Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN BARTHEL INDEKS DAN KATZ INDEKS

Pengkajian status fungsional adalah pengukuran kemampuan seseorang dalam melakukan


aktivitas kehidupan sehari-hari, penentuan kemandirian, mengidentifikasi kemampuan dan
keterbatasan klien, serta menciptakan pemilihan intervensi yang tepat. Pengkajian fungsional
sangat penting, terutama ketika terjadi hambatan dan tingkat ketergantungan lansia dalam
melaksanakan fungsi kehidupan sehari-harinya. Pengkajian status fungsional ini melakukan
pemeriksaan dengan instrumen tertentu untuk membuat penilaian secara objektif. Instrumen
yang biasa digunakan yaitu Barthel Indeks dan Katz Indeks.

A. Pengkajian Barthel Indeks (BI)

1. Pengertian Barthel Indeks

Indeks Barthel merupakan alat ukur atau instrumen pengkajian untuk mengukur
kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas.

Barthel Indeks memiliki 13 aktivitas yang dinilai dan hasil akhirnya (total nilai)
dikategorikan menjdi tiga yaitu mandiri, ketergantungan sebagian dan ketergantungan total.
Adapun Barthel Indeks yang memiliki 10 aktivitas yang dinilai yang hasil akhirnya (total nilai)
dikategorikan menjadi 5 yaitu mandiri, ketergantungan ringan, ketergantungan sedang,
ketergantungan berat dan ketergantungan total

2. Tujuan

- Untuk mengukur kemampuan fungsional lansia

- Untuk mengetahui tingkat kemandirian dan ketergantungan lansia

- Untuk mengetahui bantuan atau tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan oleh
lansia

3. Indikasi

- Lansia

- Pasien yang mengalami gangguan keseimbangan


- Pasien rehabilitasi

4. Cara Pelaksanaan

Pemeriksa menanyakan 10 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuisioner dan memberi


skala angka yang sudah ditentukan. Selanjutnya dilakukan penjumlahan nilai akhir
pemeriksaan dan intrepretasikan hasilnya.

5. Sop Pengkajian Barthel Indeks

No Komponen Kerja Penilaian

0 1 2

1. Tahap Pra interaksi


Persiapan Perawat
1. Siapkan Lembar kuisioner pengkajian
Barthel Indeks
2. Periksa catatan perawatan dan kaji catatan
medis pasien.

2. Tahap Interaksi
a. Fase Orientasi
1) Beri salam dan perkenalkan diri
2) Jelaskan pada pasien prosedur
yang akan dilakukan.
3) Menjelaskan tujuan prosedur
4) Melakukan kontrak tempat dan
waktu
5) Mempersiapkan alat dan tempat
yang sesuai

b. Fase Kerja
1) Memberikan kesempatan pada pasien
untuk bertanya
2) Mengkaji fungsi kemandirian pasien
dengan menggunakan format pengkajian
Barthel Indeks
3) Mengidentifikasi hasil pengkajian

c. Fase Terminasi
1) Evaluasi perasaan pasien
2) Sampaikan hasil pemeriksaan
3) Melakukan kontrak untuk prosedur
selanjutnya
4) Dokumentasikan hasil pemeriksaan

6. Format Pengkajian Barthel Indeks

 Format pengkajian barthel indeks dengan 10 aktivitas yang dinilai

No. Aktivitas Penilaian Nilai

1. Makan 0 = tidak mampu


5 = memerlukan bantuan, seperti memotong
makanan, mengoleskan mentega atu memerlukan
diet khusus
10 = mandiri/tanpa bantuan

2. Mandi 0 = tergantung
5 = mandiri

3. Perawatan diri 0 = perlu bantuan untuk menata penampilan diri


5 = mampu secara mandiri

4. Berpakaian 0 = tergantung atau tidak mampu


5 = perlu dibantu tapi dapat melakukannya sebagian
10 = mandiri (mampu mengancingkan baju,
menutup reseleting, merapihkan dll)

5. Buang air besar 0 = inkontinensia atau tergantung pada enema


5 = kadang inkontinensia (sekali seminggu)
10 = normal
6. Buang air kecil 0 = inkontinensia atau dipasang kateter atau tidak
mampu mengontrol BAK secara mandiri
5 = kadang inkontinensia
10 = normal

7. Penggunaan kamar 0 = tergantung atau tidak mampu


mandi 5 = perlu dibantu tapi tidak tergantung penuh
10 = mandiri

8. Berpindah tempat / 0 = tidak mampu atau mengalami gangguan


transfer keseimbangan
5 = memerlukan banyak bantuan (satu atau dua
(berpindah tempat
orang) untuk bisa duduk
dari tempat tidur ke
10 = memerlukan sedikit bantuan (hanya diarahkan
tempat duduk atau secara verbal)
sebaliknya)
15 = mandiri

9. Mobilitas (berjalan 0 = tidak mampu berjalan


pada permukaan 5 = hanya bisa bergerak dengan kursi roda
yang rata) 10 = berjalan dengan bantuan orang lain
15 = mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti tongkat)

10. Menaiki atau 0 = tidak mampu


menuruni tangga 5 = memerlukan bantuan
10 = mandiri

Keterangan :
0 – 20 : Ketergantungan Total
21 – 40 : Ketergantungan Berat
41 – 60 : Ketergantungan Sedang
61 – 90 : Ketergantungan Ringan
91 – 100 : Mandiri

No. Aktivitas Penilaian Nilai

1. Makan 0 = tidak mampu


1 = memerlukan bantuan, seperti memotong
makanan, mengoleskan mentega atu memerlukan
diet khusus
2 = mandiri/tanpa bantuan

2. Mandi 0 = tergantung atu butuh bantuan orang lain


1 = mandiri

3. Perawatan diri 0 = perlu bantuan untuk menata penampilan diri


1 = mampu secara mandiri

4. Berpakaian 0 = tergantung atau tidak mampu


1 = perlu dibantu tapi dapat melakukannya sebagian
2 = mandiri (mampu mengancingkan baju, menutup
reseleting, merapihkan dll)

5. Buang air besar 0 = inkontinensia atau tergantung pada enema


1 = kadang inkontinensia (sekali seminggu)
2 = normal

6. Buang air kecil 0 = inkontinensia atau dipasang kateter atau tidak


mampu mengontrol BAK secara mandiri
1 = kadang inkontinensia
2 = normal

7. Penggunaan kamar 0 = tergantung atau tidak mampu


mandi 1 = perlu dibantu tapi tidak tergantung penuh
2 = mandiri

8. Berpindah tempat / 0 = tidak mampu atau mengalami gangguan


transfer keseimbangan
1 = memerlukan banyak bantuan (satu atau dua
(berpindah tempat
orang) untuk bisa duduk
dari tempat tidur ke
2 = memerlukan sedikit bantuan (hanya diarahkan
tempat duduk atau secara verbal)
sebaliknya)
3 = mandiri

9. Mobilitas (berjalan 0 = tidak mampu berjalan


pada permukaan 1 = hanya bisa bergerak dengan kursi roda
yang rata) 2 = berjalan dengan bantuan orang lain
3 = mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti tongkat)

10. Menaiki atau 0 = tidak mampu


menuruni tangga 1 = memerlukan bantuan
2 = mandiri

Keterangan :
20 : Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan Ringan
9 – 11 : Ketergantungan Sedang
5–8 : Ketergantunagn Berat
0–4 : Ketergantungan Total

 Format pengkajian Barthel Indeks dengan 13 aktivitas yang dinilai

No Aktivitas Dengan Mandiri Nilai Keterangan


Bantuan

1. Makan 5 10 Frekuensi:
Jumlah :
Jenis :

2. Minum 5 10 Frekuensi :
Jumlah :
Jenis :

3. Brrpindah dari kursi ke tempat 5 – 10 15


tidur atau sebaliknya

4. Personal toilet (cuci muka, 0 5 Frekuensi :


menyisir rambut, gosok gigi)

5. Keluar masuk toilet (mencuci 5 10


pakaian, menyeka tubuh,
menyiram)

6. Mandi 5 15

7. Jalan dipermukaan datar 0 5

8. Naik turun tangga 5 10

9. Mengenakan pakaian 5 10

10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :


Konsistensi :

11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi :


Warna :

12. Olahraga / latihan 5 10 Frekuensi :


Jenis :

13. Rekreasi/ Pemanfaatan waktu 5 10 Frekuensi :


luang
Jenis
Keterangan :
130 : Mandiri
65 – 125 : Ketergantungan Sebagian
60 : Ketergantungan Total

B. Pengkajian Katz Indeks


1. Pengertian Pengkajian Katz Indeks
Katz Indeks adalah alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur
kemampuan klien dalam melakukan 6 kemampuan fungsi yaitu :
a. Makan (Feeding)
Mandiri : Mengambil makan sendiri
Daftar Pustaka
Ekasari, Mia Fatma, dkk.2019.Meningkatkan Kulaitas Hidup Lansia Konsep dan Berbagai
Intervensi.Malang: Wineka Media

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2017.JUKNIS INSTRUMEN Pengkajian Paripurna


Pasien Geriatri (P3G).Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Festi, Pipit W. 2018.Buku Ajar Lansia “Lanjut Usia, Perspektif dan Masalah”.Surabaya:UM
Surabaya Publishing

Sunaryo, dkk.2016.Asuhan Keperawatan Gerontik Sunaryo.Jakarta:Penerbit Andi

Tabloski, Patricia A.2014.Gerontological Nursing Third Edition.New Jersey: Pearson Education

Anda mungkin juga menyukai