Anda di halaman 1dari 29

PROTOKOL

4 Juni 2020 | 2.34 WIB

Tren Kasus Masih Meningkat Kondisi saat ini :


Kesiapan SDM
dan sarpras pesantren? 48,153 Orang Dalam Pemantauan (ODP)
13,285 Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Syarat new normal
Kab/Kota: laporan
penurunan kasus positif 2
28,233 Kasus
684
18,129
TERKONFIRMASI PERAWATAN
Kasus Sembuh Semakin Meningkat minggu terakhir sebanyak
>50 %. Penambahan orang
dalam pemantauan (ODP)
dan pasien dalam 8,406 (29,8%) 1,698 (6%)
pengawasan (PDP) harus SEMBUH MENINGGAL
turun >50% (Doni Monardo, Global
27/5/2020) 6,519,303 Kasus

Dilema ancaman sosial ekonomi masyarakat 3,102,908 sembuh

dan kesiapan faskes hadapi lonjakan kasus Sumber: covid19.go.id, wordlometers.com


384,840 (5,3%) meninggal
102 Kabupaten atau kota
zona hijau di Indonesia menurut Gugas COVID-19:

Aceh: 14 Kab/Kota NTT: 14 Kab/Kota Sulawesi Utara: 2 Kab/Kota


Sumatera Utara:15 KabKota
1. Pidie Jaya 1. Ngada 1. Bolaang Mongondow TImur
1. Nias Barat
2. Aceh Singkil 2. Sumba Tengah 2. Kep. Siau Tagulandang Biaro
2. Pakpak Bharat
3. Bireuen 3. Sumba Barat Daya Sulawesi Selatan: 1 Kab/Kota
3. Samosir
4. Aceh Jaya 4. Alor Toraja Utara
4. Tapanuli Utara
5. Nagan Raya 5. Sumba Barat Sulawesi Tenggara: 5 Kab/Kota
5. Nias
6. Kota Subulussalam 6. Lembata 1. Buton Utara
6. Padang Lawas Utara
7. Aceh Tenggara 7. Malaka 2. Buton Selatan
7. Labuhanbatu Selatan
8. Aceh Tengah 8. Rote Ndao 3. Buton
8. Kota Sibolga
9. Aceh Barat 9. Manggarai Timur 4. Konawe Utara
9. Tapanuli Selatan
10. Aceh Selatan 10. Timor Tengah Utara 5. Konawe Kepulauan
10. Humbang Hasundutan
11. Kota Sabang 11. Sabu Raijua Sulawesi Tengah: 3 Kab/Kota
11. Nias utara
12. Kota Langsa 12. Kupang 1. Donggala
12. Mandailing Natal
13. Aceh Timur 13. Belu 2. Tojo Una-una
13. Padang Lawas
14. Aceh besar 14. Timor Tengah Selatan 3. Banggai Laut
14. Kota Gunungsitoli
Maluku Utara: 2 Kab/Kota Sulawesi Barat: 1 Kab/Kota
15. Nias selatan
1. Halmahera Tengah Mamasa
2. Halmahera Timur Gorontalo: 1 Kabupaten/Kota
Gorontalo Utara

nupedulicovid19@gmail.com 081389798679 nupedulicovid19 NU Peduli Covid


Jambi: 1 Kab/Kota
Kerinci Papua: 17 Kab/Kota Maluku: 5 Kab/Kota
1. Yakuhimo Kalimantan Tengah:
Bengkulu: 1 Kabupaten/Kota 1. Kota Tual 1 Kabuapten/Kota
Rejang Lebong 2. Mappi 2. Malukur Tgr. Barat
3. Dogiyai Sukamara
Lampung: 2 Kabupaten/Kota 3. Maluku Tenggara Kalimantan Timur:
1. Lampung Timur 4. Kepulauan Yapen 4. Kepulauan Aru
5. Paniai 1 Kabupaten/Kota
2. Mesuji 5. Maluku Barat Daya Mahakam Ulu
Kepulauan Riau: 3 Kab/Kota 6. Tolikara Papua Barat: 5 Kab/Kota
7. Yalimo Jawa Tengah:
1. Natuna 1. Kalimana 1 Kabupaten/Kota
2. Lingga 8. Deiyai 2. Tambrauw
9. Puncak Jaya Tegal
3. Kepulauan Anambas 3. Sorong Selatan Kep. Bangka Belitung: 1
Riau: 2 Kabupaten Kota 10. Mamberamo Raya 4. Maybrat
11. Nduga Kabupaten/Kota
1. Rokan Hilir 5. Pegunungan Arfak Belitung Timur
2. Kuantan Singigi 12. Pegunungan Bintang
Sumatera Selatan: 4 Kab/Kota 13. Asmat
1. Kota Pagar Alam 14. Supiori
2. Penukal Abab Lematang Ilir 15. Lanny Jaya
16. Puncak Sumber : https://kronologi.id/2020/05/31/penerapan-new-normal-
3. Ogan Komering Ulu Selatan
17. Intan Jaya jokowi-restui-102-wilayah-salah-satunya-gorontalo-utara/
4. Empat Lawang

nupedulicovid19@gmail.com 081389798679 nupedulicovid19 NU Peduli Covid


Capaian Satgas NU Peduli Covid-19
PROMOTIF EKONOMI
Jejaring ekonomi rentan
255.389 orang
- Warteg gratis untuk tukang ojek
- Paket sembako
Posko Hotline Pelatihan Media KIE COC (Car of Covid-19) Gerakan Sayang - Paket lebaran
302 Centre 1724 146.980 Mobil Edukasi Keliling Orang Tua Proactive call Temu Toga Toma & Relawan
Desa Tanggap COVID
4611 Radio TV Talk 188 mobil, 62209 orang 6889 5699
2624 Renaksi desa

PREVENTIF KOORDINASI

Instruksi Protokol Penyemprotan Produksi & distribusi APD Masker Bahtsul BNPB KEMENKES UNITED GUGAS
KSP NGO SWASTA
disinfektan handsanitizer 77.373 & 782.718 Masail 4 NATION COVID-19
15790 Masjid
tidak jamaah 223.482 20.197 sabun cair

4 Juni 2020 | 2.34 WIB


Penyediaan
Sistem informasi Panduan & Mobilisasi
Galon Portable
COVID-19 NU (SINU) cuci tangan konsultasi psikososial pemulangan santri
2125 2055 relawan 48177 santri

KURATIF

Bantuan APD RSNU Pelayanan jenazah Data pasien 220 positif, Ambulan rujukan Rapid test
Nakes 22 RS 48 49 sembuh, ODP 1803 100 4045
45.581 & Contact tracing 3648

nupedulicovid19@gmail.com 081389798679 nupedulicovid19 NU Peduli Covid


PENGERTIAN NEW NORMAL

APA ITU NEW NORMAL ?

TATANAN BARU BERADAPTASI


DENGAN COVID-19, TETAP PRODUKTIF
NAMUN AMAN DARI COVID-19
DENGAN CARA MEMBUDAYAKAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Sumber : Gugas COVID-19

‘New Normal’ sebagai jalan keluar selama pandemi berlangsung hingga terputusnya mata rantai. Menjalankan
kehidupan normal seperti sebelum pandemi dengan memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan
physical/social distancing (jaga jarak), penggunaan masker, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun/hand
sanitizer. New normal juga berarti pelonggaran PSBB sampai vaksin ditemukan. Tahapan : Fase Persiapan, Pelaksanaan,
Pasca Pelaksanaan /Lesson learned (dr. Syahrizal Syarif, PhD)
GEJALA PENULARAN PENYEMBUHAN
• Batuk, pilek • Droplet •Meningkatkan imun tubuh 
• Demam • Kontak pribadi, bersalaman, Antibodi:
• Letih, Lesu Istirahat cukup, 8 jam per hari
• Memegang mata, hidung
• Sakit Tenggorokan mulut dg tangan terinfeksi Nutrisi gizi seimbang, vitamin
• Sesak Nafas • Menyentuh virus di C, E
• Tanpa Gejala permukaan benda Olah raga ringan cukup 30
menit di pagi hari
PENCEGAHAN Hindari stres

DI PESANTREN
• Physical Distancing-Tidak bersalaman
• Social Distancing/jaga jarak
• Menggunakan masker
• Cuci tangan dengan sabun atau hand
sanitizer
• Istirahat yang cukup
• Mengkonsumsi makanan bergizi
• Konsumsi makanan matang sempurna
Tipe Pesantren
Pesantren
(UU No. 18 Tahun 2019) MODERN TERPADU SALAF

• Pesantren adalah lembaga yang berbasis


masyarakat dan didirikan oleh perseorangan,
yayasan, organisasi masyarakat Islam,
dan/atau masyarakat yang menanamkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.,
menyemaikan akhlak mulia serta memegang
teguh ajaran Islam rahmatan lil'alamin yang
tercermin dari sikap rendah hati, toleran,
keseimbangan, moderat, dan nilai luhur bangsa
Indonesia lainnya melalui pendidikan, dakwah KEHIDUPAN SANTRI DI PESANTREN
Islam, keteladanan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan • Hidup bersama dalam lingkungan tertutup
Republik Indonesia.
• Belajar Bersama dalam bimbingan kyai
• Disiplin dalam aktivitas waktu terjadwal
• Mandiri
• Paternalistik: santri sangat taat terhadap kyai
DATA PESANTREN

• Terdapat 28.194 pesantren


• Santri mukim sebanyak 5 juta jiwa
• Jumlah santri mukim dan non mukim 18 juta jiwa

• Jumlah pengajar sekitar 1,5 jiwa

*Data mutakhir Kemenag dalam Forum Musyawarah Pondok


Pesantren (FMPP) se-Jawa dan Madura di Pondok Pesantren
Lirboyo, Kediri, Jawa Timur pada Jumat (14/02/2020)

49,81% 50,19%
Memulai Kembali Aktivitas di Pesantren?
Perhatikan Analisis Risiko sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan:
• Perhatikan zona kasus di lokasi asal santri serta lokasi pesantren sebagai langkah awal mitigasi berbasis kategori daerah
asal santri
• Sejauh mana kesiapan sarana-prasarana pesantren. Apakah pemerintah setempat wali murid atau pesantren mampu
menanggung biaya rapid test?
• Menyiapkan sarana-prasarana pendukung gaya hidup baru yang menunjang dipatuhinya protokol kesehatan
• Pembedaan perlakuan santri mukim dan non mukim. Jika jumlah santri non mukim banyak, maka diperbolehkan
mengikuti pembelajaran dari rumah
• Antisipasi keluar masuk guru/ustadz/kyai maka diberlakukan proteksi penuh bagi guru, ukur suhu di pintu masuk,
gunakan APD face shield, sarung tangan, masker, jaga jarak 2 meter, dilarang bersalaman, mempersingkat kelas
• Mensosialisasikan kebiasaan gaya hidup baru
• Memperhatikan kedisiplinan seluruh stakeholder pesantren dalam mentaati protokol Kesehatan
• Usia santri memang hampir semuanya berusia muda <45 tahun bukan termasuk kelompok rentan namun
antisipasi diperlukan
UKUR KATEGORI KONDISI LEVEL PESANTREN

Cek zona merah kabupaten dan zona desa serta RW

ASSESMENT RISIKO PENULARAN PESANTREN


ASSESMENT KESIAPAN NEW NORMAL PESANTREN

SOSIALISASI PROTOKOL NEW NORMAL


1. ASSESMENT ZONA WILAYAH

01
ZONA HIJAU : Kab dan Desa Asal Santri
+ Lokasi Pesantren Hijau
02
ZONA KUNING : Kab dan Desa Asal
Santri + Lokasi Pesantren Kuning
03
ZONA HIJAU : Kab dan Desa Asal Santri
+ Lokasi Pesantren Merah
Cek di :
2. ASSESMENT RISIKO PENULARAN PESANTREN

Risiko penularan di pesantren


Risiko penularan di pesantren yaitu : santri dari zona merah yang belum melakukan rapid test,
kyai/guru/ustad yang keluar masuk pesantren, tukang kebersihan/keamanan pesantren.

01 LEVEL RISIKO RENDAH : LEVEL 1 02 LEVEL RISIKO TINGGI : LEVEL 2


•Asrama, sekolah dan masjid satu lingkungan •Asrama, sekolah dan masjid tidak satu lingkungan
•Satu jalur pintu masuk •Dua jalur pintu masuk
•Ada petugas jaga pintu masuk •Tidak ada petugas jaga pintu masuk
•Guru tidak keluar masuk pesantren •Guru keluar masuk pesantren
•Santri mukim •Ada santri non mukim
•Semua santri negatif test/tidak ada yg sakit •Ada santri yang belum rapid test/ada yg sakit
•Rasio kamar/santri <10 orang •Rasio kamar/santri >10 orang
•Ada petugas kesehatan •Tidak ada petugas kesehatan
•Tidak da warga keluar masuk pesantren •Ada warga keluar masuk pesantren
•Aktivitas terkontrol •Aktivitas tidak terkontrol
•Berada di Zona hijau-kuning COVID •Berada di Zona merah COVID
3. Assesment Kesiapan Pesantren

STRENGTHS WEAKNESS BELUM SIAP


•RASIO KELAS/SISWA kecil •Kuantitas santri tinggi
•RASIO KAMAR/SANTRI kecil •Sedikitnya Biaya untuk JIKA WEAKNES (KELEMAHAN) DAN THREATS
•Ada cadangan ruangan pemenuhan protokol ideal
untuk jaga jarak •Tidak ada cadangan ruangan
(ANCAMAN) LEBIH BANYAK DARI STRENGHT
FAKTOR
INTERNAL •Fasilitas cuci tngan/wudhu •Guru tidak mukim (KEKUATAN) DAN OPPORTUNITIES (PELUANG)
memadai •Lebih dari 1 pintu masuk
•Ada nakes •Ada santri non mukim/kalong
•Pesantren siap
biaya rapid test S W
O T
THREATS
-Walimurid menengah
SIAP
OPPORTUNITIES
ke bawah JIKA STRENGHT (KEKUATAN) DAN OPPORTUNITIES
FAKTOR -Wali murid Tidak ada
kendaraan pribadi
(PELUANG) LEBIH BANYAK DARI WEAKNES
EKSTERNAL -Dukungan Faskes rujukan
-Dukungan rapid test pemda untuk antar santri (KELEMAHAN) DAN THREATS (ANCAMAN)
untuk santri -Tidak ada support
-Dukungan Poskestren pemerintah setempat
-Dukungan wali murid
Kategori Kondisi Level Pesantren
*Disarankan tidak melakukan pengembalian santri, *Pengembalian Santri Bergelombang/Bertahap
LEVEL jika terpaksa lakukan :
LEVEL
2 PROTOKOL PENUH INDIKATOR
1 PROTOKOL SEBAGIAN
INPUT CLEAR
RISK TINGGI : zona merah, kuning, level 2, SIAP Guru, Santri, Wali Murid, RISK RENDAH : Zona hijau, level 1 , BELUM SIAP
Pengasuh Pesantren, Petugas
keamanan dll BEBAS COVID
sebelum masuk pesantren

BENTUK SATGAS COVID PESANTREN BENTUK SATGAS COVID PESANTREN


PROSES NEW NORMAL
PENERAPAN PROTOKOL
SIAPKAN SARANA PRASARANA DENGAN PENUH ATAU SEBAGIAN SIAPKAN SARANA PRASARANA DENGAN
JAGA JARAK PENUH JAGA JARAK SEBAGIAN
OUTPUT
PESANTREN TETAP
PERENCANAAN KBM DAN SOSIALIASI
PERENCANAAN KBM DAN SOSIALIASI BERAKTIVITAS DENGAN
ADAPTASI PROTOKOL BARU PROTOKOL
PROTOKOL CEGAH COVID, & TERHINDAR
DARI KLUSTER BARU COVID
LEVEL PROTOKOL PENUH
2 Rekayasa Sarana Prasarana Pesantren
SARANA SCREENING KESEHATAN SEBELUM MASUK
a) Rumah transit, sebagai pos pemeriksaan bagi santri yang baru tiba di pesantren
b) Petugas/Rapid Test/full APD petugas Kerjasama (MOU) dengan Puskesmas, Rumah Sakit NU dan
atau Rumah Sakit Rujukan Covid-19 untuk santri yang tidak bisa rapid test dari rumah
c) Thermal Scanner/gun dan petugasnya, fasilitas cuci tangan , masker

POSKESTREN
a) Pos kesehatan pesantren dilengkapi rapid test dan dokter/perawat
yang mampu melakukan pemeriksaan Rapid test
b) Obat-obatan dan Multivitamin

RUANG KELAS
a) Rekayasa jarak antar siswa 1 meter
b) Ruang mengajar dari kaca, guru pakai face shield, masker
c) Rekayasa persingkat jam belajar dan shift jadwal belajar
ASRAMA SANTRI

a) Rekayasa kuantitas santri dalam satu kamar


b) Penambahan fasilitas kamar bisa memanfaatkan ruang kelas

KANTIN
a) Petugas memasak rutin cek kesehatan
b) Sarana cuci tangan pakai sabun, sarung tangan memasak, masker, piring pribadi santri
LEVEL

2 SARPRAS PROTOKOL PENUH


 Masjid dengan jaga jarak shof
 Gunakan lapangan untuk tempat sholat darurat
 Perbanyak tempat cuci tangan portable depan asrama, kelas
 Sabun dan Air mengalir
 Hand sanitizer
 Cairan disinfektan
 Masker min 40% udara tidak keluar, Face shield
 Sarana olah raga
 Sarana audio-visual
 Tandon air dan keran tempat berwudlu dengan sabun, bisa sabun
batangan dicairkan dengan direbus
 Dilarang menggunakan karpet
 Alur keluar-masuk pesantren: One gate system
 Ruang isolasi santri putra/putri untuk rawat gejala /sakit
 Dilarang tukar-menukar atau pinjam-meminjam properti pribadi
LEVEL
PROTOKOL SEBAGIAN
1 Rekayasa Sarana Prasarana Pesantren
SARANA SCREENING KESEHATAN SEBELUM MASUK
a) Rumah transit, sebagai pos pemeriksaan bagi santri yang baru tiba di pesantren
b) Petugas/Rapid Test/full APD petugas Kerjasama (MOU) dengan Puskesmas, Rumah Sakit NU dan
atau Rumah Sakit Rujukan Covid-19 untuk santri yang tidak bisa rapid test dari rumah
c) Thermal Scanner/gun dan petugasnya, fasilitas cuci tangan , masker

POSKESTREN
a) Pos kesehatan pesantren dilengkapi rapid test dan dokter/perawat
yang mampu melakukan pemeriksaan Rapid test
b) Obat-obatan dan Multivitamin

RUANG KELAS
a) Rekayasa jarak antar siswa 1 meter
b) Ruang mengajar dari kaca, guru pakai face shield, masker
c) Rekayasa persingkat jam belajar dan shift jadwal belajar

ASRAMA SANTRI
a) Jika fasilitas pesantren tidak memungkinkan penerapan jaga jarak di kamar, maka tidak memaksa jaga jarak, namun
sebelum masuk kamar, harus ada petugas ukur suhu di asrama, dan rapid test kedua kali harus negatif

KANTIN
a) Petugas memasak rutin cek kesehatan
b) Sarana cuci tangan pakai sabun, sarung tangan memasak, masker, piring pribadi santri
LEVEL

1 SARPRAS PROTOKOL SEBAGIAN

 Masjid dengan jaga jarak shof


 Gunakan lapangan untuk tempat sholat darurat
 Perbanyak tempat cuci tangan portable
 Sabun dan Air mengalir
 Hand sanitizer
 Cairan disinfektan
 Masker 40% udara tidak keluar, Face shield
 Sarana olah raga
 Sarana audio-visual
 Tandon air dan keran tempat berwudlu dengan sabun, bisa sabun
batangan dicairkan dengan direbus
 Dilarang menggunakan karpet
 Alur keluar-masuk pesantren: One gate system
 Ruang isolasi santri putra/putri untuk rawat gejala /sakit
 Dilarang tukar-menukar atau pinjam-meminjam properti pribadi
Persiapan Tatanan Sarana Dan Prasarana Di
Lingkungan Pesantren dan Kelas
Persiapan Tatanan Sarana Dan
Prasarana Di Lingkungan Sekolah

Penyediaan tempat cuci tangan Penerapan Sosial Distancing di Koridor


Penerapan Jaga Jarak
minimal 1 meter di Kelas

Pengecekan Suhu Tubuh sebelum masuk


lingkungan pesantren
BAWA HAND SANITIZER, SARUNG TANGAN, VITAMIN, OBAT, MASKER 7 BUAH, FACE SHIELD, ALAT MAKAN SENDIRI

MAKAN TERATUR,
GIZI SEIMBANG, VITAMIN C, E

BAWA PERLENGKAPAN IBADAH SENDIRI

PINTU MASUK, ASRAMA

TIDAK BERSALAMAN RAPD TEST DI RUMAH ATAU DI PESANTREN


Etika Belajar di Pesantren
Taat Protokol Kesehatan :
• Ukur suhu setiap hari lapor ke • Santri sakit dilarang kembali
ke pesantren
ketua kamar/diary COVID pribadi
• Jika sudah terlanjut di
• Pakai masker pesantren, maka diberikan
• Cuci tangan pakai sabun rutin izin tidak mengikuti
pelajaran
• Jaga jarak

• Kiai, Ustad usia > 45 tahun • Kiai, Ustad usia > 45 tahun
dan usia < 45 tahun tidak dan usia < 45 tahun
mempunyai penyakit
mempunyai penyakit
penyerta upayakan sebisa
penyerta mengajar dengan mungkin mengajar secara
jaga jarak 2 meter dan daring atau melalui
perangkat audio-visual
bersekat kaca/face shield
Pembelajaran
• Pengurangan jam Online
belajar
• Shift kelas • Pengurangan jam
belajar
• Hanya untuk guru
memenuhi kriteria • Untuk guru tidak
memenuhi kriteria

Offline
FLOW CHART SANTRI KEMBALI KE PESANTREN 7 Hari
Hasil
7 Hari Conform(+) Isolasi di
faskes/
Tidak dapat kembali Swab/RT PCR penginapan
ke pesantren
SANTRI Usia<45 thn Hasil + Di RS rujukan Hasil Not
GURU/USTAD Conform(-)
Sehat,status
KIAI Covid (-) Tanpa menunggu
hasil Swab ke I
Ulang
Usia<45 thn Rapid test Swab/RT PCR
Sehat,status Hari ke II
Covid (+)
Hasil Not Hasil
Conform(-) Conform(+
Hasil -
Swab/ Hasil Not Immunologi +
RT PCR Conform(-) lanjut Isolasi
Hasil Not Masuk di faskes/
Karantina di Conform(-) Pesantren dng penginapan
Hasil kamar Keterangan
Conform(+) dokter
Hari ke 7
Ulang Rapid
Test
Immunologi -
Hasil + Hasil -
Immunologi +
Antisipasi kluster baru
pesantren:
BEBERAPA Jika ada kasus positif, maka
santri dilarang pulang. isolasi
mandiri, di dalam pesantren,
ALTERNATIF hubungan dg Faskes/Dinkes,
punya kartu BPJS. Penanganan:
teman sekamar menjadi ODP di
kamar masing-masing. PSBL
pembatasan besar
ZONA MERAH, PESANTREN LEVEL 1 ZONA berskala lokal
PESANTREN TIDAK SIAP PESANTREN LEVEL 1 atau 2
MERAH &SIAP
PESANTREN TETAP
SANTRI KEMBALI KE PESANTREN,
• Keterbatasan ruang kelas dan kamar disiasati
BELAJAR DARING
PROTOKOL PENUH
DI RUMAH
dengan pembatasan jumlah santri yang masuk ke
PESANTREN LEVEL 2 ZONA
HIJAU-KUNING, 1/2SIAP pesantren, misalnya hanya khusus yang kelas 3

SANTRI KEMBALI KE PESANTREN, MTs/sederajat dan kelas 3 MA/sederajat


PROTOKOL SEBAGIAN
MASLAHAT
UTAMA
MENCEGAH
MUDHARAT
LEBIH UTAMA
Donasi NU Peduli COVID-19

SYUKRON
CP : NU Care LAZIZNU melalui BCA 0681192688
Ketua Satgas : dr. H. M. Makky Zamzami, MARS (08121826662) An YAY Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh NU
Sekretaris : Surotul Ilmiyah, SKM, MKM (085780334188) Link : s.id/CegahCorona, Konfirmasi Donasi 081398009800

nupedulicovid19@gmail.com 081389798679 nupedulicovid19 NU Peduli Covid

Anda mungkin juga menyukai