Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH INDONESIA

Kebijakan sanering yg dilakukan pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang No. 2/1959 yg berlaku tanggal 25 agustus 1959 pukul
06.00 pagi. Peraturan ini bertujuan mengurangi banyaknya uang yg beredar untuk
kepentingan perbaikan keuangan dan perekonomian Negara. Untuk mencapai
tujuan itu uang kertas pecahan rp500 dan rp1000 yg ada dalam peredaran pada
saat berlakunya peraturan itu diturunkan nilainya menjadi rp50 dan rp100.
Kebijakan ini diikuti dengan kebijakan pembekuan sebagian simpanan pada bank-
bank yg nilainya di atas rp25.000 dengan tujuan untuk mengurangi jumlah uang
yg beredar . Kebijakan keuangan kemudian diakhiri dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang no.6/1959 yg isi pokoknya ialah ketentuan bahwa
bagian dengan uang kertas bank baru yg bernlai rp100 dan rp50 sebelum tanggal
1januari 1960.

Setelah keamanan nasional berhasil dipulihkan, kasus DI Jawa Barat dan


pembebasan Irian Barat, pemerintah mulai memikirkan penderitaan rakyatnya
dengan melakukan rehabilitas ekonomi. Konsep rehabilitasi ekonomi disusun oleh
tim yang dipimpin oleh Menteri Pertama Ir Djuanda dan hasilnya dikenal dengan
sebutan Konsep Djuanda. Namun konsep ini mati sebelum lahir karena
mendapatn kritikan yg tajamdari PKI karena dianggap bekerja sama dengan
Negara revisionis, Amerika Serikat dan Yugosalvia.

Upaya perbaikan ekonomi lain yg dilakukan pemerintah adalah membentuk


Panitia 13. Anggota panitia ini bukan hanya para ahli ekonomi, namun juga
melibatkan para pimpinan partai politik, anggota Musyawarah Pembantu
Pimpinan Revolusi (MPPR), pimpinan DPR, DPA. Panitia ini menghasilkan konsep
yang kemudian disebut Deklarasi Ekonomi (Dekon) sebagai strategi dasar
ekonomi Indonesia dalam ranka pelaksanaan Ekonomi Terpimpin. Strategi
Ekonomi Terpimpin dalam Dekon terdiri dari beberapa tahap; Tahapan pertma,
harus menciptakan suasana ekonomi yang bersifat nasional demokratis yg bersih
dari sisa-sisa imperialism da kolonialisme. Tahapan ini merupakan upaya
mewujudkan stabilitas ekonomi nasional dengan menarik modal luar negeri serta
merasionalkan ongkos produksi dan mengehentikan subsidi.

Peraturan pelaksanaan dekin tidak terlepas dari campur tangan politik yg


memberi tafsir sendiri terhadap dekon. PKI termasuk partai yg menolak
melaksanakan Dekon, padahal aidit terlibat didalam penyusunannya.

Tujuan perjuangan orde baru adalah menegakkan tata kehidupan bernegara yg


didasarkan atas kemurnian pelaksanaan pancasila dan undang-undang dasar 194.
Sejalan dengan tujuan tersebut maka ketika kondisi politik bangsa Indonesia
mulai stabil untuk melaksanakan amanat masyarakat maka pemerintah
mencanangkan pembangunan nasional yg diupayakan melalui Program
Pembangunan Jangka Pendek dan Pembangunan Jangka Panjang . Pembangunan
nasional dilakukan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesehjateraan umum,
mecerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketrtiban dunia yg
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Dalam usaha mewujudkan tujuan nasional maka Majelis Permusyawaratn Rakyat


sejak tahun 1973-1978-1983-1993 menetapkan garis-garis besar haluan Negara
(GBHN). GBHN merupakan pola umum pembangunan nasional dengan rangkaian
program-programnya kemudian dijabarkan dalam rencana pembanungan lima
tahun (repelita)

Pemerintah orde baru senantiasa berpedoman pada tiga konsep pembangunan


nasional yg terkenal dengan sebulan Trilogi Pembangunan, yaitu : (1) pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya yg menuju pada keadilan sosial bagi seluruh
rakyat; (2) pertumbuhan ekonomi yg cukup tinggi; dan (3)stabilitas nasional yg
sehat dan dinamis.

Konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi yg cukup tinggi akibat pelaksanaan


pembangunan tidak akan bermakna apabila tidak dengan diimbangi

Anda mungkin juga menyukai