Nama:Irfandi Agusti
No.Bp:18240007
PADANG
2019 /2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita semua, yang tidak
akan mungkin terkakulasikan secara matematis. Kenikmatan itulah yang mengantarkan penulis dapat
menyelesaikan t u g a s EVALUASI KINERJA RUAS JALAN SULTAN SYAHRIR. Salawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, qudwah kita, uswah kita, Rasulullah Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya yang tetap istiqomah hingga akhir zaman dan
semoga kita tercatat dalam golongan tersebut.
Amin
Penyusunan tugas ini merupakan acuan untuk mengerjakan tugas yang berisi langkah –
langkah perhitungan volume lalulintas. Penulis berharap tugas dengan judul EVALUASI KINERJA
RUAS JALAN SULTAN SYAHRIR sebagai manifestasi terhadap keilmuan yang telah didapat selama
perkuliahan hingga saat ini, serta sebagai bahan studi komperatif pada proyek tersebut.
Dalam penyusunan tugas ini penulis telah berusaha sebaik mungkin dengan mengoptimalkan
segala potensi yang penulis miliki, namun sebagai manusia biasa dengan segala keterbatasan yang
dimiliki menyadari dalam tugas ini masih banyak terdapat berbagai kekurangan, untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis berharap segala pihak yang telah berinteraksi dengan tugas makalah ni
memberikan segala kritik dan saran yang konstruktif. Semoga tugas makalah ini memberikan
kontribusi kepada semua pihak yang telah berinteraksi dengannya baik secara langsung maupun
tidak langsung dan bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin
i
Padang, 20 APRIL 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian...........................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................................3
2.1.Volume Lalu Lintas.........................................................................................................................3
2.2.Kecepatan.........................................................................................................................................5
2.3.Kecepatan Arus Bebas....................................................................................................................6
2.3.1.Faktor penyesuaian arus bebas dasar (FVO)...............................................................................8
2.3.2.Faktor penyesuaian lebar jalan lalu lintas (FVW).........................................................................8
2.3.3.Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas akibat hambatan samping (FFV SF).............................9
2.3.4.Faktor penyesuaian untuk ukuran kota......................................................................................12
2.4.Kapasitas........................................................................................................................................12
2.4.1.Kapasitas dasar.........................................................................................................................13
2.4.2.Faktor penyesuaian kapasitas (FCw) untuk lebar jalur lalu lintas.............................................13
2.4.3.Faktor penyesuaian kapasitas (FCsp) untuk pemisahan arah....................................................15
2.4.4.Faktor penyesuaian kapasitas (FCsf) untuk hambatan samping................................................15
2.4.5.Faktor penyesuaian kapasitas (FCcs)........................................................................................18
2.5.Derajat Kejenuhan........................................................................................................................18
BAB III GAMBARAN UMUM RUAS JALAN.....................................................................................19
3.1 Tata Guna Lahan.......................................................................................................................19
3.1.1Geometri....................................................................................................................................19
ii
BAB IV PERHITUNGAN VOLUME LALU LINTAS.........................................................................24
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN KINERJA RUAS JALAN.......................................................28
BAB VI PENUTUP..................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................30
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
tentunya akan memerlukan berbagai kegiatan yang ditimbulkannya. Jalan sebagai sarana penghubung
yang utama baik antar desa, Kota maupun antarnegara mempunyai peran dalam mewujudkan
pembangunan daerah itu sendiri. Proyek-proyek peningkatan jalan umum biasanya merupakan
pengembangan proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum yag diperuntukan bagi kepentingan umum.
Tujuan yang ingin dicapai dari peningkatan jalan ini adalah untuk meningkatkan aktivitas daerah yang
melaluinya.
Volume lalu lintas pada suatu jalan adalah jumlah kendaraan yang melintasi atau melewati suatu titik
pada jalan tersebut pada satu satuan waktu. Analisi volume lalu lintas ini berkaitan langsung dengan
jumlah jalur,lajur,lebar perkerasan yang diperlukan dan sangat bergunauntuk menentukan konstruksi
lapis perkerasan jalan. Komposisi lalu lintas suatu jalan adalah variasi jenis kendaraan baik berdasarkan
ukuran maupun berat kendaraan yang akan melewati jalan tersebut. Data tersebut untuk
memperhitungkan pengaruhnya terhadap arus lalu lintas dan kapasitas jalan.
LHR adalah jumlah satuan lalu lintas dalam satu tahun dibagi banyaknya hari dalam satu tahun.
LHR ini hanya menunjukkan volume rata-rata dalam satu tahun dan tidak memberikan gambaran
perubahan-perubahan penting lalu lintas yang terjadi, tidak menunjukkan variasi dalam lalu lintas yang
terjadi dalam beberapa bulan dalam satu tahun, beberapa hari dalam satu minggu maupun beberapa jam
1
dalam satu hari. Data LHR digunakan juga untuk menghitung tebal perkerasan yang direncanakan
Analisis ini sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan jalan pada saat ini
dalam menampung arus lalu lintas yang melaluinya, apakah sudah melebihi kapasitas atau belum.
Dengan melihat kondisi jalan dan kebutuhan jalan sebagai pelayanan sarana transportasi yang akan
digunakan. Fungsi jalan juga sangat mendukung untuk mengetahui kapasitas yang akan menampung
kendaraan-kendaraan yang akan melaluinya.
Hal ini atas dasar pemikiran bahwa jalan selain harus cukup baik melayani lalu lintas pada saat
sekarang, namun yang terpenting harus mampu melayani lalu lintas selama jangka waktu yang layak
dipakai sebagai dasar rencana, sesuai dengan dasar perencanaan jalan yang harus nyaman, aman dan
ekonomis
1).Menganalisis sejauh mana tingkat kenyamanan saat ini dan keadaan Fisik jalan di Kota Surakarta,
agar dapat disarankan sehingga jalan tersebut sesuai dengan fungsinya.
2).Menganalisis persamaan dan perbedaan faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap tingkat
1. Kegunaan Penelitian
2
1).Secara akademis, penelitian ini dijadikan sebagai prasyarat dalam menyelesaikan Mata Kuliah
Rekayasa Lalu Lintas
2).Menambah wawasan tentang peranan penginderaan jauh dan sistem informasi Rekayasa Lalu Lintas
dalam analisis .kelayakan jaringan jalan.
3).Membantu kontribusi dalam penentuan kebijakan, rencana, dan pemanfaatan jalan raya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Volume Lalu Lintas
Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis tertentu pada
suatu penampang melintang jalan.Data pencacahan volume lalu lintas adalah informasi yang diperlukan
untuk fase perencanaan, desain, manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).
Menurut Sukirman (1994), volume lalu lintas menunjukan jumlah kendaraan yang melintasi satu titi
pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar
jalur, satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan adalah lalu lintas harian rata-rata, volume jam
Jenis kendaraan dalam perhitungan ini diklasifikasikan dalam 3 macam kendaraan yaitu :
3
B.Kendaraan berat ( Heavy Vechicles = HV)
Indeks untuk kendaraan bermotor dengan roda lebih dari 4 ( Bus, truk 2 gandar, truk 3 gandar dan
Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak dan kereta dorong), parkir pada badan jalan dan pejalan kaki
Data jumlah kendaraan kemudian dihitung dalam kendaraan/jam untuk setiap kendaraan, dengan
Keterangan:
4
MC:notasi untuk sepeda motor
Yang nantinya hasil faktor satuan mobil penumpang (P) ini dimasukkan dalam
Q=P×
Qv…………………………………………………………………………. (2.2)
Dengan:
5
Qv = Volume kendaraan bermotor (kendaraan per jam)
2.2.Kecepatan
Menurut MKJI (1997), kecepatan tempuh dinyatakan sebagai ukuran utama kinerja suatu
segmen jalan, karena hal ini mudah dimengerti dan diukur. Kecepatan tempuh didefinisikan
sebagai kecepatan rerata ruang dari kendaraan ringan (LV) sepanjang segmen jalan, dana dapat
……………………………………………………………………...(2.3)
Dengan:
nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa
6
Persamaan untuk kecepatan arus bebas adalah :
Keterangan :
FFVSF = faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu atau jarak
kereb penghalang,
7
2.3.1.Faktor penyesuaian arus bebas dasar (FVO)
berdasarkan tipe jalan dan jenis kendaraan.Nilai faktor penyesuaian kecepatan arus bebas dasar
menurut MKJI 1997 dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini.
Kecepatan arus
bebas dasar
(FvO)(km/jam)
Faktor penyesuaia untuk lebar jalur lalu lintas (FV W) ditentukan berdasarkan
tipe jalan dan lebar jalur lalu lintas efektif (Wc). Faktor penyesuaian lebar jalur
lalu lints (FVW) menurut MKJI 1997 dapat dilihat Tabel 3.3 berikut.
8
Tabel 2.3. Faktor Penyesuaian untuk Lebar untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw)
(m)
3,25 -2
3,50 0
3,75 2
4,00 4
3,25 -2
3,50 0
3,75 2
4,00 4
7 0
8 3
9 4
10 6
11 7
9
1. Jalan dengan bahu
Untuk menentukan faktor penyesuaian kecepatan arus bebas akibat hambatan samping, dapat dilihat
pada Tabel 2.4 di bawah ini.
Tabel 2.4. Kecepatan Arus Bebas Untuk Hambatan Samoing (FFVSF) unjtuk Jalan Perkotaan Deangan
Bahu
10
2. Jalan dengan kereb
Untuk menentukan faktor penyesuaian kecepatan arus bebas akibat hambatan samping,
Tabel 2.5.Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan Samping (FFVSF) untuk Jalan Perkotaan Dengan Kereb
11
2.3.4.Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
Faktor penyesuaian untuk ukuran kota (FFVCS) ditentukan berdasarkan
jumlah penduduk (juta) pada suatu kota atau daerah. Nilai faktor penyesuaian untuk ukuran kota
menurut MKJI 1997 dapat dilihat pada Tabel 2.6 di bawah ini.
Tabel 2.6.Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas FFV CS untuk Ukuran Kota
2.4.Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat
dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas
ditentukan untuk arus dua arah, tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per
12
Keterangan :
C : Kapasitas,
Co : Kapasitas dasar (Smp/jam),
Penentuan faktor penyesuaian kapasitas ( FCw) untuk lebar jalur lalu lintas berdasarkan lebar jalur
13
Tabel 2.8. Faktor Penyesuaian Kapasitas FCw Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas
(m)
Per lajur
3,00 0,92
3,75 1,04
4,00 1,08
Per lajur
3,00 0,91
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
6 0,87
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34
14
2.4.3.Faktor penyesuaian kapasitas (FCsp) untuk pemisahan arah
Faktor penyesuaian pemisahan ini digunakan untuk kapasitas dasar akibat adanya
pemisahan arah.Faktor penyesuaian pemisahan dapat dilihat pada Tabel 2.9 di bawah ini.
Pemisahan arah SP
%-% 50-50 60-40 70-30 80-20 90-10 100-0
FCsp Dua
lajur 2/2 1,00 0,94 0,88 0,82 0,76 0,70
Empat
lajur 4/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 0,85
bawah ini;
15
H 0,88 0,92 0,95 0,98
hambatan FCsf
Tipe jalan
samping Lebar bahu Ws
16
2. Jalan dengan Kereb
samping FCsf
Lebar bahu Ws
17
2.4.5.Faktor penyesuaian kapasitas (FCcs)
Faktor penyesuaian kapasitas (FCcs) untuk ukuran kota, dapat dilihat pada
>3 1,04
2.5.Derajat Kejenuhan
Menurut MKJI 1997, Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio Terhadap
kapasitas, digunakan sebagai faktor utama dalam penetuan tingkat kinerja simpang dan
segmen jalan.
……………………………………………………………………...(2.6)
Dengan :
DS = Derajat kejenuhan,
18
BAB III
Untuk masing masing pendekat atau sub pendekat lebar efektif (We)d di tetapkan dengan
mempertimbangkan denah dari bagian masuk dan keluar suatu simpang dan distribusi dari
gerakan gerakan membelok
2.Penapang melinta
Penampang melintang jalan merupakan potongan melintang tegak lurus sumbu jalan, Pada potongan
melintang jalan dapat terlihat bagian-bagian jalan.
Bagian-bagian jalan yang utama dapat dikelompokkan sebagai berikut:
19
A. Bagian yang langsung berguna untuk lalu lintas .
1. jalur lalu lintas
2. lajur lalu lintas
3. bahu jalan
4. trotoar
5. median
4. kemiringan lereng
2. pengaman tepi
D. Bagian konstruksi jalan
1. lapisan perkerasan jalan
20
a. Lintasan kendaraan yang satu tidak mungkin akan dapat diikuti oleh lintasan kendaraan lain
dengan tepat.
b. Lajur lalu lintas tak mungkin tepat sama dengan lebar kendaraan maksimum. Untuk
keamanan dan kenyamanan setiap pengemudi membutuhkan ruang gerak antara kendaraan.
c. Lintasan kendaraan tak mungkin dibuat tetap sejajar sumbu lajur lalu lintas, karena kendaraan
selama bergerak akan mengalami gaya-gaya samping seperti tidak ratanya permukaan, gaya
sentrifuga! di tikungan, dan gaya angin akibat kendaraan lain yang menyiap.
Lebar lajur lalu lintas dipengaruhi oleh faktor-faktor Kapasitas Dasar dan Kapasitas Mungkin.
Kapasitas Dasar dan Kapasitas Mungkin dari suatu jalan dapat berkurang dikarenakan oleh lebar lajur
yang sempit dan penyempitan lebar bahu, hambatan di sepanjang daerah manfaat jalan, kelandaian,
serta kendaraan yang berukuran besar.
Lajur lalu lintas yang lebar mempengaruhi lebar daerah manfaat jalan dan urbanisasi disepanjang tepi
jalan.
Hubungan kapasitas jalan dengan lajur lalu lintas yang menguraikan operasi lalu lintas pada suatu
bagian jalan dengan medan yang datar adalah sebagai berikut :
TAP = Kj * fw * fu
Dimana : TAP = (Tingkat Arus Pelayanan)
Tingkat arus pelayanan total dalam kedua arah
(smp/jam/dua-arah (atau jalur))
Kj = Kapasitas jalan
Fw = faktor penyesuaian untuk jalur
Fu = faktor penyesuaian untuk urbanisasi disepanjang jalan.
21
Peta Jalan Sultan Syahri
22
23
. Alat dan Bahan
.Stop wacth,
Digunakan untuk menghitung sampel waktu lamanya kendaraan di lokasi parkir dan untuk
menghitung lama kendaraan dalam menempuh jarak yang di tentukan peneliti.
Formulir penelitian
Digunakan untuk memasukan hasil survei dan data-data yang diperlukan dalam survei. Data yang
diperlukan antara lain :
2).Data luas parkir kendaraan yang parkir di tepi badan Jalan Brigjend Katamso.
Lokasi Penelitian
24
Penelitian dilakukan di jalan komplek Pusat Perbelanjaan, khususnya area parkir yang berada pada
ruas jalan Sultan Syahrir
BAB IV
smp/15
Jenis Kendaraan menit smp/jam
Sedan/Mobi Sepeda Bus Bus Bus Pick Truck TRUK TRAILER KEND TDK
l Pribadi Motor MPU/Angkot Kecil Sedang Besar up Sedang BESAR / TANGKI BRMTR
25
106 223.5 4 0 6 0 13 6 0 1 0 359.5 1634
26
256 229 4 0 4 0 5 3 0 2 0 503 1644
27
13.00-14.00 1549.5
13.15-14.15 1771
13.30-14.30 1691.5
13.45-14.45 1714.5
14.00-15.00 1744
14.15-15.15 1590
14.30-15.30 1569
14.45-15.45 1499.5
15.00-16.00 1373.5
15.15-16.15 1406.5
15.30-16.30 1382
15.45-16.45 1420
16.00-17.00 1379.5
16.15-17.15 1279.5
16.30-17.30 1292
16.45-17.45 1283.5
17.00-18.00 1449
17.15-18.15 1644
17.30-18.30 1711
17.45-18.45 1789
18.00-19.00 1651.5
18.15-19.15 1448
18.30-19.30 1577
18.45-19.45 1475.5
19.00-20.00 1474
19.15-20.15 1523.5
19.30-20.30 1349
19.45-20.45 1310
20.00-21.00 1419.5
28
Gambar 3.1.Grafik Volume Lalu Lintas Jam Puncak Jalan sutan Syahrir
1800
1600
1400
volume lalu lintas (smp/jam)
1200
1000
800
600
400
200
0
15 45 15 45 15 45 15 45 15 45 15 45 15 45 15 45 15 45 15 45 15 45 15 45
0 9 . 0 9. 1 0 . 1 0. 1 1 . 1 1. 1 2. 1 2 . 1 3. 1 3 . 1 4 . 1 4. 1 5. 1 5 . 1 6. 1 6 . 1 7. 1 7 . 1 8 . 1 8 . 1 9. 1 9 . 2 0. 2 0 .
5 - 5- 5 - 5- 5 - 5- 5- 5 - 5- 5 - 5 - 5- 5- 5 - 5- 5 - 5- 5 - 5 - 5 - 5- 5 - 5- 5 -
8 .1 8.4 9.1 9.4 0.1 0.4 1.1 1.4 2.1 2.4 3.1 3.4 4.1 4.4 5.1 5.4 6.1 6.4 7.1 7.4 8.1 8.4 9.1 9.4
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
waktu
29
BAB V
Co = 2900
FCw = 1,29
FCsp = 1,00
FCsf = 0,86
FCcs = 0,78
30
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam upaya mengatasi masalah lalu lintas dengan melakukan tindakan dalam usaha untuk
menambah kapasitas ruang jalan ataupun memaksimalkan lebar efektif yang sesuai dengan kapasitas
arus lalu lintas dengan melakukan pelebaran jalan serta pengaturan simpang agar tingkat kecelakaan
dan tundaan bisa di minimumkan secara maksimal dan efektif. Terkadang hal itu tidak bisa dilakukan
melihat keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan ataupun bila dipaksakan akan sangat mahal
biaya dan tingginya dampak social yang akan timbul. Selain itu, kesadaran sesama pengguna jalan
juga harus di perhatikan karena dalam masalah ini bukan hanya karena faktor jalan saja melainkan
manusia sebagai pelaku pengguna jalan.
Dan kesimpulan perhitungan volume lalu lintas meliputi:
1.Volume jam puncak (Satuan SMP/JAM)sebesar 1789smp/jam,pada jam 10.15-11.15 WIB
31
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota.1999. Rekayasa Lalu Lintas. Direktorat
Jendral Perhubungan Darat. Jakarta.
Hobbs, 1995, Perancanaan dan Teknik Lalulintas, Gaja Mada Universitas Press, Yogyakarta
MKJI, 1997.Manual Kapasitas Jalan Indonesia,Direktorat Jendral Bina Marga, Departemen Pekerja
Umum
Mulyadi. 2003., Evaluasi Penggunaan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Untuk Simpang
32