Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PROTEKSI GENERATOR DAN SISTEM PROTEKSI

TRAFO PEMBANGKIT
SISTEM PROTEKSI GENERATOR DAN SISTEM PROTEKSI TRAFO PEMBANGKIT

Zebulon Manalu ( 5103331040)


Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Sistem proteksi pembangkit ataupun transmisi harus bekerja sesuai syaratnya diantaranya cepat bereaksi jika terjadi gangguan, selektif,
peka/sensitif terhadap gangguan, andal/reliability, stabilitas dan ekonomis. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka akan mempengaruhi kinerja
pembangkit. Dengan menganalisa besar arus gangguan dan hasil pencarian data gangguan baik di sisi GIS 150 kV maupun sisi PLTU 2 banten
labuan. Diharapkan diketahui penyebab gangguan di Transmisi 150 kV Saketi dan proteksi apa yang menyebabkan pembangkit trip. Kehandalan
suatu pembangkit sangat penting karena jika terjadi gangguan akan menyebabkan pembangkit kehilangan kesempatan produksi dan untuk start
kembali membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang
digunakan. Oleh sebab itu dalam perencangan suatu sistem tenaga listrik, perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi gangguan yang mungkin
terjadi pada sistem, melalui analisa gangguan.

Pada dasarnya gangguan dapat terjadi karena kegagalan operasi peralatan dalam sistem, kesalahan manusia dan karena alam. Langkah yang
dapat diambil untuk mencegah terjadinya gangguan antara lain dengan menggunakan isolasi yang baik, membuat koordinasi isolasi dan
menghindarkan kesalahan operasi. Tetapi langkah – langkah tersebut dibatasi oleh faktor ekonomis dan alam. Karenanya para engineer
sepakat : gangguan boleh saja terjadi dan tidak dapat dihindari namun dampaknya harus diminimisasi.

PEMBAHASAN

B. SISTEM PROTEKSI GENERATOR


1. MACAM-MACAM GANGGUAN PADA GENERATOR DAN AKIBATNYA

Macam-macam gangguan pada generator dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


a.      Gangguan listrik/electrical fault
Jenis gangguan ini adalah gangguan yang timbul dan terjadi pada bagian-bagian listrik dari generator.
Gangguan-gangguan tersebut antara lain :
1.      Hubung singkat 3 phasa
Terjadinya arus lebih pada stator yang dimaksud adalah arus lebih yang timbul akibat terjadinya hubungan singkat 3 phasa/ 3 phase fault.
Gangguan ini akan menimbulkan loncatan bunga api dengan suhu yang tinggi yang akan melelehkan belitan dengan resiko terjadinya kebakaran,
jika isolasi tidak terbuat dari bahan yang anti api /nonflammable.

2. Hubung singkat 2 phasa


Gangguan hubung singkat 2 phasa/unbalance fault lebih berbahaya dibanding gangguan hubung singkat 3 phasa/balance fault, karena disamping
akan terjadi kerusakan pada belitan akan timbul pula vibrasi pada kumparan stator. Kerusakan lain yang timbul adalah pada poros/shaft dan
kopling turbin akibat adanya momen puntir yang besar.

3. Stator hubung singkat 1 phasa ke tanah/stator ground fault


Kerusakan akibat gangguan 2 phasa atau antara konduktor kadang-kadang masih dapat diperbaiki dengan menyambung taping atau mengganti
sebagian konduktor, tetapi kerusakan laminasi besi (iron lamination) akibat gangguan 1 phasa ke tanah yang menimbulkan bunga api dan
merusak isolasi dan inti besi adalah kerusakan serius yang perbaikannya dilakukan secara total. Gangguan jenis ini meskipun kecil harus segera
diproteksi.

4. Rotor hubung tanah/field ground


Pada rotor generator yang belitannya tidak dihubungkan oleh tanah (ungrounded system). Bila salah satu sisi terhubung ke tanah belum
menjadikan masalah. Tetapi apabila sisi lainnya terhubung ke tanah, sementara sisi sebelumnya tidak terselesaikan maka akan terjadi kehilangan
arus pada sebagian belitan yang terhubung singkat melalui tanah. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan fluksi yang menimbulkan vibrasi yang
berlebihan serta kerusakan fatal pada rotor.

5. Kehilangan medan penguat/Loss of excitation


Hilangnya medan penguat akan membuat putaran mesin naik, dan berfungsi sebagai generator induksi. Kondisi ini akan berakibat pada rotor dan
pasak/slot wedges, akibat arus induksi yang bersirkulasi pada rotor. Kehilangan medan penguat dapat dimungkinkan oleh :

a)     
7
 
Jatuhnya/trip saklar penguat (41AC)
b)      Hubung singkat pada belitan penguat
c)      Kerusakan kontak-kontak sikat arang pada sisi penguat
d)     Kerusakan pada sistem AVR

6. Tegangan lebih/Over voltage


Tegangan yang berlebihan melampaui batas maksimum yang diijinkan dapat berakibat tembusnya (breakdown) design insulasi yang akhirnya
akan menimbulkan hubungan singkat antara belitan. Tegangan lebih dapat dimungkinkan oleh mesin putaran lebih/overspeed atau kerusakan
pada pengatur tegangan otomatis/AVR.

b. Gangguan mekanis/panas (mechanical/thermal fault)


Jenis-jenis gangguan mekanik/panas antara lain :
1. Generator berfungsi sebagai motor (motoring)
Motoring adalah peristiwa berubah fungsi generator menjadi motor akibat daya balik (reverse power).
Daya balik terjadi disebabkan oleh turunnya daya masukkan dari penggerak utama (prime mover). Dampak kerusakan akibat peristiwa motoring
adalah lebih kepada penggerak utama itu sendiri. Pada turbin uap, peristiwa motoring akan mengakibatkan pemanasan lebih pada sudu-sudunya,
kavitasi pada sudu-sudu turbin air, dan ketidakstabilan pada sudu turbin gas.

2. Pemanasan lebih setempat


Pemanasan lebih setempat pada sebagian stator dapat dimungkinkan oleh :
         Kerusakan laminasi
         Kendornya bagian-bagian tertentu di dalam generator seperti : pasak-pasak stator (stator wedges).

3. Kesalahan paralel
Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat-syarat sinkron tidak terpenuhi dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian poros dan
kopling generator, dan penggerak utamanya karena terjadinya momen puntir. Kemungkinan kerusakan lain yang timbul, kerusakan PMT dan
kerusakan pada kumparan stator akibat adanya kenaikan tegangan sesaat.
4. Gangguan pendingin stator
Gangguan pada media sistem pendingin stator (pendingin dengan media udara, hidrogen, atau air) akan menyebabkan kenaikan suhu belitan
stator. Apabila suhu belitan melampaui batas ratingnya akan berakibat kerusakan belitan.

c. Gangguan sistem (system fault)


Generator dapat terganggu akibat adanya gangguan yang datang/terjadi pada sistem. Gangguan-gangguan sistem yang terjadi umumnya adalah :

8
 
1. Frekuensi operasi yang tidak normal (abnormal frequency operation)
Perubahan frekuensi keluar dari batas-batas normal di sistem dapat berakibat ketidakstabilan pada turbin generator. Perubahan frekuensi sistem
dapat dimungkinkan oleh tripnya unit-unit pembangkit atau penghantar (transmisi).

2. Lepas sinkron (Loss of synhcron)


Adanya gangguan di sistem akibat perubahan beban mendadak, switching, hubung singkat dan peristiwa yang cukup besar akan menimbulkan
ketidakstabilan sistem. Apabila peristiwa ini cukup lama dan melampaui batas-batas ketidakstabilan generator, generator akan kehilangan
kondisi paralel. Keadaan ini akan menghasilkan arus puncak yang tinggi dan penyimpangan frekuensi operasi yang keluar dari seharusnya
sehingga akan menyebabkan terjadinya stress pada belitan generator, gaya puntir yang berfluktuasi serta resonansi yang akan merusak turbin
generator. Pada kondisi ini generator harus dilepas dari sistem.

3. Arus beban kumparan yang tidak seimbang (unbalance armature current)


Pembebanan yang tidak seimbang pada sistem/adanya gangguan 1 phasa dan 2 phasa pada sistem yang menyebabkan beban generator tidak
seimbang yang akan menimbulkan arus urutan negatif. Arus urutan negatif yang melebihi batas, akan mengiduksikan arus medan yang
berfrekuensi rangkap yang arahnya berlawanan dengan putaran rotor akan menyebabkan adanya pemanasan lebih dan kerusakan pada bagian-
bagian konstruksi rotor.

2. MACAM-MACAM RELAI PROTEKSI GENERATOR DAN FUNGSINYA

No Nama Relai Fungsi Relai


1 Relai jarak (distance relay) Untuk mendeteksi gangguan 2 phasa/ 3 phasa di muka generator
sampai batas jangkauannya
2 Relai periksa sinkron (synchron Pengaman bantu generator untuk mendeteksi persyaratan sinkronisasi
check relay) atau paralel
3 Relai tegangan kurang Untuk mendeteksi turunnya tegangan sampai di bawah harga yang
(undervoltage relay) diijinkan
4 Relai daya balik (reverse power Untuk mendeteksi daya balik sehingga mencegah generator bekerja
relay) sebagai motor
5 Relai kehilangan medan penguat Untuk mendeteksi kehilangan arus penguat pada rotor
(loss of excita-tion relay)
6 Relai phasa urutan negatif Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh beban
(negative phase sequence relay) tidak seimbang dari batas-batas yang diijinkan
7 Relai arus lebih seketika Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang ditentukan
(instantaneous over cur-rent dalam waktu seketika
relay)
8 Relai arus lebih dengan waktu Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas dalam waktu yang
tunda (time over current relay) ditentukan
9 Relai penguat lebih (over Untuk mendeteksi penguat lebih pada generator
excitation relay)
10 Relai tegangan lebih (over1.   Bila terpasang di titik netral generator atau trafo tegangan yang
voltage relay) dihubungkan segitiga, untuk mendeteksi gangguan stator hubung tanah
2.   Bila terpasang pada terminal generator : untuk mendeteksi tegangan
lebih
11 Relai keseimbangan te-gangan Untuk mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo tegangan ke pengatur
(voltage balance relay) tegangan otomatis (AVR) dan ke relay
12 Relai waktu Untuk memperlambat/mempercepat waktu
13 Relai stator gangguan Untuk mendeteksi gangguan hubung tanah pada stator
tanah(stator ground fault relay)
14 Relai kehilangan sinkroni-sasi Untuk mendeteksi kondisi asinkron pada generator yang sudah paralel
(out of step relay) dengan sistem
15 Relai pengunci (lock out relay) Untuk menerima signal trip dari relai-relai proteksi dan kemudian
meneruskan signal trip ke PMT, alarm, dan peralatan lain serta
penguncinya
16 Relai frekuensi (frequen-cy Untuk mendeteksi besaran frekuensi rendah/lebih di luar harga yang
relay) ditentukan
17 Relai differensial (diffe- rential Untuk mendeteksi gangguan hubung singkat pada daerah yang
relay) diamankan

Tabel 3.1 Macam- macam Relai Proteksi Generator dan Fungsinya


DIAGRAM PROTEKSI PERALATAN PEMBANGKIT
10
 
Gambar 3.1 One Line Diagram Relai Proteksi Generator

C. SISTEM PROTEKSI TRAFO PEMBANGKIT

1. MACAM-MACAM GANGGUAN PADA TRAFO PEMBANGKIT DAN AKIBATNYA

Yang dimaksud transformator pembangkit dalam pembahasan ini adalah :


a.       Transformator Generator (Generator Transformer) / Transformator Utama (Main Transformer)
b.      Transformator bantu utama (Main Auxiliary Transformer) / Transformator Pemakaian Sendiri
c.       Transformator bantu cadangan (Reserve Auxiliary Transformer) / Transformer start (Starting Transformer)
d.      Transformator lainnya yang digunakan untuk pemakaian motor-motor bertegangan rendah

Macam-macam gangguan transformator pembangkit dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


A. Gangguan luar / External fault
Gangguan luar dimaksud adalah gangguan yang diakibatkan oleh, atau terjadi di luar daerah pengamanan transformator yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada transformator. Contoh :
a.       Beban lebih/over load.
Pembebanan lebih yang melampaui kapasitasnya menyebabkan pemanasan yang berlebihan akibat kenaikan suhu.
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan :
         Memperpendek umur transformator/lifetime
         Merusak isolasi dan material belitan
b.      Hubung singkat di sisi luar/external short circuit
Terjadinya hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah di luar daerah pengaman transformator itu sendiri dapat merusak bagian-bagian
transformer.

B.     Gangguan dalam / internal fault


Gangguan dalam yang dimaksud adalah gangguan yang bersumber dari dalam trafo itu sendiri. Gangguan dalam transformator dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Gangguan listrik / electrical fault
Gangguan ini tergolong gangguan berat yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian transformator. Gangguan ini biasanya dapat
terdeteksi langsung oleh relai-relai arus dan tegangan.
Gangguan tersebut antara lain :
         Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah pada terminal belitan tinggi atau rendah
Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah pada belitan tinggi atau rendah.
        
13
 
Hubung singkat diantara gulungan belitan tegangan tinggi atau rendah (interturn fault) yang disebabkan karena kerusakan laminasi di dalam
gulungan
         Hubung singkat pada belitan tertier

2. Gangguan awal
Gangguan ini sering diistilahkan incipient fault yaitu gangguan yang tergolong ringan dan berawal dari gangguan kecil namun kemudian secara
perlahan-lahan berkembang menjadi gangguan besar/berat dan mengakibatkan kerusakan, apabila tidak segera terdeteksi.
Keadaan gangguan seperti ini tidak dapat terdeteksi oleh relai-relai arus dan tegangan. Gangguan tersebut antara lain :
         Kendornya baut-baut / ring pada terminal konduktor
         Gangguan pada inti besi akibat kerusakan laminasi isolasi yang menimbulkan percikan bunga api di bawah minyak
         Gangguan di sistem pendingin, seperti kerusakan pada pompa sirkulasi minyak, kipas pendingin dan bagian-bagian dari sistem pendingin
lainnya yang dapat menyebabkan kenaikan suhu operasi yang tinggi sementara transformator masih beroperasi di bawah beban penuh
         Adanya kemungkinan pengentalan minyak atau kebuntuan pada bagian-bagian tertentu, sehingga sirkulasi minyak menjadi terganggu yang
dapat mengakibatkan pemanasan setempat atau lokal hot spot pada sebagian belitan.
         Gangguan atau tidak berfungsinya bagian-bagian mekanik dari tap perubahan pembebanan atau load tap changer akibat pemasangan yang
kurang sempurna (loss contact, getaran, dsb)
         Kebocoran minyak dari bagian las-lasan, perapat packing, dsb.
         Gangguan pada terminal bushing akibat adanya kontaminasi, keretakan, penuaan, binatang, dsb.

2. MACAM-MACAM RELAI PROTEKSI TRAFO PEMBANGKIT DAN FUNGSINYA


No Nama Relai Fungsi Relai
1 Relai suhu Relai ini adalah relai mekanis yang berfungsi mendeteksi suhu minyak
dan kumparan secara langsung yang akan membunyikan alarm serta
mengeluarkan/mentripkan PMT.
Relai suhu ini dipasang pada semua transformator
2 Relai beban lebih Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap suhu
yang berlebihan akibat beban lebih
3 Relai Bucholz Relai ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan
oleh loncatan bunga api dan pemanasan setempat dalam minyak
transformator
14
 
4 Relai tekanan lebih (sudden Bagi transformator tanpa konservator, dipasang relai tekanan
pressure relay) mendadak yang dipasang pada tangki, dan bekerja dengan pertolongan
membran.
Relai ini dipasang pada semua transformator.
5 Relai arus lebih Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat antar phasa di dalam maupun di luar daerah
pengamanan transformator. Relai ini juga diharapkan mempunyai sifat
komplementer dengan relai beban lebih. Relai ini berfungsi juga
sebagai pengaman cadangan bagi bagian instalasi lainnya
6 Relai gangguan tanah Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
hubung tanah, di dalam dan di luar daerah pengamanan.
7 Relai differensial Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam daerah pengamanan
transformator
8 Relai gangguan tanah terbatas Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
(Restricted earth fault relay) gangguan tanah dalam daerah pengamanan transformator khususnya
untuk gangguan di dekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh
relai differensial
9 Relai fluksi lebih Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator generator. Relai
ini mendeteksi besaran fluksi /perbandingan tegangan dan frekuensi

Tabel 4.1 Macam- macam Relai Proteksi Trafo Pembangkit dan Fungsinya

Anda mungkin juga menyukai