2 Nopember 2012
Nugroho Utomo
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
e-mail: nugroho_tm@yahoo.com
ABSTRAK
Suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas sangat beragam baik dari proses kejadiannya maupun
faktor penyebabnya. Untuk kepentingan penanggulangannya diperlukan suatu adanya suatu pola
yang dapat menggambarkan karakteristik proses kejadian suatu kecelakaan lalu lintas, agar
dapat disimpulkan faktor penyebabnya supaya dapat dirumuskan pula upaya
penanggulangannya. Banyaknya kejadian kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan By-Pass Krian
– Balongbendo mengakibatkan banyaknya kerugian, baik kerugian materil dan non materiil
pada para pengendara tersebut. Dengan dasar ini perlu dilakukan analisa kecelakaan terhadap
tingginya tingkat kecelakaan sehingga dapat diketahui faktor–faktor penyebabnya, daerah rawan
kecelakaan (blackspot), dan mencari solusi penyelesaian yang tepat untuk meminimalisasi
kecelakaan yang sering terjadi pada ruas jalan tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriptif–analitis. Deskriptif berarti memaparkan suatu kejadian sesuai
dengan kondisi yang ada, sedangkan Analitis berarti data–data yang terkumpul disusun,
dianalisa dan dijelaskan sesuai dengan parameter yang ada. Model analisa dengan menggunakan
Anova untuk uji pengaruh ruas jalan terhadap jumlah kecelakaan, uji validitas dan reliabilitas
dari pendapat responden tentang faktor kecelakaan pada ruas jalan tersebut. Sehingga diperoleh
gambaran kecelakaan yang jelas dan dapat dicari solusi penyelesaiannya.Dari hasil analisa
didapatkan faktor–faktor kecelakaan pada ruas jalan By-Pass Krian – Balongbendo adalah
faktor manusia (79,91 %), faktor kendaraan (12,66 %), faktor jalan (4,37 %) dan faktor
lingkungan (3,06 %). Daerah rawan kecelakaan terdapat pada Km 37+300 – Km 40+400 dan
didominasi sepeda motor (41,23 %). Salah satu alternatif penyelesaian adalah dengan diberi
kanalisasi atau jalur khusus berupa marka jalan untuk kendaraan sepeda motor.
73
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
terjadi pada ruas jalan tersebut yang bermula mengakibatkan korban jiwa yang tidak dapat
dari keinginan pemakai jalan untuk sampai diukur dalam bentuk apapun.
ditujuan tepat waktu tanpa memperhatikan
keselamatan jiwa dan peraturan serta rambu- Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan
rambu lalu lintas yang ada. Lalu Lintas
Dengan meningkatnya jumlah Semua kecelakaan lalu lintas
kecelakaan dari tahun ke tahun pada ruas melibatkan beberapa faktor kesalahan yaitu :
jalan By-Pass Krian–Balongbendo maka 1. Faktor Manusia.
mengakibatkan banyaknya kerugian materiil 2. Faktor Jalan.
dan non materiil yang sangat besar.Sehingga 3. Faktor Kendaraan.
perlu dilakukan analisa terhadap tingginya 4. Faktor Lingkungan.
tingkat kecelakaan pada ruas jalan By-Pass
Krian – Balongbendo sebagai usaha untuk Penggolongan Tingkat Kecelakaan Lalu
dapat mengetahui faktor-faktor penyebabnya Lintas.
dan mencari alternatif penyelesaiannya. Dalam menggolongkan tinggi
Permasalahan pada penelitian tentang rendahnya tingkat kecelakaan digunakan
analisa penyebab kecelakaan ini adalah : kriteria seperti pada laporan Penelitian
1. Menentukan segmen jalan yang Analisa Keamanan Jalan Raya pada Ruas
merupakan rawan kecelakaan pada ruas Jalan Gempol–Pasuruan, oleh Suparman dan
jalan By-Pass Krian–Balongbendo Totok S, (1989) yakni sebagai berikut :
2. Menentukan faktor-faktor yang menjadi a. Tingkat kecelakaan relatif rendah yaitu
penyebab kecelakaan pada ruas jalan kurang dari 2 kecelakaan per Km per
By-Pass Krian–Balongbendo tahun.
3. Menentukan alternatif penyelesaian b. Tingkat kecelakaan relatif sedang yaitu
untuk mengurangi kejadian kecelakaan terdapat 2 - 4 kecelakaan per Km per
di lokasi penelitian dari ruas jalan By- tahun.
Pass Krian– Balongbendo (Km 26+000 c. Tingkat kecelakaan relatif tinggi yaitu
– Km 40+520). terdapat 4 - 6 kecelakaan per Km per
Tujuan diadakan penelitian pada ruas jalan tahun.
By-Pass Krian–Balongbendo adalah : d. Tingkat kecelakaan relatif sangat tinggi
1. Untuk mengetahui segmen rawan terdapat lebih dari 6 kecelakaan per Km
kecelakaan pada ruas jalan By-Pass per tahun.
Krian– Balongbendo.
2. Untuk mengetahui faktor–faktor Karakteristik Arus Lalu Lintas
penyebab kecelakaan pada ruasjalan By- Menurut Direktorat Jenderal Bina
Pass Krian– Balongbendo. Marga, tipe kendaraan dibagi sebagai
3. Untuk mencari alternatif penyelesaian berikut :
guna mengurangi kecelakaan lalu lintas 1. Kendaraan Ringan (LV) : mobil sedan,
pada ruas jalan By-Pass Krian– station wagon, jip dan pick up.
Balongbendo. 2. Kendaraan Berat Menengah (MHV) :
Lokasi penelitian dari ruas jalan By-Pass bus kecil dan truck 2-as.
Krian – Balongbendo tepatnya pada (Km 3. Sepeda Motor (MC).
26+000 – Km 40+520) 4. Truck Besar (LT) : Truk trailer, truk
semi-trailer, truk 3-as, truk gandeng.
TINJAUAN PUSTAKA 5. Bis Besar (LB).
Definisi Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah Kecepatan Arus Bebas
merupakan suatu peristiwa atau kejadian Kecepatan arus bebas (FV)
yang sangat tidak diinginkan oleh semua didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat
pengguna jalan, melibatkan kendaraan arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, pengemudi jika mengendarai kendaraan
dan juga mengakibatkan kerugian materi dan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan
bermotor lainnya.
74
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
75
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah merupakan DATA PRIMER : DATA SEKUNDER :
suatu indeks yang menunjukkan sejauh Kondisi Jalan Data Kecelakaan
Volume Kendaraan Data LHR
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau Penyebaran Kuisioner Data Geometrik Jalan
dapat diandalkan. Dikatakan reliabel berarti
apabila data yang telah kita sebar kepada
responden dapat digunakan untuk jangka
waktu ke depan. Data untuk 150 orang
responden ini dapat dikatakan reliabel Penyebaran Kondisi Jalan
Kuisioner Volume Kendaraan
apabila harga r atau koefisien reliabilitasnya
diatas 0,6 ( > 0,6 ). Tidak
Karakteristik Arus Lalu Lintas
METODE Anova dengan SPSS
Pengumpulan Data Uji Validitas Analisa Penyebab Kecelakaan
Data kecelakaan yang meliputi : dan Uji
a. Data lokasi kecelakaan. Reliabilitass
b. Waktu kecelakaan. Alternatif
Penyelesaian
c. Jenis kendaraan yang terlibat
kecelakaan. Ya
d. Jumlah korban. Analisa
e. Kerugian materi. Deskripsi
76
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
Jawa Timur untuk memudahkan mobilisasi 8. Kecelakaan yang terjadi pada keadaan
penduduk dalam menjalankan segala macam berjalan lurus secara beruntun dengan
aktifitasnya. melibatkan lebih 2 kendaraan
Pada penyusunan Penelitian ini (kecelakaan ganda).
penelitian dimulai dari By-Pass Krian (Km 9. Kecelakaan karena sebab-sebab lain,
26+000) dan berakhir pada jalan selain yang disebutkan diatas.
Balongbendo (Km 44+520). Dalam lokasi
penelitian ini dibagi menjadi 5 segmen jalan Analisa Data Sekunder
yaitu : segmen I (Km 26+000 – 29+500), Dari data tentang rekaman kejadian
segmen II (Km 29+500 – 33+670), segmen kecelakaan selama tahun 2006–2010 yang
III (Km 33+670 – 37+300), segmen IV (Km diperoleh diketahui bahwa jenis kendaraan
37+300 – 40+900) dan segmen V (Km dan pejalan kaki atau penyeberang jalan
40+900 – 44+520). yang terlibat kecelakaan lalu lintas, maka
jenis kendaraan yang mempunyai andil
Kecelakaan Lalu Lintas terbesar dalam kecelakaan lalu lintas adalah
Dalam penyusunan Penelitian tentang kendaraan sepeda motor dengan rata-rata
Analisa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas sebesar 41,23 % dari kecelakaan total.
Jalan By-Pass Krian–Balongbendo (Km Kemudian diikuti kendaraan mobil
26+000 – 44+520), data kecelakaan lalu penumpang sebesar 22,52 %, truk sebesar
lintas yang digunakan dimulai dari tahun 15,40 %; trailer sebesar 9,0 %; bus 6,16 %
2006 sampai tahun 2010. dan penyeberang jalan / pejalan kaki sebesar
Data-data mengenai kejadian 5,69 % dari kecelakaan total.
kecelakaan jalan By-Pass Krian– Dari keseluruhan terjadinya
Balongbendo (Km 26+000 – Km 44+520) kecelakaan lalu lintas yaitu sebanyak 229
diperoleh dari Kepolisian Polres Sidoarjo. kejadian kecelakaan lalu lintas, yang
Data sekunder inilah yang digunakan untuk terhitung selama 5 tahun (2006-2010). Maka
menganalisa kecelakaan dan juga untuk sebagian besar terjadi pada segmen IV (Km
mencari solusi terbaik untuk menangani 37+300 – 40+900) sebanyak 55 kejadian
banyaknya terjadi kecelakaan pada ruas kecelakaan, dengan 108 jenis kendaraan dan
jalan tersebut. penyeberang jalan yang terlibat kecelakaan.
Untuk keperluan analisa selanjutnya Dengan jumlah kendaraan terlibat
jenis kecelakaan yang ada perlu kecelakaan/Km/tahun mencapai angka 7,5
diklasifikasikan menjadi 9 jenis (Wijaya, untuk jalan dengan panjang 3,6 Km.
2006), yaitu :
1. Tabrakan muka kendaraan dengan muka Pengaruh Ruas Jalan Terhadap
kendaraan (Head On Collision). Kecelakaan Menggunakan Anova SPSS
2. Tabrakan muka dengan belakang Pengujian pengaruh ruas jalan terhadap
kendaraan (Rear Collision). kejadian kecelakaan adalah dengan
3. Tabrakan muka kendaraan dengan menggunakan Anova. Pengujian Anova
samping kendaraan (Side Swipe dipilih karena analisa ini dapat melihat
Collision). perbedaan variabel atas beberapa kelompok
4. Tabrakan samping kendaraan dengan untuk melihat pengaruhnya, disamping itu
samping kendaraan. kategori ruas jalan lebih dari 2 (lebih dari 2
5. Tabrakan kendaraan dengan segmen). Sebelum dilakukan uji Anova data
penyeberang jalan. harus dipastikan berdistribusi normal, untuk
6. Tabrakan kendaraan dengan pejalan itu dilakukan uji normalitas dengan
kaki. menggunakan ujiSmirnov-Kolmogorov.
7. Kecelakaan Tunggal. Hasil uji Smirnov-Kolmogorov ditunjukkan
pada tabel 3 berikut:
77
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
Tabel 2. Hasil Uji Smirnov-Kolmogorov Hasil Uji Anova ditunjukkan pada tabel
5 berikut:
Ruas Smirnov- Signifikan Ket Tabel 4. Hasil Uji Anova
Jalan Kolmogorov
Segmen 0,727 0,666 Normal F Sig.
I Antara Group 3.791 .025
Segmen 0,605 0,858 Normal Bersangkutan antar
II - -
Group
Segmen 0,883 0,417 Normal
Total 3.791 .025
III
Segmen 0,384 0,999 Normal Sumber : Hasil Uji Anova Menggunakan
IV Program SPSS
Segmen 0,520 0,949 Normal
V
Hasil pengujian Anova diperoleh nilai
Sumber : Hasil uji Smirnov-Kolmogorov
F sebesar 3,791 dengan tingkat signifikansi
0,025. Nilai signifikansi ini kurang dari 0,05
Hasil perhitungan menunjukkan
yang berarti ada perbedaan kecelakaan
bahwa data pada seluruh segmen
berdasarkan ruas jalan atau dengan kata lain
mempunyai tingkat signifikansi lebih dari
ruas jalan berpengaruh terhadap kecelakaan.
0,05 sehingga dapat dikatakan seluruh data
Oleh karena ada perbedaan antar ruas jalan
berdistribusi normal.
maka minimal ada satu pasang segmen jalan
yang berbeda secara signifikan. Untuk
Distribusi normal merupakan syarat
memastikan perbedaan tersebut dilakukan
mutlak dalam pengujian statistik parametrik
uji lanjut dengan menggunakan uji LSD
seperti halnya Anova. Berikut ini adalah
(Least Significant Difference atau Uji Beda
hasil uji anova untuk uji Pengaruh Ruas
Nyata Terkecil).
Jalan By-Pass Krian–Balongbendo terhadap
data kecelakaan dari Satlantas Polres
Uji LSD
Sidoarjo :
Untuk hasil uji LSD ditunjukkan pada tabel
1. Uji Anova
6 berikut:
Uji Anova dilakukan untuk mengetahui
perbedaan dari variabel atas beberapa
Tabel 5. Hasil Uji LSD
kelompok parameter untuk melihat
Segmen 1 2 3 4 5
tingkat pengaruhnya seperti ditunjukkan
pada tabel 4 berikut: 1 - 0,303 0,033* 0,002* 0,220
78
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
79
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
80
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
Tabel 9. Hasil uji kuisioner mengenai Tabel 10. Hasil Uji Kuisioner Mengenai
faktor kendaraan Faktor Jalan
81
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
Sehingga dari hasil uji kuisioner untuk atau segmen IV, sebanyak 55 kejadian
masing-masing faktor yang mempengaruhi kecelakaan, dengan 108 jenis kendaraan
terjadinya kecelakaan dapat ditentukan dan penyeberang jalan atau pejalan kaki
faktor utama yang paling menentukan yang terlibat kecelakaan. Kecelakaan di
seperti ditunjukkan pada tabel 12 berikut: dominasi oleh kendaraan sepeda motor
Tabel 12. Hasil Faktor – Faktor Kecelakaan dengan persentase sebesar 41,23%,
Pilihan Kuisioner yang kemudian mobil penumpang sebesar
Berpengaruh Pada Kecelakaan 22,52% dan truk sebesar 15,40%.
Setelah Dianalisa dengan Program 2. Faktor–faktor yang menjadi penyebab
SPSS terjadinya kecelakaan pada ruas jalan
Std. By-Pass Krian – Balongbendo adalah
N Mean sebagai berikut :
Deviation
a. Faktor Jalan
Jalan 150 4.2300 .48425
Meliputi jalan bergelombang
Manusia 150 4.0627 .40273
pada permukaan jalan, lampu
Lingkungan 150 4.1233 .51058 penerangan jalan yang padam atau
Kendaraan 150 4.1333 .41856 rusak dan kurangnya tanda rambu
Sumber : Hasil Kuisioner Menggunakan
putar balik dengan mengakibatkan
Program SPSS
kecelakaan sebanyak 10 kecelakaan
Tabel 12 di atas menunjukkan persepsi (4,37%).
responden akan faktor yang dapat menjadi b. Faktor Manusia
penyebab kecelakaan. Analisis dilakukan Meliputi pengemudi kendaraan
dengan menggunakan nilai rata – rata dalam mengendalikan kendaraannya
(mean). Rata – rata terbesar menunjukkan yang kurang berhati-hati,
indikator tersebut sebagai faktor yang paling pengemudi yang ceroboh dalam
menentukan untuk terjadi kecelakaan. mengemudi kendaraan dan
Selanjutnya dapat disajikan secara grafik kesehatan fisik pengemudi yang
seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 kurang optimal dalam berkendara di
berikut: jalan raya dengan mengakibatkan
kecelakaan sebanyak 183
4,5
4 4,23 4,06 4,123 4,133 kecelakaan (79,91%).
3,5 c. Faktor Lingkungan
3
2,5 Meliputi jalanan licin akibat air
Nilai
2
1,5 0,418 menggenang sehabis hujan dan
1 0,484 0,402 0,51 banyaknya aktifitas sekolah dan
0,5
0 pabrik pada jam-jam tertentu yang
Faktor Faktor Faktor menyebabkan kemacetan dan
Faktor
Manusi Lingkun Kendara
Jalan
a gan an banyaknya pekerja, anak sekolah
Mean
menyeberang sembarangan dengan
4,23 4,06 4,123 4,133
mengakibatkan kecelakaan
ST. Deviation 0,484 0,402 0,51 0,418
sebanyak 7 kecelakaan (3,06%).
Gambar 1: Grafik Hasil Uji Kuisioner B d. Faktor Kendaraan
Berdasarkan Masing-Masing Meliputi kendaraan selip akibat
Faktor Penyebab Kecelakaan ban gundul, rem blong dan
kerusakan komponen kendaraan
KESIMPULAN lainnya dengan mengakibatkan
kecelakaan sebanyak 29 kecelakaan
Setelah menganalisa data yang ada (12,66%).
serta berdasarkan hasil yang diperoleh, maka 3. Alternatif penyelesaian untuk
diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut : mengurangi terjadinya kecelakaan yaitu:
1. Daerah rawan kecelakaan pada ruas a. Faktor jalan
jalan By-Pass Krian–Balongbendo Variabel : Permukaan jalan
adalah pada Km 37+300 – Km 40+900 bergelombang terjadi di
82
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
83
Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 Nopember 2012
84