur 2 arah dengan volume
Sumber : Hasil Uji Validitas Menggunakan kendaraan yang tinggi sehingga
Program SPSS
mengakibatkan kapasitas jalan agak
berkurang.

79
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

Analisa Penyebab Kecelakaan Tabel 8. Hasil uji kuisioner mengenai faktor


Untuk mempermudah dalam Manusia
menganalisa faktor penyebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas, maka analisa Faktor Manusia N Mean SD
No
digolongkan menurut faktor–faktor Pengemudi kendaraan harus
penyebab terjadinya kecelakaan secara 1. mendahulukan pejalan kaki yang 150 4.14 .656
akan menyeberang jalan
umum, yaitu : Pengemudi kendaraan harus
1. Analisa pengemudi kendaraan (pemakai 2. menyalakan lampu sein apabila
150 4.27 .692
jalan). akan berbelok dan mendahului
kendaraan yang ada di depan
2. Analisa Kendaraan. Kesehatan pengemudi akan dapat
3. Analisa Segmen jalan. 3. mempengaruhi kesigapan dalam 150 4.22 .732
berkendaraan di jalan
4. Analisa lingkungan. Pejalan kaki hendaknya
4. menyeberang pada zebra cross
150 4.07 .778
Analisa pengemudi kendaraan atau jembatan penyeberangan
yang tersedia
Pengemudi sebagai faktor manusia Pengemudi yang mendahului dari
yang menjadi penyebab kecelakaan dapat 5. sebelah kiri dan pada tikungan 150 4.20 .807
berada dalam kondisi mental dan fisik Pengemudi harus bisa
sebagai berikut : 6. menyesuaikan kecepatan
150 4.18 .697
kendaraan dengan kondisi lalu
1. Kurang Antisipasi, yaitu kondisi tidak lintas setempat
bisa memperkirakan bahaya yang Sumber: Hasil uji kuisioner faktor manusia
mungkin dapat terjadi sehubungan dengan SPSS
dengan kondisi kendaraan dan
lingkungan lalu lintas sekitar, atau Analisa Kendaraan
kurang memperhatikan jarak minimal Sebab-sebab kecelakaan lalu lintas
kendaraan di depan dengan kecepatan yang disebabkan oleh faktor kendaraan
kendaraan sehingga kurang dari jarak antara lain :
henti dan kurangnya jarak aman pada 1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan
kendaraan yang berlawanan ketika akan oleh perlengkapan kendaraan :
menyalip. a. Instrumen kendaraan tidak bekerja
2. Lengah atau kecerobohan pengemudi, dengan baik.
yaitu melakukan kegiatan lain saat b. Perlengkapan kendaraan tidak
mengemudi yang mengakibatkan lengkap.
terganggunya konsentrasi pengemudi, 2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan
misalnya mengendarai kendaraan secara oleh mesin kendaraan :
ugal - ugalan, menyalakan rokok, a. Suku cadang kendaraan tidak
menyetir sambil menggunakan memenuhi syarat.
handphone dan berbincang dengan b. Gangguan pada mesin kendaraan.
penumpang. 3. Kecelakaan lalu lintas disebabkan
3. Mengantuk, mabuk atau mengalami penerangan kendaraan :
gangguan kesehatan, yaitu pengemudi a. Lampu rem tidak bekerja dengan baik.
kehilangan daya reaksi dan konsentrasi b. Syarat lampu kendaraan tidak
akibat kurang istirahat atau pengemudi terpenuhi.
kehilangan kesadaran antara lain karena Berikut ini adalah hasil uji kuisioner tentang
pengaruh alkohol, narkotik dan faktor manusia sebagai penyebab
mengalami serangan jantung mendadak. kecelakaan
Berikut ini adalah hasil uji kuisioner tentang Dengan menggunakan nilai rata-rata
faktor manusia sebagai penyebab kecelakaan (mean) yang terbesar seperti ditunjukkan
dengan menggunakan nilai rata-rata (mean) pada tabel 9.
yang terbesar seperti ditunjukkan pada tabel
8.

80
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

Tabel 9. Hasil uji kuisioner mengenai Tabel 10. Hasil Uji Kuisioner Mengenai
faktor kendaraan Faktor Jalan

No Faktor Kendaraan No Faktor Jalan N Mean SD


N Mean SD
Lampu rem dan lampu penerangan Permukaan jalan yang licin dan
1. kendaraan yang rusak terutama 150 4.21 .701 1. bergelombang dapat 150 4.18 .592
pada malam hari mempengaruhi laju kendaraan
Rem dan instrument kendaraan Permukaan jalan yang rusak dan
2. yang tidak bekerja dengan baik 150 4.17 .660 berlubang dapat mempengaruhi 150 4.30 .663
2.
serta gangguan pada mesin terjadinya kecelakaan
Muatan yang berlebih dan jumlah Lampu penerangan jalan yang
3. penumpang yang melebihi 3. mati atau rusak pada malam hari
150 4.13 .726 150 4.30 .708
kapasitas kendaraan mempengaruhi akan mempengaruhi penglihatan
laju kendaraan pengendara kendaraan
Pemakaian lampu kendaraan yang Rambu lalu lintas yang
4. menyilaukan mempengaruhi 150 4.13 .735 4. penempatannya kurang tepat jadi
penglihatan pengemudi lainnya tidak terlihat dan kurangnya
150 4.32 .827
Perlengkapan kendaraan seperti rambu lalu lintas pada putaran
ban yang gundul juga menjadi 150 4.14 .676 balik juga dapat menyebabkan
5.
penyebab kecelakaan lalu lintas kecelakaan lalu lintas
Sumber: Hasil uji kuisioner faktor manusia Sumber: Hasil uji kuisioner faktor jalan dengan
dengan SPSS SPSS

Analisa segmen jalan Analisa lingkungan


Sebab-sebab kecelakaan lalu lintas Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan
yang disebabkan oleh faktor jalan dijelaskan oleh faktor lingkungan, terdiri dari:
sebagai berikut : 1. Kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh
1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan faktor alam :
oleh perkerasan jalan : a. Jalan licin dan berair oleh adanya
a. Permukaan jalan yang licin dan hujan.
bergelombang. b.Adanya kabut tebal di jalan
b. Permukaan jalan yang berlubang. mempengaruhi pandangan pengemudi.
2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan Berikut ini adalah hasil uji kuisioner tentang
oleh rambu lalu lintas : faktor lingkungan sebagai penyebab
a. Rambu lalu lintas yang ada kurang kecelakaan dengan menggunakan nilai rata-
mewakili dan penempatan rambu rata (mean) yang terbesar seperti
yang ada membahayakan pemakai ditunjukkan pada tabel 11.
jalan.
b. Rambu ditempatkan pada tempat yang Tabel 11. Hasil uji kuisioner mengenai
tidak sesuai. faktor jalan
Berikut ini adalah hasil uji kuisioner N Mean SD
No Faktor Lingkungan
tentang faktor jalan sebagai penyebab
Tumpahan minyak dan oli di
kecelakaan dengan menggunakan nilai rata- 1. jalan menyebabkan kendaraan 150 4.11 .716
rata (mean) yang terbesar seperti selip
ditunjukkan pada tabel 10: Pengemudi menggunakan
2. lampu kabut jika melintasi 150 4.03 .714
daerah yang berkabut
Jalan licin dan berair akibat
3. adanya hujan dapat
150 4.20 .724
mengakibatkan kendaraan
selip
Adanya aktifitas sekolah dan
4. pabrik dekat jalan raya juga
150 4.16 .743
mengakibatkan kecelakaan
yang terjadi
Sumber: Hasil uji kuisioner faktor jalan dengan
SPSS

81
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

Sehingga dari hasil uji kuisioner untuk atau segmen IV, sebanyak 55 kejadian
masing-masing faktor yang mempengaruhi kecelakaan, dengan 108 jenis kendaraan
terjadinya kecelakaan dapat ditentukan dan penyeberang jalan atau pejalan kaki
faktor utama yang paling menentukan yang terlibat kecelakaan. Kecelakaan di
seperti ditunjukkan pada tabel 12 berikut: dominasi oleh kendaraan sepeda motor
Tabel 12. Hasil Faktor – Faktor Kecelakaan dengan persentase sebesar 41,23%,
Pilihan Kuisioner yang kemudian mobil penumpang sebesar
Berpengaruh Pada Kecelakaan 22,52% dan truk sebesar 15,40%.
Setelah Dianalisa dengan Program 2. Faktor–faktor yang menjadi penyebab
SPSS terjadinya kecelakaan pada ruas jalan
Std. By-Pass Krian – Balongbendo adalah
N Mean sebagai berikut :
Deviation
a. Faktor Jalan
Jalan 150 4.2300 .48425
Meliputi jalan bergelombang
Manusia 150 4.0627 .40273
pada permukaan jalan, lampu
Lingkungan 150 4.1233 .51058 penerangan jalan yang padam atau
Kendaraan 150 4.1333 .41856 rusak dan kurangnya tanda rambu
Sumber : Hasil Kuisioner Menggunakan
putar balik dengan mengakibatkan
Program SPSS
kecelakaan sebanyak 10 kecelakaan
Tabel 12 di atas menunjukkan persepsi (4,37%).
responden akan faktor yang dapat menjadi b. Faktor Manusia
penyebab kecelakaan. Analisis dilakukan Meliputi pengemudi kendaraan
dengan menggunakan nilai rata – rata dalam mengendalikan kendaraannya
(mean). Rata – rata terbesar menunjukkan yang kurang berhati-hati,
indikator tersebut sebagai faktor yang paling pengemudi yang ceroboh dalam
menentukan untuk terjadi kecelakaan. mengemudi kendaraan dan
Selanjutnya dapat disajikan secara grafik kesehatan fisik pengemudi yang
seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 kurang optimal dalam berkendara di
berikut: jalan raya dengan mengakibatkan
kecelakaan sebanyak 183
4,5
4 4,23 4,06 4,123 4,133 kecelakaan (79,91%).
3,5 c. Faktor Lingkungan
3
2,5 Meliputi jalanan licin akibat air
Nilai

2
1,5 0,418 menggenang sehabis hujan dan
1 0,484 0,402 0,51 banyaknya aktifitas sekolah dan
0,5
0 pabrik pada jam-jam tertentu yang
Faktor Faktor Faktor menyebabkan kemacetan dan
Faktor
Manusi Lingkun Kendara
Jalan
a gan an banyaknya pekerja, anak sekolah
Mean
menyeberang sembarangan dengan
4,23 4,06 4,123 4,133
mengakibatkan kecelakaan
ST. Deviation 0,484 0,402 0,51 0,418
sebanyak 7 kecelakaan (3,06%).
Gambar 1: Grafik Hasil Uji Kuisioner B d. Faktor Kendaraan
Berdasarkan Masing-Masing Meliputi kendaraan selip akibat
Faktor Penyebab Kecelakaan ban gundul, rem blong dan
kerusakan komponen kendaraan
KESIMPULAN lainnya dengan mengakibatkan
kecelakaan sebanyak 29 kecelakaan
Setelah menganalisa data yang ada (12,66%).
serta berdasarkan hasil yang diperoleh, maka 3. Alternatif penyelesaian untuk
diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut : mengurangi terjadinya kecelakaan yaitu:
1. Daerah rawan kecelakaan pada ruas a. Faktor jalan
jalan By-Pass Krian–Balongbendo Variabel : Permukaan jalan
adalah pada Km 37+300 – Km 40+900 bergelombang terjadi di

82
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

segmen IV (Km 37+300 – c. Faktor Lingkungan


Km40+900). Variabel : Adanya aktifitas kegiatan
Solusi : Melakukan perbaikan sekolah, pabrik dan banyak
pengaspalan pada kantor pemerintahan
permukaan jalan dan harus sekitar jalan raya pada
dievaluasi setiap perubahan segmen III (Km 33+670 –
atau pergantian musim. Km37+300) dan V (Km
Variabel : Lampu penerangan jalan 40+900 – KM 40+520).
yang padam dan rusak yang Solusi : Dengan menyediakan
terjadi di segmen I (Km rambu – rambu lalu lintas
26+000 – Km 29+500 dan II hati – hati banyak
(Km 29+500 – Km 33+670) penyeberang jalan,
. pembuatan jembatan
Solusi : Melakukan perbaikan / penyeberangan dan zebra
penggantian lampu cross pada daerah – daerah
penerangan jalan secara keramaian.
teratur / berkala. Variabel : Jalan licin dan berair akibat
Variabel : Rambu lalu lintas yang adanya hujan yang terjadi
penempatannya kurang pada segmen V (Km
tepat dan kurangnya rambu 40+900 – KM 40+520).
pada putaran balik yang Solusi : Memasang rambu – rambu
terjadi di segmen II (Km peringatan bahwa bila hujan
29+500 – Km 33+670) . turun jalan akan menjadi
Solusi : Memindahkan rambu lalu licin dan menghimbau untuk
lintas supaya dapat terlihat mengurangi kecepatan agar
oleh semua pemakai jalan lebih berhati – hati pada
dan memberi rambu putar setiap kondisi cuaca.
balik pada setiap putaran d. Faktor Kendaraan
balik. Variabel : Rem, ban gundul, dan
Variabel : Jalan sempit pada daerah instrument kendaraan yang
rawan kecelakaan yaitu tidakbekerja dengan baik
segmen IV. Solusi : Melakukan perbaikan dan
Solusi : Memberi rambu max 40 Km pengecekan kendaraan
dan mengadakan pelebaran secara rutinagar sewaktu di
jalan. perjalanan tidak mengalami
b. Faktor Manusia hal – hal yang tidak
Variabel : Pengemudi kendaraan diinginkan.
kurang berhati–hati / kurang
antisipasi dalam DAFTAR PUSTAKA
mengemudi. Alamsyah, Alik Ansyori, Rekayasa Jalan
Solusi : Selalu memperhatikan jarak Raya, 2006, Edisi Kedua, Penerbit
aman minimal kendaraan di Universitas Muhammadiyah
depan dengan kecepatan Malang, Malang.
kendaraannya. Djarwanto, Statistik Induktif, 1985, Edisi
Variabel : Pengemudi yang ceroboh Keempat, Penerbit BPFE,
dalam mengemudikan Yogyakarta.
kendaraan di jalan raya. Hidayat, Ryan, Analisa Kecelakaan Ruas
Solusi : Memperketat uji keahlian Jalan Caruban – Ngawi, 1997,
berkendaraan dalam proses Penelitian tidak untuk
pengurusan SIM. dipublikasikan, ITS.

83
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012

Nurgiyantoro, Burhan, Statistik Terapan, Tamin, Ofyar Z., Perencanaan dan


2002, Penerbit Gadjah Mada Permodelan Transportasi, 2000,
University Press, Yogyakarta. Edisi Kedua, Penerbit ITB,
Oglesby, C. H., Teknik Jalan Raya, 1991, Bandung.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Wijaya, Dharmayanti Adhe, Analisa
Roess, Roger P., Traffic Engineering, 2004, Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas
Third Edition, Prentice Hall Inc., Jalan Utama Waru–Sidoarjo (Km
New Jersey. 12+055 – Km 22+700), 2006,
Suparman, Totok S., Analisa Penelitian Penelitian tidak dipublikasikan,
Keamanan Jalan Raya pada Ruas UPN.
Jalan Gempol–Pasuruan, 1989,
Penelitian tidak untuk
dipublikasikan, ITS.

84

Anda mungkin juga menyukai