Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan bacaan 7 dan 8 tugas MID Kapita Selekta

Nama : Novi Dwantari

NIM : 2017761046

Bacaan 7

BAB I

APAKAH PENDIDIKAN IPS ITU

1.1. Konsep dan Karakteristik Pendidikan IPS


NCSS ( National Council for the Sosial Studies ) sebagai lambaga profesional
tempat berkumpulnya para ahli IPS dunia yang berkedudukan di Amerika, memiliki
program kerja antara lain mengembangkan pendidikan IPS. Tahun 1984 lembaga tersebut
membentuk tenaga kerja untuk menyusun ruang lingkup dan urutan isi program IPS.
Di Indonesia, gagasan pendidikan IPS yang dirancang secara spesifik sesuai
kebutuhan masyarakat lokal. Jadi pendidikan IPS adalah program pendidikan yang
memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniti, yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujian pendidikan. Yang
dimaksud dengan ilmiah ialah bahwa pendidikan IPS disajikan secara sistematis dengan
memperhatikan urutan isi yang logis. Sedangkan psikologis dimaksudkan bahwa
pendidikan IPS disusun berdasarkan kondisi siswa, guru, ruang kelas, sekolah, yang
berbeda dalam: kultur, harapan, aspirasi, perasaan, lingkungannya dan faktor psikis
lainnya.
Karakteristik pokoknya ialah bahwa pendidikan IPS menggunakan pendekatan multi
dan trans-disiplin, bahannya bersumber dari berbagai pengetahuan sosial dan humaniora.

1.2. Tujuan Pendidikan IPS


1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan IPS dalam pengertian umum sebagai pendidikan pengetahuan sosial (PS)
dikembangkan dari falsafah dan teori pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk
tujuan pendidikan. Kebutuhan perkembangan subjek didik, baik dilihat dari sudut
pandang psikologis, maupun tuntunan sosial budaya yang menjadi dasar utama bagi
pengembang tujuan tersebut.
Pendidikan IPS dalam pengertian pendidikan Ilmu-ilmu Sosial (IS) memiliki tujuan
yang berhubungan dengan pengembangan intelektual. Secara umum, tujuan
Pendidikan IPS pada tataran ini adalah melatih siswa berfikir, melihat masalah dan
menyelesaikan masalah.
1.2.2. Tujuan Khusus Pendidikan IPS
Secara khusus tujuan Pendidikan IPS mencakup pada tujuan aspek
pengetahuan/kognitif (heads-on), aspek keterampilan (hands-on), dan aspek sikap
(heart-on) .
Bacaan 8

BAB VI
PROSPEK PEMBELAJARAN IPS
DI SEKOLAH DASAR

6.1. Materi dalam Pembelajaran IPS


Isi dari materi pembelajaran IPS berjenjang dari mulai fakta, konsep, generalisasi
dan teori.
 Fakta ialah keadaan tertentu tentang kejadian atau sesuatu yang nyata yang menjadi
data atau sasaran observasi seperti orang, tempat, arti kejadian atau keadaan yang
spesifik.
 Konsep adalah pernyataan dalam bentuk kata, atau frase yang abstrak yang
mengkategorikan sekelompok benda, ide atau konsep kejadian
 Generalisasi adalah pernyataan yang memuat rangkaian hubungan antara dua konsep
atau lebih.
 Teori adalah sebuah susunan generalisasi yang dibuat dan sudah diyakini

6.2. Metode Inkuiri Sosial dalam Pembelajaran IPS


Salah satu metode yang dipandang efektif faham pembelajaran IPS ialah metode
inkuiri sosial (the method of social inquiry).
Metode ini tujuan utamanya adalah untuk membangun teori. Inkuiri sosial didasarkan
pada beberapa asumsi yang berhubungan dengan hakekat kehidupan kemanusiaan dan
lingkungannya di dunia ini. Menurut Banks Model inkuiri sosial memiliki prosedur
dalam beberapa tahapan, yaitu: Perumusan Masalah, perumusan hipotesa, definisi
(knseptualisasi) masalah, pengumpulan data, evaluasi dan analisis data, pengujian
hipotesis untuk membentuk generalisasi dan teori serta kembali ke awal secara siklus
melakukan inkuiri sekali lagi.

6.3. Pembelajaran Fakta dan Konsep dalam IPS


Pembelajaran fakta diperlukan untuk pembelajaran pada tingkat pengetahuan di
atasnya ialah pembelajaran konsep. Hal ini dikarenakan fakta dan konsep memiliki
hubungan hirarkis, bahwa konsep dibentuk oleh beberapa fakta. Untuk membelajarakan
konsep tentang urbanisasi di kota-kota besar di Indonesia misalnya, siswa dapat diajak
untuk memfokuskan lokasi pada satu wilayah.

6.4. Pendidikan IPS dengan Model Pembelajaran Multi Etnik dan Pembelajaran
Kooperatif
 Pembelajaran Multi Etnik
Pengajaran Multi Etnik (Etnik Plural) adalah model pengajaran yang menekankan
pada nilai-nilai seperti menghargai keragaman kebudayaan, hak asasi manusia, dan
sikap-sikap kemuliaan manusia lainnya. Pengajaran multietnik merupakan strategi
pengajaran yang menyadari adanya keragaman etnik dan bahasa. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, maka pengajaran di kelas haruslah
mempertimbangkan keragaman tersebut umpamanya, menerima siswa dari berbagai
etnik, mengatur tempat duduk yang mencerminkan pembauran etnik yang berbeda,
dan upaya lainnya yang berkenaan dengan penanaman rasa menghargai
keragaman,serta menumbuhkan persatuan dalam kerukunan.
Pendekatan yang dapat dipilih dalam pengajaran ini antara lain: pengorganisasian
Pelajaran berdasarkan unit dan pembelajaran secara integrasi.
 Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Thomson (dalam karuru, 2005), pembelajaran kooperatif turut
menambahkan unsur-unsur interaksi sosial. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa
belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain.
Adapun laangkahnya yaitu: menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa,
menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar, membangun kerja kelompok dalam belajar, mengetes materi serta
memberikan penghargaan.

6.5. Model Inkuiri untuk Pembelajaran Nilai dalam IPS


Pembelajaran nilai dalam IPS memiliki metode yang beragam. Itu semua adalah
dalam kerangka menyiasati untuk membantu siswa mendapatkan dan melakukan pilihan
nilai yang sesuai dengan nilai-nilai kebenaran umum, keadilan serta sistem nilai dan
moral yang dianut masyarakatnya. Beragamnya metode pendidikan nilai, juga mengingat
nilai tidak efektif dibelajarkan dengan metode pembelajaran kognitif. Karakteristiknya
memang berbeda. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran nilai yang
dikemukakan Bank (1990) yang disebutnya sebagai inkuiri nilai:
a. Menetapkan problem nilai (Pengamatan dan Perbedaan)
b. Menjelaskan nilai yang relevan dengan tingkah laku (menjelaskan dan membedakan)
c. Melakukan Identifikasi-Deskripsi, dan Hipotesis
d. Menentukan konflik nilai yang ada dalam perilaku yang dijelaskan
e. Menyusun hipotesis mengenai Nilai yang akan Dianalisis
f. Identifikasi Nilai Alternatif melalui Pengamatan Perilaku
g. Menyatakan Hipotesis tentang Konsekuensi yang Mungkin Muncul
h. Menyatakan nilai yang dipilih, dengan kemampuan memilih
i. Menyatakan alasan, sumber, dan berbagai konsekuensi dari pilihan nilai

Anda mungkin juga menyukai