Anda di halaman 1dari 2

NAMA : LINDA ERVINA

NIM : C0D115032
JURUSAN : D3 – PERPAJAKAN

SOAL LATIHAN PPH PASAL 24


1. PT Cinderela mempunyai cabang berupa BUT di Malaysia, yang pada tahun 2016
mendapatkan laba kena pajak sebesar Rp. 1.200.000.000 dengan tarif tax income di Malaysia
sebesar 40%. Atas laba kena pajak tersebut seluruhnya dibagikan sebagai dividen di
Indonesia. Berapakah PPh Pasal 24 yang diperhitungkan?
Jawaban:
Perhitungan PPh Pasal 24:
Keuntungan Rp. 1.200.000.000
Tax Income (40%) Rp. 480.000.000 (-)
Dividen yang dibagikan Di Indonesia Rp. 720.000.000

2. PT Danangjaya di Jakarta memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2017 sebagai berikut:
a. Penghasilan dari usaha di Luar Negeri Rp. 1.100.000.000
b. Rugi Usaha di Dalam Negeri Rp. 400.000.000
c. Pajak atas penghasilan di LN (Tarif 40%) Rp. 440.000.000
Berapakah maksimum kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan?
Jawaban:
Perhitungan maksimum kredit Pajak Luar Negeri:
- Penghasilan Neto
Penghasilan usaha di Luar Negeri Rp. 1.100.000.000
Rugi Usaha di Dalam Negeri (Rp. 400.000.000) (-)
Jumlah Penghasilan Neto Rp. 700.000.000

- Pajak Penghasilan Terutang (Sesuai Tarif Pada UU PPh Pasal 17 Ayat 2a)
Rumus: Tarif Pajak x Penghasilan Neto
= 25% x Rp. 700.000.000 = Rp. 175.000.000

- Batas Maksimum Kredit Pajak Luar Negeri:


Rumus: Penghasilan LN/Penghasilan Neto x Pajak Penghasilan Terutang)
Rp. 1.100.000.000
X Rp. 175.000.000 = Rp. 274.999.999,99
Rp. 700.000.000 = Rp. 275.000.000
Jadi, pajak yang dibayar di Luar Negeri adalah sebesar Rp. 440.000.000 dan batas maksimum
kredit pajak Luar Negeri yang dapat dikreditkan sebesar Rp. 275.000.000 yang dikatakan masih
lebih besar dari jumlah pajak yang terutang sebesar Rp. 175.000.000, sehingga kredit pajak Luar
Negeri yang diperbolehkan untuk dikreditkan dalam perhitungan Pajak Penghasilan adalah sebesar
Pajak Penghasilan yang terutang, yaitu sebesar Rp. 175.000.000

3. PT Fortrain di Jakarta dalam tahun 2017 memperoleh penghasilan sebagai berikut:


a. Penghasilan Luar Negeri Rp. 2.500.000.000
(Tarif Pajak 30%)
b. Penghasilan Dalam Negeri Rp. 3.500.000.000
(Penghasilan dalam negeri termasuk penghasilan sebagaimana dimaksud dalam PPh Pasal
4 ayat 2 sebesar Rp. 500.000.000).
Berapakah batas maksimum PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan?
Jawaban:
Perhitungan maksimum kredit Pajak Luar Negeri:
- Penghasilan Kena Pajak PT Fortrain:
Penghasilan dari Luar Negeri Rp. 2.500.000.000
Penghasilan dari Dalam Negeri Rp. 3.500.000.000
PPh Pasal 4 Ayat (2) Rp. 500.000.000 (-)
Rp. 3.000.000.000 (+)
Jumlah Penghasilan Neto Rp. 5.500.000.000

- Pajak Penghasilan Terutang (Sesuai tarif Pada UU PPh Pasal 17 Ayat 2a)
Rumus: Tarif Pajak x Penghasilan Neto
= 25% x Rp. 5.500.000.000 = Rp. 1.375.000.000

- Batas Maksimum Kredit Pajak Luar Negeri:


Rumus: Penghasilan LN/Penghasilan Neto x Pajak Penghasilan Terutang)
Rp. 2.500.000.000
X Rp. 1.375.000.000 = Rp. 624.999.999
Rp. 5.500.000.000 = Rp. 625.000.000

Jadi, pajak yang terutang di Luar Negeri sebesar Rp. 750.000.000 dan kredit pajak yang
diperbolehkan adalah sebesar Rp. 625.000.000

Anda mungkin juga menyukai