Anda di halaman 1dari 11

Kolestrol

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak dan merupakan salah satu

zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh di samping zat gizi lain seperti

karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.

Ada beberapa tanda-tanda kolestrol walaupun cukup sulit dikenali, hal ini
dikarenakan gejalanya mirip dengan penyakit lain dan kadangkala sering diabaikan
oleh kebanyakan masyarakat. Hal ini jika dibiarkan terus akan menyebabkan
aterosklerosis yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena adanya
tumpukan lemak di dalam pembuluh darah. Penumpukan lemak jahat ini bila tidak
segera ditangani akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang akan
menimbulkan beberapa gejala seperti :

1. Sering Kesemutan pada Kaki dan Tangan

Biasanya orang yang memiliki kolesterol tinggi sering mengalami kesemutan pada
kaki dan tangan. Rasa kesemutan ini terjadi karena aliran darah yang tidak
mencukupi pada syarat kaki dan tangan. Biasanya rasa kesemutan ini terjadi ketika
seseorang sedang duduk dalam waktu yang cukup lama atau aktivitas lain yang
melibatkan kaki dan tangan. Apabila anda salah satu yang sering mengalami hal ini,
anda perlu mewaspadai dan periksalah kadar kolesterol anda di rumah sakit atau
dokter keluarga anda.

2. Cepat Pegal-Pegal di bagaian Tangan dan Kaki

Selain kesemutan kaki dan tangan pada pengidap kolesterol tinggi sering merasa
pegal-pegal. Rasa pegal ini datang begitu saja meskipun tidak melakukan aktifitas
yang berat atau membutuhkan tenaga yang cukup tinggi. Apabila hal ini sering
terjadi pada anda makwa waspadai gejala kolesterol tinggi ini.
3. Tengkuk dan Pundak Menjadi Tidak Nyaman

Tanda-tanda kolesterol juga bisa dikenali apabila seseorang sering merasakan berat
pada tengkuk tanpa sebab yang pasti. Tengkuk menjadi terasa berat meskipun tidak
membawa beban, hal ini juga terjadi di pundak. Pundak akan terasa pegal dan
mengakibatkan badan terasa tidak nayaman sama sekali

4. Sering Pusing

Gejala kolesterol selanjutnya adalah seringnya pusing pada bagian belakang kepala.
Hal ini terjadi karena terjadinya penyempitan di pembuluh darah yang mengalirkan
darah yang mengandung oksigen ke kepala. Bahaya yang timbul jika tidak segera
diatasi adalah pecahnya pembuluh darah dan menyebabkan stroke.

5. Cepat Mengantuk

Orang yang sering mengantuk ditengarai memiliki kadar kolesterol yang tinggi, hal
ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki kadar trigliserida diatas 600 bahkan
700 mg. Kadar trigliserida yang aman itu antara 150 hingga 200 mg, jadi sudah
terlampaui banyak sekali. Hal ini sungguh tidak baik untuk kesehatan dan
menyebabkan penyempitan lemak jahat di pembuluh darah yang mengalirkan darah
ke otak. Jika aliran darah ke otak terganggu maka asupan oksigen tidak mencukupi
sehingga seseorang mudah merasa mengantuk dan malas untuk mengerjakan
sesuatu.

6. Dada Sebelah Kiri Sering Nyeri

Nyeri pada dada sebelah ini terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah
disekitar jantung. Jantung merupakan organ penting untu memompa darah untuk
dialirkan keseluruh tubuh. Jika ada penyempitan disekitar jantung maka orang akan
merasa seperti tertusuk dibagian dada sebelah kiri. Waspadai gejala kolesterol ini
karena bisa menyebabkan gangguan jantung

Pada kondisi normal penumpukan lemak jahat / LDL ini bisa diatasi oleh HDL.
HDL /high-density lipoprotein berfungsi untuk menghancurkan dan membersihkan
tumpukan kolesterol jahat tadi. Sayangnya pada orang yang memiliki kadar
kolesterol yang tinggi, kadar HDL tidak mampu untuk menhancurkan plak /
tumpukan lemak jahat tadi sehingga terjadi penyempitan bahkan penyumbatan
pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah keseluruh tubuh menjadi terganggu.
kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein)

untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan termasuk ke sel otot jantung, otak,

dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan

diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein)

untuk dibawa ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung

empedu sebagai asam (cairan) empedu.

Fungsi Kolesterol
Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah
a) Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah kolesterol.
b) Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin
D.
c) Merupakan zat esensial untuk membran sel.
d) Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu yang diperlukan
untuk pencernaan makanan.
e) Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya progesterone dan
estrogen pada wanita, testosteron pada laki-laki.
f) Untuk mencegah penguapan air pada kulit
g) Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah.

Dampak dan penyebab kolesterol yang tinggi

Kolesterol dapat mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah di jantung, otak,
dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Jadi kolesterol tinggi meningkatkan risiko
seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di
bagian-bagian tubuh tertentu, stroke, baik kecil dan besar, dan serangan jantung.

Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit di dada bagian
depan atau pada lengan (angina) ketika seseorang tersebut stres atau melakukan
kegiatan fisik. Selain itu kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko seseorang
terkena penyakit jantung koroner.
Jika tidak mengubah pola makan dan tidak berhenti merokok, penderita kolesterol
tinggi akan lebih berisiko terkena stroke atau penyakit jantung. Pada rokok
ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan
aktivitas kolesterol baik atau HDL untuk mengangkut timbunan lemak menuju hati.
Akibatnya bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis.

Selain itu, risiko penderita juga meningkat jika dia menderita hipertensi, diabetes,
atau memiliki keluarga yang menderita penyakit jantung atau stroke.

Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh suatu kondisi yang berasal dari
keturunan yang disebut sebagai familial hypercholesterolaemia (FH). Kadar
kolesterol penderita kondisi ini tinggi meski telah mengonsumsi makanan sehat.

Sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar kolesterol

Seseorang disarankan melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah jika dia
kelebihan berat badan, mempunyai tekanan darah tinggi, berpenyakit diabetes, atau
memiliki penyakit lainnya yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Diagnosis kadar kolesterol juga dianjurkan jika seseorang memiliki keluarga dekat
yang menderita penyakit akibat kolesterol, atau keluarga dekat yang memiliki
riwayat penyakit kardiovaskular pada usia dini.

Bagi mereka yang pernah terdiagnosis memiliki penyakit jantung koroner, stroke
kecil, atau penyakit arteri perifer juga akan disarankan melakukan pemeriksaan ini.

Hasil setelah dilakukan pengambilan sampel darah yaitu


LDL ("Kolesterol jahat”)
Kurang dari 100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Batas normal
tertinggi
160-189 Tinggi
Lebih dari 190 Sangat Tinggi

HDL ("Kolesterol Baik”)


Kurang dari 40 Rendah
Lebih dari 60 Tinggi
Total cholesterol (TC)
Kurang dari 200 Yang diperlukan
200-239 Batas normal
tertinggi
Lebih dari 240 Tinggi

Trigliserida
Kurang dari 150 Normal
150-199 Batas normal
tertinggi
200-499 Tinggi
Sama dengan atau Sangat tinggi
lebih dari 500

Cara mencegah dari kolestrol

Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, dimana pada umumnya lemak jenuh

terdapat pada daging sapi, kambing, babi, susu full cream atau susu murni, jerohan,

mentega, kuning telur, dan keju. Disamping bahaya lemak jenuh pada lemak hewani

tersebut, masih terdapat ancaman yang dihindari dari lemak nabati, seperti halnya

minyak kacang dan minyak kelapa sawit.

A. Pengaturan diet yang dasar


1. Makanan harus mengandung rendah lemak, terutama yang kadar lemak jenuhnya
tinggi.
Ada 2 macam lemak di dalam makanan yaitu lemak jenuh & lemak tidak jenuh.
Lemak tidak jenuh terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda. Semua makanan lemak yang berisi campuran jenis lemak tersebut. Untuk
menurunkan kadar kolesterol, maka diet harus mengandung rendah lemak. Lemak
merupakan sumber kalori yang besar sehingga dengan mengurangi lemak dengan
sendirinya akan mengurangi jumlah kalori.
Bila berat badan berlebih maka menurunkan berat badan juga dapat menurunkan
kadar kolesterol. Bila berat badan normal, kalori yang berasal dari lemak dapat
diganti dengan makanan yang tinggi karbohidrat. Jadi dengan diet yang
mengandung jumlah lemak yang sedikit berarti akan mengurangi lemak jenuh dan
kalori. Di samping mengurangi jumlah lemak yang dimakan, memilih jenis lemak
juga dapat menurunkan kadar kolesterol terutama lemak jenuh. Sebaiknya diet
mengandung sedikit lemak jenuh.

Contoh lemak jenuh adalah lemak yang berasal dari hewan, seperti daging, mentega,

keju, susu murni, es krim. Hewan unggas seperti ayam dan bebek juga ikan dan

kerang-kerangan mengandung lemak jenuh tetapi lebih sedikit bila dibandingkan

dengan daging. Beberapa lemak dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak kacang,

minyak coklat dan minyak kelapa sawit juga mengandung lemak jenuh yang tinggi.

Lemak tumbuh-tumbuhan ini, banyak terdapat pada makanan kecil seperti kue

kering, cake, crackers dan krem kopi, juga pada makanan ringan lainnya seperti

kentang goreng, coklat, jagung berondong (pop corn). Karena lemak tumbuh-

tumbuhan ini tidak tampak jelas pada makanan seperti halnya lemak pada daging,

maka sangat penting untuk membaca label makanan yang dibeli, sehingga kita dapat

mengetahui jenis lemak yang dikandung dan dapat memilih makanan yang

mengandung lemak jenuh yang rendah.

2. Mengganti susunan makanan yang mengandung lemka jenuh dengan lemak yang
tidak jenuh.
Mengganti susunan makanan yang mengandung lemak jenuh dengan lemak yang
tidak jenuh juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Contoh lemak tidak jenuh
ganda didapatkan pada jagung, kacang kedele, minyak biji kapas, minyak wijen,
minyak bunga matahari. Contoh lain adalah kerang-kerangan, minyak ikan dan ikan
seperti ikan salmon, ikan haring dan ikan air tawar yang mengandung asam lemak
omega-3 (linolenik). Diketahui bahwa jenis lemak ini dapat menurunkan kadar
LDL kolesterol. Asam lemak omega-3 ini banyak terdapat pada lemak ikan laut
yang berasal dari daerah dingin dan berbagai macam seafood. Contoh lemak tida
jenuh tunggal adalah minyak dari tumbuh-tumbuhan atau minyak nabati seperti
minyak zaitun dan minyak lobak.
3. Makanan harus mengandung rendah kolesterol
Kolesterol merupakan zat seperti lemak yang terdapat di dalam makanan yang
berasal dari hewan. Kolesterol tidak sama dengan lemak jenuh dan makanan yang
mengandung kolesterol jelas dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kolesterol
diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal, akan tetapi hati membuat kolesterol
yang cukup untuk kebutuhan tubuh, sehingga pada dasarnya kita tidak perlu
memakan kolesterol. Kolesterol ditemukan pada telor, susu, daging, unggas, ikan
dan kerang-kerangan. Kuning telor dan bagian dalam dari binatang, seperti hati,
ginjal, otak terutama merupakan sumber yang kaya akan kolesterol. Ikan pada
umumnya mengandung sedikit kolesterol. Makanan yang sama sekali tidak
mengandung kolesterol adalah buah-buahan, sayur-sayuran, beras, gandum dan
kacang-kacangan. Walaupun kolesterol bukan lemak, tetapi dapat ditemukan pada
makanan yang tinggi ataupun rendah lemak yang berasal dari hewan. Jadi
walaupun makanan rendah lemak tetapi mungkin tinggi kolesterol seperti
misalnya hati yang mengandung rendah lemak dan tinggi kolesterol. Contoh
makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol adalah susu dan
hasil olahannya, juga daging sehingga makanan ini harus banyak dikurangi.
4. Memilih makanan yang tinggi karbohidrat atau banyak tepung dan serat.
Bahan yang mengandung tepung dan serat merupakan sumber terbaik
karbohidrat seperti roti, beras, gandum, buah-buahan serta sayur-sayuran dan
sangat baik untuk mengganti makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh.
Beberapa jenis serat yang didapatkan dalam makanan seperti havermot, apel,
jeruk dapat menolong menurunkan kadar kolesterol. Makanan yang tinggi
karbohidrat seperti beras dan kentang kalorinya lebih rendah bila dibandingkan
dengan makanan yang mengandung banyak lemak, disamping itu sumber yang kaya
akan vitamin dan mineral.
5. Kurangi berat badan bila berat badan lebih
Orang yang mempunyai berat badan lebih seringkali mempunyai kadar kolesterol

darah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.
Berat badan dapat dikurangi dengan diet yang mengandung sedikit kalori dan

memperbanyak aktifitas (exercice). Dengan mengurangi makanan yang berlemak

maka kalori dengan sendirinya akan berkurang; demikian juga memilih makanan yang

tinggi karbohidrat sebagai pengganti makanan yang tinggi lemak akan mengurangi

jumlah kalori. Lemak mengandung jumlah kalori dua kali lipat daripada protein dan

karbohidrat. Protein dan karbohidrat setiap gramnya mengandung 4 kalori

sedangkan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh mengandung 9 kalori per gram;

sehingga makanan yang tinggi lemak juga tinggi kalori. Sebab itu untuk menjaga

berat badan normal diusahakan agar kalori yang masuk tidka melebihi kebutuhan

tubuh.

Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Simvastatin 10 mg

Farmakologi:
Simvastatin adalah senyawa antilipermic derivat asam mevinat yang mempunyai mekanisme
kerja menghambat 3-hidroksi-3-metil-glutaril-koenzim A (HMG-CoA) reduktase yang
mempunyai fungsi sebagai katalis dalam pembentukan kolesterol. HMG-CoA reduktase
bertanggung jawab terhadap perubahan HMG-CoA menjadi asam mevalonat.
Penghambatan terhadap HMG-CoA reduktase menyebabkan penurunan sintesa kolesterol dan
meningkatkan jumlah reseptor Low Density Lipoprotein (LDL) yang terdapat dalam membran
sel hati dan jaringan ekstrahepatik, sehingga menyebabkan banyak LDL yang hilang dalam
plasma.
Simvastatin cenderung mengurangi jumlah trigliserida dan meningkatkan High Density
Lipoprotein (HDL) kolesterol.

Indikasi:
Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, singkirkan dulu penyebab hiperkolesterolemia
sekunder (misal: diabetes melitus tidak terkontrol, hipertiroidisme, sindroma nefrotik,
disproteinemia, penyakit hati obstruktif, alkoholisme serta terapi dengan obat lain) dan lakukan
pengukuran profil lipid total kolesterol, HDL kolesterol dan trigliserida.
Penurunan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer, bila respon
terhadap diet dan penatalaksanaan non farmakologik saja tidak memadai.
Simvastatin meningkatkan kadar kolesterol HDL dan karenanya menurunkan rasio LDL/HDL
serta rasio kolesterol total/LDL. Meskipun mungkin bermanfaat mengurangi kolesterol LDL
yang meninkat pada penderita dengan hiperkolesterolemia campuran dan hipertrigliseridemia
(dengan hiperkolesterolemia sebagai kelainan utama), namun simvastatin belum diteliti pada
kelainan utama berupa peningkatan kadar Chylemicron.

Kontraindikasi:

 Pasien yang mengalami gagal fungsi hati atau pernah mengalami gagal fungsi hati.
 Pasien yang mengalami peningkatan jumlah serum transaminase yang abnormal.
 Pecandu alkohol.
 Bagi wanita hamil dan menyusui.
 Hipersensitif terhadap simvastatin.

Dosis:
Penderita harus melakukan diet pengurangan kolesterol baku sebelum dan selama memulai
pengobatan dengan simvastatin dan harus melanjutkan diet selama pengobatan dengan
simvastatin.
Dosis awal 10 mg/hari sebagai dosis tunggal malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan
hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg/hari.
Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimal 40
mg/hari (diberikan malam hari).
Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis
disesuaikan dengan respon penderita. Pada pasien yang diobati dengan obat-obat imunosupresan
bersama HMG-CoA reduktase inhibitor, dosis simvastatin yang dianjurkan adalah terendah.
Bila kadar kolesterol LDL < 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma < 140
mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.

Penderita gangguan fungsi ginjal:


Pemberian simvastatin tidak perlu penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekskresi ginjal
secara bermakna. Simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal, atau bersamaan dengan
Bile Acid Sesquestran akan lebih efektif.

Efek samping:

 Sakit kepala, konstipasi, nausea, flatulen, diare, dispepsia, sakit perut, fatigue, nyeri dada
dan angina.
 Astenia, miopathy, ruam kulit, rhabdomyolisis, hepatitis, angioneurotik edema terisolasi.

Pernah dilaporkan:

 Neurologik: disfungsi saraf kranial, tremor, pusing, gangguan psikis, anxiety, insomnia,
depresi, vertigo, hilang memori, parestesia, neuropati perifer, pheripheral nerve palsy.
 Reaksi hipersensitifitas: anaphylaxis, angioedema, sindrom menyerupai lupus
erythematosus, polymialgia rheumatika, vasculitis, positive ANA, eosinophilia, arthritis,
arthralgia, urtikaria, malaise, dispepsia, toksik epidermal necrolysis, erythema
multiforme, termasuk syndrome Stevens Johnson pernah dilaporkan (sangat jarang).
 Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah, diare, pankreatitis, dispepsia.
 Kulit : alopesia, pruritus.
 Organ reproduksi : ginekomastia, libido berkurang, disfungsi erektil.
 Mata : oftalmoplegia, progesifitas katarak.
 Laboratorium : peningkatan serum transaminase, serum creatinine phosphokinase.

Peringatan dan perhatian:

 Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati. Pemeriksaan
level transaminase dalam serum, termasuk ALT (SGPT) harus dilakukan sebelum
pengobatan, setiap 6 minggu dan 12 minggu setelah pengobatan atau penaikan dosis dan
kemudian secara berkala setiap 6 bulan.
 Pemberian simvastatin harus dihentikan bagi pasien yang mengalami peningkatan serum
transaminase 3 kali lebih besar diatas normal.
 Efek pada otot: pasien harus diminta segera melaporkan bila mengalami nyeri otot, lemah
atau lemas.
 Segera hentikan pengobatan bila terjadi peningkatan kadar creatinine phosphokinase.
 Myopathy harus dipertimbangkan pada penderita dengan myalgia, otot lemah dan / atau
peningkatan kadar creatinine phosphokinase (10 x batas normal atas).
 Pengobatan dengan HMG-CoA reduktase inhibitor harus ditunda atau dihentikan pada
penderita dengan gejala akut dan serius yang cenderung merupakan myopathy, atau
merupakan faktor predisposisi untuk perkembangan gagal ginjal akut sekunder karena
adanya rhabdomyolisis.
 Penggunaan pada anak-anak: keamanan dan efektifitas penggunaan simvastatin pada
anak-anak dan remaja belum diketahui, karena itu pemberian simvastatin tidak
dianjurkan.
 Penderita dengan homozygous familial hypercholesterolemia tidak memiliki reseptor
LDL, pengobatan simvastatin kurang berhasil.
 Pada penderita hipertrigliseridemia, simvastatin hanya berkhasiat menurunkan trigliserida
terbatas dan tidak diindikasikan untuk hiperlipidemia tipe I, IV, V.

Interaksi obat:
Bila simvastatin dikombinasikan dengan siklosporin, eritromisin, gemfibrozil dan niacin dapat
menyebabkan peningkatan resiko terjadi myopathy dan rhabdomyolisis.

 Bila simvastatin dikombinasikan dengan warfarin akan meningkatkan aktivitas warfarin


sebagai antikoagulan.
 Pemberian simvastatin bersamaan waktu dengan digoksin dapat menyebabkan aktivitas
jantung akan meningkat.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER


SIMPANLAH DITEMPAT KERING, PADA SUHU DIBAWAH 30oC
TERLINDUNG DARI CAHAYA

Kemasan dan Nomor Registrasi:

Kotak, 5 strip @ 6 tablet salut selaput, GKL9805024217A1

Anda mungkin juga menyukai