Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah
kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan
kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.  
Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa
kami sajikan dengan topik “Perbandingan antara KBK, KTSP dan kurikulum
2013”. Dimana didalam topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari
khususnya pengetahuan tentang apa saja perbedaan antara KBK, KTSP dan
kurikulum 2013.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami
tentang perancangan output sistem, menjadikan keterbatasan kami pula untuk
memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini, kiranya mohon
dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita,
setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang bagaimana
merancang sebuah output sistem dalam kehidupan kita.

Mataram 12 Oktober 2017

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I (PENDAHULUAN) ...............................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................2

BAB II (ISI) .........................................................................................................3

1. Pengertian Kurikulum ...........................................................................3


2. Pengertian KBK, KTSP dan kurikulum 2013 .....................................3
3. Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 .........................6

BAB III (PENUTUP) ..........................................................................................16

A. Kesimpulan .............................................................................................16
B. Saran ........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlapas dari
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan secara terus menerus
menuntut perlunya pengembangan sistem pendidikan nasional termasuk
penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu
bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.
Sejarah mencatat bahwa kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia
yakni kurikulum 1947 sampai kurikulum 2013, kurikulum tersebut mengalami
pembaruan-pembaruan mengikuti perkembangan dunia pendidikan yang
semakin modern dan tentunya karena faktor perkembangan zaman. Pembaruan
yang dilakukan tidak serta merta dilakukan tanpa adanya pertimbngan yang
matang. Semua aspek yang di pertimbangkan tentu memiliki pengaruh dan
peluang yang sangat besar untuk menjadikan pendidikan di Indonesia semakin
maju dan berkembang.
Dari semua perubahan kurikulum yang berlaku di Indonesia, tentu
masing-masing memiliki persamaan dan perbedaan yang sangat signifikan.
Dari persamaan dan perbedaan tersebutlah kita dapat melihat sejauh mana
perkembangan kurikulum.
Penulisan makalah ini mempunyai alasan yaitu untuk melihat sejauh
mana kurikulum sudah berkembang sejak tahun 2004 sampai tahun 2017.

1
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian kurikulum?
b) Bagaimana Perkembangan Kurikulum di Indonesia?
c) Apa saja perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013?

C. Tujuan
a) Mengetahui pengertian kurikulum
b) Mengetahui Perkembangan Kurikulum di Indonesia
d) Mengetahui perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum
2013

2
BAB II
ISI

1. Pengertian Kurikulum
Secara umum kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. (BSNP,2006: 1).
Sedangkan Prof. Drs. H. Darkir Mendefinisikan kurikulum sebagai alat
dalam mencapai tujuan pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan
bukan program pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang
sebagai bahan ajar dan juga pengalaman belajar. Dari pengertian tersebut
kurikulum sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar mengajar di sekolah,
yang merupakan jembatan untuk tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional.

2. Pengertian KBK, KTSP dan kurikulum 2013


A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa,
penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemeberdayaan sumber daya pendidikan
(Depdiknas 2002).  KBK merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau  Kurikulum 2004, adalah 
kurikulum  dalam dunia  pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan
sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum
ini sejak sebelum diterapkannya. Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tak

3
berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara para murid belajar
di kelas.
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan
sistem caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan
dalam sistem semester. Dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi  materi
pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004
ini, para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan
IPTek tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar
siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator,
namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam
kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan setiap kegiatan
siswa ada nilainya.

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah  kurikulum
operasional  pendidikan  yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran
2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) danStandar Kompetensi
Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang
diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing
Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan
KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada lembaga pendidikan.  Secara khusus diterapkannya KTSP adalah untuk :
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber
daya yang tersedia;

4
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputuasan bersama;
3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai.
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI,
namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan
kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor
24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian
kompetensi mata pelajaran, dan silabus  pembelajaran  yang harus dipenuhi
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan  tertentu.
Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh
mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Pemberlakuan
KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan
kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti
tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional.
Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite
sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan
keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun

5
akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan
kebutuhan masyarakat.

C. Kurikulum 2013
Sedangkan kurikulum terbaru saat ini yang digunakan di Indonesia yaitu
Kurikulum Tahun 2013, di mana kurikulum ini lebih mirip dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ini ditandai oleh
pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
Walaupun hampir mirip dengan model Kurikulum Berbasis Kompetensi, akan
tetapi masih ada juga perbedaan-perbedaannya. Kurikulum dikembangkan dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan yang mereka miliki. Di dalam kurikulum ini memandang bahwa
setiap peserta didik itu memiliki potensinya masing-masing yang perlu digali dan
dikembangkan, sehingga kelak potensinya tersebut dapat bermanfaat di dalam
kehidupan si peserta didik nantinya dalam bermasyarakat. Kurikulum ini
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa setiap peserta didik berada pada posisi
sentral dan aktif dalam belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa guru hanya
sebagai fasilitator saja. Peran peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran itu
lebih diutamakan, sehingga potensi-potensi yang ada di dalam diri peserta didik
menjadi lebih tersalurkan dan dapat berkembang. Penyelenggaraan pendidikan
seperti yang disampaikan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di
masa depan.

3. Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013

Tabel : Perbandingan Kurikulum KBK 2004 dan KTSP 2006


ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006
1. Landasan Hukum  Tap MPR/GBHN Tahun  UU No. 20/2003 –

6
1999-2004 Sisdiknas
 UU No. 20/1999 –  PP No. 19/2005 –
Pemerintah-an Daerah SPN
 UU Sisdiknas No 2/1989  Permendiknas No.
kemudian diganti dengan UU 22/2006 – Standar Isi
No. 20/2003  Permendiknas No.
 PP No. 25 Tahun 2000 23/2006 – Standar
tentang pembagian Kompetensi Lulusan
kewenangan
2. Implementasi /  Bukan dengan  Peraturan Mendiknas
Pelaksanaan Keputusan/ Peraturan RI No. 24/2006 tentang
Kurikulum Mendiknas RI Pelaksanaan Peraturan
 Keputusan Dirjen Menteri No. 22 tentang SI
Dikdasmen dan No. 23 tentang SKL
No.399a/C.C2/Kep/DS/2004
Tahun 2004.
 Keputusan Direktur
Dikme-num No.
766a/C4/MN/2003 Tahun
2003, dan No. 1247a/
C4/MN/2003 Tahun 2003.
3. Ideologi Pendidik-  Liberalisme Pendidikan :  Liberalisme
an yang Dianut terciptanya SDM yang cerdas, Pendidikan : terciptanya
kompeten, profesional dan SDM yang cerdas,
kompetitif kompeten, profesional dan
kompetitif
4. Sifat (1)  Cenderung Sentralisme  Cenderung
Pendidikan : Kurikulum Desentralisme Pendidikan :
disusun oleh Tim Pusat secara Kerangka Dasar
rinci; Daerah/Sekolah hanya Kurikulum disusun oleh
melaksanakan Tim Pusat; Daerah dan

7
Sekolah dapat
mengembangkan lebih
lanjut.
5. Sifat (2)  Kurikulum disusun rinci  Kurikulum
oleh Tim Pusat (Ditjen merupakan kerangka dasar
Dikmenum/ Dikmenjur dan oleh Tim BSNP
Puskur)
6. Pendekatan  Berbasis Kompetensi  Berbasis Kompetensi
 Terdiri atas : SK, KD,  Hanya terdiri atas :
MP dan Indikator Pencapaian SK dan KD. Komponen
lain dikembangkan oleh
guru
7. Struktur  Berubahan relatif banyak  Penambahan mata
dibandingkan kurikulum pelajaran untuk Mulok dan
sebelumnya (1994 suplemen Pengem-bangan diri untuk
1999) semua jenjang sekolah
 Ada perubahan nama  Ada pengurangan
mata pelajaran mata pelajaran (Misal TIK
 Ada penambahan mata di SD)
pelajaran (TIK) atau  Ada perubahan nama
penggabungan mata pelajaran mata pelajaran
(KN dan PS di SD)  KN dan IPS di SD
dipisah lagi
 Ada perubahan
jumlah jam pelajaran setiap
mata pelajaran
8. Beban Belajar  Jumlah Jam/minggu :  Jumlah Jam/minggu :
 SD/MI = 26-32/minggu  SD/MI 1-3 =
 SMP/MTs = 32/minggu 27/minggu
 SMA/SMK = 38-  SD/MI 4-6 =
39/minggu 32/minggu
 SMP/MTs =

8
 Lama belajar per 1 JP: 32/minggu
 SD = 35 menit  SMA/MA= 38-
 SMP = 40 menit 39/minggu

 SMA/MA = 45 menit  Lama belajar per 1 JP:


 SD/MI = 35 menit
 SMP/MTs = 40 menit
 SMA/MA = 45 menit
9. Pengembangan  Hanya sekolah yang  Semua sekolah
Kurikulum lebih mampu dan memenuhi syarat /satuan pendidikan wajib
Lanjut dapat mengembangkan KTSP. membuat KTSP.
 Guru membuat silabus  Silabus merupakan
atas dasar Kurikulum Nasional bagian tidak terpisahkan
dan RP/Skenario dari KTSP
Pembelajaran  Guru harus membuat
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
10. Prinsip  Keimanan, Budi Pekerti  Berpusat pada
Pengembangan Luhur, dan Nilai-nilai Budaya potensi, perkembangan,
Kurikulum  Keimanan, Budi Pekerti kebutuhan, dan
Luhur, dan Nilai-nilai Budaya kepentingan peserta didik
 Penguatan Integritas dan lingkungannya
Nasional  Beragam dan terpadu
 Keseimbangan Etika,  Tanggap terhadap
Logika, Estetika, dan perkembangan ilmu
Kinestetika pengetahuan, teknologi,
 Kesamaan Memperoleh dan seni
Kesempatan  Relevan dengan
 Perkembangan kebutuhan kehidupan
Pengetahuan dan Teknologi  Menyeluruh dan
Informasi berkesinam-bungan
 Pengembangan  Belajar sepanjang

9
Kecakapan Hidup hayat
 Belajar Sepanjang Hayat  Seimbang antara
 Berpusat pada Anak kepentingan nasional dan
 Pendekatan Menyeluruh kepentingan daerah
dan Kemitraan
11. Prinsip Tidak terdapat prinsip  Didasarkan pada
Pelaksanaan pelaksanaan kurikulum potensi, perkembangan dan
Kurikulum kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi
yang berguna bagi
dirinya.Menegakkan lima
pilar belajar:
 belajar untuk beriman
dan bertakwa kepada
Tuhan YME,
 belajar untuk
memahami dan
menghayati,
 belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat
secara efektif,
 belajar untuk hidup
bersama dan berguna bagi
orang lain,
 belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri,
melalui proses pembela-
jaran yang efektif, aktif,
kreatif & menyenangkan.
 Memungkinkan

10
peserta didik mendapat
pelayanan perbaik-an,
pengayaan, dan/atau
percepatan sesuai dengan
potensi, tahap
perkembangan, dan
kondisinya dengan
memperhatikan
keterpaduan
pengembangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan,
dan moral.
 Dilaksanakan dalam
suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang
saling meneri-ma dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia
mangun karsa, ing ngarsa
sung tulada
 Menggunakan
pendekatan multistrategi
dan multimedia, sumber
belajar dan teknologi yang
memadai, dan meman-
faatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar.

11
 Mendayagunakan
kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan
daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara
optimal.
 Diselenggarakan
dalam kese-imbangan,
keterkaitan, dan
kesinambungan yang
cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta
jenjang pendidikan.
12. Pedoman 1. Bahasa Pengantar Tidak terdapat pedoman
Pelaksanaan 2. Intrakurikuler pelaksanaan kurikulum
Kurikulum 3. Ekstrakurikuler seperti pada Kurikulum
4. Remedial, pengayaan, 2013
akselerasi
5. Bimbingan & Konseling
6. Nilai-nilai Pancasila
7. Budi Pekerti
8. Tenaga Kependidikan
9. Sumber dan Sarana
Belajar
10. Tahap Pelaksanaan
11. Pengembangan Silabus
12. Pengelolaan Kurikulum

A. KBK 2004:
a) Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

12
b) Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
c) Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk Pengetahuan
d) Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
e) Mapel lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran
terpisah
f) Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
g) Tematik Kelas I dan II (mengacu mapel)

B. KTSP 2006:
a) Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan
seluruh isi kurikulum melihat karakter, dan potensi lokal, KTSP tetap
menekankan kompetensi akan tetapi lebih dikerucutkan lagi dalam
operasional dan implementasinya di sekolah.
b) Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
c) Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
d) Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk Pengetahuan
e) Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
f) Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata
pelajaran terpisah
g) Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar
h) Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)

Tabel : Perbandingan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP

No Kurikulum 2013 KTSP

13
1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu
ditentukan terlebih dahulu, melalui melaui Permendiknas No 22 Tahun
Permendikbud No 54 Tahun 2013. 2006. Setelah itu ditentukan SKL
Setelah itu baru ditentukan Standar (Standar Kompetensi Lulusan) melalui
Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Permendiknas No 23 Tahun 2006
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013

Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek


keseimbangan soft skills dan hard pengetahuan
skills yang meliputi aspek kompetensi
2
sikap, keterampilan, dan pengetahuan

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu untuk


kelas I-VI kelas I-III
3

Jumlah jam pelajaran per minggu Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
lebih banyak dan jumlah mata jumlah mata pelajaran lebih banyak
pelajaran lebih sedikit dibanding dibanding Kurikulum 2013
4
KTSP

Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam pembelajaran


jenjang SD dan semua mata pelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmasi
dengan pendekatan ilmiah (saintific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
5
Menyimpulkan, dan Mencipta.

14
TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
6
pembelajaran

Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada aspek


penilaian otentik, yaitu mengukur pengetahuan
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
7 berdasarkan proses dan hasil.

8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI


untuk jenjang SMA/MA
9

BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan masalah


mengembangkan potensi siswa siswa
10

11 semua mata pelajaran diajarkan Setiap mata pelajaran dirancang berdiri


dengan pendekatan yang sama sendiri dengan kompetensi dasar
(saintifik). Siswa diajak mengamati, sendiri pula. Pendekatan mata
menalar, bertanya dan mencoba. pelajaran berbeda antara satu dengan
Setiap mata pelajaran saling terkait yang lainnya. Total ada sebelas mata
dan saling mendukung semua pelajaran yang harus dikuasai siswa.
kompetensi pembelajaran seperti
sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Total, ada enam hingga tujuh mata
pelajaran yang harus dikuasai siswa.

15
12 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil
sampai bidang studi, didalamnya
terdapat pengelompokkan peminat

C. Kurikulum 2013:
a) Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat
b) Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
c) Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
d) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
e) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
f) Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman
guru
g) Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa :
1. Pengembangan kurikulum sangat dibutuhkan untuk menunjang
kebutuhan mendasar akan ilmu pengetahuan sesuai dengan
perkembangan zaman
2. Setiap kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.

B. Saran
Dari pemaparan diatas, penulis ingin memberikan saran sebagai berikut :
1. Guru seharusnya mampu untuk mengembangkan dirinya supaya
mudah menerima perubahan kurikulum

16
2. Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan lagi kebutuhan serta
hambatan yang dialami oleh guru dalam menjalankan kurikulum
yang berlaku.

17
DAFTAR PUSTAKA

18

Anda mungkin juga menyukai