Anda di halaman 1dari 6

Nama : Isnaeni mahmudah

Prodi : Ekonomi syari’ah (3)


KUIS EKONOMI MIKRO ISLAM

1. Jelaskan ruang lingkup ekonomi mikro


2. Jelaskan metodologi ekonomi mikro
3. Jelaskan mengenai perbandingan system ekonomi sosialis, islam dan kapitalis
4. Jelaskan mengenaimetodologi pengembangan ilmu ekonomi islam
5. Jelaskan mengenai teori permintaan secara kofen dan islam ,dan penawaran konfen dan islam

JAWABAN
1. Ruang lingkup kajian ekonomi mikro terpusat pada produsen dan konsumen. Produsen dan
konsumen dalam dunia perekonomain merupakan individu-individu yang memiliki peranan
penting di dalamnya. Pada dasarnya ekonomi mikro mengkaji tingkah laku penjual dan pembeli
serta interaksi yang terjadi dalam pasar faktor produksi.ekonomi mikro mencangkup beberapa
hal di bawah ini, antara lain :
 Permintaan, penawaran dan terbentuknya keseimbangan harga pasar.
Permintaan adalah sejumlah produk baik barang atau jasa yang dibeli atau diminta atau
dipesan oleh konsumen pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran
adalah sejumlah produk baik barang atau jasa yang dijual atau ditawarkan oleh
produsen dalam waktu dan tempat tertentu.Model penawaran dan permintaan ini bisa
digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas produk yang terjual di dalam pasar.
Model ini menjadi aspek penting dalam melakukan analisis ekonomi mikro terutama
terhadap perilaku antara pembeli dan penjual serta interaksi yang terjadi diantara
keduanya.
 Elastisitas dari permintaan dan elastisitas dari penawaran.
Elastisitas permintaan adalah sebuah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah suatu produk baik barang ataupun jasa yang diminta. Sedangkan
elastisitas penawaran adalah sebuah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah produk (barang/jasa) yang ditawarkan.
 Teori tentang perilaku konsumen
Perilaku konsumen dalam pembahasan ini difokuskan pada perilaku mereka ketika
melakukan sebuah permintaan. Permintaan yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya :
Pendapatan
Selera
Harga produk
Perilaku konsumen ini didasarkan atas teori perilaku konsumen yang mampu
menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang mereka dapat bisa
mencukupi dan memenuhi kebutuhannya sesuai dengan harapan.
Teori dari produksi,biaya yang dibutuhkan oleh kegiatan produksi,penerimaan produsen
dan laba.Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus dipersiapkan
kemudian dikeluarkan untuk melakukan sebuah proses pembuatan atau penyediaan
produk.
biaya produksi meliputi beberapa unsur diantaranya biaya bahan baku dan pelengkap,
pajak, upah tenaga kerja, modal atau uang sewa dan lain sebagainya.
 Pasar persaingan sempurna
adalah suatu pasar yang dimana produk yang ditawarkan atau dijual sejenis dengan
jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak. Contohnya adalah pasar yang menjual
beras, gandum, roti, kentang dan lain sebagainya.
 Pasar monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terbentuk apabila seluruh penawaran terhadap
sejenis barang pada suatu pasar dikuasai oleh seseorang penjual atau sekelompok
penjual tertentu.
 Pasar oligopoly
Pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar yang dimana terdapat beberapa penjual
untuk satu barang yang sama. Sehingga akan terjadi saling mempengaruhi antar penjual
dalam hal harga suatu produk. Contoh pasar oligopoli anatara lain pasar semen,
perusahaan rokok, perusahaan mobil, dan lain sebagainya.
 Pasar persaingan monopolistic
Pasar monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat berbagai produsen
yang memproduksi ataupun menghasilkan sebuah produk yang serupa namun memiliki
beberapa perbedaan dalam beberapa aspek.Adapun ciri-ciri dari pasar monopolistik
diantaranya terdapat berbagai macam produsen, memiliki diferensiasi suatu produk,
pengaruh terhadap warga, .produsen memiliki wewanang, pemasaran dan promosi
terus berjalan.
 Permintaan terhadap input
permintaan input itu sering disebut dengan permintaan turunan. Konsep sederhana
tentang permintaan turunan ini bisa digambarkan seperti jika permintaan konsumen
naiuk, maka otomatis permintaan akan sumber daya alam akan naik pula.
 Mekanisme dari harga dan distribusi atas pendapatan
Mekanisme harga merupakan sebuah fenomena yang sering terjadi karena harga yang
ada di pasaran itu fleksibel, jadi harga bisa berubah kapanpun jika memang situasi
kondisinya menyuruh seperti itu.

1. Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti
bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan
atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.Individu yang melakukan
kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan
membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain
tetap sama (ceteris paribus).Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber
terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar,
yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai
kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang
penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan
umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi
ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian
ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.

2. Sistem Ekonomi Sosialis


Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah.
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang
bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada
yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis ( Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin
tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan
individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis
Pemilikan harta oleh negara
Kesamaan ekonomi
Disiplin Politik
 Ciri-ciri Ekonomi Sosialis:
Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Peran pemerintah sangat kuat
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
 Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.Dalam sistem ini
pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur
dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai
dengan kemampuannya.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis :
Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar
kepentingann (keuntungan) sendiri
Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut
hedonisme).
 Sistem Ekonomi Islam
M.A. Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul “Teori dan Praktik Ekonomi
Islam” menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.
Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di
simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di
dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan
masa.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:
Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada
manusia.
Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir
orang saja.
Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan
untuk kepentingan banyak orang.
Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
Islam melarang riba dalam segala bentuk.
Ciri-ciri Ekonomi Islam:
Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan
ekonomi
Syari’ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi.Akhlak berfungsi
sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi
3. Metodologi Ekonomi Islam
Ilmu Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang upaya-upaya manusia dalam
mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup di dalam cara-cara yang sesuai
dengan ajaran Islam.
Ekonomi Islam mempunyai tugas yang berbeda dengan ekonomi konvensional. Tugasnya selain
mempelajari realita perilaku agen-agen ekonomi, baik rumah tangga produsen, rumah tangga
konsumen, maupun pemerintah, juga harus merumuskan konsep perilaku ideal menurut ajaran
Islam yang seharusnya dilakukan oleh agen-agen ekonomi, sekaligus efek-efeknya yang mungkin
bagi perekonomian. Konkretnya, ilmu ini disamping menjelaskan variabel-variabel yang terkait,
yang mungkin menyebabkan ketimpangan antara perilaku real dengan perilaku ideal juga
bertugas menyarankan strategi yang tepat untuk mengarahkan perilaku agen-agen ekonomi
agar perilaku yang ideal dapat terwujud.
Secara keseluruhan dapatlah dikatakan bahwa para ekonomi islam yang bertekad untuk
memulai dengan serius, kini telah dapat memperoleh pengertian luas tentang metoda penelitian
deduktif atau induktif dalam merumuskan teori dan kebijaksanaan islami, karena, merupakan
hal yang shahih untuk suatu teori islami sarat nilai yang ideal dapat mempunyai dimensi waktu
dan ruangwalaupun ekonomi islam adalah bagian dari suatu “sistem”,tetapi ia juga merupakan
suatu ilmu. Perbedaan antara ekonomi positif dan normatif tidak diperlukan, juga tidak
diinginkan.malah metoda penelitian yang dikombinasikan dari induktif atau deduktif yang
konprehensif dan lebih bermutu, karena metode deduktif telah dikembangkan oleh para ahli
hukum islam, sebagaimana yang diterapkan pada ekonomi islam dalam mendeduksikan prinsip
sistem islam itu dari sumber-sumber hukum islam. Dan metose induktif dapat pula digunakan
untuk mendapatkan penyelesaian dari problema ekonomi dengan menunjuk pada keputusan
yang shahih. Namun harus diakui bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk membahas
soal ini menjadi lebih berkualitas dan bermutu.

4. teori permintaan konvensional


Secara rasional antara permintaan dan penawaran yang terjadi pada mekanisme pasar selalu
mengkaitkan dua peristiwa tersebut menjadi satu peristiwa yang berhubungan. Pengertian
permintaan sendiri adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu
dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dalam periode tertentu.
Analisis teori permintaan mengfokuskan hubungan antara permintaan dan perubahan harga.
Hukum permintaan menyatakan bahwa, “ketika harga produk per unit mengalami kenaikan,
maka akan menyebabknan jumlah produk yang diminta mengalami penurunan, dan jika produk
per unit turun dari harga semula, bearti jumlah produk berbanding terbalik dengan harga.
Dimana hukum permintaan ini hanya berlaku jika asumsinya dianggap tetap (ceteris paribus).
 teori permintaan islam
Teori permintaan adalah, “perbandingan lurus antara permintaan dengan harga yaitu
permintaan akan naik apabila harga relatif naik dan sebaliknya permintaan turun jika harga
relatif turun”. Hukum permintaan menyatakan, “bila harga suatu barang naik maka permintaan
akan barang akan turun, sebaliknya jika harga barang tersebut turun maka permintaan akan
naik”. Pernyataan di atas adalah kondisi permintaan dari teori ekonomi konvensional yang
memungkinkan terjadi pada ekonomi Islam meski tidak berlaku keseluruhan. Dalam ekonomi
Islam faktor permintaan bukan hanya dipengaruhi oleh tingkat harga atau faktor-faktor lainnya,
namun juga dipengaruhi oleh barang dan jasa yang memang dikonsumsi. Dalam jumlah barang
yang diminta (permintaan jumlah barang) dalam berbeda dengan non muslim karena seorang
muslim diatur dengan prinsip moderasi (tidak berlebih-lebihan) sehingga dapat dibeli tetap saja
harus dibatasi. Namun secara dasar hukum permintaan ini juga berlaku dalam ekonomi Islam.
 teori penawaran islam
Membahas teori penawaran Islam , kita harus kembali kepada sejarah penciptaan manusia.
Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa
sampai suatu saat segalanya siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptakan dan
diturunkan kemuka bumi.
Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia larangan yang
harus dipatuhi adalah: janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi.Larangan ini tersebar
dibanyak tempat didalam al-qur’an dan betapa Allah sangat membenci mereka yang berbuat
kerusakan dimuka bumi. Meskipun defenisi kerusakan tersebut sangat luas akan tetapi dalam
kaitannya dalam produksi, larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi
islami bukan hanya dilarang mengakibatkan kerukan dalam memanfaatkan alam dan
lingkungan, artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan berobah menjadi
lahan kritis yang mengakibatkan banjir dan longsor, menimbulkan polusi yang diatas ambang
batas yang aman bagi kesehatan.
 teori penawaran konvensional
Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi kegiatan tersebut tentu saja
berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa. Sebagai contoh, apabila suatu proses
produksi, menghasilkan polusi, maka biaya lingkungan dan sosial tersebut harus dihitung dalam
ongkos produksi sehingga ongkos meningkat dan penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva
penawaran akan bergeser kekiri.
Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P). Ini berarti bahwa semakin
tinggi suatu harga produk, semakin memberikan insentif kepada produsen untuk meningkatkan
produksinya dan kemudian menawarkannya kepada konsumen yang membutuhkan. Sebaliknya,
semakin rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen untuk
memproduksi dan menawarkannya. Hal ini disebabkan karena makin rendah suatu harga, makin
kecil suatu keuntungan atau malah timbul kerugian. Sebagai suatu agen ekonomi yang rasional,
produsen akan memutuskan produksinya. Dengan demikian dapatlah digambarkan dalam
sebuah diagram di mana sumbu vertikal adalah harga dan sumbu horizontal adalah jumlah
produk yang ditawarkan kepada masyarakat bahwa kurva penawaran sebagai kurva yang naik ke
kanan. Kedudukan kurva ini bisa berpindah atau bergeser bergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Di samping itu, ongkos produksi juga merupakan faktor penting dalam menentukan penawaran
suatu produk. Ongkos produksi pada gilirannya ditentukan oleh harga dari faktor in put.
Perubahan dalam harga-harga faktor input umumnya dikarenakan adanya perubahan dalam laju
pajak dan subsidi. Sekalipun diasumsikan bahwa tidak terjadi perubahan dalam kebijakan fiskal
pemerintah berkaitan dengan perpajakan atau subsidi, masih ada faktor lain yang sangat
berperan dalam menentukan kedudukan penawaran dalam perekonomian konvensional.
Kemajuan teknologi berperan sangat penting dalam mengurangi ongkos produksi karena
perubahan dalam teknologi yang lebih maju memungkinkan dipakainya cara-cara produksi yang
jauh lebih efisien dan tentu saja lebih murah dari pada sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai