Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Pabrik untuk dapat berkembang haruslah melalui perjuangan dan didukung
dengan perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah dan
rintangan yang timbul, seperti masalah operasional, keuangan, maupun masalah
pemasaran dari produk yang diproduksi. Masalah persaingan antar pabrik
mengharuskan perusahaan untuk terus menerus melakukan perbaikan dalam mutu
barang dan layanan serta efisiensi dalam menekan biaya produksi sehingga harga
penjualan produk tetap dapat bersaing. Pada pabrik tahu, penghasilan yang diperoleh
dari hasil penjualan produk yang diolah sendiri dalam hal ini perusahaan manufaktur
harus mengolah terlebih dahulu bahan baku melalui proses produksi menjadi barang
yang siap dijual, oleh karena itu untuk memperoleh laba yang maksimal perusahaan
manufaktur harus benar-benar memperhatikan biaya produksi, sehingga harga pokok
produksi dapat ditentukan dengan tepat. Menurut Bastian Bustami dan Nurlela
(2010, 12) menyatakan bahwa “Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam
proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik”. Oleh karena itu biaya produksi harus direncanakan dan
dikendalikan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemborosan dan penyimpangan.
Biaya-biaya yang membentuk biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik. Apabila dalam perhitungan biaya produksi
tidak menggunakan metode yang tepat dan benar maka perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam menetapkan biaya produksi yang tepat. Oleh karena itu manajemen
harus mampu menerapkan fungsinya agar pengendalian biaya produksi benar-benar
dilaksanakan dengan baik. Dalam pengendalian biaya produksi diperlukan suatu
tolak ukur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi dan mengukur
tingkat efisiensi biaya-biaya produksi untuk membandingkan hasil yang dicapai
dengan hasil yang diharapkan.
Harga jual sering menjadi tolak ukur konsumen. Karena itu, penentuan harga
jual produk memerlukan berbagai pertimbangan yang terintegrasi mulai dari biaya
produksi, biaya operasional, target laba yang diinginkan perusahaan, daya beli
konsumen, harga jual pesaing kondisi perekonomian secara umum, elastisitas harga
produk dan sebagainya (Kristanti, 2013). Namun seringkali perusahaan hanya
mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dalam menetapkan harga jual produk.
Walaupun demikian pertimbangan biaya merupakan faktor yang sangat penting
dalam sebuah perusahaan. Sebuah entitas atau industri yang proses produksinya
dimulai dengan mengolah bahan baku menjadi suatu produk jadi sangat
membutuhkan perhitungan atau penentuan harga pokok produksi yang nantinya akan
menjadi acuan dalam penentuan harga jual. Menurut Lasena (2013), harga jual
adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu

1
2

barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan. Jadi
penentuan biaya dalam perhitungan harga pokok produksi yang tepat akan membantu
manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Demi kelangsungan hidup perusahaan, maka sebaiknya perlu dilakukan
pengendalian terhadap biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan memperhitungkan
harga pokok produksi untuk menentukan harga jual yang tepat. Persaingan serta
tingkat penawaran yang jauh melampaui tingkat permintaan, maka kekuatan pasar
memberi pengaruh yang semakin besar terhadap tingkat harga. Untuk itu diperlukan
kajian ulang untuk dapat mencapai tujuan perusahaan dalam rangka efisiensi biaya
produksi, yang pada akhirnya akan membawa dampak terhadap tingkat harga yang
kompetitif. Semakin baik perhitungan biaya produksi dan strategi pada perusahaan
maka akan semakin baik pula peningkatan efisiensi biaya produksinya yang akan
berakibat terhadap peningkatan laba perusahaan. Menurut Sobarsa Kosasih (2009,
29) menyatakan bahwa “Efisiensi adalah perbandingan output terhadap input atau
jumlah output per unit input.
Berkaitan dengan kegiatan proses produksi, perusahaan harus mempunyai
kemampuan untuk dapat mendayagunakan segenap sumber-sumber yang dimiliki
oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah menjadi
produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan atau
mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk karena
bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas yang
kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan harga
jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila harga
pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga yang berlaku di pasaran
dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu penyerahan yang tepat, maka
perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan harga jual produk mampu
bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang menjadi tujuan
perusahaan dapat tercapai. Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh pengadaan
bahan baku, tenaga kerja serta biaya overhead pabrik. Menurut Daljono ( 2011, 181)
pada umumnya perusahaan menghadapi kendala dalam pemenuhan kebutuhan bahan
baku. Kendala tersebut dapat beruba terbatasnya bahan baku atau harga bahan baku
yang sangat mahal dan cara mengatasinya dengan cara mengelola kebutuhan bahan
secara efisien.
Pabrik Tahu RWJ yang berlokasi di Jl. Baru Kemang No. 32, Pd. Udik,
Kemang, Bogor, Jawa Barat 16310 memproduksi Tahu Sumedang berdasarkan
informasi dari pemilik pabrik berikut biaya produksi dalam satu hari.
3

Tabel 1
Laporan Biaya Produksi dalam 1 Bulan
Pabrik Tahu RWJ
Biaya bahan baku Rp.308.850.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 92.700.000
Biaya overhead pabrik Rp. 147.000.000
Jumlah Biaya Produksi Rp. 546.550.000
Hasil Produksi ( Papan ) 31.500 papan
Harga Pokok Produksi Per Papan (100 biji) Rp. 17.350,7937
Sumber Pabrik Tahu RWJ
Dari tabel di atas menunjukkan total biaya produksi tahu sumedang RWJ
selama satu bulan produksi adalah Rp. 546.550.000 dengan jumlah tahu yang di
hasilkan 31.500
Hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Dian Purnama (2017)
dengan judul “Perhitungan harga pokok produksi dalam menentukan harga jual
melalui metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing (studi pada PT.
Prima Istiqamah Sejahtera di Makassar)” penelitian dilakukan untuk mengetahui
perhitungan harga jual dengan metode full costing. Menurut penelitian terdapat
perbedaan perhitungan harga pokok produksi menurut metode perusahaan dengan
metode full costing, hal ini terjadi karena adanya perbedaan pembebanan biaya sejak
awal. Persamaan penelitian dengan skripsi ini yaitu metode perhitungan harga pokok
Produksi dan yang menjadi pembedanya adalah penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Dian Purnama menerapkan full costing studi pada PT. Prima Istiqamah
Sejahtera di Makassar.
Penelitian yang dilakukan oleh Imelda Medina Hasan (2016) dengan judul
“Penggunaan Biaya Standar Untuk Mengendalikan Biaya Produksi Pada PT. Unggul
Karya Semesta”. Dari sistem akuntansi yang dipakai oleh PT. Unggul Karya Semesta
menggunakan perhitungan biaya berdasarkan masa atau proses, karena PT. Unggul
Karya Semesta adalah perusahaan manufaktur yang proses produksinya dimana
memproduksi terpal terbesar di Indonesia. Persamaan penelitian dengan skripsi ini
yaitu metode biaya produksi dan yang menjadi pembedanya adalah penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Imelda Medina Hasan untuk mengetahui sistem biaya
dan pengendaliannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Heriyansyah (2013) dengan judul “Penentuan
harga pokok produksi berdasarkan Metode harga pokok pesanan (job order Costing)
pada Konveksi Takzim di Pekanbaru”. Dalam pembentukan biaya overhead,
perusahaan tidak membebankan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.
Perusahaan hanya menentukan berdasarkan porsi perusahaan yang menetapkan 20%
dari biaya bahan baku langsung. Persamaan penelitian dengan skripsi ini yaitu
metode biaya produksi dan yang menjadi pembedanya adalah penelitian terdahulu
4

yang dilakukan oleh Heriyansyah menerapkan job order costing pada penentuan
harga jual produksi.
Atas dasar hal itu dalam menentukan harga jual yang tetap ada biaya overhead
pabrik yang belum terhitung dan metode yang di gunakan belum maksimal, maka
penulis melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Perhitungan Biaya Produksi
Dalam Penentuan Harga Jual Tahu Sumedang Pada Pabrik Tahu RWJ Di
Bogor’
1.2. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana penentuan biaya
produksi perusahaan dan mengevaluasi dalam menetukan harga jual yang tepat.
Karena apabila dalam perhitungan biaya produksi tidak menggunakan metode yang
tepat, maka akan mengalami kesulitan dalam menetapkan biaya produksi yang tepat.
Dalam pengendalian biaya produksi diperlukan suatu tolak ukur yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi dan mengukur tingkat efisiensi biaya-
biaya produksi untuk membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang
diharapkan.
1.2.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Perhitungan Biaya Produksi Pada Pabrik Tahu?
2. Bagaimana Penentuan Harga Jual Tahu Sumedang Pada Pabrik Tahu?
3. Bagaimana Perhitungan Harga Jual Tahu Sumedang Pada Pabrik Tahu?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menyusun bahan seminar yang merupakan
salah satu mata kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan.
Selain hal tersebut penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman
tentang ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama studi di Fakultas Ekonomi
Universitas Pakuan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui Perhitungan Biaya Produksi Pada Pabrik Tahu?
2. Mengetahui Penentuan Harga Jual Tahu Sumedang Pada Pabrik Tahu?
3. Mengetahui Perhitungan Harga Jual Tahu Sumedang Pada Pabrik Tahu?
5

1.4 Kegunaan Penelitian


Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Kegunaan Teoretis
a. Bagi pihak perusahaan, hasil analisis bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti
sebagai bahan acuan untuk menghitung harga pokok produksi dengan
pendekatan full costing dan variable costing dalam pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan harga jual.
b. Memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengurangi
biaya produksi selama proses produksinya serta bermanfaat juga dalam
memaksimalkan laba perusahaan.
c. Memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang
telah dipelajari selama ini sehingga dapat memperdalam pengetahuan tentang
penelitian dan menambah wawasan serta pemahaman.
2. Kegunaan Praktis
a. Sebagai bahan masukan atau sumbangan informasi terhadap pihak
perusahaan mengenai konsep produksi yang efisien dan terinci.
b. Sebagai saran bagi Perusahaan Tahu Sumedang RWJ terhadap penerapan full
costing dalam menghitung biaya produksi dengan maksimal.
c. Sebagai bahan informasi kepada akademisi dan masyarakat mengenai konsep
produksi yang tepat guna.

Anda mungkin juga menyukai