10 L. alsinoides 125-2000 µg/ml dari konsentrasi stok 10 mg/ml dan diinkubasi pada suhu
25°C selama 30 menit dalam campuran fosfat. Setelah 30 menit, 1,5 ml larutan yang
telah dihilangkan diencerkan dengan 1,5 ml reagen Griess. Absorbansi kromofor yang
membentuk polimerisasi nitrat dengan sulfanilamid dan penggandengan berikutnya
dengan N- (1naphthyl) etilen diamina dihidroklorida diukur pada 546 nm dan persentase
Aktivitas aktivitas penghambatan diukur dengan mengacu pada standar, asam galat (125-2000
μg/mL konsentrasi dari konsentrasi stok 10 mg / mL.
3. Perkiraan uji pembersihan radikal DPPH
anti oksidan Larutan methanol (1,48 mL) DPPH (0,04 g/L) ditambahkan ke berbagai konsentrasi (12,
5 mg/ml hingga 200 mg/ml, konsentrasi stok 10 mg/ml) dari pasta L. alsinoides dan
dibiarkan bereaksi pada suhu kamar selama 20 menit. Kemudian absorbansi diukur
in vitro dengan panjang gelombang 517nm. 3 mL DPPH diambil dan digunakan sebagai control,
dan Asam askorbat (10 mg/ml DMSO) digunakan sebagai standart.
Hasil dan Pembahasan
• Apabila kel.4-6 dibandingkan satu sama lain, efek nyata terlihat pada kel.6 (pasta L.
alsinoides dosis 2,16 g/kg) sama seperti pada kel.3 (silymarin)
Pengamatan histomorfologis
a. Kel.1: normal
b. Kel.2: nekrosis
centrilobular parah
c. Kel.3: degenerasi vakuola
ringan atau nekrosis
d. Kel.4: mitosis sesekali
e. Kel.5: lebih banyak mitosis
f. Kel.6: terjadi mitosis
Persentase mitosis, degenerasi vakuola dan nekrosis