Disusun Oleh :
NIM : A0019053
Kelas : 1B / D3 Keperawatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjakan kehadirat Allah SWT, karna atas limpahan
Karya Tulis Ilmiah ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah banyak mendapat
bimbingan baik berupa materiil maupun sepiritual dari berbagai pihak, maka
1. Bapak Risnanto, SST, M.Kes, selaku ketua Ketua STIKes Bhamada Slawi
yang telah memberi izin kepada penulis untuk menyusun karya tulis
2. Ibu Ita Nur Itsna, S. Kep., Ns selaku pembimbing yang telah membimbing
4. Bapak dan Ibu dosen STIKes Bhamada Slawi yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan.
Penulis
ii
iii
MOTTO
Musuh yang paling berbahaya diatas dunia ini adalah penakut dan
Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
MOTTO...........................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
ABSTRAK.......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2
D. Manfaat Penulisan........................................................................3
1. Pengertian................................................................................5
B. Section Caesarea...........................................................................9
1. Pengertian................................................................................9
2. Indikasi.....................................................................................9
3. Jenis..........................................................................................9
4. Patofisiologi..............................................................................11
iv
v
5. Komplikasi...............................................................................12
C. Asuhan Keperawatan...................................................................12
1. Pengkajian...............................................................................12
2. Fokus Intervensi......................................................................13
3. Evaluasi....................................................................................13
D. Pre Eklampsia...............................................................................14
1. Pengertian................................................................................14
2. Etiologi.....................................................................................14
3. Patofisiologi..............................................................................15
4. Gejala.......................................................................................16
5. Komplikasi...............................................................................16
6. Pencegahan..............................................................................17
7. Penanganan..............................................................................18
A. Pengkajian.....................................................................................21
B. Riwayat Kesehatan.......................................................................21
C. Pola Fungsional.............................................................................22
D. Aspek Psikologis............................................................................25
E. Pemeriksaan Fisik.........................................................................25
F. Status Bayi.....................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
v
vi
160/110 mmHg atau lebih yang disertai proteinuria dan oedema , Pre eklampsia
berat merupakan resiko yang dapat membahayakan ibu serta janin. Sampai saat ini
terjadinya pre eklapsia berat belum diketahui penyebabnya , tetapi pre eklampsia
berat dapat terjadi pada kelompok tertentu misalnya mereka yang mempunyai
asuhan keperawatan post sectio caesaria, membuat analisa data, diagnose, interval,
dan membuat evaluasi pada pasien dengan post sectio casearia atas indikasi pre
eklampsia berat.
kurangnya informasi.
mengenai resiko infeksi masih perlu perawatan lebih lanjut dengan melakukan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan mobiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
melahirkan biasanya terjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa
melahirkan janin melalui suatu insisi pada dinding perut dan rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Prawirohardjo, 2006). SC
kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu Ke-20 pada wanita yang
1
2
tahun 2002 sampai dengan 2003 ibu yang mengalami SC sebanyak 31,9% dari
mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang telah didapat pada tahun 2011
terdapat sebanyak 760 kasus persalinan dengan proses pembedahan SC. Pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
post SC.
post SC.
keperawatan
D. Manfaat Penelitian
2. RS Bhakti Asih
4
3. Institusi Akademik
4. Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi alat genital baru pulih
dan berjalan-jalan.
c. Remote puerenium, adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
komplikasi.
5
6
1) Uterus
Uteri (TFU).
2) Servik
cincin.
bayi lahir tangan masih bsa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat
hilangnya rugae.
7
jalan lahir. Supaya buang air besar (BAB) kembali teratur dapat
cairan yang cukup. Bila dalam waktu 2-3 hari belum dapat BAB dapat
II, besarnya tekanan kepala janin yang menekan pada saat persalinan,
a. Fase taking in
hari 1 sampai ke 2 setelah melahirkan. Pada saat itu fokus perhatian ibu
karena itu kondisi ibu perlu dipahami dengan menjaga komunikasi yang
baik. Pada fase ini perlu diperhatikan pemberian ekstra makanan untuk
proses pemulihannya.
ini ibu merasa khawatir akan ketidak mampuan dan rasa tanggung
c. Fase letting go
B. Sectio Caesarea
1. Pengertian
persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding
perut dan rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh serta berat janin
a. Plasenta previa
b. Panggul sempit
c. Disproporsi safelo-pelvik
e. Partus lama
g. Distosia servik
i. Malprasentasi
1) Letak lintang
2) Letak bokong
3) Gemeli
3. Jenis-jenis Operasi SC
a. Insisi Abdominal
10
jika akses ke segmen bawah sulit. Walaupun bekas luka tidak terlihat,
baik.
b. Insisi Uterus
Jalan masuk kedalam uterus dapat melalui insisi garis tengah atau
uterus bagian atas yang dilakukan untuk memberi lebih banyak akses,
4) Keadaan lain
akses tidak ada kuat tanpa memperhatikan insisi segman bawah. Insisi
4. Patofisiologi
plasenta privia, panggul sempit, partus tak maju, pre-eklampsi, partus lama,
ketuban pecah dini dan mal presentasi janin. Kondisi tersebut menyebabkan
Selain itu, dalam proses pembedahan juga dilakukan tindakan insisi pada
jaringan, pembuluh darah, dan saraf-saraf disekitar daerah insisi. Hal ini
daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post operasi, yang bila
(Sarwono,2005).
5. Komplikasi
suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit
kembing, dan bersifat berat yang ditandai dengan peritonealis, sepsis dan
usus paralitik.
b. Pendarahan
c. Komplikasi lain seperti luka kandung kemih, emboli paru, dan keluhan
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
13
akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien, baik yang
a. Data Subyektif
2) Keluhan utama
3) Riwayat Perkawinan
4) Riwayat Kesehatan
5) Riwayat Obstetri
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
3) Pemeriksaan Penunjang
2. Fokus Intervensi
mekanisme bedah.
14
sirkulasi.
perawatan payudara.
D. PRE-EKLAMPSIA
1. Pengertian
penyakit yang mempunyai dua atau lebih gejala seperti tekanan sistolik
>160 mmHg, tekanan darah diestolik >110 mmHg, proteinuria > 5 g dalam
24 jam, oliguris < 400 ml/24 jam, keluhan serebral, nyeri epigastrium,edema
2. Etimologi
manusia. Tanda dan gejala timbul hanya selama masa hamil dan menghilang
dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang
3. Patofisiologi
disertai dengan retensi garam dan air. Pada beberapa kasus lumen arteriola
demikian kecilnya sehingga hanya dilalui oleh satu sel darah merah. Bila
yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi dari pada kehamilan
4. Gejala
gejalanya adalah :
a. Tekanan darah sistolik >160 mmHg, tekanan darah diastolik > 110
mmHg.
f. Nyeri epigastrium
g. Skotoma dan ganguan virus lain atau nyeri frontal yang berat
h. Pendarahan retina
i. Odema pulmonum
j. Koma
5. Komplikasi Preeklampsia
eklapsi
17
diketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau
g. Odema paru-paru.
platelet
j. Kelainan ginjal
k. Komplikasi lain, lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat
dan berbaring. Diet tinggi protein, dan rendah lemak, karbohidrat, garam
dapat dihilangkan.
air krtuban.
a. Jika tekanan diastolik tetap lebih dari 110 mmHg, berikan obat,
1) Labetolol 20 mg IV, jika tekanan diastolik tetap > 110 mmHg, berikan
tambahan 5 mg sublingual.
jam.
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Bhakti Asih Brebes, pada tanggal 12 Mei 2018 pukul 07.30 WIB. Pengkajian
sumber informasi didapat dari klien, keluarga dan rekam medik diruang
rumah tangga. Klien masuk rumah sakit pada tanggal 11 Mei 2018 jam 15.20
176555, Sedangkan penanggung jawab klien adalah suami klien yang bernama
B. Riwayat Kesehatan
dilakukan pada jam 19.00 WIB. Pada saat pengkajian klien mengatakan
21
Page | 22 22
dan nyeri terasa setap saat pada saat klien bergerak. Klien terlihat meringis
3. Riwayat Obstetri
dengan siklus normal yaitu 28 hari, lama haid 6 hari, tidak ada gangguan
apa-apa meskipun ini kehamilan pertama, tetapi saat klien akan mengalami
persalinan tekanan darah klien naik 160,90 mmHg sehingga oleh bidan
C. POLA FUNGSIONAL
2. Pola Nutrisi
Page | 23 23
dan lauk yang berbeda setiap hari, minum air putih 8-10 gelas perhari. Tidak
ada alergi makanan, nafsu makan baik. Pada waktu dirawat klien
mangatakan makan 3x sehari dari makanan yang disediakan rumah sakit dan
minum air putih 8 gelas perhari, tidak ada keluhan mual dan muntah, makan
3. Pola Eliminasi
konsistensi padat, warna kekuningan dan berbau khas serta BAK 6-7 kali
perhari urine warna kekuningan dan berbau khas.Pada saat dirawat klien
mengatakan belum BAB, serta tidak ada masalah dalam BAK, klien
sembuh setelah menjalani operasi dan bisa beraktifitas seperti biasa serta
merawat bayinya.
Klien kadang tidur siang. Klien tidur sekitar jam 21.00 WIB dan bangu tidur
terasa sakit pada luka bekas operasinya dan untuk menyusui bayinya.
ikhlas dan sabar. Klien mengatakan selalu berkomunikasi dengan suami dan
keluarga. Klien dapat mengenali dirinya sendiri dan berharap bisa cepat
sembuh dan pulang kerumah. Klien menyadari sekarang dirinya tidak hanya
dan keluarga.
Page | 25 25
Selama sakit klien hanya berdoa agar cepat sembuh dan biar cepat
D. ASPEK PSIKOLOGI
1. Reva Rubin : pada saat pengkajian klien masih dalam proses Talking in
E. PEMERIKSAAN FISIK
3. Pemeriksaan Fisik
bersih.
f. Mulut : Tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, tidak ada karies gigi.
i. Jantung
j. Paru
Perkusi : sonor
k. Abdomen
perut bagian bawah, balutan terlihat bersih, tidak ada kemerahan sekitar
luka
Perkusi : tympani
rubra
n. Ekstremitas
Page | 27 27
detik
F. STATUS BAYI
1. Antropometri
BB : 3000 gram LK : 34 cm
PB : 46 cm Lila : 9,5 cm
2. TTV
RR : 30 x/menit
3. Reflek
Medika
Jakarta: EGC
Pustaka
28