Anda di halaman 1dari 5

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Jenis layanan : Bimbingan Kelompok


Bidang Bimbingan : Pribadi
Tema layanan : Kecerdasan Emosi
Sub Tema : Emosiku…..?
Alasan Pemilihan Tema :
1. Dapat mengembangkan diri dalam bidang social.
2. Dapat menempatkan emosi dalam situasi yang benar.
3. Agar siswa mampu bersikap dalam memaknai emosi dirinya.
Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan.
Tugas Perkembangan :
1. Mencapai kematangan emosi.
2. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial dalam bergaul.
3. Mencapai aktualisasi diri terhadap lingkungan sekitar..
Tujuan :
1. Agar siswa tahu cara menyesuaikan diri dalam lingkungan
2. Agar siswa dapat memahami emosi dirinya.
3. Agar siswa memperoleh ketrampilan dan sikap untuk memberdayakan
kecerdasan emosi dalam meniti kesuksesan.
4. Siswa dapat memanfaatkan kepekaan emosi dalam aktivitas belajar.
Kompetensi Dasar :
1. Siswa memiliki pemahaman tentang emosi yang positif dan negative yang ada
dalam dirinya.
2. Siswa mampu mengekpresikan parasaan secara bebas dan terbuka tanpa
menimbulkan konflik.
3. Siswa dapat mengelola emosinya dengan baik.
4. Siswa mampu menahan emosional diri dalam menghadapi setiap permasalahan.
Sasaran layanan : Siswa/i SMK N 20 Jakarta kelas XI Akuntasi 1
Alokasi waktu/ Tempat : 40 menit/ Ruang kelas 203
Metode dan Strategi : Ceramah, Bermain Peran dan Tanya jawab
Media yang digunakan : Laptop dan LCD
Alat Evaluasi : Tugas
Uraian Kegiatan :
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 10 menit
2. Menanyakan kabar.
3. Ice breaker “” Tepuk Patung”
4. Bertanya kepada semua siswa apakah mereka
pernah mengalami emosi?.

Inti 1.
Menjelaskan konsep emosi. 25 menit
2.
Menjelaskan macam-macam emosi.
3.
Games (Berekspresi sesuai emosimu).
4.
Memberikan tips menguasai emosi diri.
Penutup 1.
Kesimpulan 5 Menit
2.
Evaluasi
Rencana Penilaian :
 Siswa antusias dalam mengikuti kegiatan.
 Hasil tugas.
Sumber :
Megaton, Yuri dan Tarmizi. 2010. Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan
Menengah Jilid 2. Jakarta : PT. Grasindo.
Sukmadinata, Nana. S. Dkk. 2003. Materi Bimbingan dab Konseling. Bandung :
Mutiara.
Tindak Lanjut :
Memberikan layanan kepada siswa yang belum dapat mengekspresilkan dan
mengelola emosinya.
Jakarta, 5 Agustus 2010

Guru Pamong Mahasiswa PPL

(Leli Sulastri, S.Pd) (Julia Eka Purnamasari)

NIP. 131 7877 42 NIM. 1715076447

Dosen Pembimbing

(Happy Karlina , M. Pd)

NIP. 197908192005012002

Materi

EMOSIKU……?
A. Pengertian Emosi
Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri, dapat berupa perasaan
senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Dalam World Book
Dictionary (1994) emosi didefinisikan sebagai “berbagai perasaan yang kuat”.
Perasaan benci, takut, marah, cinta, senang dan kesedihan.
Menurut Goleman (1995), “emosi merujuk pada suatu perasaan atau
pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian
kecenderungan untuk bertindak”.
Emosi adalah warna afektif yang kuat yang ditandai oleh perubahan-
perubahan fisik.

Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik, antara
lain :
1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
4. Pernapasan : bernapas panjang kalau kecewa
5. Pupil mata : membesar bila marah
6. Bulu roma : berdiri kalau takut
7. Liur : mengering kalau takut dan tegang
8. Pencernaan : mencret-mencret kalau tegang
9. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar
(tremor)
10.Komposisi darah : komposisi darah akan ikut berubah karena emosional yang
menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif.

B. Fungsi Emosi
Fungsi dan peranan emosi sebagai berikut:
1. Merupakan bentuk komunikasi sehingga kita dapat menyatakan segala
kebutuhan dan perasaannya pada orang lain
2. Berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri dengan
lingkungan sosial
3. Sebagai pembentuk kebiasaan
4. Sebagai upaya pengembangan diri

C. Jenis-jenis Emosi
Menurut Stewart at al (1985), mengutarakan bahwa perasaan senang,
marah, takut dan sedih adalah basic emotions. Dari keempat emosi dasar ini
dapat berkembang menjadi berbagai macam emosi, yang diklasifikasikan ke
dalam kelompok emosi positif dan emosi negatif.

Emosi Positif dan Emosi Negatif (Reynold, 1987)

Emosi Positif Emosi Negatif


− Eagerness (rela) − Tidak sabar
− Humor (lucu) − Kebingungan
− Joy (gembira/ceria) − Rasa marah
− Curiosity (rasa ingin tahu) − Kecurigaan
− Happiness (kebahagiaan) − Rasa cemas
− Delight (kesukaan) − Rasa bersalah
− Love (cinta/kasih sayang) − Rasa cemburu
− Excitement (ketertarikan/ takjub) − Rasa jengkel
− Rasa takut
− Depresi
− Kesedihan
− Rasa benci

D. Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku Serta Pengaruh Emosi Terhadap
Tingkah Laku
Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam
ketakutan, mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak/berdenyut, derasnya
aliran darah/tekanan darah, sistem pencernaan mungkin berubah selama
pemunculan emosi. Cairan pencernaan/getah lambung terpengaruh oleh
gangguan emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi
sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaan tidak enak atau
tertekan menghambat/mengganggu pencernaan.
Rangsangan yang meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari getah
lambung adalah ketakutan-ketakutan yang kronis, kegembiraan yang berlebihan,
kecemasan-kecemasan, dan kekuatiran-kekuatiran. Semua ini menyebabkan
sembelit. Satu-satunya cara penyembuhan yang efektif adalah menghilangkan
penyebab dari ketegangan emosi. Peradangan di dalam perut/lambung, diare,
dan sembelit adalah keadaan-keadaan emosi. Keadaan emosi yang normal
sangat bermanfaat bagi kesehatan, oleh karena itu kegembiraan yang berlebihan,
ketakutan atau kecemasan hendaknya dihindari. Seorang yang tidak mudah
terganggu emosinya cenderung mempunyai pencernaan yang baik.
Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesulitan berbicara.
Hambatan dalam berbicara tentu telah diketemukan
bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara. Ketegangan
emosional yang cukup lama mungkin menyebabkan seseorang gugup. Seorang
gagap seringkali relatif dapat normal dalam berbicara, apabila mereka dalam
keadaan relaks dan senang. Bila dia dihadapkan kepada situasi-situasi yang
menyebabkan ia kebingungan, dapat terjadi ia akan menunjukkan
ketidaknormalan dalam berbicara.
Sikap takut, malu atau agresif dapat merupakan akibat dari ketegangan
emosi atau frustasi dan dapat muncul dengan hadirnya individu tertentu atau
situasi-situasi tertentu. Justru karena reaksi kita berbeda-beda terhadap setiap
orang yang kita jumpai, maka jika kita merespon dengan cara yang sangat khusus
terhadap kehadiran individu tertentu akan merangsang timbulnya emosi tertentu.

Kelola emosi mu dengan baik ya…!!!!

Bagaimana caranya…?

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan :

1. Instropeksi diri.

2. Duduklah jika sedang emosi dalam keadaan berdiri.

3. Minum air putih.

4. Sadari akibat emosi yang tidak baik

5. Lakukan kerja fisik bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai