M.70PEN00.009.1
2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Golongan Pokok Aktivitas Kantor Pusat Dan Konsultasi M70PEN00.009.1
Manajemen Bidang Pendamping UMKM
DAFTAR ISI
LAMPIRAN :
1. Form Rancangan Rencana Pendampingan UMKM Sasaran Dampingan ------------ 77
2. Format Rancangan Kontrak Pendampingan Antara Konsultan
Pendamping/Lembaga Pendamping dengan UMKM Sasaran Dampin ------------- 78
3. Rancangan Kontrak Pendampingan UMKM Sasaran Dampingan
Contoh Kasus Warung Makan Berkah Usaha ----------------------------------------- 85
4. Format Laporan Penyusunan Rencana Pendampingan UMKM Dampingan ------- 91
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini Peserta Latih diharapkan mampu membuat
rencanapendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi ini melalui Buku Informasi, adalah
untuk menyiapkan bahan pelatihan dan memfasilitasi peserta latih, agar pada akhir
pelatihan diharapkan peserta memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan pembuatan rencana pendampingan UMKM, yang meliputi
menyiapkan hasil identifikasipermasalahan dan kebutuhan UMKM sasaran
dampingan,menyiapkan data dan informasi tentang sumber daya tenaga
pendamping, biaya, peralatan dan perlengkapan pendampingan UMKM,dan
mengidentifikasipendekatan pendampingan UMKM sasaran dampingan.
2. Menyusun rencana pendampingan UMKM sasaran dampingan, yang meliputi
menyusun rancanganrencana pendampingan UMKMsasaran dampingan,
mendiskusikan rancangan rencana pendampinganUMKM dengan UMKM sasaran
dampingan,dan menyusun rencana pendampingan UMKM hasil diskusi dengan
UMKM sasaran dampingan.
3. Melakukan kontrak pendampingan UMKM, yang meliputi menyusun rancangan
kontrak pendampingan antara UMKM sasaran dampingan dengan lembaga
pendamping UMKM atau tenaga pendamping UMKM, mendiskusikanrancangan
kontrak pendampingan antara UMKM sasaran dampingan dengan lembaga
pendamping UMKM atau tenaga pendamping UMKM untuk mencapai
kesepakatan,melakukan penandatangan kontrak pendampingan antara UMKM
sasaran dampingan dengan lembaga pendamping UMKM atau tenaga
pendamping UMKM.
4. Membuat laporan hasil penyusunan rencana pendampingan UMKM, yang
meliputi menyusun laporan hasil penyusunan rencana pendampingan
UMKMsasaran dampingan dan menyampaikanlaporan hasil penyusunan rencana
pendampingan UMKM sasaran dampingan kepada pimpinan lembaga
pendamping UMKM.
BAB II
MENYIAPKAN BAHAN
PEMBUATAN RENCANA PENDAMPINGAN UMKM
A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Bahan Pembuatan
Rencana Pendampingan UMKM
1. Pengertian Pendampingan UMKM
Menurut SKKNI Bidang Pendamping UMKM, pendampingan UMKM adalah
proses peningkatan kualitas dan daya saing kelembagaan dan usaha UMKM
yang dilakukan oleh lembaga pendamping dan tenaga pendamping
perorangan. Dengan pengertian ini pendampingan UMKM mengandung
muatan : 1) merupakan proses memperkuat UMKM sasaran dampingan, 2)
peningkatan kualitas dan daya saing kelembagaan dan usaha UMKM, 3)
dilakukan oleh lembaga pendamping dan tenaga pendamping perorangan.
Sebagai proses, pendampingan UMKM berarti merupakan suatu proses
perubahan peningkatan kemampuan UMKM sasaran dampingan dari suatu
posisi atau keadaan ke keadaan atau posisi lain yang memerlukan waktu
dan tahapan-tahapan agar perubahan tersebut dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
Peningkatan kualitas dan daya saing kelembagaan dan usaha berarti
kualitas dan daya saing kelembagaan dan usaha UMKM merupakan
indikator atau petunjuk atau keterangan atas peningkatan atau perubahan
yang diharapkan terjadi pada UMKM. Kualitas menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia berarti mutu atau tingkat baik buruknya sesuatu. Kualitas
kelembagaan dan usaha UMKM dapat diartikan mencakup besarnya
sumberdaya yang dimiliki, kemampuan menghasilkan penjualan dan laba,
kualitas produk dan jasa yang dihasilkannya dan daya saingnya. Daya
saing menurut KBBI on line adalah kemampuan makluk hidup untuk dapat
tumbuh secara normal di antara makhluk hidup lainnya sebagai pesaing
dalam suatu habitat. Dengan pengertian seperti itu maka indikator daya
saing kelembagaan dan usaha UMKM dapat berupa antara lain tumbuhnya
kelembagaan dan usaha UMKM yang dapat berupa tumbuhnya penjualan,
tumbuhnya aset, keuntungan, dan pangsa pasar. Dengan demikian
pengertian kualitas dan daya saing kelembagaan dan Usaha UMKM terdapat
irisan di antara keduanya.
Judul Modul : Membuat Rencana Pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Halaman: 7 dari 92
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Golongan Pokok Aktivitas Kantor Pusat Dan Konsultasi M70PEN00.009.1
Manajemen Bidang Pendamping UMKM
Gambar 2.1
Identifikasi dan
Kunjungan lapangan Identifikasi sumber
analisis
ke UMKM sasaran daya yg tersedia pada
permasalahan dan
dampingan lembaga pendamping
kebutuhan UMKM
Menyusun,
Mendiskusikan RRP Menyusun
menandatangani
dengan UMKM Rancangan Rencana
kontrak
sasaran dampingan Pendampingan (RRP)
pendampingan
Melaporkan hasil
penyusunan Rencana
Pendampingan
UMKM
Tabel 2.1
Profil dan Karakteriistik UMKM Sasaran Dampingan
No Uraian Keterangan
I Umum
1 Nama/Bentuk Usaha Warung Makan Ojo Lali
2 Nama Pemilik Wagiono dan Purweni
Foto
Pemilik
dan
Produk
No Uraian Keterangan
12 Tenaga Kerja Jumlah Besar gaji/Upah Pendidikan
Sekarang 6 438 000/hr SD-SLA
Rencana 8 604 000/hr SD-SLA
II Pemasaran
1 Jenis produk Makanan Pembeli Jumlah Pembayaran
(RP) (tunai/kredit)
a. Ayam (80 ekor/hr) 25 % : Karyawan Rp 5 Tunai
kemenkop dan juta/hari
b. Bebek (4 ekor/hari)
Kemenkes
c. C. Lele (8 kg/hr) 75% ; karyawan Plaza
kuningan, menara
d. Bawal (8 kg/hr) kuningan, dan Plaza 89
e. Bandeng (5 kg/hr)
f. Tahu dan Tempe
2 Realisasi dan rencana Disesuaikan secara harian, tergantung hari
penjualan
3 Perusahaan sejenis 1) Nasi kebuli – disebelahnya-lebih kecil
2) Soto Betawi-disebelahnya-lebih kecil
4 Rencana perluasan Buka di kantor Migas (mulai 25 ekor ayam + bebek)
III Produksi
1 Bahan Baku Utama Volume Harga/unit Jumlah (RP)
g. Ayam 80 ekor/hr Rp 24 000 1 920 000
h. Bebek 4 ekor/hr Rp 48 000 192 000
i. C. Lele (8 kg/hr) 8 kg/hr Rp 15 000 120 000
j. Bawal (8 kg/hr) 8 kg/hr Rp 23 000 184 000
k. Bandeng (5 kg/hr) 5 kg/hr Rp 30 000 150 000
l. Tahu dan Tempe 30 papan 75 000
m. Gas 4 unit/2 hr Rp 14 000 28 000
n. Beras 40 kg Rp 9 000 360 000
o. Lalapan Rp50 000
p.
Total RP 3 079 000
2 Bahan Penolong/hr Volume Harga/unit Jumlah
a. Cabe merah 5 kg Rp 15 000 75 000
b. Minyak goreng 6 kg Rp 14 000 84 000
c. gula 2,5 kg Rp 12 000 30 000
d. garam 6 bungkus Rp 10 000 60 000
e. Kecap 3 kg Rp 10 000 30 000
f. Bawang putih 3 kg Rp 16 000 48 000
No Uraian Keterangan
g. Pembungkus 15 000
H rawit hijau 3 kg Rp 14 000
Total Rp 342 000
Total B Baku & Penolong Rp 3 421 000
IV Neraca
V Laba /Rugi Periode – Harian – 22 hari/bulan
1 Pendapatan
a. Penjualan Rp 5 000 000
b. Harga Pokok Penjualan Rp 3 421 000
Laba Kotor Rp 1 579 000
2 Pendapatan lain-lain Rp 200 000
Total Pendapatan Rp 1 779 000
3 Biaya Usaha
a. Gaji pegawai Rp 438 000
b. Gaji Pengelola b. (dikelola sendiri)
c. Transportasi Rp 60 000
d. Telpon/listrik Rp 35 000/hr
e. ATK Rp 10 000/hr
f. Sewa (Rp2750000/bl) Rp 125 000/hr
g. Lain-lain Rp 100 000/hr
h. Penyusutan Rp10jt/4 th Rp 114 000/hr
Total Biaya Rp 882 000/hr
4 Laba Sebelum Pajak Rp 897 000/hr
5 Pajak (RP100000/bl) Rp 5000
Judul Modul : Membuat Rencana Pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Halaman: 13 dari 92
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Golongan Pokok Aktivitas Kantor Pusat Dan Konsultasi M70PEN00.009.1
Manajemen Bidang Pendamping UMKM
No Uraian Keterangan
6 Laba setelah Pajak Rp 892 000/hr (Rp19 624 000/bln)
VI Aset
1 Rumah Rp 300 000 000
2 Kendaraan Rp 170 000 000
5. Pengertian dan Cakupan Data dan Informasi Tentang Sumber Daya Tenaga
Pendamping dan Peralatan Serta Perlengkapan Pendampingan UMKM.
Pengertian data dan Informasi tentang sumber Daya Tenaga Pendamping,
biaya, peralatan dan/atau perlengkapan pendampingan adalah tenaga
pendamping, biaya, peralatan dan/atau perlengkapan pendampingan yang
diperlukan untuk melakukan pendampingan terhadap UMKM sasaran
dampingan atas dasar identifikasi permasalahan dan analisis kebutuhan
pendampingan UMKM, dan data dan informasi serupa tentang ketersediaan
pada lembaga pendamping UMKM, atau ketersediaan pada mitra lembaga
pendamping UMKM sehingga dapat diusahakan oleh lembaga pendamping
UMKM.
Keterangan :
a) Unit kompetensi 1, Unit kompetensi 2, dan Unit kompetensi selanjutnya
adalah unit kompetensi yang direncanakan untuk dilakukan
pendampingan terhadap UMKM sasaran dampingan yang disusun atas
dasar permasalahan dan kebutuhan UMKM sasaran dampingan.
b) Keahlian konsultan pendamping, diisi dengan keahlian konsultan yang
diperlukan untuk melakukan pendampingan sesuai dengan materi yang
akan dilakukan pendampingan. Misalnya akan dilakukan pendampingan
penerapan manajemen usaha, maka dituliskan konsultan penerapan
manajemen usaha.
c) Waktu yang diperlukan dapat diisikan lamanya waktu yang diperkirakan
diperlukan untuk melakukan pendampingan dengan materi tersedut,
misalnya 20 hari atau 3 bulan dan atau jadwal yang diharapkan atau
direncanakan akan dilakukan, misalnya Bulan Februari – April 2018.
d) Biaya-biaya yang dapat terdiri atas :
1) Biaya transport konsul pendamping ke tempat kegiatan
pendampingan (jika ada biaya)
2) Biaya uang lelah atau fee atau renumerasi konsultan pendamping,
jika terdapat biaya yang diberlakukan. Jika renumerasi atau upah
pendamping dibiayai dari suatu sponsor, baik pemerintah maupun
swasta, maka biaya pendamping sebaiknya tetap diisikan pada
kolom tersebut.
3) Biaya lainnya yang diperlukan, termasuk biaya yang harus
disediakan UMKM sasaran dampingan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut, baik biaya produksi maupun non-produksi, jika ada,
dituliskan pada kolom tersebut.
e) Isikan bahan/peralatan yang habis sekali pakai untuk melaksanakan
kegiatan pendampingan tersebut misalnya alat tulis kantor, dan lainnya.
f) Isikan perlengkapan yang diperlukan, yang bersifat tidak habis sekali
pakai, misalnya proyektor, ruangan, dan lainnya.
1) Fungsi administrasi
Fungsi administrasi pendamping dalam proses pendampingan
meliputi : a) fungsi pencatatan dan pendataan identifikasi
permasalahan dan kebutuhan, b) fungsi perencanaan pendampingan
dalam kurun waktu tertentu, c) fungsi monitoring dan evaluasi
terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh UMKM sasaran
dampingan serta melakukan penilaian atas hasil yang dicapai, d)
pelaporan dan dokumentasi atas kegiatan pendampingan yang
dilaksanakannya serta mengarsip dan menyampaikan laporan
tersebut kepada pihak terkait
2) Fungsi operasional
Fungsi operasional pendamping mencakup fungsi pokok
pendampingan yang dapat meliputi : a) peningkatan kapasitas UMKM
sasaran dampingan untuk meninghkatkan kemampuan pengelolaan
dalam bidang produksi, pemasaran, keuangan, usaha, sumber daya
manusia dan bidang lainnya, b) fasilitasi akses terhadap sumber daya
produktif dalam hal permodalan, pemasaran, teknologi, c)
penyuluhan dengan pemberian informasi dalam rangka bimbingan
dan memotivasi kepada UMKM sasaran dampingan, d) advokasi
dalam rangka memperjuangkan kepentingan UMKM sasaran
dampingan.
3) Fungsi koordinasi dan kerjasama
Melakukan upaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
agar UMKM sasaran dampingan dapat mendayagunakan sumberdaya
yang berada di luar jaringan UMKM sasaran dampingan. Dalam hal ini
pendamping dapat berfungsi sebagai: 1) pemitra antara UMKM
sasaran dampingan dengan pihak tertentu, 2) sebagai pemandu
pembukaan akses untuk memanfaatkan sumberdaya yang tersedia
pada pihak lain, 3) sebagai rujukan dalam kaitan upaya koordinasi
dan kerjasama dengan pihak lain.
b. Tahapan pendampingan
Pendampingan UMKM sasaran dampingan secara garis besar melalui
proses sebagai berikut:
1) Pendaftaran atau pengajuan permintaan pendampingan
2) Identifikasi permasalahan dan kebutuhan UMKM Sasaran Dampingan
Gambar 2.2.
Bagan Tahapan Pendampingan UMKM
UMKM sasaran dampingan
mengisi formulir pendaftaran
Pendaftaran Pendampingan permohonan pendampingan
4) Melakukan pendampingan
Pendampingan dilakukan dengan cakupan materi seperti disusun
pada rencana pendampingan, yang dapat meliputi satu atau
beberapa unit kompetensi. Masing-masing aspek atau materi
pendampingan mencakup agenda sebagai berikut:
a) Menyiapkan bahan pendampingan yang meliputi identifikasi
masalah, identifikasi referensi atau teori dan praktek untuk
mengatasi masalah, dan perlengkapan pendampingan.
b) Membuat rencana kerja untuk masing-masing aspek atau materi
pendampingan
c) Memberikan pembelajaran tentang referensi yang berkaitan
dengan apa, mengapa, bagaimana agenda mengerjakan materi
tersebut.
d) Mendampingi UMKM mengerjakan agenda dan membantu
mencari cara serta tindakan mengatasi masalah pada masing-
masing aspek atau materi pendampingan.
e) Menyusun laporan kegiatan pendampingan atas dasar
monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil pendampingan.
5) Mengakhiri Pendampingan
Setelah memasuki masa akhir pendampingan, sesuai dengan
rencana atau kontrak pendampingan yang telah disepakati, maka
kegiatan pendampingan diakhiri dengan pernyatan bersama. Kalau
kegiatan pendampingan dilanjutkan maka perlu disusun rencana
atau kontrak pendampingan baru.
6) Melakukan penilaian hasil pendampingan
Setelah suatu kegiatan pendampingan berakhir maka dilakukan
penilaian hasi pendampingan UMKM, dengan mengacu pada rencana
atau kontrak pendampingan yang telah disepakati, dengan agenda :
a) Melakukan penilaian atas pelaksanaan rangkaian kegiatan
pendampingan yang dilakukan
b) Melakukan pengukuran dan penilaian atas peningkatan kinerja
atau peningkatan kualitas dan daya saing kelembagaan dan
usaha UMKM sasaran dampingan.
Tabel 2.2
Unit Kompetensi Fungsi Utama Pengurusan Kelembagaan dan Legalitas
Produk dan Usaha
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 M.70PEN00.011.1 Melakukan Pendampingan Pengurusan
Kelembagaan dan Perizinan Usaha
2 M.70PEN00.012.1 Melakukan Pendampingan Pemenuhan
Persyaratan dan Penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP)
3 M.70PEN00.013.1 Melakukan Pendampingan Pemenuhan
Persyaratan dan Penerapan Hazard
AnalysisandHazard Analysis and Critical
Control Point (HACCP)
4 M.70PEN00.014.1 Melakukan Pendampingan Pemenuhan
Persyaratan dan PenerapanStandar
Nasional Indonesia (SNI)
5 M.70PEN00.015.1 Melakukan Pendampingan Pemenuhan
Persyaratan dan Penerapan Standar
Manajemen MutuInternational
Organization for Standardization (ISO)
9001
6 M.70PEN00.016.1 Melakukan Pendampingan Pengurusan
Izin Edar Produk UMKM
7 M.70PEN00.017.1 Melakukan Pendampingan Pengurusan
Sertifikat Halal Produk
8 M.70PEN00.018.1 Melakukan Pendampingan Pengurusan
Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
2) Fungsi utama manajemen operasi terdiri atas fungsi dasar atau unit
kompetensi sebagaimana disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3
Unit Kompetensi Fungsi Utama Manajemen Operasi
No Kode Unit Judil Unit Kompetensi
Kompetensi
1 M.70PEN00.019.1 Melakukan Pendampingan Penerapan
Manajemen Dasar Pengelolaan Usaha
Mikro dan Kecil (UMK)
2 M.70PEN00.020.1 Melaksanakan Pendampingan Sistem
Teknologi Informasi dan Komunikasi
3 M.70PEN00.021.1 Melakukan Pendampingan Penyusunan
Rencana Usaha (Business Planning)
4 M.70PEN00.022.1 Melakukan Pendampingan Akses
Kemitraan
6) Fungsi utama manajemen produksi terdiri atas fungsi dasar atau unit
kompetensi sebagaimana disajikan pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Unit Kompetensi Fungsi Utama Pendampingan Manajemen Produksi
Kode Unit Judil Unit Kompetensi
No
Kompetensi
1 M.702090.008.02 Menyusun Alur Proses Produksi****
BAB III
MENYUSUN RENCANA PENDAMPINGAN UMKM SASARAN DAMPINGAN
Tabel 3.1
Indikator Kinerja Pelaksanaan Unit Kompetensi Fungsi Utama
Pengurusan Kelembagaan dan Legalitas Produk dan Usaha
Kode dan
No IKU Output IKU Umum
Judul Unit IKU Proses
Khusus /Usaha
Kompetensi
1 M.70PEN00.011.1: a. Tersusunnya bahan Perolehan a. Vol usaha
Melakukan pendampingan legalitas : badan b. Marjin
Pendampingan usaha
b. Keterlaksanaan (CV,Firma,UD), c. Jumlah
Pengurusan
diklat/konsultasi dan IUMK, Karyawan
Kelembagaan dan
coaching pengurusan SIUP,TDP,NPWP d. Upah
Perizinan Usaha
legalitas Karyawan
e. Cash flow
2 M.70PEN00.012.1: 1. Tersiapkannya bahan Perolehan to total
Melakukan pendampingan Sertif GMP debt ratio
Pendampingan 2. Keterlaksanaan f. Cash turn
Pemenuhan Persyaratan
Kunjungan lapang over ratio
dan Penerapan Good
Manufacturing Practices 3. Keterlaksanaan g. lukiditas
(GMP) Pelatihan/kosultasi dan h. ROA
coaching pengurusan i. ROI
GMP j. ROE
3 M.70PEN00.013.1: 1. Tersiapkannya bahan Perolehan
Melakukan pendampingan Sertif HACCP
Pendampingan 2. Keterlaksanaan
Pemenuhan Persyaratan
Kunjungan lapang
dan Penerapan Hazard
Analysisand Hazard 3. Keterlaksanaan
Analysis and Critical Pelatihan/kosultasi dan
Control Point (HACCP) coaching pengurusan
HACCP
4 M.70PEN00.014.1: 1. Tersiapkannya bahan Perolehan SNI
Melakukan pendampingan
Pendampingan 2. Keterlaksanaan
Pemenuhan Persyaratan
Kunjungan lapang
dan Penerapan Standar
3. Keterlaksanaan
Nasional Indonesia
(SNI) Pelatihan/kosultasi dan
coaching pengurusan
SNI
Kode dan
No IKU Output IKU Umum
Judul Unit IKU Proses
Khusus /Usaha
Kompetensi
5 M.70PEN00.015.1: 1. Tersiapkannya bahan Perolehan
Melakukan pendampingan sertif ISO
Pendampingan 2. Keterlaksanaan
Pemenuhan Persyaratan
Kunjungan lapang
dan Penerapan Standar
Manajemen 3. Keterlaksanaan
MutuInternational Pelatihan/kosultasi dan
Organization for coaching pengurusan
Standardization (ISO) Sertif Standar ISO
9001
6 M.70PEN00.016.1: 1. Tersiapkannya bahan Perolehan Izin
Melakukan pendampingan edar :
Pendampingan 2. Keterlaksanaan MD,PIRT,Prod
Pengurusan Izin Edar uk Herbal dan
Kunjungan lapang
Produk UMKM Kosmetik
3. Keterlaksanaan
Pelatihan/kosultasi dan
coaching pengurusan
Izin edar produk
UMKM
7 M.70PEN00.017.1: 1. Tersiapkannya bahan Perolehan
Melakukan pendampingan sertihf Halal
Pendampingan 2. Keterlaksanaan
Pengurusan Sertifikat
Kunjungan lapang
Halal Produk
3. Keterlaksanaan
Pelatihan/kosultasi dan
coaching pengurusan
Sertif Halal produk
8 M.70PEN00.018.1: 1. Tersiapkannya bahan Perolehan HKI
Melakukan pendampingan : merk, hak
Pendampingan 2. Keterlaksanaan cipta, desain
Pengurusan Hak industri
Kunjungan lapang
Kekayaan Intelektual
3. Keterlaksanaan
(HKI)
Pelatihan/kosultasi dan
coaching pengurusan
Sertif HKI
Tabel 3.2
Indikator Kinerja Unit Kompetensi Pada Kelompok Fungsi Utama
Manajemen Operasional
No Kode dan IKU Proses IKU Output IKU
Judul Unit Kompetensi Khusus Umum/Usaha
1 M.70PEN00.019.1 a. Tersiapkannya c. Tersusunnya a. Vol usaha
Melakukan Pendampingan bahan Rencana UMK b. Marjin
Penerapan Manajemen pendampingan d. Keterlaksanaa c. Jumlah
Dasar Pengelolaan Usaha n manajemen
b. Keterlaksanaan Karyawan
Mikro dan Kecil (UMK) pemasaran
pelatihan/konsulta (4P) d. Upah
Tabel 3.3
Indikator Kinerja Pelaksanaan Unit Kompetensi Pada Fungsi Utama
Manajemen SDM
No Kode dan IKU Proses IKU Output IKU Output
Judul Unit Kompetensi Khusus Bisnis/Uum
1 M.701001.001.01 : Terumuskannya a. Vol usaha
Merumuskan Strategi dan Strategi dan b. Marjin
Kebijakan Pengelolaan Kebijakan c. Jumlah Karyawan
SDM yang Selaras Dengan Pengelolaan SDM
d. Upah Karyawan
Strategi Organisasi**
e. ROA
2 M.701001.005.01 : Tersusunnya Uraian
Menyusun Uraian jabatan f. ROI
Jabatan** g. ROE
3 M.701001.006.01 : Tersusunyanya
Menetapkan Kebutuhan Kebutuhan Pekerja
akan Pekerja** UMKM
4 M.701001.009.01 : Terlaksananya
Melaksanakan Pencarian pencarian Calon
Sumber Calon Pekerja pekerja
(Rekrutmen)**
5 M.701001.011.01 : Terseleksinya
Melaksanakan Proses calaon pekerja
Seleksi Calon Pekerja**
6 M.701001.014.01 : Terlaksananya
Melakukan Penempatan penempatan
Pekerja** pekerja
7 M.701001.035.01 : Tersusunya
Merancang Program rancangan program
Pembelajaran dan pembelajaran dan
Pengembangan** pengembangan
SDM
8 M.701001.038.01 : Terlaksananya
Melaksanakan Kegiatan kegiatan
Pembelajaran dan pembelajaran dan
Pengembangan** pengembangan
9 M.701001.055.01 : Tersusunya strategi
Menyusun Strategi pengembangan
Pengelolaan Kinerja** pekerja
10 M.701001.059.01 : Terkelolanya proses
Mengelola Proses pemantauan kinerja
Pemantauan terhadap pekerja
Pencapaian Kinerja
Pekerja**
11 M.701001.064.01 : Terancangnya
Merancang Kebijakan kebijakan
Remunerasi di Tingkat Renumerasi di
Organisasi** tingkat organisasi
12 M.701001.095.01 > Terkelolanya adm
Melakukan Pengelolaan pekerja
Administrasi Pekerja**
4) Fungsi utama manajemen pemasaran terdiri atas fungsi dasar atau unit
kompetensi sebagaimana disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Unit Kompetensi Fungsi Utama Pendampingan Manajemen
Pemasaran
Kode dan IKU Proses IKU Output IKU Output
No Judil Unit Khusus Umum/Usaha
Kompetensi
1 M.70PEN00.023.1: a. Tersiapkannya Terdistribusikannya a. Vol usaha
Melakukan bahan profil perusahaan b. Marjin usaha
Pendampingan pendampingan c. Jumlah Karyawan
Pembuatan Profil b. Keterlaksanaa
d. Upah Karyawan
Perusahaan (Company n
Profile) pendampingan e. ROA
c. Tersusunnya f. ROI
Laporan g. ROE
pelaksanaan h. …..
2 M.702090.020.01 : Tersusunnya
Menyusun Rencana rencana pemasaran
Pemasaran (Marketing
Plan)***
3 M.70PEN00.024.1 : a. Tersiapkannya Terjadinya akses
Melakukan bahan pasar melalui situs
Pendampingan Akses pendampingan on line
Pasar Produk UMKM
b. Keterlaksanaa
Melalui SitusOnline
n konsultasi
c. Keterlaksanaa
n coaching
d. Tersusunya
laporan
Tabel 3.5.
Indikator Kinerja Pelaksanaan Unit Kompetensi Pada Kelompok
Fungsi Utama Pendampingan Manajemen Keuangan
Kode dan
IKU Output IKU
No Judul Unit IKU Proses
Khusus Umum/Usaha
Kompetensi
1 M.70PEN00.026.1 a. Tersiapkknya Terlaksannya a. Vol usaha
Melakukan bahan penyusunan b. Marjin usaha
Pendampingan pendampingan laporan keuangan c. Jumlah Karyawan
Penyusunan UMKM :
b. Keterlaksanaan d. Upah Karyawan
Laporan Keuangan a. Terjurnal
pelatihan/konsult e. ROA
transaksi ke
asi dan coaching f. ROI
buku besar
c. Tersusunya g. ROE
b. Tersusun neraca
laporan h. …..
keuangan
c. Tersusun laporan
perubahan
ekuitas
d. Tersusun lap
arus kas
e. Tersusun
kebijakan
akuntansi UMKM
2 M.70PEN00.027.1 a. Tersusun hasil Terlaporakannya
Melakukan identifikasi laporan pajak
Pendampingan ketentuan pajak UMKM sesuai
Pembuatan ketentuan :
bagi UMKM
Laporan Pajak a. Pengisian SPT
b. Tersiapkannya
(Masa/Tahunan)
bahan
b. Pengisian faktur
pendampingan
pajak
c. Keterlaksanaan
c. Penghitungan
Konsultasi dan
kredit pajak
coaching
d. Pengisian bukti-
pembuatan lap
bukti setor pajak
pajak
e. Pengarsipan
d. Tersusunya lap
surat pajak
pendampingan
tahunan dan
lampirannya
3 M.70PEN00.028.1 a. Tersiapkannya Tersusunya studi
Melakukan bahan kekayakan Usaha
Pendampingan pendampingan UMKM
Penyusunan Studi
b. Terlaksananya
Kelayakan Usaha
pelatihan/konsult
asi dan coaching
c. Tersusunya
laporan
Kode dan
IKU Output IKU
No Judul Unit IKU Proses
Khusus Umum/Usaha
Kompetensi
keuangan UMKM b. Tersusunya
c. Hasil identifikasi perjanjian akses
sumber2 c. Terealisasikanny
pembiayaan a akses
d. Keterlaksanaan pembiayaan
konsultasi dan
coaching akses
pembiayaan
e. Tersusunnya
monev dan
laporan
Tabel 3.6.
Indikator Kinerja Pelaksanaan Unit Kompetensi Pada Kelompok Fungsi
Utama Pendampingan Manajemen Produksi
Kode dan
IKU Output IKU Output
No Judul Unit IKU Proses
Khusus Umum/Usaha
Kompetensi
1 M.702090.008.02 Tersusunya alur a. Vol usaha
Menyusun Alur proses produksi b. Marjin usaha
Proses Produksi**** c. Jumlah Karyawan
2 M.702090.009.02 Tersusunya lay out d. Upah Karyawan
Membuat Layout produksi di tempat
e. ROA
Produksi di Tempat kerja
Kerja**** f. ROI
3 M.702090.014.02 Terkelolanya bahan g. ROE
Melakukan baku :
Pendampingan a. Rata2 biaya bahan
Pengelolaan Bahan baku/unit produk
Baku**** b. Rata2 hari stok
bahan baku ada di
gudang
c. Jumlah kejadian
stok bahan baku
kosong
d. Jumlah kapasitas
guidang
e. % bahan baku
mengalami
kerusakan
4 M.702090.017.02 Teraplikasikannya 7
Menggunakan 7 alat alat QC pada
QC pada manajemen manajemen mutu
mutu****
5 M.702090.020.02 Terimplementasikann
Menerapkan prinsip- ya prinsip-prinsip
prinsip TQM dan TQM dan SMM
SMM****
6 M.702090.029.02 Tersusunya rencana
Membuat laba usaha
Perencanaan Laba manufaktur UMKM
Perusahaan
Manufaktur IKM****
7 M.702091.005.02 Tersusunya hasil
Melakukan riset trend riset tren kemasan
kemasan produk produk sesuai
sesuai kebutuhan kebutuhan pasar
pasar*****
d. Biaya Pendampingan
Biaya pendampingan dapat terdiri atas biaya tranportasi pendamping dan
upah atau renumerasi dalam rangka melaksanakan kegiatan tersebut. Biaya
pendampingan dapat dituliskan pula dengan pihak yang membiayai kegiatan
tersebut, misalnya ditanggung oleh CSR suatu perusahaan dengan tanpa
menuliskan besarnya pembiayaan.
Tabel 3.7
Rancangan Rencana Pendampingan (RRP)
Contoh Kasus RRP UMKM WM Berkah Usaha
No Kelompo Materi Biaya, Tujuan/sas Biaya Spesifikasi Keterang
k Materi dan Bahan, aran dan pendampin pendamping, an (Hasil
Fungsi Metode Peralatan indikator gan Waktu dan diskusi
utama Pendam dan Kinerja tempat dengan
pingan perlengkap Pendampin pendamping UMKM)
an gan & an
UMKM
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penguru Pendampi Badan usaha, a. Biaya Pengalaman
san ngan SIUP,TDP transport pengurusan
Kelemba Pengurus Agar bisa pendampi perizinan,
gaan an kontrak Satu (1) bulan,
ng (RP...)
dan legalitas sebagai di tempat
Legalitas kelembag rekanan b. Renumera usaha Usaha
Produk aan dan resmi si UMKM
dan perizinan pendampi
Usaha usaha, ng (RP....)
dengan
konsultasi
dan
coaching
2 Permoda Pendampi a. Bahan Tersusunnya a. Biaya Pengalaman
lam dan ngan Pendampi lap keuangan transport pendampingan
pendam menyusu ngan UMKM sesuai pendampi peny lap
pingan n laporan SAK ETAP keuangan,
b. Buku-buku ng (RP...)
manaje keuangan secara tepat waktu dua (2)
men , dg dan Slip waktu b. Renumera bulan, tempat
keuanga /diklat adm si : tempat usaha
n konsultasi keuangan pendampi UMKM
dan c. Software ng (RP....)
coaching dan laptop
Tabel 3.8
Hasil Diskusi RRP UMKM Contoh Kasus RRP UMKM WM Berkah Usaha
Tabel 3.9
Contoh Rencana Pendampingan UMKM
Kasus Warung Makan Berkah Usaha
Sasaran Kinerja Usaha Volume Penjualan Rp 6 jt sd Rp 7 Juta dengan marjin kotor 40%
UMKM Dampingan
BAB IV
MELAKUKAN KONTRAK PENDAMPINGAN UMKM
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan kontrak pendampingan
UMKM
1. Pengertian dan Pokok-pokok Isi Kontrak Pendampingan Antara UMKM Sasaran
Dampingan Dengan Lembaga Pendamping UMKM atau Tenaga Pendamping
UMKM
a. Pengertian kontrak pendampingan antara UMKM sasaran dampingan dengan
lembaga pendamping UMKM atau tenaga pendamping UMKM
Menurut Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Kontrak atau
perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih dimana satu pihak berjanji
akan memberikan prestasi dan pihak lainnya berhak untuk mendapatkan
kontra prestasi. Dengan demikian kontrak pendampingan antara UMKM
sasaran dampingan dengan lembaga pendamping atau konsultan pendamping
adalah pengikatan antara pihak UMKM sasaran dampingan dengan lembaga
pendamping atau konsultan pendamping dimana UMKM sasaran dampingan
berjanji akan memberikan prestasi tertentu baik berupa natura maupun
renumerasi langsung dari UMKM ataupun dari pihak Ketiga sebagai sponsor
serta UMKM sasaran dampingan berhak menerima pendampingan dari
lembaga pendamping UMKM atau konsultan pendamping dalam rangka
meningktakan kualitas dan daya saing kelembagaan dan usaha UMKM.
Sementara pihak lembaga pendamping atau konsultan pendamping berhak
mendapatkan hak dan kwajiban kontra prestasi terhadap UMKM sasaran
dampingan.
b. Pokok-pokok isi rancangan kontrak pendampingan antara UMKM sasaran
dampingan dengan lembaga pendamping UMKM atau tenaga pendamping
UMKM
a. Komponen dan susunan suatu kontrak pendampingan UMKM adalah
sebagai berikut :
a) Judul kontrak pendampingan
b) Komparisi
i. Nama orang yang bertindak, dalam hal ini dari pihak UMKM sasaran
dampingan adalah pemilik dan pimpinan pengelola UMKM,
sedangkan dari pihak pendamping adalah pimpinan lembaga
pedamping dan atau konsultan pendamping UMKM.
ii. Kedudukan orang yang bertindak
c) Isi kontrak
i. Bentuk dan lingkup pendampingan adalah seperti hasil
pembahasan Rancangan rencana pendampingan antara
konsultan pendamping UMKM dan UMKM sasaran dampingan.
ii. Hak dan kwajiban para pihak
Hak UMKM sasaran dampingan dapat meliputi : mendapatkan
jasa pendampingan dalam rangka meningkatkan kualitas dan
daya saing UMKM dalam bentuk pelatihan, konsultasi,
pemagangan, coaching, pendampingan dan bentuk lainnya
Kwajiban UMKM sasaran dampingan dapat meliputi :
berupaya mengikuti agenda yang telah disepakati dengan
pendamping, memberikan prestasi berupa dana atau bentuk
lainnya kepada konsultan pendamping, baik dari UMKM sendiri
ataupun dari Pihak ketiga sebagai sponsor.
Hak konsultan pendamping UMKM menerima kontra prestasi
dari UMKM yang dapat berupa dana atau bentuk lainnya,
serta diperhatikan saran atau materi pendampingannya.
Kwajiban konsultan pendamping UMKM dapat meliputi :
melaksanakan agenda pendampingan yang bersifat
memotivasi, meningkatkan kapasitas, ataupun melakukan
diagnoses dan monitoring dan evaluasi perkembangan kinerja
pendampingan UMKM.
iii. Harga/Biaya pendampingan dan Biaya serta keuntungan Usaha
UMKM sasaran dampingan
Harga/biaya pendampingan terdiri atas transportasi,
renumerasi konsultan pendamping dan biaya operasional
a. Syarat sahnya suatu kontrak menurut Kitab Hukum Perdata (KUH) Perdata
pada Munir Fuady (Pengantar Hukum Bisnis : Menata Bisnis Modern di Era
Globa, hal 9) dan (Dodik Setyawan Nurhariyanto
(http://rechthan.blogspot.co.id/2015/10/4-syarat-sahnya-
perjanjiankontrak.html), terdapat 4 syarat, yaitu 2 syarat sah yang subjektif
dan 2 syarat sah objektif berdasakan pasal 1320 KUH Perdata.
1) Syarat sah subjektif
Disebut syarat subjektif karena berkenaan dengan subjek perjanjian. Suatu
kontrak dapat ’dibatalkan’ atau ”dimintakan batal” oleh pihak yang
berkepentingan apabila syarat subjektif tidak dipenuhi. Apabila tindakan
pembatalan tidak dilakukan maka kontrak tetap terjadi dan harus
dilaksanakan seperti suatu kontrak yang sah.
Adapun syarat subjektif suatu kontrak adalah sebagai berikut :
a) Adanya kesepakatan kehendak atau konsensus
Suatu kontrak dianggap sah oleh hukum apabila kedua belah pihak ada
kesesuaian pendapat tentang apa yang diatur oleh kontrak tersebut.
Oleh hukum diterima suatu teori bahwa kesepakatan kehendak ada jika
tidak terdapat salah satu dari unsur-unsur :paksaan (dwang, duress),
penipuan (bedrog, fraud), kesilapan (dwaling, mistake)
b) Adanya kewenangan/kecakapan berbuat menurut hukum
Pihak yang melakukan kontrak haruslah orang yang secara hukum
memang berwenang untuk membuat kontrak tersebut. Menurut Pasal
1330 KUH Perdata, menentukan bahwa setiap orang adalah cakap
untuk membuat perikatan kecuali Undang-Undang menentukan bahwa
ia tidak cakap. Orang-orang yang btidak cakap untuk membuat
perikatan adalah : orang yang belum dewasa, atau mereka yang berada
dibawah pengampuan, wanita yang bersuami. Namun ketentuan wanita
bersuami tidak cakap membuat perikatan ini dihapus dengan
berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
Pasal 31 Undang-Undang ini menentukan bahwa hak dan kedudukan
suami dan isteri adalah seimbang dan masing-masing berhak untuk
melakukan perbuatan hukum.
b. Disamping syarat sah kontrak menurut KUH Perdata, terdapat syarat umum
dan syarat khusus sahnya suatu kontrak sebagai berikut :
1) Syarat Umum
a) Harus dilaksanakan dengan itikad baik
b) Tidak boleh bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku
c) Harus dilakukan berdasarkan atas asas kepatutan
d) Tidak boleh melanggar kepentingan umum
2) Syarat Khusus
a) Syarat tertulis untuk kontrak tertentu
b) Syarat akta notaris untuk kontrak tertentu
c) Syarat akta pejabat tertentu (selain notaris) untuk kontrak tertentu
3) Syarat lain dari pejabat yang berwenang untuk kontrak-kontrak tertentu.
BAB V
MEMBUAT LAPORAN HASIL PENYUSUNAN RENCANA PENDAMPINGAN UMKM
copy dengan bentuk file PDF serta diarsip untuk kepentingan bukti porto folio
konsultan pendamping.
DAFTAR PUSTAKA
B. Buku Referensi
1. ...............Hukum Dalam Bisnis
2. Buku Informasi Melakukan Pendampingan Usaha, Lembaga Diklat Profesi Pusat
Inkubasi Bisnis, Jakarta, 2015
C. Majalah/Buletin
1. Rusli Syarif, Ir., Teknik Manajemen Latihan dan Pembinaan, Angkasa, Bandung,
1991.
2. Subagio Atmodiwirio, Drs.M.Ed., Manajemen Pelatihan, Ardadizya, Jakarta,
2005.
3. Sudrajat, Akhmad, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan
Model Pembelajaran pada https://www.google.co.id/imgres?imgurl, diakses 17
Agustus 2017)
4. Syarat sahnya suatu kontrak menurut Kitab Hukum Perdata (KUH) Perdata
pada Munir Fuady (Pengantar Hukum Bisnis : Menata Bisnis Modern di Era
Globa, hal 9) dan Dodik Setyawan Nurhariyanto pada
http://rechthan.blogspot.co.id/2015/10/4-syarat-sahnya-perjanjiankontrak.html,
diakses pada 17 Agustus 2017.
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
Pembina :
Pengarah :
Koordinator :
Tim Penyusun :
1. Prijadi Atmadja
2. Akhmad Junaedi
3. Nur Ediningsih
4. Heru Irianto
5. Sri Wahyuni Mega
6. Samsul Hadi
7. Ellis Takari
8. Tika Noorjaya
9. Samsi
Nara Sumber:
Tanda Tangan
Tanda tangan Nama Pengelola
Nama : .......................................................... .....................................................
Perjanjian Kerjasama
Nomor: …………………………………………..
Dengan
……………………………………………… (UMKM)
Pada hari ini, ……… Tanggal …... bulan ….. Tahun Dua Ribu ……. (xx/xx/xxxx) yang bertanda
tangan dibawah ini:
1. ……………………………………. : Kepala Lembaga Pendamping UMKM …………………….. ,
yang berkedudukan di Jalan ……………..Nomor ……,
RT/RW ………., Desa ………, Kec …………., Kabupaten
…………….. Kode Pos …….., dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama jabatannya mewakili Lembaga
Pendamping UMKM ………….., selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
2. …………………………………… : Pengelola dan pemilik perusahaan………, yang
berkedusukan di Jalan ……………..Nomor ……, RT/RW
………., Desa ………, Kec …………., Kabupaten ……………..
Kode Pos …….., dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama jabatannya UMKM ………….., selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA adalah Lembaga Pendamping UMKM ……yang memiliki fungsi memberikan jasa
layanan pengembangan usaha bagi pelaku UMKM.
PIHAK KEDUA adalah pengusaha UMKM peserta program pendampingan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan daya saing kelembagaan dan usahanya.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK dan
masing-masing disebut PIHAK, dengan ini sepakat untuk mengikatkan diri melakukan perjanjian
kerjasama tentang program pendampingan usaha dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Apabila tidak ditentukan lain, maka ketentuan-ketentuan ini menggunakan istilah dan ketentuan
sebagai berikut:
1. Pendampingan adalah proses peningkatan kualitas dan daya saing UMKM yang dilakukan
oleh lembaga pendamping UMKM dan tenaga pendamping UMKM perorangan.
2. UMKM sasaran dampingan adalah UMKM yang menjadi sasaran atau mitra pendampingan
oleh pendamping UMKM atau lembaga pendamping UMKM dalam rangka meningktkan
kualitas dan daya saing UMKM sasaran dampinganyang bersangkutan.
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi pelaksanaan agenda pengembangan
kelembagaan dan Usaha PIHAK KEDUA dan pendampingan oleh PIHAK PERTAMA dan
pemanfaatan fasilitas dan atau akses yang dimiliki masing-masing pihak untuk melakukan
pendampingan pengembangan Usaha PIHAK KEDUA sesuai dengan Rencana Pendampingan
sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kerjasama ini, yang merupakan bagian tidak
terrpisahkan dari pada perjanjian ini, yang secara garis besar meliputi :
1. Pendampingan ……………..
2. Pendampingan ……………
3. Pendampingan ……………
Pasal 4
HAK DAN KWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pendampingan kepada PIHAK KEDUA dengan ruang
lingkup sebagaimana tercantum pada Pasal 3.
2. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan fasilitas atau akses yang tersedia pada
PIHAK PERTAMA untuk dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana
tercantum pada Pasal 3.
3. PIHAK PERTAMA berhak memperoleh imbalan atas pendampingan ini baik berupa
pembayaran jasa dari PIHAK KEDUA dan atau bagi hasil yang dihasilkan oleh
usaha PIHAK KEDUA dan atau pembayaran dari PIHAK KETIGA sebagai sponsor.
4. PIHAK PERTAMA berhak mengevaluasi perkembangan kinerja PIHAK KEDUA dalam proses
pendampingan ini.
5. PIHAK PERTAMA berhak mengakhiri kerjasama pendampingan ini apabila hasil evaluasi
menyatakan bahwa PIHAK KEDUA tidak memenuhi kwajibannya sehingga dianggap tidak
layak untuk dilanjutkan.
Pasal 5
HAK DAN KWAJIBAN PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA berhak memanfaatkan jasa pendampingan dan fasilitas yang
disediakan oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan pada Pasal 3.
3. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan program pengembangan usaha sesuai dengan rencana
pendampingan yang disepakati PARA PIHAK dan mematuhi sistem dan prosedure kegiatan
pendampingan UMKM yang ditetapkan PIHAK PERTAMA sepanjang masa perjanjian ini masih
berlaku.
4. PIHAK KEDUA wajib……………………….
5. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan perkembangan usaha yang meliputi penjualan,
keuangan, dan sumberda manusia kepada PIHAK PERTAMA secara periodik triwulanan.
6. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan perkembangan usahanya selama masa
pendampingan di akhir masa pendampingan usaha
Pasal 6
BIAYA DAN BAGI HASIL
1. Biaya yang bersifat biaya usaha PIHAK KEDUA yang timbul bersamaan dengan kegiatan
pendampingan ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
2. Biaya pendampingan untuk PIHAK PERTAMA yang timbul sebagai akibat kegiatan
pendampingan ini, yaitu berupa transport dan jasa pendampingan ditanggung oleh :
b) PIHAK KEDUA sebesar Rp …………………. atau …% dari Total Biaya
c) PIHAK KETIGA (Sponsor) sebesar RP ……………. atau …% dari total biaya
d) PIHAK PERTAMA sebesar Rp ……………… atau …% dari total biaya.
3. Bagi hasil atas nilai tambah yang dihasilkan oleh PIHAK KEDUA sebagai akibat hasil
pendampingan disepakati tersendiri oleh PARA PIHAK dalam perjanjian terpisah.
Pasal 7
TATA CARA PEMBAYARAN
Pelunasan segala kwajiban pembayaran PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA disetorkan
melalui Rekening PIHAK PERTAMA pada Bank ………………………
Pasal 8
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Proses pendampingan sesuai dengan perjanjian ini berlangsung selama ……..bulan, terhitung
mulai ditandatanganinya perjanjian ini.
Pasal 9
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
2. Perjanjian kerjasama ini berakhir apabila :
a. Sebelum jangka waktu tersebut pada Pasal 8, PIHAK PERTAMA dapat menghentikan
kerjasama pendampingan pengembangan usaha apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi
kwajibannya sebagaimana tercantum pada Pasal 5.
b. Terdapat ketentuan perundangan yang tidak memungkinkan untuk berlangsungnya
pelaksanaan perjanjian ini.
3. Untuk mengakhiri perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mensyaratkan adanya keputusan Pengadilan
untuk mengakhiri perjanjian.
4. Dengan berakhir atau diakhirinya Perjanjian Kerjasama ini, maka PARA PIHAK mempunyai
kwajiban melaksanakan segala hal yanh masih harus diseselesaikan sebagai akibat dari
pelaksanaan perjanjian ini.
Pasal 10
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
1. Setiap HKI yang dibawa oleh masing-masing PIHAK yang bekerjasama untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan kerjasama akan tetap menjadi milik PIHAK yang bersangkutan. Namun
PIHAK tersebut harus menjamin bahwa HKI yang dibawanya bukan merupakan pemakaian
HKI dari PIHAK LAINNYA secara tidak sah. Selanjutnya PIHAK pembawa HKI tersebut
bertanggung jawab atas semua gugatan yang diajukan oleh pihak manapun terhadap
kepemilikan dan keabsahan penggunaan HKI yang dibawanya itu dalam pelaksanaan
kegiatan ini.
2. Apabila salah satu PIHAK akan mengadakan kerjasama dengan pihak lain di luar PARA
PIHAK, untuk penggunaan HKI secara komersial HKI hasil kerjasama dalam perjanjian ini,
maka sebelum mengajak PIHAK lain diluar PARA PIHAK tersebut, pihak yang merencanakan
kerjasama harus terlebih dahulu mengajak dan/atau dengan sepengetahuan PARA PIHAK
dalam perjanjian kecuali apabila ajakan tersebut tidak bisa diterima.
Pasal 11
KERAHASIAAN
Data dan informasi hasil kerjasama oleh salah satu PIHAK, dianggap rahasia serta tidak dapat
diungkap kepada PIHAK lainnya diluar PARA PIHAK, kecuali ada persetujuan tertulis dari pihak
yang menganggap data dan informasi tersebut sebagai rahasia.
Pasal 12
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Perjanjian ini dibuat dan dilandasi atas rasa saling percaya tanpa paksaan dari Pihak
manapun.
2. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat diantara kedua belah pihak, PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila upaya penyelesaian secara mufakat tidak tercapai maka PARA PIHAK setuju untuk
menyelesaikan segala perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul dari perjanjian ini
secara hukum dengan memilih tempat kedudukan yang tetap di Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI)
Pasal 13
PERUBAHAN
1. Perubahan terhadap perjanjian ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK dan
dituangkan dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
2. Pemberitahuan untuk perpanjangan, perubahan dan pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini
harus disampaikan secara tertulis oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya dalam waktu
yang tidak kurang dari 14 (empat belas) hari kalender sebelumnya.
PASAL 14
KOMUNIKASI
Komunikasi dilakukan melalui surat menyurat, telepon, fax, email, sebagai berikut :
PIHAK PERTAMA
Lembaga Pendamping UMKM …………………….
Alamat: …………..
Telp: ……………
Fax: …………….
Email: ………………
Kontak person: ………………
Judul Modul : Membuat Rencana Pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Halaman: 82 dari 92
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Golongan Pokok Aktivitas Kantor Pusat Dan Konsultasi M70PEN00.009.1
Manajemen Bidang Pendamping UMKM
PIHAK KEDUA:
Nama UMKM sasaran dampingan :
Alamat: …………………………..
Telp: …….
Fax: ……..
Email: ……..
Pasal 15
FORCE MAJEURE
1. Apabila terjadi hal-hal diluar kemampuan (force majaeure) sehingga salah satu IHAK
mengalami hambatan dalam melaksanakan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK setuju untuk
bersama-sama mencari jalan keluar sebaik-baiknya.
2. Force Majeure dimaksud adalah hal-hal yang termasuk namun tidak terbatas pada musibah
bencana alam, perang, huru hara, tindakan sabotase oleh teroris, atau tindak pidana lainnya,
makar atau pembrontakan, perubahan kebijakan pemerintah pusat, atau sesuatu kejadian
mendadak yang tidak dapat diatasi oleh PARA PIHAK.
3. Apabila terjadi force majeure sehingga mengakibatkan tertunda, terhambat, dan atau
terhalangnya PIHAK yang terkena untuk melaksanakan kwajibannya, maka Pihak yang
mengalami force majeure diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada Pihak
lain dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah terjadinya peristiwa itu untuk
mendapatkan pertimbangan PIHAK lain.
4. Apabila Pihak yang terkena force majeure tidak memenuhi kwajiban sebagaimana tercantum
pada ayat 3 Pasal ini, maka peristiwa tersebut dianggap tidak pernah ada dan segala
kerugian ditanggung oleh PIHAK yang terkena force majeure.
PASAL 16
KETENTUAN PENUTUP
Perjanjian kerjasama ini dibuat dengan itikad baik dan ditandatangani PARA PIHAK pada hari,
bulan dan tahun seperti tersebut diawal.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
………………………………….. ………………………………..
Pimpinan Lembaga Pendamping UMKM Pemilik UMKM
Saksi
……………………………… …………………………………………….
Konsultan Pendamping UMKM Pengelola UMKM
Perjanjian Kerjasama
Nomor: 17/PKP/VIII/2017
Dengan
Pada hari ini, Kamis Tanggal Dua Puluh Empat (24) bulan Agustus Tahun Dua Ribu Tujuh Belas
yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Teguh Subiyanto : Kepala Lembaga Pendamping UMKM Jaya Usaha , yang
berkedudukan di Jalan ……………..Nomor ……, RT/RW
………., Desa ………, Kec …………., Kabupaten ……………..
Kode Pos …….., dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama jabatannya mewakili Lembaga Pendamping UMKM
………….., selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Joko Wagino : Pengelola dan pemilik Usaha Berkah Usaha, yang
berkedusukan di Jalan ……………..Nomor ……, RT/RW
………., Desa ………, Kec …………., Kabupaten ……………..
Kode Pos …….., dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama jabatannya UMKM ………….., selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA adalah Lembaga Pendamping UMKM Jaya Usaha yang memiliki fungsi
memberikan jasa layanan pengembangan usaha bagi pelaku UMKM.
PIHAK KEDUA adalah pengusaha UMKM peserta program pendampingan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan daya saing kelembagaan dan usahanya.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK dan
masing-masing disebut PIHAK, dengan ini sepakat untuk mengikatkan diri melakukan perjanjian
kerjasama tentang program pendampingan usaha dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN
Perjanjian kerjasama pendampingan UMKM ini bertujuan untuk meningktakan kualitas dan daya
saing kelembagaan dan usaha UMKM sasaran dampingan.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi pelaksanaan agenda pengembangan
kelembagaan dan Usaha PIHAK KEDUA dan pendampingan oleh PIHAK PERTAMA dan
pemanfaatan fasilitas dan atau akses yang dimiliki masing-masing pihak untuk melakukan
pendampingan pengembangan Usaha PIHAK KEDUA dengan indikator kinerja sesuai dengan
Rencana Pendampingan sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kerjasama ini,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pada perjanjian ini, yang secara garis besar
meliputi :
1. Pendampingan Penerapan Manajemen Bisnis UMKM
PIHAK PERTAMA mendampingi PIHAK KEDUA dalam penerapan manajemen bisnis.
2. Pendampingan Akses Kemitraan UMKM
PIHAK PERTAMA mendampingi PIHAK KEDUA dalam melakukan akses kemitraan.
Pasal 3
HAK DAN KWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pendampingan kepada PIHAK KEDUA dengan ruang
lingkup sebagaimana tercantum pada Pasal 3.
2. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan fasilitas atau akses yang tersedia pada PIHAK PERTAMA
untuk dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana tercantum pada Pasal 3.
3. PIHAK PERTAMA berhak memperoleh imbalan atas pendampingan ini baik berupa
pembayaran jasa dari PIHAK KEDUA dan atau bagi hasil yang dihasilkan oleh usaha PIHAK
KEDUA dan atau pembayaran dari PIHAK KETIGA sebagai sponsor.
4. PIHAK PERATMA bersama dengan PIHAK KEDUA wajib mengupayakan biaya pendampingan
sebesar Rp 2 000 000 (Dua juta rupiah) atau 40 % dari total Biaya pendampingan.
Pasal 4
HAK DAN KWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berhak memanfaatkan jasa pendampingan dan fasilitas yang disediakan oleh
PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan pada Pasal 3.
2. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan program pengembangan usaha sesuai dengan rencana
pendampingan yang disepakati PARA PIHAK dan mematuhi sistem dan prosedure kegiatan
pendampingan UMKM yang ditetapkan PIHAK PERTAMA sepanjang masa perjanjian ini
masih berlaku.
3. PIHAK KEDUA wajib memberikan biaya dan jasa pendampingan kepada PIHAK PERTAMA
sebesar :
a) Biaya pendampingan penerapan manajemen bisnis sebesar Rp 2 500 000 (Dua juta lima
Ratus Ribu Rupiah)
b) Biaya pendampingan akses kemitraan sebesar Rp 2 500 000 (Dua juta lima Ratus Ribu
Rph).
4. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan perkembangan usaha yang meliputi penjualan,
keuangan, dan sumberda manusia kepada PIHAK PERTAMA secara periodik triwulanan.
Pasal 5
BIAYA DAN BAGI HASIL
1. Biaya yang bersifat biaya usaha PIHAK KEDUA yang timbul bersamaan dengan kegiatan
pendampingan ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
2. Biaya pendampingan untuk PIHAK PERTAMA yang timbul sebagai akibat kegiatan
pendampingan ini, yaitu berupa transport dan jasa pendampingan ditanggung oleh :
a) PIHAK KEDUA sebesar Rp 3 000 000 atau 60 % dari Total Biaya
b) PIHAK KETIGA (Sponsor) sebesar RP 2000 000 atau 40 % dari total biaya
3. Bagi hasil atas nilai tambah yang dihasilkan oleh PIHAK KEDUA sebagai akibat hasil
pendampingan disepakati tersendiri oleh PARA PIHAK dalam perjanjian terpisah.
Pasal 6
TATA CARA PEMBAYARAN
Pelunasan segala kwajiban pembayaran PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA disetorkan
melalui Rekening PIHAK PERTAMA pada Bank dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pembayaran untuk pendampingan penerapan manajemen bisnis dibayar setiap bulan
masing-masing sebesar Rp 500 000 selama masa pendampingan (5 bulan).
2. Pembayara untuk pendampingan akses kemitraan dibayarkan Rp 1 juta setelah tersusun
proposal kemitraan dan diperoleh calon mitra dan sisanya sebesar Rp 1 500 000 setelah
berakhir masa pendampingan.
Pasal 7
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Proses pendampingan sesuai dengan perjanjian ini berlangsung selama Lima bulan, terhitung
mulai ditandatanganinya perjanjian ini.
Pasal 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian kerjasama ini berakhir apabila :
a. Sebelum jangka waktu tersebut pada Pasal 8, PIHAK PERTAMA dapat menghentikan
kerjasama pendampingan pengembangan usaha apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi
kwajibannya sebagaimana tercantum pada Pasal 5.
b. Terdapat ketentuan perundangan yang tidak memungkinkan untuk berlangsungnya
pelaksanaan perjanjian ini.
2. Untuk mengakhiri perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mensyaratkan adanya keputusan Pengadilan
untuk mengakhiri perjanjian.
3. Dengan berakhir atau diakhirinya Perjanjian Kerjasama ini, maka PARA PIHAK mempunyai
kwajiban melaksanakan segala hal yanh masih harus diseselesaikan sebagai akibat dari
pelaksanaan perjanjian ini.
Pasal 9
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
1. Setiap HKI yang dibawa oleh masing-masing PIHAK yang bekerjasama untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan kerjasama akan tetap menjadi milik PIHAK yang bersangkutan. Namun
PIHAK tersebut harus menjamin bahwa HKI yang dibawanya bukan merupakan pemakaian
HKI dari PIHAK LAINNYA secara tidak sah. Selanjutnya PIHAK pembawa HKI tersebut
bertanggung jawab atas semua gugatan yang diajukan oleh pihak manapun terhadap
kepemilikan dan keabsahan penggunaan HKI yang dibawanya itu dalam pelaksanaan
kegiatan ini.
Pasal 10
KERAHASIAAN
Data dan informasi hasil kerjasama oleh salah satu PIHAK, dianggap rahasia serta tidak dapat
diungkap kepada PIHAK lainnya diluar PARA PIHAK, kecuali ada persetujuan tertulis dari pihak
yang menganggap data dan informasi tersebut sebagai rahasia.
Pasal 11
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Perjanjian ini dibuat dan dilandasi atas rasa saling percaya tanpa paksaan dari Pihak
manapun.
2. Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat diantara kedua belah pihak, PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila upaya penyelesaian secara mufakat tidak tercapai maka PARA PIHAK setuju untuk
menyelesaikan segala perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul dari perjanjian ini
secara hukum dengan memilih tempat kedudukan yang tetap di Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI)
Pasal 12
PERUBAHAN
1. Perubahan terhadap perjanjian ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK dan
dituangkan dalam perjanjian tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
2. Pemberitahuan untuk perpanjangan, perubahan dan pengakhiran Perjanjian Kerjasama ini
harus disampaikan secara tertulis oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya dalam waktu
yang tidak kurang dari 14 (empat belas) hari kalender sebelumnya.
Pasal 13
KOMUNIKASI
Komunikasi dilakukan melalui surat menyurat, telepon, fax, email, sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA
Lembaga Pendamping UMKM Jaya Usaha
Alamat :…………..
Telp : ……………
Fax : …………….
Email : ………………
Kontak person : Samsiyati
PIHAK KEDUA :
Nama UMKM sasaran dampingan : Usaha Warung Makan Berkah Ayam
Alamat : …………………………..
Telp : …….
Fax : ……..
Email : ……..
Pasal 14
FORCE MAJEURE
1. Apabila terjadi hal-hal diluar kemampuan (force majaeure) sehingga salah satu PIHAK
mengalami hambatan dalam melaksanakan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK setuju untuk
bersama-sama mencari jalan keluar sebaik-baiknya.
2. Force Majeure dimaksud adalah hal-hal yang termasuk namun tidak terbatas pada musibah
bencana alam, perang, huru hara, tindakan sabotase oleh teroris, atau tindak pidana lainnya,
makar atau pembrontakan, perubahan kebijakan pemerintah pusat, atau sesuatu kejadian
mendadak yang tidak dapat diatasi oleh PARA PIHAK. PASAL 16
KETENTUAN PENUTUP
Perjanjian kerjasama ini dibuat dengan itikad baik dan ditandatangani PARA PIHAK pada hari,
bulan dan tahun seperti tersebut diawal.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
Ttd Ttd
Saksi Saksi
Ttd Ttd
.
Samsiyati Pengelola Usaha
Konsultan Pendamping UMKM
Lampiran 4.
Format Laporan Penyusunan Rencana Pendampingan UMKM Sasaran Dampingan
1. Cover memuat :
a. Judul Laporan : LAPORAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA PENDAMPINGAN
UMKM ………………(nama UMKM)
b. Nama Pelapor/konsultan pendamping
c. Nama Lembaga Pendamping dan atau sponsor
d. Tahun Pelaporan
2. Isi Laporan memuat :
KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
II. PROFIL UMKM SASARAN DAMPINGAN
2.1. Nama dan alamat Perusahaan UMKM :
2.2. Nama Pengelola perusahaan :
2.3. Profil Kelembagaan dan Usaha UMKM
a. Tahun berdiri
b. Sejarah singkat
c. Produk (barang dan jasa) ditawarkan
d. Keunggulan produk dan segmen pasar
e. Saluran pemasaran
f. Produksi dan penyediaan bahan baku
g. Organisasi dan Manajemen
h. Struktur permodalan
i. Kinerja Usaha
III. DASAR PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA PENDAMPINGAN UMKM
3.1. Pendaftaran Pendampingan UMKM Sasaran Dampingan Kepada Lembaga
Pendamping
3.2. Identifikasi Masalah dan kebutuhan Pendampingan UMKM
LAMPIRAN
3. Form Hail Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan UMKM Sasaran Dampingan
……………..(Nama UMKM)
4. Rancangan Rencana Pendampingan UMKM Sasaran Dampingan ……………..(Nama UMKM)
5. Rencana Pendampingan UMKM Sasaran Dampingan ……………..(Nama UMKM)
6. Kontrak Perjanjian Pendampingan UMKM Sasaran Dampingan ……………..(Nama UMKM)