Di Susun Oleh :
Wildan Yoga Syahputra (40219022)
LAPORAN PENDAHULUAN
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota
keluarga yang sakit TBC akan mempercepat proses penyembuhan.
Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.
b. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi
Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk berkehidupan
sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang
lain. Tidak ada batasan dalam bersosialisasi bagi penderita dengan
lingkungan akan mempengaruhi kesembuhan penderita asalkan penderita
tetap memperhatikan kondisinya .Sosialisasi sangat diperlukan karena
dapat mengurangi stress bagi penderita.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.Dan juga tempat mengembangkan fungsi
reproduksi secara universal, diantaranya : seks yang sehat dan berkualitas,
pendidikan seks pada anak sangat penting.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti
kebutuhan makan, pakaian dan tempat untuk berlindung (rumah).Dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
b. Polidipsia
Akibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam vaskuler
menyebabkan penurunan volume intrasel sehingga efeknya adalah
dehidrasi sel. Akibat dari dehidrasi sel mulut menjadi kering dan
sensor haus teraktivasi menyebabkan seseorang haus terus dan ingin
selalu minum (polidipsia) (Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G,
2002).
c. Poliphagia
Karena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya kadar
insulin maka produksi energi menurun, penurunan energi akan
menstimulasi rasa lapar. Maka reaksi yang terjadi adalah seseorang
akan lebih banyak makan (poliphagia) (Smeltzer, Suzanne C. dan
Bare, Brenda G, 2002).
d. Penurunan berat badan
Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel
kekurangan cairan dan tidak mampu mengadakan metabolisme, akibat
dari itu maka sel akan menciut, sehingga seluruh jaringan terutama
otot mengalami atrofidan penurunan secara otomatis (Smeltzer,
Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002).
e. Malaise atau kelemahan (Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G,
2002)
6. Komplikasi
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan
berbagai macam komplikasi, antara lain :
a. Komplikasi metabolik akut
Kompikasi metabolik akut pada penyakit diabetes melitus terdapat tiga
macam yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar
glukosa darah jangka pendek, diantaranya:
1) Hipoglikemia
Hipoglikemia (kekurangan glukosa dalam darah) timbul sebagai
komplikasi diabetes yang disebabkan karena pengobatan yang
kurang tepat (Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002).
2) Ketoasidosis diabetik
Ketoasidosis diabetik (KAD) disebabkan karena kelebihan kadar
glukosa dalam darah sedangkan kadar insulin dalam tubuh sangat
menurun sehingga mengakibatkan kekacauan metabolik yang
ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis (Soewondo,
2006).
3) Sindrom HHNK (koma hiperglikemia hiperosmoler nonketotik)
Sindrom HHNK adalah komplikasi diabetes melitus yang ditandai
dengan hiperglikemia berat dengan kadar glukosa serum lebih dari
600 mg/dl (Price & Wilson, 2006).
b. Komplikasi metabolik kronik
Komplikasi metabolik kronik pada pasien DM menurut Price &
Wilson (2006) dapat berupa kerusakan pada pembuluh darah kecil
(mikrovaskuler) dan komplikasi pada pembuluh darah besar
(makrovaskuler) diantaranya:
1) Komplikasi pembuluh darah kecil (mikrovaskuler)
2) K(1) Kerusakan retina mata (Retinopati)
3) Kerusakan retina mata (Retinopati) adalah suatu mikroangiopati
ditandai dengan kerusakan dan sumbatan pembuluh darah kecil
(Pandelaki, 2009).
4) Kerusakan ginjal (Nefropati diabetik)
5) Kerusakan ginjal pada pasien DM ditandai dengan albuminuria
menetap (>300 mg/24jam atau >200 ih/menit) minimal 2 kali
pemeriksaan dalam kurun waktu 3-6 bulan. Nefropati diabetik
merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal terminal.
c. Kerusakan syaraf (Neuropati diabetik)
Neuropati diabetik merupakan komplikasi yang paling sering
ditemukan pada pasien DM. Neuropati pada DM mengacau pada
sekelompok penyakit yang menyerang semua tipe saraf (Subekti,
2009).
Sewaktu DM
Plasma vena >200 100-200
WOC Teori
Defisiensi Insulin
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
Penyerapan Asam Efek Terhadap Transpor Glukosa kePerubahan
Penurunanglukosa
ATP
A. Pengkajian
Amino Turun Mikrovaskuler ke asam lemak
Dalam Sel Menurun
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses Penurunan energi
keperawatan
Asam amino yang
darahmempunyai duaRetina
kegiatan pokok,
tidak yaitu : Metabolisme Aterosklerosis
meningkat mendapat glukosa dinding intima
Ketidakmampuan
1. Anamnese
oksigen dimitokondria beraktifitas
Mikroangiopati
a. Identitas penderita
Glukoneogenesis
meningkat Peningkatan Penurunan rawat diri
Hipoksia neuropati
glukosa darah
Pemakaian lemak dan
Penurunan
protein meningkat Resiko Kebutaan Hiperglikemia sensitifitas perifer
b. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang
menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh danberbau, adanya
nyeri pada luka.
f. Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan fisik
c. Sistem integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas
luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan
gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.
d. Sistem pernafasan
e. Sistem kardiovaskuler
f. Sistem gastrointestinal
g. Sistem urinary
h. Sistem muskuloskeletal
i. Sistem neurologis
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa
>120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
b. Urine
c. Kultur pus
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin d.d kadar
glukosa dalam darah/urin tinggi
2. Defisit pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus d.d klien ingin
meningkatkan pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus.
C. Intervensi
A. LATAR BELAKANG
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses
keperawatan. Pengkajian tehadap kesehatan pasien sangat diperlukan dalam
menindaklanjuti suatu intervensi keperawatan kepada pasien. Dengan adanya
pengkajian yang menyeluruh maka intervensi keperawatan kepada pasien akan
semakin optimal, hal ini di awali dengan menetapkan kapan gejala mulai timbul,
menetapkan kapan gejala timbul, apa yang menjadi pencetusnya, apa yang dapat
menghilangkan atau meringankan gejala tersebut dan apa yang memperburuk gejala
adalah bagian dari pengkajian, juga mengidentifikasi setiap riwayat alergi atau
adanya penyakit yang timbul bersamaan.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemi di dalam tubuh. Sebagian besar orang-orang menyebutnya dengan
penyakit kencing manis. Biasanya para penderita DM akan disertai dengan berbagai
gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Apabila tidak
dilakukan perawatan dan pengontrolan pengobatan yang baik pada penderita DM,
maka akan menyebabkan berbagai penyakit menahun seperti serebrovaskular,
penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai dan lain sebagainya.
Penyebab diabetes dapat disebabkan berbagai hal seperti keturunan, pola hidup yang
tidak sehat, dan lain-lain. Penderita diabetes pun setiap tahunnya semakin bertambah.
1.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data pada keluarga sehingga dapat dirumuskan masalah
keperawatan pada keluarga khususnya dengan masalah diabetes melitus.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
2. Mengetahui karakteristik lingkungan keluarga.
3. Mengetahui struktur keluarga.
4. Mengetahui fungsi keluarga.
5. Mengetahui stress dan koping keluarga.
6. Mengetahui status kesehatan keluarga.
7. Mengetahui harapan keluarga.
8. Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga.
C. METODE PELAKSANAAN
Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
Hari/tanggal : 17/04/20
Waktu : 16.00 WIB
G. SETTING TEMPAT
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning.
b. Kontrak waktu dengan keluarga.
c. Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi
data.
c. Keluarga kooperatif saat dilakukan pemeriksaan fisik.
d. Keluarga mengijinkan ketika lingkungan rumahnya diobservasi.
e. Wawancara berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi hasil
Didapatkan kurang lebih 50% data tentang data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga.
A. PENGKAJIAN
Genogram :
46 45
Tn. W Ny. S
An. Y An. T
23 16
Keterangan :
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu rumah
terdapat ayah, ibu dan anak. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai
anggapan makan tidak makan asal kumpul. Tetapi Tn. W menderita diabetes
karena keturunan dari Alm ayah nya yang sekarang sudah meninggal . Keluarga
ini menganut agama islam. Kepala keluarga bekerja sebagai pegawai swasta .
B. ANALISA DATA
A. LATAR BELAKANG
Pemeriksaan fisik merupakan sebuah proses dari ahli medis yakni dengan
memeriksa tubuh pasien guna menemukan tanda klinis dari penyakit. Pemeriksaan
fisik yang dilakukan meliputi memeriksa tanda-tanda vital seperti tekanan darah, laju
pernafasan, nadi, suhu dan kadar gula darah acak guna melengkapi data yang
diperlukan tenaga medis khususnya perawat.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemi di dalam tubuh. Sebagian besar orang-orang menyebutnya dengan
penyakit kencing manis. Biasanya para penderita DM akan disertai dengan berbagai
gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Apabila tidak
dilakukan perawatan dan pengontrolan pengobatan yang baik pada penderita DM,
maka akan menyebabkan berbagai penyakit menahun seperti serebrovaskular,
penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai dan lain sebagainya.
Penyebab diabetes dapat disebabkan berbagai hal seperti keturunan, pola hidup yang
tidak sehat, dan lain-lain. Penderita diabetes pun setiap tahunnya semakin bertambah.
2.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data pada keluarga sehingga dapat dirumuskan masalah
keperawatan pada keluarga khususnya dengan masalah diabetes melitus.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
2. Mengetahui karakteristik lingkungan keluarga.
3. Mengetahui struktur keluarga.
4. Mengetahui fungsi keluarga.
5. Mengetahui stress dan koping keluarga.
6. Mengetahui status kesehatan keluarga.
7. Mengetahui harapan keluarga.
8. Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga.
C. METODE PELAKSANAAN
Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/tanggal : 18/04/20
Waktu : 15.40 WIB
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi a. Menyampaikan salam.
( 5 menit ) b. Memperkenalkan diri.
c. Menyampaikan maksud dan tujuan.
G. SETTING TEMPAT
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning.
b. Kontrak waktu dengan keluarga.
c. Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi
data.
c. Keluarga kooperatif saat dilakukan pemeriksaan fisik.
d. Keluarga mengijinkan ketika lingkungan rumahnya diobservasi.
e. Wawancara berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi hasil
Didapatkan kurang lebih 75% data tentang data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga.
A. PENGKAJIAN
Genogram :
46 45
Tn. W Ny. S
An. Y An. T
23 16
Keterangan :
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu rumah
terdapat ayah, ibu dan anak. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai
anggapan makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat
penularan penyakit jika salah satu anagota keluarga menderita penyakit yang
dapat menular. Tetapi Tn. W menderita diabetes karena keturunan dari Alm ayah
nya yang sekarang sudah meninggal . Keluarga ini menganut agama islam.
Kepala keluarga bekerja sebagai wiraswasta .
B. ANALISA DATA
A. LATAR BELAKANG
Edukasi kesehatan adalah upaya kegiatan untuk pengetahuan kesehatan
perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku
hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatan pasien serta
mencegah timbulnya penyakit dan memulihkan penyakit. Disini media edukasi yang
saya pakai adalah dengan menggunakan media Leaflat. Media leaflat adalah bahan
cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat rapi tapi tidak dijahit. Agar terlihat
menarik biasanya Leaflat didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan
menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemi di dalam tubuh. Sebagian besar orang-orang menyebutnya dengan
penyakit kencing manis. Biasanya para penderita DM akan disertai dengan berbagai
gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Apabila tidak
dilakukan perawatan dan pengontrolan pengobatan yang baik pada penderita DM,
maka akan menyebabkan berbagai penyakit menahun seperti serebrovaskular,
penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai dan lain sebagainya.
Penyebab diabetes dapat disebabkan berbagai hal seperti keturunan, pola hidup yang
tidak sehat, dan lain-lain. Penderita diabetes pun setiap tahunnya semakin bertambah.
3.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data pada keluarga sehingga dapat dirumuskan masalah
keperawatan pada keluarga khususnya dengan masalah diabetes melitus.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
2. Mengetahui karakteristik lingkungan keluarga.
3. Mengetahui struktur keluarga.
4. Mengetahui fungsi keluarga.
5. Mengetahui stress dan koping keluarga.
6. Mengetahui status kesehatan keluarga.
7. Mengetahui harapan keluarga.
8. Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga.
C. METODE PELAKSANAAN
Edukasi tentang Penyakit Diabetes Melitus
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/tanggal : 19/04/20
Waktu : 16.00 WIB
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi a. Menyampaikan salam.
( 5 menit ) b. Memperkenalkan diri.
c. Menyampaikan maksud dan tujuan.
G. SETTING TEMPAT
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning.
b. Kontrak waktu dengan keluarga.
c. Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi
data.
c. Keluarga kooperatif saat dilakukan pemeriksaan fisik.
d. Keluarga mengijinkan ketika lingkungan rumahnya diobservasi.
e. Wawancara berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi hasil
Didapatkan kurang lebih 90% data tentang data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga.
A. PENGKAJIAN
Genogram :
46 45
Tn. W Ny. S
An. Y An. T
23 16
Keterangan :
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu rumah
terdapat ayah, ibu dan anak. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai
anggapan makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat
penularan penyakit jika salah satu anagota keluarga menderita penyakit yang
dapat menular. Tetapi Tn. W menderita diabetes karena keturunan dari Alm ayah
nya yang sekarang sudah meninggal . Keluarga ini menganut agama islam.
Kepala keluarga bekerja sebagai wiraswasta .
B. ANALISA DATA
A. LATAR BELAKANG
Edukasi kesehatan adalah upaya kegiatan untuk pengetahuan kesehatan
perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku
hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatan pasien serta
mencegah timbulnya penyakit dan memulihkan penyakit. Disini media edukasi yang
saya pakai adalah dengan menggunakan media Leaflat. Media leaflat adalah bahan
cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat rapi tapi tidak dijahit. Agar terlihat
menarik biasanya Leaflat didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan
menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemi di dalam tubuh. Sebagian besar orang-orang menyebutnya dengan
penyakit kencing manis. Biasanya para penderita DM akan disertai dengan berbagai
gejala seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Apabila tidak
dilakukan perawatan dan pengontrolan pengobatan yang baik pada penderita DM,
maka akan menyebabkan berbagai penyakit menahun seperti serebrovaskular,
penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai dan lain sebagainya.
Penyebab diabetes dapat disebabkan berbagai hal seperti keturunan, pola hidup yang
tidak sehat, dan lain-lain. Penderita diabetes pun setiap tahunnya semakin bertambah.
4.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data pada keluarga sehingga dapat dirumuskan masalah
keperawatan pada keluarga khususnya dengan masalah diabetes melitus.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
2. Mengetahui karakteristik lingkungan keluarga.
3. Mengetahui struktur keluarga.
4. Mengetahui fungsi keluarga.
5. Mengetahui stress dan koping keluarga.
6. Mengetahui status kesehatan keluarga.
7. Mengetahui harapan keluarga.
8. Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga.
C. METODE PELAKSANAAN
Edukasi tentang Penyakit Diabetes Melitus
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/tanggal : 21/04/20
Waktu : 16.00 WIB
No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi d. Menyampaikan salam.
( 5 menit ) e. Memperkenalkan diri.
f. Menyampaikan maksud dan tujuan.
G. SETTING TEMPAT
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan pre planning.
b. Kontrak waktu dengan keluarga.
c. Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi
data.
c. Keluarga kooperatif saat dilakukan pemeriksaan fisik.
d. Keluarga mengijinkan ketika lingkungan rumahnya diobservasi.
e. Wawancara berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi hasil
Didapatkan kurang lebih 90% data tentang data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga.
A. PENGKAJIAN
Genogram :
46 45
Tn. W Ny. S
An. Y An. T
23 16
Keterangan :
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu rumah
terdapat ayah, ibu dan anak. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai
anggapan makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat
penularan penyakit jika salah satu anagota keluarga menderita penyakit yang
dapat menular. Tetapi Tn. W menderita diabetes karena keturunan dari Alm ayah
nya yang sekarang sudah meninggal . Keluarga ini menganut agama islam.
Kepala keluarga bekerja sebagai wiraswasta .
B. ANALISA DATA
DO :
- Tekanan darah
130/80 mmHg, usia
Tn. W 42th.
- Nadi 80x/mnt.
- Respirasi 20x/mnt.
C. SKORING
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Ketidak mampuan keluarga
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga yang menderita
diabetes melitus d.d kadar glukosa dalam darah/urin tinggi.
2. Defisit pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus b.d Ketidak mampuan
keluarga menenal masalah kesehatan keluarga d.d klien ingin meningkatkan
pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DX Keperawatan : Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Ketidak mampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga yang menderita diabetes
melitus d.d kadar glukosa dalam darah/urin tinggi.
O : - K/U cukup
- GDA 125 mg/dL
A : Masalah teratasi.
P : - Rencana perawatan
dihentikan.
2 Defisit pengetahuan 21/04/20 S: - Tn. W mengatakan sudah
tentang penyakit diabetes Pukul : paham akan kondisinya
melitus b.d Ketidak 18.40 WIB O : - Tn. W sangat antusias
menerima informasi dari
mampuan keluarga
perawat
menenal masalah - Keluarga sudah mengenal
kesehatan keluarga d.d masalah yang dialami
klien ingin meningkatkan Tn.W
pengetahuan tentang A : - Masalah teratasi.
penyakit diabetes melitus P : Rencana perawatan
dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer. dkk, (2002), Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi III, Media
Aesculapius FKUI, Jakarta
Askandar Tjokroprawiro, dr. DR. Prof. (2002), Hidup Sehat Dan Bahagia Bersama
Diabetes, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Mediakl Bedah Vol.2, EGC, Jakarta
M. Syaifullah (2002), Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid Edisi III, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta
Sarwono Waspadji (2002), Pedoman Diit Diabetes Melitus, Balai penerbit FKUI,
Jakarta