Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM : 187210474
Semester/kelas : 4/A
Rukun Sharf
Rukun Sharf yang harus dipenuhi dalam transaksi ada
beberapa hal, yaitu :
a. Pelaku akad, yaitu ba’i (penjual) adalah pihak yang memiliki
valuta untu di jul, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang
melakukan dan akan membeli valuta.
b. Objek akad, yaitu sharf (valuta) dan si’rus sharf 9nilai tukar).
c. Shighah, yaitu ijab dan qabul.
5. Jelaskan syarat sharf dalam tukar menukar mata uang yang diperbolehkan?
Jawab :
a. Pertukaran mata uang dilakukan tunai.
Substansi kontan dalam hal ini adalah serah terima valuta
dilakukan secara bersamaan, pada saat yang sama dan dalam
majelis akad yang sama, sebelum kedua belah pihak yang
melakukan akad berpisah secara nyata, yaitumasing-masing
pihak berpisah badan dari majelis akad, salah satu pihak pergi
ke satu tempay dan pihak yang lainnya pergi ke tempat lainnya,
atau salah satu pihak pergi dari majelis akad, sedangkan yang
lainnya tetap di majelis akad. Bila kedua belah pihak menetap
pada majelis yang sama walaupun dalam waktu yang cukup
lama tidak dapat ditetapkan berpisah badan. Demikian pula bila
kedua belah pihak pergi bersamaan dari majelis akad kesuatu
tempat yang cukup jauh juga tidak dapat ditetapkan berpisah
badan .
b. Motif atau tujuan pertukaran mata uang adalah dalm rangka
mendukung transaksi komersial bisnis pada sector riil.
Pertukaran valuta dalam hal ini bukan bertujuan bisnis untu
mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai mata uang
tertentu secara spekulasi, melainkan sebagai pendukung
perdagangan barang dab jasa antar bangsa, atau dibutuhkan
sebagai nilai tukar yang hanya berlaku pada Negara tertentu
saja.
c. Keseimbangan dan kesamaan kualitas mata uang dalam jual
beli valuta yang sejenis. Apabila terjadi jual beli valuta (mata
uang) yang jenisnya sama disyaratkan ukuran dan jumlah nilai
tukarnya sama, walaupun kuantitasnya berbeda. Seperti boleh
menukarkan uang lembran seratus ribuan dengan nilai satu juta
dengan uang lembaran lima ribuan dengn nilai satu juta juga.
Kecuali kedua valuta yang diperjualbelikan memiliki nilai
tukar berbeda, seperti rupiah dengan dolar, dengan real, dengan
ringgit dan lain sebagainya. Boleh menjual satu dolar dengan
dua belas ribu rupiah misalnya dengan cara kontan.
6. Wakalah “Halal” dalam islam memiliki syarat-syarat tertentu, sebutkan
syarat tersebut!
Jawab :
Adanya pihak yang mewakilkan (Al-Muwakil)
Rukun dan suatu syarat sahnya prjanjiandengan skema
wakalah tentu adanya pihak yang mewakilkan atau pihak
pemberi kuasa. Tak sekedar itu saja, dalam memberikan
kuasa, pihak yang memberi kuasa pun harus memenuhi
setidaknya dua syarat.
Ada pihak yang diwakilka (al-wakil)
Adanya pihak yang menerima kuasa menjadi rukun dan
syarat sahnya akad wakalah lainnya. Penerima kuasa
haruslah seseorangatau badan usaha yang harus cakap
hokum dan memiliki pemahaman yang baik terkait dengan
aturan-aturan yang mengatur proses akad tersebut. Selain
itu, penerima kuasa juga harus memiliki kemampuan untuk
menjalankan mandat atau amanah yang diberikan oleh
pihak pemberi kuasa.
Adanya objek yang diwakilkan
Selain para pihak yang terlibat, rukun dan syarat sah nya
akad wakalah juga mencakup adanya objek yang
diwakilkan. Objek ini haruslah sesuatu yang bisa
diwakilkan kepada orang lain, seperti jual beli, sewa-
menyewa,dan lainnya yang memang berada dalam
kekuasaan pihak yang memberikan kuasa. Selain itu, objek
yang diwakilkan tidak boleh bertentangan dengan syariat
islam.
7. Sebutka jenis-jeis dari:
a. Wakalah
b. Kaffah
c. Sharf
Jawab :
Wakalah
Ada beberapa jenis wakalah, antara lain :
a. Wakalah al muthlaqah, yaitu mewakilkan secara mutlak, tanpa
ada batasan waktu dan untk segala urusan.
b. Wakalah al muqayyadah, yaitu penunjukkan wakil
barang/utang (mauqud alaih). Barang yang digunakkan sebagai
obyek dalam qardh harus dapat diakad salam.dalam ijab qabul
harus dilakukan dengan jelas dan dapat dipahami.
8. Apa yang dimaksud dengan al-qardh, jelaskan rukun dan syarat nya?
Jawab :
Qardh adalah akad pinjaman yang wajib di kembalikan dengan
jumlah yang sama pada waktu yang di sepakati. Secara teknis,
pinjaman ini diberikan oleh seseorang atau lembaga keuangan
syariah pada orang lain yang kemudian digunakan untuk kebutuhan
yang mendesak. Pembayarannya bisa dilakukan dengan diangsur
atau lunas sekaligus. Menurut bank Indonesia, qardh adalah pinjam
meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban peminjam
mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan
dalam jangka waktu tertentu. Qard berlku tanpa imbalan karena
meminjamkan uang dengan imbalan adalah riba.
Syarat dan rukun
Qardh dapat berlaku dengan sah jia semua pihak yang
terlibat memenuhi syarat dan rukunnya. Berikut syarat dan
rukun dalam akad qardh :
a. Peminjam (muqtaridh). Pihak peminjam harus seorang yang
ahliyah mu’amalah, yang berarti harus baligh, berakal waras, dan
tidak mahjur (secara syariat tidak diperkenankan mengatur
hartanya sendiri).
b. Pemberi pinjaman (muqtaridh). Pihak pemberi pinjaman haruslah
seorang ahliyat at-tabarru (layak bersosial, dengan arti mempunyai
kecakapan dalam menggunkan hartanya secara mutlak menurut
pandangan syariat. Dalam qardh, seorang muqridh meminjamkan
dananya tanpa paksaan dari pihak lain.
c. Dalam perbankan syariah, qardh dijalankan sebagai fungsi sosial
bank. Dananya bisa berasal dari dana zakat, infaq, dan shadaqoh
yang dihimpun dari aghniyah atau dari sebgian keuntungan bank.
d. Barang/utang (mauqud alaih). Barang yang digunakan sebagai
obyek dalam qardh harus dapat diakad salam, maka barang tersebut
dianggap sah untuk dihutangkan.
e. Ijab qabul (hight). Ucapan dalam ijab qabul harus dilakukan
dengan jelas dan dapat dipahami oleh kedua pihak, sehingga tidak
menimbulkan kesalapahaman.
9. Sumber dana qardahul hasan berasal dari eksternal dan internal, sebutkan
sumber dana tersebut!
Jawab :
Dilihat dari pegertian qardhul hasan merupakan kegiatan
penyaluran dana dalam bentuk pinjaman kebijakan tanpa imbalan
dengan kewaiban pihak peminjam mengembalikanpokok pinjaman
secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Dengan
tujuan utama yaitu untuk membantu rakyat kecil dimana dana
tersebut didapat dari infak, shadaqah dan sumbangan.
Memang benar bahwa selama ini pun banyak orang yang akhirnya
mampu menjadi sebuah sumber daya manusia yang paham akan
ekonomi islammelalui pemberian dana qardhul hasan. Dimana hal
itu menunjukkan ada dampak positif dari penerapan penyaluran
dana yang tepat sasaran dan sangat membantu rakyat kecil.
10. Jelaskan perbedaan antara “Hawalah” dan “Rahn”!
Jawab :
Hawalah dapat diartikan memindahkan atau mengoperkan.
Secara etimologi pengalihan hutang kepada orang yang
berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.
Rahn dapat diartikan gadai atau penetapan atau penahanan.
Secara etimologi adalah menahan salah satu harta pemilik
si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima.