Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENINGKATNYA PENGANGGURAN DI DESA

NAMA : Diah Ayu Puspita Sari


NIM : 30401800079
FAKULTAS : Ekonomi
PRODI : S1 Manajemen
DOSEN : Leli Nisfi Setiana M.Pd

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat,karunia, dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Meningkatnya Pengangguran di Desa“ sebagai
salah satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini kami susun berdasarkan sumber-sumber tertulis baik dalam suatu bidang mata
kuliah maupun dari media teknologi ataupun elektronika.
Dengan segala kerendahan hati kami menyajikan makalah ini, sebab kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kendati demikian kami telah berusaha
maksimal agar makalah ini menjadi sebuah tugas yang memiliki nilai bermanfaat.
Kami menyadari bahwa dalam makalah yang kami sesuai ini masih banyak kekurangan
dan kekeliruan baik mengartikan maupun isi dari makalah ini. Namun demikian setidaknya dapat
memberikan gambaran secara minimal hasil kami menolak segala kajian tentang judul makalah
ini.
Oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat perbaikan serta penyempurnaan makalah ini
kami menerima dengan segala kelapangan dada dan kami mengucapkan mohon maaf atas segala
kekurangan dan terima kasih bila ada saran dan kritik Untuk penyempurnaan agar di masa akan
datang kami dapat membuat makalah lebih baik.
Semoga Allah SWT meridhoi usaha serta kerja kami, dan diharapkan Makalah ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca dan semua pihak.

Penulis
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yangsangat banyak


serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, ini membuat Indonesia pantas
disebut sebagai negara yang kaya akan sumber dayanya, baik pada sumber daya alam
maupun sumber daya manusianya. Hal ini harusnya dapat memberikan keuntungan besar
untuk perekonomian diIndonesia.Namun hal itu belum bisa terwujud karena keadaan di
Indonesia sekarang tidak seperti yang kita bayangkan. Ini Karena pemerintah Indonesia
yang belum dapat mengefesiensikan sumber daya alam dan manusianyayang melimpah.
Faktanya sekarang, banyak warga Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan atau dengan
kata lain menjadi pengangguran dinegaranya sendiri.Pengangguran ada karena jumlah
populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat tanpa ada keseimbangan antara lahan
untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah itu. Pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja sampai tahun yang sedang mencari
pekerjaan dan belum mendapatkannya

Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga,siswa
sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu
hal tidak belum membutuhkan pekerjaan alam makalah ini, saya akan mengulas sebagian
kecil masalah pengangguran di Indonesia dan memberikan sedikit bantuan solusi yang saya
harap akan membantu dalam menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di
Indonesia. Keterbatasan lapangan pekerjaan di indonesia khuusnya di kota besar sangatlah
tinggi dari tahun ketahun, sehingga berpotensi untuk tidakdapat tertampungnya lulusan
program pendidikan di lapangan kerja setiaptahun selalu meningkat tidak pernah
mengalami penurunan. Lapangan pekerjaan merupakan indikator penting tingkat
kesejahteraan masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada sementara dampak sosial dari
jenis pengangguran ini relatif lebih besar dan banyak efek negatif dari halini salah satunya
tingkat kriminalitas tiap daerah juga ikut bertambah karena dorongan ekonomi. Mengingat
kompleksnya masalah ini, maka upaya pemecahannya pun tidak sebatas pada kebijakan
sektor pendidikan saja,namun merembet pada masalah lain secara multi dimensional. Di
samping itu tentu saja akan menciptakan angka produktivitas sosial yang rendah, yangakan
menurunkan tingkat pendapatan masyarakat nantinya. Pengangguran merupakan masalah
serius yang dihadapi dalam pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan
saat ini.

Tiap negara dapat memberikan definisi yang berbeda mengenai definisi


pengangguran. Nanga (2005: 249) mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di
mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan
dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus penduduk 2001
mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh
pekerjaan (BPS, 2001: 8).
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam
perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan definisi pengangguran
yaitu:

Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja
yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang
mencari pekerjaan.

Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh


karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara
terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau
masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan. Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang
dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya.

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya


pengangguran, produktivitas dan pendapatan baik itu masyarakat maupun pemerintah atau
negara akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah
sosial, dan masalah ekonomi lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor yang dapat meningkatkan pengangguran ?


2. Sebutkan jenis – jenis pengangguran !
3. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran ?
4. Bagaimana dampaknya apabila pengangguran akan terus meningkat ?

C. Tujuan

 Untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada Mahasiswa.


 Untuk menambah wawasan Mahasiswa.
 Untuk mengenal lebih banyak tentang pengangguran.

D. Manfaat

 Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.


 Mengenalkan tentang pengangguran.
 Dapat menganalisis tentang pengangguran.
 Mengajak Mahasiswa untuk berfikir kritis.
BAB II. PEMBAHASAN

A. Faktor Yang Dapat Meningkatkan Pengangguran

 Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Lapangan Pekerjaan Tidak Seimbang


Saat ini memang banyak sekali lulusan – lulusan sarjana bahkan magister yang bisa
dibilang berpengalaman, namun karena kurangnya lowongan pekerjaan yang tersedia,
inilah yang membuat banyaknya pengangguran di Indonesia. Apalagi saat ini populasi
di Indonesia sedang banyak – banyaknya.
 Kemajuan Teknologi
Saat ini sudah banyak pabrik yang hanya membutuhkan sedikit pekerja karena
kebanyakan posisi nya sudah diambil oleh robot. Selain biaya lebih murah,
menggunakan robot juga membuat pekerjaan lebih cepat.
 Keterampilan dan Pengalaman Pemohon Tidak Sesuai Kriteria
Setiap perusahaan sudah tentu memiliki kriteria dalam menerima karyawan, namun
tentu saja akan ada persaingan dalam hal ini. Semakin tinggi keterampilan seseorang
dalam suatu posisi maka akan semakin mudah pula dia diterima. Beda hal nya dengan
yang baru saja bekerja, biasanya mereka akan sulit untuk diterima karena perusahaan
membutuhkan kriteria yang sesuai dengan posisi yang mereka butuhkan.
 Kurangnya Pendidikan
Semakin tinggi gelar dan derajat seseorang, maka akan semakin mudah dia
mendapatkan pekerjaan, sehingga jika ada seseorang yang tingkat pendidikannya
rendah, biasanya dia akan menjadi buruh kasar saja, apalagi jika seseorang itu tidak
memiliki jiwa usaha.
 Kemiskinan
Orang yang tumbuh di lingkungan dan keluarga miskin, biasanya juga akan tumbuh
menjadi orang yang kekurangan pula. Hal ini dikarenakan kebanyakan rakyat bawah
Indonesia tidak bisa mengenyam pendidikan yang baik, sehingga banyak dari mereka
yang menganggur.
 PHK
Biasanya, perusahaan melakukan PHK untuk menstabilkan sistem kerja. Pemutusan
Hubungan Kerja bisa dibilang suatu hal yang paling ditakuti karyawan swasta, karena
jika kontrak kerja habis atau adanya pengurangan karyawan yaitu PHK, karyawan
swasta yang asalnya bekerja di perusahaan tersebut akan kebingungan mencari
pekerjaan di tempat lain.
 Tempat Tinggal Jauh
Sebuah kota yang kurang atau tidak berkembang biasanya merupakan sarang bagi
pengangguran. Banyak alasan kenapa mereka menganggur, mulai dari tempat tinggal
yang jauh dari domisili, karena kurang mampu sehingga tidak bisa mencoba
peruntungan dan lain sebagainya.
 Persaingan Pasar Global
Saat ini di Indonesia sudah ada banyak perusahaan asing yang didirikan, namun mereka
lebih memilih menggunakan tenaga kerja dari negara lain dibandingkan tenaga kerja
dari Indonesia. Alasannya karena keterampilan juga kemampuan tenaga kerja lokal
masih tidak sesuai dengan persyaratan mereka.
 Kesulitan Mencari Lowongan Kerja
Ada banyak perusahaan yang tidak mengumumkan posisi yang dibutuhkan dengan baik,
sehingga banyak orang yang memiliki potensial besar ketinggalan dan kehilangan
informasi. Banyak perusahaan – perusahaan yang hanya mengumumkannya dengan
hanya menempelkan kertas di gedungnya. Selain itu juga biasanya pencari kerja sering
malas untuk mencari informasi lowongan pekerjaan.
 Harapan Untuk Calon Pekerja Terlalu Tinggi
Tentu saja setiap perusahaan menginginkan tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman. Namun biasanya jika ketika seleksi yang ketat tidak ada yang sesuai,
banyak dari mereka yang sama sekali tidak menerima tenaga kerja.

B. Jenis – Jenis Pengangguran

 Jenis pengangguran berdasarkan sebab terjadinya terbagi menjadi 4 jenis :

a) Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)


Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu negara. Ketika
perekonomian mengalami kemunduran daya beli masyarakat pun akan menurun.
Akibatnya perusahaan akan mengurangi produksi dan perusahaan banyak
memberhentikan karyawannya. Pengangguran Siklis / Siklikal (Cyclical
Unemployment) atau pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.
Jenis pengangguran ini terjadi apabila permintaan secara keseluruhan akan
tenaga kerja sangat rendah, apabila terjadi kemerosotan jumlah pengeluaran
masyarakat untuk jenis produksi tertentu dan akan menyebabkan terjadinya
pengurangan produksi sehingga ini menyebabkan pengurangan tenaga kerja dalam
bidang industri tersebut. Pengangguran tenaga kerja ini yang menyebabkan
timbulnya pengangguran.

b) Pengangguran Struktural
Pengangguran strutktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan perubahan
struktur perekonomian. Contohnya peralihan perekonomian dari sektor perkebunan
ke sektor industri. Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja
karena mereka terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan
diri bila ingin bekerja di sektor industri. Dikatakan pengangguran struktural karena
sifatnya yang mendasar.
Pengangguran ini terjadi bila terdapat ketidakseesuaian antara penawaran
tenaga kerja dengan permintaan atas pekerjaan yang tersedia. Ketidaksesuaian ini
bisa terjadi karena permintaan atas jenis tenaga kerja tertentu meningkat dan jenis
tenaga kerja lainnya menurun. Pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan
yang dibuthkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia. Ini juga dapat terjadi
akibat adanya perubahan struktur perekonomian. Dengan berkembang dan makin
majunya suatu perekonomian, maka input (tenaga kerja) yang dibutuhkan
mengalami pergeseran. Karena kebutuhan tenaga kerja akan mengalami perubahan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang tersedia (juga mengalami perubahan).
Bilamana tenaga kerja terlambat untuk mengikuti perubahan permintaan tenaga
kerja tadi, maka akan timbul pengangguran yang disebabkan perubahan struktur
perekonomian sebuah negara.
c) Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh sistem yang
tidak bisa mempertemukan antara pembuka lowongan kerja dan pencari kerja.
entah itu karena kendala informasi, waktu ataupun geografi. Pengangguran ini bisa
dikelompokkan dalam pengangguran sukarela, karena pengangguran ini timbul
hanya karena perpindahan seseorang dari pekerjaaan yang satu ke pekerjaan yang
lainnya karena ingin mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi (pekerjaan yang
lebh baik). Pengangguran jenis ini bersifat sementara dan terjadi karena adanya
kesenjangan antara pencari kerja dengan lowongan kerja.

d) Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga kerja
manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga
mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat, mudah dan hemat biaya.
Pengangguran ini merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya
penggunaan alat-alat tenologi yang semakin modern. Seperti contohnya adalah
sebelum adanya alat penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk
padi bekerja, setelah ada mesin penggiling padi, ia menjadi pengangguran karena
tenaga nya sudah tidak dibutuhkan lagi karena sudah digantikan oleh mesin yang
kerjanya lebih cepat.

 Jenis pengangguran berdasarkan lama waktu kerja terbagi 4, diantaranya:

a) Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan
sedang berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan oleh
lapangan kerja yang tidak tersedia atau tidak adanya kecocokan antara lowongan
kerja dan latar belakang pendidikan.

b) Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu/Setengah Pengangguran


Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang mempunyai pekerjaan
namun jam kerja hanya sedikit atau tidak seusai standar 7-8 per hari sehingga
penghasilan mereka pun kadang tidak mencukupi.

c) Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)


Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang yang mempunyai
pekerjaan tapi produktivitasnya rendah. entah itu karena ketidak sesuaian latar
belakang pendidikan dengan pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini
menyebabkan produktivitas kerja yang rendah.

d) Pengagguran Musiman
Pengguran musiman adalah pengangguran yang tidak dapat bekerja ketika
pergantian musim, misalnya orang-orang yang bekerja sebagai petani sawah
mereka akan bekerja selama musim panen setelah itu mereka menganggur
menunggu musim berikutnya. Begitupun misalnya dengan nelayan. Bentuk
pengangguran ini merupakan pengangguran yang sering sekali wujud dalam sektor
pertanian di negara-negara berkembang. Pengangguran ini berkaitan erat dengan
fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek. Pengangguran musiman adalah
pengangguran yang terjadi pada masa-masa tertentu dalam suatu tahun. Biasanya
pengangguran seperti itu berlaku pada masa-masa dimana kegiatan bercocok tanam
sedang menurun kesibukannya. Waktu di antara menuai dan bercocok tanam
berikutnya, dan waktu sudah menanam bibit dan masa mengutip hasilnya adalah
masa-masa yang kurang sibuk dalam kegiatan pertanian. Di dalam waktu tersebut
banyak di antara para petani yang tidak melakukan pekerjaan sama sekali, berarti
mereka sedang dalam keadaan menganggur. Tetapi pengangguran itu adalah untuk
sementara sajam dan berlaku dalam waktu-waktu tertentu.

C. Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Tingkat Pengangguran

Untuk menghindari akibat buruk pengangguran diatas, diperlukan beberapa cara


untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya :

 Cara mengatasi pengangguran secara umum :

 Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah
rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang
cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.

 Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat
membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.

 Tak hanya pemerintah, masyarakat pun diimbau untuk dapat menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang lain.

 Mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan


membuat kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di banyak
daerah. Hal ini juga termasuk cara mengatasi pengangguran, sehingga orang yang tidak
berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah mereka
miliki.

 Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja
sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang
mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu
usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.

 Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non-formal. Pendidikan non-formal bisa
berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta
diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mempu menciptakan suatu lapangan
pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa melamar
pekerjaan.

 Cara mengatasi pengangguran menurut jenis-jenis pengangguran :


 Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural terjadi karena perubahan struktur ekonomi, misalnya dari agraris
ke industri. Untuk mengatasi pengangguran struktural bisa dilakukan cara-cara berikut :
a. Memindahkan para pengangguran ketempat yang lebih membutuhkan.
b. Membuka  pendidikan  dan  pelatihan  bagi  para  pengangguran agar dapat mengisi
lowongan pekerjaan yang sedang membutuhkan.
c. Mendirikan industry dan proyek padat karya untuk menampung para penganggur.
d. Meningkatkan  mobilitas  (perputaran)  modal  dan  tenaga  kerja  agar mampu menyerap
para penganggur.
e. Menyadarkan   masyarakat   akan   pentingnya   menguasai  teknologi  modern  
dalam rangka menyesuaikan struktur perekonomian.

 Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)


Pengangguran konjungtural terjadi  karena naik turunnya kegiatan perekonomian yang
suatu
saat   mengakibatkan  turunnya  daya  beli   masyarakat  yang   di  ikuti  oleh turunnyaperm
intaan terhadap  barang  dan  jasa. Untuk  mengatasi pengangguran konjungtural, bisa
dilakukan cara-cara berikut :
a. Meningkatkan daya beli masyarakat dengan membuka berbagai proyek-proyek
pemerintah.
b. Mengarahkan  masyarakat  agar menggunakan pendapatannya untuk membeli
barang dan jasa sehingga permintaan terhadap barang dan jasa meningkat.
c. Menciptakan  teknik - teknik  pemasaran  dan  promosi yang menarik agar
masyarakat tertarik membeli barang dan jasa.
.    
 Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Pengangguran  friksional  terjadi karena adanya pekerja yang ingin pndah mencari
pekerjaan yang  lebih  baik  dan  cocok di perusahaan lain. Untuk mengatasi pengangguran
ini bisa dilakukan cara menyediakan sarana  informasi  lowongan kerja yang cepat, mudah
dan murah kepada pencari kerja. Misalnya, dengan menempelkan iklan-iklan lowongan
kerja di tempat-tempat umum.

 Cara Mengatasi Pengangguran Musiman


Pengangguran musiman  terjadi karena perubahan musim atau karena perubahan
permintaan tenaga  kerja  secara berkala. Cara yang dilakukan untuk mengatasi
pengannguran musiman, antara lain;
a. Memberikan  latihan  keterampilan  yang  lain  seperti  menjahit,  mengelas, menyablon,da
n membordir.  Dengan  demikian,  mereka  dapat  bekerja  sambil menunggu  datangnya
musim tertentu.
b.  Segera member informasi bila ada lowongan kerja di sektor lain.
BAB III. PENUTUP

Kesimpulan
Angka pengangguran di Indonesia yang sangat tinggi mencapai berjuta-juta merupakan
masalah yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia. Dampak pengangguran juga sangat
berperan bagi masyarakat dari segi ekonomi, sosial serta bidang pembangunan ekonomi. Maka
dari itulah strategi komunikasi pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka
panjang yang realistis mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan maupun
dikurangi. Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran, maka
penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat dikurangi. Berbagai
masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini berakar dari kesulitan hidup atau
kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan.

Dari pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :

Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran
masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling
utama.
Pengangguran di sebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan
kesempatan kerja, struktur lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga
terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, meningkatnya peranan dan aspirasi
angkatan kerja wanita salam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia, penyediaan dan
pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.

Saran

Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah. Pemerintah
harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan
kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk
bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-
masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas
dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya
pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
D. Manfaat....................................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................................6
A. Faktor Yang Dapat Meningkatkan Pengangguran..............................................................6
B. Jenis – Jenis Pengangguran....................................................................................................7
C. Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Tingkat Pengangguran.....................9
BAB III. PENUTUP.........................................................................................................................11
Kesimpulan....................................................................................................................................11
Saran..............................................................................................................................................11

Anda mungkin juga menyukai