Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga,siswa
sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu
hal tidak belum membutuhkan pekerjaan alam makalah ini, saya akan mengulas sebagian
kecil masalah pengangguran di Indonesia dan memberikan sedikit bantuan solusi yang saya
harap akan membantu dalam menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di
Indonesia. Keterbatasan lapangan pekerjaan di indonesia khuusnya di kota besar sangatlah
tinggi dari tahun ketahun, sehingga berpotensi untuk tidakdapat tertampungnya lulusan
program pendidikan di lapangan kerja setiaptahun selalu meningkat tidak pernah
mengalami penurunan. Lapangan pekerjaan merupakan indikator penting tingkat
kesejahteraan masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada sementara dampak sosial dari
jenis pengangguran ini relatif lebih besar dan banyak efek negatif dari halini salah satunya
tingkat kriminalitas tiap daerah juga ikut bertambah karena dorongan ekonomi. Mengingat
kompleksnya masalah ini, maka upaya pemecahannya pun tidak sebatas pada kebijakan
sektor pendidikan saja,namun merembet pada masalah lain secara multi dimensional. Di
samping itu tentu saja akan menciptakan angka produktivitas sosial yang rendah, yangakan
menurunkan tingkat pendapatan masyarakat nantinya. Pengangguran merupakan masalah
serius yang dihadapi dalam pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan
saat ini.
Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja
yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang
mencari pekerjaan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
b) Pengangguran Struktural
Pengangguran strutktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan perubahan
struktur perekonomian. Contohnya peralihan perekonomian dari sektor perkebunan
ke sektor industri. Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja
karena mereka terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan
diri bila ingin bekerja di sektor industri. Dikatakan pengangguran struktural karena
sifatnya yang mendasar.
Pengangguran ini terjadi bila terdapat ketidakseesuaian antara penawaran
tenaga kerja dengan permintaan atas pekerjaan yang tersedia. Ketidaksesuaian ini
bisa terjadi karena permintaan atas jenis tenaga kerja tertentu meningkat dan jenis
tenaga kerja lainnya menurun. Pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan
yang dibuthkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia. Ini juga dapat terjadi
akibat adanya perubahan struktur perekonomian. Dengan berkembang dan makin
majunya suatu perekonomian, maka input (tenaga kerja) yang dibutuhkan
mengalami pergeseran. Karena kebutuhan tenaga kerja akan mengalami perubahan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang tersedia (juga mengalami perubahan).
Bilamana tenaga kerja terlambat untuk mengikuti perubahan permintaan tenaga
kerja tadi, maka akan timbul pengangguran yang disebabkan perubahan struktur
perekonomian sebuah negara.
c) Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh sistem yang
tidak bisa mempertemukan antara pembuka lowongan kerja dan pencari kerja.
entah itu karena kendala informasi, waktu ataupun geografi. Pengangguran ini bisa
dikelompokkan dalam pengangguran sukarela, karena pengangguran ini timbul
hanya karena perpindahan seseorang dari pekerjaaan yang satu ke pekerjaan yang
lainnya karena ingin mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi (pekerjaan yang
lebh baik). Pengangguran jenis ini bersifat sementara dan terjadi karena adanya
kesenjangan antara pencari kerja dengan lowongan kerja.
d) Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga kerja
manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga
mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat, mudah dan hemat biaya.
Pengangguran ini merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya
penggunaan alat-alat tenologi yang semakin modern. Seperti contohnya adalah
sebelum adanya alat penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk
padi bekerja, setelah ada mesin penggiling padi, ia menjadi pengangguran karena
tenaga nya sudah tidak dibutuhkan lagi karena sudah digantikan oleh mesin yang
kerjanya lebih cepat.
a) Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan
sedang berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan oleh
lapangan kerja yang tidak tersedia atau tidak adanya kecocokan antara lowongan
kerja dan latar belakang pendidikan.
d) Pengagguran Musiman
Pengguran musiman adalah pengangguran yang tidak dapat bekerja ketika
pergantian musim, misalnya orang-orang yang bekerja sebagai petani sawah
mereka akan bekerja selama musim panen setelah itu mereka menganggur
menunggu musim berikutnya. Begitupun misalnya dengan nelayan. Bentuk
pengangguran ini merupakan pengangguran yang sering sekali wujud dalam sektor
pertanian di negara-negara berkembang. Pengangguran ini berkaitan erat dengan
fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek. Pengangguran musiman adalah
pengangguran yang terjadi pada masa-masa tertentu dalam suatu tahun. Biasanya
pengangguran seperti itu berlaku pada masa-masa dimana kegiatan bercocok tanam
sedang menurun kesibukannya. Waktu di antara menuai dan bercocok tanam
berikutnya, dan waktu sudah menanam bibit dan masa mengutip hasilnya adalah
masa-masa yang kurang sibuk dalam kegiatan pertanian. Di dalam waktu tersebut
banyak di antara para petani yang tidak melakukan pekerjaan sama sekali, berarti
mereka sedang dalam keadaan menganggur. Tetapi pengangguran itu adalah untuk
sementara sajam dan berlaku dalam waktu-waktu tertentu.
Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah
rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang
cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat
membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.
Tak hanya pemerintah, masyarakat pun diimbau untuk dapat menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang lain.
Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja
sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang
mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu
usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.
Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non-formal. Pendidikan non-formal bisa
berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta
diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mempu menciptakan suatu lapangan
pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa melamar
pekerjaan.
Kesimpulan
Angka pengangguran di Indonesia yang sangat tinggi mencapai berjuta-juta merupakan
masalah yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia. Dampak pengangguran juga sangat
berperan bagi masyarakat dari segi ekonomi, sosial serta bidang pembangunan ekonomi. Maka
dari itulah strategi komunikasi pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka
panjang yang realistis mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan maupun
dikurangi. Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran, maka
penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat dikurangi. Berbagai
masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini berakar dari kesulitan hidup atau
kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan.
Dari pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran
masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling
utama.
Pengangguran di sebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan
kesempatan kerja, struktur lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga
terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, meningkatnya peranan dan aspirasi
angkatan kerja wanita salam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia, penyediaan dan
pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah. Pemerintah
harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan
kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk
bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-
masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas
dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya
pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
D. Manfaat....................................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................................6
A. Faktor Yang Dapat Meningkatkan Pengangguran..............................................................6
B. Jenis – Jenis Pengangguran....................................................................................................7
C. Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Tingkat Pengangguran.....................9
BAB III. PENUTUP.........................................................................................................................11
Kesimpulan....................................................................................................................................11
Saran..............................................................................................................................................11