Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Perbedaan ini termasuk ke dalam beda waktu. Karena beda waktu merupakan
perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial
dengan ketentuan Undang-Undang PPh yang sifatnya sementara, artinya koreksi
fiskal yang dilakukan akan diperhitungkan dengan laba kena pajak.
3.
4. Ketika hasil revaluasi menunjukkan angka positif, di mana nilai buku Aset Tetap
terapresiasi akibat penyesuaian terhadap nilai pasar, kenaikan nilai tersebut tidak
boleh dicatat dalam laporan laba rugi (Income Statement). Kenaikan tersebut harus
dikreditkan di akun khusus dalam laporan ekuitas. Nama akun tersebut adalah
Revaluation Surplus. Di dalam akun ini terkandung segala kenaikan tiap nilai Aset
Tetap akibat revaluasi sampai Aset Tetap tersebut dijual, disumbangkan, atau
dibuang.
5. Revaluasi merupakan salah satu metode penilaian aset tetap. Jika suatu entitas
memilih menggunakan metode revaluasi maka metode ini harus diterapkan secara
konsisten oleh perusahaan. Perusahaan tidak boleh hanya menggunakan metode
revaluasi sesekali untuk tujuan seperti yang disebutkan di atas, tetapi revaluasi harus
dilakukan secara reguler. Penerapan metode revaluasi dilakukan untuk aset tetap
dalam kelompok yang sama. Tidak ada penjelasan rinci pengertian kelompok yang
sama, namun secara implisit dapat dikatakan jika suatu entitas memiliki aset tetap
yang disajikan dalam satu kelompok, maka model penilaian yang digunakan harus
sama.
6. – Biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan
untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaaannya, dapat dibebankan sebagai biaya
perusahaan sebesar 50% dari jumlah biaya perolehan atau pembelian.
- Biaya perolehan atas kendaraan bermotor perusahaan bus, minibus atau sejenisnya yang
dimiliki dan dipergunakan perusahan untuk antar jemput para pegawai dapat dibedakan
seluruhnya sebagai biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin sebesar 50% dari jumlah biaya
perolehan.
Jurnal:
Kas Rp247.500.000
Akumulasi penyusutan Rp105.000.000
Rugi penjualan aset Rp 30.000.000
Kendaraan Rp360.000.000
PPN 16D Rp 22.500.000
8. Perhitungan koreksi Fiskal dan Laba Fiskal setelah koreksi Biaya penyusutan
· Penyusutan menurut Akuntansi
240.000.000 / 10 = 24.000.000
Jurnal :
Biaya penyusutan Truk Rp.24.000.000
Akumulasi penyusutan kredit Rp.24.000.000
Perpajakan = Kelompok II/8 tahun
· Penyusutan menurut Pajak
31 Desember 2006 = 9/12 x 240.000.000 x 12,5 = 22.500.000
a. Koreksi Fiskal penyusutan metode garis lurus yaitu Koreksi positif dimana
24.000.000 – 22.500.000 = Rp.1.500.000
Koreksi laba fiskal metode garis lurus yaitu Koreksi positif dimana 160.000.000 –
161.500.000 = Rp.1.500.000
b. Koreksi fiskal penyusutan metode saldo menurun yaitu Koreksi negatif dimana
24.000.000 – 45.000.000 = (Rp.21.000.000)
Koreksi Laba fiskal mettode saldo menurun yaitu koreksi negatif dimana dimana
160.000.000 – 139.000.000 = Rp. 21.000.000
Ø Untuk Pajak
Beban Penyusutan Mobil Rp.4.947.916,666
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp.4.947.916,666
10.
Keterangan Menurut akuntansi Menurut pajak
Harga perolehan 120.000.000 120.000.000
Akumulasi penyusutan (30.000.000) (25.000.000)
Nilai buku 90.000.000 95.000.000
Harga jual 100.000.000 100.000.000
Laba penjualan 10.000.000 5.000.000
Menurut akuntansi Rp.120.000.000/6 x 1 6/12 = Rp. 30.000.000
Menurut perpajakan Rp. 120.000.000/6 x 1 6/12 = Rp. 25.000.000.
11. Metode penyusutan garis lurus :
Rp80.000.000 X 12,5%X7/12= Rp 5.833.333.
Laba/rugi fiskal penjualan kendaraan
keterangan Perpajakan(Rp)
80.000.000
Harga perolehan 5.833.333
Akumulasi penyusutan 74. 166.667
Nilai buku (60.000.000)
Harga pasar 14.166.667
(Rugi) laba fiskal atas penjualan
Akuntansi Perpajakan
Keterangan (Rp) (Rp)
Akumulasipenyusutan menurut
Akuntansi = Rp 400.000.000 x 1 5 = Rp 113.333.333
5 12
Perpajakan = Rp 500.000.000 12,5% x 1 16
12
= Rp 62.500.000 x 28
12
= RP 145.333.333
2. Harga perolehan mesin yang baru menurut:
Akuntansi = Rp 113.333.333
Perpajakan= Rp 145.833.333
3. Beban penyusutan mesin tahun 2005 menurut:
Akuntansi = Rp 400.000.000 x 5 = 33.333.333
5 12
Perpajakan = Rp 500.000.000 12,5% x 16 = Rp 83.333.333
12
Jurnal yang dibuat perusahaan untuk mencatat penyusutan mesin tahun 2005 adalah:
17.
keterangan Akuntansi Rp
30.000.000
Harga perolehan ( 7.500.000)
Akuntansi penyusutan 22.500.000
Nilai buku 54.000.000
Harga pasar 76.000.000
Laba atas penjualan
Maka laba atas penjualan adalah Rp 76.000.000.
Mei 10 dikeluarkan biaya perawatan rutin untuk mobil sedan sebesar Rp. 3.250.000
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10/05/2011 Biaya perawatan 3.250.000
Kas 3.250.000
Jun 20
Tanggal Keterangan Debit Kredit
20/06/2011 Beban peny. sedan 45.000.000
Akum. Peny. Sedan 45.000.000
(180.000.000 x 25% x 1)