Anda di halaman 1dari 101

Member of

lrrtmn.>tlomtl
f<:Ntlion
af A<:«>unt nt;s

!KATAN AKUNTANINDONESIA
h1>·1i111w of /11J<>•l<' i<1 C!.»1r!r ed ,,,.,"'l!"lltin/,

STA N DA R AKUNTA NSI


KEUA NGAN

PSAK 1
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
·-·-----= ·-·-·-·-····--·············----···-···-················--·-·---·-···-···-········-·----·---·-·--·-·---
···········---·····--··-···--··-········
i:.:1 Hal< Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA
·-----··------------:'.!! -_i:'_<?. ----_A.!:i9_A._N ...................................--------------------· ····!' -!-
----··

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PSAK 1 (2009): Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi IAS 1


Presentation of Financial Statements per 1 Januari 2009 clan disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK
IA!) pada tanggal 15 Desember 2009. PSAK 1 (2009) menggantikan
PSAK 1 (1998), PSAK
1 (1994), clan PAI 1984 Bab II Pasal 5. PSAK 1 (2009) juga menggantikan
PSAK 6 (Reformat 2007): Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan
dalam Tahap Pengembangan untuk mengatur selain bagian yang diatur
dalam PSAK 19 (2000): Aset Takberwujud.

PSAK 1 (2013), yang merupakan adopsi dari IAS 1 efektif per 1Januari
2013, menggantikan PSAK 1 (2009) clan disahkan oleh DSAK IA! pada
tanggal 19 Desember 2013.

Penyesuaian PSAK 1 (2014) mengadopsi IAS 1 efektif per 1 )anuari 2014


clan disahkan oleh DSAK IA! pada tanggal 27 Agustus 2014.

Amendemen PSAK 1 tentang Prakarsa Pengungkapan mengadopsi


Amendemen IAS 1 Disclosure Initiatives efektif per 1 Januari 2016 clan
disahkan oleh DSAK IA! pada tanggal 28 Oktober 2015. Amendemen ini
mengklarifikasi beberapa persyaratan penyajian clan pengungkapan yang
ada pada PSAK 1 clan meyakinkan bahwa entitas dapat menggunakan
pertimbangannya ketika menerapkan persyaratan tersebut. Amendemen ini
juga mengklarifikasi persyaratan yang ada dalam PSAK 1 paragraf 82A.
·---------·------------··········---------------------· ·····-------------------------------------· -······--------------------· ----·····--
·------------------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak Ill
-------=-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

--------•------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PENGANTAR

PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan telah disahkan oleh Dewan


Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013.

PSAK 1 ini merevisi PSAK 1 tentang Penyajlan Laporan Keuangan yang telah
diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2009.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

Jakarta, 19 Desember 2013


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Setiyono Miharjo Anggota
lrsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Eddy R. Rasyid Anggota
Llauw She Jin Anggota
Sylvia Veronica Anggota
Siregar Fadilah Anggota
Kartikasasi Teguh Anggota
Supangkat Anggota
Yunirwansyah Anggota
Djohan Pinnarwan Anggota
Dani! S. Handaya ;Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo

····························--······················....··-·-·-
··················- ···················-········--···················

·····
Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INOONESIA - Dileraog memf!Jto..lropi atau memperbanyak V
··-··· -·······················--······-······················-··········-
·-···········-·····················..·················-
.- . Hak Clp!a @ 2018 !KATAN AKUNTANINOONESIA ·
...............----Y! .0. --'5Yf'.-!
t!!!?.'::!!........................._ .................····-·-·-·-···-············ P_ --l!li
········

PENGANTAR PENYESUAIAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas


PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal 27 Agustus 2014.

Jakarta, 27 Agustus 2014


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua


Danil S. Handaya Wakil Ketua
Djohan Pinnarwan Wakil Ketua
Setiyono Miharjo Anggota
Irsan Gunawan Anggota
Budi Susanto Anggota
Sylvia Veronica Siregar Anggota
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Anggota
Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko
···········-·-----··-···-···-- -······-··-·····--··-·······-···················-------
-----·........······---------···········-·-·····
Hak Cipta. @ 2018 !KATAN AKUNIAN INDONEStA ..:.: Di!arang memfoto.kcpi atau memperbanyak Vil
·····-··
•·······························•·•·•·•···•···················•···•··•·•·•··········
··········•··•···•·•·•·•················•······•·•··········
.- Hak Cipta 0 2016 !KATAN AKUNTANINDONESIA
PENGANTAR AMENDEMEN

Amendemen PSAK l: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa


Pengungkapan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 28 Oktober 2015.

Amendemen PSAK 1 ini merupakan adopsi dari Amendemen IAS 1


Disclosure Initiatives yang berlaku efektif per 1 Januari 2016.

Jakarta, 28 Oktober 2015


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Djohan Pinnarwan Ketua


Dani! S. Handaya Wakil Ketua
Patricia Anggota
Lianny Leo Anggota
Teguh Anggota
Supangkat Anggota
I. B. Aditya Jayaantara Anggota
P. M. John L. Hutagaol Anggota
Kristianto Andi Handoko Anggota
Indra Wijaya Anggota
Singgih Wijayana Anggota
Friso Palilingan

...................................................................................................................................................
..........
Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INOONESIA - Diiarang memfotc·kopi atau mempelbanyak IX
······---------··--··-·······------···-··-·-·············-········--·-·-·-·--··-·-·-·-·-
·····-·-·-·-·-··-·-·-·-·-················---·········-····
1111 . Hak Cipla © 2018 IKATAl'!.AKUNTAN INDONESIA
··········-·····P-!:1Ylf\ll_!:>.:!:_9N i5..L!!;:l:l(lf>: •••••••........••••••....•..--••...._ •..-
••.....•••...•......•••_..._I'.--·····

PERBEDAAN DENGAN IFRSs

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi seluruh pengaturan dalam


!AS 1Presentation of Financial Statements efektif per 1Januari 2017, kecuali:

1. IAS I paragraf 01 tentang tujuan dengan menambahkan kalimat ... yang


selanjutnya disebut "Laporan· Keuangan";

2. IAS 1 paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan penambahan kalimat


yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah,
karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101:
Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

3. IAS 1 paragraf 07 tentang definisi Standar Akuntansi Keuangan dengan


mengakomodir peran Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK IAI)
dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS !AI) sebagai penyusun
Standar Akuntansi, serta regulator pasar niodal untuk entitas yang
. berada di bawah pengawasannya.

4. !AS 1 paragraf 10 tentang komponen laporan keuangan dengan


menghilangkan kalimat yang memperkenankan entitas menggunakan
judul lain untuk komporien laporan keuangari, supaya menciptakan
keseragaman untuk judul komponen laporan keuangan.

5. PSAK 1 paragraf l4a tentang tanggung jawab atas laporan keuangan,


karena peraturan perundang-undangan tidak mengatur pihak yang
bertanggung jawab atas laporan keuangan untuk seluruh entitas, tetapi
hanya untuk sebagian entitas.

6. Catatan kaki pada IAS 1 bagian tujuan tentang Kerangka Konseptual


Pelaporan Keuangan (KKPK) tidak diadopsi karena KKPK telah
·mengadopsi the Conceptual Framework for Financial Reporting per
1 fanuari 2016.

·······································-
··············································································
···-·················· ···-
···
Hak Clpta @ 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA -- 01/arang memfotO·kopl ittau memparbanyak X!
e.'.';':!
....... il!.f'1'.l_Y(IJ_lf: ..
t;)':!............................................................................f'.K- ................

7. IAS 1 paragraf 19-22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu


Standar Akuntansi Keuangan tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan
konteks di Indonesia. Pengaturan IAS 1paragraf 23-24 diadopsi menjadi
PSAK 1 paragraf 23-24 mengenai pengungkapannya, tetapi dengan
menghilangkan kalimat "but the relevant regulatory framework prohibits
departure from the requirement " dalam IAS 1 paragraf 23.

8. lAS 1 paragraf 139 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini


dihilangkan karena penerapan dinl hanya dapat dilakukan dengan tepat
jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan
menjadi SAK.

9. PSAK 1 paragraf 139a tentang tanggal efektif penyesuaian.

10. lAS 1 paragraf 139A - l39L tentang ,ketentuan transisi tidak diadopsi
karena tidak relevan. Adopsi lAS 1 menjadi PSAK 1telah menggunakan
. IAS 1 yang telah mengakomodir amendemen tersebut.

11. IAS 1 paragraf 139N tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi yang
mengacu pada IFRS 15. IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers telah diadopsi menjadi PSAK 72: Pendapatan dari
Kontrak dengan Pelanggan dan berlaku efektif per 1 Januari 2020
dengan penerapan dini diperkenankan.

12. IAS 1paragraf 1390 tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi yang
mengacu pada IFRS 9. .IFRS 9 Financial .Instruments telah diadopsi
menjadi PSAK 71: lnstrumen Keuangan dan berlaku efektif per
1Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan.

13. IAS 1 paragraf 139P tentang tanggal efektif.

14. IAS 1 paragraf 139Q tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi yang
mengacu pada IFRS 16. IFRS 16 Leases telah diadopsi menjadi PSAK
73: Sewa dan berlaku efektif per 1 Januari 2020 dengan penerapan dini
diperkenankan untuk entitas yang menerapkan PSAK 72: Pendapatan
dari Kontrak dengan Pelanggan pada atau sebelum Janggal penerapan
awal Pernyataan ini.

·········· ·-
••••<>•••·························································································
·····························-··········--···
xii Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN JNOONESIA - Di/arang memfot;rkopi atau memperbanyak
15. IAS l paragraf !Gl yang menjadi PSAK 1 paragraf PIOl dengan
menghilangkan kalimat yang memperkenankan entitas menggunakan
judul lain untuk komponen laporan keuangan, supaya menciptakan
keseragaman untuk judul komponen laporan keuangan.

16. Pedoman Implementasi dari IAS 1 tentang ilustrasi penyajian laporan


posisi keuangan disesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan
yang selarna ini berlaku di Indonesia. Pedoman Implementasi tersebut
menyajikan laporan posisi keuangan sebagai berikut:

Asel Ekuitas
Aset tidak lancar Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
Aset lancar Kepentingan nonpengendali

Liabilitas
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas jangka pendek

Sementara Pedoman Implementasi dari PSAK l menyajikan laporan


posisi keuangan sebagai berikut:

Aset Liabilitas
Aset lancar l.iabilitas jangka pendek
Aset tidak lan<.::ar Liabilitas jangka panjang

Ekuitas
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

·····-
························..............................................................................
..................................... .........
Hak Cipta @ 2018 JKATAN AKUNTANINDONESIA - Difarang memfoto-kopi atau memperbenyak Xiii
--------,/1-------------··--··-·-·--------------- ·-··--·--·------------- ·----------·--·-·-----:....-------------·--·-·----------··--
·--------·---------·

--·-·--··
Ill --
•---------------·-···--------·-·-······················----------------·---·-···········-
··-----------------------· ·······-·--·--·-----·
Hak Clpla @ 2018 !KATAN AKUNTANINOONESIA
,................!...:;' -!:'.!' ..?.'.':'.' ..l<.':1. .'?
J.\N.................................................:.............................!.3' !!:!5. ........
II!

DAFTAR ISI

Paragraf
PENDAHULUAN ........................................................................................ 01-
0SA
Tuju an .............................................................................:..........:..............................0l
Ruang lingkup .............................................................................:..................02-06
Definisi ................c ....................................................................................:................ 07-
0SA

LAPORAN KEUANGAN 09-46


............................................................................ 09
Tujuan laporan keuangah 10..14
......................................................................................
14a
Laporan keuangan lengkap
.......................................................;........................... 15-
Tanggung jawab atas laporan keuangan 46
....c........................................................ 15-24
Karakteristik umum 25-26
................................................................................................· 27-
Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhatkip SAK 28
............................ Kelangsungan usaha 29-31
...................................................................................... 32-35
Dasar akrual 36-37
.................................................................................................... 38-44
Materialitas dan penggabungan 38-
................................................................... Saling hapus 38B
...............................................................................................,.... 38C-40
Frekuensi pelaporan
.......................................................................................
Informasi komparatif...
..................................................................................
Informasi komparatif minimum
.........................................................
Jnformasi komparatif tambahan
......................................................... Perubahan dalam kebijakan
akuntansi, penyajian kembali
retrospektif, atau reklasifikasi.............................................................. 40A-44
Konsistensi penyajian....................................................................................45-46
STRUKTUR DAN ISI.......................................................................................47-138
Pendahuluan.....................................................................................................47-48
Identifikasi laporan keuangan....................................................................................49-53
Laporan posisi keuangan............................. .......................................................... 54-80A
lnformasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan 54-59
....................
Pembedaan aset lancar dan tidal< lancar serta liabi!itas
60-65
jangka pendek dan jangka panjang
...........................................................

···-·················..............····-
·····•··...
.....
....................................................................................
...-·-··-·-·
Hak Cip1a @ 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA - Dllarang memfolo.kopi atou mem-nyak 'JN
Aset lancar 66-68
......................................................................................................
69-76
Llabilitas jangka pendek
..............................................................................
lnformasi yang di.sajikan dalarn laporan posisi keuangan atau
catatan alas laporan keuangan.................................................................... 77-80A
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain....................................81-105
Iofonnasi yang di.sajikan dalarn bagian laha rugi atau
laporan laba rugi 82
...........................................................................................
lnformasi yang disajikan clalarn bagian
82A-87
penghasilan komprehensif lain
................................................................... 88-89
Laba rugi selama periode .......................................................... 90-96
.........,........
Penghasilan komprehensif lain selarna periode.......................................
Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi dan p•l!ghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan.................97-105
Laporan perubahan ekuitas..............................................................................106-110
Informasi yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas ................ 106
lnformasi yang !iisajikan dalam laporan perubahan ekuitas atau
dalam catatan atas laporan keuangan ....................................................... 106A-110
Laporan arus 1I l
kas...................................................................................................
Catatzn alas laporan keuangan 112-138
..,.......................................................................
Struktur .......................................................................................... 112-116
................
Pengungkapan kebijakan 117-124
akuntansi..........................................................
Sumber ketidakpastian estimasi 125-133
................................................................
Modal ....................................................................................,.......... 134-136
.............. keuangan yang mempunyai fitur opsi jual yang
lnstrumen
diklasifikasikan sebagai instrumen 136A
ekuitas....................,..........................
Pengungkapan lain 137-138
.....,.................................................................................

TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI .......................... 139-

139Q PENARIKAN

.............................................................................................

140

PEDOMAN IMPLEMENTASI
......... ·.-·-· ·-·••»»·--·-·····----------..·········-·---------
.........................................................................................
XVI Hak Clpta © 2018 !KATAN AKUNl'AN INOONESIA' - Difarong memloto-kopf atau memperb<l11yak
.................!..'8.'.1:' !'.::.!:'.!' .'?..- -...:-
--..........................................................................!'.'.':..:............
m
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN l

PENYAJlAN LAPORAN KEUANGAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1: Penyajian Laporan Keuangan terdiri


dari para gra/ 01-140. PSAK 1dilengkapi dengan Pedoman I1npleme11tasi yang bukan
1nerupakan bagian dari PSAK 1. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini mendliki
kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan liur11f tebal dan n1iring
tt1engat11r prinsip prinsip utama. PSAK 1 hartts dibaca dalarn konteks tujuan pengaturan
dan Kerangka Konseph1al Pelaporan Kcuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubal1an
Esti1nasi Aku11ta11si, dat1 Kesala1ra11 men1bcrikan dasar 1u1tuk mentilih dan
1nenerapkan kebijakan akuntnnsi ketika tidak ada panduan yaug eksplisit. Pernyataan i11i
tidnk wajib diterapkan uutuk unsur-unsur yang tidak nu1terial.

PENDAHULUAN

Tuju an

1. Pernyataan ini menetapkan dasar penyajian laporan keuangan bertujuan umum


(general p11rpose financial statements) yang selanjutnya disebut 'laporan keuangan' agar dapat
dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan
laporan keuangan entitas lain. Pemyataari ini mengatur persyaratan penyajian laporan
keuangan, struktur laporan keuangan 1 dan perS.yaratan minimal isi laporan keuangan. ,

Ruang Lingkup

02. Eutitas menerapka·,, Pernyataan i11i dalani penyusunan dau pcnyajian laporan
keua11gan bertujuan u111um sesuai deligan SAK. Perttyataan itii tidak berlaku bagi
penyusunan dm1 penyajiau laporan ke11angan etititas syarial1.

03. SAK mengatur persyaratan pengakuan. pengukuran, dan pengungkapan


transaksi spesifik dan peristh'la lain.

4. Pernya:taan ini tidak diterapkan pada struktur dan isl laporan keuangan interim
ringkas yang disusun sesuai dengan PSAK 3:Laporan Keuangan lnterint. Akan tetapi, paragraf
15-35 diterapkan pada Japoran keuangan interim tersebut. Pernyataan ini diterapkan bagi
seluruh entitas, termasuk entitas yang menyajikan laporan keuangan konsoHdasian sesuai
dengan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian dan entitas yang me:nyajikan laporan
keuangan tersendirl sesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri.

5. Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi entitas yang berorientasi
laba. termasuk entitas bisnis sektor publik. Jika entitas dengan aktivitas nirlaba di sektor
swasta atau sektor publik menera.pkan Pernyataan ini, n1aka entitas tersehut mungkin
perlu menyesuaikan deskripsi yang digunakan untuk beberapa pos yang terdapat dalam
laporan keuangan dan laporan keuangan itu sendiri. ·

06. Serupa dengan hal tersebut, entitas yang tidak memiliki ekuitas sebagaimana
didefinlsikan dalam PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (contohnya reksa dana) dan
entitas yang modalnya bukan ekuitas (contohnya koperasi) mungkin perlu menyesuaikan
penyajian Japoran' keuangan kepentingan peserta atau pemegang unit

·················································································
···············--··········································· i!iii······
Hak Cipta 0 2018 JKATAN AKUNTAN INOONESIA - Dilarang memfoto-kopf atau memperbanyak1.1
·--------- - ! -- !'!- - -------------------------------------------------------------------- ------- --------------------

Definisi

07. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan. dalam Pernyataan ini:

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas, dan laporan .arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan
deskripsi naratif atau pemisahan pos-pos yang disajikan dalam laporan .keuangan tersebut
dan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan
keuangan tersebut.

Laba rugi adalah total penghasilan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen
penghasilan komprehensif lain.

La poran keuangan bertu juan umum fselatJ jutnva disebut sebagai 'laporan
keuangan '> adalah laporan keuangan yang diintensikan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
memenuhi kebutuhan informasi pengguna tersebut.

Material Kelalaian untuk menCantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan
keuangan adalah material jika, baik secara sendiri maupun bersama, dapat mempengaruhi
keputusan ekonomik penggu11a .laporan keuangan. Materialitas bergantung pada ukuran
dan sifat dari kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat tersebut
dengan memperhatikan keadaan terkait. Ukuran atau sifat dari pos laporan keuangan, ataU
gabungan dari keduanya, dapat menjadi faktor penentu.

Penilaian apakah suatu kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
dapat mempengaruhi keputusan ekonomik dari pengguna lapran, dan menjadi material,
mensyaratkan pertimbaflgan mengenai karakteristik dari pengguna laporan tersebut.
Kerangka Konseptual Pelaporan KeUangan Bab 3 menyatakan bahwa 'pengguna laporan
keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas aktivitas ekonomik dan
bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang \Vajar:
Oleh karena itu, penilaian tersebut perlu memerhatikan bagaimana pengguna laporan dengan
karakteristik tersebut diperkirakan terpengaruh dalam membuat keputusan ekonomik.

Pemilik adalah pemegang instrumen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas.

Penghasilan komprehensi flain berisi pos-pos penghasilan dan beban (termasuk


penyesuaian reklasijikasi) "yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana disyaratkan
atau diizinkan o/eh SAK.

Komponen penghasilan komprehensif lain mencakup:


(a) perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset
Takberwujud);
(b) pengukuran kembali program imbalan pasti (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja);
(c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari kegiatan
usaha luar negeri (lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing);
(d) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan sebagai 'tersedia
untuk dijual' (lihat PSAK 55: In.strumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran );
(e) bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka
lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55).

Penyesuaian reklasifikasi adalah jumlah yang direklasijikasi ke laba rugi periode berjalan
yang sebelinnnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode berjalan atau
periode sebelumnya •
....... ................................................................................................
.

......................................................
.2 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang memfoto-kopi atau memperbanyak
··-········-·-·_f'-..\'. l;'lf>l.0_f.'<f..-.!5_.UJ\. .!
l..............................................-...........................P. ..1.ff}, ·········

Standar Akuntansi Keuau gan fSAK ) adalal1 Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan
oleh De1van Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar
Akuntansi Syariah lkatatf:Akuttta11 Indonesia serta perat11ran-regulator pasar 1nodal
untuk entitas yang berada di bawah penga1vasan11ya.

Tidak praktis. Peuerapan suatu per$yaratan dia11ggap tidak praktis jika entitas tidak dapat
1nenerapkanttya setelah tnelakukan segala 11paya. yang rasioual.

Total pg11gl1asil1u1 kompre11eus ft adalali perubalratt ekuitas selania satu periode yang
dihasilkan dari tramaksi dan per fstiwa lain selain perubahan yang diluisilkan dari
transaksi de11ga11 pemilik dalam kapasftasnya sebagai petnilik.

Total penghasilan komprehensif terdiri dari konlponen "1aba rugi" dan "penghasilan
komprehensif lain".

08. Walaupun demikian Pemyataan ini menggunakan istilah "penghasilan komprehensif


Jain'\ "laba rugi", clan "total penghasilau komprehensif \ entitas dapat menggunakan is:tilah
lain untuk menjelaskan jumlah-jumlah tersebut sepanjang maksudnya jelas. Sebagai
contoh, entitas dapat menggunakan lstilah "penghasilan neto" untuk mendeskripsikan 1aba
rugi.

OllA lstilah-istilah di bawah ini dideskripsikan dalam PSAK 50: Instrumen


Keuangan: Penyajian dan digunakan dalam Penyataan ini dengan pengertian yang diatur
dalam PSAK 50:
(a) instrumen keuangan yang mempunyai fitur opsi jual (puttabJefinanci(l.l instrument) yang
diklasifikasikan sehagai instrumen ekuitas (dideskripsikan dalam PSAK 50 paragraf 16A
clan!6B);
(b) instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada entitas untuk menyerahkan kepada
pihak lain bagian prorata aset neto entitas hanya pada saat likuidasi dan
dikiasilikasikan sehagai instrumen ekuitas (dideskripsikan dalam PSAK 50 paragraf!6C-
16D).

LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Laporan Keuangan

09. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari pos.isi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar pengguna laporan keuangun da1am pembuatan keputusan ekonomik.
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajeme.n atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entltas yang meliputi:
(a) aset;
(b) liabilitas;
(c) el1. 1itas;
(d) penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian;
(e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan
(I) ams kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan
membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan·entitas dan,
khususnya, dalam hal 'vaktu dan kepastian diperolehnya arus kas masa depan.

Laporan Keuangan Lengkap

10. Laporan keuangan lengkap terdiri dari:


(a) laporan posisi keuangan pada akhir periode;
(b) laporan laba rugJ dan penghasilan komprehensif la.in selama periode;

··-··-·· ·-·-; ·c·r;,·;·;·;-a·iKATAN";K"liNTAN"iN--NESlA ·*'m; -- ;;;;;-;;; -;·;;,- ;; ----------1


-------····
(c) laporan perubahan ekuitas selama periode;
(d) laporan aNJs kas seltuna periode;
(e) catatan atas laporan keuangan,. berisi kebijakan akuntan$l yang sig11ijikan dan
infortuasi penjelasan Iain;
(ea) informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana dite1ttuhn1
dalam paragraf 38 dan 38A; dan
(f) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebel11mnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau n1e1nbuat penyajian
kmnbali pospos laporan keua11gau, atau ketika entitas mereklasifikasi pospos dala1n
laporan keuangannya sesuai dengan paragrof 40A-40D.

10A. Entitas dapat menyajikan suatu laportni tunggal untuk laba rugi danpeugllasilan
komprehensif lain, dengan laba rugi da11 pcnghasilan komprehenslf lain disajikan dala,n
dua bagian. Bagian tersebut disajikan bersama, dengan bagian lnba rugi disajikan terlebih
da/Julu diiku.ti secara langsung dengau bagian pengluuilan kvmprehensif lain. E11titas dapat
menyajikan bagian laba rugi dalam suatu laporan laba rugi tersendiri. Jika demikian,
laporan laba rugi tersendiri ter$ebut akan lmigsuug mendahului laporan yang menyajikan
penghasilan kQmprehensif, yang dimulai dengan laba at"u rugi.

11. Entitas ntenyajikan seluruh kon1po11ett laporan "lreuangan lengkap dengan tittgkat
keutamaan yang santa.

12. Dikosongkan.

13. Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan keuangan 1 suatu kajian
keuangan oleh manajernen yang mendeskripsikan dan menjelaskan fitur utama dari
k.inerja keuangan dan posisi keuangan entitas, dan kondisi ketidakpastian utama yang
dihadapinya. Laporan tersebut dapat meliputi kajian mengenai:
(a) faktor dan pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk perubahan
lingkungan tempat entitas beroperasi, tanggapan entitas terhadap perubahan tersebut
dan dampaknya, dan kebijakan investasi eotitas untuk memelihara serta meningkatkan
kinerja keuangan, termasuk kebij:akan dividennya;
(b) sumber pendanaan entitas dan target rasio liabilitas terhadap ekuitas; dan
(c) sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan
SAK.

14. Beberapa entitas juga menyajikan, dari 1aporan keuangan, lapor.an mengenai
lingkungan hidup clan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan
hidup adalah signifikan dan ketika karyawan dianggap sebagai kelompok pengguna
laporan keuangan yang memegang peranan penting. Laporan yang disajikan di luar
laporan keuangan tersebut adalah diluar dari ruang lingkup SAK.

Tanggung Jawab alas Laporan Keuangan

14a. Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan entitas.

Karakteristik Umum

Penyajian secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK

15. Laporan keuangm1 menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuaugan)
dan arus kas entitas. Penyajian yang wajar n1en$yaratkan repreuntasi tepat atas dampak
dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi sesuai dengan definisi dan kriteria pengakua11
aset, liabilitas, penghasilatt da11 beba11 yang diatur dalaut Kerangka Konseptual
Pelaporan
.............. ......................................................................................................................
...........................
.--:j".4 Hak. Cipta © 201$. IKATAN_ AKUNTAN INOONESIA - Dilarang mem!oto·kopl atau mempcrbanyak
Keuangan Bab 1. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika dibutuhkatt,
dianggap menghasilkan penyajia11 laporan keuangan secara wajar.

16. Entitas yang laporan keuangannya te/ahpatuh terhadap SAK membuatpemyatatm


secara ebplisit dan tanpa kecuali tentang kepatulian terltadap SAK dalam catatan atas
laporan keuangatt. Entitas tidak dapat mende..skripsikan &ahwa laporau keuangan telali
patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersefmt te/ah patu/1 terhadap seluru f1
persyaratan dala1n SAK.

17. Dalam hampir seluruh keadaan, entitas mencapai penyajian laporan keuangan
secara \\lajar dengan memenuhi SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas
untuk:
(a) memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. PSAK 25 mengatur hirarki
pedoman otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal tidak terdapat
PSAK yang secant spesifik mengatur untuk suatu pos,
(b) menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, dengan cara menyediakan
informasi }'ang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan mudah dipahami.
(c) menyediakan pengungkapan tambahan jika kepatuhan dengan persyaratan spesifik
dalam SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami dampak
dari transaksi, peristiwa lain dan kondisi tertentu terhadap posisi keuangan dan kinerja
keuangan entitas.

18. Il11titas tidak dapat memperbaiki kebijakan akunta11si yang tidak tepat baik
dengan pettgungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan niaup1u1 pengungkapan. dalanz
catatan atas laporan keuangan atau materi peujelasan.

19. Dikosongkan.

20. Dikosongkan.

21. Dikosongkan.

22. Dikosongkan.

23. Dala;n keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika 1nauajeu1en 1nenyimpulkan
bah1va kepatuhatt terltadap suatu persyaratan dalam PSAK akan 1neniberikan pemahamau
yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangau yang dijelaskau dala1n
Kerangka Konseptual Peiaporan Keuangan, maka entitas semaksi1nal muugkin mengurmtgi
pemahaman yatig salah tersebut dengan mengungkapkan:
(a) nama PSAK terkait -sifat persyaratan, da11 alasan 1nengapa ma11aje111en
1ne11yimpulkan bahwa kepat11.11an terhadap persyaratan din1aksud akan
me1nberikan pen1aha1nan yarig salah yang bertentangan dengan tujuat1 laporan
keuangan yang diatur dalani Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan; dan
(b) urituk setiap periode yang disajikan, penyesuaian terhadap setiap pQS dala111
laporan ke11atrgan yattg dipa11dang perltt oleh manajenien u11tuk 111etJcapai
peuyajia11 yang tvajar.

24. Untuk tuJuan penerapan paragraf 23, informasi _tertentu dapat _bertentangan dengan
tujuan laporan keuangan ketika informasi tersebut tidak merepresentasikan secara jujur
transaksi, peristiwa dan kondisi lain baik yang dimaksudkan untuk disajikan atau sewajarnya
diharapkan untuk disajikan clan, konsekuensinya, informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomik dari pengguna laporan keuaugan. Ketika menilai apakah kepatuhan
terhadap persyaralan spesifik dari suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah
yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur daiam Kerangka Konseptual
....................................................................................................................
............................... -
·······
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN lNDONESlA - Dilatang memfoto-kopi atav memperbanyak 1.5 ,_,
···-····l\ii·F'E.f\IV. J.1:6,f'.'_ Ll\f'()f\l.'.<E.:'.'.:f\IG.'.:f\I..... ._ ••••••...·····--- ----------------············· !!- --'
--·········

Pelaporan Keuangan, manajemen mempertimbangkan;


(a) alasan tujuan laporan keuangan tidak tercapai dalam keadaan tertentu tersebut; dan
(b) bagaimana keadaan entitas berbeda dari keadaan entitas lain yang mematuhi
persyaratan. Jika entitas lain dengan kCadaan yang sama menerapkan persyaratan
tersebu maka terdapat praduga (rebuftable presumption ) bahwa kepatuhan entitas
terhadap persyaratan tersebut tidak akan memberikan pemahaman yang salah yang
bertentangan dengan tujuan lapomn keuangan yang dijelaskan dalam KJ:rangka
Konseptual Pelapora11 Keuangan.

Kelangsungan Usalia

25. Dalam ntenyusun laporan keuangan nianajemett 1nembuat penilaian tentang


kemampUan e1ititas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusutt laporan
keuangan berdasarkan as111nsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen me11iiliki intensi
untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak memiliki alternatif
lain yang realistis selai11 melakukannya. Jika 1nanajemen menyadari dalant membuat
penllaiannya mengenai ada11ya ketidakpastian yang material seltubungan dengan peristiwa
atau kondisi yang dapat meninibulkan keraguan yang signifikan tentang kemampuan entitas
untuk 1nempertal1a11kan kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan ketidakpastian
tersebut. Jika entitas 1nenyusun laporan keuangan tidak berdasarkati asumsi kelangsungan
usaha, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut, &ersama dengan dasar yang
diguttakan dalam penyusunan laporan keuangatt dan alasan mengapa eutitas tidak
dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat 1;;enggunakan asumsi kelangsungan nsaha.

26. Da1am menilai apakah dasar asumsi kelangsungan usaha adalah tepat,
manajernen memperhitungkan seluruh informasi yang tersedia mengenai masa depan,
paling sedikit, namun tidak terbatas pada dua belas bulan dari akhir periode pelaporan.
Tingkat pertimbangan bergantung pada fakta dari setiap kasus. Ketika selama ini entitas
menghasilkan laba dan memiJiki akses ke sumber pembjayaan, maka dapat disimpulkan
bahwa asumsi kelangsungan usaha telah sesuai tanpa melalui anaHsis rinci. Dalam kasus
lain, manajemen mtihgkin perlu untuk mempertimbangkan beberapa faktor yang
mempengaruhi profitabilitas mas.a kini rnaupun yang diharapkan di rnasa depan, jadwal
pembayaran utang dan sumber potensial pembiayaan pengganti sebelurn dapat
menyimpuJkan bahwa asumsi kelangsungan usaha teiah sesuai.

Dasar Akrttal

27. Entitas menyusun laporan keuangan atas da$ar akrual, kecuali laporan arus
kas.

28. Ketika akuntansi berdasarkan akrual digunakan, entitas mengakui pos-pos


sebagai aset1 liabilitas. ekuitas, penghasilan, dan beban (unsurunsur laporan keuangan)
ketika pos pos tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur"'.'unsur
tersebut dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan.

Materialitas dan Penggabuugan

29. E11titas tnenyajikan secara tersendiri setiap kelas pos serupa yang niaterial.
Entitas menyajikan secara rersendiri pos yang memillki sifat ata11fungsi yang tidak
serupa kecuali pos tersebut tidak material.

30. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan sejumlah transaksi atau
peristiwa lain yang digabungkan ke dalam kelas·kelas sesuai sifat atau fungsinya. 'Iahap akhir
dari proses penggabungan dan pengklasifikasian adalah penyajian data yang telah
diringkas dan diklasifikasikan, yang membentuk pos-pos dalam laporan keuangan. Jika suatu
pos secara
l!
·-· ···-· . ··············-···-········-··-··············-·..................................-..........-·-
·-···-·······················-······-··-··-·
Hak Clpta © 201$ IKATAN AKUNTAN INDONESIA - DHarong memfoto-l<opi alav mcmpetbanyak
individual tidak material, n1aka dapat digabungkan dengan pos lain di dalan1Iaporan
keuangan atau di dalam catatan atas laporan keuangan. Pos yang tidak cukup material untuk
disajikan tersendiri dalarn Iaporan keuangan mungkin cukup material untuk disajikan tersendiri
dalam catatan atas laporan keuangan.

30A. Ketika menerapkan Pernyataan ini dan SAK, entitas menentukan, dengan
mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang terkait, bagaimana entitas
menggabungkan infurmasi daiam laporan keuangan, tennasuk catatan atas laporan
keuangan. Entitas tidak mengurangi keterpahaman atas laporan keuangan dengan _
mengaburkan informasi material dengan informasi tidak inaterial atau dengan
menggabungkan pos-pos n1aterial yang memiliki sifat atau fungsi berbeda.

3L SAK menentuknn lnformasi yang disyaratkan untuk dicakup dalan1 laporan


keuangan. termasuk catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak perlu n1enyediakan
pengungkapan yang spesifik yang disyaratkan oleh suatu PSAK jika informasi yang
dihasilkan dari pengungkapan tersebut tidak material. Hal ini juga berlaku meskipun PSAK
tersebut mencakup daftar persyaratan spesifik atau n1endeskripsikannya sebagai persyaratan
minimum. Entitas juga rnen1pertirnbangkan untuk memberikan pengungkapan tambahan
jika pemenuhan atas persyaratan spesifik dari suatu PSAK.tidak·cukup men1bantu pengguna
laporan keuangan dalam memaharni dampak dari transaksi tertentu, kejadian dan. kondisi
lain terhadap IaPoran posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.

Saling Hapus

32. E11titas tidak 111elakukan saliug Irapus atas aset dan liabilitas atau peng1iasilan
dan beban kecuali disyaratkatt atatt diizi11ka1t olelt suatu PSAK.

33, .Entilas melaporkan secara tersendiri aset dan ·liabilitas, serta penghasilan dan
beban. Saling hapus dalam laporan laba rugi clan penghasilan komprehensif lain atau laporan
posisi keuangan mengurangi kemarnpuan pengguna laporan keuangan baik untuk mernahami
transaksi, peristiwa. atau kejadian lain yang telah terjadi maupun untuk men.Hai arus kas
entitas di asa depan, kecuali jika saling hapus ,mencerminkan substansi transaksi atau
perlstiwa Jain. Penguk'Uran aset secara neto seteiah dikurangi penyisihan penilaian (sebagai
contoh, penyisihan keusangan atas persediaaan dan penyisihan piutang tak tertagih) bukan
termasuk kategori saling hapus.

34. PSAK 23: Pendapatan mendefinisikan pendapatan dan mensyaratkan entitas


untuk mengukurnya berdasarkan ni)ai wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima,
dengan memperhitungkan jumlah potongan dagang dan rabat volume yang diperkenankan
oleh entitas. Dalam aktivitas. normal, entitas juga melakukan transaksi lain yang tidak
menghasilkan ·pendapatan tetapi insidental terhadap aktivitas penghasil utama pendapatan.
Entitas, nienyajikan hasii dari transaksj tersebut dengan mengurangkan setiap penghasilan
dengan beban terkait yang timbul dari transaksi yang sama sepanjang penyajian tersebut
mencerminkan substansi dari transaksi atau peristiwa lain tersebut. Sebagai contoh:
(a) entitas menyajikan keuntungan dan kerugian atas pelepasan aset tidak lancar, termasuk
aset investasi dan aset operasional 1 sebesar hasil pelepasan dikurangi jumlah tercatat dan
beban pelepasan terkait;.
(b) entitas dapat mengurangkan pengeluaran yang terkait dengan provisi yang diakul
sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi dan
dlganti berdasarkan perjanjian kontraktual dengan pihak ketiga (sebagai contoh1
perjanjian garansi dari pemasok) dengan penggantian yang direrima.

············································································
······································································· ·-
·······
Hak Cipla 0 2018 !KATAN AKUNTANINDONESIA - Dilarong memfolo-kopi atau -memperbanyak 1.7
······--•o-'.'.E._'f_AJl.J:l.. o-

_j(':U_llN.':N......•......................................•.........................f'. 1
.•...........

35. Sebagai tambahan, entitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang timbul dari
suatu kelompok transaksi yang sejenis secara neto, sebagai contoh, keuntungan dan kerugian
dari transaksi valuta asing atau keuntungan dan kerugian yang · timbul dari instrumen
keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Akan tetapi, entitas menyajikan keuntungan
dan kerugian tersebut secara tersendlri jika keuntungan atau kerugian tersebut material.

Frekuensi Pelaporan

36. Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (ter1nasuk itiformasi komparatif )


setidaknya secara tahunan. Ketika akliir periode pelaporan entitas berubah dan laporan
keuangan tahiman disajikan untuk periotle yang lebih panjang atau lebih pendek daripada
periode satu tahun 1naka sebagai tatnbaltatt terhadap pericde cakupan laparan keuangan,
entitas mengungkapkan:
(a) alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjmig atau lebih peudek; dan
(b) fakta bahwajumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat dibandingkat1
secara keselurultatt.

37, Umun1nya, entitas secara konsisten menyusun laporan keuangan untuk periode satu
tahun. Akan tetapi, untuk alasan praktis, beberapa entitas lebih memilih untuk n1elaporkan,
sebagai contoh, untuk periode 52 minggu. Pernyataan ini tidak menghalangi praktik tersebut.

1,1/ormasi Komparatif

lnformasi Komparatif Minimum

38. Entita.s menyajikan i11farmasi komparatif terkait dengan periode terdekat


sebeluninya tnituk seluruh jumlalt yang dilaporkan dalani laporan keuangan periode
berjalan kecuali diizinkan ata11 disyaratkan lain oleh SAK. lnforniasi kotnparatif yang
bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuang1m periode sel>elumnya diungkapkan jika
relevau untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

38A. Entitas 1nenyajika11 1niuimal, dua laporau posisi keum1gan, tlua laporatt laba
rtlgi dan penghasilan kompreilensif lain, dua laporon laba rugi terpisah (jika disajikan),
dua lapora11 arus kas, d1111 dua laporan perubalian ekttitas, serta catata11 atas laporan
ke11attga11 terkait.

38B. Da1am beberapa kasus. informas.i naratif yang disajikan dalam laporan
keuangan untuk periode terdekat sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.
'Sebagai contoh, entitas mengungkapkan dalam periode berjalan rincian tentang sengketa
hukum, yang hasil akhirnya belum diketahui secara pasti pada akhir periode terdekat
sebelumnya dan masih dalam proses penyelesaian. Pengguna Iaporan keuangan dapat
memperoleh manfaat atas pengungkapan informasi adanya ketidakpastian pada akhir
periode pelaporan terdekat sebelumnya clan dari pengungkapan informasi mengenai langkah-
langkah yang telah dilakukan selama periode untuk ·mengatasi ketidakpastian tersebut.

Inforn1asi Komparatif Tarnbaha:n

38C. Entitas dapat menyajikan lnfonnasi komparatif sebagai tambahan atas laporan
keuangan komparatif minimun1 yang disyaratkan SAK. sepanjang informasi tersebut disiapkan
sesuai dengan SAK. Informasi komparatif dapat terdirl atas satu atau lebih Japoran yang
dirujuk pada paragraf 10, tetapi tidak harus terdiri dari laporan keuangan lengkap. Ketika
kasus ini terjadi, entitas menyajikan informasi catatan atas laporan keuangan yang terkait
untuk laporn tan1bahan tersebut.
-········-r-···-···························-····································-
···························--·--·········································
j 1.8 Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INOONESlA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
···············--- J! .!!.1' (' ). N l(E_U_N(3_A_N ________ ___ ...................... ?.
----- •·······
.:-]

38D. Sebagai contoh, entitas dapat rnenyajikan laporan laba rugi dan penghasilan
kornprehensif lain ketiga (sehingga menyajikan laporan periode berjalan, periode terdekat
sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan). Akan tetapi, entitas tidak disyaratkan
untuk menyajikan laporan posisi keuangan ketiga, laporan arus kas ketiga atau laporan
perubahan ekuitas ketiga (yaitu laporan keuangan komparatif tambahan). Entitas disyaratkan
untuk menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait
dengan laporan tambahan atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tersebut.

39. Dikosongkan.

40. Dikosongkan.

Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi, Penyajian Kembali Retrospektif, atau Reklasifikasi

40A. Entitas 1nenyajikan lapora11 posisi keuaugan ketiga pada posisi awal periode
terdekat sebeluninya sebagai ta1nbahan atas laporan keuangan koniparatif 1nini1n111n
yang disyaratkan dalani paragraf 38A jika:
(a) entitas 1nenerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, 1nenibuat penyajian
kembali retrospektif atas pos-pos dala1n lapora11 keuangan atau reklasifikasi pos-pos
dalan1 laporan keuangan; dan
(b) penerapan retrospektif, penyajian kenibali retrospektif, atau reklasifikasi yang
1ne1niliki da111pak 1naterial atas inforniasi dalani laporan posisi keuangan pada
a1val periode terdekat sebelunuiya.

40B. Dalam keadaan yang dideskripsikan dalam paragraf 40A, entitas menyajikan tiga
laporan posisi keuangan pada:
(a) akhir periode berjalan;
(b) akhir periode terdekat sebelumnya; dan
(c) a'val periode terdekat sebelumnya.

40C. Ketika entitas disyaratkan untuk menyajikan laporan posisi keuangan tambahan
sesuai paragraf 40A, entitas harus mengungkapkan informasi yang disyaratkan paragraf 41-44
dan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. Akan
tetapi, entitas tidak perlu menyajikan catatan yang terkait dengan laporan posisi keuangan
a\val (opening statement of financial position ) pada a'val periode terdekat sebelumnya.

40D. Tanggal laporan posisi keuangan a'val adalah tanggal a\val periode terdekat
sebelumnya terlepas apakah laporan keuangan entitas menyajikan informasi komparatif untuk
periode yang lebih awal (sebagaimana yang seperti diizinkan dalam paragraf 38C).

41. Jika entitas 1nengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan
keuangannya, niaka entitas 1nereklasifikasi j111nlal1 ko1nparatif kecuali reklasifikasi
tersebut tidak praktis untuk dilakukan. Jika entitas niereklasifikasi junilah koniparatif, niaka
entitas 1nengungkapkan (termasuk pada a1val periode terdekat sebelu1nnya ):
(a) sifat reklasifikasi;
(b) junilah setiap pos atau kelas pos yang direklasifikasi; dan
(c) alasan reklasifikasi.

42. ]ika reklasifikasi jiunlah koniparatif tidak praktis 1111tuk dilakukan, 1naka entitas
1nengungkapkan:
(a) alasan tidak niereklasifikasi j111nlah tersebut, dan
(b) sifat penyesuaian yang seharusnya akan dilakukan jika junilah tersebut direklasifikasi.

························································································
······················································-7······
Hak Cipla © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 1.9 •--'-•
_. f.:
\'.A:J.1••1:'.'F'()f<J\"..J<'.J'.';".'.';".............................................................................f'.S_A_..
!................
Ll':'.J

43. Peningkatkan daya banding informasi antar periode membantu pengguna dalam
membuat keputusan ekonomik. khususnya dengan mengizinkan penilaian atas kecenderungan
inforrnasi keuangan untuk tujuan prediksL Drila:m beberapa keada.an, reklasifikasi informasi
komparatif tidak praktis untuk dilakubn untuk periode tertentu sebelumnya untuk
mencapai keterbandingan dengan periode berjalan. Sebagai contoh, entitas mungkin belum
mengumputkan data dalam periode sebelumnya yang memungkinkan untuk melakukan
reldasifikasi, dan rnungkin tidak prakUs untuk menyusun kembali informasi tersebut.

44. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
mengatur penyesuaian terhadap informasi komparatif yang disyaratkan ketika entitas
rnelakukan perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalaban,

Kousistensi Penyajian

45. Peuyajiau da11 klasifikasl pos-pos dalam laporau keua11gan antar periode
dilakHkan secara konsisten kecuali:
(a) setelali tetjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau kajian ulang
atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa pettyajian atau pengklasijikasian
yang lain akan lebih tepat untuk digunakan detigan metnpertirnbangkan kriteria uutuk
penentuau dan penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25: Kebijakan Akuntansi>
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; atau
(b) per11bahan tersebut dlsyaratkan oleh 5Uatu PSAK. '

46. Sebagai contoh, akuisisi atau pelepasan yang signifikan, atau kajian ulang atas
penyajian laporan keuangan, rnungkin ak:an menghasilkan kesimpulan bahwa laporan
keuangan pcrlu disajikan secara berbeda. Entitas mengubah penyajian laporan keuangan
hanya jika perubahan tersebut menyediakan informasi yang andal clan lebih relevan bagi
pengguna laporan keuangan dan struktur yang baru memilild kecenderungan akan digunakan
seterusnya, sehingga keterbandingan tidak terganggu. Ketika membuat perubahan tersebUt
dalam penyajian laporan keuangan, entitas mereklasifikasi informasi komparatif sesuai
dengan paragraf 41 dan 42.

STRUKTUR DAN ISI

Pendahuluan

47. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan tertentu dalarn laporan pos1s1


keuangan atau laporan laba rugi dan penghasi]an komprehensif lain, atau laporan perubahan
ekuitas dan mensyaratkan pengungkapan dari pos pos lain baik dalam laporan keuangan
tersebut atau catatan atas laporan keuangan. PSAK 2: Laporan Arus Kas mengatur
persyaratan untuk penyajlan informasi arus kas.

48. Pernyataan ini terk!idang menggunakan isti.lah "pengungkaparl' dalam arti luas,
meliputi pos-pos yang disajikan da.lam laporan keuangan. Pengungkapan juga disyaratkan
oleh SAK. Kecuali dinyatakan lain dalam Pernyataan ini atau SAK. pengungkapan lersebut
dapat dilakukan dalam laporan keuangan.

Identifikasi Laporan Keuangan

49. Entitas mengidentifikasi laporan keuangan secara jelas dan membedakannya


dari i11fermasi lain dalam dokumen publikasi yang sama.

50. SAK hanya bedaku untuk laporan keuangan, clan tidak untuk inforrnasi lain
yang disajikan dalam laporan tahunan, dokumen yang disampaikan kepada regulator, atau
dokumen lain. Oleh karena itu, sangat penting bah\va pengguna dapat membedakan antara
··•··· ·········································-·········-············--········-
·········································--·······················
1'11.10 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INOONESIA - Dllarang mem/Oln-kopi atau mempetbanyak
informasi yang disusun sesuai SAK dengan informasi lain yang mungkin bern1anfaat bagi
pengguna tetapi bukan subjek yang disyaratkan dalam SAK.

51. Entitas mengide.ntifikasi secara jelas setiap laporan keuangan dan catatan atas
laporan keuangan. Sebagai tambahtut, entitas menyajikan infortnasi berikut ini secara
jelas, dan mengulangnya jika dibutulikan untuk inferntasi yang disajikan sehingga dapat
dipahami:
(a) ttanra entitas pelapor atau identitas lain, dan setiap perubal1an atas infonnasi tersebut
dari akliir periode pelaporan terdekat sebeluninya;
(b) , apakah laporan keua11gan 1ner11pakan laporan keuanga11 satu entitas atait suatn
kelo1npok entitas;
(c) tanggal akhir period• pelaporan atau periode yang dicakup ole/1 lapora11 keua11ga11
atau catatan ntas laporan keuangan;
(d) mata um1gpe11yajian sebagaima11a didefinisikan dalam PSAK IO: Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing; da11
(e) level pembulatan yang digunakan dala1n penyajian j1nnla1J dalam lapotan keuaugan.

52. Entitas telah memenuhi persyaratan paragraf 51 dengan menyajikan judul yang
tepat untuk halaman, laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, kolom dan sejenisnya.
Pertimbangan disyaratkan dalam menentukan cara terbaik untuk menyajikan informasi
tersebut. Sebagai contoh, ketik:a entitas menyajikan laporan keuangan secara elel..1. :ronik1
halaman-halaman terpisah tidak selalu digunakan; selanjutnya entitas menyajikan hal-hal
di atas untuk menyakinkan bahwa informasi yang dicakup dalam laporan keuangan dapat
dipahami.

53, Agar lebih dapat dipahami, entitas pada umumnya menyusun laporan keuangan
dengan menyajikan informasi mata uang dalam unit ribuan atau jutaan. Hal ini diperkenankan
sepanjang entitas mengungkapkan level petnbulatan dan tidak menghilangkan informasi yang
material.

Laporan Posisi Keuangan

Infermasi yang Disajikau dala1n Laporan Posisi Keuangan

54. Laporan posisi keuangan mencakup penyajiau jundah pos-pos berikut:


(a) aset tetap;
(b) properti i11vestasi;
(c) aset takberwujud;
(d) aset kenaugm1 (tidak tennasuk jumlah ya11g disajika11 pada (<), (h), dan (i));
(e) investasi yang dicatat dengan menggunakait metode ekuitas;
({) aset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69; Agrikultur;
(g) persediaan;
(II) piuta11g usaha da11 piutang lain;
(i) kas dan cSctarll kas;
(j) total aset ya11g diklasifikaslka11 sebagai aset ya11g dlmiliki 1mt11k dij11a/ dan aset
ya11g termasuk dalam kelompok lepasa11 ya11g diklasifikasikan sebagai dimiliki imtuk
dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan
Operas! yang Dihentikan;
(k) I/tang usaha da11 utang
lain; (/) provisi;
(m) liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah ya11g disajikan dalam (k) dan (I));
(n) liabilitas dan aset wituk pajak ki11i sebagaimana didejinisikan dalam PSAK 46: Pajak
Penghasilan;
(o) liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana dldejinlsikan dalam PSAK 46;

..............................................................................................................
..................................... )!.........
Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTANINOONESIA - Dffarong memfolo-kopi atau memperbanyak 1.11t ·
--------•cT":N_Yf'J_lf'f-l Lf\()t:J-":LJ/\t:J()/\t:J s_A_K 1 _

(p) liabilitas ya11g termasuk dalam kelompok lepasa11 yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
(q) kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas; dan
(r) modal saha1n dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

55. Entitas menyajikan pos-pos tambahan (termasuk memisahkan pos-pos dalam


paragraf 54), judul, dan subtotal dala1n laporan posisi keuangan jika penyajian tersebut
relevan untuk pemaharnan posisi keuangan etJ titas.

SSA. Ketika entitas menyajikan subtotal sesuai dengan paragraf 55, maka subtotal tersebut:
a) berisi pos-pos yang berasal dari jumlah yang diakui dan diukur sesuai dengan·PSAK:
b) disajikan dan diberi judul sehingga pos-pos yang merupakan subtotal menjadi jelas dan
dapat dipahami;
c) konsisten dari suatu periode ke periode yang lain, sesuai dengan paragraf 45; dan
d) tidak lebih diutamakan daripada subtotal dan total yang disyaratkan PSAK untuk
laporan posisi keuangan.

56. Ketika entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang, sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan,
niaka aset (liabilitas) pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar (liabilitas
jangka pendek ).

57. Pernyataan ini tidak mengatur susunan atau format penyajian pos-pos. Paragraf 54
hanya menjelaskan daftar pos-pos yang berbeda berdasarkan sifat atau fungsinya untulc
mengizinkan penyajian tersendiri di dalam laporan posisi keuangan. Sebagai tambahan:
(a) pos disajikan tersendiri jika ukuran, sifat atau fungsi dari pos tersebut atau
penggabungan pos-pos yang sama menyebabkan penyajian tersendiri menjadi relevan
untuk memahami posisi laporan keuangan entitas;
(b) deskripsi yang digunakan dan urutan dari pos-pos atau penggabungan pos-pos yang
serupa dapat diubah sesuai dengan sifat entitas dan transaksinya, untuk menyediakan
informasi yang relevan dalam memahami posisi keuangan entitas. Sebagai contoh,
institusi keuangan mungkin mengubah deskripsi di atas dalam rangka n1emberikan
informasi yang relevan mengenai operasi institusi keuangan.

58. Entitas mempertimbangkan apakah pos-pos tambahan disajikan secara tersendiri


didasarkan pada penilaian dari:
(a) sifat dan likuiditas aset;
(b) fungsi aset tersebut dalam entitas; dan
(c) jumlah, sifat dan jangka \Vaktu liabilitas.

59. Penggunaan dasar pengukuran - yang berbeda untuk kelas aset yang berbeda
menunjukkan bahwa sifat dan fungsi aset tersebut berbeda dan, oleh karena itu, entitas
menyajikan kelompok aset yang berbeda secara tersendiri. Sebagai contoh, kelompok aset
tetap dapat dicatat berdasarkan biaya perolehan atau jumlah revaluasian sesuai dengan
PSAK 16: Aset Tetap.

PenJbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar serta Liabilitas Jangka Pendek dan ]angka
Panjang

60. Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek
dan jangka panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan sesuai
dengan paragraf 66-76, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas menyediakan irifor1nasi
yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, niaka
entitas menyajikan seluruh aset dan liabilitas berdasarkan ur11tan lik11iditas.

---------m•----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------·
' 1.12 Hak Cipla © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfotcrkopi atau memperbanyak
------------··-!:-."! '::!1::1:!..!:':: "!..K_-'! !!§ .---···-··········----------- - ·---····:-._··- ·-··-··-
·················· -T-----·-·

61. Apapun metode penyajiatt yang digunakan, entitas 111e11gungkapkau juntlali


yang diperkirakan dapat dipulihkan atau diselesaikin1 setelah lebilt dari dua belas bula11
untuk setiap pos aset dan liabilitas yang menggabu11gka 11 junilah yang diperkirakau
akan dipttlihkan atau diselcsaikan:
(a) tidak lebih dari dua belas bulan setelah periode pelaporan, dan
(b) lebih dari dna belas bulan setelah periode pelaporan.

62. Ketika entitas menyediakan barang atau jasa dalam sik1us operasi yang dapat
diidentifikasi secara jelas. maka klas.ifikasi tersendiri atas aset la.near dan tidak lancar serta
liabilitas jangka pendek dan jangka panjang dalam laporan posisi keuangan 1nemberikan
informasi yang bermanfaat dengan n1embedakan aset neto yang digunakan secara terus
menerus sebagai modal kerja dari aset neto yang digunakan dalam operasi entitas jangka
panjang entitas. PengldasHikasian tersebut juga menunjukkan aset yang diperkirakan
akan direa1isasikan dalam siklus operasi berjalan, dan liabilitas yang akan jatuh tempo pada
periode yang san1a.

63. Untuk beberapa entitas. seperti institusi keuangan, penyajian aset dan liabilitas
berdasarkan urutan likuiditas menyediakan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan
dibandingkan penyajian berdasarkan lancar dan tidak lancar atau jangka pendek dan jangka
panjang karena entitas pada industri tersebut tidak menyediakan barang atau jasa dalam
siklus operasl yang dapat diidentifikasi secara jelas.

64. Dalam menerapkan paragraf 60, entitas diizinkan untuk menyajikan beberapa
aset menggunakan k1asifikasi lancar dan tidak lancar> dan Habilitas menggunakan ldasifikasi
jangka pendek dan jangka panjang dan aset lainnya berdasarkan likuiditas jika penyajian
tersebut menyediakan informasi yang .lebih relevan dan , dapat diandalkan. Kebutuhan
untuk mengkombinasikan dasar penyajian dimungkinkan jika entitas memiliki· operasi yang
beragam.

65. Informasi mengenai tanggal perkiraan realisasi aset dan liabHitns berguna
dalam meniiai likuiditas dan solvabilitas entitas. PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan mensyaratkan pengungkapan tanggal jatuh tempo aset ke:uangan dan Habilitas
keuangan. Aset keuangan termasuk piutang usaha dan piutang lain, dan Habilitas
keuangan termasuk utang usaha dan utang lain. Informasi tentang tanggal perkiraan
pemulihan aset nonmoneter seperti persediaan dan tanggal perkiraan dari penyelesaian
liabilitas seperti provisi juga bermanfaat, terlepas dart apakah aset diklasifikasikan sebagai
lancar dan tidak lancar dan liabilitas sebagai jangka panjung dan jangka pendek, Sebagai
contoh, entitas mengungkapkan jumlah persediaan yang diperkirakan dapat dipulihkan lebih
dari dua belas bufan setelah periode pelaporan.

Aset Lancar

66. Entitas 1ne.ngklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:


(a) entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau tnemiliki i11te11si untuk 1uenjual
atau me11ggunaka1u1ya, dalam siklus operasi 11arn1al;
(b) cntitas 1nemiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
(c) entitas me1nperkiraka11 akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas bulan
se.telah periode pelaporan; atau
(d) aset merupakan kas atau setara kas (sebagaimana didefi11isikan dalam PSAK 2:
Laporan Arus .Kas), kecuali aset tersebut dibatasi pertukaran atau penggunaa11nya
untuk me11yele.saikan liabilita.s sekurangkurangnya dua belas bulan setela/1 periode
pclaporan.
Entitas tnengklasifikasikan aset yang tidak termasuk dala1n kriteria di atas sebagai aset
tidak laucar.
·····---· ···············-··-··-··-··--·--··············-·······-····--· ·-· ············-··-·········----------
··················---------
Hall Clpta @ 2018 !KATAN AKUN"fAH INDONESIA - Dilarang memloto-kopi atau mempeibanyak 1.13W
67. Pernyataan ini menggunak:an istilah "tidak lancar" untuk mencakup aset tetap, aset
takberwujud dan aset keuangan yang bersifat jangka panjang. Pernyataan ini tidak melarang
penggunaan istilah lainnya sepanjang pengertiannya jelas.

68. Sik:Jus operasi entitas merupakan jangka waktu antara perolehan, aset untuk
pemrosesan dan realisasinya dalam bentuk kas atau setara kas. Ketika siklus operasi normal
entitas tidak dapat diidentifikasikan secara jelas, maka siklus operasi normal diasumsikan
selama dua betas bulan. Aset lancar termasuk aset (seperti persediaan dan piutang dagang)
yang dijual, dlkonsumsi atau direalisasikan sebagai bagian darl siklus operasi normal
meskipun aset tersebut tidak diperkirakan untuk direalisasikan dalam jangka \vaktu dua
belas bulan setelah periode pe1aporan. Aset lancar juga mencakup aset yang utamanya
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (contohnya mencakup aset keuangan yang
dildasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK 55: Instrun1en
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ) dan bagian lancar dari aset keuangan tidak
lancar.

Liabilitas Jangka Pendek

69. Entltas mengk/as(tikasika11 /iabi/itas scbagai liabiiitas jangka pe11dek jika:


(a) entitas 1nemperkirakan akan menyelesaikan ) liabilitas terse.but dalam siklus operasi
normal;
(b) entitas 1nendliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
(c) liabilitas tersebut jatuh ten1po uHtrtk diselesaikau dalamjangka waktu dua betas
bulau setelah periode pelaporan; atau
(d) entitas tidak memiliki hak taupa syarat untuk 1neuangguhkan peuyelesaian liabilltas
selama ,sckurang-kurangnya dua belas b11lan setelah periodc pelaporan (lihat
paragraf 73). Persyaratau Iiabilitas yang dapat 1ne11gakibatkan diselesaikan11ya
liabilitas tersebut , dengan 111enerbitkan instru1ne11 ekuitas. sesuai dettgan piliha11
pihak lawan, tidak berdampak terhadap klasifikasi liabilitas tersebut.
Entitas mengklasifikasikan Iiabilitas yang tidak termasuk dalam 1T'. iteria diatas sebagai
liabilitas jangka panjang.

70. Beberapa liabilitas jangka pendek, seperti utang usaha dan beberapa akrual untuk
biaya karyawan dan biaya operasi lain, merupakan bagian modal kerja yang digunakan
dalam sildus operas! normal entitas. Entitas mengklasifikasikan Habilitas tersebut sebagai
liabilitas jangka pendek meskipun liabilitas tersebut jatuh temp.o untuk dislesaikan lebih
dari dua belas bulan setelah periode pelaporan. Siklus operasi normal yang sama
diterapkan pada klasifikasi aset dan liabilitas entitas. Jika tidak dapat diidentifikasi secara
jelas, n1aka siklus operasi normal entitas diasumsikan dua belas _bulan.

71. Liabilitas jangka pendek lain tidak diselesaikan dalam siklus operasi norn1al,
tetapi jatuh tempo untuk diselesaikan da1am waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan
atau utamanya din1illki untuk tujuan diperdagangkan. Contohnya beberapa liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimililti untuk diperdagangkan sesuai dengan PSAK
SS: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, cerukan ban dan bagian jangka
pendek dari liabilitas keuangan jangka panjang, utang dividen1 utang pajak penghasilan,
dan utang nonusaha lain, LiabiUtas keuangan yang menyediakan pembiayaan jangka panjang
(yaitu yang bukan bagian dari modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal
entitas} dan tidak jatuh tempo untul< diselesaikan daiam waktu dua betas bulan setelah
periode pelaporan merupakan liabilitas jangka panjang. sebagaimana diatur dalam paragraf
74 dan, 75.

72. Entitas mengkJasifikasikan liabilitas keuangan sebagai liabilitas jangka pendek


jika liabilitas tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu, dua belas bulan setelah
periode pelaporan, meskipun:
(a) kesepakatan awal perjanjian pinjaman adalah untuk jangka waktu lebih dari dua belas
bulan; dan
--·--·· -·······-·-·----------·-·····----····-·------<•--•············------------········--·······--------
···················----·······-----·-·-·······•«
,_ 1.14 Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang .memfoto-lropi at.:tu memperbanyak
·············------f>! -!:'P. -- -'! 9.f>!.........·-------------------------------· ----------------··············-··:. --·.
o--------
..J

(b) per1an11an untuk pembiayaan kembali, atau penjadwalan kernbali pembayaran, atas
dasar jangka panjang telah diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelurn laporan
keuangan diotorisasi untuk terbit.

73. Jika entitas rnernperkirakan, dan memiliki diskresi, untuk melakukan pembiayaan
kembali atau perpanjangan suatu ke,vajiban selama sekurang-kurangnya dua belas bulan
setelah periode pelaporan dengan menggunakan fasilitas pinjarnan yang ada, maka entitas
mengklasifikasikan ke,vajiban tersebut sebagai liabilitas jangka panjang, meskipun kewajiban
tersebut akan jatuh tempo dalam periode yang lebih pendek dari dua belas bulan. Akan
tetapi, jika pembiayaan kembali atau perpanjangan kewajiban bukan merupakan diskresi
entitas (sebagai contoh, tidak terdapat pengaturan untuk pernbiayaan kembali), maka
entitas tidak mempertimbangkan kemungkinan potensi pembiayaan kembali kewajiban dan
mengklasifikasikannya sebagai liabilitas jangka pendek.

74. Ketika entitas melanggar ketentuan pengaturan pinjarnan jangka panjang pada
saat atau sebelum akhir periode pelaporan yang menyebabkan liabilitas tersebut harus segera
dibayar sesuai permintaan, entitas mengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas
jangka pendek, meskipun pernberi pinjarnan ·menyetujui setelah periode pelaporan dan
sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, untuk tidak
mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut. Entitas
rnengklasifikasikan liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek karena, pada akhir
periode pelaporan, entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan
penyelesaian liabilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang-kurangnya dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.

75. Akan tetapi, entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka panjang
jika pemberi pinjaman menyetujui pada ·akhir periode pelaporan untuk menyediakan
tenggang waktu pembayaran yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah
periode pelaporan, selama periode dimana entitas dapat memperbaiki pelanggaran terhadap
persyaratan perjanjian dan pemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaran
kembali.

76. Berkaitan dengan pinjaman yang diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek,
jika peristhva berikut ini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal penyelesaian
laporan keuangan diotorisasi untuk terbit, maka peristiwa tersebut diungkapkan sebagai
peristiwa yang tidak membutuhkan penyesuaian sesuai dengan PSAK 8: Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan:
(a) pembiayaan kembali berbasis jangka panjang;
(b) perbaikan pelanggaran pengaturan pinjaman jangka panjang; dan
(c) pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pernberi pinjaman untuk memperb<liki
pelanggaran pengaturan pinjaman jangka panjang yang berakhir sekurang-kurangnya
dua belas bulan setelah periode pelaporan.

Infor1nasi yang Disajikan dala1n Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas Laporan
Keuangan

77. Entitas nzengungkapkan, dala1n laporan posisi keuangan atau dala1n catatan atas
laporan keuangan, subklasi.fikasi pos-pos yang disajika11, dan diklasi.fikasikan dengan cara
yang tepat sesuai dengan operasi entitas.

78. Detail subklasifikasi bergantung pada ketentuan SAK, serta ukuran, sifat, dan
fungsi jumlah yang terkait. Entitas juga menggunakan faktor-faktor yang diatur dalam
paragraf 58 untuk menentukan dasar subklasifikasi. Pengungkapan berbeda untuk setiap
pos, sebagai contoh:
(a) pos-pos aset tetap dipisahkan sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap;
(b) piutang dipisahkan menjadi jumlah piutang usaha, piutang pihak-pihak berelasi,
pembayaran di muka clan jumlah lain;
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- =--------
Hak Cipla © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang memtoto-kopi atau memperbanyak 1.15 L:J
···-----•r3- -'!'!.I -- - ---·-·-----------·-----------·-·--------····----------···---------····------ ----
...............

(c) persediaan dipisahkan sesuai dengan PSAK 14: Persediaan menjadi barang dagangan,
barang produksi, bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi;
(d) provisi dipisahkan menjadi provisi untuk imbalan kerja dan provisi lain; dan
(e) modal ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagai kelas seperti modal disetor,
tambahan modal disetor dan cadangan.

79. Entitas mengungkapkan _ hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau
laporan perubahan ekuitas, atau catatan atas laporan keuangan:
(a) untuk setiap jenis modal sahani:
(i) ju1nlah saham modal dasar;
(ii) junililh saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan yang diterbitkan tetapi
tidak disetor penuh;
(iii) nilai nominal sahani, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai
nonJinal;
(iv) rekonsiliasi ju nilah salJam yang beredar pad a awal dan akhir periode;
(v) hak, keistiniewaan, dan pembatasan yang nielekat pad a setiap kelas saham,
tertnasuk pe1nbatasan pembagian dividen dan pelunasan ·atas modal;
(vi) sal1a1n entitas yang dimiliki oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau
oleh entitas asosiasi; dan
(vii) salranJ yang dicadangkaJJ 1111tuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak
penjualan saha11J, termasuk jutnlah dan persyaratan; dan
(b) deskripsi n1engenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas.

80. Entitas yang tnodalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persekrituan atau
unit perwalian, mengungkapkan infortnasi yang setara sesuai dengan paragraf 79(a),yang
memperlihatkan perubahan selanra suatu periode dari setiap kategori kepentingan ekuitas,
serta hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis kepentingan
ekuitas.

BOA. ]ika entitas telah niereklasifikasi:


(a) instrumen keuangan yang memiliki fitur opsi jual yang diklasifikasikan sebagai
instrumen ekuitas, atau -
(b) instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepada entitas untuk menyerahkan
kepada pihak lain bagian prorata aset neto entitas hanya pada saat likuidasi dan
diklasifikasika11 sebagai instrumen ekuitas
antara liabilitas keuangan dan ekuitas, maka entitas mengungkapkan jrimlah yang
direklasifikasi ke dalam dan keluar setiap kategori (liabilitas keuangan atau ekuitas), serta
lvaktu dan alasan reklasifikasi.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

81. Dikosongkan.

81A. Laporan laba rugi dan penghasilan kotnprehensif lain (laporan penghasilan
komprehensif ) menyajikan, sebagai tambahan atas bagian laba rugi dan penghasila11
kon1prehe11sif lain:
(a) /aba rugi;
(b) total penghasilan komprehensif lain;
(c) penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu total laba rugi
dan penghasilan komprehe11sif lain.
Jika eHtitas n1enyajikan laporan laba rugi tersendiri, maka entitas tidak menyajikan bagian
laba rugi dala111 Iapora11 yang n1e11yajika11 penghasilan ko1nprehe11sif.

·-------1--------------· ···-----------····-------·······---------------------------------------· ------------·--------------------------------------------------


l.--...I 1.16 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Di/arang memfoto-kopi atau memperbanyak
•••••...........f'E_N:! ! :-!.0.'.'£1_<.A_N
K_E_Uj\1'4(3:'\r.:'••••••••••••••••...._................•......••..•••........•..••.......... S..1-,,!11----····
L;

BI B. Entitas inenyajiknn pos-pos berikut, sebagai ta1nbahan atas bagiau laba rugi
dan peughasilan komprehensif lain, sebagai alokasi dari laba rugi dan penghasilan
ko111prelie11sif lain selama periode:
(a) laba rugi selama periode yang dapat diatrib11s/ka11 kepada:
(i) kepentingan nonpengeudali; dan
(ii) pemilik e11tltas induk.
(b) penghasilatt komprehensif selama per lodeyang dapat diatribruikan kepada:
(i) kepentingon nonpengendali; dan
(ii) pc11dlik entitas induk.
Jika entitas nienyajikan laba rugi dala111 suatu laporan tersendiri, maka entitas 11ienyajika11
(a) dalam lapora11 tersebut,

Iuformasl yang Dlsajlkan dalam Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rttgi

82. Sebagai tambahan ataspos-pos yang disyaratkan oleh SAK, bagion laba rugi
atau laporan laba rugi mencakup pos-pos yang menyajikan )untlali berikut untuk
periode:
(a) pendapatan;
(b) biaya keuanga11;
(c) bagiau laba r11gi dari e11titas asosiasi dan ventura bersatna yang dicatat dengau
,netiggunakau tnetode ekuitas;
(d) beban pajak;
(e) dlkosongkan;
(ea) jumlal1 tnnggal ttntuk total aperasi yang dlhentlkan (lihat PSAK 58: Aset Tidak Lancar
yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan);
(f -1) dikosongkan.

Informasl yang Dlsajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain

82A. Bagia11 pe11gliasila11 kon1pre/1ensif lain menyajikan pos-pos untuk jiunlall sela111a
periode:
(a) pos·pos penghasllan kompreliensif laill (selaln jmnlah dalam paragraf (b)), yang
dlklasiftkasikan berdasarkan sifat dan dikelompokkan sesnal dengan SAK:
(i) tidak akan direklasljikasl lebil1 lanjut ke laba rttgi; dan
(ii) akan direklasljikasi /ebil1 lanjut ke laba rngi ketika kondisi tertentll terpennhl.
{b) bagian pellgliasilan kompreliensif lain atas entitas asosiasi daPJ ventura bersatua
yang dicatat mettgg11nakan 111etode ekuitas, dipisal1ka11 ke dalani bagiau pos
berdasarka11 SAK:
(i) tidak akan 1lirek/aslftkasi /eblh lanj11t ke laba r11gi; da11
(ii) akan direklasifika,si lebih lanjitt ke lafJa rttgi ketika kondisi tertentu terpenulti.

83. Dikosongkan.

84. Dikosongkan.

85. ·Entita.s menyajikan posMpos (termasuk 1nendsal1ka11 pos-pos dala111 paragraf


82), judul dan subtotal ta»ibahan dalam laporan yang 1ne11yajika11 Iaba rugi dan
pengliasilau ko111prehe11sif laiu jika penyajian' tersebut relevl11' untuk penialimna11
kinerja keuangatt entitas. · "

85A. Ketika entitas menyajikan subtotal berdasarkan paragraf 85, maka subtotal tersebut:
a) berisl pos-pos yang berasal dari jumlah yang diakui dan diukur sesuai dengan PSAK;
bl disajikan dan diberi judul sehingga pos-pos yang merupakan subtotal menjadi jelas dan
dapat dipahami;
c) konsisten dari suatu periode ke periode yang lain, sesuai dengan paragraf 45; dan
·········· -'J.f'f':".IY!lf !\_l:l.. f'()'.'!. IJ.
(;l\".l........_....................................................._.._....f'.S_Al( 1_ _

d) tidak lebih diut.makan daripada subtotal dan total yang disyaratkan PSAK untuk
laporan yang menyajlkan 1aba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

85B. Entitas menyajikan pos-pos dalam laporan yang menyajikan laba rugi dan
penghasflan komprehensif lain yang merekonsiliasi subtotal yang disajikan berdasarkan
paragraf 85 dengan subtotal atau total yang disyaratkan PSAK untuk laporan-laporan tersebut.

86. Karena dampak dari berbagai kegiatan, transaksi, dan peristiwa Jain entitas
berbeda daiam frekuensi, potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat
diprediksi, maka pengungkapan unsur-unsur kinerja keuangan memhantu pengguna laporan
keuangan dalam memahami kinerja keuangan yang dicapai dan dalam membuat proyeksi
kinerja keuangan masa depan. Entitas men1asukkan pos-pos tambahan dalam laporan
yang menyajik:an laba rugi clan penghasilan komprehensif lain dan perubahan istilah yang
dipakai dan perubahan urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk rnenjelaskan unsur
kinerja keuangan. Entitas mempertirnbangkan faktor-faktor tennasuk materialitas, sifat dan
fungsl komponen pospos penghasilan dan beban. Sebagai cont_oh, institusi keuangan dapat
mengubah deskripsi untuk memberikan informasi yang relevan dengan operasi institusi
keuangan tersebut. Entitas tidak dapat n1elakukan saling hapus penghasilan dan beban kecuali
memenuhi kriteria di paragraf 32.

87. Entitas tidak diperkenankan untuk menyajikan pos-pos penghasilan atau


terhadap bebau sebagai pos lt1ar biasa dala1n laporan yang menyajikan laba rugi dan
pengltasilan kc111prehensif lain atau daliun catatan atas laporan keuangan.

Laba Rttgi Selama Periode

88. Eutitas 1nengakui seluruh pos-pos pengliasilo.n dan beban pada suatu, periode
dala1n laba rugi kecuali suatu PSAK 1nensyaratkan atau mengizinkan lain.

89. SAK menentukan keadaan kapan entitas mengakui pos-pos tertentu di luar
laba rugi dalam periode berja.l<1n. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan menentukan dua kondisi tersebut: koreksi kesalahan dan dampak
perubahan kebijakan akuntans:i. SAK mensyaratkan atau mengizinkan komponen penghasilan
komprehensif lain yang memenuhi definisi penghasilan atau beban dalam Kerangkq Konseptual
Pelaporan Keuangan untuk dikeluarkan dari laba rugi (lihat paragraf 07).

Pe11gho.silan Kompreliensif Lain Selama Periode

90. Entitas 1uengungkapkan jwnlal1 pnjak pengh4$ilan ter]fait dengan setiap ko1nponen
dari penghasilan komprehcnsif lain, termasuk penyesuaian rek.lasifikasi, baik dalam
laporan laba rugi da11 penghasila11 komprihe11sif lain atau dalam catatan atas laporan
keuangm1.

91. Entitas dapat menyajikan komponen penghasilan komprehensif lain:


(a) secara neto dari dampak pajak terkait, atau
(b) sel;>elum dampak pajak terkait disertai jumlah yang menunjukkan gabungan jumlah
pajak penghasilan ·yang terkait dengan pos tersebut
Jika entitas memilih alternatif (b), maka entitas. mengalokasikan pajak pada pos-pos. yang
mungkin direklasifikasi selanjutnya ke bagian laba rugi dan yang tidak akan direklasifikasi
selanjutnya ke bagian laba rugi.

92. Entitas tnengimgkilpkan penyesuaian reklasifikasi yang terkait dengan kompone11


penghasilan, koniprehensif laitt.

········ ·-···························-
·······························..········································-
···:..........•.•....................
.J 1.18 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarong memfol<H<opi atau mempotbanyak
P_E_N:tJ\JIJ\ _0_P_O_":A_N K_E_Uf\_N(3_A_N __ __ /\1(_1 •------
U

93. SAK menjelaskan apakah dan kapan jumlah yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi. Reklasifikasi tersebut dalam
Pernyataan ini disebut sebagai penyesuaian reklasifikasi. Penyesuaian reklasifikasi dimasukkan
dalam komponen penghasilan komprehensiflain yang terkait pada periode dimana penyesuaian
direklasifikasikan ke laba rugi. Sebagai contoh, keuntungan yang direalisasikan dari pelepasan
aset keuangan yang dikategorikan sebagai "tersedia untuk dijual" dimasukkan dalam. laba rugi
periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain
sebagai keuntungan yang belum direalisasi pada periode berjalan atau periode sebelumnya.
Keuntungan yang belum direalisasi tersebut harus dikurangkan dari penghasilan komprehensif
lain pada periode ketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke laba rugi untuk
menghindari memasukkan keuntungan yang belum direalisasi tersebut dua kali dalam total
penghasilan komprehensif.

94. Entitas dapat menyajikan penyesuaian rek.lasifikasi dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain atau catatan atas laporan keuangan. Entitas yang menyajikan
penyesuaian reklasifikasi dalam catatan atas laporan keuangan menyajikan komponen
penghasilan komprehensif lain setelah penyesuaian rek.lasifikasi terkait.

95. Penyesuaian reklasifikasi terjadi, sebagai contoh, dari pelepasan kegiatan usaha
luar negeri (lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing), penghentian pengakuan
aset keuangan "tersedia untuk dijual" (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran ) dan ketika suatu linclung nilai atas prakiraan transaksi mempengaruhi laba atau
rugi (lihat PSAK 55 paragraf 100 yang terkait dengan lindung nilai arus kas).

96. Penyesuaian reklasifikasi tidak clilakukan pacla perubahan surplus revaluasi yang
cliakui berclasarkan PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 19: Aset Takberwujud atau pengukuran
kembali program imbalan pasti yang diakui sesuai dengan PSAK 24: Imbalan Kerja. Komponen
tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada
periode berikutnya. Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pacla periode
berikutnya ketika aset tersebut cligunakan atau dihentikan pengakuannya (lihat PSAK 16 .dan
PSAK 19).

Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi dan Penglrasilan Ko1nprehensif Lain
atau dala1n Catatan atas Laporan Ke11angan

97. Ketika pos-pos penghasilan atau beban adala/J niaterial, entitas 1uengungkapkan
sifat dan ju111lalu1ya secara tersendiri.

98. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara tersendiri atas pos-pos


penghasilan dan beban mencakup:
(a) penurunan persediaan menjacli nilai realisasi neto atau penurunan aset tetap menjacli
jumlah terpulihkan, dan pembalikan atas penurunan tersebut;
(b) restrukturisasi aktivitas entitas dan pembalikan provisi biaya restrukturisasi;
(c) pelepasan aset tetap;
(cl) pelepasan investasi;
(e) operasi yang dihentikan;
(f) penyelesaian tuntutan hukum; clan
(g) pembalikan provisi lain.

99. Entitas 111enyajikan analisis beban yang diakui dalani laba rugi dengan
1nenggunakan klasijikasi berdasarkan sifat ataufi111gsinya dalam entitas, nJana yang dapat
menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.

100. Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis dalam paragraf 99 dalam laporan
yang menyajikan laba rugi clan penghasilan komprehensif lain.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------L , _
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INOONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 1.19 Ll
·····-··"""="Jll\l'l.':'ll'().l<IJ.
i::............._ ............................_ ...............................''.?. -
1··············

101. Beban disubklasifikasikan untuk memberikan penekanan pada komponen dari


kinerja keuangan yang dapat berbeda dalam frekuensi, potensi keuntungan atau kerugian
clan kemampuan untuk dapat diprediksi. Anaiisis ini diberikan dalan1 satu dari dua bentuk.

, 102. Bentuk pertama analisis ini adalah metode "'sffat beban Entitas menggabungkan
beban dalam laba rugi berdasarkan sifatnya (sebagai contoh, penyusutan, pembelian
bahan baku. biaya transportasi1 lmbalan kerja dan biaya Hdan}1 dan tidak merea)okasikan
menurut berbagai fungsi dalam entitas. Metode ini mungkin mudah diterapkan karena tidak
membutuhkan adanya alokasi beban menurut klasifikasi fungsionaL Contoh dad k1asi6kasi
dengan menggunakan metode sifat beban adalah sebagai berikut:

Pendapatan xxx
Penghasilan lain xxx
Perubahan atas persediaan barang jadi dan
barang dalam proses xxx
Bohan baku yang digunakan xxx
Behan imbalan kerja xxx
Behan penyusutan dan amortisasi xxx
Beban lain xxx
Total beban (ux)
Laba sebelum pajak xxx

103. Bentuk kedua analisis ini adalah metode ''fungsl beban" atau "biaya penjualan"
dan mengklasifikasikan beban sesuai dengan fungsiny.a sebagai bagian dari biaya penjualan
atau, sebagai contoh. biaya aktivitas clistribusi atau administratif. Sekul'angkurangnya,
entitas mengungkapkan biaya penjualannya berdasarkan metode ini secara tersendiri dari
beban lain. Metode ini dapat menyediakan informasi yang lebih relevan kepada pengguna
laporan keuangan dibandingkan dengan rnetode klasifikasi beban berdasarkan sifat, tetapi
pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin mensyaratkan pengalokasian secara arbiter
dan pertimbangan matang. Contoh klasifikasi berdasarkan metode fungsi beban adalah
sebagai berikut

Pendapatan xxx
Biaya penjualan (xxx)
Laba bruto xxx
Penghasilan lain xxx
Biaya distribusi (xxx)
Behan administratif (xxx)
BebRn lain (xx<. )
Laba sebelum pajak xxx

104. Entitas yang meugklasifikasikan beban berdasarkan fungsi


1ne11gnngkapkari infarmasi tambahan tentang sifat beban, ter1nasuk beban penyusutan
dan amortisasi, dau beba11 imba/a11 kerja.

105. PemHihan antara metode fungsi beban dan sifat behan bergantung pada faktor
historis dan industri serta sifat entitas. Kedua metode tersebut menyediakan indikasi tentang
biaya-biaya yang mungkin dapat bervaria.si, baik langsung maupun tidak langsung, dengan
level penjualan atau produksi entitas. Karena setiap metode penyajian memiliki n1anfaat
untuk jenis entitas yang berbeda, maka Pernyataan ini mensyaratkan manajemen untuk
········-
···
····-....................................................................................
........................................................
LJ 1.20 Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN 1NDONES1A - Di!arang memfofo..kopi alau memperbanyak
_ _._.E_::'!::.!.f.-f.'!?__N E_Ul\_'.1(3 N-···········-·---------------- ······················------------ -
----·--!°'.'.':.._. !· \
_

n1e1nilih penyajian yang andal dan lebih relevan. Akan tetapi, karena informasi atas sifat
beban bermanfaat dalam metnprediksi arus kas masa depan, maka pengungkapan tambahan
disyarotkan ketika metode fungsi beban digunakan. Dalam paragraf 104, "imbalan kerja"
memiliki pengertian yang sama seperti di PSAK 24: Imbnlan Kerja.

Laporan Perubaban Ekuitas

I11for111asi yang Disajikan dalant Laporan Perubahan Ekuitas

106. Entitas 111e11yajikan lapora11 penibaliatt ekuitas sebagai1nana disyaratkan oleli


paragraf 10. Lapo ran perubahan ckuitas 1ne11cakup informasi sebagai berikut:
(a) total penghasilau ko1npreltensif sela1na periode berjalau yang 1ne111mj11kkan secara
tersendiri jumlall total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepada kepentingan nonpengendali;
(b) untuk setiap komponen ekuitas, dmnpak penerapan relrospektif atau penyajian
ktunbali secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi) Perubahan
Bstimasi Akuntansi> dan Kesa1ahan;
(c) dikosongkan;
(d) untnk setiap koniponen ekuitas, rekonsiliasi antara jutnlali tercatat pada awal dan
akllir periode, secara tersendiri n1engungkapkan nrasing-nrasing peruba11an yang
timbul dari:
(I) luba rugi;
(ii) penghasilan kompreltensif lain; dan
(iii) transaksi denganpentilik dalatn kapasitasnya sebagai pe1nilik,
ya11g111enut1jnkka11 secara lersendiri kontribusi dari dan distribusi kepada
penJilik dan perubahan 11ak kepemilika11 atas kepentingatJ pada entitas anak
yang tidak menyebabkan
/Jilangnya pe11ge11dalia1f .

Infornrasi yaPJg Disajikan dalatt1 Laporari Perubaltan Ekuitas _ alau dalam Catatau atas
Laporan Keuangan

106A. Untuk setiap ko1npone11 ekuitas1 entitas menyajika1f, baik dalan1 laporan
perubalian ekuitas atau dalatn catatan atas laporan ketttuigan analisis pe11gJ1asila11
komprehensif lain berdasarkatt pos (/illat paragraf 11J6(d)(il )).

107. Entitas nienyajikan, baik dalani laporan peruba1Jan ekuitas atau dalaui catatan
atas lapora11 keuaugan, junilah dil•iden yaug diakui sebagai distribusi kepada pe1nilik
selania periode, dan jutnlah dividen per sahan1 terkait.

108. DaJam paragraf 106, kornponen ekuitas termasu_k, sebagai contoh. seHap
kelas moda) disetor, saldo akumulasi dari setiap kelas penghasilan komprehensif lain. dan
saldo
!aha.

109. Perubahan ekuitas entitas antara awal dan akhir periode pelaporan mencerminkan
naik turunnya aset neto entitas selama periode. Kecuali untuk perubahan yang dihasilkan
dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pen1Hik (seperti kontribusi modal,
perolehan kembali instrumen ekuitas entitas dan dividen) dan biaya .transaksi yang
secara Jangsung terkait dengan transaksi tcrsebut, perubahan keseJuruhan atas ekuitas selama
periode merepresentasikan jumlah total penghasilan dan beban. termasuk keuntungan dan
kcrugian, yang dihasilkan oleh aktivitas entitas selama periode tersebut.

110. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,_ Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
mensyaratkan penyesuaian retrospektif atas dampak pcrubahan kebijakan akuntansi, sepanjang
praktis, kecuali jika ketentuan transisi dalam PSAK lain mensyaratkan sehaliknya. PSAK 25
juga mensyaratkan penyajian kembali untuk mengoreksi kesalahan se<:ara retrospektif,
sepan;ang

-········-------- ;;-ci; ·e·201s·;;;;.. - -TAN ·i--- i;=· -;;;: --;


;;, ;·-·--·--·1·2"!o··-----
·--------:i-P._N_Y:'Jl:'':' l,A.!'_(:lN.- lJP, N....--·---------- ---··-···--·------------ _ ···-·······-----···-·
.........P.'.'_K 1···-··········

praktis, Penyesuaian retrospektif dan penyajian kembali secara retrospektif bukan merupak:an
perubahan dalam ekuitas tetapi merupakan penyesuaian atas saldo awal saldo laba, kecuali
jika suatu PSAK mensyaratkan penyesuaian retrospektif terhadap kotnponen ekuitas lain.
Paragraf 106(b) mensyuratl<an pengungkapan dalam laporan perubaban ekuitas dari total
penyesuaian atas setiap kornponen ekuitas yang diakibatkan oleh perubahan kebijakan
akuntansi dan, secara tersendiri. koreksi atas kesalahan. Penyesuaian tersebut diungkapkan
untuk setiap periode sebelumnya dan pada a\val periode.

Laporan Arus Kas

111. Informasi arus kas menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk
menllai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas
dalam menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2: Laporan Arus Kas mengatur persyaratan
penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.

Catatan atas Laporan Keuangan

Struktur

112. Catatan alas laporan keuangan:


(a) 1nenyajikan i11for1nasi tcntang dasar penyusunan Iaporan keuangan dan kebijakatt
akuntansi spesifik yang digt111akm1 sest1ai dengan paragraf 117-124;
(b) mengungkapkatt iufonnasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di
bagian manapun dalant laporan keuangau; dan
(c) mcnyediakan infortnasi yang tidak disajikan di bagian ntanapun dalant lapora11
keuangan, tetapi i1ifor11rasi tersebut relevan untuk memahami lapora11 keuaugan.

113. Entitas sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuanga11 secara
sisteniatis. Dala11i t11enentt1kan penyajiau secara sistcma entitas men1perti1nba11gkan
da,npak terhadap ketcrpahanran dan keterbandi11gan laporatJ keuangannya. l!'ntitas
nientbuat refere;u.i silang atas setiap pos dala1n laporan pqsisi keuangan dau laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporari
arus kas untuk i11for1nasi yang berl1ubungan dalam catatan atas laporan keua11ga11.

114. Contoh pengurutan sistematis atau pengelornpokan catatan atas laporan keuangan
meliputi:
a) mengutamakan area aktivitas yang dianggap paling relevan·oleh entitas untuk
memahami kinerja clan posisi keuangannya, seperti mengelon1pokkan informasi
n1engenai aktivitas operasi tertentu;
b) mengelompokkan informasi mengenai pos-pos yang diukur secara serupa1 seperti aset
yang diukur pada nilai 'v.ljar; atau
c) mengikuti urutan posp·os dalam laporan Iaba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dan laporan posisi keuangan, seperti:
(i) pernyataan kepatuhan terhadap SAK (lihat paragraf 16);
(ii) kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan (lihat paragraf 117);
(iii) informasi tambahan untuk posffpos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajia:n laporan dan
penyajian masingmasing pos; dan
(iv) pengungkapan lain, termasuk:
(1) liabilitas kontinjensi (lihat PSAK 57: Provisi, Liabi/itas Kalltinjensi, dan Aset
Kontinjcnsl) dan komitmen kontraktual yang belum diakui; rum
(2) pengungkapan infurmasi nonkeuangan 1 c::ontohnya tujuan dan kebijakan
manajernen risiko keuangan (lihat PSAK ·60: Instrumen Keuangan:
Pcngungkapan).
·······re····------· ·········-------------··············--·-·····-············-----············-· ··--···········------------·
---· ·····-
1.22 Hak Cipta © 2016 !KATAN AKUNrAN INDONESfA - Dl!arong memfota-kopl afau memperbanyak ,
-----------·····P_E}"YA.J'l\l<. !:'!?. ..K_E\J'!<3'!.......... ·-·······················-···P.:3_'.';K
1r:;: _·······

115. Dikosongkan.

l16. Entitas - dapat menyajikan catatan atas Japoran keuangan yang menyediakan
informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik
sebagai bagian tersendiri dalam laporan keuangan.

Pengungkapan Kebijakan Akuntansi

117. Entitas 1nenguugkapka11 kebijakan akunta11si signifikan yang 111encakup:


(a) dasar pengukuran ya11g digunakan dala1n meny11su1t laporan keuangan; dan
(b) kebijakau akuntansi lain yang diterapkatt yaug relevan untuk 1ne1nahanii laporan
keuangan.

118. Penting bagi entl.tas untuk menginformasikan kepada pengguna laporan keuangan
rnengenai dasar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan (sebagai contoh.
biaya historis. biaya kini, ni1ai reaHsasi ncto, ni1ai wajar atau jumlah terpulihkan)
karena dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan 1aporan keuangan
mempengaruh analisis pengguna laporan keuangan secara signifikan. Ketika entitas
menggunakan lebih dari satu dasar pengukuran dalam laporan keuangan, sebagai contoh
ketika suatu kelas aset tertentu direvaluasi 1 maka hal tersebut memadai dengan
memberikan suatu indikasi kategori aset dan liabHitas dimana setiap dasar untuk
pengukuran diterapkan.

l 19. Dalam memutuskan apakah kebijakan akuntansi tertentu diungkapkan 1


manajem_en mempertimbangkan apakah pengungkapan tersebut akan membantu
pengguna Japoran keuangan untuk rnemahami bagaimana tranSaksi, peristiwa, dan kondisi
lain tercermin dalam laporan ldnerja keuangan dan posisi keuangan yang dilaporkan.
Entitas mempertimbangkan sifat operasi dan kebijakan yang diharapkan oleh pengguna
Iaporan keuangan untuk diungkapkan oleh entitas jenis tersebut. Pengungkapan kebijakan
akuntani tertentu bermanfaat bagi pengguna terutama ketika kebijakan akuntansi
tersebut dipilih dari beberapa alternatif yang diperkenankan dalam . SAK. Contohnya
adalah pengungkapan apakah entitas menerapkan model nilai wajar atau mode! biaya atas
properti investasi (iihat PSAK 13: Properti lnvestasi). Terdapat SAK yang secara Spesifik
mensyaratkan pengungkapan kebijakan akuntansi tertentu, termasuk pilihan yang dibuat
oleh manajemen di antara kebijakan akuntansi berbeda yang diperkenankan, Sebagai
contoh, PSAK 16: Aset Tetap mensyaratkan pngungkapan dasar pengukuran yang
digunakan untuk kelas aset tetap.

120. Dikosongkan.

121. Suatu ke_bijakan akuntansi uiungkin signifikan karena sifat kegiatan operasi
entitas meskipun Jumlah pada periode berjalan dan periode sebelumnya tidak material.
Entitas juga dapat mengungkapkan setiap kebijakan akuntansi yang tidak secara spesilik
disyaratkan oleh SAK tetapl entitas memilih dan menerapkannya sesuai dengan PSAK
25:Kebijakan Akuntansi, Perrtbahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalallan.

122. Entitas 111engungkapkau, bersama dengan kebijaka11 akuntansi signifikan atau


catata11 atas laporan keuangan lai11 pertimbangan (selaiu yang telah tercakup dalatn
1

estimasi (lihat paragraf 125)) ya11g telali dibuat t11a1u1jen1en dalatn proses
penerapan kebljakan ak1111tansi dan tnemiliki dampak yang paling sig1Jifikan terhadap
ju1nlah yang diakui dala111 laporan keuangan.

123. Da1am proses penerapan kebijakan akuntansi, manaJemen membuat berbagai


pertimbangan (selain yang telah tercakup dalam estimasi) yang secara signifikan dapat
mempengaruhi jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, manajemen
membuat pertimbangan dalam 1nenentukan:
··-------·-·····--···---------------------·-···········-··------------·-················-··-----------·-· ······-···········-··-·-·-··
--------··
Hak Cipla @ 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESfA - Diiarang memfalfH<JJpl atau memperbanyak 1.23LJ
--------•l!J-f'EO_N_".AJ_ll\(':l L!\f'() - j\':J(3j\':J f'8_A_K 1 _ _

(a) apakah aset keuangan merupakan investasi yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga
jatuh tempo;
(b) kapan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan
aset keuangan dan aset sewa dialihkan kepada entitas lain; dan
(c) apakah secara substansial penjualan produk tertentu merupakan pengaturan pembiayaan
dan oleh karena itu tidak menghasilkan pendapatan.

124. Beberapa pengungkapan yang dibuat sesuai dengan paragraf 122 disyaratkan oleh
SAK. Sebagai contoh, PSAK 6_7: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain mensyaratkan
entitas untuk mengungkapkan pertimbangan yang telah dibuat dalam menentukan apakah
entitas mengendalikan entitas lain. PSAK 13: Properti Investasi mensyaratkan pengungkapan
kriteria yang dikembangkan oleh entitas untuk membedakan properti investasi dari properti
yang digunakan sendiri dan properti yang dimilik.i untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal,
jika pengklasifikasian properti sulit dilakukan.

Sumber Ketidakpastian Esti1nasi

125. Entitas niengungkapkan ,informasi tenta1Jg asiunsi yang dibuat 11J e11ge11ai
niasa depa11, dan sumber utama lain dari ketidakpastian esti111asi lain pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko sigHijikan yang mengakibatkan penyesuaian
material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikut11ya.
Berkaitan dengan aset dan liabilitas tersebut, catatan atas laporan keuangan
men1asukka11 rincian atas:
(a) sifat; da11
(b) jumlah tercatat pad a akhir periode pelaporan.

126. ·Penentuan jumlah tercatat dari beberapa aset dan liabilitas mensyaratkan estimasi
dampak ketidakpastian atas peristhva masa depan terhadap aset dan liabilitas tersebut pada
akhir periode pelaporan. Sebagai contoh, dalam hal tidak tersedianya harga pasar kini yang
diobservasi, maka estimasi berorientasi ma.Sa depan dibutuhkan untuk mengukur jumlah
terpulihkan atas kelompok aset tetap, dampak keusangan teknologi atas persediaan, provisi
yang bergantung pada basil masa depan dari proses litigasi yang masih berjalan, dan liabilitas
imbalan kerja jangka panjang seperti kewajiban pensiun. Estimasi tersebut melibatkan asumsi
tentang hal-hal tefsebut karena penyesuaian risikO atas arus kas atau tingkat diskonto,
perubahan gaji di ffiasa depan dan perubahan harga di masa depan mempengaruhi biayci. lain.

127. Asumsi dan sumber ketidakpastian estimasi lain yang diungkapkan sesuai dengan
paragraf 125 terkait dengan estimasi yang mensyaratkan pertimbangan ffianajemen yang
paling sulit, subjektif atau kompleks. Dengan semak.in bertambahnya jumlah variabel dan
asumsi yang mempengaruhi kemungk.inan penyelesaian masa depan atas ketidakpastian, maka
pertimbangan teisebut menjadi· semakin subjektif dan kompleks, dan potensi dilakukannya
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas semakin meningkat.

128. Pengungkapan sebagaimana dimaksud dalam paragraf 125 tidak disyaratkan bagi
aset dan liabilitas dengan risiko signifikan bahwa jumlah tercatat aset dan liabilitas tersebut
dapat berubah secara material selama periode tahun berikutnya jika, pada akhir periode
pelaporan, aset dan liabilitas tersebut diukur dengaJ.?, menggunakan nilai wajar berdasarkan
pada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset dan liabilitas identik.· Nilai wajar tersebut
dapat berubah secara material selama periode. pelaporan berikutnya namun perubahan
ini tidak berasal dari asumsi atau sumber estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode
pelaporan.

129. .Entitas menyajikan pengungkapan di paragraf 125 dalam cara yang dapat
membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami pertimbangan yang dibuat
m.anajemen tentang masa depan dan tentang sumber lain ketidakpastian estimasi. Sifat clan
tingkat informasi yang disediakan bervariasi sesuai dengan sifat asumsi clan kondisi lain.
Contoh pengungkapan yang
----------•---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------·
G. 1.24 Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

_ _ P_E_N'(f\Jlf\N._0£'_°. -- -/\_'l/\----------------------------------------------------------------------------'.. !;/\_1_ •--------


1:· I
L"

_ dibuat entitas adalah:


(a) sifat asumsi atau ketidakpastian estimasi lain;
(b) sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode, asumsi dan estimasi yang mendasari
penghitungan jumlah tercatat tersebut, termasuk alasan atas sensitivitas tersebut;
·(c) penyelesaian yang diharapkan atas ketidakpastian dan rentang hasil yang rasional selama
periode pelaporan berikutnya atas jumlah tercatat aset clan liabilitas yang terpengaruh; dan
(d) penjelasan tentang perubahan yang dilakukan terhadap asumsi sebelumnya yang terkait
dengan aset dan liabilitas tersebut, jika ketidakpastian tetap belum dapat diselesaikan.

130. Pernyataan ini tidak mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi


anggaran atau prakiraan dalam membuat pengungkapan di paragraf 125.

131. Terkadang tidak praktis untuk mengungkapkan dampak yang mungkin timbul
dari asumsi atau sumber ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan. Dalam
kasus tersebut, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki saat itu, entitas mengungkapkan
bah,va merupakan hal yang mungkin terjadi bahwa basil selama tahun buku berikutnya yang
berbeda dari asumsi akan mensyaratkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset
atau liabilitas yang terpengaruh. Dalam seluruh kasus, entitas mengungkapkan sifat dan
jumlah tercatat dari aset atau liabilitas tertentu (atau kelas aset atau liabilitas) yang terkena
dampak oleh asumsi tersebut.

132. Pengungkapan dalam paragraf 122 tentang pertimbangan tertentu yang dibuat
manajemen dalam rangka menerapkan kebijakan akuntansi tidak terkait dengan
pengungkapan sumber ketidakpastian estimasi di paragraf 125.

133. SAK nlensyaratkan pengungkapan dari beberapa asumsi yang tidak disyaratkan
sesuai dengan paragraf 125. Sebagai contoh, PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan
Aset Kontinjensi mensyaratkan pengungkapan (dalam kondisi tertentu) mengenai asumsi
utama yang berhubungan dengan peristhva masa depan yang berdampak pada beberapa kelas
provisi. PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar mensyaratkan pengungkapan asumsi signifikan,
termasuk teknik penilaian dan input, yang digunakan entitas ketika mengukur nilai wajar
aset dan liabilitas yang dicatat pada nilai wajar.

Modal

134. Entitas 111eng11ngkapkan infonnasi yang 1nem11ngkinkan pengguna laporan


keuangan untuk mengevalua_si tujuan, kebijakan, dan proses entitas dala111 niengelola
modal.

135. Untuk mematuhi paragraf 134, entitas mengungkapkan hal-hal berikut:


(a) informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan, dan proses entitas dalam mengelola
mo'dal, termasuk:
(i) deskripsi tentang apa yang dikelola sebagai modal;
(ii) ketika entitas diharuskan untuk memenuhi persyaratan petmodalan eksternal,
sifat persyaratan dan bagaimana persyaratan tersebut diimplementasikan dalam
pengelolaan modal; dan
(iii) bagaimana entitas memenuhi tujuannya dalam mengelola modal.
(b) ringkasan data kuantitatif tentang apa yang dikelolanya sebagai modal. Beberapa entitas
menganggap liabilitas keuangan (contohnya beberapa bentuk utang subordinasi) sebagai
bagian dari modal. Entitas lain menganggap modal tidak termasuk beberapa komponen
ekuitas (contohnya komponen yang timbul dari lindung nilai arus kas).
(c) setiap perubahan dalam (a) clan (b) dari periode sebelumnya_
(d) apakah selama periode entitas mematuhi setiap persyaratan permodalan eksternal.
(e) ketika entitas tidak mematuhi persyaratan permodalan eksternal tersebut, konsekuensi
dari ketidakpatuhan tersebut.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------• ---------
Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang memfotcrkopi atau memperbanyak 1.25L:_j
---------· _f'.[':N_Y,\l,\r-J i!'f'.()"Jlf>l_ ". f>JG.f>l----------------------------------------------------------------------------f'. S_A_K 1 _

Entitas mendasarkan pengungkapan tersebut pada informasi yang diberikan secara internal
kepada personal manajemen kunci.

136. Entitas dapat mengelola modal dalam beberapa cara dan dapat bergantung
pada persyaratan perrnodalan yang perbeda. Sebagai contoh, entitas konglomerasi mungkin
mencakup entitas yang melakukan aktivitas asuransi dan aktivitas perbankan dan entitas
tersebut n;iungkin melakukan kegiatan operasi di beberapa yurisdiksi. Ketika gabungan
pengungkapan persyaratan modal dan bagaimana modal dikelola tidak menyediakan
informasi yang berguna atau dapat mengacaukan pemahaman pengguna laporan keuangan
atas sumber permodalan entitas, maka entitas mengungkapkan informasi tersendiri untuk
setiap persyaratan modal yang berlaku bagi entitas.

Instrumen Keuangan yang Mempunyai Fitur Opsi Jual yang Diklasifikasikan sebagai
Instrumen Ekuitas

136A. Untuk instrtttnen keuangan yang menipunyai fitur opsi jual yan
diklasifikasikan sebagai instriunen ekuitas, entitas mengungkapkan (sepanjang g
diungkapkan di bagia11 lain):
tidak
(a) ringkasan data kuantitatif 1nengenai j111nlah yang diklasifikasikan sebagai, ekuitas;
(b) tujuan, kebijakan da11 proses untuk mengelola kewajibannya untuk membeli ke1nbali
atau menebus instriune11 tersebut ketika disyaratkan oleh pe1negang instriunen,
termasuk setiap perubalian dari periode sebelumnya;
(c) arus kas keluar yang diperkirakan dalam· penebusan atau pembelia11 kembali kelas
instrumen keua11gan tersebut; da11
(d) informasi mengenai bagainiana penentuan arus kas keluar yaHg diperkirakan dala11J
pe11ebusan atau pembeliari kenibali.

Pengungkapa11 Lain

137. Entitas mengungkapkan dalam catatan atas laporan keua11gan:


(a) · ju111lah dividen yang diusulkan atau di111nu1nkan sebelum lapora11 keuangan
diotorisasi u11tuk terbit tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada peniilik selama
periode serta junrlah terkait dividen per lenibar saham; dan
(b) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.

138. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut 'ini, jika tidak diungkapkan di


bagian mana pun dalam i11formasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan:
(a) domisili dan bentuk hukum, negara te1npat pendirian dan alamat ka11tor pusat entitas
(atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);
(b) deskripsi 1nengenai sifat operasi dan aktivitas utama entitas;
(c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha; dan
{d) bagi entitas yang memiliki uniur terbatas, informasi tentang lama umur entitas.

TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI

139. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

139A. Dikosongkan.

139a. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 128 dan secara prospektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

139B-L. Dikosongkan.

----------r;•---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1".-:.J 1.26 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kop/ atau memperbanyak
..... .........._!:'_E_r::ri'.1'J!::.!,A_!:'_0_RJ.l!'.I.!: . -----
····················································•··············•··P..-PJ ·.....

139M. Dikosongkan.

!39N. Dikosongkan.

1390. Dikosongkan.

139P. Amendemen PSAK 1: Penyajtan Laporan Keuangan tentang Prakarsa


Pengunglmpan mengamendemen paragraf 10, 31, 54-SS, 82A, 85, 113-114, 117, ll9 dan
122, menambahkan paragraf 30A, SSA, 85A-85B, dan menghapus paragraf HS dau 120.
Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang din1ulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2017. Penerapan dini diperkenankan. Entitas tidak disyaratkan
untuk mengungkapkan informasi yang dipersyaratkan oleh PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan paragraf'28-30 terkait amendemen inL

PENARIKAN

140. Pemyataan ini menggantikan PSAK l (2009): Penyajian Laporan Keuangan.

················································-
················································
········-----
·································-········
Hak Cipta © 2-018 !KATAN Af(lJNTAN JNDONESIA - Difarang memfot(J-kopi atau memperbanyek 1.27
PEDOMAN IMPLEMENTASI

Pedoman Implementasi ini melengknpi, tetapi bukan bagian dari, PSAK 1.

Ilustrasi Struktur Laporan Keuangan

PIOl. ·PSAK l: Penyajian Laporan Keuangan mengatur komponen laporan keuangan


dan persyaratan minimal pengungkapan dalam laporan posisi keuangan; laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensiflain, dan laporan perubahan ekuitas. PSAK l juga
menjelaskan lebih lanjut pos-pos yang disajikan baik dalam komponen laporan keuangan
yang relevan atau catatan atas laporan keuangan. Pedoman ini menyediakan contoh
sederhana tentang bagaimana persyaratan PSAK I terkait laporan posisi keuangan. laporan
la.ha rugi dan penghasilan kornprehensif lain, dan lapo(1lfl perubahan ek\litas dapat terpenuhl.
Entitas dapat mengubah urutan penyajian dan deskripsi yang digunakan untuk menjelaskan
pospos jika diperlukan untuk tnemenuhi keadaan tertentu.

PI02. Pedoman ini terbagi dalam tiga bagian. Paragraf PI03-PI06 menyediakan contoh
penyajian laporan keuangan. Paragraf PI07wPI09 menyediakan contoh penentuan
penyesuaian reklasifikasi atas aset .keuangan yang dikategorikan- sebagai tersedia untuk
dijual sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pcngukuran. Parag:raf
PilO dan Pll l memberikan contoh pengungkapan mo<la1.

PI03. Ilustrasi laporan posisi kcuangan menunjukkan sa)ah satu cara hagaimana
entitas dapat menyajikan laporan posisi keuangan dengan membedakan pos aset lancar da.n
tidak lancar serta liabilitas jangka pendek clan jangka panjang. Format lain dapat
digunakan sepanjang dapat me11unjukkan perbedaan tersebut secant jelas.

PI04. Ilustrasi menggunakan istilah "penghasilan komprehensif' untuk menunjukkan


jumlah pos laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. llustrasi n1enggunakan istilah
"penghasilan komprehensif lain" untuk menunjukkan penghasilan dan beban yang termasuk
dalam penghasilan komprehensif tetapi tidak termasuk dalam laba rugL PSAK I tidak
mensyaratkan entitas untuk menggunakan istilah tersebut dalam laporan keuangannya.

PIOS. Dua laporan laba rugi dan Japoran penghasilan komprehensif lain disediakan,
untuk mengiJustrasikan penyajian alternatif penghasilan dan beban dal-am satu laporan
atau dua laporan, Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain mengilustrasikan
pengklasifikasian penghasilan dan beban dalam bagian laba rugi berdasarkan fungsL Laporan
laba rugi tersendiri (di dalam oontoh ini adalah ''1aporan laba rugi") mengilustrasikan
pengklasifikasian penghasila11 dan beban dalam bagian laba berdasarkan sifat.

PI06. Contoh-contoh tidak diintensikan untuk mengilustrasikan seluruh aspek dari


SAK, atau menyajikan satu set laporan keuangan lengkap, yang di dala1nnya termasuk
laporan arus kas, pengungkapan tentang kebijakan akuntansi signifikan, dan informasi
penjelasan lain.

----·-···· "···-·-----·····•••><••··---·-------------········-···---------···-·--···-···-·------·········--···-··----------·······-·····-
·--------"'·--··-··-··
1.28 Hak Cipta @ 2016 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - DiJarang memfoto-kopi atau memperbatlyak
... ·-------··!.' -::'.! N..0!.'()_N K.§. !'!!'!......---- - -···············- .··-
·...............·········-·---·- ···-·· '.'.K.- Ti ·--······

BAGIAN I: ILUSTRASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KELOMPOK USAHA XYZ


Lapotaii posisi keuangan per 31 Desember 20X7
idttltt.1n nbutin ruptall )

31 Des
20X7
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 312.400
Piutang usaha 91.600
Persediaan 135.230
Aset la.near lain 25.650

Total Aset Lancar 564.880


Asel Tidak Lancar
Aset keuangan tersedia untuk dijuaJ 142.500
Investasi dalam entitas asosiasi 100.150
Aset tetap 350.700
Aset takberwujud lain 227.470
Goodwill 80.800

Total Asel Tidak Lancar 901.620

Total Aset 1.466.500

LIABILITAS
Llabilitas Jaogka Pendek
Utang usaha dan utang lain 115.100
Pinjaman jangka pendek 150.000
Bagian pinjaman jangka panjang 10.000
Utang pajak jangka pendek 35.000
Provisi jangka pendek 5.000
Total Liabillltas Jangka Pendek 315.100

Liabilims J"!lgka Panjang


Pinjaman jangka panjang 120.000
Pajak tangguhan 28.800
Provisi jangka panjang 28.850

Total Llabilltas Jangka Panjang 177.650

Total Liabilitas 492.750

·····-----................··- ------- ........··········-·····..··- ---- --····- ·-··· ···-· ·.......--


··-- ....·····-·-·-·-··........· --········-·
Hak Clpta © 2018 !KATAN AKUNTAN IN!lONESIA - Dilarong memloro-iropl atau mempetbanyak 1.29 U
······----f'_E_l'l"A. J_ll'j L;\f'_() - '.':()'.':------------------·---------------------------------------------·
-----------f'_----'.--------------
...lanjutan

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diati'ibusikan kepada pemilik entitas induk

Modal saham 650.000 600.000


Saldo laba 243.500 161.700
Komponen ekuitas lain 10.200 21.200

903.700 782.900
Kepentingan nonpengendali 70.050 48.600

Total Ekuitas 973.750 831.500

Total Liabilitas dan Ekuitas 1.466.500 1.524.200

KELOMPOK USAHA XYZ


Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada 31 De
(dalani nbuan rupu1h)

(Mengilustrasikan penyajian laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain


dalam satu laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi berdasarkan fungsi)
20X7

Pendapatan 390.000
Behan pokok penjualan (245.000)

. Laba bruto 145.000


Penghasilan lain 20.667
Biaya distribusi (9.000)
Behan administrasi (20.000)
Behan lain-lain (2.100)
Biaya pendanaan (8.000)
Bagian laba entitas asosiasi1 35.100

Laba sebelum pajak 161.667


Behan pajak penghasilan .(40.417)

Laba tahun berjaifili dari operasi yang dilanjutkan 121.250


Kerugian tahun berjalan dari operasi yang dihentikan

Laba tahun berjalan 121.250

I Ini berarti bagfrm laba entitas asosiasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas asosiasi, yaitu /aha setela/1
pajak dmi kepemilikan 11on-pe11gendali dalam e11titas asosiasi.

·---------!E,11---------------------· ------------------------------------------· -----------··------------------------------------------------· --------------------


t:t.J 1.30 Hak Cipla © 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
----------------E'. !/\':!_ _'?_'.'!.'_N IS__U!':!! _t:J .......·-····----············------····--f'./\15_.
.,,_,•----····
ii;J

...lanjutan
Penghasilan komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap 933 3.367
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (667) 1.333

Bagian penghasilan komprehensif lain entitas asosiasP 400 (700)

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan


(166) (1.000)
direklasifikasi ke laba rugP
500 3.000

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

Selisih kurs karena penjabaran Japoran keuangan 4 5.334 l0.667

As.et keuangan tersedia untuk dijual 1


(24.000) 26.667

Lldung nilai atas arus kas4 (667) (4.000)


Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi
4.833 (8.334)
ke laba rugP
(14.500) 25.000

Penghasilan komprehensif lain tahun.berjalan setelah


pajak 04.000) 28.000

Total pengbasilan komprehensif tahnn berjalan 107.250 93.500

Laba yang dapat diatribusikari kepada:

Pemilik entitas induk 97.000 52.400


Kepentingan nonpengendali 24.250 13.100
121.250 65.500

Jumlah penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan


kepada:
Pemilik entitas in<luk85.80074.800
Kepentingan nonpengendali21.45018.700

107.250
- --93-.500
Laba per saham (dalam rupiah): 0,30
Dasar dan dilusian 0,46

2 illi bcrarti bagim1 penghasi1mi kcmpnhcnsif lain e11titas rtsosia,t yaug dapt1t diatribusikan kcpflda pcmilik entitas
asosii, yaitu kemm.mga11 (ktrrugimr) scleiah pajak da11 kepenti11ga11 llCll·pt:ngrndnli tfalam Elllitas asosiarL Pada
amtoh i11i, pe11glutsilmt kumprehtnslf lairs e11tilas asosfasi terdirf dari pos-pvs yang rldttk direklasifikasi ke laba
rugi. Enrilfls yang peng1ut,(/lan kumprdumsif "1111 enlittU asosiasfoya termasvk pcs-pcs ym1g direklmifik11ti ke lalm
n<gi disyarathm oleh paragraf 82A{b) m1t11k ma1yajik<111 jum fa1i lersehut pad a pos terpimlL
3 Pajak penghmifon terkait de11gan seliap pas penghasilm1 kompro11ensif lnin dimtgkapkmi dafam catatm1 atas
lnpora11 keriangrm.
4 Hal iiri me1rgl/11strasikmt penyaj frm gabu11gan, d1mgrm pi:ngmigkapan atas keunlungan atau kerugia11 da11 in11ycsimian
reklasifika# ta/um berjafan disajikait dalam catatmi aJas lapvnm k£umrgan, Sebagai afternatif, ptriyajimt secam
bn1to Jugo. dopa! digwur1mn

•••••u . . ;;;·c;;;·©·; ·iAA AN.AKtJITT;;· oo·-e;: --;,,-; f ;; ·;;;;


;·---····_ 1·3 11··········
_ ··-··· - -.'f. .1.N.. "'.0.'.'_-1;'.i'.N.'.'_ ..................._ -·············-········-
···························f".K_ .1..............

Sebagai alternatif, komporien penghasilan komprehensif lain dnpat disajikan dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain setelah pajak:

Penghasilan komprehensif lain setelah pajak 20X7 20X6


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset ttap 600 2.700
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (500) 1.000

Bagian penghasilan komprehensif lain entitas asosiasi 400 (700)

500 3.000

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi


Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 4.000 8.000
Aset keuangan tersedia untuk dijual (18.000) 20.000
Lidung niiai atas arus kas (500) (3.000)
(14.500) 25.000

Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan (14.000) 28.000


setelah pajak'

KELOMPOK USAHA XYZ


Laporan Jaba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X7
( dalani nbuan ni 1ali )
(Mengilustrasikan penyajian laporan laba rugi dan penghasiJan komprehensif lain
da1an1 dua laporan dan pengkJasifikasian beban dalam laba rugi berdasarkan sifat)

20X7 20X6

Pendapatan 390.000 355.000


Pendapatan lainnya 20.667 11.300
Perubahan dalam persediaan barang jadi dan barang
da'lam proses (115.100) (107.900)
Pekerjaan dilaksanakan oleh entitas dan dikapitalisasi 16.000 15.000
Bahan baku yang digunakan (96.000) (92.000)
Behan imbalan kerja (45.000) (43.000)
Behan penyusutan dan amortisasi (19.000) (17.000)
Penurunan nilai aset tetap (4.000)
Behan lainnya (6,000) (5.500)
Biaya pendanaan (15.000) (18.000)
Bagian laba entitas asosiasi 1 35.100 30.100
berlanjut...

1 llli berorti bagian lab<i 1mtitas asosiasi yang dnpat diarri[msikm1 kepada pemiUk entilas nsosi11Si, yaiw Jaba sdelali
pajnk da11 kcjremilika11 11011-pe11g1mdali dalam c11filas asosiasf.
3 Pajak ptngluui/m1 terkait dengan setinp pos penghasilan kompreliensif laht diwtgknpkm1 da111m catat1m atas laponw
keuangmr.
·--··---·-········--··---··-·---·-··-·----·--·······-··--------------·······------------·-·--
··------.......................................
' 1.32 Hak Cipta © 2.018 IKATAN At<UNTANINDONESIA - Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
...............!.' .1:1.'.:':.!'.:N..!:'.l? .'!'.. -- _N ----
·····················································--- .......... ?.:';_1 • _ _ _
u
...lanjutan
Laba sebelum pajak
161.667 128.000
Behan pajak penghasilan (40.417) (32.000)

Laba tahun berjalan dart operasi yang dilanjutkan 121.250 96.000

(30.500)
Kerugian tahun berjalan dari operasi yang dihentikan
Laba tahun betjalan 121.250 65.500
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas in<luk 97.000 52.400
Kepentlngan nonpengendali 24.250 13.100
121.250 65.500
Laba per saham (dalam rupiah)

Dasar dan dilusian

KELOMPOK USAHA XYZ


Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang bcrak.Iiir pada 3
(duldrn t1bu1 11 ruptdh)

(Mengllustrasikan penyajian laporan laba rugi komprehensif dalam dua laporan)

20X7 20X6

Laba tabun berjalan


121.250 65.500
Penghasilan komprehensif !aim

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi


Keuntungan revaluasi aset tetap 93 3.367
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti 3
(667) 1.333

Bagian penghasilan kon1prehensif lain entitas asosiasP 400 (700)


Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan
(166) (1.000)
direk1asifikasi kc laba rugl2
500 3.000
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Selisih kurs karena penjabaran fa.poran keuangan 5.334 10.667
Aset keuangan tersedia unruk dijual (24.000) 26.667
Lindung nilai atas arus kas (667) (4.000)
1'1ijak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi 4.833 (8.334)
ke laba rugP
(14.500) 25.000

berlanjut...

1 Hal mi bemrti bagiatt pmghruilw1 kt.mipn:/imeflafn mtilm UW$/asiala.! m\lluad -i wtapyang daptJI duuri/nmktm ktpada pm1111k cnJitas (OOJia.li,
yairu hw!lw (kemgkm) >elda11 pn}ak dsm 1m11-pt'11gemltili d<1&im mlifa> .P«il<1 ro11W1'1 ilrl, pen komprd!auif
lain dari ftflfi.n ilS(l$imf ktdiri dari pos·pw yang tid<lk !ikan illkt lnb.i rngi. Enlitru J'"llC ptnzfmsil<m
komprdtrimf lam nilibu asruimi.>iya Jmn1mik /JIJS·PQJ ;wig fikasl b lnb.i n;gi di>)mmkan 00:/i pcrngwf $.lA{b) umuk mmynjikwi
j1<111bh lasdJut pmfa pos I
2 PaJM pr11ghasiWn fcrkPit Mngm :itffllp JIU$ pctghasihm lwrnprdttmif l4in di1mgkapka11 dalam tniPtrm ma; 1 kttmgwi

···-···-·········-·---····················--·......···········---·-·-··-·····-·-·············-
·········---··--···············-- ---·-· ····
Hak Cipta @ 2016 !KATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarang memfoto·kopi atau memperbanyak 1.33 L-
...lanjutan

Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah (14.000) 28.000


pajak
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 107.250

Total penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan


kepada:
Pemilik entitas induk 85.800 74.800
Kepentingan nonpengendali 21.450 18.700

!07.250 93.500

Alternatif lainnya> komponen laporan penghasilan komprehensif Jain dapat disajikan


secara ncto setelah pajak. Lihat laporan laba rugi dan penghasilan kOmprehensif lain yang
mengilustrasikan penyajian pendapatan dan beban dalan1satu laporan.

KELOMPOK USAHA XYZ


Pengungkapan komponen penghasilan komprehens
Catatan atas Japoran keuangan
Untuk tahun yang berakhir pada 3l Desembcr 20
(d1thnn r1buan rup1llfJ )

20X7
Penghasilan komprehensif lain:
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing2
Aset keuangan tersedia untuk dijual: 5.334
Keuntungun tahun berjalan Dikurangi: Penyesuaian rekJasifikasi atas keuntungan yang termasuk dalam
Lindung nilai arus kas:
Keuntungan (kerugian) tahun berjalan 1.333
Dikurangi: Penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan yang termasuk dalam laba rugi
Dikurangi: Penyesuaian atas jumlah yang ditransfer kepada jumlah tercatat awal item yang dilindung ni
Keuntungan revaluasi aset tetap (25.333) (24.000)
Pengukuran kembali
program pensiun imbalan pasti
(4.667)

3.333

667 (667)
933

(667)

1 Jika cntitas memilih pe.nyajimr agregat dalttm lupornn laba n1gi kompreltensif. moka jumla fi pe11yesuaimt
reklosljlf.Y!Si dan kcrmtungan atau kerugian tafum bcrjnlair disajikmt dalam catalrm atas. faponm keuangan.
2 Tidak terdapat pele.pasan kegiatan r1saht1 tuar 1tegerf. Ole/I karena it11, tldak ada penye.suaian rek/asifikasl untuk tal11m
sajian, ' .
3 Pajak penghasilan fi:rkai f denga11 setio.p kampomm p1mgliasi7an komprolter1sif Jain diwigkapkrm Mlmn caMtan
alas lap11um ktua11gan.

-- ····· 34··-·-···H;k·c;;--©-; ;·; AN-'AKUN.fAN.1NOONE -_:D#;;;


.i;i;;-,;;;;;,;;;;;, ··------------
...lanjutan

Bagian penghasilan komprehensif lain


entitas asosiasi 400 !700)
Penghasilan komprehensif Jain . (18.667) 37.334
Pajak penghasilan terkait' 4.667 (9.334)
Penghasilan komprehensif lain tahun
betjalan (14.000) 28.000

KELOMPOK USAHA X Z
Pengungkapan pengaruh pajak terkait setiap komponen penghasilan kornprcbensif lain
Catalan alas laporan kcuangan
Untuk tahun yang berakltir pada 31 Desembcr 20X7
(tfa/ant ribtUUt rt1p1t1h}
20X720X6

Jumlah Manfaat Jumlah sebelum (beban) setelah sebelum (beban) setelah pajakpajakpajak
oran keuangan dalam valuta asing
uk dijual

etap

m pensi11;11 imbalan pasti


5.334 (1.334) 4.000 10.667 (2.667) 8.000

(24.000) 6.000 (18.000) 26.667 {6.667) 20.000

(667) 167 (500) (4.000) 1.000 (3.000)

933 (333) 600 3.367 (667) 2.700

(667) 167 (500) 1.333 (333) 1.000

an
ghasilan komprehensif lain entitas asosiasi
ghasilan komprehensif lain
400 400 (700) (700)

(18.667)4.667 (14.000) 37.334(9.334)28.000

...........----·---·-·-·-·-···----......................... , ,. .., ,
,_ .......................................................JI,.,,............
Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INOONESIA Di/arang memfoto-kopi ateu memoorbanvak 1.3slf:.t

rla
!
'
'
" :-
[
j
if i "
()
,
: KELOMPOK USAHA
-5. l XYZtahun yang bcrakhir pada tanggal 31 Desember
; Laporan pcrubahan ekuitas untuk
;
@ (diilllrn nb1um
i Modal Saldo laba
rup1afl}
Penjabaran fnvestasi Lindung
i§;
Surp
:fTI

iz "'"'
saham kegiatan usaha dalam nilai arus revalu
luar negeri instrumen kas :z
ekuitas
a
!zSaldo per l Januari 20X6 600.000 118.100 (4.000) l.600 2.000
'
Perubahan kebljakan akuntansi 400 - -
Zi
600.000 (4.000)
c : yang disajikan kembali
Saldo 118.500 J.600 2.000
zo:
Perubahan
m : ekuitas pada tahnn 20X6 !
" ''
> :
Dividen
I i
(10.000) -
]Total peoghasilan komprehensif tahun
berjalan'
3 :
Saldo
!
: per 31 Desember 20X6
-
600.000
53.200
161.700
6.400
2.400
16.000 . (2.400) j:
17.600 (400)
1
1:
3 :
!
Perubahan ekuitas pada tahun 20X7
if i
.'
:
Penerbitan
'2. : modal saham 50.000 - - - -

Dividcn
S li penghasilan komprehensif tahun
Total
(15.000) - -
: 96.600 3.200 (14.400) (400)
-
l bcrjalan 2 :
ld5
Transrer
: ke saldo laba -- - -- - 200 - - - -. - (2
1 Sa!do p<r 31 Desember 20X7 -
650.000 243.500
- 5.600 3.200 (800) ! 2.
:
:
i
--------····...£'. -_".A.Jl!'.;f>l_!!.'_P_?.i'.'!.'. ..K.E_U - ---·····-············--·...................................................!
°'.'.JA..!.. •-·----··
LJ

/um/ah yang termasuk dafam sa/do /aba pada taiiun 20X6 stbesar Rp53.2QQ me;mnjukkmi laba ya11g di111ribt1tikarJ
pada pemilik entitas induk sel!csar Rp52400 ditambalt pe11gukura11 kembali program penslun it11balm1 pasti scllcsar
RpliOO (RpJ.333 dik11mngi pnjak Rp333 dmr kepcnti11gan m'm. pcngendali Rp200),

[!1mlal1 yang t<:nnasuk dalam pe11jabanm, tenfflia imtuk dijwil dm; cadm1g1m lindung ni/ai anu kas
mtttmrlfukkmi penghusilau kompreltensif lain 1111t11k sttiap kompo11e11, rieto setefalt pajak don kepet1tt11ga11
110Hpenget1dali, yaitu pti1ghtt5i/a11 komprelluisif Jain terkalr met keuangon yang ter.sedia 1m111k dijual pmia tafmn
ZOX6 selltSar Rp16JJOO (Rp26,667, dik11ra11gi pajnk Rp6.667 dan kcpcntillgan nmtpeugendalf Rp4.000J

fumlali yang terimuuk da/am surplus remlimsi scbesar Rpl.600 memmjukkm: bagia11 pe11glrasifa11 kompn:lre1uif
lai11 e11tilas asruiasl seiusar (Rp700) dlltlmlmh keuntimgan atas reval1msi aset lttap st:besar Rpl.300 (Rp3.367
dlkumngi pajak stbcsar Rp>567 dan kPpenthigm1 1umpe11gemiali sebaar Rp400). Pcngl1asitau koinpre!umsif fai11
e11litas aso;lasi hmzya terkait de11gm1 keimttmgan alau kert1gim1 revaluasf aset tetap.

2 J111nlall yang termasuk da(am safda 1alut pada ta!11m 20X7 srbcsar Rp%.600 mcm111j11kkan I,Wa yang
dia1rilmsika11 pada pemilfk entitas induk sebesar Rp97.000 ditambah pe11gukuum ki:mbali progmm pt11sitm
imbalan pasti sebesar Rp400 (Rp667 dikumugi pajak Rpl67 dmi ke]U:Tltlttgan 1tot1penge11dall RplOO).

fumlah yang tcrmasuk dalnm njttbanm, tersetlia untuk dijual drm ca!lm1grm fi11d1mg nilai arus kas
mc111111jl1kk<m penghasiian kompre/iensif laiu 1111/uk setiap komponen, ntto >etelalt pajak da11 kepc11tingm1
twnpengcudali, yailu pe11giiasihm iromprehcnsif lain Jerkait penjabaron kegiatrm 11s11!ia fuar m:geri pada talm11
ZVX7 sebesar Rp3.200 (RpS.334, d!kurangf pajak Rpl.334 da1! kcpenling:m mMpcngcndalf RpSOO).

Jumlah yang termasuk dalmn surplus re.vafuasi sebe.mr Rp800 menu11j11kk1111 bagian penghasi!mt komprehcruif
lain entitas asasimi srbcsar Rp400 ditamlmll kc1m11mgm1 atas revaluflfi asct tetap sebcsar Rp400 (Rp933
dikurongi pajtlk sebesar Rp333 dnn kepentingan nonpcngettdali sebesar Rp.ZOO). f'ttig!uui&m lwmprchcnsif lain
eutitas euosiasi lrmiya 1erkr1it dr11ga11 kem1t1mgm1 atau kerugian revafuasi aset tctap.
'" .......· ······-··············............................·················•······...·······-···-
·-············-··..············-··. ········---- ·········
Hak Clpta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Dilarong memfotcrkapi tau memperbanyak1.37 .
BAGIAN II: CONTOH ILUSTRAT!F PENENTUAN PENYESUA!AN REKLASIFIKASI

PI07, Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan penyesuaian


reklasifikasi terkait dengan setiap komponen penghasilan komprehensif Jain.

PIOS. · Pedoman ini memberikan ilustrasi perhitungan penyesuaian rekJasifikasi untuk


a.set keuangan yang tersedia untuk dijual yang dial._"tli sesuai denga.n PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran .

.Pl09. Pada 31 Desember 20XS, Kelompok Usaha XYZ membeli 1.000 saham
(instrumen ekuitas) dengan harga RplO per saham, dan dikJasllikasikan sebagai tersedia
untuk dijual. Niiai \Vajar instrumen ter.sebut pada 31 Desember 20X6 adalnh Rpl2; pada
31 Desember 20X7, nilai \Vajarnya meningkat rnenjadi RplS. Seluruh instrumen tersebut
dijual pada 31 Desember 20X7; tidak ada pembagian dividen yang diumumkan selama
instrumen tersebut dipegang oleh Kelompok Usaha XYZ. Tarif pajak yang dikenakan
sesuai dengan PSAK 46: Pa}ak Penghasilan adalah 30%.

Perhitungan keuntungan Sebelum Pajak Neto


( dalam rupial1) pajak penghasilan· setelah
pajak
Keuntungan yang diakui pada pendapatan
komprehensif lain:
Tahun berakhir 31 Desember 20X6 2.000 (600) 1.400
Tahun berakhir 31 Desember 20X7 3.000 (900) 2.100
Total keuntungan 5.000 (1.500) 3.500

Jumlah yang dilaporkan dalam Iaba rugi dan penghasilan ko-:mprehensif lain untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 20X6 dan 31 Desember 20X7
20X7 20X6
Laba rugi:
Keuntungan penjualan instrumen 5.000
Beban pajak penghasilan (1.500)
Keuntungan neto yang diakui dalam laha rugi 3.500
Penghasilan komprehensif lain:
Keuntungan selama tahun berjalan neto setelah pajak: .2.100 1.400
Penyesualan reklasifikasi, neto setclah pajak (3.500)
Keuntungan (kerugian) neto yang diakui pada penghasilan
komprehensif lain (1.400 1.400
)

2.100 l.400
====
·------»»•••»----------·-••» .....-...-..- . -·-·-· --------•»•••»•·-·- . --------»•••»••••••»»-------•-•»••»••»•••·
-------••»»»•••»••·---
"' 1.38 Hal< Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA - Difarang mcmtbto-kopi atau mempctbanyak
................f'.!:'Y .!f._'P.?_..KE_U !!••••••••••••••••••...•. . •_ ••_••••••••••••••••••• •..•••.•••.•••••••••• P..
-JA-·······

Alternatif lain, komponen penghasilan komprehensif Iain·dapat disajikan bruto sebelum


pajak dengan menarnbahkan pos tersendiri untuk dampak perpajakan:

. 20X7 20X6
Laba rugi:
Keuntungan penjualan instrumeil ' 5.000
Behan pajak penghasilan (1.500)
Kentungan neto yang diakui dala1n laba rugi 3.500
Penghasi1an komprehensif lain:
Keuntungan selama tahun berjalan 3.000 2.000
Penyesuaian reklasifikasi {5.000)
Pajak penghasilan terkait dengan penghasilan komprehensif lain -- 60 (600)
Keuntungan (kerugian) neto yang diakui pada penghasilan 0
komprehensif lain (1.400) 1.400
2.100

··············································································
··································-·······························!' ·········
HaK Clpta <!:> 2018 !KATAN AKUNTAN INDONESlA - Di/arong memfoto-kopl a/au memparbanyak1.39
Lll'J_f'IO_N_\'.AJ_ll\('l L!\f'()f<'.'"'- '.':"''.':"'----------------------------------------------------------------------------" S-A_K 1 _

BAGIAN III: CONTOH ILUSTRATIF PENGUNGKAPAN MODAL (PARAGRAF 134-


136)

Entitas yang Bukan Merupakan Institusi Keuangan yang Diregulasi

PllO. Contoh berikut mengilustrasikan penerapan paragraf 134 dan 135 untuk entitas
yang bukan merupakan institusi keuangan dan bukan subyek dafi persyaratan modal yang
dhvajibkan oleh pihak eksternal. Dalam contoh ini, entitas memonitor modal dengan
menggunakan rasio utang terhadap modal yang disesu3.ikan ( debt-to-adjusted capital ratio).
Entitas lain mungkin menggunakan metode yang berbeda untuk memonitor rriodal. Conteh
ini juga relatif sederhana. Entitas memutuskan sesuai dengan keadaannya, seberapa rinci
pengungkapan yang dilakukan dapat memenuhi persyaratan dalam paragraf 134 dan 135.
Dalam menentukan bentuk dan isi pengungkapan untuk memenubi persyaratan tersebut,
entitas juga mempertimbangkan persyaratan pengungkapan yang dinyatakan dalam
Amendemen PSAK 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan paragraf 44A-44E.

Fakta

Kelompok Usaba A memproduksi dan menjual mobil. Kelompok Usaba A termasuk


entitas anak pembiayaan yang menyediakan pembiayaan untuk pelanggan, terutama
dalam bentuk sewa. Kelompok Usaba A bukan subjek dari persyaratan permodalan yang
diwajibkan oleb pibak eksternal.

Contoh pengungkapan

Tujuan dari Kelompok Usaba dalam mengelola permodalan adalab:


Untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertabankan kelangsungan
usaba, sebingga entitas dapat melanjutkan untuk menyediakan imbal basil bagi
pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan
Untuk menyediakan imbal basil yang memadai kepada pemegang sabam dengan
menentukan barga produk dan jasa yang sepadan dengan level risiko.

Kelompok Usaba menetapkan sejumlab modal sesuai proporsi terbadap risiko. Kelompok
Usaba mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperbatikan
perubaban kondisi ekonomik clan karakteristik risiko aset yang mendasari. Untuk
memelibara atau menyesuaikan struktur modal, Kelompok Usaba mungkin menyesuaikan
jumlab dividen yang dibayar kepada pemegang saham, pengembalian modal kepada
pemegang sabam, penerbitan sabam baru, atau menjual aset untuk mengurangi utang.

Secara konsisten dengan entitas lain dalam industri, Kelompok Usaha memonitor modal
dengan dasar rasio utang terbadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dibitung sebagai
berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto dihitung sebagai total
utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas.
Modal yang disesuaikan terdiri dari selurub komponen ekuitas (misalnya modal saham,
agio saham, kepentingan nonpengendali, saldo laba dan cadangan revaluasi) selain
jumlab akumulasi dalam ekuitas terkait dengan lindung nilai arus kas, dan termasuk
beberapa bentuk utang subordiansi.

Selama 20X4, strategi Kelompok Usaba tidak berubab sejak 20X3, yaitu
mempertabankan rasio utang terbadap modal yang disesuaikan pada batas bawah dari
kisaran 6:1 sampai dengan 7:1, dalam rangka menjamin akses ke pembiayaan dengan
biaya yang wajar untuk mempertahankan peringkat kredit BB. Rasio utang terhadap
modal yang disesuaikan pada 31 Desember 20X4 dan 31 Desember 20X3 adalah
sebagai berikut:
berlanjut...
-----------•---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-. 1.40 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN JNDONESIA - Dila'rang memfoto-kopi atau memperbanyak
............... .:r. . .0.f!J\ N..K..Uf.l!:ff.\)'.I..........................
.............................................!'.K..!. •·-------·
L.J

...lanju

Total utang
Dikurang: kas d
Total ekuitas
Ditambah: instru
Dikurang: jumla
Modal disesuaik
Rasio utang terh

Penurunan rasio utang terhadap moda1 disesuaikan selarna 20X4 diakibatkan terutama
dari pengurangan utang neto y.mg terjadi dari penjualan entitas anak Z. Sebagai akibat dari pengurang

Entitas yang Belum Mernenuhi Persyaratan Modal yang Diwajibkan oleh Pihak
Eksternal

Pil l. Conteh berikut ini mengilustrasikan penerapan paragraf 135(e} ketika entitas
belum memenuhi persyaratan modal yang diwajibkan secara eksternal selama periode
berjalan. Pengungkapan lain akan diberikan untuk mernenuhi persyaratan lainnya dalam
paragraf 134 dan 135.

Fakta

Entitas A menyediakan jasa keuangan kepada pelanggannya dan subjek dari persyaratan
permodalan yang diwajibkan oleh Regulator B. Selama tahun yang berakhir 31Desember
20X7, Entitas A tidak mematuhi pe<Syaratan permodalan yang diwajibkan oleh Regulator
B. Dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X7, Entitas A
mengungkapkan hal-hal rerkait dengan ketidakpatuhannya.

Contoh pengungkapan

Entilas A menyampaikan laporan kuartalan pemenuhan permodalan yang dipersyaratkan


per 30 September 20X7 pada tanggal 20 Oktober 20X7. Pada tanggal tersebut,
permodalan yang dipersyaratkan bagi Entitas A berada di bawah persyaratan
permodalan yang diwajibkan oleh Regulator B sebesar Rpl juta. Sebagai akibatnya,
Entitas A disyaratkan Wltuk menyampaikan suatu rencana kepada regulator yang
mengindikasikan bagaimana Entitas A akan meningkatkan permodalan yang
dipersyaratkan. Entitas A menyampaikan rencana yang menjeiaskan penjualan sebagian
dari portofolio ekuitas yang tidak dikuotasi dengan nilai tercatat sebesar Rpl 1,5 juta
dalam kuartal keempat tahun 20X7. Dalam
kuartal keempat, Entitas A rnenjual portofolio investasl berbunga tetap sebesar Rp. 12,6
juta dan mernenuhi persyaratan permodalan yang ditentukan.
-·-·······-··--·-- ------------- -------- ---------- ---- --------·------ -- -·---·------ ------------------- ·--- -·-···············- ·-
··················· 1
·······
Hak Cipta © 2018 !KATAN AKUNTAN INOONESIA - Dilarang memfcto-Kopi etau mempelbanyaf< 1.41 ·
"-

------ irl'-- ----------------------- ---- ----- ----- ---- _ _ _ _ _ __ _ __ _ _ _ _ _ ___ _ _ :_ _ _ :: _ _ _ __ __


_ _ _ : _
--------- --•--------------------------------------- ------------------------------- ·---------------•------------------------------------------------------------
.--. H8k Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN,.I NDONESIA

Anda mungkin juga menyukai