Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE

DISUSUN OLEH:

1. AN NIZAR MIFTAHUL HAKIM 1608010072


2. REZA YULIAN ADI PRATAMA 1908010127
3. THORIQ AHMAD AT THOHIR 1908010149
4. ILYAS ARIFIN HIDAYAT 1908010168
5. MUHAMMAD FARIDZ NUR HIDAYAT 1908010181

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul islam sebagai way of life ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah pendidikan agama islam (PAI) Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Irham Muhammad.Lc selaku dosen mata kuliah
pendidikan agama islam (PAI) yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 2 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
Latar belakang...........................................................................................................................4
Rumusan masalah......................................................................................................................4
Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................................................17
Kesimpulan..............................................................................................................................17
Saran........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................19

3
BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang
Islam sebagai pandangan hidup (way of life) mempunyai ajaran yang menjamin
keselamatan dunia akhirat,bahkan eksistensinya diperadaban manusia sebagai rahmatan lil
‘alamin. Hal ini termanifestasi dalam berbagai bidang kehidupan baik sosial, politik, ekonomi,
budaya, pendidikan dan sebagainya. Oleh karena itu, penerjemahan ajaran Islam akan terus
berkembang sesuai dengan percepatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dalam tataran
ini pemberdayaan dalam berbagai bidang tersebut mutlak sangat diperlukan.

Agama Islam adalah salah satu dari beberapa agama yang ditunkan Allah swt. Dengan
segala kesempurnaanya melalui perantara Nabi Muhammad SAW untuk mendakwakan Islam
di muka bumi ini sebagai jalan untuk menuju kebahagian dunia dan ahirat melalui petunjuk-
petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah sehingga kita bisa memahami secara utuh Islam yang
sebenarnya dan segala bentuk perintah-perintah Allah swt dan laragan-Nya. Salah satu perintah
Allah Swt sebagaimana dalam al-Qur’an bahwa setiap umat Muslim wajib mengeluarkan
sebagian dari hartanya untuk menolong saudaranya. Perintah Allah ini dikuatkan dengan hadis
Nabi Muhammad Saw, sehingga dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan tuntunan Syariat
Islam.

Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim yang mampu untuk
membayarnya dan diperuntukan bagi mereka yang berhak menerimanya. Dengan pengelolaan
yang baik, zakat merupakan sumber dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan
kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. Agar menjadi sumber dana yang dapat
dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari
kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan sosial,perlu adanya pengelolaan zakat secara
profesional dan tanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah. Dalam
hal ini, pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada
muzakki, mustahiq dan pengelola zakat tentang pengelolaan zakat yang berasaskan iman dan
taqwa.

4
Rumusan masalah
1. Bagaimana islam sebagai jalan hidup menurut pandangan mahasiswa yang
berpendidikan?

2. Bagaimana keadaan sekarang, apakah sudah sesuai dengan islam sebagai jalan hidup?

3. Bagaimana cara menerapkan bahwa islam sebagai jalan hidup?

Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah

1. Untuk mengetahui pandangan mahasiswa tentang Islam sebagai " way of life"

2. Untuk mengetahui keadaan sekarang, apakah sudah sesuai dengan Islam sebagai way of
life

3. Untuk mengetahui tata cara menjadi islam sebagai jalan hidup

5
BAB II PEMBAHASAN

ISLAM sering disalahpahami, khususnya dengan diidentikkan dengan Muslim. Islam


dan Muslim adalah dua istilah yang berbeda. Islam adalah agama. Muslim adalah pemeluknya.

Islam sering diidentikkan dengan perilaku kaum Muslim atau umat Islam. Padahal,
sebagaimana perilaku penganut agama lainnya, perilaku seorang Muslim belum tentu
mencerminkan ajaran atau syariat Islam.

Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia
hingga akhir zaman.

*Tujuan agama islam


Islam berasal dari kata salam yang berarti kesejahteraan atau keselamatan tujuanya adalah
memberi keselamatan atau kesejahteraan di dunia atau pun di akhirat bagi umatnya
Berikut adalah beberapa fungsi agama dalam kehidupan :
1. Sebagai sarana pendidikan

Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk mengajarkan hal hal yang baik
yang dapat menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah atau larangan yang harus
dijalankan dan dipatuhi , agar seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik daan selalu
berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan kepercayaan masing masing.

2. Sebagai sarana untuk keselamatan

Agama berfungsi sebagai jalan teebaik bagi penganutnya berhubungan dengan tuhannya
agar dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun yang
tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat dosa dosa dimasa lalu.
Seseorang yang memiliki agama maka dirinya memiliki tuhan untuk tempat berdoa,
mengeluarkan uneg uneg dan memohon keselatan dunia akhirat. dengan begitu hati bisa terasa
lebih tenang dan mendekatkan diri kepada sang pencipta merupakan cara agar hati tenang.

3. Sebagai jembatan perdamian dunia

Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup berprilaku baik ,
saling menghormati dan menyayangi dengan orang yang beragama berbeda dapat mewujudkan
persatuan dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju perdamaian dunia. didunia memiliki
tarusan negara dengan ideologi dan agama yang berbeda beda, tetapi  semua negara dilandasi
rasa saling menghormati hak asasi manusia , saling menghargai, mengutamakan persamaan

6
derajat tapi tidak saling merugikan satu sama lainnya, menjauhi penghinaan atau penghujatan
terhadap orang lain  dan tidak saling merasa benar , maka perdamian dunia akan selalu tercipta
hingga akhir jaman.

4. Sebagai alat untuk sosial

Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam
menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya
kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia  ataau tentang aktifitas
yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku
tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya
kearah yang penuh dosa.

Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati orang orang agar tidak hanya
berdiam diri saja menyaksikan hal hal yang tidak baik antara lain tentang ketidakadilan
ditengah masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau tentang  kezoliman yang berkembang
pada sistem kehidupan dimasyarakat. masyarakat yang memiliki agama ( walaupun berbeda
beda) maka akan memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas untuk menolak semua peristiwa
yang berbau ketidakadilan tersebut.

5. Sebagai jenjang hidup yang baru

Ajaran agama selalu mengajarkan hal hal yang baik dan melarang manusia untuk
berbuat sesuatu yang merugikan orang lain apapun bentuknya. ajaran agama mampu
memperbaiki kualitas kehidupan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi ditengah
masyarakat. bahkan mampu mengubah pribadi seseorang atau kelompok menjadi memiliki
jenjang kehidupan yaang baru yaitu kehidupan yang lebih baik dan mencapai spiritualnya
masing masing.

6. Sebagai tempat untuk berinteaksi

Pada dasarnya Ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua agama apapun didunia.
agama mengajarkan manusia untuk saling bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain
(agama Lain).  Semua ajaran agama memiliki aturan yang membolehkan segala bentuk usaha
yang mempunyai sifat duniawi dan sekaligus agamawi selama usaha yang dilakukan tidak
bertentangan dengan ajaran agama dan sesuai dengan norma norma yang ada dalam masyarakat

7. Sebagai semangat kreatifitas

Ajaran agama untuk memberi semangat kemandirian dan kreatifitas seseorang agar
lebih baik dan terarah tanpa disusupi oleh kecurangan atau kejahatan kejahatan yang merugikan

7
orang lain. semangat kreatifitas dapat mengajak seluruh manusia didunia untuk saling bekerja
sama dalam berkarya, bekerja daan memanfaatkan keterampilan , minat dan bakat untuk
kemajuan bangsa dan negara.

8. Sebagai identitas diri

Agama apapun didunia adalah sebagai identitas seseorang sebagai umat yang beragama
dan tidak atheisme (Tidak beragama).  identitas tersebut bisa terdapaa pada kartu tanda
penduduk, paspor dan surat surat penting lain. hal itu menunjukkan bahwa kita harus
menghormati agama orang lain yang sebenarnya telah diakui sebagai agama yang sah didunia.

9. Agama juga bisa disebut sebagai ajaran teoritis

yaitu yang mengajarkan tentang cara bagaimana berprilaku yang baik yang sesuai
norma, moral dan aturan aturan , perintah serta larangan larangan yang berhubungan dengahn
etika bermasyarakat. yang bertujuan agar mudah tercipta krukunaan , saling menghormati dan
hidup saling berdampingan tanpa mengenal perbedaan agama ataupun tradisi.

10. Agama juga bisa disebut sebagai benteng kekuatan

Yaitu sebagai benteng kekuatan yang tidak mengenal ruang dan waktu karena berperan
besar dalam mempengaruhi prilaku dan sikap manusia secara individu ataupun secara sosial,
kalimat ini pernah  dinyatakan oleh seorang pakar ahli sosiologi yang bernama Emile Durkhien.

11. Agama juga bisa disebut sebagai kebanggaan

Yaitu memiliki agama berarti memiliki kebangaan karena mempunyai tuhan tempat kita
berserah diri, memohon bantuan dan sarana untuk beribadah agar menjadi manusia bisa lebih
dekat dengan yang maha kuasa dan menjadi pribadi yang lebih baik.  agama sebagai
kebanggaan diri secara pribadi tetapi bukan untuk dipertunjukan dalam bentuk keangkuhan,
pamer atau kesombongan. karena keangkuhan hanya akan membuat jarak kita dengan orang
lain menjadi menpunyai dinding batas untuk saling berinteraksi. hal ini disebabkan pada
dasarnya manusia tidak menyukai seseorang yang pamer dan bangga dengan tujuan untuk
menyombongkan diri.

Sumber ajaran agama islam, sumber ajaran islam berasal dari al-quran, hadist dan ijtihad.

 Al-Quran

Al-Quran merupakan kitab suci umat islam yang berasal dari wahyu Allah swt. yang
diturunkan kepada nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur
selama 23 tahun lamanya.

8
Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt. agar hidup umat
manusia khususnya para muslim lebih terarah dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Al-Quran merupakan imam dalam kehidupan kita dengan menjadikan Al-Quran sebagai
imam kita maka kita akan selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat. Hal itu juga berlaku
sebaliknya jika kita menjadikan Al-Quran bukan sebagai pedoman hidup kita maka kita akan
mendapat balasan di hari pembalasan.

 Sunnah Rasul

Sunnah Rasul adalah sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an yang berfungi
sebagai penjelasan tentang pesan-pesan Al-Qur’an, Tanpa mengikuti Sunnah Rasul mustahil
bisa sempurna dalam mengamalkan Al-Qur’an.

Isi Al-Qur’an bersifat global yang memerlukan banyak penjelasan. Untuk itu,
datanglah Rasulullah SAW menjelaskan pesan-pesan Al-Qur’an secara detail, baik tentang
tatacara ritual maupun mu’amalah, dari mulai tatacara shalat, sampai kepada cara berumah
tangga dan bernegara. Segala penjelasan rasulullah, baik berupa perbuatan (Fi’liyah) perkataan
(qauliyah) maupun sikap diam/ no coment (taqririyah) disebutlah Sunnah Rasul. Sebagai
penjelas, nabi adalah whole model (Uswah hasanah) yang ma’shum (terjaga dari kesalahan).

Dalam hal ini tidak semua sahabat melihat langsung sunnah rasul, tetapi hanya
mendengar beritanya, apalagi orang-orang setelah sahabat. Berita tentang sunnah rasul itu
disebutlah hadits. Jadi, Sunnah Rasul adalah faktanya sedangkan hadits hanyalah beritanya.
Sunnah rasul pasti benar, sedangkan hadits (karena hanya berita) mungkin benar mungkin
salah. Semua mukmin diwajibkan mengikuti sunnah Rasul bukan diwajibkan mengikuti hadits.
Akan tetapi bagaimana mungkin mengetahui sunnah rasul apabila tidak mempelajari haditsnya.

 Ijtihad
Setelah nabi Muhammad SAW wafat, persoalan syar’i terus bermunculan, baik dalam
kaitannya dengan ibadah mahdloh maupun ibadah ghair mahdloh, di dalam semua lapangan
kehidupan, baik ekonomi, politik, kesehatan, rumah tangga, dll. Akan tetapi AL-Qur’an
ataupun hadits belum menjelaskan secara eksplisit hukum masalah tersebut, padahal tetap
memerlukan solusi, agar segenap perilaku manusia tidak keluar dari syari’at Islam. Oleh karena
itu diperlukan pemecahan masalah melalui cara yang lain, yakni dengan mengerahkan segenap
kemampuan intelektual untuk menetapkan hukum sesuatu itu dengan melihat dalil-dalil yang
memiliki hubungan tak langsung (implisit) dengan persoalan yang dibahas. Dalil-dalil tersebut
dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik pendekatan tertentu, kemudian

9
disimpulkan sehingga sampai kepada penetapan hukum yang dicari. Cara demikian disebut
Ijtihad.

Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak

a) Aqidah
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti
aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan
maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi
semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang
termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada
malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir
dan kepada qada’dan qadar.
b) Syari’ah
Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang
mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam
seluruhnya, peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah,
dan yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya disebut
Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji termasuk
ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi dan tata caranya telah
ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan sunnah Rasululah Saw.
Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari 

● Munakahat (perkawinan), termasuk di dalamnya soal harta waris (faraidh) dan wasiat

● Tijarah (hukum niaga) termasuk di dalamnya soal sewa-menyewa, utang-piutang, wakaf.

● Hudud dan jinayat keduanya merupakan hukum pidana islam

Hudud ialah hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina, merampok,
mencuri dan minum-minuman keras. Sedangkan jinayat adalah hukum bagi tindakan
kejahatan pembunuhan, melukai orang, memotong anggota, dan menghilangkan
manfaat badan, dalam tinayat berlaku qishas yaitu “hukum balas”

●  Khilafat (pemerintahan/politik islam)

● Jihad (perang), termasuk juga soal ghanimah (harta rampasan perang) dan tawanan).

● Akhlak/etika

c) Akhlak

10
Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya perangai atau
tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran islam yang mengatur
tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak dengan “keadaan jiwa
seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan
fikiran”.

Akhlak ini meliputi akhlak manusia kepada tuhan, kepada nabi/rasul, kepada diri
sendiri, kepada keluarga, kepada tetangga, kepada sesama muslim, kepada non muslim.

Dalam Islam selain akhlak dikenal juga istilah etika. Etika adalah suatu ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka
dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat (Amin, 1975 : 3)
Jadi, etika adalah perbuatan baik yang timbul dari orang yang melakukannya  dengan sengaja
dan berdasarkan kesadarannya sendiri serta dalam melakukan perbuatan itu dia tau bahwa itu
termasuk perbuatan baik atau buruk.

Etika harus dibiasakan sejak dini, seperti anak kecil ketika makan dan minum
dibiasakan bagaimana etika makan atau etika minum, pembiasaan etika makan dan minum
sejak kecil akan berdampak setelah dewasa. Sama halnya dengan etika berpakaian, anak
perempuan dibiasakan menggunakan berpakaian berciri  khas perempuan seperti jilbab
sedangkan laki-laki memakai kopya dan sebagainya. Islam sangat memperhatikan etika
berpakai sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Ahsab di atas.

Di antara karakteristik yang mengokohkan kelebihan Islam dan membuat umat manusia
sangat membutuhkan agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa Taala dan sesungguhnya Allah lebih mengetahui
apa yang menjadi mashlahat (kebaikan) bagi hamba-hamba-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫ق َوهُ َو اللَّ ِطيفُ ْال َخبِي ُر‬


َ َ‫أَاَل يَ ْعلَ ُم َم ْن خَ ل‬

“Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus,
Maha Mengetahui.” [Al-Mulk: 14]

2. Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia
diciptakan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

11
َ ‫وا هَّللا‬jُ‫ا ًء ۚ َواتَّق‬j‫يرًا َونِ َس‬jِ‫ ااًل َكث‬j‫ا ِر َج‬j‫ث ِم ْنهُ َم‬
َّ َ‫ا َوب‬jَ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجه‬
َ َ‫اح َد ٍة َوخَ ل‬ ٍ ‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف‬
ِ ‫س َو‬
‫الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواأْل َرْ َحا َم ۚ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri
yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah
kepada Allah yang dengan Nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” [An-Nisaa’: 1]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

‫ِم ْنهَا َخلَ ْقنَا ُك ْم َوفِيهَا نُ ِعي ُد ُك ْم َو ِم ْنهَا نُ ْخ ِر ُج ُك ْم تَا َرةً أُ ْخ َر ٰى‬

“Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan
mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.”
[Thaahaa: 55]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

َ ِ ‫ت ْال ِج َّن َواإْل‬


‫نس إِاَّل لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepada-
Ku.” [Adz-Dzaariyaat: 56]

3. Islam adalah agama fitrah. Islam tidak akan pernah bertentangan dengan fitrah dan akal
manusia.

Allah Azza wa Jalla berfirman:


ٰ َ ِ‫ق هَّللا ِ ۚ ٰ َذل‬ ْ ِ‫ِّين َحنِيفًا ۚ ف‬
ِ َّ‫ك الدِّينُ ْالقَيِّ ُم َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُمون‬ ِ ‫اس َعلَ ْيهَا ۚ اَل تَ ْب ِدي َل لِخ َْل‬
َ َّ‫ط َرتَ هَّللا ِ الَّتِي فَطَ َر الن‬ َ َ‫فَأَقِ ْم َوجْ ه‬
ِ ‫ك لِلد‬

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah
disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” [Ar-
Ruum: 30]

Islam memperhatikan akal dan mengajaknya ber-fikir, mencela kebodohan dan taqlid
buta.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

َ‫قُلْ هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َوالَّ ِذينَ اَل يَ ْعلَ ُمون‬

“Katakanlah, ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang


tidak mengetahui?” [Az-Zumar: 9]

12
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

‫ودًا َو َعلَ ٰى‬jj‫ا َوقُ ُع‬jj‫ذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًم‬jْ jَ‫ت أِّل ُولِي اأْل َ ْلبَابِالَّ ِذينَ ي‬ ِ jَ‫ ِل َوالنَّه‬j‫ف اللَّ ْي‬
ٍ ‫ا‬jjَ‫ار آَل ي‬j ْ ‫ض َو‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ َّ ‫ق‬
ِ ‫ َما َوا‬j‫الس‬ ِ ‫إِ َّن فِي خَ ْل‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ َ َ‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰهَ َذا بَا ِطاًل ُسب َْحان‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ ‫اوا‬ ِ ‫ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي َخ ْل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Rabb kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini dengan sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari adzab
Neraka.” [Ali ‘Imran: 190-191]

Juga firman-Nya Subhanahu wa Ta’ala:

‫ص َر َو ْالفُؤَ ا َد ُكلُّ أُو ٰلَئِكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسئُواًل‬


َ َ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم ۚ إِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya.” [Al-Israa’: 36]

Islam meliputi ‘aqidah dan syari’at (keyakinan dan pedoman hidup). Islam telah
sempurna dalam ‘aqidah, ajaran syari’atnya dan seluruh aspek kehidupan.

4. Islam adalah ilmu syar’i. Ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah, dan ilmu
mengangkat derajat orang-orang yang memilikinya ke derajat yang paling tinggi.

Firman Allah Azza wa Jalla:

ٍ ‫يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت‬

“…Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu


dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” [Al-Mujadilah: 11]

5. Allah Azza wa Jalla menjamin kebahagiaan, kemuliaan, dan kemenangan bagi orang yang
berpegang teguh kepada Islam dan menerapkannya dalam kehidupan, baik bagi perorangan
maupun masyarakat.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

‫ت َْخلَفَ الَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ِه ْم َولَيُ َم ِّكن ََّن لَهُ ْم ِدينَهُ ُم‬j ‫اس‬ ِ ْ‫ت لَيَ ْست َْخلِفَنَّهُ ْم فِي اأْل َر‬
ْ ‫ا‬jj‫ض َك َم‬ ِ ‫َو َع َد هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِمن ُك ْم َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
َ‫ك فَأُو ٰلَئِكَ هُ ُم ْالفَا ِسقُون‬ َ ِ‫ض ٰى لَهُ ْم َولَيُبَ ِّدلَنَّهُم ِّمن بَ ْع ِد َخوْ فِ ِه ْم أَ ْمنًا ۚ يَ ْعبُدُونَنِي اَل يُ ْش ِر ُكونَ بِي َش ْيئًا ۚ َو َمن َكفَ َر بَ ْع َد ٰ َذل‬
َ َ‫الَّ ِذي ارْ ت‬

“Dan Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antaramu dan
mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan
13
Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, setelah mereka berada dalam ketakutan
menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) beribadah kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan
sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik.” [An-Nuur: 55]

6. Dalam agama Islam terdapat penyelesaian bagi segala problematika, karena syari’at dan
dasar-dasar ajarannya mencakup segala hukum bagi segala peristiwa yang tidak terbatas.
7. Syari’at Islam adalah syari’at yang paling bijak dalam mengatur semua bangsa, paling tepat
dalam memberikan solusi dari setiap masalah, memperhatikan kemaslahatan dan sangat
memperhatikan hak-hak manusia.
8. Islam adalah agama yang fleksibel (cocok untuk semua tempat, zaman, bangsa dan berbagai
macam situasi). Bahkan dunia tidak akan menjadi baik melainkan dengan agama Islam.
Oleh karenanya, semakin modern zaman dan semakin majunya bangsa selalu muncul bukti
baru yang menunjukkan keabsahan Islam dan ketinggian nilainya.
9. Islam adalah agama cinta, kebersamaan, persahabatan dan kasih sayang sesama kaum
mukminin.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

َ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua


saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”
[Al-Hujuraat: 10]

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َّ ِ‫ ِد ب‬j‫ائِ ُر ْال َج َس‬j‫هُ َس‬jَ‫دَاعَى ل‬jَ‫ ت‬،‫ ٌو‬j‫ُض‬


‫هَ ِر‬j‫الس‬ ْ ‫هُ ع‬j‫ إِ َذا ا ْشتَ َكى ِم ْن‬.‫ َمثَ ُل ْال َج َس ِد‬،‫َمثَ ُل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ فِي ت ََوا ِّد ِه ْم َوت ََرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم‬
‫و ْال ُح َّمى‬.
َ

“Perumpamaan kaum mukminin dalam (sikap) cinta men-cintai, sayang-menyayangi


dan menaruh rasa simpati, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka
seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan demam dan tidak bisa
tidur.” [2]

Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

ِ ْ‫ اِرْ َح ُموْ ا َم ْن فِي ْاألَر‬،‫َّاح ُموْ نَ يَرْ َح ُمهُ ُم الرَّحْ ماَنُ تَبَا َركَ َوتَ َعالَى‬
‫ض يَرْ َح ْم ُك ْم َم ْن فِي ال َّس َما ِء‬ ِ ‫اَلر‬.

“Orang-orang yang saling sayang-menyayangi akan dikasihi oleh Allah Yang Maha
Pengasih, Maha Perkasa lagi Mahatinggi, maka sayangilah orang yang ada di muka bumi,
niscaya kalian disayangi oleh Allah yang ada di langit.”[3]
14
10. Islam adalah agama kesungguhan, keseriusan dan amal.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ‫تَ ِع ْن بِاهللِ َوال‬j‫اس‬ ْ ‫ك َو‬ َ j‫ا يَ ْنفَ ُع‬jj‫ ِرصْ َعلَى َم‬jْ‫ اِح‬،ٌ‫ر‬j‫ ٍّل َخ ْي‬j‫ َوفِى ُك‬،‫ْف‬ َّ ‫ؤ ِم ِن‬j
ِ ‫ ِعي‬j‫الض‬ ْ j‫اَ ْل ُم ْؤ ِمنُ ْالقَ ِويُّ َخ ْي ٌر َوأَ َحبُّ إِلَى هللاِ ِمنَ ْال ُم‬
ِ َ‫ فَإ ِ َّن لَوْ تَ ْفتَ ُح َع َم َل ال َّش ْيط‬،‫ قَ َّد َر هللاُ َو َما َشا َء فَ َع َل‬: ْ‫ َولَ ِك ْن قُل‬،‫ت َكانَ َك َذا َو َك َذا‬
‫ان‬ ُ ‫ لَوْ أَنِّي فَ َع ْل‬: ْ‫ك َش ْي ٌء فَالَ تَقُل‬
َ َ‫صاب‬ َ َ‫ َوإِ ْن أ‬،‫تَ ْع َج ْز‬.

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah;
dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut sesuatu yang
bermanfaat bagimu dan mohonlah per-tolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta
janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah
engkau berkata, ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu,’ tetapi
katakanlah, ‘Ini telah ditakdir-kan Allah, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki,’ karena
ucapan ‘seandainya’ akan membuka (pintu) per-buatan syaitan.” [4]

11. Islam adalah agama yang sangat jauh dari kontradiksi.


Allah Azza wa Jalla berfirman:

ْ ‫أَفَاَل يَتَ َدبَّرُونَ ْالقُرْ آنَ ۚ َولَوْ َكانَ ِم ْن ِعن ِد َغي ِْر هَّللا ِ لَ َو َجدُوا فِي ِه‬
‫اختِاَل فًا َكثِيرًا‬

“Maka apakah mereka tidak menghayati (mendalami) Al-Qur-an? Kalau kiranya (Al-
Qur-an) itu bukan dari sisi Allah, pastilah mereka menemukan pertentangan yang banyak di
dalamnya.” [An-Nisaa’: 82]

12. Islam itu sangat jelas dan sangat mudah, tidak sulit, dan Islam mudah difahami oleh
setiap orang.
13. Islam mengajak kepada akhlak mulia dan amal shalih.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

ِ ْ‫ُخ ِذ ْال َع ْف َو َو ْأ ُمرْ بِ ْالعُر‬


َ‫ف َوأَ ْع ِرضْ َع ِن ْال َجا ِهلِين‬

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari
orang-orang bodoh.” [Al-A’raaf: 199]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

‫ك َوبَ ْينَهُ َعدَا َوةٌ َكأَنَّهُ َولِ ٌّي َح ِمي ٌم‬


َ َ‫ا ْدفَ ْع بِالَّتِي ِه َي أَحْ َسنُ فَإ ِ َذا الَّ ِذي بَ ْين‬

“…Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang antaramu
dan antara dia ada per-musuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia.” [Fushshilat: 34]

14. Islam memelihara kesehatan. Banyak sekali dalil dari Al-Qur-an dan As-Sunnah tentang
pemeliharaan kesehatan.

Allah Azza wa Jalla berfirman:


15
ِ ‫َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َواَل تُس‬
‫ْرفُوا‬

“…Dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” [Al-A’raaf: 31]

Para ulama mengatakan, “Sederhana dalam makan dan minum merupakan faktor utama
terpeliharanya kesehatan.”

Di antara isyarat pemeliharaan kesehatan, Islam mengharamkan makanan yang


berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

ِ ‫ير َو َما أُ ِه َّل بِ ِه لِ َغي ِْر هَّللا‬ ِ ‫إِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوال َّد َم َولَحْ َم ْال ِخ‬
ِ ‫نز‬
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah…” [Al-Ba-qarah: 173]

Allah berfirman tentang khamr (minuman keras):

َ‫نصابُ َواأْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّش ْيطَا ِن فَاجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬
َ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َم ْي ِس ُر َواأْل‬

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban


untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan itu) agar kamu mendapat
keberuntungan.” [Al-Maa-idah: 90]

Khamr diharamkan karena di antara bahayanya adalah merusak akal, melemahkan


jantung, merusak hati dan ber-bagai penyakit lainnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang madu yang berkhasiat menyembuhkan penyakit:

َ jِ‫اس ۗ إِ َّن فِي ٰ َذل‬


‫ك‬ ِ َّ‫فَا ٌء لِّلن‬j‫ف أَ ْل َوانُهُ فِي ِه ِش‬ ِ ‫ثُ َّم ُكلِي ِمن ُك ِّل الثَّ َم َرا‬
ٌ ِ‫ت فَا ْسلُ ِكي ُسبُ َل َرب ِِّك ُذلُاًل ۚ يَ ْخ ُر ُج ِمن بُطُونِهَا َش َرابٌ ُّم ْختَل‬
َ‫آَل يَةً لِّقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون‬

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Rabb-
mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi
orang-orang yang berfikir.” [An-Nahl: 69]

15. Islam seiring dengan penemuan ilmiah. Oleh karena itu tidak mungkin penemuan ilmiah
yang benar ber-tentangan dengan nash-nash syari’at Islam yang jelas

16
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
1. Islam dan Muslim adalah dua istilah yang berbeda. Islam adalah agama. Muslim adalah
pemeluknya.
2. Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh
manusia hingga akhir zaman.
3. Islam berasal dari kata salam yang berarti kesejahteraan atau keselamatan tujuanya adalah
memberi keselamatan atau kesejahteraan di dunia atau pun di akhirat bagi umatnya
4. Fungsi agama dalam kehidupan :
 Sebagai sarana pendidikan.
 Sebagai sarana untuk keselamatan.
 Sebagai jembatan perdamian dunia.
 Sebagai alat untuk sosial.
 Sebagai jenjang hidup yang baru.
 Sebagai tempat untuk berinteaksi.
 Sebagai semangat kreatifitas.
 Sebagai identitas diri.

5. Sumber ajaran agama islam, sumber ajaran islam berasal dari al-quran, hadist dan ijtihad.
6. Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak

17
Saran
1. Kita sebagai umat islam harus bisa mencerminkan ajaran islam dalam kehidupan
sehari hari
2. Jangan menyimpang dari ajaran islam yang notabennya islam merupakan way of
life
3. Kita harus bisa menjalankan syariat gama islam yang sesuai
4. Jadikanlah islam Sebagai sarana pendidikan. Sebagai sarana untuk keselamatan.Sebagai
jembatan perdamian dunia.Sebagai alat untuk sosial.Sebagai jenjang hidup yang
baru.Sebagai tempat untuk berinteaksi.Sebagai semangat kreatifitas.Sebagai identitas
diri.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/fitrilail
atul/5d8f87b3097f361b6b0d7092/makna-dan-tujuan-agama-islam
https://www.google.com/amp/s/dalamislam.com/dasar-
islam/fungsi-agama/amp
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3
55/1/SUMBER%2520AJARAN
%2520ISLAM.pdf&ved=2ahUKEwiC9ZqsxNXoAhXO6nMBHUql
AKMQFjAGegQIBRAB&usg=AOvVaw3nJjyc0MEf_SHKvYLPM
YeK&cshid=1586237848101

19

Anda mungkin juga menyukai