Anda di halaman 1dari 7

BAB IX

(MORLOGI DAN SITOLOGI BINTIL AKAR)

A. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui letak dan adanya bintil akar
pada tumbuhan leguminosa.

B. Dasar Teori

Bintil akar merupakan tonjolan kecil di akar (kebanyakan adalah


anggota Fabaceae) yang terbentuk akibat infeksi bakteri pengikat nitrogen yang
bersimbiosis secara mutualistik dengan tumbuhan. Kerja sama ini memungkinkan
tersedianya nitrogen bagi tumbuhan simbion, khususnya pada keadaan kurangnya
ketersediaan nitrogen larut di tanah. Bintil akar biasa ditemukan berkelompok.Bakteri
bintil akar (atau rizobia) digunakan untuk menyebut kelompok bakteri yang
menyebabkan pembentukan bintil akar. Kebanyakan mencakup
anggota suku Rhizobiaceae (filum Proteobacteria) dan menginfeksi Fabaceae (suku
polong-polongan). Selain itu, terdapat pula beberapa simbiosis akar-bakteri serupa
yang melibatkan bakteri marga Frankia (filum Actinobacteria) yang bersimbiosis
membentuk bintil akar pada tumbuhan selain polong-polongan. Simbiosis semacam
ini diketahui berkembang secara evolutif pada Fabaceae dan juga beberapa
anggota klad Rosidae lainnya. Bakteri Rhizobium mempunyai dampak yang positif
baik langsung maupun tidak langsung terhadap sipat fisik dan kimia tanah sehingga
mampu meningkatkan kesuburan tanah. Namun dalam keadaan tertentu bakteri
tersebut dapat di pengaruhi oleh kondisi tanah terutama pH tanah,kondisi fisik ,kimia
serta biologi tanah .Selain itu faktor kompetisi merupakan faktor paling keritis yang
menghambat kesuksesan inoklasi Rhizobium (Anonim, 2009).
Rhizobium dalam menambat nitrogen dari udara dipengaruhi olehbesarnya
bintil akar dan jumlah bintil akar.Semakin besar bintil akar atau semakinbanyak bintil
akar yang terbentuk, semakin besar nitrogen yang ditambat.Semakin aktifnitrogenase
semakin banyak pasokan nitrogen bagi tanaman, sehingga dapatmemperbaiki
pertumbuhan tanaman. Jumlah N2 yang dapat difiksasi oleh tanamanlegume sangat
bervariasi, tergantung pada jenis tanaman legume, kultivar, jenis bakteri,dan tempat
tumbuh bakteri tersebut terutama pengaruh dari pH tanah dimana tanamantersebut
tumbuh (Suharjo 2001).

C. Alat Dan Bahan


1. Alat : Cutter yang tajam,
2. Bahan : akar tanaman leguminosa

D. Cara Kerja
1. Amati letak, bentuk dan ukuran bintil akar dari tanaman leguminosa yang
diamati, buat gambar dari macam-macam tanaman leguminosa.
2. Buat urusan melintang bintil akar beserta tempat ikatannya dengan silet yang
tajam. Amati dibawah mikroskop setelah diberi air dan ditutup dengan kaca
penutup.

E. Hasil pengamatan

Gambar diatas adalah hasil pengamatan yang dilihat dari mikroskop. Bintil akar
yang diamati terlihat seperti ada danau yang berwarna merah meski gambar yang
dihasilkan tidak bisa lingkaran full.
Gambar 9.1 Hasil pengamatan bintil akar leguminosa

F. Pembahasan

Tanaman kacang-kacangan atau legum adalah tanaman yang unik,contoh


tanaman ini adalah kacang tanah. Pada tanaman ini biasanya terdapat bintil-bintil
kecil pada akarnya. Di bintil akar inilah terdapat Rhizobium sp. Rhizoma memiliki
kemampuan luar biasa yang tidak banyak dimiliki oleh mikroba lain, yaitu
kemampuan untuk menambat N langsung dari udara. Seperti kita tahu bahwa
kandungan utama udara adalah gas nitrogen yang lebih dari 70% kandungan
udara.Meskipun melimpah tanaman tidak bisa langsung menyerap kandungan N dari
udara.

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan Morfologi dan Sitologi Bintil Akar dapat


disimpulkan bahwa yang dapat dilihat dari pengamatan ini adalah hasil potongan
melintang pada bintil akar yang dilihat menggunakan mikroskop dapat ditemukan
adanya danau kecil berwarna merah.
ACARA X

(PENGARUH DAYA OLIGODINAMIK PADA LOGAM BERAT)

A. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui cara menguji daya oligodinamik logam berat dan


pengaruhnya terhadap mikroba.

B. Dasar Teori

Uji oligodinamik berprinsip pada interaksi antara logam yang terionisasi


dengan gugus sulfihidril pada protein sel yang menyebabkan denaturasi (Mifta,
2011).

Mikrobiostatis menyatakan suatu keadaan mikroorganisme yang


meskipunmasih hidup (viable) tetapi tidak mengadakan multiplikasi. Terjadinya
keadaanmikrobiostatis dapat disebabkan oleh pengaruh fisik seperti,
pengeringan,immobilitasi air sel dengan larutan yangtekanan osmotisnya tinggi, atau
dengangabungan dari cara-cara tersebut. Mikrobiostatis kimia dan disenfeksi adalah
duaungkapan yang perbedannya terletak pada apa yang diartikan dengan
mematikansecara cepat (yaitu disenfeksi) dan apa yang diartikan dengan mematikan
secaralambat (yaitu mikrobiostatis). Zat-zat kimia yang merupakan tipe umum
darimikrobiostatis kimia terdiri dari tiga macam yaitu zat warna aniline,
sulfonamide ,dan antibiotic (Irianto, 2006).

Logam juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan mikrobia. Hal ini karena
logam mempunyai daya oligodinamik yaitu daya bunuh logam pada kadar yang
sangat rendah. Daya ini timbul karena logam dapat mempresipitasikan enzim-enzim
atau protein  esensial dalam sel. Logam berat yang umum dipakai adalah Hg, Ag, As,
Zn, dan Cu (Dee, 2010).
C. Alat dan Bahan
1. Alat ; petridish, logam tembaga, pinset
2. Bahan ; Biakan murni bakteri dalam media nutrient cair umur 24 jam, medium
agar tegak, larutan asam nitrat 10%
D. Cara Kerja
1. Bersihkan logam tembaga dengan merendamnya kedalam larutan asam nitrat
2. Kemudian cuci menggunakan air steril hingga asamnya tercuci
3. Letak logam ditengah-tengah petridish
4. Cairkan medium nutrient agar tegak dan dinginkan sampai setengah dingin.
5. Inokulasikan biakan bakteri sebanyak satu ose
6. Tuangkan kedalam petri dan menginkubasinya selama 48 jam
7. Gambar dan ukur zona penghambat oleh logam tembaga
E. Hasil pengamatan

Dari pengamatan yang dilakukan saat praktikum dan setelah di inokulasi selama
48 jam, tidak terjadi perubahan ataupun terjadi pertumbuhan bakteri di petridish

.
Gambar 10.1 Koin masih berada di tengah petridish

Gambar 10.2 Koin berpindah tempat ke tepi petridish.

F. Pembahansan

Dari hasil pengamatan diatas, tidak terjadi perubahan ataupun pertumbuhan


bakteri di petridish. Ini disebabkan oleh cara kerja yang kurang tepat, seharusnya
logam ditaruh terlebih dahulu didalam petri, lalu baru ditambahkan nutrient agar.
Penyebab lain acara in tidak berhasil adalah karena tidak ada biakan bakteri yang
diberikan dan juga karena koin yang ditempatkan ditengah-tengah petridish berpindah
tempat ke tepi petridish.

G. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, jika cara
kerja yang dilakukan tidak tepat dan juga tidak diberikan biakan bakteri dapat
menyebabkan tidak tumbuhnya bakteri di petridish.

Anda mungkin juga menyukai