Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEKNOLOGI ENERGI BERSIH

ENERGI NUKLIR

Disusun oleh :
Nadya Elsa Ratnandar Putri 114160029
Maulidya Anggun Ayumadany 114170023
Arief Ramadhan Budiarsa 114170050
Mey Yani Puji Rahayu 114170069
Kelas / Kelompok : B / 4

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya dapat
menyelesaikan MakalahTeknologi Energi Bersih tentang Energi
Nuklir dengan baik tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada


Ibu Rr. Dina Asrifah S.T,M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah
Teknologi Energi Bersih. Rasa terima kasih juga hendak kami
ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan
kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga Makalah ini dapat selesai pada waktu yang telah
ditentukan.

Makalah yang telah kami susun ini masih terdapat banyak


kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran
serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya Makalah
yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar Makalah ini
bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 14 Oktober 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara pengguna energi
tak terbarukan dengan menggunakan energi dari fosil. Saat
ini, semakin meningkatnya isu lingkungan mengenai
penggunaan energi dari fosil yang selanjutnya dapat
menyebabkan pemanasan global yang diyakini sedang terjadi
dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan, dalam hal
ini merupakan salah satu dampak penggunaan energi dari
fosil yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber
energi dari fosil, memaksa kita untuk mencari dan
mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif
sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir.
Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan relatif besar,
tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu
alternatif sumber energi layak diperhitungkan (Sarjiati, 2018).
Indonesia sebagai negara berkembang akan mengarah
menjadi negara maju yang diindikasikan dengan dominasi
sektor industri dalam menunjang perekonomiannya. Peranan
sektor industri dalam penggunaan energi selalu mendominasi
dan terus meningkat. Oleh karena itu jaminan ketersediaan
energi sangat menentukan keberlanjutan pembangunan
industri.
Sesuai Kebijakan Energi Nasional, PP No. 79 Tahun 2014
bahwa target kapasitas listrik terpasang pada tahun 2025
adalah 115 GWe yang saat ini baru mencapai lebih kurang 50
GWe. Energi nuklir menjadi keniscayaan opsi untuk mengejar
pemenuhan kebutuhan energi listrik ini mengingat kebutuhan
kapasitas daya terpasang yang terus meningkat ini. Dari sisi
kesiapan teknologinya, pembangunan PLTN yang merupakan
implementasi pemanfaatan energi nuklir, selain akan
membantu mengamankan pasokan listrik nasional juga akan
memberikan ​leverage ekonomi dan industri nasional. Sifat
PLTN yang memiliki teknologi dan berstandar keselamatan
yang tinggi akan memberikan dampak pada standar kualitas
industri nasional yang tinggi pula dan peningkatan kapasitas
sumber daya manusia (SDM) serta memberi jaminan
keamanan serta keselamatan dalam hal pengimplementasian
energy nuklir(​http://www.batan.go.id​).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan tenaga Nuklir?
2. Apa saja kegunaan dari Nuklir ?
3. Bagaimana prinsip kerja energi nuklir sebagai
pembangkit listrik?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari penggunaan
energi nuklir?
5. Bagaimana kedudukan energi nuklir sebagai sumber
energi?
6. Bagaimana perkembangan energi nuklir di Indonesia?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari Energi Nuklir.
2. Mengetahui kegunaan dari Nuklir dan manfaat Energi
Nuklir.
3. Mengetahui prinsip kerja PLTN
4. Mengetahui dampak positif dan negatif dari
penggunaan Energi Nuklir.
5. Mengetahui kedudukan Energi Nuklir sebagai sumber
Energi.
6. Mengetahui perkembangan Energi Nuklir di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ENERGI NUKLIR
Energi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia,
yang mana akan terus meningkat seiring bertambahnya
tingkat kehidupannya. Nuklir adalah sebutan untuk bentuk
energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik itu reaksi ​fisi
(pemisahan) maupun reaksi ​fusi (penggabungan).Energi
nuklir adalah energi baru yang perlu dipertimbangkan karena
energi tersebut dapat menghasilkan energi hingga ribuan
megawatt, akan tetapi dalam penindakannya perlu
memperhatikan banyak aspek yang antara lainnya aspek
keselamatan, sosial,ekonomi, teknis, sumber daya manusia,
dan teknologi. Nuklir merupakan zat yang dapat melepaskan
oksigen dari udara atau zat yang dapat memecah partikel
benda lain nya.
Sejarah pemanfaatan energi nuklir melalui Pusat
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dimulai beberapa saat setelah
tim yang dipimpin Enrico Fermi berhasil memperoleh reaksi
nuklir berantai terkendali yang pertama pada tahun 1942.
Reaktor nuklir sangat dirahasiakan dan dibangun di bawah
stadion olah raga Universitas Chicago. Pemanfaatan energi
nuklir awalnya sangat terbatas perkembangan dilakukan di
Jerman dan Amerika Serikat. Listrik pertama yang dihasilkan
dari PLTN terjadi di Idaho, Amerika Serikat, pada tahun 1951.
selanjutnya pada tahun 1954 PLTN skala kecil dioperasikan di
Rusia (Supranto, 2008).
Energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme yakni melalui pembelahan inti atau reaksi fisi dan
penggabungan beberapa inti atau reaksi fusi. Reaksi fisi
nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan
inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru
yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik.
Reaksi fisi menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma
yang sagat berbahaya bagi manusia.Mekanisme produksi
energi nuklir banyak menggunakan reaksi fisi nuklir. Reaksi
fisi dapat dilihat pada Gambar 2.1
Fusi nuklir atau reaksi termo nuklir adalah proses
bergabungnya dua inti atom membentuk inti atom yang
lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir merupakan
sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan
Bom Hidrogen meledak.

2.2 KEGUNAAN NUKLIR DAN MANFAAT ENERGI NUKLIR


Nuklir umumnya dikenal oleh masyarakat dengan
konotasi negatif yakni sebagai bom nuklir yang kekuatannya
mampu menghancurkan daerah yang dikenai bom tersebut.
Senjata nuklir merupakan salah satu alat pemusnah masal
yang memperoleh daya ledak (daya hancur) dari reaksi
nuklir, baik reaksi fisi atau kombinasi dari reaksi fisi dan fusi.
Keduanya melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah
massa yang kecil, bahkan senjata nuklir mini dapat
menghancurkan sebuah kota dengan ledakan, api, dan
radiasi (Supranto, 2008).
Selain itu energi yang dihasilkan oleh nuklir dapat
dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya
untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik. Teknologi
Nuklir di Indonesia berperan dalam energi Hidro pengelolaan
air dan sumbernya mikrohidro (contoh di Bribin,pengeloaan
air tanah dalam), Geothermal (Sibayak, Kamojang,
Lahendong), Biofuel/biodiesel (sorgum, jarak pagar), dan
membersihkan gas SOx dan NOx dari PLTU fosil dengan EBM.

2.3 PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR


Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau yang lebih dikenal
dengan singkatan PLTN, sudah digunakan teknologinya lebih
dari 50 tahun yang lalu. Keunggulan PLTN adalah tidak
menghasilkan emisi gas CO​2 sama sekali. Selain itu PLTN juga
mampu menghasilkan daya stabil yang jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Perlu
diketahui juga bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis
dipakai dapat di daur ulang kembali menghasilkan bahan
bakar baru untuk teknologi di masa depan.
Indonesia sangat cocok mengembangkan pembangkit
listrik ini, sebagai upaya diversifikasi penggunaan
pembangkit listrik primer berbahan bakar fosil, seperti
batubara, minyak bumi, dan gas alam. Dengan
penanggulangan radiasi yang cermat dan berlapis, PLTN
dapat menjadi solusi kebutuhan energi listrik yang besar di
Indonesia.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah
sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu
atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.
Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah
Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap
bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin
inlah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah
sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas.
Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber
panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium
menghasilkan energi panas yang sangat besar.
(http://www.batan.go.id)

Gambar 2.2 Perbedaan Prinsip Kerja PLTU dan PLN


Sumber :
http://blog.unnes.ac.id/handisurya/2015/10/14/prinsip-kerja-pembangk
it-listrik-tenaga-nuklir/
2.4DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN
ENERGI NUKLIR
Energi nuklir dalam pemanfaatanya di PLTN memiliki
dampak positif yakni dapat membangkitkan listrik berskala
besar untuk memenuhi kebutuhan industry pusat beban
skala besar, Pasokan kontinyu dan stabil, Biaya
pembangkitan bersaing, Tidak melepaskan emisi udara. Dan
terdapat pula kekurangan dari pemanfaatan energi nuklir
pada PLTN yang antara lainnya Biaya investasi tinggi,
Dikhawatirkan risiko kebocoran bahan radioaktif akibat
kecelakaan reaktor, kekhawatiran aksi terorisme,
mengandung limbah radioaktif umur panjang.

Gambar 2.3 PLTN di Jepang


Sumber : ​http://www.batan.go.id/
2.5 KEDUDUKAN ENERGI NUKLIR
Energi nuklir memiliki kedudukan penting sebagai sumber
energi yakni dijadikan sebuah pembangkit tenaga listrik
yangmana dikenal dengan sebutan PLTN. Pembangkit listrik
tenaga nuklir (PLTN) menyediakan sekitar 17 persen dari total
tenaga listrik dunia. Beberapa negara membutuhkan tenaga
nuklir yang lebih besar daripada negara lain. Di Prancis,
menurut ​International Atomic Energy Agency ​(IAEA), 75
persen tenaga listriknya dihasilkan oleh reaktor nuklir. Jumlah
pembangkit tenaga listrik di dunia diperkirakan lebih dari 400
buah dengan 100 buah di antaranya berada di Amerika Serikat
(Edwaren, 2011)

2.6 PERKEMBANGAN ENERGI NUKLIR DI INDONESIA


Gagasan membangun PLTN di Indonesia didasari oleh
pertimbangan bahwa sumber energi fosil yang selama ini
menjadi penopang utama dalam pembangkitan listrik di
Indonesia mulai menipis. Peningkatan kebutuhan listrik dari
berbagai sektor mengalami peningkatan rata-rata yaitu sekitar
7% per tahun akan sulit apabila hanya mengandalkan pada
bahan fosil. Tuntutan pemenuhan kebutuhan listrik dan
kualitas lingkungan yang bersih juga menjadi persyaratan yang
harus dipenuhi dalam pembnagkitan listrik di masa
mendatang.
Indonesia memiliki cadangan uranium 53 ribu ton yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN), yakni sebanyak 29 ribu ton di
Kalimantan Barat dan 24 ribu ton sisanya ada di Bangka
Belitung.Selain itu Papua juga diindikasikan memiliki cadangan
uranium yang cukup besar.
Hasil studi menyimpulkan bahwa dari cadangan sumber
energi yang ada terutama bahan fosil, tidak akan dapat
mencukupi kebutuhan listrik secara nasional hingga tahun
2025. Konsekuensinya adalah harus diupayakan penggunaan
sumber energi lain termasuk penggunaan sumber energi baru
dan terbarukan (EBT) untuk menutupi kekurangan tersebut.
Berturut-turut kemudian ditetapkan kebijakan baru di
bidang energi yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun
2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan
Undang-undang Nomor 17 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP). Pada Perpres Nomor 5 Tahun 2006
ditetapkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga
tahun 2025 (http://www.batan.go.id).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas mengenai energi nuklir maka dapat
diambil kesimpulan:
1. Nuklir adalah salah satu sumber energi yang
menghasilkan energi sangat besar dengan bahan bakar
urainium melalui reaski fisi dan fusi.
2. Energi nuklir dapat digunakan sebagai pembakit listrik
(PLTN), bahan senjata militer, dan juga dimanfaatkan
pada bidang-bidang lainnya seperti bidang pertanian,
peternakan, hidrologi, industri, kesehatan, penggunaan
zat radioaktif dan sinar-X.
3. Penggunaan energi nuklir mempunyai dampak positif dan
juga mempunyai dampak negatif yang sangat berbahaya
bagi kehidupan karena mempunyai produk buangannya
yang sangat radioaktif.

3.2 SARAN
Pemerintah harus mulai berani dan serius terhadap
program pembangunan PLTN, karena lebih ramah lingkungan dan
dapat mencukupi kebutuhan listrik dalam negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Tenaga Nuklir Indonesia. 2015. Cadangan Uranium di


Indonesia. Jakarta : Batan.org.
Edwaren, Liun. 2011. Potensi Energi Alternatif Dalam Sistem
Kelistrikan Indonesia Pusat Pengembangan Energi Nuklir
. BATAN
Sarjiati,Upik. 2018. Risiko Nuklir Dan Respon Publik Terhadap
Bencana Nuklir Fukushima Di Jepang. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Supranto. 2008. Konservasi Energi. Yogyakarta : Wimaya Press
“Veteran” Yogyakarta.
http://www.batan.go.id/index.php/id/infonuklir/nuklirindonesia-i
nfonuklir/program-pltn/1810-rencana-pembangunan-pl
tn-di-indonesia​ (diakses pada 16 Oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai