Quality Control For Steel Bar Material
Quality Control For Steel Bar Material
1
1. Jenis-jenis Besi Beton
Baja Tulangan yang tersedia di pasaran ada 2 jenis, yaitu :
Baja Tulangan Polos (BJTP)
Baja Tulangan Ulir atau Deform (BJTD/ BJTS)
Tulangan Polos biasanya digunakan untuk tulangan geser/begel/sengkang, dan mempunyai tegangan
leleh (Fy) minimal sebesar 240 MPa (disebut BJTP-24), dengan ukuran Ø6, Ø8, Ø10, Ø12, Ø14 dan
Ø16 (dengan Ø menyatakan simbol diameter polos).
Tingkatan mutu pada tulangan polos ada 2 macam, yaitu :
1.BJTP-24
2.BJTP-30
Tulangan Ulir atau Deform digunakan untuk untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang,
dan mempunyai tegangan leleh (Fy) minimal 300 MPa (disebut BJTD-30/BJTS-30), dengan ukuran
D10, D13, D16, D19, D22, D25, D29, dan D32 (dengan D menyatakan simbol diameter sirip).
Tingkatan mutu pada tulangan sirip ada 5 macam, yaitu :
1.BJTD-24
2.BJTD-30 Note :
3.BJTD-35 Angka2 dari 24, 30, 35, 40 s/d 50 menunjukkan titik leleh dari besi beton
contohnya BJTP 24 titik lelehnya = 2400 kg/ cm2, semakin tinggi makin tahan
4.BJTD-40
terhadap gaya tarik, tetapi makin getas atau lebih mudah patah jika dibengkok.
5.BJTD-50
2
2. Spesifikasi Design Department
3
3. Supplier Besi Beton
Saat ini PT. Takenaka Indonesia banyak menggunakan steel bar dari supplier :
PT. Hanwa Indonesia (Mid Plaza I, 16th Fl Jl. Jend. Soedirman, Kav.10-11).
PT. Inter World Steel (Jl. Dumpit Kawasan Industri Palm Manis Gandasari Jatiuwung Tangerang 15137)
Mutu besi beton berkembang, dari jenis U-22 dan U-24 (Fy=220 MPa – 240 MPa) di tahun
pasaran dewasa ini. Beberapa pabrik besi beton berusaha mempromosikan jenis BJTD-
menggunakan teknik quenched and tempered, hal mana menghasilkan permukaan luar
besi beton yang keras dan sisi dalam yang lebih lunak.
4
“ HAKI senantiasa menentang pemakaian BJTD-50/BJTS-50 untuk elemen penahan
gempa sejalan dengan larangan yang tercantum dalam peraturan konstruksi beton di
indonesia, SNI 03-2847-2002, hal mana juga diterapkan dalam ACI 318 ”. Tetapi Baja
Tulangan Ulir dengan spesifikasi kuat leleh Fy melebihi 400 MPa boleh digunakan selama
Fy adalah nilai tegangan pada regangan 0,35%. Atas kesepakatan Design Department
besi beton dengan jenis BJTS-50/BJTD-50 dapat digunakan asalkan elongation testnya
5
4. Test Material Besi Beton
Hal-hal yang harus diperhatikan didalam pengetesan besi beton :
1. Sebelum melakukan order material kita harus meminta millsheet dan segera di cek
apakah Mechanical Properties dan Chemical Composition telah sesuai dengan standar
yang ada untuk BJTP24 dan BJTS40. (SNI atau ASTM)
2. Mengambil sample untuk dilakukan tes tarik, tes tekan, dan elongasi, apabila telah
ada hasilnya segera di cek apakah tes tarik, tekan dan elongasi telah sesuai
Note : Head Office memerlukan sample 3 sample batang perdiameter baja tulangan
sepanjang 1 m untuk dites sebelum order material baja tulangan.
3. Sebelum pemasangan besi beton dilapangan, QC Engineer dilapangan harus
melakukan pengetesan seperti diatas (mengecek millsheet dan melakukan tes).
Note : Site Office memerlukan sample minimal 1 batang perdiameter sepanjang 1 m
untuk di tes sebelum dipasang dilapangan.
6
Tabel. 01 - Standar Sifat Mekanis berdasarkan SNI 07 – 2052 - 2002 :
Standar Sifat-sifat Mekanis Baja Tulangan
Batas Luluh Minimum Kuat Tarik Minimum Regangan Minimum
Tes Tekuk
Kelas Baja (σγ) (σµ) (ε)
No
Tulangan
kg/mm2 N/mm2 kg/mm2 N/mm2 % Sudut Lengkung Diameter Lengkung
7
Tabel. 02 - Standar Komposisi Kimia Dalam Besi Beton :
Karbon
Silicon Mangaan Fosfor Sulfur Karbon Equivalent
8
Pengecekan Mill Sheet :
Yang harus di cek pada lembar Mill Sheet :
9
Yang harus diperhatikan pada lembar berikut,
Contoh Laporan Uji Tarik Statis (Tension Test) :
Kuat Luluh
Kuat Tarik
Elongasi
Kelas Mutu
10
Hal Yang harus diperhatikan pada lembar berikut,
Contoh Laporan Uji Lengkung Statis (Bending Test) :
11
Contoh Pengujian Uji Tarik Statis (Tension Test) :
Pengujian tarik dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan
menggunakan mesin uji tarik sehingga didapatkan data regangan, tegangan leleh
maupun kuat tarik baja. Pengujian mutu besi tulangan ini dilakukan oleh Laboratorium Uji
mekanik Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) BPPT ( Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi ).
12
Proses Pengujian Uji Tarik Statis (Tension Test) :
Uji kuat tarik baja tulangan beton menggunakan mesin uji ( tarik benda uji hingga
baja getas oleh tarikan, dengan memperhatikan dan mengamati titik elastic, yield, ultimate,
breaking dengan membaca pada parameter mesin uji.
13
Contoh Material Setelah Pengujian Uji Tarik Statis (Tension Test) :
14
Contoh Pengujian Uji Lengkung Statis (Bending Test) :
Uji kuat tekuk baja tulangan beton menggunakan mesin uji ( tekuk benda uji hingga benda tersebut
tertekuk menyerupai bentuk huruf V, dengan memperhatikan danmengamati titik elastic, yield,
dengan membaca pada parameter mesin uji.)
15
Contoh Material Setelah Pengujian Uji Lengkung Statis (Bending Test) :
16
Contoh Material Setelah Pengujian Uji Lengkung Statis (Bending Test) :
17